Вы находитесь на странице: 1из 43

http://fearlessmey.wordpress.

com/category/makalah/

PERAN SILA KETUHANAN DALAM


MENGHADAPI DAMPAK GLOBALISASI
Jun 17

BAB I
PENDAHULUAN

Pancasila yang merupakan dasar negara dan juga pandangan hidup bangsa Indonesia,
memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ideology bangsa ini tidak pernah habis dimakan waktu, karena nilai-nilai yang terkandung di
dalam sila-silanya masih relevan hingga saat ini. Nilai-nilai yang terkandung tersebut
mengikuti perkembangan jaman, sehingga Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka.
Di era yang serba modern ini, manusia ditutunt untuk berpikir inovatif dan kreatif agar bisa
mengikuti perkembangan jaman yang ada. Jika kita tidak mampu mengimbangi
perkembangan jaman yang semakin pesat, kita akan dianggap tertinggal oleh masyarakat
dunia. Apalagi dengan adanya globalisasi dimana batas-batas wilayah seolah sudah tidak
lagi tampak.
Globalisasi mempunyai dua sisi yang bertolak belakang. Satu sisi membawa dampak positif
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sedangkan sisi yang lain membawa
dampak negatif. Hal ini tentu wajar, karena segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang
sempurna. Pasti ada baik dan buruk dalam setiap halnya.
Sebagai bangsa yang menganut Pancasila sebagai pandangan hidup, bangsa Indonesia
tentu harus lebih selektif dalam menentukan budaya-budaya apa saja yang baik atau buruk
sebagai dampak dari globalisasi. Pancasila, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
berperan penting sebagai penyaring dalam menyeleksi baik buruknya budaya yang dibawa
arus globalisasi.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama dari dasar negara Indonesia berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila tersebut
merupakan sila yang paling mendasar bagi sila-sila lainnya. Masalah ketuhanan dan
kepercayaan seseorang tidak dapat diganggu gugat karena merupakan hal yang paling
hakiki yang dimiliki manusia. Ketuhanan dan kepercayaan adalah sesuatu yang sangat
sakral dan memiliki makna yang sangat mendalam.
Setiap manusia pasti memiliki kepercayaannya masing-masing, yang jika dia memiliki iman
atau keyakinan yang kuat atas apa yang dipercayainya maka akan tetap ia pertahankan apa
pun yang terjadi. Sehingga, tidak pantas jika kita menganggu atau mengusik kepercayaan
orang lain. Kita wajib menghormati dan menghargai kepercayaan orang lain, sehingga orang
lain pun akan mnghormati dan menghargai kepercayaan yang yang kita anut.
Dengan adanya sikap saling menghormati dan menghargai kepercayaan masing-masing
tersebut, maka akan tercipta kedamaian dan ketentraman. Dengan saling menghormati
tidak akan terjadi perpecahan yang hanya akan membawa keburukan bagi semua. Sikap
saling menghormati dan menghargai sesama inilah yang seharusnya kita kembangkan agar
tidak terjadi perpecahan dan kerusuhan yang berakibat pada kondisi keamanan negara.
Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi Pancasila sebagai pandangan hidup, sudah
seharusnya kita menghayati dengan sungguh-sungguh dan mengamalkan sila pertama
Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkannya, kita akan
menyadari bahwa setiap manusia berhak memiliki kepercayaannya masing-masing dan kita
tidak boleh memaksakan keyakinan kita pada orang lain.

2. Globalisasi

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal
batas wilayah, Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai
pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa
di seluruh dunia.
Globalisasi adalah fenomena dimana batasan-batasan antar negara seakan memudar
karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek kehidupan,khususnya di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya perkembangan berbagai aspek
kehidupan khususnya di bidang iptek maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai
negara dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai informasi yang terjadi di dunia.
Dengan adanya globalisasi, berdampak pada bidang informasi dan komunikasi. Kita bisa
mengakses semua ilmu pengetahuan dan informasi yang ada dari belahan dunia manapun.
Sehingga, peristiwa atau fenomena yang terjadi di suatu wilayah bisa dengan cepat
diketahui oleh orang lain yang berada di wilayah berbeda melalui jaringan telekomunikasi
yang semakin hari semakin canggih.
Selain itu, globalisasi juga berdampak pada bidang ekonomi dan bisnis. Kita bisa dengan
mudah mendapatkan barang dari negara lain tanpa perlu melakukan transaksi secara
langsung dengan produsen. Kita bisa membeli barang melalui internet dan melakukan
perjanjian jual beli secara online. Kesempatan kerja pun semakin terbuka lebar, sehingga
meningkatkan devisa negara. Dengan begitu akan meningkatkan kehidupan ekonomi
bangsa yang menunjang kehidupan rakyat banyak.
Dalam bidang sosial budaya, kita bisa mencontoh pola pikir dan etos kerja yang baik dari
masyarakat negara lain. Sehingga kita bisa menerapkannya dalam kehidupan bernegara
yang akan membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Namun pada kenyataannya, tidak selamanya globalisasi berdampak positif, terutama bagi
bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi adat ketimuran. Bahkan, bisa dikatakan dampak
negatifnya lebih banyak dibandingkan dampak positif. Sehingga kita perlu mewaspadai
dampak negatif yang diakibatkan oleh fenomena globalisasi ini dalam kehidupan kita sehari-
hari.
Globalisasi bisa menurunkan rasa nasionalisme kita terhadap negara kita. Kita akan
cenderung menyukai produk-produk dari luar negeri dibandingkan produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri yang membanjiri pasar Indonesia. Para pemuda
Indonesia juga banyak yang meniru gaya hidup masyarakat negara lain yang mereka
anggap lebih modern, padahal belum tentu hal tersebut sesuai dengan jati diri bangsa.
Dalam bidang ekonomi, globalisasi bisa mengakibatkan kesenjangan sosial antara yang kaya
dan miskin karena persaingan bebas dalam perekonomian global. Dampak negatif lainnya
adalah menimbulkan sikap individualisme dalam masyarakat. Masyarakat akan cenderung
bersikap tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya, dan hanya memikirkan urusan
pribadinya semata, sehingga kebersamaan pun akan semakin memudar.
Nilai-nilai ketuhanan pada era globalisasi ini bisa dikatakan mulai pudar. Agama tidak lagi
dianggap penting oleh manusia, bahkan dianggap sebagai hal yang tidak rasional. Bahkan
atheisme juga ikut berkembang, dimana orang tidak lagi percaya pada Tuhan. Mereka
menganggap bahwa Tuhan tidak nyata, karena Tuhan tidak dapat dilihat. Namun pada
kenyataannya, tidak semua hal yang nyata dapat dilihat oleh mata kita.
Di era globalisasi ini manusia seolah-olah menuhankan ilmu pengetahuan dan teknologi,
padahal hal tersebut merupakan hasil buatan manusia. Manusia cenderung bergantung
pada teknologi yang ada, dan tidak lagi mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini
tentu sangat memprihatinkan, karena bagaimanapun juga Tuhan-lah yang menciptakan kita.
Tidak seharusnya kita sebagai ciptaan-Nya bersikap sombong dengan tidak mengakui
keberadaannya.
3. Peran sila Ketuhanan dalam menghadapi dampak globalisasi

Adanya dampak negatif dari globalisasi tersebut di atas, menuntut kita untuk lebih selektif
dalam memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga, perlu adanya penyaring
agar semua informasi yang kita terima sebagai dampak dari globalisasi dapat dipilih mana
yang sesuai dengan jati diri bangsa dan mana yang tidak. Dalam hal ini, tentu kita dapat
menggunakan Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Dengan berpedoman pada Pancasila, kita tidak perlu kehilangan jati diri bangsa karena arus
globalisasi yang semakin hari semakin kuat menerjang. Khususnya jika kita berpegang
teguh pada sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama Pancasila tersebut
berperan sebagai filter atau penyaring dalam menyeleksi budaya-budaya luar yang masuk
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dengan tetap berpegang teguh
pada keyakinan dan kepercayaan yang kita anut, kita tidak akan kehilangan jati diri kita
sebagai bangsa Indonesia akibat pengaruh globalisasi.
Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya, kita harus menjunjung tinggi
sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman kita dalam menghadapi dampak
globalisasi. Keyakinan kita pada Tuhan Yang Maha Esa akan membuat kita lebih selektif
dalam memilih mana yang baik dan buruk bagi kita, karena setiap agama pasti mengajarkan
kebaikan pada penganutnya. Untuk itu, kita perlu menebalkan iman kita pada Tuhan agar
kita tidak terpengaruh oleh hal-hal baru yang datang dari berbagai belahan dunia.
Sebagai manusia Indonesia yang berbudaya, sudah semestinya kita tidak begitu saja
menerima secara penuh budaya-budaya baru yang masuk. Hal ini dikarenakan tidak semua
budaya dapat sesuai satu sama lain. Kita harus semakin memperkuat peranan sila
Ketuhanan dalam menyeleksi budaya baru yang masuk sebagai dampak dari globalisasi.
Semakin kuat peran sila Ketuhanan, kita tidak akan mudah terpengaruh dengan hal-hal baru
yang belum tentu sesuai dengan kepribadian bangsa.

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan sila yang paling mendasar bagi sila-sila lainnya
dalam Pancasila. Ketuhanan yang berkaitan dengan kepercayaan merupakan hal yang paling
hakiki dan tidak bisa diganggu gugat. Sebagai makhluk Tuhan, kita wajib menghormati dan
menghargai kepercayaan orang lain agar tercipta kedamaian antar umat beragama,
terutama di negari kita tercinta, Indonesia.
Dalam era globalisasi ini, tidak hanya dampak positif yang kita terima namun juga dampak
negatif yang harus kita waspadai bersama. Untuk itu diperlukan sikap selektif dalam
memilih mana yang baik dan buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan sikap
selektif tersebut, diharapkan dampak negatif yang timbul dapat diminimalisasi.
Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa berperan penting sebagai filter atau
penyaring dalam meyeleksi budaya-budaya baru yang masuk dalam masyarakat Indonesia.
Dengan adanya filter tersebut diharapkan budaya-budaya yang tidak sesuai dengan jati diri
bangsa tidak akan meracuni generasi yang ada di masyarakat.

2. SARAN
a. Sebagai manusia Indonesia yang berpedoman pada Pancasila, kita harus saling
menghargai agama dan kepercayaan masing-masing agar tidak memicu perpecahan dan
menciptakan suasana yang damai antar umat beragama.
b. Kita harus lebih selektif dalam memilih yang baik dan yang buruk dari dampak globalisasi
yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.
c. Sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sudah seharusnya kita mempertebal keimanan
kita agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal baru dari berbagai belahan dunia.

This entry was posted on Juni 17, 2012, in Makalah.Tinggalkan Komentar

Penerapan Pengendalian Internal


atas Kas pada Perusahaan
di Indonesia
Jun 3

PENDAHULUAN

Kasus kecurangan dan ketidakjujuran dalam hal keuangan di dunia kerja akhir-akhir ini
marak terjadi. Kecurangan tersebut bisa merugikan perusahaan, baik dalam jumlah besar
maupun kecil. Kecurangan ini tidak bisa ditolerir karena efek yang ditimbulkan bisa sangat
merugikan. Kecurangan atau penyelewengan keuangan ini bisa menyebabkan kebangkrutan
jika terus menerus dilakukan tanpa adanya upaya pengendalian.

Aset yang paling rawan terjadinya kecurangan adalah kas, karena sifatnya yang mudah
dipindahtangankan. Kas merupakan aset yang paling likuid sehingga berpengaruh terhadap
operasional perusahaan. Karena sifatnya dan kerawanan terjadinya penyelewengan pada
kas, sehingga sistem pengendalian internal harus diterapkan sebaik-baiknya.

Dalam makalah berjudul “Penerapan Pengendalian Internal atas Kas pada Perusahaan di
Indonesia”, penulis memaparkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian
internal. Makalah ini membahas tentang kecurangan yang terjadi pada keuangan di
perusahaan, pengendalian internal, keterbatasan pengendalian internal, dan penerapan
pengendalian internal pada perusahaan di Indonesia.

Tujuan penulis membuat makalah berkaitan dengan pengendalian internal adalah untuk
menambah pengetahuan kita tentang sistem pengendalian internal. Selain itu juga untuk
menilai sejauh mana sistem pengendalian internal diterapkan pada perusahaan di Indonesia.
Dengan begitu, diharapkan kita mampu menganalisis bagaimana sistem pengendalian
internal diterapkan.

Manfaat yang didapatkan dengan ditulisnya makalah ini agar kita dapat lebih memahami
tentang sistem pengendalian internal dan juga penerapannya dalam operasional
perusahaan. Dengan demikian pemahaman kita pada sistem pengendalian internal dan
penerapannya pada perusahaan akan semakin meningkat. Selain itu, kita juga mampu
menganalisis bagaimana penerapannya pada perusahaan di Indonesia.

Dengan ditulisnya makalah ini, diharapkan pengetahuan dan wawasan kita akan semakin
bertambah luas, sehingga kita mampu berpikir kritis dalam menghadapi tantangan di masa
mendatang. Di era globalisasi ini, kita dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan
jaman yang semakin pesat dengan berbagai kecanggihan teknologi yang ada. Sehingga, kita
harus terus menambah wawasan dan pengetahuan kita serta menerapkannya dalam
kehidupan kita sehari-hari.

PEMBAHASAN

1. Kecurangan pada keuangan.

Kecurangan dan ketidakjujuran dalam keuangan di dunia kerja, terutama pada perusahaan
di Indonesia, semakin marak terjadi. Hal ini jelas merugikan bagi perusahaan dan bukan
tidak mungkin akan membawa perusahaan pada kebangkrutan. Sehingga, kecurangan yang
terjadi di perusahaan harus diatasi atau lebih baik lagi jika dicegah sebelum terjadi.
Kecurangan dan penyalahgunaan keuangan dapat terjadi karena beberapa faktor. Terdapat
tiga faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya kecurangan dalam perusahaan.
Faktor pertama adalah kesempatan. Karyawan bisa melakukan penyelewengan karena
adanya kesempatan untuk memperoleh uang lebih banyak dari gaji atau upah yang
diperoleh dari perusahaan. Kesempatan terjadi ketika kurangnya pengendalian di tempat
kerja. Pengawasan terhadap karyawan yang kurang memberi kesempatan pada karyawan
untuk berbuat curang karena mereka percaya perbuatannya tidak akan diketahui.

