Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB III

PENUTUP

Gagal jantung pada anak (usia 0-18 tahun) dapat didefinisikan secara luas

sebagai kegagalan jantung untuk memberikan suplai darah baik ke sirkulasi

sistemik ataupun paru pada laju aliran yang tepat, atau untuk menerima aliran

balik vena pada tekanan pengisian yang tepat, sehingga mengakibatkan efek

buruk pada jantung, sirkulasi, dan pasien.1 Gagal jantung pada anak adalah suatu

sindrom secara klinis dan patofisiologis akibat salah satu atau kombinasi dari

disfungsi ventrikel, volum, atau kelebihan tekanan.3

Manifestasi utama dari gagal jantung pada anak adalah batasan dalam

beraktivitas seperti sesak nafas, cepat lelah, dan kesulitan makan. Gagal jantung

pada anak dapat menyebabkan kegagalan untuk tumbuh kembang.1,2

Prinsip tatalaksana pada gagal jantung pada anak yaitu pengobatan

terhadap manifestasi gagal jantung, pengobatan terhadap penyakit yang

mendasari, dan pengobatan terhadap faktor pencetus (anemia, infeksi, dan

disritmia). Tatalaksana yang bisa diberikan meliputi tatalaksana umum (istirahat,

pengaturan suhu dan kelembaban, oksigen, diet), tatalaksana medikamentosa

(obat inotropik, vasodilator, diuretik, anti-aritmia), tatalaksana dengan perangkat

tambahan, dan tatalaksana bedah (termasuk transplantasi).2,11,14

Pemberian medikamentosa berperan penting dalam penatalaksanaan gagal

jantung pada anak. Pengurangan preload dapat dicapai dengan diuretik oral atau

intravena (iv) (misalnya, furosemid, tiazid, metolazone). Dilator vena (misalnya,

40
41

nitrogliserin) dapat diberikan, terutama saat terjadi hipertensi berat pada kasus

dengan gagal ginjal. Kontraktilitas dapat didukung dengan inotropik iv (misalnya,

dopamine, dobutamin) atau inodilator (misalnya, dobutamine, inamrinone,

milrinone). Digoxin tampaknya memilikinya beberapa manfaat pada gagal

jantung, tetapi mekanisme pastinya masih tidak jelas. Pengurangan afterload

diperoleh dengan angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACE-I) oral atau agen

intravena seperti natrium nitroprusside.11

Modalitas pengobatan lain yang dicoba adalah: imunosupresan (mis. gagal

jantung pada miokarditis); terapi antibodi (iv imunoglobulin untuk gagal jantung

sekunder akibatmiokarditis); arginine vasopressin (pasca operasi disfungsi

miokard).11 Obat-obatan yang masih dalam penelitian termasuk peptida

natriuretik, antagonis vasopresin, renin inhibitor, antagonis endotelin, oral

inhibitor fosfodiesterase, molekul anti-inflamasi, agonis nitrit oksida, antagonis

neuropeptidase, dan lain-lain.14

Вам также может понравиться