Вы находитесь на странице: 1из 32

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem pembangkit listrik tenaga uap merupakan sistem pembangkitan energi


listrik dari pengubahan energi thermal yang dihasilkan oleh bahan bakar untuk
memanaskan air. Bahan bakar ini merupakan energi kalor tersimpan yang memiliki
nilai kalor tertentu, seperti contohnya adalah batu bara, minyak solar, biomassa, dan
energi uranium dari reaksi pembelahan (fisi).
Dalam pengubahan energi thermal diperlukan komponen atau rekayasa ilmu
teknik mesin dalam pengubahan bentuk-bentuk energi agar diperoleh hasil akhir
berupa energi listrik yang dapat digunakan untuk hajat hidup orang banyak.
Pengubahan energi thermal hasil pembakaran bahan bakar harus diubah menjadi
energi kinetik putaran poros, agar dapat memutar generator listrik dan menghasilkan
fluks-fluks listrik. Komponen yang digunakan ini adalah turbin uap.
Turbin uap merupakan komponen penting dalam sistem pembangkitan listrik
tenaga uap. Komponen ini berperan penting dalam pengubahan energi kinetik dari
nosel yang menyemprotkan uap supaya terjadi energi gerak anguler yang berguna
untuk memutar poros dari generator.
Supaya terjadi efisiensi dalam penggunaaan kalor bahan bakar dan efisiensi
energi potensial uap maka diperlukan desain turbin uap. Sehingga energi loss yang
terbuang begitu saja dapat diminimalisir.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai turbin uap dan mesin yang
mengggunakan prinsip kerja turbin uap.

2.1 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang penulis ambil adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian turbin uap?
2. Bagaimana prinsip kerja dan klasifikasi turbin uap?
3. Bagaimana prinsip kerja turbin uap tipe multistage pada PLTU?
3.1 Tujuan

1
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian turbin uap.
2. Mengetahui prinsip kerja dan klasifikasi turbin uap.
3. Mengetahui prinsip kerja turbin uap tipe multistage pada PLTU.

2
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Turbin Uap


Sistem turbin uap merupakan salah satu jenis mesin panas yang mengkonversi
sebagian panas yang diterimanya menjadi kerja. Sebagian panas lainnya dibuang ke
lingkungan dengan temperatur yang lebih rendah. Dengan kata lain mengubah energi
entalpi fluida menjadi energi mekanik.
Turbin Uap sendiri merupakan salah satu komponen dasar dalam pembangkit
listrik tenaga uap. Dimana komponen utama dari sistem tersebut yaitu : Ketel,
kondensor, pompa air ketel, dan turbin itu sendiri. Uap yang berfungsi sebagai fluida
kerja dihasilkan oleh katel uap, yaitu suatu alat yang berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap.
Turbin telah mengalami perkembangan dalam desainnya. Turbin yang paling
sederhana mempunyai komponen Pada roda turbin terdapat sudu dan fluida kerja
mengalir melalui ruang diantara sudu tersebut. Apabila roda turbin dapat berputar,
maka terdapat gaya yang bekerja pada sudu. Gaya tersebut terjadi akibat perubahan
momentum dari fluida kerja yang mengalir di antara sudu. Fluida kerja turbin yang
dapat digunakan adalah air, uap air, dan gas. Fluida kerja turbin pada PLTU adalah
uap, sehingga turbin pada PLTU disebut turbin uap.
Macam jenis turbin terbagi dari jenis fluida, jumlah bilah, tipe bilah, maupun
arah alirannya. Dalam pembuatan desain turbin diperlukan pemahaman akan
mekanika fluida, termodinamika, dan mekanika kekuatan material untuk menghitung
beban gaya yang akan diderita sudu-sudu turbin.

3
Gb. Sistem flow uap air

2.2 Prinsip Kerja Turbin Uap


Pada intinya prinsip kerja turbin uap adalah menerima energi kinetik dari
superheated vapor (uap kering) yang dkeluarkan oleh nosel sehingga sudu-sudu
turbin terdorong secara anguler atau bergerak memutar. berikut penjelasan prinsip
kerja:
1) Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari
uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan.Tekanan
uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel,
akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat
masuk ke dalam nosel.Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-
sudu turbin yang berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin.
Uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah
mengikuti lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini
menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian memutar roda dan poros
turbin.
2) Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkan sudu turbin berarti
hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu turbin
yang berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin

4
dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak.
Sebelum memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris
kedua sudu gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide blade ) yang berguna
untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua
sudu gerak dengan arah yang tepat.
3) Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat
sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan sebanyak
mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi karena
kehilangan energi relatif kecil.

2.3 Klasifikasi Turbin Uap


2.3.1 Klasifikasi Turbin berdasarkan Prinsip Kerja (ekspansi uap)

1. Turbin Impulse

Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana berotor satu
atau banyak (gabungan ) yang mempunyai sudu-sudu pada rotor itu. Sudu biasanya
simetris dan mempunyai sudut masuk dan sudut keluar. Karena pada sudu gerak tidak
terjadi ekspansi maka bentuk sudu gerak turbin tersebut adalah simetris Uap kering
(superheated vapor) diekspansikan di nosel sehingga terjadi pengubahan energi
potensial maksimal menjadi energi kinetik maksimal. Konversi eneri ini ditunjukan
dengan persamaan. Konversi eneri ini ditunjukan dengan persamaan :
C2 sama dengan akar dari 2 kali h1 dikurangi h2
Dimana C2 adalah kecepatan absolut yang keluar dari nosel, sedangkan h1 adalah
entalpi masuk dan h2 adalah entalpi keluar dari nosel. Gas kecepatan tinggi
menghantam bilah dimana sebagian besar dari energi kinetik diubah menjadi putaran
poros turbin. Untuk mendapatkan transfer energi maksimum maka bilah-bilah turbin
harus berotasi 1,5 kali kecepatan semburan uap kering.
Turbin impuls dapat merupakan turbin impuls sederhana (bertingkat tunggal),
turbin impuls kecepatan bertingkat (turbin Curtis) atau turbin impuls tekanan

5
bertingkat (turbin Rateau). Keadaan aliran uap dalam turbin tersebut dapat
diterangkan dengan menggunakan grafik tekanan dan kecepatan absolut.
Kecepatan uap naik karena nosel berfungsi menaikkan kecepatan uap,
kemudian uap rnengalir ke dalarn baris sudu gerak pad a tekanan konstan. Tetapi
kecepatan absolutnya turun karena energi kinetik uap diubah menjadi kerja mernutar
roda turbin. Uap yang ke luar turbin masih berkecepatan tinggi, sehingga rnasih
rnengandung energi tinggi atau kerugian energi rnasih terlalu besar.

