Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Campak

2.1.1 Defenisi

Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan


oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Penyakit ini sangat berpotensi
menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan kekebalan kelompok/herd
immunity tidak terbentuk. Ketika seseorang terkena campak, 90% orang yang
berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika mereka belum kebal terhadap
campak. Seseorang dapat kebal jika telah diimunisasi atau terinfeksi virus campak.1

2.1.2 Etiologi

Campak disebabkan oleh paramyxovirus, virus dengan rantai tunggal RNA


yang memiliki satu tipe antigen. Manusia merupakan satu-satunya pejamu alami
bagi penyakit ini. Virus campak mengenai traktus respiratorius atas dan kelenjar
limfe regional dan menyebar secara sistemik selama viremia yang berlangsung
singkat dengan titer virus yang rendah.1,5

2.1.3 Gejala Klinis

Infeksi campak dibagi menjadi 4 fase yaitu: inkubasi, prodormal (kataral),


eksentematosa (ruam), dan fase penyembuhan. Masa inkubasi adalah sekitar 8-12
hari dari saat pajanan sampai terjadinya gejala atau 14 hari setelah pajanan sampai
terjadinya ruam. Manifestasi klinis yang terjadi pada 3 hari fase prodormal adalah
batuk, pilek, konjungtivitis, dan tanda patogonomonik bercak Koplik (Koplik Spof)
(bintik putih keabuan, di mukosa bukal sisi berlawanan dari molar bawah) yang
dapat ditemukan hanya terjadi selama 12-24 jam. Pada konjungtiva timbul garis
radang transversal sepanjang pinggir kelopak mata (garis Stimson). Gejala klasik
campak berupa batuk, pilek, dan konjungtivitis yang makin berat timbul selama
viremia sekunder dari fase eksantematosa yang seringkali diikuti dengan timbulnya
demam tinggi (40°C – 45°C). Ruam makular mulai timbul di kepala (seringkali di

4
bagian bawah garis rambut) dan menyebar kesebagian besar tubuh dalam waktu 24
jam dengan arah distribusi dari servikal ke kaudal. Ruam seringkali berkonfluensi.
Ruam akan menghilang dengan pola yang sama. Tingkat keparahan penyakit
dikaitkan dengan luasnya penyebaran ruam. Kadangkala disertai dengan adanya
petekie ataupun perdarahan (campak hitam/black measles). Saat ruam menghilang
terjadi perubahan warna ruam menjadi kecoklatan kemudian mengalami
deskuamasi Limfadentis servikal, splenomegali, limfadenopati mesenterika, yang
disertai nyeri abdomen, dapat ditemukan bersamaan dengan timbulnya ruam. Otitis
media, pneumonia dan diare lebih sering terjadi pada bayi. Gangguan liver lebih
sering ditemukan pada pasien dewasa.1,5

2.2 Rubella

2.2.1 Defenisi

Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan


oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Penyakit ini sangat berpotensi
menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan kekebalan kelompok/herd
immunity tidak terbentuk. Ketika seseorang terkena campak, 90% orang yang
berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika mereka belum kebal terhadap
campak. Seseorang dapat kebal jika telah diimunisasi atau terinfeksi virus campak.1
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan
masyarakat adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita
hamil pada trimester pertama. Infeksi rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrome/CRS) pada bayi yang
dilahirkan.2

2.2.2 Etiologi

Campak disebabkan oleh paramyxovirus, virus dengan rantai tunggal RNA


yang memiliki satu tipe antigen. Manusia merupakan satu-satunya pejamu alami
bagi penyakit ini. Virus campak mengenai traktus respiratorius atas dan kelenjar

5
limfe regional dan menyebar secara sistemik selama viremia yang berlangsung
singkat dengan titer virus yang rendah.1,5
Penyebab rubella adalah togavirus jenis rubivirus dan termasuk golongan
virus RNA. Virus rubella cepat mati oleh sinar ultra violet, bahan kimia, bahan asam
dan pemanasan. Virus tersebut dapat melalui sawar plasenta sehingga menginfeksi
janin dan dapat mengakibatkan abortus atau congenital rubella syndrome (CRS).1,5

