Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BLEFARITIS
Disusun oleh:
HENDY MASJAYANTO
406121001
Pembimbing:
RSUD SEMARANG
2015
PENDAHULUAN
Blefaritis adalah istilah medis untuk peradangan pada kelopak mata. Kata
"blefaritis" berasal dari kata Yunani blepharos, yang berarti "kelopak mata," dan
dalam bahasa Inggris. Peradangan adalah istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan proses dimana sel-sel darah putih dan zat kimia yang diproduksi
dalam tubuh melindungi kita dari zat-zat asing, cedera, atau infeksi. Respon tubuh
Blefaritis menyebabkan mata merah merah, iritasi, kelopak mata gatal dan
pembentukan ketombe seperti sisik pada bulu mata. Ini adalah gangguan mata
yang umum yang disebabkan oleh bakteri atau kondisi kulit seperti ketombe di
kulit kepala atau jerawat rosacea. Dapat terjadi pada semua orang dari segala usia.
Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi biasanya berjalan kronis atau
menahun. Blefaritis alergi biasanya berasal dari debu, asap, bahan kimia iritatif,
dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak mata dapat disebabkan kuman streptococcus
alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Bentuk blefaritis yang biasanya
kemudian diberikan antibiotik yang sesuai. Penyulit blefaritis yang dapat timbul
1
BLEFARITIS
Anatomi
serta menyebarkan tear film yang telah diproduksi ini ke konjungtiva dan kornea.
Palpebra merupakan alat penutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata
terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan mata, karena kelopak mata juga
a. Satu lapisan permukaan kulit. Tipis dan halus, dihubungkan oleh jaringan ikat
yang halus dengan otot yang ada dibawahnya, sehingga kulit dengan mudah
palpebra.
2
b. Kelenjar seperti kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar
c. Otot seperti:
berinsersi pada tarsus atas. Otot ini dipersarafi oleh saraf ketiga
usia tua menyebabkan jatuhnya kelopak mata (ptosis) yang berfungsi untuk
mengangkat palpebra.
palpebra.
e. Rambut
3
Definisi
penyebab, mulai dari alergi dan infeksi iritasi serta kanker kulit. Ini adalah
debris skuamosa, inflamsi tepi kelopak mata, kulit, dan folikel bulu mata
posterior).4
Etiologi
a. Blefaritis inflamasi atau alergi terjadi akibat peningkatan sel radang kulit di
sekitar kelopak.
kimia di tempat kerja) atau dengan banyak obat, baik mata atau sistemik.
Pada banyak orang, blefaritis disebabkan oleh paparan hewan seperti anjing
atau kucing.
4
c. Bentuk ulseratif (blefaritis menular) sering ditandai dengan adanya sekret
d. Blefaritis dapat disebabkan oleh kondisi medis sistemik atau kanker kulit dari
berbagai jenis.
blefaritis) atau ketombe pada kulit kepala dan alis (blefaritis seboroik). Hal ini
juga dapat terjadi karena kombinasi faktor, atau mungkin akibat alergi atau kutu
dari bulu mata. Blefaritis posterior dapat disebabkan oleh produksi minyak tidak
teratur oleh kelenjar pada kelopak mata (meibomian blefaritis) yang menciptakan
lingkungan yang menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri. Hal ini juga dapat
berkembang sebagai akibat dari kondisi kulit lainnya seperti jerawat rosacea dan
Blefaritis melibatkan tepi kelopak mata, di mana bulu mata tumbuh dan
pintu dari kelenjar minyak kecil dekat pangkal bulu mata berada. Mungkin ada
keterlibatan tepi luar dari tepi kelopak mata yang berdekatan dengan kulit atau
dan tepi bagian dalam kelopak mata yang bersentuhan dengan bola mata.
Perubahan pada kulit kelopak mata atau permukaan mata itu sendiri biasanya bisa
mata.1
di kelopak. Ada sekitar 40 kelenjar ini di setiap kelopak mata atas dan bawah.
Ketika kelenjar minyak memproduksi terlalu banyak, terlalu sedikit, atau salah
jenis minyak, tepi kelopak mata dapat menjadi meradang, iritasi, dan gatal.1
5
Patofisiologi
yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan
imun atau terjadi kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa
buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat diperberat dengan
Blefaritis anterior mempengaruhi daerah sekitar dasar dari bulu mata dan
hasil dari respon mediasi sel abnormal pada komponen dinding sel S. Aureus yang
mungkin juga bertanggung jawab untuk mata merah dan infiltrat kornea perifer
yang ditemukan pada beberapa pasien. Blefaritis seboroik sering dikaitkan dengan
nasolabial, belakang telinga, dan sternum. Karena hubungan erat antara kelopak
Hal ini meningkatkan titik leleh dari meibum yang menghambat ekspresi dari
6
bertindak sebagai surfaktan mengakibatkan meningkatnya penguapan air mata dan
meibum, lapisan lipid eksternal dari tear film, yang bertanggung jawab untuk
dengan meibography, selain itu, kelenjar epitel dari hewan model penyakit
kelenjar atau menyebabkan deskuamasi sel epitel ke dalam lumen, duktus kelenjar
meibum di mana perubahan rasio asam lemak bebas untuk ester kolesterol telah
terbukti. Hasil sekresi yang berubah ini bisa memiliki titik leleh yang lebih tinggi
muara kelenjar.10
7
Insiden
seluruh dunia. Hubungan yang tepat antara blefaritis dan kematian tidak diketahui,
tetapi penyakit dengan angka kematian yang dikenal, seperti lupus eritematosus
sistemik, mungkin terdapat blefaritis sebagai bagian dari gejala yang ditemukan.
