Вы находитесь на странице: 1из 3

Prinsip dasar analisa gravimetri ialah salah satu metode analisis kualitatif dengan

penimbangan. Tahap awal Analisa gravimetri adalah pemisahan komponen komponen lain
yang terdapat dalam suatu sampel kemudian dilakukan pengendapan. Pengukuran dalam
metode gravimetri adalah dengan penimbangan banyaknya komponen yang dianalisis,
massa atom relatif, massa molekul relatif dan berat endapan hasil reaksi. Persyaratan
berikut haruslah dipenuhi agar metode gravimetri gravimetri berhasil (Underwood, 1998:168)
:
1. Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang tak
terendap secara analitis tak dapat dideteksi (biasanya 0,1 mg atau kurang dalam
menetapkan penyusun utama dari suatu mikro).
2. Zat yang mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya murni atau, atau sangat
hampir murni bila tidak akan diperoleh hasil yang galat.
Endapan dapat pula dipisahkan dengan cara pengenap-tuangan. Dengan cara itu,
endapan yang berada dalam cairan induknya diendapkan beberapa saat, kemudian cairan
bagian atasnya dituangkan ke dalam wadah lain. Pekerjaan ini, dilakukan berulang-ulang
sampai semua cairan terpisah dari endapan (Rivai, 1995:305).
Metode pengendapan adalah metode yang paling penting pada analisa gravimetri.
Bahan yang akan ditetapkan diendapan dari dalam suatu larutan dalam bentuk yang begitu
sedikit dapat larut, sehingga tidak terjadi kehilangan yang berarti bila endapan dipisahkan
dengan menyaringnya dan ditimbang. Begitulah pada penetapan perak, suatu larutan zat itu
diolah dengan larutan natrium atau kalium klorida yang berlebihan, endapan disaring, dicuci
baik-baik untuk menghilangkan garam-garam yang larut, dikeringkan pada 130-150 C, dan
ditimbang sebagai perak klorida (Mendham, 1994:472).
Metode analisis gravimetri adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada
pengukuran berat. Yang melibatkan pembentukan, isolasi dan pengukuran berat dari suatu
endapan. Kinerja dari metode gravimetri cukup lambat, memerlukan sedikit peralatan yakni
neraca dan ​oven​, tidak memerlukan kalibrasi karena hasil didasarkan pada berat molekul
(Widiarto, 2009:1). Prosedur gravimetri yang lazim, suatu endapan ditimbang, dan dari nilai
ini analit dalam sampel dihitung. Maka persentase Analit A adalah (Underwood, 1998:68) :
Untuk menghitung bobot analit dari bobot endapan sering digunakan faktor gravimetri.
Faktor ini didefinisikan sebagai beberapa gram analit dalam 1 gram (atau ekuivalen lg)
endapan. Perkalian bobot endapan, P dengan faktor gravimetri memberikan banyaknya
analit gram sampel.
Faktor gravimetri timbul dengan wajar, jika metode mol digunakan untuk memecahkan
masalah stoikiometri.
Analisa gravimetri penentuan jumlah zat didasarkan pada pertimbangan, dalam hal ini
penimbangan hasil reaksi setelah bahan yang dianalisa direaksikan. Hasil reaksi ini dapat
berupa sisa bahan atau gas yang terjadi, atau suatu endapan yang dibentuk dari bahan yang
dianalisa itu. Berdasarkan macam hasil yang ditimbang itu dibedakan cara-cara gravimetri,
yaitu cara evolusi dan cara pengendapan dalam. Cara evolusi bahan direaksikan, sehingga
timbul suatu gas, caranya dapat memanaskan bahan tersebut atau mereaksikan dengan
suatu pereaksi. Pada umumnya yang dicari ialah banyaknya gas yang terjadi. Cara mencari
jumlah gas tersebut adalah (Harjadi, 1993:74) :
1. Tidak langsung, dalam hal ini analitlah yang ditimbang setelah bereaksi, berat gas
diperoleh sebagai selisih berat sebelum dan sesudah reaksi itu.
2. Langsung, gas yang terjadi ditimbang setelah diserap oleh suatu bahan yang khusus
untuk gas yang bersangkutan, sebenarnya yang ditimbang ialah bahan penyerap itu
yaitu sebelum dan sesudah penyerapan sedangkan berat gas diperoleh sebagai
selisih kedua penimbangan.
Cara pengendapan, analit direaksikan sehingga terjadi suatu endapan dan endapan
itulah yang ditimbang. Atas dasar cara membentuk endapan maka gravimetri
dibedakan menjadi dua macam :
1. Endapan dibentuk dengan reaksi analit dengan suatu pereaksi, biasanya berupa
senyawa. Baik kation maupun anion dari analit mungkin diendapkan, bahan
pengendapannya mungkin anorganik bisa juga organik, cara itulah yang biasanya
disebut gravimetri.
2. Endapan dibentuk secara elektrokimia dengan perkataan lain analit dielektrolisa,
sehingga terjadi logam sebagai endapan. Cara ini biasanya disebut elektrogravimetri.
Dengan sendirinya umumnya kation yang diendapkan.