Faktor kedua yang menyebabkan terjadinya penyelewengan keuangan adalah tekanan


keuangan yang dialami. Karyawan terkadang melakukan penyelewengan karena masalah
keuangan yang disebabkan terlalu banyak memiliki utang. Selain itu, bisa juga disebabkan
oleh gaya hidup yang berlebihan, sehingga gaji yang mereka terima tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan dari gaya hidup yang mereka jalani.

Sedangkan faktor ketiga adalah penalaran yang masuk akal. Maksud dari penalaran yang
masuk akal adalah karyawan berpikir masuk akal jika dia melakukan kecurangan karena
merasa bahwa dia dibayar terlalu rendah sementara pemilik perusahaan memperoleh laba
yang besar. Karyawan merasa benar dalam mencuri uang perusahaan karena percaya
mereka berhak untuk dibayar lebih tinggi dari yang mereka terima.

Kecurangan paling mudah terjadi pada kas, karena sifat kas yang mudah
dipindahtangankan, tidak mempunyai identitas kepemilikan, bentuknya kecil membuat kas
menjadi aktiva yang paling rawan terhadap penyelewengan. Kas adalah aktiva yang paling
likuid dan sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Kekurangan
kas dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional perusahaan, sedangkan
kelebihan kas dapat menyebabkan ketidakefisienan bila kas berlebih tersebut tidak dapat
dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan perusahaan atau diinvestasikan ke sasaran yang
tepat.

Kas merupakan hal yang penting dalam setiap transaksi perusahaan, untuk itu diperlukan
suatu sistem yang mengatur penerimaan dan pengeluaran kas, sehingga setiap arus
transaksi yang berhubungan dengan kas dapat dicatat dengan baik. Kas sebagai suatu alat
pembayaran yang likuid harus dikelola dengan baik untuk menghindarkan penyalahgunaan
atas kas tersebut. Sehingga perlu adanya pengendalian untuk mencegah bertambah
luasnya kecurangan yang berdampak pada bertambah banyaknya kerugian yang akan
dialami oleh perusahaan.
Pengendalian ini dikenal dengan pengendalian internal.

2. Sistem pengendalian internal


Sistem pengendalian internal merupakan suatu cara yang ditempuh perusahaan untuk
mengendalikan usahanya yang meliputi struktur organisasi, cara-cara, metode serta alat-
alat yang dikoordinasikan guna mencapai tujuan perusahaan Sistem Pengendalian Intern
pada dasarnya bertujuan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Tujuan diadakannya pengendalian internal adalah:


1. Melindungi aset dari pencurian, perampokan, dan penyalahgunaan oleh karyawan.
2. Meningkatkan keakuratan dan kebenaran pencatatan akuntansi.
3. Meningkatkan efisiensi operasional.
4. Menjamin ketaatan terhadap hukum dan peraturan.

Sistem pengendalian internal memilki lima komponen utama, yaitu:


1. Lingkungan pengedalian.
Hal ini merupakan tanggung jawab dari manajemen puncak untuk menjelaskan bahwa
perusahaan menghargai integritas dan perilaku yang tidak beretika tidak dapat ditoleransi.
2. Penilaian risiko.
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisa berbagai faktor yang dapat member
risiko pada bisnis dan memutuskan bagaimana mengatasi risiko tersebut.
3. Aktivitas pengendalian.
Untuk mengurangi terjadinya kecurangan, manajemen harus merancang kebijakan dan
prosedur untuk mengatasi risiko yang dihadapi perusahaan.
4. Informasi dan komunikasi.
Sistem pengendalian internl harus merangkap dan menginformasikan semua informasi yang
berkaitan dengan perusahaan, sebagaimana menginformasikan kepada pidak luar.
5. Pengawasan.
Sistem pengendalian internal harus mengawasi secara berkala. Kekurangan yang signifikan
harus dilaporkan kepada manajemen puncak atau dewan direktur.

Dalam menerapkan pengendalian internal, terdapat enam prinsip antara lain:


1. Pembentukan tanggung jawab.
Prinsip pengendalian internal yang mutlak adalah untuk memeberikan tanggung jawab
kepada karyawan tertentu. Pengendalian lebih efektif jika hanya satu orang yng
bertanggung jawab untuk tugas yang diberikan. Jika ada lebih dari satu yang diberi
tanggung jawab, akan sulit menentukan siapa yang bertanggung jawab apabila terjadi
kesalahan.
Prinsip pengendalian internal ini diterapkan dalam penerimaan kas dengan cara hanya
orang yang ditunjuk yang mempunyai hak untuk menangani penerimaan kas (kasir).
Sedangkan untuk pengeluaran kas adalah dengan cara hanya orang yang ditunjuk saja yang
berwenang menandatangani cek (bendahara) dan menyetujuinya.
2.Pemisahan pekerjaan.
Terdapat dua penggunaan yang umum untuk prinsip ini, yaitu:
a. Individu yang berbeda harus bertanggung jawab untuk aktivitas terkait. Menyerahkan
tanggung jawab pada satu orang untuk aktivitas terkait akan meningkatkan potensi
terjadinya kesalahan dan penyelewengan.
b. Tanggung jawab untuk penyimpanan pencatatan sebuah aset harus dipisahkan dari
penjagaan fisik aset tersebut. Penjagaan atas aset tidak mungkin untuk mengubah aset
untuk penggunaan pribadi saat satu karyawan mempertahankan pencatatan aset, dan
seorang karyawan telah menjaga fisik aset.
Penalaran dari prinsip ini adalah pekerjaan seorang karyawan harus, tanpa duplikasi usaha,
menyediakan dasar yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi pekerjaan karyawan lain.
Penerapannya prinsip pemisahan pekerjaan dalam penerimaan kas adalah dengan
membedakan individu yang menerima kas, mencatat penerimaan kas, dan menyimpan kas
tersebut. Untuk pengeluaran kas dengan cara membedakan individu yang menyetujui dan
melakukan pembayaran, orang yang menandatangani cek tidak boleh mencatat
pengeluaran.
3. Prosedur dokumentasi.
Perusahaan harus mendokumentasikan transaksi yang terjadi. Pertama, perusahaan harus
menggunakan penomoran dokumen, dan semua dokumen harus dihitung. Penomoran
mencegah transaksi dicatat lebih dari sekali atau bahkan tidak dicatat sama sekali. Kedua,
sistem pengendalian mewajibkan karyawan segera menyampaikan sumber dokumen unuk
penghitungan pembukuan kepada departemen penghitungan. Hal ini menjamin ketepatan
waktu pencatatan transaksi untuk keakuratan dan kejujuran pencatatan akuntansi.
Penerapan prinsip prosedur dokumentasi dalam penerimaan kas adalah dengan
menggunakan rekomendasi setoran (surat masuk), rekaman register kas, dan slip simpanan.
Sedangkan untuk pengeluaran kas dengan menggunakan penomoran cek dan akun agar
berurutan, setiap cek harus memiliki faktur persetujuan, mengharuskan karyawan
menggunakan kartu kredit perusahaan untuk beban penggantian, mengecap faktur dengan
cap “LUNAS”.
4. Pengendalian fisik, mekanik, dan elektronik.
Penggunaan prinsip ini adalah mutlak. Pengendalian fisik, mekanik dan elektronik bertujuan
untuk mengamankan aset dan meningkatkan keakuratan dan kejujuran pencatatan
akuntansi.
Penerapannya dalam penerimaan kas adalah dengan menyimpan kas di tempat yang aman
dan brankas bank, membatasi akses ke tempat penyimpanan, dan menggunakan daftar kas.
Sedangkan untuk pengeluaran kas dengan cara menyimpan blanko cek in tempat yang
aman dengan akses yang terbatas dan mencetak jumlah cek dengan tinta permanen.
5. Verifikasi internal independen.
Prinsip ini melibatkan bahasan data yang disiapkan oleh karyawan. Untuk memproleh
keuntungan maksimal dari prinsip ini adalah dengan cara:
a. Perusahaan harus memverifikasi pencatatan secara berkala.
b. Seorang karyawan yang mandiri bertanggung jawab secara pribadi untuk informasi harus
membuat verifikasi.
c. Ketidaksesuaian dan pengecualian harus di laporkan kepada manajemen tingkat yang
dapat mengambil langkah yang tepat.
Prinsip ini berguna untuk membandingkan pencatatan dengan aset yang ada. Perusahaan
besar umumnya menugaskan auditor eksternal untuk melaksanakan prinsip ini.
Penerapannya dalam penerimaan kas adalah pengawas menghitung penerimaan kas setiap
hari, bendahara membandingkan total penerimaan dengan simpanan bank setiap hari.
Sedangkan untuk pengeluaran kas adalah dengan membandingkan cek dan faktur serta
merekonsiliasi laporan bank setiap bulan.
6. Pengendalian sumber daya manusia.
Pengendalian sumber daya manusia dalam penerapannya untuk penerimaan dan
pengeluaran kas meliputi:
a. Menanggung karyawan yang menangani kas. Tanggungan melibatkan perolehan
perlindungan asuransi terhadap pencurian oleh karyawan.
b. Menggilir tugas karyawan dan mewajibkan karyawan mengambil cuti. Hal ini untuk
mencegah karyawan berupaya mencuri karena mereka tidak mungkin selamanya
menyembunyikan tindakan kotor mereka.
c. Memeriksa latar belakang secara lengkap. Beberapa percaya bahwa takaran bisnis yang
paling penting dan murah yang dapat diambil untuk mengurangi pencurian oleh karyawan
dan penyelewengan adalah bagi departemen sumber daya manusia untuk memeriksa latar
belakang secara lengkap.
3. Keterbatasan pengendalian internal.
Pengendalian internal pasti dirancang sebaik mungkin oleh perusahaan. Namun dalam
praktiknya, pengendalian internal yang diterapkan perusahaan tidak bisa berhasil sempurna.
Ada beberapa faktor yang membatasi keberhasilan penerapan pengendalian internal pada
perusahaan. Terdapat tiga faktor yang paling sering membatasi keberhasilan penerapan
pengendalian internal yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan pengendalian
internal tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan, faktor manusia, dan ukuran bisnis
yang dijalankan.

Penerapan pengendalian internal membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
perusahaan berupaya agar biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan pengendalian internal
tidak melebihi manfaat yang diharapkan sehingga perusahaan tetap mendapatkan
keuntungan, bukan malah mengalami kerugian.

Faktor manusia merupakan kendala yang paling sering dijumpai. Sifat manusia yang serakah
dan kebutuhan yang semakin meningkat mendorongnya untuk memperoleh uang lebih
banyak walau dengan cara-cara yang tidak dibenarkan. Sebaik apapun system yang
diterapkan tidak akan efektif jika personilnya tidak menjalankannya dengan baik. Bisa juga
terjadi kolusi antar karyawan yang dapat mengurangi efektivitas system yang diterapkan.

Ukuran bisnis yang dijalankan juga membatasi efektivitas pengendalian internal. Perusahaan
kecil akan kesulitan memisahkan pekerjaan karena kekurangan karyawan atau untuk
menyediakan verifikasi internal independen. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada
pengendalian internal yang sempurna.
Segala sesuatu di dunia ini pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Tidak terkecuali dengan
sistem pengendalian internal yang merupakan buatan manusia. Sistem ini tidak akan bisa
dijalankan dengan baik jika individunya tidak peduli dan tidak mau melaksanakan aturan
yang telah dibuat dan disepakati untuk kepentingan bersama.

Oleh karena itu, diperlukan adanya kesadaran dari masing-masing individu untuk
menjalankan dan melaksanakan aturan yang berlaku agar tidak merugikan satu sama lain.
Dengan menjalankan aturan tersebut dengan baik, maka sistem pengendalian internal yang
sudah dirancang tidak akan sia-sia dan hasilnya dapat memuaskan bagi semua pihak.

Dengan adanya pengendalian internal yang memuaskan untuk kas, maka hal-hal yang
merugikan perusahaan bisa dihindarkan atau sekurang-kurangnya dapat dibatasi seminimal
mungkin. Selain itu, pengendalian juga perlu diterapkan agar semua individu dapat bekerja
dengan jujur dan menghindari kecurangan dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan begitu,
perusahaan dapat terus beroperasi tanpa adanya gangguan berupa penyelewengan.

4. Penerapan pengendalian internal pada perusahaan.


Perusahaan di Indonesia sudah banyak yang menerapkan sistem pengendalian internal. Hal
tersebut bertujuan untuk menghindari adanya kecurangan dan penyelewengan yang
dilakukan oleh karyawan. Namun tidak seratus persen sistem pengendalian internal yang
mereka terapkan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena
tidak ada sistem yang benar-benar sempurna.

Dari hasil penelitian pada beberapa perusahaan di Indonesia yang penulis kutip dari
berbagai sumber di internet, dapat dikatakan bahwa perusahaan di Indonesia telah cukup
baik dalam menerapkan sistem pengendalian internal pada kas. Perusahaan di Indonesia
menerapkan pengendalian internal pada perusahaannya sejak awal penerimaan karyawan.
Saat sudah bekerja pun, karyawan tetap diawasi dengan ketat agar tidak mempunyai
kesempatan berbuatan curang. Prinsip-prinsip yang ada pada pengendalian internal
berusaha untuk dijalankan dengan baik agar hasil yang didapatkan bisa maksimal dan
memuaskan bagi semua pihak.

Perusahaan di Indonesia berupaya untuk tetap konsisten dalam melaksanakan pengendalian


internal terutama pada kas yang dianggap paling rawan untuk diselewengkan. Dengan
adanya sistem pengendalian internal yang baik, perusahaan akan terhindar dari kecurangan
yang dilakukan karyawan yang berpotensi merugikan perusahaan.

