Nama : Silvia Farhanidiah

NIM : 131611133072

Fakultas : keperawatan

Tugas : Analisis film “Di Timur Matahari”

 Hal-hal positif di dalam film

1. Semangat untuk pergi kesekolah walaupun jaraknya cukup jauh harus naik turun bukit
dengan berlari-lari.
2. Mengisi waktu kosong ketika guru belum datang dengan belajar bernyanyi bersama
seperti menyanyikan lagu "Di Sini Senang Di Sana Senang" juga "Hymne Guru".
3. Orang terhormat di desa tersebut “pendeta” terjun langsung ke masyarakat memberi
petuah dan mencari sumber dari masalah jual beli HP bekas yang di salah gunakan agar
tidak semakin banyak warganya yang terpengaruh.
4. Seorang dokter yang bernama dokter Fatimah melayani masyarakat sekitar dengan baik
dan ramah. Tidak hanya itu, dokter Fatimah juga mengajari anak-anak pelajaran
sekolah dan mengajari anak-anak menyanyi.
5. Tokoh pendeta dengan penuh kasih, dia melayani warga di desa itu secara full time
bahkan hampir tak punya waktu luang. Selain itu, ia pun juga bisa tegas untuk membela
kebenaran dan melindungi warga.
6. Anak-anak mengisi waktu luang mereka bergaul dengan masyarakat di sekitar sekolah,
membantu memelihara dan memberi makan ternak.
7. Anak-anak tidak takut berada diantara para warga yang sedang bertikai dengan maksud
untuk menyadarkan mereka dan menghentikan pertikaian.

 Masalah kebangsaan dan keindonesiaan yang ada di dalam film

1. Minimnya fasilitas pendidikan di Papua, membuat anak-anak disana seperti Mazmur,
Thomas, Suryani, Yokim, Agnes dan anak-anak lain, merasa kurang mendapat
perhatian untuk memperoleh pendidikan. Sudah 6 bulan mereka menanti seorang guru
pengganti datang ke sekolahnya, namun sosok yang mereka harapkan tersebut tak juga
kunjung tiba.
 Solusi : Pemerintah harus memberikan perhatian lebih terutama terhadap desa-desa
terpencil yang sarana dan prasarana pendidikannya belum memadai itu terutama dalam
memberikan layanan prorgam wajib sekolah 9 tahun, sehingga program pemerintah
mengenai pemerataan pendidikan dapet di realisasikan sampai pada pelosok penjuru
indonesia salah satunya dengan cara menempatkan guru-guru dari pulau jawa di daerah
Papuan yang sifatnya wajib tidak bisa mutasi dengan alasan apapun sesuai dengan
kontrak yang ada. Selain itu juga diadakan SD kecil pada daerah terpencil, Sistem guru
kunjung, SMP terbuka, Kejar paket A dan b, Belajar jarak jauh, seperti di universitas
terbuka, selain itu semua pihak harus turun tangan langsung, selain pengiriman guru-
guru dan barang-barang untuk menunjang pendidikan, tetapi harus ada pihak yang
memberikan arahan kepada masyarakat baik orang tua dan anak-anak betapa
pentingnya memperoleh pendidikan. Karena tidak semua masyarakat menyadari arti
dari pendidikan.

2. pertengkaran antara Blasius (ayah Mazmur) dengan warga kampung sebelah karena
Blasius merasa telah ditipu oleh seorang warga kampung sebelah akibat transaksi
penjualan burung dengan sejumlah uang yang diterima oleh Blasius adalah uang palsu.
Warga kampung yang merasa tidak terima atas pemukulan yang dilakukan oleh Blasius,
dan kemudian mereka hendak membalas perlakuan yang telah diterimanya. Akibatnya,
ketika Mazmur dan ayahnya hendak menyeberang jembatan, dua orang kawanan
kampung sebelah menghadang sambil mengenakan busur panah. Pasca kematian
Blasius, perkampungan pun mencekam akibat warga kampung yang saling serang satu
sama lain.

Solusi : Cara mencegah terjadinya konflik, antara lain dengan saling menghormati antar
warga, apabila hal ini terwujud maka setiap orang akan memiliki perasaan yang sama,
bahagia karena dihormati sehingga memunculkan rasa menghormati oranglain.
Selanjutnya dengan menjaga kerukunan antar warga, walaupun mungkin hal ini sulit
mengingat masyarakat Indonesia terdiri dari ratusan suku yang memiliki ciri watak
berbeda-beda namun akan menjadi mudah apabila sudah terbentuk suatu sikap untuk
saling menjaga dan mempertahankan kerukunan baik antar umat beragama, antar etnis,
serta antar suku bangsa yang kuat dari dalam diri masyarakat. Serta dengan berpikir
sebelum bertindak, ini penting karena pasti ada akibat dari sebab. Setiap apa yang kita
lakukan pasti menimbulkan suatu akibat, apalagi akibat dari konflik yang negatif, yaitu
korban berjatuhan, hilangnya harta, maka harus selalu memikirkan matang-matang
setiap rencana.

Di dalam film tersebut terjadi konflik karena warga disana terlalu kental dengan budaya
dimana menurut mereka nyawa di balas dengan nyawa dan dengan menang perang
tersebut berart menaikkan harga diri, agar tidak terjadi konflik tersebut maka kekentalan
adat tersebut harus di hilangkan dan pemimpin desa (pendeta) harus memberikan
pemahaman kepada warganya bahwa adat atau tradisi yang tidak baik seharusnya di
hilangkan.