Вы находитесь на странице: 1из 4

Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC)

Penyusunan laporan keuangan untuk pengguna di negara lain dengan menggunakan lima opsi yang
tersebut di atas semakin giat menyarankan pelaporan keuangan antarnegara. Komite Standar Akuntansi
Internasional (International Accounting Standards Committee/IASC) dibentuk pada tahun 1973 untuk
mengembangkan standar akuntansi yang diterima secara luas di dunia. IASC adalah badan sektor privat
independen, yang tujuannya adalah untuk mencapai keseragaman prinsip akuntansi yang digunakan
dalam pelaporan keuangan yang diterima masyarakat dunia. Anggota asli Dewan IASC adalah badan-
badan akuntansi dari sembilan negara: Australia, Kanada, Prancis, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris,
Amerika Serikat, dan Jerman Barat. Sejak 1983, angota-anggota IASC memasukkan seluruh badan
akuntansi profesional yang menjadi anggota Federasi Akuntan Internasional. Badan ini terdiri dari 134
organisasi pendukung di 104 negara. Kebanyakan organisasi ini adalah asosiasi profesional akuntan
publik yang berlisensi; Sebagai hasilnya, keanggotaan IASC meliputi jangkauan organisasi yang lebih
sempit daripada FASB.

IASC Agreement and Constitution memberikan otoritas untuk menyebarluaskan standar-standar untuk
penyampaian laporan keuangan yang diaudit oleh anggota dari organisasi tersebut. Konstitusi IASC juga
membentuk peraturan untuk menyebarluaskan penerimaan seluruh dunia terhadap standar-standar
IASC. Persyaratan ini muncul karena banyak negara tidak mempunyai program untuk mengembangkan
standar akuntansi dan karena terdapat kebutuhan untuk menyesuaikan perbedaan di antara standar
tiap-tiap negara. Banyak pengamat menetapkan penyesuaian yang diharapkan karena adanya kebutuhan
untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan asing. Pembuatan keputusan yang telah
dikembangkan akan terjadi karena tidak akan terlalu penting lagi untuk menerjemahkan laporan
keuangan asing dan karena perbandingan yang akan dikembangkan.

Walaupun banyak perbedaan praktek pelaporan keuangan dunia bisa dijelaskan oleh perbedaan
lingkungan antarnegara, beberapa perbedaan tidak demikian. IASC berupaya untuk menyesuaikan
perbedaan-perbedaan yang tidak bisa dijelaskan oleh perbedaan lingkungan. Tujuan IASC adalah untuk
memformulasikan dan mengumumkan standar-standar akuntansi dan untuk mempromosikan
penerimaan dan pengamatan yang diterima luas. Anggota IASC setuju untuk mendukung standar-standar
tersebut dan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka untuk meyakinkan bahwa laporan keuangan
yang dipublikasikan sesuai dengan standar tersebut, untuk memastikan auditor menegakkan standar
tersebut, dan untuk melakukan pendekatan dengan pemerintah, bursa saham, dan badan-badan lain
untuk mendukung standar tersebut.
REPORT THIS AD

Tujuan asli IASC adalah untuk menghindari detail kompleks dan berkonsentrasi pada standar dasar.
Proses penyusunan standar IASC sama dengan yang diikuti oleh FASB dan mencakup enam tahap berikut:

Dewan menyiapkan Steering Committee

Steering committee mengidentifikasi dan meriview isu akuntansi yang terkait dengan topik yang akan
dibuatkan standarnya. Menghasilkan “point outline”

Komentar dewan atas point outline dan direviu kembali oleh Steering Committee menghasilkan “Draft
Statement of Principles”

Steering Committee mereviu komentar atas draft dan menyiapkan “Final Statement of Principles”

Steering Committee membuat draft Exposure Draft dan meminta persetujuan dewan untuk
dipublikasikan sebagai Exposure Draft

Steering Committee meriviu komentar selama 6 bulan and menyiapkan dan mempublikasikan
International Accounting Standard setelah disetujui ¾ dewan.

Sangat kontras dengan standar yang dikeluarkan oleh FASB, Standar Akuntansi Internasional (IASs)
kadang-kadang mengizinkan dua perlakuan akuntansi untuk kejadian dan transaksi akuntansi. Dalam
beberapa kasus, perlakuan yang lebih disukai diistilahkan sebagai perlakuan benchmark/standar,
sementara yang lain disebut sebagai perlakuan alternatif. Aslinya, IASC tidak menjelaskan perbedaan di
antara dua jenis perlakuan ini; meskipun demikian, pada Desember 1995 dikeluarkanlah IASC Insight,
yang penjelasannya sebagai berikut.