terjadi. Tidak ada studi yang diketahui menunjukkan perbedaan ras dalam
meskipun temuan ini mungkin hanya karena lebih mudah dan sering didiagnosis
dalam insiden dan klinis blefaritis antara jenis kelamin. Blefaritis seboroik lebih
sering terjadi pada kelompok usia yang lebih tua dengan usia rata-rata adalah 50
staphylococcal ditemukan pada usia lebih muda (42 tahun) dan sebagian besar
8
Klasifikasi
dimana bulu mata tertanam. Blefaritis anterior ada 2 jenis yaitu stafilokok dan
bagian yang kontak langsung dengan bola mata. Blefaritis posterior dapat
lingkungan yang diperlukan bakteri untuk bertumbuh. Selain itu, dapat pula
terjadi karena kelainan kulit yang lain seperti jerawat atau ketombe.2
9
Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:3,11,12
A. Blefaritis bakterial
1. Blefaritis superfisial
eritema pada tepi kelopak mata dan collarette formation pada dasar bulu
mata. Infeksi kronis dapat disertai dengan eksasebasi akut yang mengarah
pada terjadinya blefaritis ulseratif. Dapat juga terjadi hilangnya bulu mata,
2. Blefaritis Seboroik
dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. Gejalanya adalah
sekret yang keluar dari kelenjar meibom, air mata berbusa pada kantus
10
membersihkan kelopak dari kotoran. Dilakukan pembersihan dengan
kapas lidi hangat. Kompres hangat selama 5-10 menit. Kelenjar Meibom
ditekan dan dibersihkan dengan shampo bayi. Penyulit yang dapat timbul
dan madarosis.3
3. Blefaritis Skuamosa
atau krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan
mengenai kulit didaerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang
oleh jamur. Pasien akan merasa panas dan gatal. Pengobatannya ialah
dengan membersihkan tepi kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan
4. Blefaritis Ulseratif.
11
Merupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak
kecil dan mengeluarkan darah di sekitar bulu mata. Pada blefaritis ulseratif
skuama yang terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan
Ulserasi berjalan lebih lanjut dan lebih dalam dan merusak folikel rambut
ini sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan parut yang juga dapat
berakibat trikiasis.3
5. Blefaritis Angularis.
meskipun bakteri lain atau sangat jarang herpes simplex juga terlibat.
12
Seringkali gejala yang muncul adalah kemerahan pada salah satu tepi
dan medial, juga dapat terjadi konjungtivitis folikuler dan papil. Biasanya
duktus lakrimal.3,9
6. Meibomianitis.
13
B. Blefaritis virus3
1. Herpes zoster
terlihat gejala-gejala herpes zoster pada mata dan kelopak mata atas.Gejala
terlihat pada mata adalah rasa sakit pada daerah yang terkena dan badan
berasa demam. Pada kelopak mata terlihat vesikel dan infiltrat pada kornea
bila mata terkena. Lesi vesikel pada cabang oftalmik saraf trigeminus
superfisial merupakan gejala yang khusus pada infeksi herpes zoster mata.
gejala radang dan analgesik untuk mengurangi rasa sakit. Penyulit yang
mungkin terjadi adalah uveitis, parese otot perggerak mata, glaukoma dan
neuritis optik.3
2. Herpes simplek
keadaan yang sama pada bibir merupakan tanda herpes simpleks kelopak.
ringan dengan terbentuknya krusta kuning basah pada tepi bulu mata, yang
pada penyakit ini. Bila terdapat infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik
3. Vaksinia
14
Pada infeksi vaksinia akan terdapat kelainan pada kelopak berupa
4. Moluskum kontagiosum
C. Blefaritis jamur3
1. Infeksi superfisial
D. Phitiriasis palpebrarum9
terinfeksi kutu dapat kedaerah lain yang berambut seperti axila, dada atau bulu
15
mata. Pitiriasis palpebarum merupakan kutu dari bulu mata yang biasanya
buruk.9
Gejala meliputi iritasi kronis dan gatal pada kelopak mata. Ditandai
oleh kutu yang menempel kebulu mata dengan cakarnya. Telur dan kulitnya
yang kosong muncul seperti bentuk oval, coklat, keputihan seperti mutiara dan
pinset, lalu diberikan topikal yellow mercuric oxide 1% atau petroleum jelly
pada bulu mata dan kelopak mata dua kali sehari selama 10 hari.
Menghilangkan kutu pada pasien, keluarga, baju dan tempat tidur penting
Gambaran Klinik
A. Blefaritis stafilokokus9
- sisik keras dan pengerasan kulit terutama berlokasi di antara dasar bulu
mata .
kronis.