2.2.3 Gejala Klinis

Infeksi campak dibagi menjadi 4 fase yaitu: inkubasi, prodormal (kataral),


eksentematosa (ruam), dan fase penyembuhan. Masa inkubasi adalah sekitar 8-12
hari dari saat pajanan sampai terjadinya gejala atau 14 hari setelah pajanan sampai
terjadinya ruam. Manifestasi klinis yang terjadi pada 3 hari fase prodormal adalah
batuk, pilek, konjungtivitis, dan tanda patogonomonik bercak Koplik (Koplik Spof)
(bintik putih keabuan, di mukosa bukal sisi berlawanan dari molar bawah) yang
dapat ditemukan hanya terjadi selama 12-24 jam. Pada konjungtiva timbul garis
radang transversal sepanjang pinggir kelopak mata (garis Stimson). Gejala klasik
campak berupa batuk, pilek, dan konjungtivitis yang makin berat timbul selama
viremia sekunder dari fase eksantematosa yang seringkali diikuti dengan timbulnya
demam tinggi (40°C – 45°C). Ruam makular mulai timbul di kepala (seringkali di
bagian bawah garis rambut) dan menyebar kesebagian besar tubuh dalam waktu 24
jam dengan arah distribusi dari servikal ke kaudal. Ruam seringkali berkonfluensi.
Ruam akan menghilang dengan pola yang sama. Tingkat keparahan penyakit
dikaitkan dengan luasnya penyebaran ruam. Kadangkala disertai dengan adanya
petekie ataupun perdarahan (campak hitam/black measles). Saat ruam menghilang
terjadi perubahan warna ruam menjadi kecoklatan kemudian mengalami
deskuamasi Limfadentis servikal, splenomegali, limfadenopati mesenterika, yang
disertai nyeri abdomen, dapat ditemukan bersamaan dengan timbulnya ruam. Otitis
media, pneumonia dan diare lebih sering terjadi pada bayi. Gangguan liver lebih
sering ditemukan pada pasien dewasa.1,5
Penyakit rubella ditularkan melalui saluran pernapasan saat batuk atau
bersin. Virus dapat berkembang biak di nasofaring dan kelenjar getah bening
regional, dan viremia terjadi pada 4 – 7 hari setelah virus masuk tubuh. Masa

6
penularan diperkirakan terjadi pada 7 hari sebelum hingga 7 hari setelah rash.Masa
inkubasi rubella berkisar antara 14 – 21 hari. Gejala dan tanda rubella ditandai
dengan demam ringan (37,2°C) dan bercak merah/rash makulopapuler disertai
pembesaran kelenjar limfe di belakang telinga, leher belakang dan sub occipital.
Rubella pada anak sering hanya menimbulkan gejala demam ringan atau bahkan
tanpa gejala sehingga sering tidak terlaporkan. Sedangkan rubella pada wanita
dewasa sering menimbulkan arthritis atau arthralgia. Rubella pada wanita hamil
terutama pada kehamilan trimester 1 dapat mengakibatkan abortus atau bayi lahir
dengan CRS.1,5
Bentuk kelainan pada CRS:
1. Kelainan Jantung
- Patent ductus arteriosus
- Defek septum atrial
- Defek septum ventrikel
- Stenosis katup pulmonal
2. Kelainan pada Mata
- Katarak kongenital
- Glaukoma congenital
- Pigmentary Retinopati
3. Kelainan Pendengaran
4. Kelainan pada Sistem Saraf Pusat
- Retardasi mental
- Mikrocephalis
- Meningoensefalitis
5. Kelainan Lain
- Purpura
- Splenomegali
- Ikterik yang muncul dalam 24 jam terakhir
- Radioluscent bone
2.3 Gambaran Penyakit Campak dan Rubella serta CRS di Indonesia

Setiap tahun melalui kegiatan surveilans dilaporkan lebih dari 11.000 kasus
suspect campak dan dari hasil konfirmasi laboratorium, 12 – 39% diantaranya

7
adalah campak pasti (lab confirmed) sedangkan 16 – 43% adalah rubella pasti. Dari
tahun 2010 sampai 2015, diperkirakan terdapat 23.164 kasus campak dan 30.463
kasus rubella. Jumlah kasus ini diperkirakan masih rendah dibanding angka
sebenarnya di lapangan, mengingat masih banyaknya kasus yang tidak terlaporkan,
terutama dari pelayanan swasta serta kelengkapan laporan surveilans yang masih
rendah.1