Untuk rnencegah kerugian energi yang terlalu besar, uap diekspansikan


secara bertahap didalam turbin bertingkat ganda. Dengan turbin bertingkat ganda,
diharapkan proses penyerapan energi (proses pengubahan energi termal menjadi kerja
rnekanik) dapat berlangsung effisien. Perubahan tekanan dan kecepatan absolut dari
uap didalarn turbin irnpuls kecepatan bertingkat (turbin Curtis). Uap hanya
diekspansikan di dalam nosel (baris sudu tetap pertarna) dan selanjutnya tekanannya
konstan. Akan tetapi turbin tersebut rnasih dalarn golongan turbin irnplus karena
didalarn baris sudut Gerak tidak terjadi ekspansi (penurunan tekanan). Meskipun
tekanan uap didalam sudu gerak konstan, kecepatan absolut turun karena sebagian
dari energi uap diubah menjadi kerja memutar roda turbin. Kecepatan uap didalam
sudu tetap berikutnya tidak naik karena tekanannya konstan
Turbin impuls lain adalah sebagai berikut :

 Turbin satu tahap.

 Turbin impuls gabungan.

 Turbin impuls gabungan kecepatan.

Ciri-ciri dari turbin impuls antara lain:


 Proses pengembangan uap / penurunan tekanan seluruhnya terjadi
pada sudu diam / nosel.
 Memiliki tekanan rata dalam turbin sama sehingga disebut dengan
Tekanan Rata.

6
2. Turbin Reaksi

Turbin reaksi adalah turbin dengan proses ekspansi (penurunan tekanan) yang
terjadi baik di dalam baris sudu tetap maupun sudu gerak, energi termal uap diubah
menjadi energi kinetik di sudu-sudu penghantar dan sudu-sudu jalan, dan kemudian
gaya reaksi dari uap akan mendorong sudu-sudu untuk berputar. Turbin reaksi disebut
juga turbin Parsons sesuai dengan nama pembuat turbin pertama, yaitu Sir Charles
Parsons (Suyanto:2010)

Turbin reaksi, turbin yang proses ekspansi fluida kerjanya terjadi baik pada
nosel maupun sudu gerak, energi termal uap diubah menjadi energi kinetik di sudu-
sudu penghantar dan sudu-sudu jalan, dan kemudian gaya reaksi dari uap akan
mendorong sudu-sudu untuk berputar.
Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-masingnya terdiri dari baris
sudu tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu bergerrak turbin reaksi dapat dibedakan
dengan mudah dari sudu impuls karena tidak simetris, karena berfungsi sebagai
nossel bentuknya sama dengan sudu tetap walaupun arahnya lengkungnya
berlawanan.Turbin reaksi nekatingkat/bertingkat. Setiap tingkat terdiri dari nosel
tetap dan nosel bergerak. Penurunan tekanan terjadi di ke dua nosel tersebut. Turbin
reaksi merupakan turbin bertingkat dengan nosel tetap dan nosel bergerak
selihberganti. Pasangan nosel tetap dan nosel bergerak disebut satu tingkat. Seperti

7
turbin impuls, turbin reaksi nekatingkat dapat bekerja pada sudu dengan kecepatan
rendah untuk menghasilkan daya maksimum.
Ciri-ciri turbin ini adalah :

 Penurunan tekanan uap sebagian terjadi di Nosel dan Sudu Gerak

 Adanya perbedaan tekanan didalam turbin sehingga disebut Tekanan


Bertingkat.

Contoh dari turbin reaksi ini adalah turbin hero.

2.3.2 Klasifikasi turbin uap berdasarkan pada tingkat


penurunan Tekanan Dalam Turbin

1. Turbin Tunggal ( Single Stage )

Uap dari nosel akan mendorong sudu-sudu secara terus menerus sehingga
mengakibatkan roda turbin berputar. Ekspansi uap melalui nosel mengubah energi
termal entalpi menjadi energi mekanik atau kecepatan tinggi. Kecepatan uap
diekspansikan ke sudu gerak.
Kombinasi antara nosel dan sudu gerak dalam turbin paling sederhana adalah
turbin satu tingkat (single stage). Turbin satu tingkat (single stage) digunakan pada
kebutuhan khusus, dan dapat dikenali dengan uap keluar yang masih memiliki banyak
energy dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk untuk daya
kecil, misalnya penggerak kompresor, blower, dll.

2. Turbin Bertingkat (Aksi dan Reaksi ).

Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok untuk daya besar. Pada
turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih. Sehingga turbin tersebut terjadi
distribusi kecepatan / tekanan.

8
Pada turbin dengan 3 tingkat misalnya, terdiri dari 3 sudu gerak yang terdapat pada
poros. Uap dari nosel mengenai sudu-sudu yang akan mengerakkan poros berputar.
Ketika uap melewati nosel pertama, kecepatan uap akan menaik, dan tekanan uap
akan menurun. Penurunan tekanan akan diikuti dengan kenaikan volume spesifik uap.
Uap mengekspansi sebagian energi ke sudu gerak dan meninggalkan nosel pertama,
serta memasuki nosel ke 2, dimana uap mengekspansi sebagian energi lagi. Energi
diekspansi pada tingkat ke 2 dan ke 3. Setelah uap melalui tingkat ke 3, dimana uap
memberikan energinya untuk mengasilkan gerak, uap akan meninggalkan turbin
sebagai uap ke luar. Ukuran sudu gerak setiap tingkat akan lebih besar dari tingkat
sebelumnya seiring dengan dengan kenaikan volume spesifik uap.
Terdapat sedikit kerugian/kehilangan energi, ketika uap melalui nosel. Proses
konversi energi terjadi di nosel, dimana energi internal (tekanan) uap dikonversi
menjadi energi kinetik (kecepatan). Nosel harus didisain dengan penyempitan luas
area aliran uap secara halus. Kemudian uap akan mengalami percepatan melalui nosel
karena penyempitan luas area aliran dan akan meninggalkan nosel dengan kecepatan
uap yang tinggi. Lalu, uap akan menubruk sudut gerak, dimana sudu tersebut didisain
untuk mengambil energi dari kecepatan uap yang tinggi.

