Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Pengkajian
I. Biodata
A. Identitas Klien
4. Agama : ……………………………………
5. Pendidikan : ……………………………………
6. Alamat : ……………………………………
1. Ayah
a. Nama : ……………………………………
b. Usia : ……………………………………
c. Pendidikan : ……………………………………
e. Agama : ……………………………………
f. Alamat : ……………………………………
2. Ibu
a. Nama : ……………………………………
b. Usia : ……………………………………
c. Pendidikan : ……………………………………
e. Agama : ……………………………………
f. Alamat : ……………………………………
Apakah anggota keluarga pernah mengalami sakit keturunan seperti kelainan kardiovaskular
4. Apgar skore
System penilaian ini untuk mengevaluasi status kardiopulmonal dan persarafan bayi. Penilaian dilakukan
1 menit setelah lahir dengan penilaian 7-10 (baik), 4-6 (asfiksia ringan hingga sedang), dan 0-3 (asfiksia
berat) dan diulang setiap 5 meint hingga bayi dalam keadaan stabil.
Tanda 0 1 2
6. Pemeriksaan plasenta
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan keadaan plasenta seperti adanya pengapuran, nekrosis,
beratnya dan jumlah korion. Pemeriksaan ini penting dalam menentukan kembar identik atau tidak.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai ada tidaknya kelainan dalam tali pusat seperti adanya vena dan
arteri, adanya tali simpul atau tidak.
8. Pengkajian fisik
a. Aktifitas/istirahat
Status sadar, bayi tampak semi koma saat tidur malam, meringis atau tersenyum adalah bukti tidur
dengan gerakan mata cepat (REM), tidur sehari rata-rata 20 jam.
b. Sirkulasi
Nadi apikal mungkin cepat dan tidak teratur dalam batas normal (120 – 160 detik per menit). Murmur
jantung yang dapat didengar dapat menandakan duktus arterious (PDA)
c. Pernapasan
Mungkin dangkal, tidak teratur, dan pernapasan diafragmatik intermiten atau periodik (40 – 60
kali/menit), Pernapsan cuping hidung, retraksi suprasternal atau substernal, juga derajat sianosis yang
mungkin ada. Adanya bunyi ampela pada auskultasi, menandakan sindrom distres pernapasan (RDS)
d. Neurosensori
Sutura tengkorak dan fontanel tampak melebar, penonjolan karena ketidakadekuatan pertumbuhan
mungkin terlihat Kepala kecil dengan dahi menonjol, batang hidung cekung, hidung pendek mencuat,
bibir atas tipis, dan dagu maju, tonus otot dapat tampak kencang dengan fleksi ekstremitas bawah dan
atas serta keterbatasan gerak, Pelebaran tampilan mata.
e. Makanan/cairan
Kulit kering pecah-pecah dan terkelupas dan tidak adanya jaringan subkutan
Jelaskan setiap abnormalitas genitalia. Jelaskan jumlah (dibandingkan engnaberta badan), warna, pH,
temuan lab-stick, dan berat jenis kemih (untuk menyaring kecukupan hidrasi) Periksa berat badan
(pengukuran yang paling akurat dalam mengkaji hidrasi).
g. Keamanan
Warna mekonium mungkin jelas pada jari tangan dan dasar pada tali pusat dengan warna kehijauan
h. Seksualitas
Labia monira wanita mungkin lebih besar dari labia mayora dengan klitoris menonjol
Testis pria mungkin tidak turun, ruge mungkin banyak atau tidak pada skrotum.
i. Suhu tubuh
j. Pengkajian kulit
Terangkan adanya perubahan warna, daerah yang memerah, tanda irirtasi, lepuh, abrasi, atau daerah
terkelupas, terutama dimana peralatan pemantau, infuse atau alat lain bersentuhan dengan kulit;
periks, dan tempat juga dan catat setiap preparat kulit yang dipakai (misal: plester povidone – iodine).
Tentukan tekstur dan turgor kulit: kering, lembut, bersisik, terkelupas, dll.
Tentukan apakah kateter infuse IV atau jarum terpasang dengan benar, dan periksa adanya tanda
infiltrasi.
jelaskan pipa infus parenteral: lokasi, tipe (arterial, vena, perifer, umbilicus, sentral, vena perifer
sentral); tipe infuse (obat, salin, dekstrosa, elektrolit, lipid, nutrisi parenteral total); tipe pompa infuse
dan kecepatan aliran; tipe kateter atau jarum; dan tempat insersinya.