Pada tahun 2015-2016, 13 RS sentinel CRS melaporkan 226 kasus CRS


yang terdiri dari 83 kasus pasti dan 143 kasus klinis. Dari 83 kasus pasti (lab
confirmed) yang dilaporkan, 77% menderita kelainan jantung, 67,5% menderita
katarak dan dan 47 % menderita ketulian.1

2.4 Imunisasi Measles Rubella

2.4.1 Pengertian Imunisasi Measles Rubella

Imunisasi adalah memberi kekebalan terhadap penyakit tertentu. Sedangkan


pengertian imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit
campak dan rubella. Vaksin MR merupakan vaksin yang berisi virus campak dan
rubella hidup yang telah dilemahkan dan berbentuk serbuk kering berwarna putih
kekuningan. Dalam penggunaannya, vaksin ini membutuhkan pelarut atau
pengencer. Kemasan vaksin adalah 10 dosis per vial. Setiap dosis vaksin MR
mengandung 1000 CCID50 virus campak, 1000 CCID50 virus rubella. Vaksin MR
disuntikkan secara subkutan dengan dosis 0,5 ml. Vaksin hanya boleh dilarutkan
dengan pelarut yang disediakan dari produsen yang sama. Vaksin yang telah
dilarutkan harus segera digunakan paling lambat sampai 6 jam setelah
dilarutkan.1,6,7
Pada tahun 1980, sebelum imunisasi dilakukan secara luas, diperkirakan
lebih dari 20 juta orang di dunia terkena campak dengan 2,6 juta kematian setiap
tahun yang sebagian besar adalah anak-anak di bawah usia lima tahun. Sejak tahun
2000, lebih dari satu miliar anak di negara-negara berisiko tinggi telah divaksinasi
melalui program imunisasi, sehingga pada tahun 2012 kematian akibat campak
telah mengalami penurunan sebesar 78% secara global. 1,6,7

8
2.4.2 Tujuan Imunisasi Measles Rubella

Tujuan diberikan imunisasi Measles Rubella antara lain adalah untuk


meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap Campak dan Rubella secara cepat,
memutuskan transmisi virus Campak dan Rubella, menurunkan angka kesakitan
Campak dan Rubella, menurunkan angka kejadian CRS (Congenital Rubella
Syndrome). 1,7

2.4.3 Sasaran Imunisasi Measles Rubella

Sasaran pelaksanaan kegiatan kampanye imunisasi MR adalah seluruh anak


usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun yang totalnya berjumlah sekitar 66.859.112
anak di seluruh Indonesia. Imunisasi MR diberikan tanpa melihat status imunisasi
maupun riwayat penyakit campak dan rubella sebelumnya.1

2.4.4 Jadwal Imunisasi Measles Rubella

Selama Kampanye Imunisasi MR bulan Agustus-September 2017 dan


Agustus-September 2018. Selanjutnya, Imunisasi MR masuk dalam jadwal
imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1
SD/sederajat menggantikan Imunisasi Campak pada usia 9 bulan sampai kurang
dari 15 tahun.1

2.4.5 Efek Samping Imunisasi MR

Tidak ada efek samping dalam imunisasi. Demam ringan, ruam merah,
bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal
yang akan menghilang dalam 2-3 hari.1

2.4.6 Kontraindikasi

Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid, imunosupresan dan


radioterapi, wanita hamil, leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya,
kelainan fungsi ginjal berat, decompensatio cordis (gagal jantung), setelah
pemberian gamma globulin atau transfusi darah; riwayat alergi terhadap komponen
vaksin (neomicyn). Pemberian imunisasi ditunda pada keadaan demam, batuk,
pilek dan diare.1

9
2.4.7 Rekomendasi Introduksi Vaksin Rubella

WHO position paper on rubella vaccines tahun 2011 merekomendasikan


bahwa semua negara yang belum mengintroduksikan vaksin rubella dan telah
menggunakan 2 dosis vaksin campak dalam program imunisasi rutin seharusnya
memasukkan vaksin rubella dalam program imunisasi rutin.1
Vaksin rubella tersedia dalam bentuk monovalent maupun kombinasi
dengan vaksin virus yang lain misalnya dengan campak (Measles Rubella/MR) atau
dengan campak dan parotitis (Measles Mumps Rubella/MMR). Semua vaksin
rubella dapat menimbulkan serokonversi sebesar 95% atau lebih setelah pemberian
satu dosis vaksin dan efikasi vaksin diperkirakan sekitar 90% - 100%.1
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) juga telah
mengeluarkan rekomendasi pada tanggal 11 Januari 2016 untuk mengintegrasikan
vaksin rubella ke dalam program imunisasi nasional untuk menurunkan angka
kejadian rubella dan Congenital Rubella Syndrome.1

