Вы находитесь на странице: 1из 13

PENGARUH TEMPERATUR UDARA MASUK PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK

KERJA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA GL MAX

, ,

ABSTRAK

Pada umumnya kendaraan bermotor beroperasi pada pagi hari, siang hari dan malam hari
dengan cuaca atau temperatur udara yang tentunya berbeda-beda juga, dimana tekanan udara
lebih rendah dari tekanan standard temperatur udara lebih tinggi dari temperatur udara standar
begitupun sebaliknya, dengan demikian maka kinerja motor juga akan lebih rendah dari prestasi
standar.
Dalam Penelitian ini mengkaji pengaruh temperatur udara terhadap kinerja mesin untuk
mengetagui seberapa besar pengaruh temperatur udara yang dipanaskan dan temperatur udara
tanpa pemanasan terhadap kinerja mesin yaitu : torsi (Te), daya (Ne) dan konsumsi bahan bakar
(SFCe).
Hasil penelitian menunjukan bahwa temperatur udara masuk karburator sangat
berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin. Temperatur udara dalam hal ini berpengaruh terhadap
daya mesin yang dihasilkan Maksimum diperoleh pada variasi temperatur 55 ºC dengan putaran
mesin 3500 rpm sebesar 0,474 HP, konsumsi bahan bakar minimum terjasi pada variasi
temperatur 27 ºC dengan putaran mesin mesin 3500 rpm sebesar 0,29 Kg/jam serta effisiensi
thermal efektif maksimum terjadi pada variasi temperatur 27 ºC dengan putaran mesin 3500 rpm
sebesar 20,02% dan effisiensi thermal indikasi maksimum terjadi pada variasi temperatur 27 ºC
dengan putaran mesin 3500 rpm sebesar25,02 %.

Kata kunci : Temperatur Udara, Bahan Bakar, Daya Mesim, Motor Bakar Mensin

PENDAHULUAN pada 2 tak, dari cara perawatan, ramah


Latar Belakang lingkungan, suku cadangnya, hemat bahan
bakar dll.
Sepeda motor merupakan salah satu
alat transportasi yang menggunakan bahan Karena itu permasalahan yang
bakar bensin (premium) baik itu sepeda menyangkut pengoperasian sepeda motor
motor 2 tak atau sepeda motor 4 tak, akan merupakan suatu permasalahan yang sangat
tetapi produk otomotif yang sekarang ini penting. Sepeda motor yang banyak
banyak diminati oleh masyarakat Indonesia digunakan adalah jenis motor bensin.
khususnya masyarakat kalangan ekonomi Sepeda motor ini dilengkapi dengan busi
rendah adalah sepeda motor 4 tak. Hal ini dan karburator yang menggunakan bensin
dapat dilihat pada jumlah kendaraan jenis sebagai bahan bakarnya. Karburator
ini di masyarakat. Harus di akui memang berfungsi sebagai tempat pencampuran
motor 4 tak mempunyai keunggulan dari bahan bakar dan udara segar. Pencampuran