Hal ini jelas merupakan awal yang baik untuk dapat meningkatkan pengawasan dan
pengendalian internal agar ke depannya perusahaan di Indonesia akan semakin
berkembang. Dengan pengendalian internal yang baik, maka perusahaan dapat
meminimalisasi kerugian karena penyelewengan oleh karyawan.
Dengan adanya kesadaran dari perusahaan di Indonesia yang cukup besar untuk
menerapkan dengan baik sistem pengendalian internal, diharapkan ke depannya
kecurangan dan penyalahgunaan wewenang atas kas dapat diminimalisasi sehingga
perusahaan tidak akan mengalami kerugian yang bisa berdampak pada kebangkrutan
perusahaan yang bersangkutan.

SIMPULAN

Kecurangan dan penyelewengan banyak terjadi pada perusahaan, terutama pada kas.
Sehingga perlu adanya suatu sistem pengendalian internal untuk meminimalisasi kerugian
yang akan terjadi. Dengan menerapkan komponen dan prinsip-prinsip pengendalian internal
pada perusahaan, diharapkan kecurangan yang terjadi akan berkurang dan perusahaan
terhindar dari kerugian dan kebangkrutan.

Sebagian besar perusahaan di Indonesia telah menerapkan pengendalian internal terutama


pada kas yang merupakan aset yang paling rawan disalahgunakan. Perusahaan tersebut
menerapkan pengendalian internal agar perusahaan tidak mengalami kerugian apalagi
kebangkrutan karena kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.

Perusahaan memulai penerapan pengendalian internal sejak saat menerima karyawan untuk
bekerja pada perusahaan. Pada saat sudah menjadi karyawan pun, perusahaan mengawasi
denga ketat aktivitas-aktivitas karyawan terutama yang berhubungan dengan kas
peusahaan. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyelewengan yang dapat merugikan
perusahaan.

Penulis menyarankan kepada pemilik perusahaan khususnya perusahaan di Indonesia agar


konsisten dalam menerapkan sistem pengendalian
internal terutama pada kas. Selain untuk menghindarkan perusahaan dari kemungkinan
mengalami kerugian dan kebangkrutan, pengendalian internal juga perlu diterapkan agar
dapat menciptakan individu-individu yang menjunjung tinggi kejujuran dalam
mealaksanakan pekerjaan.

This entry was posted on Juni 3, 2012, in Makalah.Tinggalkan Komentar

Pentingnya Mengembangkan
Bahasa Indonesia
Mei 30
Berdasarkan artikel berjudul “Peran dan Martabat Bahasa Indonesia dalam Pengembangan
Ilmu” yang ditulis oleh Suwardjono dari Fakultas Ekonomika dan Busines, Universitas Gadjah
Mada bahasa Indonesia perlu dikembangkan sebagai bahasa pengantar ilmu pengetahuan.
Saya setuju dengan pandangan penulis mengenai penggunaan bahasa Indonesia dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Bahasa merupakan sarana utama dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai alat komunikasi oleh sesama ilmuwan.
Oleh karena itu kemampuan berbahasa sangatlah penting untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan. Penulis berkeyakinan bahwa bahasa Indonesia mempunyai kemampuan untuk
menjadi bahasa pengantar ilmu seperti bahasa asing terutama bahasa Inggris.

Namun karena masih dianggap rendah terutama oleh sebagian ilmuwan, bahasa Indonesia
menjadi kurang berkembang. Walaupun kita perlu belajar bahasa asing karena sebagian
besar buku panduan yang digunakan di perguruan tinggi menggunakan bahasa Inggris,
bukan berarti kita lalu melupakan bahasa Indonesia. Bagaimanapun juga bahasa Indonesia
merupakan bahasa nasional yang harus kita junjung tinggi.

Kurangnya minat kita terhadap pengembangan bahasa Indonesia membuat bahasa


Indonesia semakin dianggap rendah bahkan oleh bangsa Indonesia sendiri. Kita kurang
menghargai bahasa persatuan bangsa dan lebih menyukai belajar bahasa asing
dibandingkan bahasa Indonesia. Padahal untuk dapat menguasai bahasa asing dengan baik,
kita juga harus menguasai bahasa sendiri dengan baik pula. Hal ini menyebabkan bahasa
Indonesia menjadi kurang berkembang. Padahal bahasa Indonesia mempunyai potensi untuk
menjadi bahasa keilmuan.

Untuk bisa menjadi bahasa keilmuan, bahasa Indonesia harus mengembangkan


pembentukkan istilah yang cermat untuk memudahkan pemahaman kita terhadap ilmu
pengetahuan agar tidak terjadi salah kaprah. Dengan pembentukkan istilah yang cermat,
bahasa Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan bahasa asing dalam pengembangan
ilmu pengetahuan. Kita juga perlu menambah pengetahuan mengenai kosa kata. Dengan
memperkaya kosa kata dan memperbaiki kemampuan berbahasa, kita lebih mudah
memahami ilmu pengetahuan.
Untuk itu, sudah menjadi tugas kita untuk memajukan bahasa Indonesia agar mampu
bersaing dengan bahasa asing dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini bukan
hanya menjadi kewajiban Pusat Pengembangan Bahasa saja, tetapi kewajiban kita bersama
sebagai pengguna bahasa Indonesia. Meski sudah mengetahui secara alami bahasa
Indonesia, bukan berarti kita tidak perlu mempelajarinya. Kita perlu mempelajari dan
mengembangkan bahasa Indonesia serta menjadikannya sebagai bahasa ilmiah yang
membawa danpak positif bagi ilmu pengetahuan.

This entry was posted on Mei 30, 2012, in Makalah.Tinggalkan Komentar

Pengembangan UKM dalam


Menciptakan Ketahanan Ekonomi
di Indonesia
Jan 2

BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan manusia perlu
memanfaatkan potensi yang ada dengan sebaik-baiknya. Tanpa pengelolaan yang efektif
dan efisien, potensi yang ada hanya akan menjadi sia-sia. Potensi tersebut bisa membawa
kita kepada kemakmuran bersama jika kita bisa mengolahnya dengan benar. Untuk
mencapai kemakmuran bersama, maka dibutuhkan ketahanan ekonomi yang kuat di negara
Indonesia.
Ketahanan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi yang berkesinambungan. Dengan itu semua, kita mampu mencapai kemakmuran
dan kesejahteraan masyarakat bersama.

Salah satu usaha menciptakan ketahanan ekonomi adalah dengan mengembangkan Usaha
Kecil Menengah (UKM) di kalangan masyarakat luas. Dengan adanya UKM ini diharapkan
masyarakat mampu mengembangkan usahanya agar tercipta lapangan kerja yang mampu
menekan tingkat pengangguran yanga ada di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya, baik sumber daya alam maupun
sumber daya manusia. Dengan banyaknya anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada
negeri kita, sepatutnya kita bersyukur dengan cara memelihara dan memanfaatkan sumber
daya yang ada secara baik dan benar. Memanfaatkan sumber daya bukan secara maksimal,
namun harus dengan bijak karena kita harus memikirkan masa yang akan. Tidak semua
sumber daya bisa diperbaharui, karena itu kita perlu memikirkan bagaimana caranya agar
anak cucu kita kelak masih dapat menikmatinya.

Dengan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang banyak,
pemanfaatan sumber daya perlu dilandasi rasa tanggung jawab. Potensi yang kita miliki
tersebut tidak aka nada gunanya jika tidak kita olah sebaik mungkin untuk kepentingan kita
bersama. Sumber daya alam perlu kita olah guna mencukupi kebutuhan hidup masyarakat.
Sedangkan sumber daya manusia harus kita tingkatkan kualitasnya melalui pendidikan dan
pelatihan yang memadai, karena selain kuantitas yang besar dibutuhkan juga kualitas yang
tinggi untuk menunjang kegiatan perekonomian dan memecahkan permasalahan ekonomi
bagi hajat hidup orang banyak.

Permasalahan ekonomi merupakan hal yang sangat penting karena menyangkut


kelangsungan hidup manusia. Sesuai dengan pengertian ilmu ekonomi yaitu ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Masalah pokok
yang terdapat dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana cara memenuhi kebutuhan hidup
yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Hal ini tentu menjadi tantangan
bagi setiap individu untuk berjuang memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidupnya.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas, tentunya dibutuhkan ketahanan
ekonomi. Ketahanan ekonomi diperoleh dengan pembangunan ekonomi yang diawali dengan
pertumbuhan ekonomi. Karena pembangunan ekonomi akan selalu disertai dengan
pembangunan ekonomi (M.T. Ritonga : 2007). Pertumbuhan ekonomi yang pesat mendorong
penyediaan berbagai sarana dan prasarana perekonomian penting yang dibutuhkan untuk
mempercepat pembangunan ekonomi. Dengan ketahanan ekonomi yang kuat, negara
mampu memenuhi kebutuhan hidup warganegaranya secara merata untuk kesejahteraan
bersama.

Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari
dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan
perekonomian bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia didasarkan pada pasal 33 UUD 1945
sebagai berikut :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagai Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Oleh karena itu dibutuhkan strategi untuk bisa mencapai ketahanan ekonomi, baik didalam
memenuhi kesejahteraan rakyat maupun dalam menghadapi gejolak ekonomi global.
Strategi pembangunan diarahkan untuk :
a. Memperkuat keterkaitan antar sektor ekonomi, sehingga akan terjadi
perubahan struktur ekonomi yang semakin seimbang dan saling menunjang.
b. Memanfaatkan sumber-sumber domestik : sehingga sumber domestik menjadi komponen
yang semakin berperan dalam perekonomian nasional.
c. Memperkuat pasar domestik sehingga pasar domestik menjadi penentu pertumbuhan
ekonomi.
d. Memperkuat sektor ekonomi kerakyatan, menjadi sektor ekonomi yang berperan terhadap
penciptaan lapangan kerja, penciptaan penghasilan baru, penciptaan inovasi-inovasi baru,
dan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.
e. Memperkuat pembentukan human capital, sehingga tercipta knowledge based society.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengaruh Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap
ketahanan ekonomi di Indonesia. Seperti yang kita tahu bahwa pemerintah saat ini sedang
mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk masyarakat. Pemerintah memberikan
bantuan seperti pemberian kredit dengan bunga ringan untuk modal usaha. Dengan bunga
yang ringan tersebut diharapkan masyarakat tidak akan kesulitan dalam mengembalikan
pinjaman tersebut.
Di tengah kesibukan mengantisipasi dampak krisis finansial global saat ini, pemerintah
jangan melupakan potensi Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebab, di tengah ketidakpastian
saat ini, hanya UKM yang bisa menjadi penyelamat ekonomi nasional jika jutaan usaha
rakyat itu tetap diberi ruang untuk berproduksi serta menyerap tenaga kerja.

Dengan mengembangkan UKM, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat


sehingga mampu menumbuhkan perekonomian di negeri ini. Dengan begitu, kita mampu
memberdayakan sumber daya manusia dengan baik. UKM yang berkembang pesat akan
menumbuhkan minat masyarakat untuk berwirausaha sehingga tenaga kerja yang terserap
pun meningkat dan tingkat pengangguran dapat ditekan.

Rumusan kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi dampak krisis keuangan justru lebih
terkesan melindungi segelintir orang kaya yang bermain di pasar modal dan keuangan.
Sementara kebijakan menjaga kinerja sektor riil (industri manufaktur, pertanian dan
perdagangan), termasuk UKM, justru hanya sebatas wacana tanpa upaya nyata (Faisal
Basri : 2008).

Mesikupun kebijakan pemerintah kadang-kadang mampu memperbaiki hasil pasar,


pemerintah sendiri bukanlah institusi yang sempurna (G. Mankiw : 2006). Karenanya,
diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mewujudkan ketahanan ekonomi yang kuat
di Indonesia. Rakyat Indonesia memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkannya.
UKM sangat perlu diberdayakan agar masyarakat mampu menghadapi krisis ekonomi yang
terjadi dan tidak terlalu bergantung pada pihak luar. Masyarakat harus bisa mandiri untuk
mengurangi ketergantungan pada pihak luar, sehingga Indonesia tidak selalu dicemooh
karena tidak mampu berdiri sendiri.

Selain pemberian kredit sebagai modal usaha, perlu juga diberikan pelatihan tentang
mengolah suatu usaha. Hal ini penting karena tanpa pengetahuan yang cukup dalam bidang
usaha, kemungkinan usaha yang dijalankan tidak akan berjalan lancar. Untuk itu diperlukan
usaha pemerintah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agar bisa
produktif dalam berwirausaha.

Pemberian pelatihan mutlak diperlukan guna menunjang kemampuan masyarakat, karena


pada kenyataannya pendidikan sebagian besar tenaga kerja di Indonesia tidaklah tinggi.
Sebanyak 49 persen tenaga kerja di Indonesia masih berpendidikan SD ke bawah. Sampai
dengan Agustus 2011, jumlah tenaga kerja berpendidikan rendah tercatat 54,1 juta orang.
Pekerja dengan kualifikasi pendidikan tinggi baru sebesar 8,8 persen (Eny Prihtiyani : 2011) .

Dengan terus berkembangnya UKM, kesadaran masyarakat untuk membeli produk dalam
negeri juga harus ditingkatkan. Tanpa adanya pembeli, tentu UKM tidak akan berkembang.
Karena kalau bukan dari kita yang membeli, siapa lagi? Sehingga para pengusaha akan
semakin termotivasi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan

Ketahanan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang


menyertai pembangunan ekonomi sehingga dapat tercapai kesejateraan masyarakat. Salah
satu cara untuk meningkatkan ketahanan ekonomi di Indonesia adalah dengan
dikembangkannya Usaha Kecil Menengah (UKM)

Cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengembangkan UKM adalah dengan pemeberian
kredit berbunga ringan oleh pemerintah agar tidak menyulitkan wirausahawan; memberikan
pelatihan, pendidikan, dan pengetahuan berwirausaha kepada masyarakat; meningkatkan
daya beli masyarakat terhadap produk dalam negeri.

II. Saran

Untuk menciptakan kesejahteraan bersama diperlukan ketahanan ekonomi yang kuat.


Mengembangkan UKM merupakan salah satu cara yang pantas untuk mewujudkannya.
Dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk melaksanakannya, karena peran dari
pemerintah dan juga rakyat sangat menentukan bagaimana hal ini akan berhasil.