Sudu gerak akan mengakibatkan perubahan kecepatan uap ketika uap


melewati sudu tersebut, yang mengakibatkan pemindahan energi dari uap sudu, yaitu
dalam bentuk kecepatan uap yang tinggi. Ketika uap menimpa sudut gerak, uap
memberikan gaya dan energinya ke sudu, dalam bentuk perubahan momentum, yang
mempercepat sudu bergerak.

Didalam proses turbin, energi termal menjadi energi mekanik, terdapat 2 transformasi
energi utama, yaitu;

1. transformasi energi pertama adalah proses thermodinamik, yaitu energi


thermal diubah ke energi kinetik, yang menghasilkan kecepatan uap yang
tinggi dan perubahan momentum.

9
2. transformasi energi kedua adalah proses mekanik, yaitu uap menimpa
sudu gerak, yang imparting momentum sehingga memutar poros turbin.

2.3.3 Klasifikasi turbin berdasarkan arah aliran Uap


Seperti dijelaskan diatas, salah satu karakter turbin dapat dibedakan
berdasarkan arah aliran uap, yaitu turbin aksial, turbin radial, dan turbin helikal.
Secara umum, arah aliran uap ditentukan oleh posisi relatif dari nosel, diaphragms,
sudu tetap dan sudu gerak.

1. Turbin aksial

Turbin aksial adalah turbin dengan arah uapnya mengalir sejajar terhadap
sumbu turbin (shaft). Pada proses· ekspansinya turbin ini dapat dibedakan menjadi
Turbin impuls dan turbin reaksi.

2. Turbin radial

Turbin radial adalah turbin dengan arah uapnya mengalir tegak lurus terhadap
sumbu turbin (shaft)

3. Turbin helikal

Turbin helikal adalah turbin dengan arah uapnya mengalir tangesial terhadap
lingkaran rotor dan menubruk/menimpa sudu gerak. Sudusudu dibentuk sedemikian
rupa sehingga arah aliran uap berbalik pada setiap sudu. Sebagian turbin helikal
digunakan untuk pemanfaatan uap kembali, dimana uap keluar dari sudu akan
dikembalikan untuk menubruk sudu gerak melalui kanal di turbin, hal tersebut akan
mengekspansi energy uap lebih banyak
Pembagian aliran uap apakah aliran tunggal atau aliran ganda, tergantung
apakah aliran uap dalam satu arah atau dua arah.

10
 Aliran uap tunggal: Uap memasuk ke inlet turbin dan mengalir sekali
jalan melalui sudu dengan arah aksial dan keluar dari turbin.

 Aliran uap ganda: Uap memasuk melalui tengah turbin dan mengalir
melalui sudu menuju masing-masing ujung poros , dan keluar melaui exhaust
chambers. Keunggulan dari aliran uap ganda adaalah sudusudu akan lebih
pendek dibnadingkan dengan aliran uap tunggal pada kapasitas yang sarna
dan mengurangi daya dorong aksial

Sedangkan berdasarkan aplikasi dalam pemakaiannya, turbin uap dapat


digolongkan dalam tiga jenis utama, yaitu:
 Turbin generator, yang dioperasikan di industri dan termaI
 Turbin mekanik, yang dioperasikan untuk menggerakan : kompresor,
pompa, blower.
 Turbin kapaI (marine turbine), yang dioperasikan untuk menggerakan
baling-baling kapaI, dan perlengkapan kapaI Perbedaan utama antara turbin
mekanik dengan turbin-turbin lainya adalah :

 putaran bervariasi antara (80% sid 105%) dari putaran rancangan


nomal

 perbedaan karakteristik out put turbine (lihat gambar 14)

 putaran tinggi

 sesuai dengan standar API (American petroleum institute).

2.3.4 Klasifikasi turbin berdasarkan Proses Penurunan Tekanan Uap


1. Turbin Kondensasi.
Turbin kondisi dipakai bila seluruh energi uap dipergunakan untuk
menghasilkan daya. Uap yang keluar dari turbin dikondensasikan dalam kondenser,
dengan tujuan mendapatkan tekanan lawan yang cukup rendah, sehingga

11
menghasilkan daya yang tinggi. Kemudian air hasil kondensasi dapat disirkulasikan
kembali ke dalam ketel. Turbin kondensasi yang disebut juga turbin kondensasi
langsung (straight condensing turbine). Tekanan keluar turbin kurang dari 1 atm dan
dimasukkan kedalam kompresor.

Ilustrated condensing turbin by JP. Holman

2. Turbin Tekanan Lawan.

Turbin tekanan lawan dipakai bila suatu industri (pabrik) membutuhkan pemakaian
uap yang berganda yaitu sebagai sumber energi potensial dan sekaligus sebagai
sumber energi untuk keperluan pemprosesan. Tekanan uap meninggalkan tekanan
turbin ( tekanan lawan) diatur sesuai dengan tekanan uap pemproses. Dengan
demikian, tekanan dan temperatur uap dari ketel harus diatur berdasarkan tekanan,
temperatur uap pemroses dan daya yang dihasilkan, efisiensi serta konsumsi uap
untuk turbin.