1
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
tersebut terjadi karena bahan bakar terhisap Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai
masuk atau disemprotkan ke dalam arus berikut :
udara segar yang masuk ke dalam Untuk mengetahui pengaruh temperatur
karburator. Campuran bahan bakar dan udara masuk pada karburator terhadap
udara tersebut kemudian dikirim ke dalam unjuk kerja mesin sepeda motor Honda GL
ruang bakar melalui saluran masuk untuk MAX.
dimampatkan dan kemudian dinyalakan oleh
loncatan atau percikan bunga api dari busi Batasan Masalah
pada saat akhir langkah kompresi.
Sepeda motor yang pembakarannya Agar ruang lingkup penelitian atau
menggunakan campuran bahan bakar bensin permasalahan yang akan di kemukakan tidak
dan udara ini sudah bayank sekali beredar di menimbulkan penafsiran yang luas, maka
berbagai pulau di seluruh Indonesia yang penyusunan skripsi ini pada pokok-pokok
temperatur udaranya juga berbeda-beda permasalahan dengan ketentuan sebagai
sehingga tekanan udara lebih rendah dari berikut :
tekanan standar dan temperatur udara lebih 1. Pembahasan hanya pada sejauh mana
tinggi dari temperatur udara standar, begitu Pengaruh Temperatur Udara Masuk
juga sebalaiknya. Dengan demikian maka Pada Kaburator Terhadap Unjuk
akan sangat berpengaruh terhadap unjuk Kerja Mesin Sepeda Motor GL
kerja mesin sepeda motor. MAX.
Dalam Penelitian ini mengkaji pengaruh 2. Temperatur udara yang masuk
temperatur udara terhadap kinerja mesin disesuaikan berdasarkan dengan
yaitu dengan Pemanasan temperatur udara variasi temperatur yang di gunakan.
dilakukan mulai dari temperatur 35 , 45 3. Tidak membahas perancangan
pemanas air atau air heater.
dan 55 kemudian dilakukanlah pengujian
4. Performa yang akan dicari adalah
tanpa pemanasan temperatur. Selanjutnya
Torsi dan Daya yang akan di
pada temperatur ini diujikan pada mesin
hasilkan.
motor bensin 4 tak, untuk melihat
bagaimana perubahan yang terjadi pada
unjuk kerja mesin tersebut. Sehingga TINJAUAN PUSTAKA
diketahui bagaimana pengaruh Temperatur
Penelitian Terdahulu
udara masuk yang di panaskan dan
temperatur udara yang masuk tanpa Philip Kristanto “Pengaruh Suhu dan
dipanaskan terhadap kinerja mesin. Tekanan Udara Masuk Terhadap Kinerja
Motor Diesel Tipe 4 JA 1”. Jurnal Teknik
Rumusan Masalah Mesin Vol. 2, No. 1, April 2000, pada
jurnal ini menerangkan bahwa Pengaruh
Dengan berdasarkan latar belakang suhu dan tekanan udara masuk terhadap
diatas maka rumusan masalahnya adalah daya motor dengan meningkatkan suhu dan
apakah ada pengaruh temperatur udara tekanan udara masuk menghasilkan
masuk pada Karburator terhadap unjuk peningkatan daya yang cukup signifikan
kerja mesin sepeda Motor Honda GL dimana daya maksimum pada kondisi suhu
MAX ? udara masuk 50°C dengan tekanan 3 bar
sebesar 46.1 HP dan pada kondisi suhu
Tujuan Penelitian udara masuk 40°C dan tekanan 2 bar sebesar
45.24 Hp masing-masing terjadi pada

2
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
putaran 2200 Rpm. Hal ini dapat dijelaskan Purnawarman Ginting “Kaji
berdasarkan hubungan matematis antara Eksperimental Prestasi Motor Bakar
suhu, volume dan tekanan yang dinyatakan Akibat Peru Bahan Temperatur Udara
dengan PV/T = C, dimana untuk volume Hisap” Jurnal P & PT Vol. IV, No. 1
silinder yang konstan berlaku hubungan P/T (2006) 214-222, pada penelitian ini
= C. Dengan menggunakan acuan suhu menerengkan bahwa Pada semua variasi
lingkungan 32°C dan tekanan udara 1 bar, bukaan trotle, bila mendekati maka
dapat dilihat dari hubungan tersebut bahwa
jika suhu udara masuk lebih kecil dari suhu harga Ne semakin baik, harga minimum
lingkungan (32°) maka tekanan udara yang (SFC), yaitu pada temperatur 18,5°C. Hal ini
masuk lebih kecil dari 1 bar, sehingga menunjukkan bahwa bila temperatur udara
dibutuhkan suplai udara tambahan melalui hisap lebih rendah dari temperatur atmosfer
kompresor yang berfungsi untuk maka prestasi motor akan semakin baik.
meningkatkan tekanan udara yang masuk Komposisi emisi gas buang juga mengalami
dan secara bersamaan akan diikuti dengan perubahan, dimana bila harga mendekati
adanya peningkatan suhu. Kondisi ideal
akan dihasilkan jika suhu udara sebelum harga maka kandungan HC dan CO pada
masuk ke silinder ditingkatkan lebih dahulu
disertai dengan penambahan suplai udara. emisi akan berkurang, sedangkan harga
Hal ini berdampak mempersingkat waktu
yang dibutuhkan pada periode persiapan dan naik. Hal ini terjadi karena harga
pembakaran, sehingga memberikan
pengaruh terhadap pemajuan saat semakin besar, sehingga
penyemprotan bahan bakar (injection
timing) yang lebih kecil dimana pada kandungan oksigen ( ) pada udara hisap
akhirnya akan semakin besar, sehingga proses pembakaran
menghasilkan kerugian karena kerja menjadi lebih baik, dimana oksigen akan
negative yang lebih kecil. Kondisi optimal
bereaksi membentuk , dan 0
terjadi pada
suhu udara masuk 50°C dengan tekanan 3
bar dimana terjadi peningkatan daya rata-
rata pada Motor Bakar
berbagai tingkat kecepatan serta beban
Motor bakar adalah mesin atau pesawat
sebesar 10,4%. Sedangkan Pengaruh suhu
yang menggunakan energi termal untuk
dan tekanan udara masuk terhadap Torsi
melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara
dengan meningkatkan suhu dan tekanan
merubah energi kimia dari bahan bakar
udara masuk menghasilkan torsi yang lebih
menjadi energi panas, dan menggunakan
tinggi dibandingkan dengan konfigurasi
energi tersebut untuk melakukan kerja
suhu dan tekanan udara yang lain. Torsi
mekanik. Energi termal diperoleh dari
maksimum terjadi pada putaran 1800 rpm.
pembakaran bahan bakar pada masin itu
Jika dibandingkan dengan kondisi normal
sendiri.
(standar) terjadi peningkatan torsi rata-rata
pada berbagai tingkat kecepatan serta beban Jika ditinjau dari cara memperoleh
sebesar 6,3 %. energi termal ini (proses pembakaran bahan
bakar), maka motor bakar dapat dibagi
menjadi 2 golongan yaitu: motor