“Dewan telah memutuskan bahwa seharusnya digunakan istilah BENCHMARK (standar) daripada
PREFERRED (lebih disukai) [yang diajukan dalam IAS No 32, p.2] dalam beberapa kasus di mana hal ini
berlanjut pada pembolehan pilihan perlakuan akuntansi untuk kejadian dan transaksi. Istilah
BENCHMARK merefleksikan tujuan Dewan untuk mengidentifikasikan titik referensi ketika membuat
pilihan di antara alternatif-alternatif tersebut.”

Walaupun penjelasan ini mengimplikasikan bahwa IASC bermaksud mengurangi pilihan-pilihan yang
tersedia dalam standar, mengeliminasi perlakuan alternatif akan mengurangi tingkat komparasi dengan
GAAP AS, dalam kasus ini misalnya ketika perlakuan alternatif tersebut lebih mirip dengan GAAP AS.
REPORT THIS AD

Perbedaan tambahan dalam penyusunan standar oleh IASC yaitu tidak diterbitkannya implementasi atas
standar yang mereka susun, dan IASC melarang stafnya memberikan pemaknaan dari standar tersebut
karena keterbatasan sumber daya. IASC telah dikritik atas hal tersebut, dan menyarankan regulator dan
badan profesi untuk membuat prosedur dalam penginterpretasian standar untuk memudahkan
harmonisasi. IASC menetapkan sistem dalam penerbitann interpretasi dengan mempelajari:

Lingkup prosedur dari interpretasi (tingkat emergensinya)

Sifat dari badan yang membuat interpretasi (apakah badan atau komite)

Proses dari penerbitan interpretasi mencakup pertanyaan: apakah atas isu yang beredar benar
membutuhkan interpretasi? Apakah interpretasi membutuhkan persetujuan IASC? Dan apakah
interpretasi itu harus retroactive?

Kemudian dibentuklah Standing Interpretations Committee (SIC) yang terdiri dari 12 anggota dari
beberapa negara, yang sampai saat ini telah menghasilkan lebih dari 20 interpretasi.

Penggunaan Standar Akuntansi Internasional

Standar akuntansi internasional digunakan dalam berbagai cara. IASC memperhatikan bahwa standar-
standarnya digunakan:

Sebagai persyaratan nasional

Sebagai dasar dari sebagian atau seluruh persyaratan nasional

Sebagai benchmark bagi negara-negara yang menetapkan sendiri persyaratan nasionalnya

Digunakan oleh pihak yang berwenang untuk mengatur perusahaan domestik dan perusahaan asing

Digunakan oleh perusahaan-perusahaan itu sendiri

Sebagai tambahan, International Organization of Securities Commissions (IOSCO) menginginkan IASB


menyediakan IAS yang dapat digunakan dalam penawaran sekuritas multinasional. Baru-baru ini,
beberapa bursa saham di beberapa negara mensyaratkan atau memperbolehkan perusahaan yang
mengeluarkan saham untuk menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan IAS.

IASC tidak mempunyai kekuasaan memaksa dan harus berlandaskan pada ‘usaha terbaik’ dari anggota-
anggotanya. Bagaimanapun juga, pengaruh badan-badan akuntansi profesional dalam pembentukan
peraturan akuntansi bervariasi dari negara yang satu ke negara yang lain. Di beberapa negara, seperti
Prancis dan Jerman, kekuatan dan detil hukum perusahaan memberikan ruang bagi pengaruh badan-
badan akuntansi. Di negara lain, seperti Inggris, Kanada, dan Australia, standar akuntansi diatur oleh
badan profesional yang dimiliki IASC. Di AS, dua badan yang secara langsung berkonsentrasi pada
pengaturan standar, yaitu FASB dan SEC, bukanlah anggota IASC.

Perjanjian dan tindakan IASC tidak mengakomodasi perbedaan nasional. Oleh karena itu, setiap negara
memiliki kelompok pengguna informasi keuangan sendiri (pemilik, kreditor, debitor, pegawai,
pemerintah, dan lain-lain), semua yang beroperasi di dalam lingkungan budaya, sosial, hukum, politik,
dan ekonomi. Pengguna-pengguna tersebut juga mungkin memiliki kepentingan yang relatif berbeda dari
negara ke negara, menciptakan variasi peran akuntansi keuangan dari negara ke negara.

Вам также может понравиться