12
Ilustrasi turbin tekanan lawan
Daya turbin tekanan lawan dihasilkan dari ekspansi uap dari tekanan awal
(initial) ekonomis turun sampai tekanan pemanasan. Layout dari instalasi uap untuk
turbin tekanan lawan
steam yang keluar masih bertekanan relatif tinggi. Apabila tekanan sisi keluar turbin
masih besar dari 1 atm sehingga masih dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan
turbin lain. Turbin jenis ini banyak digunakan di pabrik kimia

2. Turbin Ekstraksi

Turbin ekstraksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

 turbin ekstraksi kondensasi

 turbin ekstraksi tekanan lawan

Turbin ekstraksi kondensasi, beroperasi dengan penggunaan uap ganda, yaitu


untuk pembangkit tenaga (penyediaan daya), dan juga untuk penyediaan uap bagi
keperluan-keperluan ekstraksi. Bila tidak ada kebutuhan uap untuk ekstraksi, maka
turbin akan bekerja sebagai turbin kondensasi langsung. Turbin ekstraksi kondensasi
idalam turbin ini sebagian uap dalam turbin diekstraksi untuk roses pemanasan lain,
misalnya proses industri.

13
Induction turbine ilustrated by JP. holman
Turbin ekstraksi kondensasi banyak ditemukan di beberapa industri, dimana
uap bertekanan rendah digunakan untuk berbagai pemprosesan (processing), dan uap
bertekanan tinggi sebagai penggerak mula (primer mover) untuk pembangkit tenaga.
Turbin itu ·disebut juga turbin uap dengan pembuangan dini seperti terlihat dalam
gambar 21 dibawah ini.

Turbin dengan pembuangan dini (pass out turbine) terdiri dari dua bagian,
yaitu turbin bertekanan tinggi (TTT) dan turbin bertekanan rendah (TTR), dengan
fungsi uap ganda, yaitu: untuk keperluan pemprosesan dan pembangkit tenaga.
Sebagian uap dari turbin tekanan tinggi (TTT) dikeluarkan untuk kebutuhan
pemprosesan. Selebihnya masuk ke TTR, mengekspansi turbin yang akan
menghasilkan daya untuk menggerakan beban (load).

Uap dari pemprosesan dan uap dari TTR dimasukan dalam kondensor, yang
kemudian menghasilkan air kondensat. Air kondensat dapat dijadikan air pengisi ketel
(boiler feed water).

14
BAB 3
PEMBAHASAN
SISTEM KERJA TURBIN UAP TIPE MULTISTAGE

3.1 Turbin Uap Tipe Multistage


Turbin uap yang umumnya digunakan PLTU adalah turbin uap tipe
multistage, yakni turbin uap yang terdiri atas lebih dari 1 stage turbin (Turbin High
Pressure, Intermediate Pressure, dan Low Pressure). Sistem kerjanya Uap air
superheater yang dihasilkan oleh boiler masuk ke turbin High Pressure (HP), dan
keluar pada sisi exhaust menuju ke boiler lagi untuk proses reheater. Uap air yang
dipanaskan kembali ini dimasukkan kembali ke turbin uap sisi Intermediate Pressure
(IP), dan uap yang keluar dari turbin IP akan langsung masuk ke Turbin Low Pressure
(LP). Selanjutnya uap air yang keluar dari turbin LP masuk ke dalam kondenser untuk
mengalami proses kondensasi.

3.2 Peralatan Pada Turbin

Peralatan-peralatan yang digunakan untuk mendukung system kerja turbin ini


adalah:

1. Turbin

15
Turbin digunakan untuk memutar generator dengan cara mengubah energi
panas yang terkandung dalam uap menjadi energi mekanik. Uap dengan tekanan dan
temperatur tinggi diarahkan untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang pada
poros sehingga turbin berputar, akibat melakukan kerja di turbin tekanan dan
temperatur uap menjadi turun sehingga menjadi uap basah yang kemudian dialirkan
ke kondensor.

Berikut adalah spesifikasi turbin yang digunakan di PLTU Tarahan :

Type Single Casing Multi Stage Reaction Condensing

Daya out put : 100 MW

Kecepatan : 3000 rpm

Tekanan uap masuk MSV : 127 kg/cm2a

Temperatur uap masuk MSV : 5400C

Tekanan uap ekstraksi no. 1 : 33,47 kg/cm2a

Tekanan uap ekstraksi no. 2 : 18,06 kg/cm2a

Tekanan uap ekstraksi no. 3 : 8,00 kg/cm2a

Tekanan uap ekstraksi no. 4 : 3,31 kg/cm2a

Tekanan uap ekstraksi no. 5 : 0,928 kg/cm2a

Tekanan keluar turbin : 0,082 kg/cm2a

Jumlah tingkat sudu : 42 tingkat reaksi

Arah putaran poros : CCW (view from front turbin)

16
Panjang Total Steam Turbin : 8,5 m

Berat Rotor dan Sudu-sudu : 32 ton

2. Main Stop Valve (MSV)

Fungsi dari Main Steam Valve (MSV) adalah katup untuk mengalirkan uap
tekanan tinggi masuk kedalam turbin, serta untuk menghentikan supply uap tekanan
tinggi tersebut pada saat turbin emergency trip untuk Posisi normal dari Main Stop
Valve (MSV) pada saat operasi normal system kerja turbin adalah open. MSV pada
system turbin PLTU Tarahan berjumlah satu buah, MSV akan menutup karena gaya
atau tekanan dari pegas (spring) yang dipasang dibelakang MSV pada saat actuator
menerima perintah untuk menutup.

17
3. Main Steam Strain

Main steam strainer dipasang pada main steam inlet sebelum Main Stop Valve
(MSV) untuk menjaga atau mencegah benda-benda asing yang terkandung dalam uap
masuk ke dalam turbin.

Karakteristik dari strainer ini adalah :

 Sangat kuat karena terbuat dari modulus yang kuat

 Ukuran meshnya kecil (sekitar 9 mm2)

 Desain rapi dan menyatu

18
4. Main Control Valve (MCV)

Sebelum masuk ke turbin uap tekanan tinggi dari MSV terlebih dahulu
melewati main steam control valve. Fungsi dari main steam control valve adalah
untuk mengatur jumlah dan tekanan uap yang akan disupply masuk ke dalam turbin,
selain itu berfungsi juga untuk menghentikan aliran uap masuk ke turbin bila terjadi
emergency trip.