Pemerintah dan rakyat sudah sepatutnya slaing bahu-mambahu untuk untuk


mewujudkannya. Dengan bantuan modal dari pemerintah, masyarakat diharapkan mampu
mengolahnya dengan baik dan dapat bermanfaat bagi semua. Selain modal, pengetahuan
yang cukup mengenai wirausaha juga perlu agar modal yang diberikan pemerintah dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tanpa adanya daya beli masyarakat terhadap produk dalam
negeri, juga tidak akan mengembangkan usaha yang ada.

Oleh karena itu, marilah kita saling membantu guna membangun ketahanan ekonomi yang
kuat agar kita mampu menghadapi krisis global yang melanda dan mampu bertahan di
tengah ketidakpastian perekonomian global.

This entry was posted on Januari 2, 2012, in Makalah.Tinggalkan Komentar

Perbatasan Wilayah Indonesia


dan Permasalahannya
Des 27
Perbatasan Wilayah Indonesia
dan Permasalahannya
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900 kilometer dan
memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat (kontinen)
maupun laut (maritim). Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung dengan
negara-negara Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sedangkan wilayah laut Indonesia
berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina,
Republik Palau, Australia, Timor Leste dan Papua Nugini. Wilayah perbatasan laut pada
umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-pulau
kecil.

Sebelah utara Indonesia berbatasan dengan Malaysia yang berupa daratan di Pulau
Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Barat dan Timur. Selain batas darat, juga berbatasan
laut dengan negara Singapura, Malaysia, Filipina. Di sebelah timur, berbatasan darat dan
laut dengan Papua Nugini di Pulau Irian Jaya. Sebelah selatan berbatasan darat dengan
Timor Leste di Nusa Tenggara Timur dan berbatasan laut dengan Australia di Samudra
Hindia. Di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia.

Masalah perbatasan wilayah Indonesia bukan lagi menjadi hal baru saat ini. Sejak Indonesia
menjadi negara yang berdaulat, perbatasan sudah menjadi masalah yang bahkan belum
menemukan titik terang sampai saat ini. Permasalahan yang paling sering muncul adalah
sengketa perbatasan dengan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan wilayah
darat maupun wilayah laut Indonesia. Selain itu, masalah kesejahteraan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah perbatasan juga perlu diperhatikan.

Daerah perbatasan merupakan pintu masuk suatu negara, oleh sebab itu diperlukan
perhatian lebih. Pembangunan dan juga fasilitas seperti pendidikan, kesehatan, transportasi,
informasi dan sebagainya harus memadai. Masyarakat di daerah perbatasan harus lebih
diperhatikan kebutuhannya, sehingga mereka tidak terisolir dari dunia luar.

Untuk menandai wilayah kedaulatan sebuah negara, juga dibutuhkan tanda batas yang jelas
dan permanen. Tanpa tanda yang jelas, akan timbul permasalahan terutama dengan negara
tetangga yang berbatasan langsung, baik batas darat maupun laut. Akan muncul
kebingungan baik dari masyarakat dari negera kita dan negera tetangga. Hal ini
memungkinkan terjadinya konflik antara kedua negara. Konflik tersebut bisa diselesaikan
dengan jalan diplomasi. Namun bila tidak ditemukan pemecahan masalah yang tepat, bukan
tidak mungkin akan menyebabkan timbulnya perang terbuka yang pasti tidak diharapkan
oleh kedua belah pihak.

Namun, kenyataan di lapangan tidaklah sesuai dengan yang seharusnya. Berbagai masalah
timbul karena kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap daerah perbatasan. Daerah
perbatasan seolah dianaktirikan. Kita ambil contoh daerah perbatasan antara Indonesia dan
Malaysia di Pulau Kalimantan. Banyak permasalah yang timbul di daerah perbatasan antara
negara kita dengan negara tetangga kita yang sering disebut saudara serumpun tersebut.

Salah satu masalah yang sangat membutuhkan penyelesaian adalah masalah kesehatan.
Seperti yang terjadi di Entikong, salah satu kecamatan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan
Barat. Kebersihan dan fasilitas kesehatan di daerah tersebut kurang memadai sehingga
banyak menimbulkan berbagai macam penyakit yang menyebabkan kualitas sumber daya
manusia rendah. Apalagi banyak tenaga medis yang enggan ditugaskan untuk mengabdi di
daerah-daerah perbatasan yang terpencil itu. Hal ini disebabkan sulitnya medan yang
ditembuh, transportasi yang terbatas, dan jarak tempuh yang jauh.

Untuk menanggulanginya memang bukan perkara mudah, diperlukan kerja keras dan waktu
yang tidak sebentar. Perlu membangun kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dengan
penyuluhan tentang sanitasi. Membangun sarana sanitasi yang memadai juga harus
dilakukan. Sarana kesehatan yang baik perlu dibangun untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Membangun kepercayaan masyrakat terhadap tenaga medis juga perlu, karena
selama ini mereka hanya mengandalkan pengobatan tradisonal untuk mengobati penyakit
yang mereka derita.

Pendidikan di daerah perbatasan ini juga terbilang rendah karena kurang terfasilitasi.
Ditambah lagi, kurangnya kesadaran masyarakat akan pendidikan sebagai bekal untuk masa
depan. Mereka masih beranggapan lebih baik bekerja untuk menghidupi kebutuhan
sekarang daripada sekolah untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang.

Keadaan ekonomi yang memaksa mereka mengubur dalam-dalam impian anak-anak di


daerah perbatasan untuk menimba ilmu di bangku sekolah. Kemiskinan yang menjadi potret
kehidupan mereka membuat mereka berada dalam dilema, apakah akan bekerja untuk
mencukupi kebutuhan atau sekolah untuk mencari ilmu demi masa depan. Kebanyakan dari
mereka akan mengorbankan cita-cita dan masa depan mereka demi meraup rupiah untuk
makan sehari-hari. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, apalagi di era global sekarang
yang menuntut manusia untuk selalu berinovasi agar tidak tertinggal karena perkembangan
teknologi yang semakin pesat.
Kondisi ini diperparah dengan kurangnya fasilitas pendidikan di daerah perbatasan
Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat tersebut. Jumlah sekolah yang ada tidak mampu
menampung seluruh anak usia sekolah. Sulitnya mengakses sekolah di daerah tersebut juga
menjadi penghambat untuk menuntut ilmu. Mereka harus menyeberabgi sungai untuk dapat
tiba di sekolah. Butuh waktu lama dan tenaga ekstra karena harus melewati medan yang
sulit dan jauh.

Selain itu, tenaga pengajar juga terbatas karena tidak banyak yang mau mengabdika diri
sebagau guru di daerah terpencil dengan akses yang sulit dan gaji yang kurang memadai.
Pernah ada liputan mengenai sosok guru yang harus mengarungi sungai untuk mengambil
gajinya di kota kecamatan. Namun biaya yang harus ia keluarkan untuk mengambil gajinya
tersebut sangat besar, sama dengan nominal gaji yang ia terima. Sehingga guru tersebut
memutuskan untuk mengambil gajinya beberapa bulan sekali karena sulit dan mahalnya
medan yang harus ditempuh.

Karena itu, pemerintah harus lebih memperhatikan pendidikan di daerah pelosok di


perbatasan tersebut. Bukan tidak mungkin nasionalisme masyarakat setempat luntur karena
pemerintah Indonesia kurang memperhatikan kebutuhan mereka, sementara negara
tetangga justru memberikan bantuan kepada mereka. Perlu membangun kesadaran
masyarakat akan pendidikan untuk investasi masa depan. Hidup bukan hanya untuk hari ini
saja tapi juga di hari-hari mendatang, sehingga perlu pendidikan untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Pemerintah perlu mencanangkan sekolah gratis bagi masyarakat kurang
mampu, menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai, dan tenaga pengajar yang
berkualitas.

Transportasi juga menjadi masalah yang perlu dipecahkan segera. Akses jalan dengan
medan yang sulit dan jauh dari jangkauan merupakan masalah yang belum juga
diselesaikan. Seperti yang terjadi di Dusun Camar Wulan, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh,
Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Jalan menuju daerah tersebut sulit dan perlu waktu
lama. Butuh waktu 6 jam lebih perjalanan darat dari Pontianak, ditambah harus
menyeberangi sungai dan naik feri yang jam operasinya terbatas menuju Teluk Kalong. Di
Kecamatan Paloh, jalanan rusak parah dan jembatan untuk menyeberangi sungai-sungai
kecil juga hampir roboh.

Dengan akses jalan seperti itu, tidak heran daerah perbatasan tersebut menjadi terisolir.
Sulitnya medan yang harus ditempuh dan kurangnya fasilitas transportasi menyebabkan
daerah tersebut seolah terputus dari dunia luar. Hal ini berbeda dengan akses dari negara
tetangga yang lebih mudah, sehingga pengusaha merasa lebih mudah mendapatkan produk
dari Malaysia daripada dari Indonesia. Selain itu, butuh waktu yang lebih lama dan biaya
yang lebih mahal.
Pemerintah sudah seharusnya lebih memperhatikan daerah perbatasannya jika tidak ingin
wilayahnya diklaim oleh negara tetangga. Selama ini pemerintah bersikap tidak peduli
terhadap daerah perbatasan, namun jika wilayahnya sudah diklaim oleh negara lain mereka
baru sadar dan berusaha merebut kembali. Akses menuju daerah perbatasan perlu
diperbaiki agar mudah dilalui. Fasilitas transportasi juga perlu diperhatikan agar tidak sulit
dijangkau.

Informasi merupakan hal penting untuk menetahui apa yang sedang terjadi di dunia luar.
Informasi dibutuhkan agar kita tidak menjadi bangsa yang tertinggal. Warga di daerah
perbatasan yang terisolir, biasanya sulit mendapatkan informasi dari dunia luar. Di Desa
Temajuk contohnya, sinyal operator seluler tidak mampu menjangkau daerah tersebut.
Justru sinyal operator Malaysia yang menjangkaunya. Tidak berbeda dengan televisi. Hanya
siaran dari Malaysia yang bisa ditangkap tanpa parabola.

Hal ini tentu sangat memprihatinkan, sehingga pemerintah harus berusaha meningkatkan
sistem informasi agar masyarakat tidak terisolir dari dunia luar. Sistem informasi harus
mampu menjangkau secara luas, terutama di daerah-daerah terpencil agar mereka tidak
ketinggalan informasi dan mengtahui apa yang sedang terjadi di luar sana.

Selain itu, masalah penerangan juga perlu diperhatikan. Banyak daerah yang belum
terjangkau listrik sehingga harus menggunakan genset sebagai satu-satunya alat untuk
penerangan. Perlu digalakkan program listrik masuk desa, sehingga daerah-daerah terpencil
dapat terjangkau listrik.

Selain masalah-masalah regional di atas, terdapat pula masalah nasional yang berpengaruh
terhadap kedaulatan wilayah Republik Indonesia. Antara lain masalah penyelundupan,
perdagangan manusia, dan tapal batas negara. Permasalahan-permasalahan tersebut perlu
penanganan serius dan secepatnya dari berbagai pihak, terutama pemerintah pusat karena
berkaitan dengan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penyelundupan di daerah perbatasan bukan lagi menjadi barang baru. Terdapat beberapa
komoditi yang masuk ke wilayah Indonesia dari Malaysia atau sebaliknya yang dilakukan
secara ilegal. Hal tersebut sudah menjadi rahasia umum yang diketahui banyak pihak,
namun tidak ditindaklanjuti ke ranah hukum. Padahal terdapat berbagai peraturan dan
perjanjian antara kedua negara mengenai perdagangan lintas negara.

Berdasarkan ketentuan tata niaga perdagangan wilayah perbatasan atau perjanjian


perdagangan lintas batas Border Trade Agreement yang ditanda tangani pemerintah kedua
negara 24 Agustus 1970, sebagai pelaksanaan dari Pemufakatan Lintas Batas Border
Crossing Arrangement atau Overland Border Trade yang ditanda tangani di Jakarta, 26 Mei
1967. Dalam perjanjian tersebut diatur perdagangan lintas batas Indonesia Malaysia dapat
dilakuan melalui darat dan laut. Khusus untuk perdagangan lintas daratan dapat dilakukan
di daerah-daerah yang telah ditetapkan dalam Basic Arrangement On Border Crossing
mencakup 5 Kabupaten di Kalbar yang 15 kecamatan dan 98 desanya memiliki kurang lebh
50 jalur setapak di 55 desa yang berhubungan darat langsung dengan 32 kampung di
wilayah Serawak Malaysia Timur.

Contoh penyelundupan yang terjadi di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia tersebut
adalah penyelundupan gula impor dari Malaysia ke Indonesia. Penyelundupan dilakukan
dengan memanfaatkan Perjanjian Perdagangan Lintas Batas Malaysia – Indonesia, yang
mengatur setiap orang pelaku perdagangan lintas batas antara Kalimantan Barat dengan
Malaysia Timur. Disebutkan bahwa penduduk yang bertempat tinggal di dalam lintas batas
kedua negara diperbolehkan membeli barang-barang konsumsi dan peralatan perkakas yang
dibutuhkan untuk keperluan perindustrian.

Dengan perjanjian tersebut, mereka membeli dan memasukkan gula impor yang dipasok
oleh pergudangan gula di Pasar Tebedu Baru, sekitar 4 Km dari PPLB Tebedu Serawak
Malaysia dan PPLB Entikong Kalimantan Barat Indonesia. Setelah itu penyelundup juga
mempersiapkan setoran bagi masing-masing pihak di perbatasan. Setelah lolos dari
pemeriksaan pos lintas batas, para pedagang yang membawa gula biasanya melakukan
bongkar muat di pangkalan pergudangan pasar kecamatan Entikong dan pasar Balai
Karangan kecamatan Sekayam.

Kokohnya tembok yang dibangun, sigapnya barisan petugas yang dipersenjatai dan
rapatnya pagar besi perbatasan ternyata bukan menjadi jaminan untuk tidak terjadinya
pelanggaran peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku di kawasan perbatasan
Indonesia dan Malaysia. Kita berharap impor gula ilegal di perbatasan Indonesia – Malaysia
tidak terus ditutup – tutupi. Serta mengenyampingkan kepentingan pribadi, kelompok
tertentu, ego sektoral pada instansi Departemen tertentu dalam Institusi pemerintahan. Kita
optimis berbagai persoalan di wilayah perbatasan, khususnya penangan gula ilegal dapat
teratasi tanpa satu pihak pun yang dijadikan kambing hitam.

