Вы находитесь на странице: 1из 2

Cara Menyusun Sistem Penilaian Kinerja

Karyawan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja diartikan sebagai prestasi atau hasil
kerja. Dalam dunia kerja, kinerja perlu diukur sehingga bisa diketahui tingkat
keoptimalannya. Bila kinerja ternyata belum optimal, maka perlu digagas strategi baru
untuk meningkatkan kinerja tersebut. sebaliknya, bila kinerja sudah berjalan optimal
maka optimalisasi ini perlu dipertahankan agar stabil bahkan sebisa mungkin terus
mengalami peningkatan.

Contoh KPI (key performance indicators) untuk bidang SDM, marketing, finance,
IT bisa didonwload disini.

Bagi perusahaan, penilaian kinerja karyawan merupakan rutinitas yang selalu


dijalankan secara periodik dan bersifat formalitas. Sebab, sukses tidaknya kinerja
sangat berpengaruh terhadap maju tidaknya sebuah perusahaan. Dengan melakukan
penilaian kinerja karyawan, perusahaan akan mengetahui apakah target yang telah
ditetapkan selama ini telah tercapai ataukah belum.

Perusahaan akhirnya juga mengetahui faktor-faktor apa saja yang selama ini
mempengaruhi baik tidaknya kinerja dari masing-masing karyawan. Sejumlah faktor
yang sering kali mempengaruhi kinerja seseorang antara lain:

1. Tingkat kemampuan, terdiri dari kemampuan potensi yakni IQ serta kemampuan


berdasarkan level pendidikan yang dimiliki.

2. Kadar motivasi. Seseorang yang memiliki motivasi untuk meraih prestasi maka ia
cenderung melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin sehingga kinerja yang
dihasilkannya pun sangat memuaskan. Seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi
biasanya memiliki ciri-ciri berikut ini:

(a) Sangat bertanggung jawab; (b) Berani menghadapi tantangan dan segala resikonya;
(c) Memiliki tujuan yang jelas dan bisa direalisasikan; (d) Menyiapkan rencana kerja
yang matang untuk mencapai tujuan tersebut; (e) Selalu terbuka dalam menerima
setiap masukan; (f) Mencari peluang untuk merealisasikan rencana kerja yang telah
disusun.

3. Kondisi keluarga.
4. Pengalaman kerja yang pernah diperoleh.
5. Dukungan yang dirasakan dari orang-orang di sekitarnya.
6. Bentuk desain pekerjaan yang sedang dikerjakan.
7. hubungan yang terjalin antara karyawan dengan perusahaan.
Sebelum melakukan penilaian kinerja karyawan, maka tim penilai harus mendesain
terlebih dahulu sistim penilaian yang akan dijalankan, yakni meliputi:

1. Parameter apa saja yang hendak dinilai. Misalnya kesesuaian terhadap deadline,
tingkat kepuasan customer, dll.
2. Klasifikasi jenis kinerja, misalkan kinerja manajer, staf biasa, dll.
3. Klasifikasi tingkat kinerja yang dicapai. Misalnya hasil yang dicapai bila dilihat dari
tingkat kepuasan, kuantitas, dll

4. Prosedur pengukuran kinerja. Perangkat yang digunakan meliputi model skala


pengukuran yang dipakai (interval, peringkat, ordinal, dll.), metode penghitungan nilai,
instrumen yang digunakan untuk menyusun peringkat.

5. Teknis penilaian, meliputi frekuensi penilaian, perangkat yang digunakan


(komputerisasi atau manual), metode feedback hasil penilaian.

Hasil penilaian kinerja karyawan akan digunakan perusahaan untuk mengembangkan


langkah-langkah yang lebih efisien dan efektif melalui perbaikan kebijakan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Melalui penilaian
kinerja karyawan, sebuah perusahaan bisa tumbuh sehat di tengah ketatnya
persaingan karena didukung oleh internal tim yang solid dan berkompetensi.

Вам также может понравиться