5. Bearing

19
Pada konstruksi turbin digunakan 3 buah bearing yaitu 2 buah journal bearing
yang letaknya satu di depan turbin yang satunya dibelakang turbin berfungsi untuk
menahan dan menumpu gaya aksial rotor dan 1 buah thrusht bearing untuk menahan
gaya aksial rotor yang letaknya di bagian front pedestal.

Gambar journal bearing no.1

20
21
Gambar journal bearing no.2

22
Gambar Thrust bearing

6. Lube Oil dan Control Oil

Lube Oil atau Minyak Pelumas dan Control Oil berfungsi untuk melumasi
bantalan turbin, mengangkat poros pada saat turning gear beroperasi dan untuk
mengontrol gerakkan Main Steam Valve dan Main Control Valve.

23
7. Turning Gear

Turnig gear berfungsi untuk memutaran poros turbin pada saat start dan shut
down agar poros turbin tidak melengkung karena panas yang tidak merata. Putaran
turning gear pada saat memutar poros adalah 5 rpm.

8. Bolier

Boiler berfungsi untuk menghasilkan uap atau steam yang akan digunakan
untuk memutar poros turbin. Pada PLTU Tarahan steam yang dihasilkan boiler untuk
memutar turbin adalah Pressure 127kg/cm2 dan temperatur 5400C.

3.3 Sistem Kerja Dari Turbin

Sistem kerja turbin merupakan salah satu proses untuk memutar poros turbin,
dimana uap atau steam dengan tekanan dan temperatur tinggi digunakan untuk
memutar turbin tersebut. Uap atau steam yang digunakan untuk memutar turbin ini
dihasilkan oleh boiler, kemudian uap yang telah dipakai oleh turbin dialirkan ke
kondensor.

Tujuan dari system kerja turbin ini adalah untuk memutar generator, dimana
generator ini berfungsi untuk menghasilkan tegangan listrik. Untuk memutar
generator tersebut maka kita harus memutar turbin terlebih dahulu karena turbin dan
generator satu poros. Di PLTU Tarahan turbin digunakan untuk memutar generator
dengan cara mengubah energi panas yang terkandung dalam uap menjadi energi
mekanik, dimana Uap atau steam yang digunakan untuk memutar turbin ini
dihasilkan oleh boiler,

Sebelum turbin bekerja pastikan dulu sistem-sistem yang mendukung system


kerja turbin sudah bekerja dengan baik. Ada beberapa sistem pendukung seperti
pendinginan, pelumasan, serta membuat vaccum pada kondensor, apabila salah
satunya tidak terpenuhi maka sistem kerja turbin tidak akan bisa bekerja.

24
Sistem Pendinginan:

1. Start make-up water pump untuk menyuplay air demin dari make-up
water tank menuju kondensor dn stand pipe

2. Close cooling water pump di start untuk menyuplaykan air yang


digunakan sebagai pendingin pada alat-alat yang digunakan untuk mendukung
system kerja turbin dengan tempetarur 30 0c

3. Ketika tekanan pada close cooling water sudah mencapai 6 kg/cm 2


kompresor di start, setelah tekanan kompresor juga sudah mencapai 6 kg/cm 2
barulah udara yang dihasilkan oleh kompresor dapat digunakan untuk
menggerakan valve control yang terdapat pada alat-alat pendukung system
kerja turbin

4. Setelah itu cooling water pump di start untuk menyuplaykan air laut ke
kondesor, yang digunakan sebagai pendingin utama pada kondesor dengan
tekanan sekitar 1,3 kg/cm2 dan temperature 30 0c

5. Akibat malakukan kerja pada alat-alat pendukung system kerja turbin,


maka temperatur pada close cooling water menjadi panas sekitar 38 0c. Untuk
mendinginkan close cooling water tersebut digunakan heat exchanger dengan
air laut sebagai media pendingin yang diambil dari aliran pipa cooling water
menuju kondesor menggunakan boster pump dan temperature close cooling
water turun menjadi 300c, setelah dingin baru close cooling water dapat
digunakan. Sementara cooling water yang sudah melakukan kerja di kondesor
juga mengalami kenaikan temperatur sekitar 38 0c langsung dialirkan kembali
ke laut.

6. Setelah semua berjalan normal selanjutnya jalankan system pelumasan


pada turbin.

25
Sistem Pelumasan:

1. Star oil purifier untuk membersihkan minyak pelumas dalam tangki


utama

2. Kemudian vapor extractor distart untuk menghilangkan gas atau udara


yang terdapat pada ruangan tangki utama

3. Start Main Oil Pump (MOP) untuk mendinginkan bearing pada turbin
dan generator dengan tekanan sekitar 2,7 kg/cm2

4. Start juga Jacking Oil Pump (JOP) untuk mengangkat poros turbin dan
generator, dimana tekanan pada tiap-tiap bearingnya berbeda-beda :

Bearing 1 pada turbin : 65 kg/cm2

Bearing 2 pada turbin : 100 kg/cm2

Bearing 1 pada generator : 7 kg/cm2

Bearing 2 pada generator : 8.5 kg/cm2

Kemudian start cop yang akan digunakan untuk menggerakkan main stop
valve (MSV) dan main control valve (MCV) dengan tekanan 145 kg/cm 2. Selanjutnya
setelah sistem-sistem tersebut sudah jalan bikin vaccum pada kondensor. Untuk
membuat vaccum di kondesor lihat High Pressure Auxilary Steam Header apakah
temperaturnya sudah mencapai sekitar 250 - 340 0C dan tekanannya sudah mencapai
17 kg/cm2. apabila kondisi tersebut sudah tercapai maka start vaccum pada kondesor
dapat dilakukan. Adapun langkah-langkah untuk menbuat vaccum ini adalah sebagai
berikut :

1. Buka valve dari High Pressure Auxilary Steam Header, sehingga steam
mengalir masuk menuju ejector.

26
2. Posisi valve ejector driving steam dalam keadaan tertutup,

3. Buka valve starting ejector driving steam, dimana steam dari High
Pressure Auxilary Steam Header tadi terlabih dahulu dialirkan ke atmosfir
untuk menarik uap atau udara yang berada didalam kondensor

4. Buka valve starting ejector air vaccum, agar uap atau udara yang
terdapat di dalam kondensor tertarik keluar ikut dengan aliran steam yang
mengalir ke atmosfir sehingga keadaan dalam kondensor menjadi vaccum

5. Setelah vaccum pada kondensor mencapai kondisi 0,94 kg/cm 2 valve


gland steam header buka. Pada turbin dilengkapi juga dengan system gland
seal steam, fungsi dari gland seal steam ini adalah :

 mencegah uap bocor keluar dari dalam turbin

 mencegah udara luar masuk kedalam turbin.