3
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
pembakaran luar dan motor pembakaran putar, torak menggerakkan batang torak dan
dalam. memutar poros engkol. Mesin ini dilengkapi
dengan gas sisa pembakaran, dan penyedian
 Motor pembakaran luar / Eksternal campuran udara bensin pada saat yang tepat
Combustion Engine ( ECE ) agar dapat bekerja secara periodik. Kerja
periodik yang dimulai dari pemasukan
Pada motor pembakaran luar ini, proses
campuran udara dan bensin, kompresi,
pembakaran bahan bakar terjadi di luar
pembakaran dan pembuangan sisa
mesin itu, sehingga untuk melaksanakan
pembakaran dalam silinder itu disebut siklus
pembakaran digunakan mesin tersendiri.
mesin, pada motor bakar
Panas dari hasil pembakaran bahan bakar
bensin terdapat dua macam penggolongan
tidak langsung diubah menjadi tenaga gerak,
untuk mendapatkan satu siklus mesin, yaitu :
tetapi terlebih dulu melalui media
a. Motor bensin 4 langkah ( 4 tak )
penghantar, baru kemudian diubah menjadi
dimana satu siklus diperlukan 4 langkah
tenaga mekanik. Misalnya pada ketel uap
torak atau 2 putaran poros engkol. Pada
dan turbin uap.
motor jenis ini adalah yang paling
banyak digunakan pada kendaraan roda
 Motor pembakaran dalam / Internal
empat atau lebih. Mesin ini dalam
Combustion Engine ( ICE )
melakukan satu kali langkah usaha
diperlukan dua kali putaran poros
Pada motor pembakaran dalam, proses
engkol. Pada motor ini terjadi empat
pembakaran bahan bakar terjadi di dalam
langkah yaitu langkah hisap, langkah
mesin itu sendiri, sehingga panas dari hasil
kompresi, langkah ekspansi/usaha, dan
pembakaran langsung bisa diubah menjadi
langkah buang.
tenaga mekanik. Misalnya : pada turbin gas,
b. Motor bensin 2 langkah ( 2 tak )
motor bakar torak dan mesin propulasi
dimana satu siklus diperlukan 2 langkah
pancar gas.
torak atau 1 putaran poros engkol. Pada
motor jenis ini dalam melakukan satu
Motor bakar Bensin
kali langkah usaha memerlukan satu kali
putaran poros engkol. Pada motor ini
Motor bensin merupakan motor yang
langkah yang terjadi hanya dua kali atau
menggunakan bahan bakar bensin dimana
poros engkol hanya berputar satu kali
untuk menghasilkan tenaga penggerak,
untuk melakukan siklus.
bensin tersebut dibakar (setelah dicampur
dengan udara) untuk memperoleh tenaga
Mixture Ratio / Air Fuel Ratio (AFR)
panas tersebut diubah kedalam bentuk
penggerak. Untuk bisa dibakar dengan baik, bensin
Campuran udara dan bensin dihisap ke dan udara harus dicampur dalam jumlah
dalam silinder, dimampatkan dengan torak perbandingan atau komposisi tertentu, istilah
dan dibakar oleh busi untuk memperoleh kerennya Mixture Ratio atau Air Fuel Ratio
tenaga panas, terbakarnya gas akan (AFR). Komposisi atau perbandingan
menaikkan suhu dan tekanan, torak bergerak udara+bensin yang ideal untuk pembakaran
turun naik ke dalam silinder menerima mesin menurut teori adalah 14,7gr udara
tekanan yang tinggi yang memungkinkan untuk setiap 1gr bensin (14,7 : 1). Walau
torak terdorong ke bawah. Bila batang torak pada prakteknya, tidak mungkin selalu
dan poros engkol dilengkapi dengan mendapatkan angka yg tetap karena kondisi
mengubah gerakan turun naik menjadi gerak internal mesin dan juga kondisi eksternal