9. Pengkajian psikologis
Orang tua klien tampak cemas dan khawatir melihat kondisi bayinya, dan orang tua klien berharap
bayinya cepat sembuh.
b. Tanda babinski: jari kaki mengembang dan ibu jari kaki sedikit dorsofleksi
c. Merangkak: bayi membuat gerakan merangkak dengan lengan dan kaki, namun belum sempurna
d. Melangkah: kaki sedikt bergerak keatas dan kebawah saat disentuhkan ke permukaan
e. Ekstrusi: lidah ekstensi kearah luar saat disentuh dengan spatel lidah
f. Gallant’s: punggung sedikti bergerak kearah samping saat diberikan goresan pada punggungnya
j. Rooting: byi memperlihatkan gerakan memutar kearah pipi yang diberikan sedikit goresan
k. Kaget (stratle) : bayi memberikan respon ekstensi dan fleksi lengan yang belum sempurna
m. Tonick neck: belum dilakukan karena refleks ini hanya terdapat pada bayi yang berusia > 2 bulan
a. Jumlah darah lengkap: penurunan pada Hb/Ht mungkin dihubungkan dengan anemia atau
kehilangan darah
Diagnosa yang bisa ditegakkan oleh seorang perawat pada bayi dengan BBLR yaitu:
1. Pola nafas yang tidak efektif yang berhubungan dengan imaturitas pusat pernapasan, keterbatasan
perkembangan otot penurunan otot atau kelemahan, dan ketidakseimbangan metabolik
2. Resiko termoregulasi inefektif yang berhubungan dengan SSP imatur (pusat regulasi residu,
penurunan massa tubuh terhadap area permukaan, penurunan lemak sebkutan, ketidakmampuan
merasakan dingin dan berkeringat, cadangan metabolik buruk)
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan penurunan simpanan nutrisi,
imaturitas produksi enzim, otot abdominal lemah, dan refleks lemah.
4. Resiko infeksi yang berhubungan dengan pertahanan imunologis yang tidak efektif
5. Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan usia dan berat ekstrem, kehilangan
cairan berlebihan (kulit tipis), kurang lapisan lemak, ginjal imatur/ kegagalan mengonsentrasikan urine.
6. Resiko cedera akibat bervariasinya aliran darah otak, hipertensi atau hipotensi sistemik, dan
berkurangnya nutrient seluler (glukosa dan oksigen) yang berhubungan dengan system sraf sentral dan
respons stress fisiologis imatur.
9. Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan imobilitas, kelembaban kulit.
10. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi penyakit bayinya ditandai dengan orang tua
klien tampak cemas dan khawatir malihat kondisi bayinya, dan berharap agar bayinya cepat sembuh.
C. Intervensi
1. Pola nafas yang tidak efektif yang berhubungan dengan imaturitas pusat pernapasan, keterbatasan
perkembangan otot penurunan otot atau kelemahan, dan ketidakseimbangan metabolik
Kriteria hasil:
Intervensi Rasional
Mandiri:
Ø Kaji frekuensi dan pola pernapasan, Ø Membantu dalam membedakan periode
perhatikan adanya apnea dan perubahan perputaran pernapasan normal dari serangan
frekwensi jantung apnetik sejati, terutama sering terjadi pada
gestasi minggu ke-30
Ø Tinjau ulang riwayat ibu terhadap obat- Ø Magnesium sulfat dan narkotik menekan
obatan yang akan memperberat depresi pusat pernapasan dan aktifitas SSP
pernapasan pada bayi
Kolaborasi :
Ø Hipoksia, asidosis netabolik, hiperkapnea,
Ø Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai hipoglikemia, hipokalsemia dan sepsis
indikasi memperberat serangan apnetik
2. Resiko termoregulasi inefektif yang berhubungan dengan SSP imatur (pusat regulasi residu,
penurunan massa tubuh terhadap area permukaan, penurunan lemak sebkutan, ketidakmampuan
merasakan dingin dan berkeringat, cadangan metabolik buruk).
Intervensi Rasional
Mandiri :
Ø Kaji suhu dengan memeriksa suhu rektal Ø Hipotermia membuat bayi cenderung
pada awalnya, selanjutnya periksa suhu aksila merasa stres karena dingin, penggunaan
atau gunakan alat termostat dengan dasar simpanan lemak tidak dapat diperbaruai bila
terbuka dan penyebar hangat. ada dan penurunan sensivitas untuk
meningkatkan kadar CO2 atau penurunan
kadar O2.
Kolaborasi :
Ø Stres dingin meningkatkan kebutuhan
Ø pantau pemeriksaan laboratorium sesuai terhadap glukosa dan oksigen serta dapat
indikasi (GDA, glukosa serum, elektrolit dan mengakibatkan masalah asam basa bila bayi
kadar bilirubin) mengalami metabolisme anaerobik bila kadar
oksigen yang cukup tidak tersedia.