10

Вам также может понравиться

  • Documents - Tips Ispa
    Documents - Tips Ispa
    Документ23 страницы
    Documents - Tips Ispa
    anggi
    Оценок пока нет
  • Lim Fade Ntis
    Lim Fade Ntis
    Документ15 страниц
    Lim Fade Ntis
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • 2757 6033 1 PB
    2757 6033 1 PB
    Документ5 страниц
    2757 6033 1 PB
    KalindraParahita
    Оценок пока нет
  • CSS Ferdiiiiiii
    CSS Ferdiiiiiii
    Документ23 страницы
    CSS Ferdiiiiiii
    Toothless Nicr
    Оценок пока нет
  • Infanticide
    Infanticide
    Документ27 страниц
    Infanticide
    putri wulandari
    Оценок пока нет
  • Contoh
    Contoh
    Документ2 страницы
    Contoh
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Lim Fade Ntis
    Lim Fade Ntis
    Документ15 страниц
    Lim Fade Ntis
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ2 страницы
    Bab I
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Akne Vulgaris
    Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Akne Vulgaris
    Документ3 страницы
    Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Akne Vulgaris
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Uyhyuy
    Uyhyuy
    Документ4 страницы
    Uyhyuy
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Okee
    Okee
    Документ12 страниц
    Okee
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Gizi Buruk
    Gizi Buruk
    Документ78 страниц
    Gizi Buruk
    PutriIffah
    Оценок пока нет
  • Contoh
    Contoh
    Документ2 страницы
    Contoh
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Laporan kasus luka tusuk paku di plantar pedis
    Laporan kasus luka tusuk paku di plantar pedis
    Документ2 страницы
    Laporan kasus luka tusuk paku di plantar pedis
    Bayurizky Prabowo
    Оценок пока нет
  • Infanticide
    Infanticide
    Документ68 страниц
    Infanticide
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Jrnal
    Jrnal
    Документ13 страниц
    Jrnal
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Lampiran 3 Super Untuk Seluruh Pelamar2
    Lampiran 3 Super Untuk Seluruh Pelamar2
    Документ4 страницы
    Lampiran 3 Super Untuk Seluruh Pelamar2
    Hardiansah Saefuddin
    Оценок пока нет
  • Jurnal - Bupivacaine Injection
    Jurnal - Bupivacaine Injection
    Документ14 страниц
    Jurnal - Bupivacaine Injection
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • 20 76 1 PB
    20 76 1 PB
    Документ10 страниц
    20 76 1 PB
    Gratia Jemali
    Оценок пока нет
  • Sss155 Slide Otitis Eksterna
    Sss155 Slide Otitis Eksterna
    Документ54 страницы
    Sss155 Slide Otitis Eksterna
    Fionna Pohan
    Оценок пока нет
  • Osteonekrosis
    Osteonekrosis
    Документ16 страниц
    Osteonekrosis
    MahdiahAndini
    Оценок пока нет
  • Jrnal
    Jrnal
    Документ13 страниц
    Jrnal
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Dokter Noni Menuju Dokter Teladan
    Dokter Noni Menuju Dokter Teladan
    Документ49 страниц
    Dokter Noni Menuju Dokter Teladan
    Fikri Hidayat
    Оценок пока нет
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Документ1 страница
    Abs Trak
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Anak Modul
    Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Anak Modul
    Документ13 страниц
    Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Anak Modul
    Niko Tobing
    Оценок пока нет
  • Bab V
    Bab V
    Документ2 страницы
    Bab V
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Anak Modul
    Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Anak Modul
    Документ2 страницы
    Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Anak Modul
    AbdulAziz
    Оценок пока нет
  • Ahai
    Ahai
    Документ2 страницы
    Ahai
    AbdulAziz
    Оценок пока нет