4
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
lingkungan yg dinamis dapat berubah-ubah
yang berpengaruh pada suplai mixture
karburator, sehingga rentang 12: 1 sampai
dengan 15:1 sudah bisa dikategorikan ideal.
Komposisi ideal artinya komposisi bensin +
udara yang memungkinkan bisa dibakar Gambar Prinsip lerja karburator
dimesin tanpa meninggalkan sisa bensin
atau sisa udara yg tidak terbakar. Setingan Aliran udara yang melewati karburator
basah (rich mixture) artinya komposisi udara ini membuat tekanan statis menurun,
lebih sedikit dari kondisi ideal, misalnya sehingga bahan bakar bisa naik dari
10gr udara :1gr bensin (AFR 10:1). Setingan mangkuk karburator dan tercampur dengan
kering (lean mixture) artinya komposisi udara hingga akhirnya masuk ke dalam
udara lebih banyak dari kondisi ideal, ruang bakar. Sebelum masuk ke ruang bakar,
misalnya 17gr udara :1gr bensin. Setingan campuran udara dengan bahan bakar
kebasahan membuat terlalu banyak bensin melewati intake manifold yang berfungsi
dibanding udara yang masuk ke mesin, untuk menyalurkan kabut (udara + bahan
sehingga pada saat pembakaran bakar) agar bisa sampai di ruang bakar. Di
meninggalkan sisa bensin yang belum ruang bakar inilah akhirnya energi kimia
terbakar. Setingan kekeringan ya sebaliknya, yang terkandung dalam bahan bakar
pada saat pembakaran meninggalkan sisa dikonvesikan menjadi energi gerak piston.
udara yang gagal dibakar didalam mesin.
Oleh karena itu, usaha untuk mendapatkan Fungsi Udara Pada Sistem Pembakaran
komposisi campuran udara dan bensin Ideal Udara adalah partikel zat yang tidak
inilah sesungguhnya yg jadi tujuan utama dapat kita lihat,tetapi keberadaanya dapat
dari setting karburator. kita rasakan dan udara menempati ruang.
Udara adalah campuran dari berbagai gas
Prinsip Kerja Karburator
secara mekanis dan bukan merupakan
senyawa kimia. Udara merupakan
Pada dasarnya karburator bekerja komponen yang membentuk atmosfer bumi,
menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin yang membentuk zona kehidupan pada
cepat udara bergerak maka semakin kecil permukaan bumi. Udara terdiri dari berbagai
tekanan statis-nya namun makin tinggi gas dalam kadar yang tetap pada permukaan
tekanan dinamis-nya. Tarikan handle gas bumi, kecuali gas metana, ammonia,
pada sepeda motor atau pedal gas pada hidrogen sulfida, karbon monoksida dan
mobil hanya berfungsi untuk mengatur nitrooksida mempunyai kadar yang berbeda-
bukaan throttle. Besar-kecilnya bukaan beda tergantung daerah/lokasi. Umumnya
throttle inilah yang mengendalikan jumlah konsentrasi metana, ammonia, hidrogen
aliran udara yang bisa masuk ke ruang bakar sulfida, karbon monoksida dan nitrooksida
melewati karburator. sangat tinggi di areal rawa-rawa.
Dalam sistem pembakaran dalam mesin
(Internal Combustion Engine) selain bahan
bakar, udara juga sangat berperan penting
dalam proses pembakaran karena syarat
terjadinya suatu pembakaran itu apabila
adanya campuran bahan bakar (bensin) dan
udara yang biasanya si sebut dengan kata

5
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
lain Karburasi. Udara yang diluar umunya  Type Mesin Motor : Honda GL
masih banyak mengandung partikel-partikel MAX ( Thn 1988)
lain miasalnya debu, dll. Udara tersebut  Volume Silinder : 124 CC
sebelumnya di saring terlebih dahulu  Jumlah silinder : 1 Siliner
sebelum masuk kedalam karburator dengan  Bahan Bakar : Bensin
menggunkan filter udara sehingga Udara b. Karburator : Tipe Karburator Keihin
yang masuk benar-bernar bersih. PE 28
c. Alat ukur yang di gunakan dalam
Power / Daya Mesin penelitian :
Power atau daya mesin (Brake Horse Power  Dynamometer
= BHP) adalah kemampuan untuk seberapa  Tachometer
cepat kendaraan itu mencapai suatu  Thermometer
kecepatan tertentu. Daya Motor (Brake  Stopwatch
Horse Power = BHP). Menyatakan daya  Gelas Ukur
yang diberikan ke poros penggerak oleh
motor (kerja per satuan waktu) dan biasanya Bahan yang digunakan dalam penelitian
dinyatakan dengan daya kuda (HP).  Pipa ( sebagai media aliran udara
yang di panaskan).
N= BHP = persamaan (2.4.2)  Heater ( sebagai media pemanas )