6. Apabila vaccum kondensor sudah mencapai 0,35 kg/cm2, valve


starting ejector driving steam dan valve starting ejector air vaccum di tutup.
Sementara valve ejector driving steam dibuka, sehingga aliran steam dari
High Pressure Auxilary Steam Header tidak mengalir ke atmosfir lagi tapi
mengalir masuk ke dalam Starting Jet Air Ejector.

7. Setelah vaccum mancapai 0,05 kg/cm2, buka turbin by-pass

8. Turbin dapat dioperasikan.

Setelah semua sistem pendukung sudah jalan, kemudian turnning motor


distart untuk pemutaran awal pada poros turbin dan generator dengan putaran 5 rpm.
Setelah itu turbin reset pada turbin ditarik dan turbin siap di operasikan.

27
Peressure dan temperatur pada main steam sebelum masuk turbin tergantung
dengan kondisi start-up turbin.

Start-up mode Pressure masuk Temperatur masuk turbin


turbin (kg/cm2) (0C)

Cold start 48-72 385-415

Warm start 48-72 385-415

Hot start 48-128 480-546

Very hot start 102-141 510-546

Apabila steam yang dihasilkan oleh boiler sudah mencapai pressure dan
temperatur yang diinginkan, main steam akan masuk ke turbin. Sebelum masuk turbin
uap masuk ke Main Stop Valve (MSV). Tujuannya adalah apabila uap yang akan
masuk ke turbin tekanannya terlalu tinggi, maka aliran uap atau steam yang akan
masuk ke turbin tersebut di stop.

Setelah melewati Main Stop Valve (MSV) steam masuk ke Main Control
Valve (MCV) atau governor, dimana fungsi dari governor adalah untuk mengontrol
main steam yang masuk kedalam turbin. Kemudian main steam diarahkan masuk ke
dalam turbin untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros, sehingga
poros turbin tersebut akan berputar dan turning motor di stop. Akibat melakukan
kerja di didalam turbin tekanan dan temperatur dari main steam menjadi turun
sehingga menjadi uap basah, kemudian main steam dialirkan ke kondensor.

Setelah main steam mauk kedalam turbin terjadi proses warming yaitu
pemerataan panas pada casing turbin, dimana differential antara upper dan lower
casing tidak boleh lebih dari 500C. Pada putaran 1220 rpm terjadi proses heat soak

28
yaitu pemerataan panas pada turbin dengan putaran konstan 1220 rpm. Ketika putaran
poros sudah mencapai 2850 rpm, eksitasi dijalankan dan tegangan dinaikkan 90%.
Kemudian terjadi lagi proses warming, setelah proses warming selesai generator
sychron dengan system.

Setelah generator sudah sychron dengan sistem, beban dapat dinaikkan sesuai
dengan yang diinginkan. Pada saat beban mulai naik, maka pressure dan temperatur
pada main steam juga naik. Untuk PLTU Tarahan pada beban 100 MW pressure pada
main steam 127 kg/cm2 dan temperatur 5400C. Untuk menjaga putaran poros tetap
3000 rpm, maka Main Control Valve (MCV) akan mengatur aliran main steam yang
masuk ke turbin.

Selain digunakan untuk memutar turbin, sebagian main steam yang melewati
sudu-sudu turbin juga digunakan untuk memanaskan air di LP 1, LP 2, Deaerator, HP
4 dan HP 5. Main steam yang digunakan untuk memanaskan air ini dinamakan Uap
Ekstrasi. Uap ekstrasi ini mengalir keluar melalui pipa-pipa yang dipasang di sisi
turbin. Pada pipa-pipa ektrasi ini terdapat Extraction Check Valve yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya uap balik dari pipa uap ekstrasi.

29
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sistem pembangkit tenaga uap merupakan sistem sistem pembangkitan uap


dengan energi potensial superheated vapor. Salah satu komponen utama dalam
pembangkitan energi listrik tenaga uap adalah turbin uap

Dalam pengklasifikasian turbin uap didasarkan pada aliran uap, prinsip kerja,
proses penurunan tekana dalam turbin, penururan tekanan uap.Turbin berfungsi
dalam menerima hantaman dan menderita beban gaya dari nosel yang mengeluarkan
kinetik uap kering yang sebelum masuk nosel memiliki energi potensial.

Umumnya PLTU menggunakan turbin uap tipe multistage, yakni turbin uap
yang terdiri atas lebih dari 1 stage turbin (Turbin High Pressure, Intermediate
Pressure, dan Low Pressure). Sistem kerjanya Uap air superheater yang dihasilkan

30
oleh boiler masuk ke turbin High Pressure (HP), dan keluar pada sisi exhaust menuju
ke boiler lagi untuk proses reheater. Uap air yang dipanaskan kembali ini dimasukkan
kembali ke turbin uap sisi Intermediate Pressure (IP), dan uap yang keluar dari turbin
IP akan langsung masuk ke Turbin Low Pressure (LP). Selanjutnya uap air yang
keluar dari turbin LP masuk ke dalam kondenser untuk mengalami proses kondensasi.