Biasanya berupa zat yang sangat sedikit dapat larut, yang dapat ditimbang dalam
keadaan demikian setelah pengeringan, atau yang dapat dipanggang menjadi senyawa lain
yang susunannya diketahui, kemudian ditimbang. Misalnya, Kalsium dapat ditetapkan
secara gravimetri dengan pengendapan kalsium oksalat dan pemanggangan oksalat itu
menjadi kalsium oksida :
Pengendapan juga mempunyai aturan umum yang diikuti untuk mencapai keadaan
optimum, diantaranya adalah sebagai berikut (Khopkar, 1990:27-28) :
a. Pengendapan harus dilakukan pada larutan encer yang bertujuan untuk memperkecil
kesalahan akibat kopresipitasi (kontaminasi endapan)
b. Pereaksi dicampurkan perlahan-lahan dan teratur dengan pengadukan yang tetap.
c. Pengendapan dilakukan pada larutan panas, bila endapan yang terbentuk stabil
pada temperatur tinggi.
d. Endapan kristal biasanya dibentuk dalam waktu yang lama dengan menggunakan
pemanas uap.
e. Endapan harus dicuci dengan larutan encer.
f. Untuk menghindari postpresipitasi atau kopresipitasi sebaiknya dilakukan
pengendapan ulang.
Kesempurnaan kelarutan endapan dibuat sepanas mungkin dengan mengatur
faktor-faktor kelarutan zat diantaranya (Harjadi, 1993:80)
a. Sifat endapan itu sendiri, yang dapat dilihat dari Kspnya.
b. Pemberian ion pengendap yang berlebih.
c. Pada umumnya pada suhu tinggi kelarutan endapan lebih besar daripada pada suhu
rendah. Tetapi banyak endapan yang pada suhu tinggi hanya sedikit berbeda
kelarutannya daripada pada temperatur rendah, contohnya Baso4, jadi tidak perlu
diendapkan dengan cara air es, malah sebaliknya diendapkankan dalam larutan
mendidih.
d. Ada kalanya kepolaran larutan diubah (dikurangi).
Pengendapan dilakukan pada larutan yang panas, sebab kelarutan bertambah seiring
dengan bertambahnya temperatur. Pengendapan dilakukan dalam larutan encer yang
ditambahkan pereaksi perlahan-lahan dengan pengadukan yang teratur. Partikel yang
terbentuk lebih dahulu berperanan sebagai pusat pengendapan. Untuk memperoleh pusat
pengendapan yang besar suatu reagen ditambahkan agar kelarutan endapan bertambah
besar (Khopkar, 1990:26).
Analisa gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi transformasi
unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang
padat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dapat dihitung berdasarkan rumus senyawa dan
berat atau unsur-unsur atau senyawa yang dikandung, dilakukan dengan berbagai cara
seperti metode pengendapan, metode penguapan, metode elektroanalisis, atau berbagai
macam cara lainnya. Pada prakteknya 2 metode pertama adalah yang terpenting, metode
gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat dipuji
dan bila perlu faktor-faktor pengoreksi dapat digunakan (Khopkar, 1990:25).
Gravimetri dapat digunakan untuk menentukan hampir semua anion dan kation
anorganik serta zat-zat netral seperti air, belerang dioksida, karbondioksida dan isodium.
Selain itu, berbagai jenis senyawa organik pula ditentukan dengan mudah secara gravimetri.
Contoh-contohnya antara lain penentuan kadar laktosa dalam susu, salisilat dalam sediaan
obat, fenolflalein dalam obat pencahar, nikotina dalam pestisida, kolesterol dalam biji-bijian
dan bemeldehida dalam buah-buahan tertentu. Jadi sebenarnya, cara gravimetri merupakan
salah satu cara yang paling banyak digunakan dalam pemeriksaan kimia (Rivai. 1995:309).
Perkalian endapan (p) dengan faktor gravimetri adalah untuk mendapatkan
berat dan analit. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Underworld, 1999:11):
Asam sulfat merupakan asam anorganik dengan rumus H2 so4, zat cair kental
menyerupai minyak, tak berwarna, higroskopis, dalam larutannya (cair) bersifat asam kuat,
dalam keadaan pekat bersifat oksidator, dan bersifat dapat mengikat air (sebagai zat pende
hidrasi). Asam sulfat merupakan bahan yang sangat penting, karena kegunaannya yang
luas seperti untuk industri pupuk, rayon, bahan peledak dan untuk berbagai produk lainnya
serta untuk pemurnian minyak bumi di samping digunakan untuk air aki.

Barium klorida, garam anorganik dengan rumus kimia bacl2 2H2O. Tidak
berwarna, bersifat racun, dan mudah larut dalam air. Digunakan sebagai zat aditif untuk
minyak pelumas dan digunakan dalam ekstraksi barium melalui elektrolisis. Berbentuk kristal
kubus yang larut dalam air.

Вам также может понравиться