Вы находитесь на странице: 1из 3

1.

Rencana Keperawatan

a. Nyeri epigaskium b/d iritasi pada mukosa lambung

Tujuan : Hilangnya rasa nyeri dengan kriteria klien melaporkan hilangnya rasa
nyeri.

INTERVENSI NASIONAL

1. Kaji tingkat nyeri, beratnya (Skala 1. Berguna dalam pegawasan keefektivan


0 – 10) obat, kemajuan penyembuhan.
2. Berikan istirahat dengan posisi 2. Dengan posisi semi fowler dapat
semi fowlet menghilangkan tegangan abdomen
yang bertambah dengan posisi
terlentang.

3. Anjurkan klien untuk menghindari 3. Dapat menghilangkan nyeri aktif/hebat


makanan yang dapat meningkatkan dan menurunkan aktivitas perstaitik
kerja asam lambung
4. Anjurkan klien untuk tetap
mengatur waktu makannya 4. Mencegah terjadinya perih pada ulu
hati / epigatrium
5. Observasi TTV tiap 24 jam
5. Sebagai indikator untuk melanjutkan
intervensi berikut nya.
6. Diskusikan dan ajarkan teknik
relaksasi 6. Mengurangi rasa nyeri atau dapat
terkontrol.
7. Kolaborasi dengan Dokter dalam
pemberian analgesic 7. Menghilangkan rasa nyeri dan
mempermudah kerjasama dengan
intervensi terapi lain.
b. Perubahan pola istirahan dan tidur b/d perubahan jadwal tidur / bangun yang sering.

Hasil yang diharapkan :

- Kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi dengan kriteria :

Tidur malam 8 – 9 jam

Tidur siang 3 – 4 jam


INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji pemenuhan istirahat dan tidur - Untuk mengetahui pola dan kebiasaan
pasien. tidur pasien, serta menentukan
intervensi lebih lanjut.

2. Beri tempat tidur yang nyaman. - Meningkatkan kenyamanan tidur serta


dukungan fisiologis / psikologis.

3. Ciptakan lingkungan yang tenang. - Lingkungan yang tenang dapat


menciptakan lingkungan yang
nyaman.

4. Anjurkan untuk mengambil posisi - Perubahan posisi dapat merubah area


senyaman mungkin. tekanan serta dapat meningkatkan area
kenyamanan.

5. Berikan BE kepada pasien dan - Agar pasien dan keluarga mengerti


keluarga tentang pentingnya tentang pentingnya istirahat dan tidur.
istirahat dan tidur.

c. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d ras tidak enak setelah makan, anoreksia.

Tujuan : Menunjukan peningkatan berat badan mecapai rentang yang diharapkan


individu dengan kriteria menyatakan pemahaman kebutuhan nutrisi.

INTERVENSI RASIONAL

1. Pantau dan dokumentasikan dan 1. Untuk mengidentifikasi indikasi /


naluran tiap jam secara adekuat. perkembangan dari hasil yang di
harapkan.
2. Timbang BB klien. 2. Membantu menentukan keseimbangan
cairan yang tepat.
3. Berikan makanan sedikit tapi 3. Meminimalkan anoreksia dan
sering. mengurangi iritasi gaster.
4. Catat status nutrisi pasien : 4. Berguna dalam mendifinisikan derajat.
Target kulit. Timbang berat
badan integritas mukosa
mulut, kemampuan menelan,
adanya bising usus, adanya
mual aau muntah.
5. Kaji pola diet klien yang disukai / 5. Membantu intervensi kebutuhan yang
tidak disukai. spesifik, meningkatkan intake diet
klien.
6. Monitor intake dan output secara 6. Mengukur keefektifan nutrisi dan
periodic. cairan.
7. Berikan HE tentang cara diet, 7. Meningkatkan pengetahuan agar pasien
kebutuhan kalori, dan tindakan lebih kooperatif.
keperawatan yang berhubungan
dengan nutrisi jika pasien
menggunakan NGT

Вам также может понравиться

  • LP Waham
    LP Waham
    Документ13 страниц
    LP Waham
    Lyanaa Wattimenaa
    Оценок пока нет
  • Tugas Jurnal
    Tugas Jurnal
    Документ6 страниц
    Tugas Jurnal
    Lyanaa Wattimenaa
    Оценок пока нет
  • Analisa Data DM
    Analisa Data DM
    Документ3 страницы
    Analisa Data DM
    Lyanaa Wattimenaa
    Оценок пока нет
  • Anti Korupsi
    Anti Korupsi
    Документ6 страниц
    Anti Korupsi
    Lyanaa Wattimenaa
    Оценок пока нет
  • Supervisi
    Supervisi
    Документ13 страниц
    Supervisi
    Lyanaa Wattimenaa
    Оценок пока нет
  • Surat Pernyataan
    Surat Pernyataan
    Документ5 страниц
    Surat Pernyataan
    Lyanaa Wattimenaa
    Оценок пока нет
  • Askep Katarak
    Askep Katarak
    Документ19 страниц
    Askep Katarak
    Lyanaa Wattimenaa
    Оценок пока нет
  • Contoh Kasus Florence
    Contoh Kasus Florence
    Документ1 страница
    Contoh Kasus Florence
    Lyanaa Wattimenaa
    100% (1)