31
Daftar Pustaka

http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/651/jbptitbpp-gdl-nanangmaha-32501-3-2007ta-
2.pdf. diakses pada tanggal 11 Januari 2019..
http://www.academia.edu/6552176/Turbin_uap_kuliah. diakses pada tanggal 11
Januari 2019.
https://www.scribd.com/doc/91787189/SISTEM-KERJA-TURBIN. diakses pada
tanggal 11 Januari 2019.
https://yefrichan.files.wordpress.com/2010/05/turbin-uap.doc.diakses pada tanggal 11
Januari 2019.
Suyanto.2010. Kajian Modifikasi Desain Turbin Uap Menjadi Turbin Hidrokarbon
untuk PLTP Siklus Biner Daya 100 kW. Jakarta.

32

Вам также может понравиться

  • 1812 - Makalah Perawatan Turbin Uap
    1812 - Makalah Perawatan Turbin Uap
    Документ34 страницы
    1812 - Makalah Perawatan Turbin Uap
    Ahmad Alghozali DosSantos Aveiro
    50% (2)
  • Turbin Uap Dan Turbin Gas
    Turbin Uap Dan Turbin Gas
    Документ14 страниц
    Turbin Uap Dan Turbin Gas
    Nanda Itohasi
    Оценок пока нет
  • Tugas Makalah Turbin Uap & Gas
    Tugas Makalah Turbin Uap & Gas
    Документ16 страниц
    Tugas Makalah Turbin Uap & Gas
    Agung Nugroho
    75% (8)
  • Makalah Boiler Feed Pump
    Makalah Boiler Feed Pump
    Документ7 страниц
    Makalah Boiler Feed Pump
    Ν       Ο                    .Ν       Α       Μ       Ε
    Оценок пока нет
  • Ketel Uap
    Ketel Uap
    Документ6 страниц
    Ketel Uap
    henry_nixao
    0% (1)
  • Perawatan Boiler
    Perawatan Boiler
    Документ20 страниц
    Perawatan Boiler
    Namri Nuraiz Farzana
    100% (1)
  • Sistem Proteksi Turbin
    Sistem Proteksi Turbin
    Документ18 страниц
    Sistem Proteksi Turbin
    Yuliandra Syahrial Nurdin
    Оценок пока нет
  • Auxiliary Steam
    Auxiliary Steam
    Документ17 страниц
    Auxiliary Steam
    Somplak Kuda
    Оценок пока нет
  • Furnace (Dapur Pembakaran) Boiler
    Furnace (Dapur Pembakaran) Boiler
    Документ20 страниц
    Furnace (Dapur Pembakaran) Boiler
    Adi Triyono
    100% (1)
  • Sistem Kerja Turbin
    Sistem Kerja Turbin
    Документ16 страниц
    Sistem Kerja Turbin
    Ahmad Fauzi
    Оценок пока нет
  • Siklus PLTU Ini Adalah Siklus Tertutup
    Siklus PLTU Ini Adalah Siklus Tertutup
    Документ15 страниц
    Siklus PLTU Ini Adalah Siklus Tertutup
    Aktivano Maulana
    Оценок пока нет
  • Sejarah Boiler Dan Efisiensinya
    Sejarah Boiler Dan Efisiensinya
    Документ34 страницы
    Sejarah Boiler Dan Efisiensinya
    Ridho Adi
    100% (3)
  • Feed Water System PWER (Abdul)
    Feed Water System PWER (Abdul)
    Документ21 страница
    Feed Water System PWER (Abdul)
    Feby Danimasthari
    100% (1)
  • 2.3 SUPERHEATER-Dextenryuki
    2.3 SUPERHEATER-Dextenryuki
    Документ16 страниц
    2.3 SUPERHEATER-Dextenryuki
    Ana Jochrana
    50% (2)
  • Fungsi Peralatan Di PLTU
    Fungsi Peralatan Di PLTU
    Документ4 страницы
    Fungsi Peralatan Di PLTU
    hendiaviano
    Оценок пока нет
  • 9 TURBIN Uap
    9 TURBIN Uap
    Документ45 страниц
    9 TURBIN Uap
    Akmal Harahap
    Оценок пока нет
  • Boiler Dan Turbin Uap
    Boiler Dan Turbin Uap
    Документ22 страницы
    Boiler Dan Turbin Uap
    Guntur Reza Pratama
    100% (1)
  • Artikel Modifikasi Outlet Damper Induced Draft Fan (Idf)
    Artikel Modifikasi Outlet Damper Induced Draft Fan (Idf)
    Документ5 страниц
    Artikel Modifikasi Outlet Damper Induced Draft Fan (Idf)
    Fikri Aditama
    Оценок пока нет
  • Siklus Dan Sistem Pltu CFB
    Siklus Dan Sistem Pltu CFB
    Документ42 страницы
    Siklus Dan Sistem Pltu CFB
    najibsadewo
    100% (2)
  • Alat Bantu Boiler Dan Turbin
    Alat Bantu Boiler Dan Turbin
    Документ2 страницы
    Alat Bantu Boiler Dan Turbin
    Maryadi Cfk
    Оценок пока нет
  • Turbin Uap Dan Alat Bantunya
    Turbin Uap Dan Alat Bantunya
    Документ33 страницы
    Turbin Uap Dan Alat Bantunya
    Gerhana Tampubolon
    100% (4)
  • Shutdown Turbin
    Shutdown Turbin
    Документ4 страницы
    Shutdown Turbin
    Denni Alfiansyah
    100% (1)
  • Makalah Boiler
    Makalah Boiler
    Документ21 страница
    Makalah Boiler
    Fazrin Muhamad Prananda
    Оценок пока нет
  • Komponen PLTU Gresik
    Komponen PLTU Gresik
    Документ11 страниц
    Komponen PLTU Gresik
    Ridlo Haqiqi
    Оценок пока нет
  • Boiler
    Boiler
    Документ48 страниц
    Boiler
    Muswardi Wardi
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktek Kerja Lapangan Industri - Occw
    Laporan Praktek Kerja Lapangan Industri - Occw
    Документ22 страницы
    Laporan Praktek Kerja Lapangan Industri - Occw
    Ari Syahputra
    Оценок пока нет
  • Makalah Turbin Air