dimana : Start /
Flowcart atau Diagram Alir Penelitian
N = BHP = Brake Horse Power (Watt). Mulai
P = Gaya aksi dinamometer (Newton)
R = 0,9549 = Panjang lengan
Penelitian :
dynamometer (meter)
= Putaran motor (Rpm). 1. Tanpa pemanasan udara masuk

2. Dengan pemanasan udara


METODE PENELITIAN masuk

Variabel Penelitian
Pengujian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Bebas : pemanasan
udara masuk dan tanpa Pengambilan Data
pemanasan udara masuk. Dan
Putaran Mesin (rpm)
Pengolahan Data
b. Variabel terikat :
 Torsi
 Daya efektif
 Konsumsi Bahan Bakar Analisa
Data
Peralatan dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam Penelitian
a. Mesin Motor Bensin :
Kesimpulan Dan saran
6
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
End /
Selesai
250 278 1.5 0.17 15.0 60
0 5
350 389 2.0 0.17 18.6 60
0 5
150 194 1.0 0.17 14.0 60
0 5
55 250 285 1.5 0.17 17.5 60
0 5
350 396 2.0 0.17 19.5 60
0 5
Hipotesa
Hipotesa dalam penelitian ini adalah
diduga unjuk kerja pada mesin sepeda motor
yang dihasilkan akan berubah sesuai
temperatur udara yang digunakan. Dimana Perhitungan
daya mesin yang di hasilkan akan berubah
Berikut ini contoh perhitungan untuk
sesuai dengan perubahan temperatur udara
variasi temperaturu udara 27oC dan putaran
juga.
mesin 1500 rpm :
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Volume Langkah (VL)
4.1. Data Hasil Penelitian

VL = .D 2 .L  Cm 3 
Data hasil penelitian dapat dilihat pada 4
tabel-tabel berikut ini :
Dimana :
Tabel 4.1. Data HasilPenelitian D = Diameter silinder (cm) = 5,65 cm
Panj Kons L = panjang langkah (cm) = 4,95 cm
Put
Puta ang umsi
ara Beb
Temp ran Wa
Sehingga :
n an
eratur Len Baha
ktu 3,14
Dyn gan n VL =  5,65 2  4,95
Mes Dyn
Udara
in
otest
otest (de 4
Dyn Baka
o tik)
( C) (rp otest r = 124,04 cm3
(rp (kg)
m)
m) (m) (ml) Honda GL Max tahun 1988 memiliki
150 187 1.0 0.17 8.0 60 spesifikasi 124 cc = 124 cm3. Hasil
0 5 perhitungan untuk volume langkah di atas
27 250 270 1.5 0.17 10.5 60 sebesar 110,04 cm3 berarti sesuai dengan
0 5 spesifikasi sepeda motor tersebut.
350 385 2.0 0.17 12.0 60
0 5
150 188 1.0 0.17 8.5 60
0 5 2. Volume sisa (Vc) / Volume Ruang
33 250 274 1.5 0.17 11.5 60 Bakar
0 5 Vs
Vc = (cm 3 )
350 388 2.0 0.17 13.9 60 r -1
0 5
45 150 190 1.0 0.17 12.5 60 Dimana :
0 5

7
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
Vs = Volume satu silinder (cm3) = 124,04 450000.Ne
Pe = Vl . Z . n . a (kg/cm2)
cm3
r = perbandingan kompresi = 9,2 Dimana :
Sehingga : Ne = Daya efektif (HP)=0,45
124,04 Vl = Volume langkah (cm3) = 124,04
Vc = 9,2 - 1
n = Putaranmesin (rpm) = 1500
3
= 15,13 cm a = Jumlahsiklus = 0,5
- untuk 2 langkah a = 1
3. Torsi Efektif (Te)
Te = F . L (kg m) - untuk 4 langkah a = 0,5

Dimana : z = Jumlahsilinder = 1
F = Gaya = M x g Sehingga :
Dengan : 450000 x 0,45
Pe = 124,04 x 1 x 1500 x 0,5
M = massa beban (kg) = 1,0
g = konstanta gravitasi (m/dt2) = 9,8 = 2,17 kg/cm2
L = Panjang lengan alat (m)= 0,175
6. Tekanan indikasi (Pi)
Sehingga : Pe
m=
Pi
Te = M x g x L (kg m)
Pe 2
= 1,0 x 9,8 x 0,175 Pi = m (kg/cm )

