Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Umrin
Nim : 17221025P
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Ngulak
Puji syukur panjatkan kepada ALLAH SWT. Atas segala taufik, hidayah serta
inayah-Nya yang senantiasa tercurah sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan
Keperawatan pada Ny “K” dengan Hipertensi Posyandu Lansia Kelurahan Ngulak
Kecamatan Sanga DesaTahun 2019 ini tanpa adanya halangan dan hambatan yang
berarti. Sholawat serta salam tidak lupa juga- penulis panjatkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW.
Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan menjadi
gambaran bagi pembaca mengenai ilmu pendidikan khususnya yang berkaitan dengan
Paradigma dan Teori Keperawatan.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak menemui hambatan dan
juga kesulitan namun, berkat bimbingan, ara-han, serta bantuan dari banyak pihak,
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tanpa melampaui batas waktu
yang telah di tentukan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karna itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
lebih sempurnanya hasil makalah ini. Akhir kata, penulis hanya dapat berharap agar hasil
makalah ini dapat berguna bagi semua pihak serta menjadi sesuatu yang berarti dari usaha
penulis selama ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................. 2
BAB II : TINJAUAN TERORITIS
2.1 Pengertian .......................................................................... 4
2.2 Anatomi Fisiologi ............................................................... 4
2.3 Etiologi............................................................................... 5
2.4 Manfestasi Klinis ................................................................ 7
2.5 Patofisiologi ....................................................................... 7
2.6 Penatalaksanaan Medis ....................................................... 8
2.7 Penatalaksaan Keperawatan ................................................ 9
BAB III: TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian ......................................................................... 12
3.2 Analisa Data ....................................................................... 16
3.3 Prioritas Masalah ................................................................ 16
3.4 Rencana Asuhan Keperawatan ............................................ 17
3.5 Implementasi Keperawatan ................................................. 19
3.6 Catatan Perkembangan I ..................................................... 20
3.7 Catatan Perkembangan II .................................................... 21
BAB IV : PEMBAHASAN ................................................................ 22
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ........................................................................... 25
5.2 Saran .................................................................................. 26
1
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep medis dari hipertensi?
2. Bagaimana asuhan keperawatan lansia yang menderita hipertensi?
2.1 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memahami tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang konsep dasar teori penyakit hipertensi.
b. Memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit hipertensi yang
meliputi pengkajian sampai intervensi.
2.1 Pengertian
Hipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan
diastolik > 90 mmHg, atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi (Slamet
Suyono, 2001 dan Arif Mansjoer, 2001).
Hipertensi menurut WHO adalah hipertensi jika tekanan darah sistolik lebih dari
140 mmHg atau tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
Menurut N.G. Yasmin A (1993) hipertensi adalah peningkatan dari tekanan
sistolik standar dihubungkan dengan usia, tekanan darah normal adalah refleksi dari
kardiak out put atau denyut jantung dan resistensi puerperal.
Menurut Alison Hull (1996), hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan
hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika
memompa darah, hipertensi, berkaitan dengan kenaikan tekanan diastolik, dan
tekanan sistolik atau kedua-duanya secara terus menerus.
4
5
yang lebih kecil memiliki lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah yang
disampaikan pada suatu organ).
3) Arteriol
Adalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. Otot
dinding arteriol dapat berkontraksi. Kontraksi menyebabkan kontriksi diameter
pembuluh darah. Bila kontriksi bersifat lokal, suplai darah pada jaringan/organ
berkurang. Bila terdapat kontriksi umum, tekanan darah akan meningkat.
4) Pembuluh darah utama dan kapiler
Pembuluh darah utama adalah pembuluh berdinding tipis yang berjalan
langsung dari arteriol ke venul. Kapiler adalah jaringan pembuluh darah kecil
yang membuka pembuluh darah utama.
5) Sinusoid
Terdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin. Sinusoid tiga
sampai empat kali lebih besar dari pada kapiler dan sebagian dilapisi dengan
sel sistem retikulo-endotelial. Pada tempat adanya sinusoid, darah mengalami
kontak langsung dengan sel-sel dan pertukaran tidak terjadi melalui ruang
jaringan.