Peningkjatan kadar bilirubin indirek dapat
terjadi karena pelepasan asam lemak dari
meta bolisme lemak coklat dengan asam
lemak bersaing dengan bilirubin pada pada
bagian ikatan di albumin.
· fenobarbital
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan penurunan simpanan nutrisi,
imaturitas produksi enzim, otot abdominal lemah, dan refleks lemah.
Kriteria hasil :
Ø Mempertahankan pertumbuhan dan peningkatan berat badan dalam kurva normal dengan
penambahan berat badan tetap, sedikitnya 20-30 gram/hari.
Intervensi Rasional
Mandiri :
Ø Kaji maturitas refleks berkenaan dengan Ø Menentukan metode pemberian makan
pemberian makan (misalnya : mengisap, yang tepat untuk bayi
menelan, dan batuk)
Kolaborasi :
Kolaborasi :
4. Resiko infeksi yang berhubungan dengan pertahanan imunologis yang tidak efektif
Kriteri hasil :
Ø Suhu 350C
Intervensi Rasional
Mandiri :
Ø Kaji adanya tanda – tanda infeksi Ø Untuk mengetahui lebih dini adanya tanda-
tanda terjadinya infeksi
Ø Cegah personal yang mengalami infeksi Ø Untuk mencegah terjadinya infeksi yang
menular untuk tidak kontak langsung dengan berlanjut pada bayi
bayi.
5. Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan usia dan berat ekstrem, kehilangan
cairan berlebihan (kulit tipis), kurang lapisan lemak, ginjal imatur/ kegagalan mengonsentrasikan urine.
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Mandiri :
Ø Berikan infus parenteral dalam jumlah lebih Ø Penggantian cairan darah menambah
besar dari 180 ml/kg, khususnya pada PDA, volume darah, membantu mengenbalikan
displasia bronkopulmonal (BPD), atau entero vasokonstriksi akibat dengan hipoksia,
coltis nekrotisan (NEC) asidosis, dan pirau kanan ke kiri melalui PDA
dan telah membantu dalam penurunan
komplikasi enterokolitis nekrotisan dan
Ø Berikan tranfusi darah.
displasia bronkopulmonal.
6. Resiko cedera akibat bervariasinya aliran darah otak, hipertensi atau hipotensi sistemik, dan
berkurangnya nutrient seluler (glukosa dan oksigen) yang berhubungan dengan system sraf sentral dan
respons stress fisiologis imatur.
Tujuan : pasien mendapatkan asuhan untuk mencegah cedera dan memeprtahankan aliran darah
sistemik dan otak memadai, glukosa dan oksigen otak adekuat; tidak memperlihatkan adanya
perdarahan intaventrikular.
Kriteria hasil:
Ø Pasien tidak memperlihatkan tanda peningkatan tekanan intrakranial atau perdarahan intraventrikel.
Intervensi Rasional
Ø Tutup inkubator dengan kain dan pasang Ø Untuk mengurangi cahaya dan tidak
tanda “jangan diganggu” membangunkan periode istirahat bayi
Ø Hindari obat dan larutan hipertonis Ø Akan meningkatkan tekanan darah otak
Kriteria hasil :
Ø Pasien tidak memperlihatkan tanda nyeri atau tanda nyeri yang minimal
Intervensi Rasional
Ø Kaji keefektifan upaya kontrol nyeri non Ø Beberapa upaya (misalnya menggosok)
farmakologis dapat meningkatkan distres bayi premature
Ø Dorong orang tua untuk memberikan Ø Sebagai orang tua bayi, kenyamanan lebih
upaya kenyamanan bila mungkin efektif diberikan langsung oleh orang tua
kepada bayinya
Intervensi Rasional
9. Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan imobilitas, kelembaban kulit.
Kriteria hasil:
Intervensi Rasional
Ø Observasi tekstur dan warna kulit. Ø Untuk mengetahui adanya kelainan pada
kulit secara dini
10. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi penyakit bayinya ditandai dengan orang tua
klien tampak cemas dan khawatir malihat kondisi bayinya, dan berharap agar bayinya cepat sembuh.
Kriteria hasil:
Ø Orang tua/ keluarga mengekpresikan perasaan dan keprihatinan mengenai bayi dan prognosis serta
memperlihatkan pemahaman dan kjeterlibatan dalan asuhan
Intervensi Rasional
Ø Kaji tingkat pemahaman klien berikan Ø Belajar tergantung pada emosi dan kesiapan
instruksi /informasi pada klien maupun fisik dan diingatkan pada tahapan individu
keluarga tentang penyakitnya, baik tertulis
atau lisan.
D. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai denga yang telah direncanakan, mencakup tindakan
mandiri dan kolaborasi.
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat dan
bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarakan oleh hasil keputusan bersama
dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
E. Evaluasi
Merupakan hasil perkembangan ibu dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.