Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Adalah salah satu bentuk tes objektif di mana butir-butir soal yang diajukan dalam tes
hasil belajar itu berupa pernyataan (statement), pernyataan tersebut ada yang benar dan ada yang
salah.Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan itu dengan
membubuhkan tanda (simbol) tertentu atau mencoret huruf B jika menurut keyakinan mereka
pernyataan itu benar, atau membubuhkan tanda (simbol) tertentu atau mencoret huruf S jika
menurut keyakinan mereka pernyataan tersebut adalah salah.
a. Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banyak memakan tempat karena biasanya
pernyataan-pernyataannya singkat saja.
b. Mudah menyusunnya
a. Sering membingungkan
b. Mudah ditebak/diduga
c. Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua kemungkinan benar atau
salah.
a. Tulislah huruf B-S pada permulaan masing-masing item dengan maksud untuk
mempermudah mengerjakan dan menilai (scoring).
b. Usahakan agar jumlah butir soal yang harus dijawab B sama dengan butir soal yang harus
dijawab S. Dalam hal ini hendaknya pola jawaban tidak bersifat teratur misalnya:B-S-B-
S-B-S atau SS-BB-SS-BB-SS.
f. Jumlah butir soal hendaknya berkisar antara 10 sampai dengan 20 butir.Butir-butir soal
yang jawabannya betul (B) sebaiknya tidak mempunyai corak yang berbeda dari soal-soal
yang jawabannya Salah (S).
Contoh Soal :
Rumus untuk mencari skor akhir Tes Bentuk Benar-Salah ada 2 macam:
- Dengan Denda
S=R-W
Dengan pengertian :
Contoh :
Ita menjawab betul 15 buah dan salah 5 buah. Maka skor untuk Ita
adalah :
Diketahui: R = 15
W=5
Dit : S
Jawab : S = R – W
= 15 – 5
= 10
Dengan menggunakan rumus seperti ini maka ada kemungkinan seorang siswa memperoleh skor
negatif.
- Tanpa Denda
Rumus :
S=R
Yang dihitung hanya yang betul.( Untuk soal yang tidak dikerjakan dinilai nol )
Sumber :
Buku Diktat Eavaluasi Pembelajaran oleh Dwi Ivayana Sari, S.Pd