6) Vena dan venul
Venul adalah vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena dibentuk oleh
gabungan venul. Vena memiliki tiga dinding yang tidak berbatasan secara
sempurna satu sama lain.(Gibson, John. Edisi 2 tahun 2002, hal 110)
b. Fisiologi
Jantung mempunyai fungsi sebagai pemompa darah yang mengandung oksigen
dalam sistem arteri, yang dibawa ke sel dan seluruh tubuh untuk mengumpulkan
darah deoksigenasi (darah yang kadar oksigennya kurang) dari sistem vena yang
dikirim ke dalam paru-paru untuk reoksigenasi (Black, 1997)
2.3 Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
6
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karenakurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
2.5 Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla
spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf
simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan
asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah,
dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh
darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat
sensitiv terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang
menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid
8
lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah.
Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan
pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian
diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya
merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan
retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra
vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.
Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan
fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan
darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis,
hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos
pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya
regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang
kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung
(volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan
tahanan perifer (Smeltzer, 2001).
Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi palsu”
disebabkan kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff
sphygmomanometer (Darmojo, 1999).
TINJUAN KASUS
3.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. K
Umur : 63th
Alamat : Dsn. Ngulak
Pendidikan : Tidak sekolah
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
2. Data Keluarga
Nama : An. R
Hubungan : Cucu
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Dsn. Ngulak
12
13
4. Age Related Changes (Perubahan Terkait Proses Menua) Fungsi Fisiologis
1. Kondisi Umum
Ny. K tampak lemas dan kurang bersemangat, mengalami perubahan berat
badan kurang lebih 2kg. Pada malam hari, Ny.K susah tidur atau mengalami
insomnia. Tekanan darah dari hasil pemeriksaan adalah 170/110 mmHg.
2. Integumen
Warna kulit sawo matang, kulit tampak keriput, dan kulit Ny. K tampak
kering. Sedangkan untuk kuku Ny. K berwarna transparan, ada beberapa
kotoran pada kuku kaki, dan tidak ada lesi disekitar kuku.
3. Hematopoetic
Ny. K tidak pernah mengalami perdarahan, pembengkakan, dan anemi. Tidak
ada keluhan yang dirasakan oleh Ny. K.
4. Kepala
Ny.K sering mengalami sakit kepala dan pusing, yang bisa terjadi karena
hipertensi yang dialaminya. Tidak mengalami gatal pada kulit kepala atau
permasalahan lainnya di kepalanya.
5. Mata
Fungsi penglihatan berkurang, sedikit kabur. Tetapi Ny.K tidak
memeriksakan matanya maupun tidak memakai kaca mata. Penurunan
penglihatan, pada mata bagian kanan lebih parah.
6. Telinga
Telinga Ny. K tidak kami kaji, karena saat itu Ny. K menggunakan kerudung
yang tidak memungkinkan untuk memintanya untuk melepas.
7. Hidung sinus
Ny. K tidak merasa ada keluhan yang dialami. Saat flu, hidungnya mulai
berair. Selama Ny. K kondisinya baik, tidak ada permasalahan yang dialami
pada hidungnya. Untuk kebersihan hidung, Ny. K cukup baik menjaga
kebersihannya.
8. Mulut, tenggorokan
Tidak memiliki gigi palsu, dan tidak mengalami sakit gigi. Saat makan
merasa baik-baik saja, akan tetapi untuk makanan yang teksturnya keras tidak
kuat karena ada beberapa gigi yang sudah lepas. Nafas tidak berbau.
14
9. Leher
Tidak ada permasalahan pada leher, baik kekakuan, adanya massa, ataupun
nyeri tekan
10. Pernafasan
Ny. K mengalami batuk dan beberapa penyakit pernafasan ringan yang
diperngaruhi faktor suhu dan lingkungan (musiman). Tidak ada riwayat asma
yang penyakit pernafasan lainnya.
11. Kardiovaskuler
Ny. K memiliki riwayat hipertensi, dan Ny.K selalu mengontrol tekanan
darahnya sendiri. Terkadang Ny. K merasakan nyeri pada bagian dada. Selain
hipertensi, Ny. K tidak memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan
kardiovaskuler lainnya.
12. Gastrointestinal
Ny. K sering merasa tidak nafsu makan, pola makan kurang teratur dan
jumlahnya sedikit. Frekuensi BAB juga tidak teratur setiap hari. Perubahan
berat badan pada Ny.K juga sering terjadi, kisaran 48kg-50kg.