Selain masalah penyelundupan barang ilegal, perdagangan manusia berkedok pengiriman


tenaga kerja merupakan masalah yang juga sudah berlangsung lama. Namun sampai saat
ini belum bisa ditangani secara tuntas. Setiap tahun, angka perdagangan manusia justru
mengalami peningkatan. Para TKI tidak hanya datang dari masyarakat setempat yang
berpendidikan rendah, tetapi juga dari berbagai daerah terutama dari Pulau Jawa dan Nusa
Tenggara.

Kondisi pendidikan masyarakat di daerah perbatasan yang terbilang rendah dimanfaat oleh
oknum tak bertanggung jawab untuk merekrut tenaga kerja dan dipekerjakan secara ilegal
di Malaysia. Hal tersebut dapat dicegah jika petugas imigrasi jeli dalam meneliti dokumen-
dokumen dan tujuan seseorang melintasi perbatasan. Namun pada kenyataannya, petugas
imigrasi mendapatkan sejumlah bayaran dari calo tenaga kerja yang memudahkan mereka
melewati perbatasan.

Kondisi ini menyebabkan munculnya berbagai persoalan yang menimpa para TKI, dimulai
dari penipuan, penempatan kerja yang tidak sesuai dengan perjanjian hingga menjadi
korban kekerasan majikan. Hal ini jelas bertentangan dengan UU No, 39 tahun 2004 yang
mengatur mengenai penempatan dan perlindungan TKI yang bekerja di luar negeri.
Maraknya pengiriman TKI ilegal ke negara malaysia, disamping adanya dorongan untuk
memperoleh pekerjaan dengan upah yang tinggi, di sisi lain juga dipicu lemahnya koordinasi
dari instansi terkait, terutama pada pos pemeriksaan di pintu perbatasan. Sehingga
memudahkan agen maupun penyedia jasa pengiriman, membawa warga negara Indonesia
bekerja ke negara tetangga tanpa melewati prosedur yang sah.

Menyikapi berbagai persoalan yang menimpa para TKI, pemerintah pusat segera
mengeluarkan kebijakan, yakni membangun Pos Pelayanan terpadu di seluruh pintu
perbatasan. Unit pelaksana teknis di bawah BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) ini, disamping dilengkapi fasilitas penunjang juga
melibatkan unsur pemerintah daerah setempat. Namun sesungguhnya akar persoalannya
bukanlah menyangkut penegakan supremasi hukum saja, tetapi juga terbukanya lapangan
kerja dengan tingkat serapan pekerja di usia produktif dalam skala besar sehingga
masyarakat tidak perlu bekerja sebaga TKI di negeri orang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.

Persoalan lain yang tidak kalah penting adalah tapal batas negara yang sering menjadi
masalah di antara kedua negara. Klaim Malaysia atas sebagian wilayah Indonesia di daerah
perbatasan tidak bisa sepenuhnya disalahkan pada negara tetangga. Sebelum menuduh
sepatutnya kita berkaca, sudahkah kita, khususnya pemerintah, memperhatikan daerah
perbatasan yang merupakan pintu masuk tersebut?

Sebagian besar dari kita hanya akan memperhatikan daerah perbatasan jika negara
tetangga mengklaimnya sebagai wilayah negara tetangga. Keadaan di kedua negara akan
memanas dan saling tuduh pun tidak terelakkan. Pihak-pihak yang berwenang justru saling
menyalahkan dan saling lempar tanggung jawab. Sementara itu, masyarakat di daerah
perbatasan diliputi kebingungan karena keadaan tersebut.

Seharusnya kita merawat daerah perbatasan seperti kita merawat beranda rumah kita agar
sedap dipandang mata. Yang terjadi justru sebaliknya. Daerah perbatasan seolah dianggap
remeh, dan pemerintah lebih memperhatikan daerah dimana terdapat pusat pemerintahan.
Pembangunan yang tidak merata tersebut menyebabkan kesenjangan sosial yang
berdampak buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini bertolak belakang dengan daerah perbatasan di wilayah Malaysia. Daerah perbatasan
Malaysia dirawat dengan baik dan diberi fasilitas yang memadai. Jadi jangan kaget bila
masyarakat Indonesia di daerah perbatasan lebih memilih untuk melakukan kegiatan
ekonomi, menimba ilmu, maupun bekerja di negeri jiran tersebut. Seharusnya pemerintah
sadar diri dan mulai memperbaiki kondisi yang ada di perbatasan. Bukan hal mustahil jika
suatu saat masyarakat akan lebih memilih menjadi bagian dari negara tetangga
dibandingkan tetap menjadi bagian dari NKRI.

Oleh karena itu, ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kedaulatan dan
keutuhan wilayah NKRI. Bukan hanya menjadi tugas pemerintah untuk mengatasi persoalan
yang ada, tetapi sebagai warga negara yang baik kita juga wajib ikut andil dalam menjaga
persatuan dan kesatuan negeri kita. Sudah saatnya kita berkaca dan berbenah agar
hubungan baik yang telah lama terjalin dengan negara tetangga tidak rusak karena
kurangnya kesadaran kita menjaga apa yang menjadi milik kita. Semoga di masa
mendatang, persoalan-persoalan yang ada dapat diselesaikan tanpa ada pertumpahan
darah.

This entry was posted on Desember 27, 2011, in Makalah.Tinggalkan Komentar

Hak Asasi Manusia


Des 22

BAB I
PENDAHULUAN

Dewasa ini, hak asasi manusia telah menjadi isu internsional yang banyak diserukan oleh
berbagai lembaga baik nasional maupun internasional. Hak asasi manusia yang merupakan
hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia memang sudah seharusnya diperjuangkan.
Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang boleh dilanggar hak asasinya masing-masing.
Di masa sekarang, perlindungan dan jaminan terhadap hak asasi manusia lebih diperhatikan
dibandingkan masa-masa sebelumnya walaupun hak asasi manusia sudah ada sejak jaman
dahulu. Kesadaran masyarakat dunia tentang hak asasi manusia terus meningkat dan
mereka mengecam segala bentuk tindakan yang melanggar hak asasi manusia.
Di Indonesia, banyak terjadi pelanggaran hak asasi manusia baik yang ringan maupun yang
berat. Sebagian pelanggaran tersebut, sampai saat ini belum terselesaikan. Bahkan, banyak
di antaranya yang dibiarkan begitu saja tanpa ada penyelesaian. Hal ini jelas merugikan
bagi pihak korban pelanggaran hak asasi manusia tersebut.
Masalah pendidikan merupakan salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang masih
belum terselesaikan hingga saat ini. Di era serba modern ini, pendidikan merupakan hal
yang penting untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan
peradaban manusia. Oleh karena itu, permasalahan ini perlu mendapatkan penyelesaian
agar setiap individu dapat terpenuhi haknya dalam hal pendidikan dan pengajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan
kodratnya. Hak tersebut melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang
berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara
yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan
status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak
Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.

2. Perkembangan Hak Asasi Manusia


Awal perkembangan hak asasi manusia dimulai tatkala ditandatanganinya Magna Charta
(1215) oleh Raja John Lackland. Kemudian juga penandatanganan Petition of Right (1628)
oleh Raja Charles I. Setelah itu perjuangan yang lebih nyata pada penandatanganan Bill of
Right oleh Raja Willem III pada tahun 1689, sebagai hasil dari pergolakan politik yang
dahsyat yang disebut The Glorious Revolution. Perkembangan selanjutnya diperngaruhi oleh
pemikiran filsuf Inggris, John Locke, yang berpendapat bahwa manusia tidaklah secara
absolut menyerahkan hak-hak individunya kepada penguasa. Hak-hak yang diserahkan
kepada penguasa adalah hak-hak yang berkaitan dengan perjanjian tentang Negara, adapun
hak-hak lainnya tetap berada pada masing-masing individu (Kaelan, 2007 : 100).
Puncak perkembangan perjuangan hak-hak asasi manusia tersebut yaitu ketika “Human
Right” untuk pertama kalinya dirumuskan secara resmi dalam “Declaration of
Independence” Amerika Serikat pada tahun 1776. Dalam deklarasi Amerika Serikat
tertanggal 4 Juli 1776 tersebut dinyatakan bahwa seluruh umat manusia dikaruniai Tuhan
Yang Maha Esa beberapa hak yang tetap dan melekat padanya. Perjuangan hak asai
manusia sebenarnya telah diawali di Prancis yang memuncak dalam revolusi Prancis, yang
berhasil menetapkan hak-hak asasi manusia dalam “Declaration des Droits L’Homme et du
Citoyen” yang ditetapkan oleh Assemblee Nationale, pada 26 Agustus 1789. Semboyan
revolusi Prancis yang terkenal yaitu : (1) liberte (kemerdekaan), (2) egalite (kesamarataan),
(3) fraternite (persaudaraan).
Pada permulaan abad ke-20, Franklin D. Roosevelt mengembangkan empat macam hak-hak
asasi yang dikenal dengan “The Four Freedom” : (1) Freedom of Speech, yaitu kebebasan
untuk berbicara dan mengemukakan pendapat, (2) Freedom of Religion, yaitu kebebasan
beragama, (3) Freedom from Fear, yaitu kebebasan dari rasa takut, dan (4) Freedom from
Want, kebebasan dari kemelaratan.
Kemudian pada tahun 1946, PBB membentuk Komisi Hak-hak Manusia yang membahas hak-
hak politik, social, dan ekonomi. Pada tanggal 10 Desember 148, disahkanlah Universal
Declaration of Human Rights (Pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia).
3. Jenis – jenis Hak Asasi Manusia
Jenis-jenis hak asasi manusia yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Rights
1948 Perserikatan Bangsa-bangsa adalah sebagai berikut :
1. Hak asasi pribadi / Personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pindah tempat (pasal 13 ayat 1).
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat (pasal 19).
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan (pasal 20).
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing (pasal 18).
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan (pasal 21 ayat 1).
- Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan (pasal 21 ayat 2).
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
3. Hak asasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (pasal 10).
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum (pasal 7).
4. Hak asasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melaksanakan ha-hak ekonomi (pasal 22).
- Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu (pasal 17).
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak (pasal 23).
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak atas pengadilan yang efektif (pasal 8).
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan
penyelidikan di mata hukum
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan (pasal 26 ayat 2 dan 3).
- Hak mendapatkan pengajaran (pasal 26 ayat 1).
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat (pasal 27).

4. Hak Asasi Manusia di Indonesia


Di Indonsia, hak asasi manusia juga tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945, yaitu Bab
XA tentang Hak Asasi Manusia pasal 28A-28J. Berdasarkan pada tujuan negara kita yang
tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea keempat, negara menjamin
dan melindungi hak-hak asasi manusia pada warganya, terutama dalam kaitannya dengan
kesejahteraan hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah, antara lain berkaitan dengan
hak-hak asasi bidang sosial, politik, budaya, pendidikan, dan agama.
Pada awal Orde Baru salah satu tujuan pemerintah adalah melaksanakan hak-hak asasi yang
tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 dan berusaha melengkapinya. Tugas tersebut
ditangani oleh sebuah panitia MPRS yang kemudian menyusun Rancangan Piagam Hak-hak
Asasi Manusia serta hak-hak dan kewajiban warga negara yang dibahas pada sidang MPRS
tahun 1968. Namun hal ini dihentikan karena menemuijalan buntu dan mulai dibahas
kembali pada awal reformasi dalam sidang istimewa MPR tahun 1998 yang menghasilkan
ketetapan berisi piagam Hak Asasi Manusia, yaitu Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang
Hak Asasi Manusia (Hassan Suryono, dkk., 2007:109).
Jaminan hak-hak asasi manusia sebagaimana yang terkandung dalam Undang-undang Dasar
1945 dan Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia tersebut, menjadi
semakin efektif dengan diwujudkannya Undang-undang Republik Indonesia No. 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia. Undang-undang No.39 tahun 1999 tersebut terdiri dari 105
pasal yang meliputi berbagai macam hukum tentang hak asasi, perlindungan hak asasi,
pembatasan terhadap kewenangan pemerintah serta Komnas HAM yang merupakan
lembaga pelaksanaan atas perlindungan hak-hak asasi manusia. Ketentuan yang lebih rinci
atas pelaksanaan dan penegakan hak-hak asasi diatur dalam Undang-undang No.9 tahun
1999 (Kaelan, 2007:107-108).

5. Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku (UU No. 26/2000
tentang pengadilan HAM).
Salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang menjadi salah satu permasalah di negeri ini
adalah dalam hal pendidikan. Pendidikan di Indonesia kurang merata, karena banyak rakyat
miskin di Indonesia yang tidak dapat bersekolah. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya,
antara lain ketidakmampuan mereka membayar iuran atau membeli buku-buku pelajaran.
Walaupun pemerintah sudah menyediakan anggaran untuk pendidikan dan diadakan juga
program BOS (Bantuan Operasional Sekolah), namun banyak sekolah yang masih
membebankan kepada orang tua siswa sejumlah biaya yang harus dibayarkan. Hal tersebut
jelas melanggar Universal Declaration of Human Rights 1948 Perserikatan Bangsa-bangsa
pasal 26 ayat 1 yang berbunyi, “Setiap orang berhak mendapat pengajaran. Pengajaran
harus dengan percuma, setidak-tidaknya dalam tingkat rendah, dan tingkat dasar.
Pengajaran sekolah rendah diwajibkan…”
Tidak dapatnya masyarakat miskin memperoleh pendidikan juga melanggar Undang-undang
Dasar 1945 Pasal 28 C ayat 1 yang berbunyi, “Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.”
Selain masalah biaya, faktor pemerataan penduduk juga menjadi masalah yang berimbas
pada pendidikan di Indonesia. Di daerah-daerah pedalaman yang terpencil, jarang sekali
ditemukan sekolah, terutama sekolah dasar yang diperuntukkan bagi masyarakat di daerah
tersebut. Padahal masyarakat butuh pendidikan untuk meningkatkan derajat hidup mereka
agar tidak menjadi bangsa yang terbelakang atau tertinggal. Dengan akses yang sulit
dijangkau, tanpa pendidikan mereka akan semakin tertinggal dan tidak bisa menjadi bangsa
yang maju.
Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama bahwa perlindungan terhadap hak asasi
manusia, dalam hal ini hak mendapatkan pendidikan, perlu diperhatikan dan diselesaikan
dengan tepat. Permasalahan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata,
tetapi juga menjadi tanggung jawab kita sebagai warga negara yang menjunjung tinggi hak
asasi manusia. Pemerintah dan masyarakat bisa bekerja sama guna meningkatkan kualitas
dan kuantitas pendidikan di negeri ini, sehingga setiap orang dapat mengenyam pendidikan
sesuai dengan hak asasi masing-masing.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan
Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang pasti dimiliki oleh setiap orang dan tidak
dapat diganggu gugat oleh siapa pun. Sebagai manusia yang bermartabat, sudah
seharusnya kita menjunjung tinggi hak asasi manusia. Setiap orang ingin agar hak-hak
asasinya terpenuhi, sehingga sudah seharusnya kita tidak melanggar hak asasi orang
lain.
Perkembangan hak asasi manusia di dunia diawali dengan ditandatanginya Magna
Charta pada tahun 1215, Petition of Right pada tahun 1628, dan Bill of Right pada
tahun 1689. Puncak perjuangan perkembangan hak asasi manusia ketika “Human
Right” dirumuskan secara resmi dalam “Declaration of Independence” Amerika Serikat
pada tahun 1776.
Perjuangan hak asai manusia sebenarnya telah diawali di Prancis yang menetapkan
hak-hak asasi manusia dalam “Declaration des Droits L’Homme et du Citoyen” yang
ditetapkan oleh Assemblee Nationale, pada 26 Agustus 1789. Franklin D. Roosevelt
mengembangkan empat “The Four Freedom” yang menjadi inspirasi bagi pngembangan
Universal Declaration of Human Rights (Pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi
manusia).
Jenis-jenis hak asasi manusia tercantum dalam Universal Declaration of Human Rights
1948 Perserikatan Bangsa-bangsa yang berlaku secara universal di seluruh dunia.
Sedangkan di Indonesia, peraturan tentang hak asasi manusia terdapat pada Undang-
undang Dasar 1945, yaitu pada XA tentang Hak Asasi Manusia pasal 28A-28J. Selain di
Undang-undang Dasar 1945, terdapat juga pada Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998
tentang Hak Asasi Manusia, Undang-undang Republik Indonesia No. 39 tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, Undang-undang No.9 tahun 1999, dan UU No. 26/2000
tentang pengadilan HAM.
Pelanggaran hak asasi manusia menjadi isu yang penting untuk dibahas di era global
ini. Masih banyak pelanggaran hak asasi manusia yang belum terselesaikan dan
menjadi kewajiban kita untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pendidikan adalah
salah satunya. Hak asasi ini masih belum bisa dinikmati oleh semua lapisan
masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu. Sehingga pemerintah dan
masyarakat diharapkan dapat bekerja sama menyelesaikannya bersama.

II. Saran
Manusia sebagai makhluk yang berbudi luhur, wajib meningkatkan perlindungan hak
asasi manusia agar setiap orang dapat terpenuhi hak-hak dasarnya. Kita harus
memperjuangkan hak asasi kita tanpa melanggar hak asasi orang lain. Hak asasi orang
lain juga wajib untuk kita hormati dan hargai sebagaimana kita menghargai hak asasi
kita sendiri.
Dalam hidup ini kita juga harus bisa menyelaraskan dan menyeimbangkan antara hak
asasi kita dengan hak asasi orang lain. Jangan sampai dalam memperjuangkan hak
asasi kita, kita justru melanggar hak asasi orang lain. Akan lebih adil jika kita saling
menghargai hak asasi msing-masing individu.
Perlindungan terhadap hak asasi manusia bukan hanya menjadi tugas bagi Komnas
HAM, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai makhluk sosial.
Sudah sepantasnya kita membela orang yang hak asasinya ditindas oleh orang lain.
Karena hak asasi manusia merupakan hak yang pasti dimiliki oleh semua manusia
sebagai mahkluk Tuhan.
Perlunya penyelesaian dalam masalah pendidikan sebagai salah satu hak asasi manusia
yang harus terpenuhi merupakan tanggung jawab kita bersama guna meningkatkan
kesejahteraan umat manusia. Diperlukan kerja sama antara pemerintah dan
masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

This entry was posted on Desember 22, 2011, in Makalah.Tinggalkan Komentar


Hubungan Antara Imajinasi
dan Kreativitas
Des 15

1. Pengertian Imajinasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, imajinasi ialah daya pikir untuk membayangkan
(dalam angan-angan) atau menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan, dsb) kejadian
berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Imajinasi juga merupakan kekuatan
atau proses menghasilkan ide. Jadi imajinasi hanya terdapat dalam pikiran manusia yang
membayangkan gambar-gambar atau kata-kata. Imajinasi bersifat khayal dan hanya
terdapat dalam angan-angan, bukan yang sebenarnya. Sedangkan hal atau sesuatu yang
dibayangkan dalam pikiran disebut dengan imaji.
Imajinasi terkadang muncul tiba-tiba, tanpa disengaja terlintas di pikiran manusia. Namun
tak jarang pula imajinasi dengan sengaja dimunculkan dengan memikirkan suatu hal atau
masalah, sehingga imajinasi pun dapat digunakan untuk menemukan pemecahan suatu
masalah. Terkadang jika tidak terkontrol, imajinasi bisa berubah menjadi liar dan tidak
terkendali. Oleh karena itu, dibutuhkan media penyaluran yang tepat agar imajinasi menjadi
lebih terarah dan menghasilkan hal-hal yang positif dan berguna serta tidak merugikan
pihak lain.
2. Jenis-jenis Imajinasi
Imajinasi terbagi menjadi dua, yaitu imajinasi verbal dan imajinasi visual. Imajinasi verbal
adalah imajinasi yang terbentuk oleh kata-kata dalam pikiran manusia dan diproses di
dalam otak kiri. Sedangkan imajinasi visual adalah imajinasi yang berbentuk gambar-
gambar dalam mata pikiran manusia dan diproses oleh otak kanan. Orang dewasa yang
telah mengetahui banyak kosa kata cenderung lebih menggunakan kata-kata dalam
berimajinasi, sehingga banyak orang dewasa yang justru mengalami ketumpulan dalam
berimajinasi dengan gambar. Namun tak sedikit pula yang imajinasi visualnya tetap tajam
dan berkembang baik.
Sedangkan pada anak-anak yang belum banyak mengenal kosa kata akan
memvisualisasikan apa yang ia lihat dan pikirkan dalam bentuk gambar dalam pikiran
mereka. “Anak-anak adalah makhluk yang terbiasa berpikir dengan menggunakan imaji.
Mereka melakukan hal tersebut jauh sebelum mereka memiliki kemampuan bahasa”
(I.Robertson,2009:20). Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan imajinasi visual kita
sedikit demi sedikit menurun ketika kita semakin beranjak dewasa. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh bahasa, semakin banyak kita mengetahui kosa kata semakin menurun
kemampuan kita dalam berimajinasi secara visual.
Seperti yang dialami oleh ilmuwan terkenal, Albert Einstein. Einstein diajarkan untuk berpikir
dengan imaji visual saat ia masih duduk si bangku sekolah. Pada usia 16 tahun, ia
menggunakan imaji visual untuk melakukan terobosan eksperimen otak yang mendasari
ilmu pemecahan atom. Ucapannya yang terkenal yaitu, “Kata-kata atau bahasa tidak
berperan penting dalam mekanisme pikiran saya … elemen pikiran saya adalah imajinasi.”

3. Manfaat Imajinasi
Walau tidak dapat dilihat secara kasat mata, imajinasi ternyata memiliki manfaat-manfaat
yang berguna dalam kehidupan manusia. Dengan mengasah kemampuan pikiran kita untuk
bebas berimajinasi, kita dapat membayangkan dan membuat sesuatu yang belum pernah
ada sebelumnya. Dimulai dari hal-hal kecil yang terkesan remeh seperti membuat mainan
dari barang-barang bekas. Dibutuhkan kreativitas, imajinasi, pikiran, dan pertimbangan
untuk menciptakan sesuatu menggunakan bahan-bahan yang tidak terpakai (Prof. Dr. Joan
Freeman dan Prof. Dr. Utami Munandar, 1996: 265-266).
Untuk membuat hal-hal kecil saja dibutuhkan imajinasi, apalagi dengan hal-hal besar yang
dapat merubah dunia seperti Wright bersaudara yang pertama kali menciptakan pesawat
terbang. Keinginan mereka agar manusia dapat terbang di angkasa membuat mereka
berpikir untuk menciptakan alat yang dapat menerbangkan manusia. Mereka melakukan
berbagai percobaan hingga dapat menciptakan alat yang dapat membawa mereka terbang.
Walau belum secanggih pesawat terbang di masa sekarang, namun penemuan mereka
dapat merubah dunia menjadi lebih baik.

Selain itu, imajinasi juga dapat membantu menyelesaikan permasalahan. Ketika seseorang
memiliki suatu masalah dan membutuhkan penyelesaian yang tepat, imajinasi dapat
membantu menemukan penyelesaian dengan membiarkan mata pikiran mengolah masalah
yang dihadapi tersebut untuk menemukan penyelesaian yang tepat. Pemecahan yang
didapat tergantung dari bagaimana orang tersebut berpikir. Jika seseorang berpikir secara
cerdas, pemecahan yang didapatkan bisa lebih dari satu pemecahan melalui pemikiran
divergen. Namun dalam sistem pendidikan, siswa biasanya hanya dididik untuk menemukan
satu pemecahan saja dengan pemikiran konvergen dan harus patuh pada aturan yang
menyebabkan kreativitasnya justru dibatasi. Dengan menemukan pemecahan yang tepat,
permasalahan yang sedang dihadapi dapat segera teratasi, karena cara terbaik untuk
melarikan diri dari masalah adalah dengan menyelesaikannya.
Imajinasi ternyata dapat pula digunakan sebagai alat untuk memerangi penyakit. Kekebalan
dan penyakit kita ternyata sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan. Keadaan pikiran
kita dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh kita dengan memerangi virus, bakteri,
serta sel-sel berbahaya yang menggerogoti sistem kekebalan tubuh kita.
Seperti kisah berikut ini, tentang seseorang yang menderita herpes genital selama 10 tahun
dan mengakibatkan sistem kekebalan tubuhnya menurun. Selama 10 tahun tersebut ia
harus minum obat-obat antivirus yang hanya menyembuhkan penyakitnya sementara saja,
karena jika ia berhenti meminum oba-obat tersebut penyakit itu datang lagi. Kemudian ia
dilatih oleh seseorang untuk menciptakan imaji dalam mata pikirannya untuk memerangi
penyakit tersebut. Ia dilatih untuk memvisualisasikan ikan paus dan lumba-lumba yang
memburu virus-virus herpes yang ada di dalam tubuhnya. Setelah beberapa minggu, dokter
mengukur sistem kekebalan tubuhnya. Sistem kekebalan tubuhnya kembali membaik dan
penyakitnya tak lagi sering muncul, bahkan saat ia tidak minum obat.
Imajinasi juga dapat kita manfaatkan ketika menghadapi operasi. Dengan imajinasi ini kita
tidak hanya dapat memvisualisasikan pemandangan yang menyenangkan untuk relaksasi
dan mengurangi kepanikan menjelang operasi, tetapi kita bahkan dapat mengimajinasikan
respon-respon terhadap rasa sakit dan tertekan tersebut dan berpikir kita dapat
mengatasinya dengan bersikap tenang dan rileks.
Manfaat imajinasi lainnya yaitu dalam hal menghafalkan dan menirukan rangkaian gerakan
seperti yang dilakukan oleh para atlet senam. Semakin baik kemampuan imajinasi mereka,
semakin baik pula kemampuan mereka untuk menirukan sebuah gerakan setelah
pengamatan yang singkat. Sehingga, biasanya para atlet terbaik tidak hanya mahir dalam
dunia fisik, melainkan juga juara dalam simulasi mata pikiran.

Tidak hanya itu, imajinasi ternyata bermanfaat juga untuk meningkatkan daya ingat. Orang
yang mempunyai daya imajinasi tinggi, biasanya dapat mengingat peristiwa yang telah
terjadi bertahun-tahun lalu dengan lebih jelas. Seperti Presiden Amerika Serikat saat ini,
Barack Obama yang mampu mengingat masa kecilnya ketika masih tinggal di Indonesia
dengan jelas sangat jelas, seolah-olah baru kemarin saja terjadi.
Manfaat-manfaat imajinasi seperti yang telah disebutkan di atas dapat digunakan oleh orang
yang benar-benar mengasah kemampuan imajinasinya. Sehingga diharapkan setiap orang
dapat mengambil manfaat-manfaat tersebut dengan terus belajar meningkatkan daya
imajinasi mereka menjadi semakin baik dari waktu ke waktu.

4. Cara Otak Menciptakan Imaji


Hal pertama yang kita lakukan untuk menciptakan imaji dalam pikiran kita adalah dengan
melihat. Ketika melihat suatu obyek tertentu, otak kita secara otomatis akan mengolah
informasi tersebut. Dengan begitu otak akan memvisualisasikan obyek yang kita lihat
tersebut dalam mata pikiran kita. Saat kita menciptakan imaji visual dalam pikiran kita, kita
tidak hanya sekedar menciptakan gambar mental yang statis dalam pikiran kita. Tetapi kita
juga memindahkan imaji secara mental dalam mata pikiran kita (I. Robertson, 2009: 64).
Setelah otak mencerna dan mengolah obyek yang kita lihat tadi, pikiran kita akan mulai
bertanya-tanya tentang obyek yang kita lihat tersebut. Kemudian, setelah pikiran kita dapat
menyimpulkan obyek tersebut, maka saat itulah imajinasi mulai bekerja. Kita akan mulai
memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan obyek yang kita lihat tersebut. Dan pikiran-
pikiran tersebut hanya terdapat dalam angan-angan kita saja dan tidak sungguh-sungguh
terjadi pada obyek tersebut. Begitulah cara otak kita menciptakan imaji dalam pikiran kita.

5. Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan mencipta atau daya cipta. Banyak orang beranggapan
bahwa kreativitas tidak dapat dipelajari dan merupakan sifat bawaan yang tidak dapat
diolah dengan dua kemungkinan: anda kreatif atau tidak. Sangat sedikit orang yang
mengerti bahwa mereka bisa belajar agar menjadi kreatif. Orang sering frustasi ketika
menemui jalan buntu dan tidak mampu menyelesaikan masalah mendesak. Hal ini dapat
menyebabkan hilangnya kepercayaan diri dan semangat kerja. Bahkan, jika mendapat ide
cemerlang sekalipun, orang lebih cemas akan kritikan orang lain, bukannya terus maju
untuk mewujudkannya.
Kini, banyak orang yang mulai menyadari bahwa kreativitas berperan dalam meraih
kebahagiaan pribadi dan keunggulan profesional. “Orang-orang kreatif menjadi pemimpin
dalam bisnis dan masyarakat, mengerti cara memecahkan masalah ataupun menghilhami
orang lain untuk meningkatkan peran dalam kehidupan” (Jordan E. Ayan, 2002: 26).

Perlu diketahui pula bahwa tidak ada kepribadian tertentu yang menjadi prasyarat
kreativitas. Seperti apapun kepribadian kita, kita memiliki kapasitas kreatif yang sama
dengan orang lain. Para manusia kreatif terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk, serta dapat
ditemukan pada profesi manapun. Sehingga kita tidak boleh berkecil hati serta rendah diri
dan menganggap kita tidak memiliki kreativitas seperti yang dimiliki oleh orang lain.
.
6. Cara-cara untuk Meningkatkan Kreativitas
Ada berbagai macam cara yang dapat kita tempuh untuk belajar menjadi orang kreatif. Yang
pertama adalah menyatu dengan masyarakat luas. Dengan berkomunikasi dengan orang
lain kita bisa mendapatkan informasi apa pun yang mungkin dapat bermanfaat bagi kita.
Sehingga kemungkinan kita bisa mendapatkan ide-ide kreatif ketika kita sedang
berkomunikasi dengan orang lain.
Strategi kedua untuk memupuk kreativitas adalah mendapatkan ruangan dan lingkungan
yang mampu menjadikan pikiran dan energi mengalir deras. Pengaruh lingkungan terhadap
kreativitas ternyata lebih besar daripada yang diketahui orang. Lingkungan mempengaruhi
suasana hati dan keseluruhan cara memandang hidup. Lingkungan juga memberi
rangsangan kuat pada perasaan, ide, dan wawasan terhadap orang yang kita temui, atau
kejadian yang kita alami. Oleh karena itu kenalilah lingkungan kita untuk membangkitkan
ide-ide cemerlang dalam pikiran kita.
Cara ketiga adalah dengan bepergian. Bepergian selain bisa menyegarkan kembali pikiran
yang suntuk, juga dapat memberi kita inspirasi dan memunculkan ide-ide yang sama sekali
belum pernah terpikirkan oleh kita karena terbelenggu oleh rutinitas.
Yang keempat yaitu melalui permainan. Kreativitas tidak hanya berurusan dengan hal-hal
yang bersifat serius. Bermain mencakup semua bentuk hal-hal yang bersifat bersenang-
senang, namun bermain juga merupakan komponen penting dalam proses mengembangkan
kreativitas. “Lewat permainan, jiwa kreatif berhubungan dengan proses mental penuh daya
khayal sehingga kita mampu membuat kaitan baru, melihat gambaran baru, dan mendapat
wawasan baru” (Jordan E. Ayan, 2002: 145).
Strategi kelima adalah melalui imajinasi. Dengan membiarkan pikiran kita berkelana
mencari hal-hal baru, kita bisa menemukan hal-hal yang sama sekali belum pernah
terpikirkan oleh siapa pun. Dengan begitu kita dapat mengasah kreativitas kita yang semula
tumpul agar dapat menciptakan ide dan gagasan cemerlang.
Dan masih ada banyak cara lain yang bisa digunakan untuk meningkatkan kreativitas kita.
Tergantung dari kita yang lebih merasa nyaman menggunakan metode yang mana dalam
menghidupkan ide-ide kreatif. Dengan terus menggali potensi kreatif kita, kita bisa
membangun dunia yang jauh lebih baik lagi.

7. Tujuh Jenis Kecerdasan yang Berhubungan dengan Kreativitas


Menurut Dr. Howard Gardner dari Universitas Harvard dalam bukunya Erames of Mind, dan
dipopulerkan oleh Thomas Amstrong dalam bukunya Seven Kinds of Smart, kita tidak hanya
diberkahi satu jenis kecerdasan, namun tujuh, yaitu:
1) Verbal / linguistik : kemampuan memanipulasi kata secara lisan atau tertulis.
2) Matematis / logis : kemampuan memanipulasi sistem nomor dan konsep logis.
3) Spasial : kemampuan melihat dan memanipulasi pola dan desain.
4) Musikal : kemampuan mengerti dan memanipulasi konsep musik, seperti nada, irama,
dan keselarasan.
5) Kinestetis-tubuh : kemampuan memanfaatkan tubuh dan gerakan, seperti dalam olahraga
atau tari.
6) Intrapersonal : kemampuan memahami perasaan diri sendiri, gemar merenung serta
berfilsafat.
7) Interpersonal : kemampuan memahami orang lain, pikiran, serta perasaan mereka.
Dengan tujuh jenis kecerdasan tersebut di atas, setiap orang jelas mempunyai potensi
kreatif masing-masing yang bisa dikembangkan. Jadi, tidak ada lagi alasan untuk
menganggap bahwa kreativitas sejati adalah hak khusus orang-orang yang dikaruniai bakat,
karena setiap orang mempunyai bakat sendiri-sendiri yang sedang menunggu untuk diolah
lebih lanjut.
8. Hubungan Daya Imajinasi dengan Kreativitas
Seperti yang telah dijelaskan di depan, bahwa imajinasi dapat memunculkan ide-ide kreatif
yang mungkin selama ini hanya terpendam dalam tanpa ada upaya lebih lanjut untuk
menggalinya. Sehingga kita dapat melihat bahwa daya imajinasi seseorang jelas akan
mempengaruhi kreativitas yang ia miliki. Seperti kutipan kata-kata seorang ilmuwan jenius
terkemuka, Albert Einstein, “Untuk mengajukan berbagai pertanyaan baru, kemungkinan
baru, untuk menilai masalah lama dari sudut pandang baru, dibutuhkan daya khayal kreatif.
Daya khayal kreatif menjadikan ilmu pengetahuan maju pesat.”
Oleh sebab itu, untuk mensyukuri karunia yang telah diberikan oleh Tuhan sudah semestinya
kita memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan cara berkarya. Dengan berkarya dari
hasil imajinasi dan kreativitas kita, kita dapat memajukan dunia. Kita tidak perlu malu
mendengar olok-olok dan cercaan dari orang lain, karena siapa tahu suatu saat ide kreatif
kita justru akan membuat orang lain kagum. Jangan takut untuk melangkah lebih maju
dengan potensi kreatif kita, walaupun orang-orang yang memiliki imajinasi dan kreativitas
tinggi sering dianggap remeh bahkan sinting oleh orang lain. Jadi sudah seharusnya pula
kita menghargai karya orang lain seperti kita menghargai karya kita. Karena setiap manusia
pasti akan merasa senang apabila hasil karyanya dihargai oleh orang lain (Syamsuri, 2006:
124).

This entry was posted on Desember 15, 2011, in Makalah.Tinggalkan Komentar

Hak-hak Warga Negara dan


Cara Memperjuangkannya
Des 8

PENDAHULUAN
Selama ini kita mengetahui bahwa di Indonesia masih banyak warga negara yang belum
mendapatkan sepenuhnya hak-hak mereka. Hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan dan perhatian warga negara terhadap hak-hak yang mereka miliki. Selain itu,
pemerintah juga kurang menjamin hak-hak warga negaranya, sehingga mereka sering
mengabaikan rakyat dan lebih mementingkan kepentingan pribadinya masing-masing.
Warga negara perlu memperjuangkan hak-hak mereka agar bisa memperolehnya dan
mendapatkan kesejahteraan dalam hidup. Selain berjuang mendapatkan hak-hak mereka,
warga negara juga harus melaksanakan kewajiban mereka dengan penuh tanggung jawab,
sehingga ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Untuk memperjuangkan hak-hak mereka, masyarakat perlu berpartisipasi aktif dalam proses
pembuatan kebijakan yang berhubungan dengan kehidupan mereka. Keterlibatan warga
negara (citizen engagement) sangat perlu agar kebijakan dan keputusan yag diambil
pemerintah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh warga negaranya.
Warga negara diharapkan mampu menyatakan pendapat mereka serta melibatkan diri
dalam proses pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan. Warga negara dituntut
untuk bisa berpikir kritis terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Dengan begitu
mereka juga bisa menuntut agar hak-hak mereka sebagai warga negara dijamin oleh
pemerintah dan bisa memperolehnya.
Oleh karena itu, dengan keterlibatan warga negara (citizen engagement) diharapkan mampu
membantu warga negara untuk memperjuangkan dan memeperoleh hak-hak mereka.
Dengan memperoleh hak-hak mereka, diharapkan warga negara bisa mendapatkan
kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera.
Hak-hak Warga Negara
dan Cara Memperjuangkannya

Warga negara adalah orang yang berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota suatu
negara yang mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya. Sehingga warga
negara merupakan hal yang penting yang harus ada dalam sebuah negara. Unsur-unsur
pembentuk negara adalah rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat. Jadi tanpa
rakyat, sebuah negara tidak akan pernah ada. Warga negara, termasuk di dalamnya rakyat,
berperan penting dalam suatu negara. Warga negara memiliki hak dan kewajiban masing-
masing yang diatur dalam undang-undang yang berlaku dalam suatu Negara. Hak-hak
warga negara harus diperjuangkan, karena mereka berhak mendapatkan hak-hak tersebut
sebagai warga negara. Selain mendapatkan hak-haknya, warga negara juga harus
memenuhi kewajiban-kewajibannya. Namun, warga negara sering kali tidak bisa
mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara karena terhalang oleh beberapa hal. Olah
karena itu, warga negara melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan hak-hak
mereka sebagai warga negara.
Hak asasi manusia adalah sesuatu yang diberikan oleh Tuhan dari sejak lahir. Hak
merupakan sesuatu yang layak di terima oleh setiap manusia. Seperti mendapat pekerjaan
dan penghidupan yang layak, hak memeluk agama, dan hak untuk mendapat pengajaran.
Hak selalu beriringan dengan kewajiban-kewajiban, ini merupakan sesuatu yang harus kita
lakukan bagi bangsa, negara, dan kehidupan sosial.
Perlu disadari bahwa di Indonesia masih banyak warga negara yang belum mendapatkan
hak-hak mereka seperti yang tercantum dalam undang-undang. Hal ini disebabkan karena
sebaian dari mereka tidak mengetahui dan memahami hak-hak mereka sebagai warga
negara. Sebab lainnya, mereka kesulitan mendapatkan hak-hak mereka karena beberapa
hal, seperti sistem birokrasi yang berbelit-belit, adanya kecurangan-kecurangan yang
dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggug jawab, ketidak pedulian pemerintah
terhadap hak-hak warga negaranya, dan sebagainya. Seharusnya, pemerintah mampu
menjamin agar warga negaranya bisa mendapatkan hak-hak mereka.
Hak dan kewajiban ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi sering terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban yang tidak seimbang. Sudah sangat jelas bahwa
setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, akan tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan
para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan untuk mendapatkan hak mereka daripada
kewajiban yang harus mereka laksanakan sebagai wakil dari rakyat. Jika keadaannya seperti
ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak
ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan dan sulit utuk
menghilangkannnya.
Kita bisa mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara, kita harus tahu hak dan kewajiban
kita masing-masing. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya, seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku.
Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman
sejahtera.
Menyeimbangkan antara hak dan kewajiban bukan merupakan hal yang mudah. Sebagian
besar orang lebih suka jika mereka bisa mendapatakan hak mereka namun mereka enggan
melaksanakan kewajiban mereka. Padahal, tanpa keseimbangan antara hak dan kewajiban
maka tidak bisa kita dapatkan pula keseimbangan dalam hidup. Akan tetapi, hak dan
kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak
untuk merubahnya. Maka perlu adanya kerja sama antar warga negara guna
memperjuangkan hak-hak mereka.
Menurut Samuel P. Hutington dan Joan Nelson dalam bukunya No Easy Choice : Political
Participation in Develipong Countries, partisipasi adalah kegiatan warga yang bertindak
sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh
pemerintah, partisipasi bisa bersifat pribadi-pribadi atau kolektif, terorganisir atau spontan,
mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal, efektif atau
tidak efektif.
Dalam proses memperoleh hak-hak mereka, warga negara diharapkan menunjukkan
partisipasi dan peran aktif dalam proses pengambilan keputusan atau proses pembuatan
undang-undang ataupu peraturan dan kebijakan sehubungan dengan hak-hak mereka
sebagai warga negara yaitu bebas menyatakan pendapat. Karena peraturan dan kebijakan
yang diambil harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan rakyat. Oleh karena itu partisipasi
masyarakat dalam menyampaikan asprasi sangat dibutuhkan dan pemerintah diharapkan
mampu memenuhi aspirasi masyarakat tersebut.
Sehubungan dengan partisipasi atau keterlibatan warga negara (citizen engagement), warga
negara terutama orang miskin, perempuan, pemuda dan kaum marginal lainnya diharapkan
terlibat aktif dalam setiap ruang, proses dan tahapan pembangunan dan juga dalam
pengambilan keputusan, baik yang berhubungan dengan Negara maupun yang
berhubungan dengan urusan sosial kemasyarakatan (keluarga, adat isitiadat, agama,
organisasi sosial, dan lain‐lain). Warga diharapkan memiliki posisi tawar dan mampu berpikir kritis untuk
menilai semua kebijakan pemerintahan yang berdampak pada kehidupannya.
Keterlibatan warga negara (citizen engagement) sehubungan dengan cara mereka memperoleh
hak-hak mereka perlu mendapat perhatian dari pemerintah. Karena selama ini partisipasi
masyarakat masih sangat kurang dalam proses pembuatan kebijakan. Hal ini disebabkan
kurangnya pengetahuan dan perhatian masyarakat terhadap proses pembuatan kebijakan
yang berhubungan dengan kehidupan mereka. Selain itu, pemerintah atau pembuat
kebijakan sering kali tidak melibatkan rakyatnya dalam pengambilan keputusan tersebut.
Hal ini menyebabkan warga negara kesulitan memperjuangkan dan mendapatkan hak-hak
yang seharusnya mereka dapatkan. Padahal keterlibatan warga negara (citizen
engagement) sangat memungkinkan terjadinya perilaku terbuka, toleransi, dan sikap saling
percaya antara warga negara dan pemerintah.
Sebagai warga negara kita harus mampu memperjuangkan kepentingan dan hak‐hak dasarnya
sebagai warga serta mempertahankan identitasnya dengan cara membangun relasi dan interaksi sosial di lingkungan
komunitas kita dan mengorganisir diri dengan cara bergabung dengan organisasi di komunitas kita,
membentuk organisasi baru atau bergabung pada organisasi yang lebih besar.
Melalui interaksi yang terus menerus dan terorganisir diri dalam komunitasnya dan
melembaga, maka warga negara, terutama orang miskin, perempuan, pemuda, dan kaum
marginal lainnya dapat membangun kesadaran kolektif dan solidaritas sosial, memperoleh
pengetahuan dan dapat memahami hak‐hak dasarnya sebagai warga negara dan memperjuangkan hak‐
haknya tersebut. Selain itu, warga negara mengetahui kewajibannya dan dapat melaksanakannya
dengan penuh tanggung jawab.
Hak-hak dasar warga negara dalam berbagai bidang kehidupan dan cara yang bisa
ditempuh untuk memperolehnya adalah sebagai berikut :
1). Pasal 26; menyatakan diri sebagai warga negara dan penduduk Indonesia atau ingin
menjadi warga negara suatu Negara. Warga negara mendaftarkan diri ke catatan sipil, bila
ingin menjadi warga negara bisa melalui proses naturalisasi dengan ketentuan dan aturan
yang berlaku.
2). Pasal 27 ayat (1); bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan. Warga
negara dapat mengadukan pelanggaran hukum yang menimpanya dan berhak atas
perlindungan hukum. Semua warga negara juga berhak duduk di kursi pemerintahan.
3). Pasal 27 ayat (2); memperoleh pekerjaan dan dan penghidupan yang layak. Setiap warga
negara bisa bekerja di tempat yang diinginkan atau membuka lapangan kerja dan
mendapatkan penghidupan yang layak dari penghasilannya itu.
4). Pasal 27 ayat (3); ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Warga Negara berhak
membela negaranya.
5). Pasal 28; kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran, lisan dan tulisan
sesuai dengan undang-undang. Warga negara bebas mengeluarkan pendapatnya dan
membentuk organisasi atau perkumpulan yang tidak melanggar hukum.
6). Pasal 29 ayat (2); jaminan memeluk salah satu agama dan beribadah menurut ajatran
agama masing-masing. Warga negara berhak memeluk agama yang diakui oleh pemerintah
dan beribadah sesuai dengan agamanya.
7). Pasal 30; ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Warga negara
berhak ikut serta memepertahankan keamanan dalam berbagai situasi.
8). Pasal 31; mendapatkan pendidikan. Semua warga negara berhak mendapat pendidikan
dengan bersekolah di sekolah formal maupun non-formal.
9). Pasal 32; mengembangkan kebudayaan nasional. Warga negara berhak mengembangkan
kebudayaan nasional yang ada di daerah masing-masing.
10).Pasal33; mengembangkan usaha-usaha dalam bidang ekonomi. Setiap warga Negara
berhak mengembangkan usaha mereka di bidang ekonomi guna mencukupi kebutuhan
hidup.
11).Pasal 34; memperoleh jaminan pemeliharaan dari pemerintah sebagai fakir miskin.
Warga negara yang termasuk golongan fakir miskin berhak mendapatkan jaminan
pemeliharaan dari pemerintah.