    Makalah Turbin Air
    Документ46 страниц
    Makalah Turbin Air
    Danik Musdalifah
    100% (1)
  • Soot Blower
    Soot Blower
    Документ5 страниц
    Soot Blower
    hakimyclub
    Оценок пока нет
  • Modul 9 Turbin Uap
    Modul 9 Turbin Uap
    Документ10 страниц
    Modul 9 Turbin Uap
    Guntur Reza Pratama
    Оценок пока нет
  • Laporan Ojt 1 PTPL (WTP)
    Laporan Ojt 1 PTPL (WTP)
    Документ35 страниц
    Laporan Ojt 1 PTPL (WTP)
    SaffRafaat
    Оценок пока нет
  • Pengoperasian Turbin Uap Pembagkit Listrik
    Pengoperasian Turbin Uap Pembagkit Listrik
    Документ70 страниц
    Pengoperasian Turbin Uap Pembagkit Listrik
    ojaw
    Оценок пока нет
  • Makalah PLTG PDF
    Makalah PLTG PDF
    Документ24 страницы
    Makalah PLTG PDF
    Hutapea Herman
    Оценок пока нет
  • Tugas Teknik Perawatan (Boiler)
    Tugas Teknik Perawatan (Boiler)
    Документ25 страниц
    Tugas Teknik Perawatan (Boiler)
    Dhilan Mahrizal
    0% (1)
  • Perwatan PLTU
    Perwatan PLTU
    Документ16 страниц
    Perwatan PLTU
    Ievank Sepri
    Оценок пока нет
  • Sistem Perancangan PLTU
    Sistem Perancangan PLTU
    Документ13 страниц
    Sistem Perancangan PLTU
    Widya Anugrah
    Оценок пока нет
  • Materi 2. Peralatan Pendukung Pada Turbin
    Materi 2. Peralatan Pendukung Pada Turbin
    Документ15 страниц
    Materi 2. Peralatan Pendukung Pada Turbin
    Mr Xyz
    Оценок пока нет
  • Kelompok 3 - Sistem Kondensat
    Kelompok 3 - Sistem Kondensat
    Документ14 страниц
    Kelompok 3 - Sistem Kondensat
    Apik Issetyorini
    Оценок пока нет
  • Turbin Gas Dan Turbin Uap
    Turbin Gas Dan Turbin Uap
    Документ7 страниц
    Turbin Gas Dan Turbin Uap
    Miftachul Ulumuddin
    Оценок пока нет
  • 2.pemeliharaan Ash Handling System
    2.pemeliharaan Ash Handling System
    Документ47 страниц
    2.pemeliharaan Ash Handling System
    Fizh Rat
    Оценок пока нет
  • Peraturan Uap 1930
    Peraturan Uap 1930
    Документ61 страница
    Peraturan Uap 1930
    Pariwisata Cevest
    Оценок пока нет
  • Modul Training Turbin - by Imam R
    Modul Training Turbin - by Imam R
    Документ30 страниц
    Modul Training Turbin - by Imam R
    Giri Woryanto
    Оценок пока нет
  • Turbine Control
    Turbine Control
    Документ25 страниц
    Turbine Control
    Hanifazhar
    Оценок пока нет
  • Pengujian Boiler
    Pengujian Boiler
    Документ31 страница
    Pengujian Boiler
    nisa marpaung
    Оценок пока нет
  • Turbin Uap
    Turbin Uap
    Документ14 страниц
    Turbin Uap
    Rudy Sartino
    Оценок пока нет
  • 54 Pemnfatn Air Limbh CBD
    54 Pemnfatn Air Limbh CBD
    Документ21 страница
    54 Pemnfatn Air Limbh CBD
    Misbahul Anwar
    Оценок пока нет
  • Modul-8 PENGGERAK MULA TURBIN UAP
    Modul-8 PENGGERAK MULA TURBIN UAP
    Документ22 страницы
    Modul-8 PENGGERAK MULA TURBIN UAP
    Heru Yusralia Saputra
    Оценок пока нет
  • Makalah Turbin Uap
    Makalah Turbin Uap
    Документ18 страниц
    Makalah Turbin Uap
    Mutiara
    Оценок пока нет
  • Turbin Uap
    Turbin Uap
    Документ16 страниц
    Turbin Uap
    afri riandra
    Оценок пока нет
  • Klasifikasi Turbin Uap
    Klasifikasi Turbin Uap
    Документ12 страниц
    Klasifikasi Turbin Uap
    Teuku Ilham
    Оценок пока нет
  • Steam Turbine
    Steam Turbine
    Документ10 страниц
    Steam Turbine
    Firman Arfiansyah
    Оценок пока нет
  • Turbin Uap, Penggerak Mula
    Turbin Uap, Penggerak Mula
    Документ34 страницы
    Turbin Uap, Penggerak Mula
    MsPaskaSin
    Оценок пока нет
  • Pengertian Turbin Uap 2
    Pengertian Turbin Uap 2
    Документ20 страниц
    Pengertian Turbin Uap 2
    sutriyono s
    Оценок пока нет
  • Jenis Jenis Turbin Dan Fungsinya
    Jenis Jenis Turbin Dan Fungsinya
    Документ6 страниц
    Jenis Jenis Turbin Dan Fungsinya
    robi ajid
    Оценок пока нет
  • Bab Ii Landasan Teori
    Bab Ii Landasan Teori
    Документ20 страниц
    Bab Ii Landasan Teori
    Arynald Shyahrul
    Оценок пока нет
  • Makalah Turbin Kaplan
    Makalah Turbin Kaplan
    Документ10 страниц
    Makalah Turbin Kaplan
    Dhany D'avickqha
    Оценок пока нет
  • Turbin Uap
    Turbin Uap
    Документ14 страниц
    Turbin Uap
    Agi Nopriansyah
    Оценок пока нет
  • Pengertian Turbin Uap
    Pengertian Turbin Uap
    Документ3 страницы
    Pengertian Turbin Uap
    dikha haryanto
    Оценок пока нет
  • MKE
    MKE
    Документ19 страниц
    MKE
    Dhimas permadi
    Оценок пока нет
  • Turbin
    Turbin
    Документ14 страниц
    Turbin
    Jekson Sitorus
    Оценок пока нет