13. Perkemihan
Tidak ada keluhan nyeri saat berkemih, pola BAK teratur dengan frekuensi 6-
8x dalam 24 jam. Masih mampu mengontrol/menahan dalam berkemih.
14. Reproduksi
Tidak ada riwayat gangguan reproduksi, menopause sejak 7 tahun yang lalu.
15. Musculoskeletal
Terkadang Ny. K mengalami nyeri sendi, dan kekakuan sendi. Tidak ada
riwayat fraktur. Dan masih mampu menjalankan aktifitas sehari-hari.
16. Persyarafan
Tidak ada gangguan dalam system persyarafan Ny.K.
6. Lingkungan
Kamar: Berdasarkan penjelasan Ny.K, rumahnya terdapat 3 kamar tidur.
Pencahayaan bisa masuk melalui jendela yang ada, dan cukup untuk menerangi
ruang kamar.
Kamar mandi: Berdasarkan penjelasan Ny.K, lokasi kamar mandi berada di
dalam rumah, dan melakukan pengurasan saat bak kamar mandi terlihat kotor
bersama cucunya.
Luar rumah: Berdasarkan penjelasan Ny.K, ada halaman depan rumah yang
tidak terlalu lebar dan ada beberapa tanaman juga bunga.
16
3.2 Analisa Data
Tanggal Data Fokus DX Keperawatan
Senin, 10 Feb DS : Nyeri b.d
2019 Ny. K sering mengeluh pusing, pusing dirasakan peningkatan
10.30 WIB setiap hari saat bangun tidur, pusing di rasakan tahanan
seperti nyut-nyutan dan hilang timbul. Selain pembuluh darah
pusing Ny. K juga mengatakan terkadang
mengalami nyeri pada persendiannya, yang akan
terasa berat jika melakukan aktivitas dan akan
menghilang apabila Ny.K beristirahat.
DO :
- KU : Lemah
- Skala nyeri 4
- 170/110 mmHg
- ekspresi wajah ketika berjalan agak tegang
menahan sakit
Senin, 10 Feb DS : Intoleransi
2019 Ny. K juga mengatakan terkadang mengalami nyeri aktivitas b.d
10.30 WIB pada persendiannya, yang akan terasa berat jika gangguan
melakukan aktivitas dan akan menghilang apabila transportasi
Ny.K beristirahat. oksigen, respon
DO : tubuh terhadap
- KU : Lemah aktivitas.
- TD : 170/100 mmHg
- Nadi : 84 x / menit
- Terpasang IVFD RL Gtt 20 X menit
1. Nyeri b.d peningkatan tahanan Setelah dilakukan tindakan 1. Beri pendidikan kesehatan mengenai penegrtian, penyebab, gejala
pembuluh darah keperawatan selama 2X24 Jam dan pencegahan
Ditandai dengan : diharapkan nyeri Ny. K 2. Ajarkan kepada pasien makanan yang boleh dimakan dan yang tidak
berkurang sampai dengan hilang boleh dimakan
kriteria hasil: 3. Kaji keluhan nyeri yang dirasakan klien
Skala nyeri turun dari 4 menjadi 2 4. Kaji respon nyeri verbal yang dirasakan klien
5. Kaji respon nyeri non verbal yang dirasakan klien
6. Posisikan klien pada posisi nyaman
7. Dekatkan alat-alat keperluan pasien di sekitar tempat tidur
8. Ajakan terapi nafas dalam
9. Ajarkan terapi non farmakologi seperti memberikan kompres hangat
2. Intoleransi aktivitas b.d gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Jelaskan batasan-batasan aktivitas klien sesuai kondisi
transportasi oksigen, respon tubuh keperawatan selama 2X24 Jam 2. Kaji dan monitor respon klien terhadap aktivitas :
terhadap aktivitas diharapkan Aktivitas maksimal dapat Ukur nadi, tensi, pemafasan sebelum beraktivitas dan segera
tercapai (2-4 hari) setelah melakuan aktivitas dan 3 menit setelah listirahat.
dengan kriteria hasil : Hentikan aktivitas jika klien berespon : nyeri dada, sesak,
Klien dapat menyebutkan apa yang vertigo, nadi turun, nadi tidak meningkat, sistolik turun,
sudah dijelaskan pemafasan turun.