= 1,72 kg m
Dimana :
4. Daya efektif (Ne) m = Efisiensi mekanis = (0,8 – 0,85) untuk
Te . n
Ne =  HP  mesin 4 langkah dengan karburator = 0,8
716,2 (asumsi)
Dimana : Pe = Tekanan efektif rata-rata (kg/cm2) =
Te = Torsi efektif (kg m) = 1,72 2,17

n = Putaran dynotest (rpm)= 187 Pi = Tekanan indikasi (kg/cm2)

Sehingga: Sehingga :

1,72 x 187 2,17


Ne = Pi = 0,8
716,2

= 0,45 HP = 2,71 kg/cm2

5. Tekanan efektif rata-rata (Pe) 7. Dayaindikasi (Ni)

8
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
Pi . Vl . n . Z . a tenaga yang dihasilkan oleh mesin.
Ni = (Ps)
450000 Dinyatakandenganpersamaan :

Dimana : Fc
SFCe =  kg/jam HP 
Ne
Pi = Tekanan indukasi (kg/cm2) = 2,71
Dimana :
Vl = Volume langkah (cm3) – 124,04
b 3600
Fc  . .
Z = Jumlah silinder = 1 t 1000

n = Putaran dynotest = 187 b = volume konsumsi bahan bakar (ml) =


8,0 ml
a = Jumlah siklus t = waktu konsumsi bahan bakar (detik) 60
detik
untuk 4 langkah a = 0,5
untuk 2 langkah a = 1  = Berat jenis bensin : 0,7356 kg/lt
Sehingga :
Sehingga : 8,0 3600
Fc   0,7356 
2,71  124,04  187  1  0,5 60 1000
Ni =
450000 = 0,35 kg/jam
= 0,07 HP Dengan Ne = Daya efektif (HP) = 0,45 HP
maka
8. Dayamekanis (Nm) 0,35
Ne = Ni – Nm (HP) SFCe = 0,45
Nm = Ne – Ni (HP)
= 0,79 kg/jam HP
Sehingga :
12. Neraca kalor (Ql)
Nm = 0,45 – 0,07
Ql = Fc .Qc
= 0,38 HP
Dimana :
10. TekananIndikasi Rata-rata (Pm) Qc = Nilai kalor rendah bahan bakar =
Pi = Pe + Pm ( HP ) 11000 kcal/kg
Pm = Pi – Pe ( HP )
Fc = Pemakaianbahanbakar (kg/jam) =
Sehingga : 0,35 kg/jam
Pm = 2,71 – 2,17 Sehingga :
= 0,54 HP Ql = 0,35 x 11000
11. Pemakaian bahan bakar spesifik = 3883,97 kcal/jam
efektif (SFCe)
Pemakaian bahan bakar atau fuel 13. Efisiensi thermal efektif (te)
consumption specific adalah perbandingan 632,5.Ne
te =  100%
antara bahan bakar yang terbakar dengan Ql

9
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
Dimana : putaran mesin 3500 sebesar 0,474 HP dan daya
minimum terjadi pada variasi temperature udara
Ne = Daya efektif (HP) = 0,45 27oC dengan putaran mesin 1500 sebesar 0,112
HP.
Ql = Neracakalor (kcal/kg) = 3883,97
Sehingga :
632,5  0,45
te =  100%
3883,97

= 7,29%
14. Efisiensiindikasi (i)
632,5.Ni
i =  100%
Ql

Dimana :
Ni = Dayaindikasi (HP) = 0,07
Ql =Neracakalor (kcal/kg) = 3883,97 Gambar Grafik SFCe (kg/jam HP)
Sehingga : Grafik di atas menunjukkan bahwa
konsumsi bahan bakar (SFCe) semakin
632,5  0,07
i =  100% besar jika temperatur udara juga semakin
3883,97
bertambah besar dan putaran mesin semakin
= 1,14% tinggi.SFCe maksimum terjadi pada variasi
temperaturudara 55oC danputaran mesin
Grafik Hasil Perhitungan 1500 sebesar 1,33kg/jam HP. SFCeminimum
terjadi pada variasi temperaturudara 27oC
danputaran mesin 3500 sebesar 0,29kg/jam
HP.