Dengan adanya hak-hak yang telah diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 tersebut, jika
semua warga Negara bisa memperoleh hak-hak mereka masing-masing, maka masyarakat
Indonesia bisa mencapai kemakmuran dan kesejahteraan hidup. Sehingga, sudah
seharusnya pemerintah memperhatikan rakyatnya dan menjamin rakyatnya agar bisa
memperoleh hak-hak mereka.
Namun, kita juga tidak boleh melupakan kewajiban yang dibebankan kepada kita. Sehingga
keseimbangan dalam hidup ini dapat dicapai. Hak dan kewajiban warga negara dan juga
pemerintah harus diseimbangkan agar tidak terjadi kesenjangan social yang mencolok di
antara keduanya. Dengan menerapkan konsep keterlibatan warga negara (citizen
engagement), diharapkan masyarakat bisa memperoleh hak-haknya dan
memperjuangkannya dengan cara berpartisipasi tanpa melanggar hukum dan aturan yang
berlaku.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita
yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak sebagai warga negara dan tak
lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Tunjukkan pada para pejabat
dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Pemerintah juga diharapkan
memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak
mendapatkan hak-haknya. Kita wajib menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan
yang lebih baik dan maju, yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan
seimbang sehingga dapat tercapai kesejahteraan.

This entry was posted on Desember 8, 2011, in Makalah.Tinggalkan Komentar

Menganalisis Kebiasaan Menyontek


Nov 19
Tanggapan Analisis Kebiasan Menyontek

Di Berbagai Negara
Berdasarkan jurnal ekonomi yang ditulis oleh Jan R. Magnus, Victor M. Polterovich, Dmitri L.
Danilov, dan Aiexei V. Savvateev yang berjudul “Tolerance of Cheating: An Analysis Across
Countries”, saya setuju bahwa menyontek adalah suatu bentuk kecurangan dalam dunia
pendidikan yang merupakan masalah serius di berbagai negara. Menyontek merupakan
salah satu bentuk ketidakjujuran yang jelas akan berdampak negatif dia saat sekarang dan
yang akan datang. Menyontek juga merugikan kedua pihak. Pihak yang menyontek mungkin
akan mendapat nilai yang lebih tinggi daripada yang pantas ia dapatkan, namun ia tidak
mendapatkan ilmu karena hanya menyalin pekerjaan orang lain tanpa benar-benar
memikirkannya. Sedangkan pihak yang disontek jelas dirugikan karena pekerjaannya ditiru
oleh si penyontek. Si penyontek bisa saja mendapatkan nilai lebih tinggi daripada orang
yang disonteknya, sehingga orang yang disontek itu merasa dirugikan.
Penulis jurnal tersebut tidak menjabarkan seberapa sering siswa menyontek, namun lebih
kepada pendapat siswa tentang menyontek itu sendiri. Penulis meneliti tentang sikap
terhadap si penyontek, orang yang disontek, dan informan yang melaporkan kecurangan
tersebut. Dari data yang didapatkan oleh si penulis, sikap siswa terhadap kecurangan itu
berbeda di keempat negara yang dijadikan obyek penelitian. Sikap siswa juga berbeda
tergantung dari tingkat pendidikannya. Sebagian besar siswa membenci informan yang
melaporkan tindakan menyontek. Semakin sering mereka menyontek, semakin toleran juga
mereka terhadap perilaku menyontek tersebut.

Sudah semestinya dalam diri tiap siswa timbul kesadaran bahwa menyontek bukanlah hal
yang baik untuk dilakukan. Selain tidak akan mendapatkan ilmu, risiko ketahuan juga besar.
Tidak semua orang dapat menolerir tindakan kecurangan tersebut. Penyontek dan orang
yang disontek bisa dihukum karena kecurangannya. Bila kecurangan itu terus dilakukan,
maka di masa yang akan datang ia tidak akan merasa bersalah bila melakukan kecurangan
karena sudah terbiasa melakukannya. Dalam jurnal disebutkan pula bahwa terdapat
hubungan antara menyontek dengan korupsi. Menurut saya, orang yang sudah terbiasa
menyontek tidak akan merasa bersalah jika melakukan kecurangan lain, misalnya saja
korupsi.
Oleh karena itu, untuk mencegah hal-hal negatif di masa yang akan datang akibat kebiasaan
bertindak curang, diperlukan kesadaran dari tiap individu bahwa menyontek termasuk
perbuatan curang yang tidak patut dilakukan. Kecurangan seperti menyontek dapat
mendistorsi persaingan, menurangi intensivitas siswa dalam belajar, dan mengarah ke
evaluasi kemampuan siswa yang tidak akurat. Perlu ditanamkan pada diri setiap individu
bahwa ketidakjujuran hanya akan membawa dampak buruk bagi pelakunya. Sehingga
dengan kesadaran tersebut, diharapkan tindakan curang dapat diminimalisir.

This entry was posted on November 19, 2011, in Makalah.Tinggalkan Komentar


Navigasi tulisan

TULISAN TERKINI

 Resensi Novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah


 PERAN SILA KETUHANAN DALAM MENGHADAPI DAMPAK GLOBALISASI
 Resep Spaghetti Saus Bolognaise
 Penerapan Pengendalian Internal atas Kas pada Perusahaan di Indonesia
 Pentingnya Mengembangkan Bahasa Indonesia

ARSIP

 Juli 2012
 Juni 2012
 Mei 2012
 April 2012
 Maret 2012
 Februari 2012
 Januari 2012
 Desember 2011
 November 2011
 Oktober 2011

S S R K J S M
« Jul
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
September 2012
KATEGORI

 Catatan
 Hiburan
 Makalah
 Resensi
 Resep

BLOG STATS

 4,735 hits

Blog pada WordPress.com. | Tema: Bouquet oleh Automattic.


Ikuti

Follow “fearlessmey”

Get every new post delivered to your Inbox.

Sign me up

Powered by WordPress.com

Вам также может понравиться

  • SOL-HIV-TOXO
    SOL-HIV-TOXO
    Документ10 страниц
    SOL-HIV-TOXO
    Eka
    Оценок пока нет
  • Pemasangan Portal & Tutup Jalan
    Pemasangan Portal & Tutup Jalan
    Документ2 страницы
    Pemasangan Portal & Tutup Jalan
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • Naskah Publikasi
    Naskah Publikasi
    Документ8 страниц
    Naskah Publikasi
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • PPK Dokter Di Fasyankes Primer - 2014
    PPK Dokter Di Fasyankes Primer - 2014
    Документ685 страниц
    PPK Dokter Di Fasyankes Primer - 2014
    Paskalina Cici
    100% (5)
  • NEW 3 COVID 19 PB IDI PPT - Ori
    NEW 3 COVID 19 PB IDI PPT - Ori
    Документ20 страниц
    NEW 3 COVID 19 PB IDI PPT - Ori
    Yanie Ruhuputty
    100% (1)
  • Anatomi
    Anatomi
    Документ19 страниц
    Anatomi
    santychris
    Оценок пока нет
  • HUT Kemerdekaan RI ke 70
    HUT Kemerdekaan RI ke 70
    Документ1 страница
    HUT Kemerdekaan RI ke 70
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • Cover Tugas
    Cover Tugas
    Документ4 страницы
    Cover Tugas
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • Lampiran Surat - Hut Ri
    Lampiran Surat - Hut Ri
    Документ1 страница
    Lampiran Surat - Hut Ri
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • Muntah Neuralgia Trigemina
    Muntah Neuralgia Trigemina
    Документ2 страницы
    Muntah Neuralgia Trigemina
    santychris
    Оценок пока нет
  • Lembar Persetujuan Responden
    Lembar Persetujuan Responden
    Документ1 страница
    Lembar Persetujuan Responden
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • 2, Venti Nicu Indo
    2, Venti Nicu Indo
    Документ26 страниц
    2, Venti Nicu Indo
    deisy
    Оценок пока нет
  • Lampiran
    Lampiran
    Документ18 страниц
    Lampiran
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • Lampiran
    Lampiran
    Документ18 страниц
    Lampiran
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • Invitation List
    Invitation List
    Документ28 страниц
    Invitation List
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS Ny M
    LAPORAN KASUS Ny M
    Документ24 страницы
    LAPORAN KASUS Ny M
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • Obsgyn Eklampsia
    Obsgyn Eklampsia
    Документ32 страницы
    Obsgyn Eklampsia
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • Leprae
    Leprae
    Документ7 страниц
    Leprae
    Selvi Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • Soal OSCE Neuro
    Soal OSCE Neuro
    Документ9 страниц
    Soal OSCE Neuro
    Putri Nur Kumalasari
    0% (2)
  • ABORTUS IMMINENS
    ABORTUS IMMINENS
    Документ17 страниц
    ABORTUS IMMINENS
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • 2, Venti Nicu Indo
    2, Venti Nicu Indo
    Документ26 страниц
    2, Venti Nicu Indo
    deisy
    Оценок пока нет
  • Naskah Publikasi - Ade Nopriyanti - 1710104374
    Naskah Publikasi - Ade Nopriyanti - 1710104374
    Документ10 страниц
    Naskah Publikasi - Ade Nopriyanti - 1710104374
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • POSTES1
    POSTES1
    Документ13 страниц
    POSTES1
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • Leprae
    Leprae
    Документ7 страниц
    Leprae
    Selvi Sulistianingsih
    Оценок пока нет
  • OPTIMAL SN MANAJEMEN
    OPTIMAL SN MANAJEMEN
    Документ28 страниц
    OPTIMAL SN MANAJEMEN
    Naya
    Оценок пока нет
  • DDST 02
    DDST 02
    Документ1 страница
    DDST 02
    anik sulistya
    Оценок пока нет
  • Muntah Fix Lichte Dan Ari
    Muntah Fix Lichte Dan Ari
    Документ26 страниц
    Muntah Fix Lichte Dan Ari
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • MINI PROJECT Cover
    MINI PROJECT Cover
    Документ6 страниц
    MINI PROJECT Cover
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • Obs b20
    Obs b20
    Документ34 страницы
    Obs b20
    chrisanty
    Оценок пока нет
  • Ss
    Ss
    Документ12 страниц
    Ss
    chrisanty
    Оценок пока нет