Klien mematuhi aturan pengobatan 3. Untuk klien yang sedang/pernah berbaring lama, mulai dengan
18
1.1 Pengkajian
Pada kasus diatas yang mejadi alasan masuk Puskesmas adalah Ny. K
sering mengeluh pusing, pusing dirasakan setiap hari saat bangun tidur,
pusing di rasakan seperti nyut-nyutan dan hilang timbul. Selain pusing Ny. K
juga mengatakan terkadang mengalami nyeri pada persendiannya, yang akan
terasa berat jika melakukan aktivitas dan akan menghilang apabila Ny.K
beristirahat.
Dalam pengumpulan data penulis mengunakan metode wawancara dengan
klien dan medical record. Dalam pengkajain keperawatan ini dikumpulkan
data tentang identitas klien, diagnosa medis, identitas penanggung jawab,
catatan masuk, alasan masuk, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
terapi medis, analisa data, prioritas diagnosa keperawatan.
1.1 Simpulan
Dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan pada pada Ny “K” dengan
Hipertensi Posyandu Lansia Kelurahan Ngulak Kecamatan Sanga DesaTahun
2019. maka penulis menarik kesimpulan berdasarkan tahap proses
keperawatan.
1. Pengkajian di peroleh data Ny. K sering mengeluh pusing, pusing
dirasakan setiap hari saat bangun tidur, pusing di rasakan seperti nyut-
nyutan dan hilang timbul. Selain pusing Ny. K juga mengatakan terkadang
mengalami nyeri pada persendiannya, yang akan terasa berat jika
melakukan aktivitas dan akan menghilang apabila Ny.K beristirahat.
2. Perumusan diagnosa keperawatan saat dilakukan pengkajian yaitu :
a. Nyeri b.d peningkatan tahanan pembuluh darah
b. Intoleransi aktivitas b.d gangguan transportasi oksigen, respon tubuh
terhadap aktivitas.
3. Perencanaan keperawatan pada Ny “K” untuk diagnosa pertama yaitu
dilakukan yaitu : berikan pendidikan kesehatan mengenai pengertian,
penyebab, gejala dan pencegahan, Mengajarkan kepada pasien makanan
yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan, kaji keluhan nyeri
yang dirasakan klien, kaji respon nyeri verbal yang dirasakan klien,
Mengkaji respon nyeri non verbal yang dirasakan klien, posisikan klien
pada posisi nyaman, Mendekatkan alat-alat keperluan pasien di sekitar
tempat tidur, Mengajakan terapi nafas dalam dan Mengajarkan terapi non
farmakologi seperti memberikan kompres hangat.
4. Implementasi keperawatan dilaksankan sesuai dengan rencana tindakan
keperawatan yang telah di susun. Sebelumnya penulis terlebih dahulu
membekali dengan penyusunan terlebih dahulu.
5. Evaluasi keperawatan terakhir yang dilakukan penulis pada hari hari
Selasa 24 Mei 2016, jam 10.30 WIB. Adapun hasil evaluasi yang penulis
dapatkan pada klien yaitu : data subjektif: Klien mengatakan tidak
keluhan lagi. Data objektif : KU : lemah, Skala nyeri 0, TD : 130/90
26
mmHg ekspresi wajah tenang, Analisis : masalah teratasi, adapun Planning
: intervensi dihentikan, rencana pasien boleh pulang.
1.2 Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, penulis memberi saran saran
sebagai berikut :
a. Bagi Puskesmas
Manfaat praktis penulisan Makalah bagi Puskesmas yaitu dapat digunakan
sebagai acuan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan bagi pasien
khususnya dengan Hipertensi dan melakukan pencegahan dengan
memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien hipertensi.
b. Bagi Instansi Akademik
Manfaat praktis bagi instansi akademik yaitu dapat digunakan sebagai
referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu tentang
asuhan keperawatan dengan Hipertensi.
c. Bagi Pasien dan Keluarga
Manfaat praktis penulisan karya ilmiah bagi pasien dan keluarga yaitu
supaya pasien dan keluarga dapat mengetahui gambaran umum tentang
Hipertensi. beserta perawatan yang benar bagi klien agar penderita
mendapat perawatan yang tepat dalam keluarganya.
27
Daftar pustaka