Gambar Grafik daya


Grafik diatas menunjukkan bahwa daya
mekanis semakin naik jika putaran mesin
semakin besar dan jika temperature udarapun
semakin bertambah besar. Daya maksimum Gambar GrafikEffisiensi thermal efektif
terjadi pada variasi temperature udara 55oC dan

10
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
Grafik di atas menunjukkan bahwa peningkatan daya yang signifikan, Hal ini,
effisiensi thermal efektif mesin semakin dapat dilihat dari hubungan PV/T = C,
naik jika putaran mesin semakin tinggi dan bahwa jika temperatur udara masuk lebih
Effisiensi thermal efektif semakin menurun kecil dari temperatur udara lingkungan maka
jika temperature udara semakin bertambah. tekanan udara yang masuk lebih kecil,
Effisiensi thermal efektif maksimum terjadi sehingga dibutuhkan suplai udara tambahan
pada variasi temperature udara 27oC dan yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan
putaran mesin 3500 sebesar 20.02%. udara yang masuk dan secara bersamaan
Effisiensi thermal efektif minimum terjadi akan diikuti dengan adanya peningkatan
pada variasi temperatur udara 55oC dan suhu atau temperatur. Kondisi ideal akan
putaran mesin 1500 sebesar 4,32%. dihasilkan jika temperatur udara sebelum
masuk ke silinder ditingkatkan lebih dahulu
disertai dengan penambahan suplai udara,
dengan demikian daya mesin yang
dihasilkan juga akan lebih besar.
Pembahasan Konsumsi Bahan Bakar
Dari analisa grafik hubungan antara
konsumsi bahan bakar spesifik efektif
(SFCe) terhadap temperatur udara. Dengan
meningkatkan putaran mesin dan temperatur
udara yang masuk ke ruang bakar akan
berdampak terhadap peningkatan laju
pengkonsumsian bahan bakar dalam hal ini
SFCe akan semakin boros. Hal ini pada
Gambar 4.4 GrafikEffisiensi Thermal dasarnya diakibatkan karena dengan
Indikasi meningkatkan temperatur dan tekanan udara
yang masuk ke ruang bakar tersebut maka
Grafik di atas menunjukkan effisiensi bahan bakar akan cenderung menjadi lebih
thermal indikasi mesin semakin naik jika mudah untuk terbakar karena waktu yang
putaran mesin semakin besar. Effisiensi dibutuhkan untuk mencapai kondisi
thermal indikasi semakin menurun jika penyalaannya sendiri menjadi lebih singkat.
temperatur udara bertambah. Effisiensi
thermal indikasi maksimum terjadi pada Pembahasan Efisiensi
variasi temperatur udara 27oC dan putaran
mesin 3500 sebesar 25,02%. Effisiensi Effisiensi thermal efektif dan
Thermal Indikasi minimum terjadi pada effisiensi thermal indikasi semakin menurun
variasi temperatur udara 27oC putaran mesin jika temperatur udarapun yang semakin
1500 sebesar 5,40 % bertambah besar dan effisiensi thermal
efektif dan effisiensi thermal indikasi mesin
Pembahasan semakin naik jika putaran mesin semakin
tinggi Karena efisiensi termal menyatakan
Pembahasan Daya Mesin besarnya pemanfaatan kalor yang dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar untuk diubah
Dari analisa grafik Hubungan Antara
menjadi kerja mekanis, maka terdapat suatu
Daya Mekanis Terhadap Temperatur Udara
hubungan yang signifikan antara kerja
diatas menunjukan bahwa adanya
mekanis yang dinyatakan dengan daya

11
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
motor yang dihasilkan, laju konsumsi bahan udara yang bertambah. Daya maksimum
bakar dengan efisiensi termal. Peningkatan terjadi pada variasi temperatur udara
daya motor dengan meningkatnya putaran 55oC dan putaran mesin 3500 sebesar
mesin disertai dengan peningkatan laju 0,474 HP dan daya minimum terjadi
konsumsi bahan bakar akan meningkatkan pada variasi temperatur udara 27oC
efisiensi thermal efektif dan efisiensi dengan putaran mesin 1500 sebesar
thermal indikasi dari motor. 0,112 HP.
2. Konsumsi bahan bakar juga semakin
. Effisiensi thermal indikasi juga besar jika temperatur udara juga
semakin menurun jika temperatur udara bertambah besar. SFCe maksimum
bertambah. Hal ini disebabkan karena pada terjadi pada variasi temperatur udara
penambahan besar temperatur udara maka 55oC dan putaran mesin 1500 sebesar
konsumsi bahan bakar menjadi lebih besar 1,33kg/jam HP. SFCe minimum terjadi
pula. Hal ini selanjutnya menyebabkan pada variasi temperatur udara 27oC dan
efisiensi menjadi lebih rendah. putaran mesin 3500 sebesar 0,29kg/jam
HP.
PembahasanSecaraUmum
3. Effisiensi thermal efektif dan effisiensi
Dari uraian pembahasan diatas maka thermal indikasi semakin menurun jika
dapat diambil satu kesimpulan secara umum temperatur udara bertambah. Effisiensi
bahwa temperatur udara masuk karburator thermal efektif maksimum terjadi pada
sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja variasi temperatur udara 27oC dan
mesin. Temperatur udara dalam hal ini putaran mesin 3500 sebesar 20.02%.
berpengaruh terhadap daya mesin yang Effisiensi thermal efektif minimum
dihasilkan, konsumsi bahan bakar, serta terjadi pada variasi temperatur udara
effisiensi thermal efektif dan effisiensi 55oC dan putaran mesin 1500 sebesar
thermal indikasi. 4,32%., dan effisiensi thermal indikasi
maksimum terjadi pada variasi
Pengaruhnya dapat dilihat pada daya temperatur udara 27oC dan putaran
mesin yang dihasilkan dimana daya mesin mesin 3500 sebesar 25,02%. Effisiensi
hanya berubah sedikit, semakin besar Thermal Indikasi minimum terjadi pada
dengan perubahan temperatur udara. variasi temperatur udara 27oC putaran
konsumsi bahan bakar juga semakin besar mesin 1500 sebesar 5,40%.
jika temperatur udara juga bertambah besar.
Selain itu effisiensi thermal efektif dan Saran
effisiensi thermal indikasi juga semakin
menurun jika temperatur udara bertambah. Untukpenelitianberikutnyadapatdilakukan :

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Menambah sirip pada saluran udara


masuk agar aliran udara menjadi
Kesimpulan turbulen.
2. Dilakukan untuk jenis bahan bakar atau
Dari analisa data dan pembahasan yang penambahan bahan yang lain misalnya
telah dilakukan maka dapat diambil jenis Pertamax, penambahan aditif dan
kesimpulan sebagai berikut : lain-lain.
1. Daya mesin yang dihasilkan hanya
berubah sedikit namun akan semakin DAFTAR PUSTAKA
besar dengan perubahan temperatur

12
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang
Fajar, Berkah, Suryo, Tony ,
Murni. Kaji Eksperimental Pengaruh Roy, Daroyni, Ejisiensi
Temperatur Biodiesel Minyak Sawit Volumetrik. (
Terhadap Performansi Mesin Diesel http://www.FIIndonesia.com) Artilel ,
Direct Injection Putaran Konstan. Jakarta 2003.
Jurnal Volume 11, Nomor 3. Staf
Pengajar Teknik Mesin Universitas Tirtoatmodjo, Willy,
Diponegoro, Juli 2009 Peningkatan Unjuk Kerja Motor Diesel
dengan Penambahan Pemanas Solar,
Fuhaid, Naif, Pengaruh Filter Jurnal Teknik Mesin,Vol 1,No 2, PP.
Udara Pada Karburator Terhadap 127-133. 1999.
Unjuk Kerja Mesin Sepeda Motor. Jurnal
PROTON, Vol. 2 No. 2/Hal. 39 – 45. Thoyib, Karburator Sepeda
Staf Pengajar Teknik Mesin Universitas Motor , Artikel, Juni 2012.
Widyagama Malang, 2010.
Yerry, Dion, Perbedaan Cara
Ginting, Purnawarman, Kaji Kerja Motor Bakar Bensin Dengan
Eksperimental Prestasi Motor Bakar Motor Bakar Solar. Skripsi, Februari
Akibat Peru Bahan Temperatur Udara 2010.
Hisap. Jurnal P & PT Vol. IV, No. 1,
( 214 – 222 ). Politeknik Negeri Kupang,
Juni 2006. 1.

Haurissa, Jusuf dan Titaley,


Z.S, Analisis Secara Teoritis Pengaruh
Temperatur Lingkungan Terhadap Daya
Motor Pada Mobil Ex Jepang Di Kota
Jayapura. Skripsi juni 2010.

Kristanto, Philip, Pengaruh


Suhu dan Tekanan Udara Masuk
Terhadap Kinerja Motor Diesel Tipe 4
JA 1. : 7 – 14 Jurnal Teknik Mesin, Vol.
2, No. 1, Staf Pengajar Universitas
Kristen Petra, April 2000.

Murni, Perbandingan Pengaruh


Temperatur Solar dan Biodisel Terhadap
Performa Mesin Diesel Direct Injectuon
Putaran Konstan. Tesis Teknik Mesin
Universitas Diponegoro, juli 2009.

13
1)
Mahasiswa Teknik Mesin Univ. Widyagama Malang

Вам также может понравиться