16
- Kasus lama dapat berkembang menjadi jaringan parut dan bentukan
B. Blefaritis seboroik9
- Sisik yang lembut dan terletak di mana saja pada tepi kelopak mata dan
bulu mata.
C. Blefaritis posterior9
- Tear film berminyak dan berbusa, buih dapat menumpuk di tei kelopak
epitel inferior.
17
Diagnosis
Pengujian, dengan penekanan khusus pada evaluasi kelopak mata dan permukaan
- Riwayat pasien untuk menentukan apakah gejala yang dialami pasien dan
masalah mata.
- Pemeriksaan mata luar, termasuk struktur kelopak mata, tekstur kulit dan
- Evaluasi tepi kelopak mata, dasar bulu mata dan pembukaan kelenjar
18
Gambar 9. Algoritma untuk mendiagnosis pasien dengan kelopak mata merah
akibat dari ketidakseimbangan antara komponen cair dan lipid dari tear film
berkurang.
19
3. Penyakit membran epitel basal dan erosi epitel berulang dapat diperburuk oleh
blepharitis posterior.
meibomian.
blefaritis seboroik.
blefaritis kronis.
sebaliknya.
dan ekspresi normal dari minyak meibomian bisa menjadi penyebabnya. Ada
20
Table 1.Summary of characteristics of chronic blefaritis
Anterior blefaritis
Posterior
Feature
blefaritis
Staphylococcal Seborrhoeic
Loss ++ +
Distorted or
++ +
trichiasis
Notching + ++
Cyst Hordeolum ++
Meibomian ++
Conjunctiva Phlyctenule +
Dry eye + + ++
Vascularization + + ++
Infiltrates + + ++
21
Diagnosis Banding13
22
Condition Signs and symptoms Treatment
23
Condition Signs and symptoms Treatment
Parenteral antibiotics are often given for
seven days in orbital cellulitis; transition to
oral antibiotics if clinical improvement is
noted after one week, to complete a total
treatment course of 21 days
24
Penatalaksanaan
kebersihan kelopak mata adalah dasar dari pengobatan blefaritis. Dokter harus
1. Aplikasi panas untuk menghangatkan sekresi kelenjar kelopak mata dan untuk
menerapkannya pada kelopak berulang kali. Air hangat di handuk, kain kassa
direndam, atau dimasak dengan microwave, kain yang telah direndam dapat
yang berlebihan.8
2. Tepi kelopak mata dicuci secara mekanis untuk menghilangkan bahan yang
kelenjar. Hal ini dapat dilakukan dengan handuk hangat atau dengan kain kasa.
Air biasa sering digunakan, meskipun beberapa dokter lebih suka bahwa
beberapa tetes shampo bayi dicampur dalam satu tutup botol penuh air hangat
gosok lembut atau scrubbing dari tepi kelopak mata itu sendiri, bukan kulit
25
3. Salep antibiotik pada tepi kelopak mata setelah direndam dan digosok. Umum
refrakter blefaritis sering respons dengan penggunaan antibiotik oral. Satu atau
dua bulan penggunaan tetrasiklin sering membantu dalam mengurangi gejala pada
pasien dengan penyakit yang lebih parah. Tetrasiklin diyakini tidak hanya untuk
Disfungsi tear film dapat mendorong penggunaan solusi air mata buatan,
salep air mata, dan penutupan pungtum. Kondisi yang terkait, seperti herpes
tepi kelopak yang kecil dapat diobati secara empiris, tetapi ulkus yang lebih besar,
parasentral, atau atipikal harus dikerok dan spesimen dikirim untuk diagnostik dan
26
Serangan berulang dari peradangan dan jaringan parut dari blefaritis dapat
pencukuran bulu, perusakan folikel melalui arus listrik, laser, atau krioterapi, atau
kornea.8
dalam kasus-kasus lama. Setelah kelopak dibersihkan salep harus digosok ke tepi
kelopak anterior dengan cotton bud atau jari yang bersih. Oral azitromisin (500
mg setiap hari selama tiga hari) dapat membantu untuk mengontrol penyakit
blefaritis ulseratif.9
pengobatan tetapi tidak boleh digunakan pada anak di bawah usia 12 tahun atau
pada wanita hamil atau menyusui karena disimpan dalam tulang dan gigi tumbuh,
dan dapat menyebabkan noda pada gigi dan hipoplasia gigi (eritromisin adalah
27
minggu, Doksisiklin 100 mg b.d. selama satu minggu dan kemudian setiap hari
Komplikasi
paling sering terjadi pada pasien yang menggunakan lensa kontak. Mungkin
sebaiknya disarankan untuk sementara waktu menggunakan alat bantu lain seperti
1. Hordeolum: adalah suatu infeksi bakteri pada salah satu kelenjar minyak
yang tersumbat. Hasilnya adalah benjolan yang nyeri di tepi atau di dalam
kelopak mata.
(konjungtivitis).
4. Ulserasi kornea: iritasi yang terus menerus dari kelopak mata yang
meradang atau salah arah bulu mata dapat menyebabkan goresan (ulkus) di
kornea.
28
Prognosis
kelopak mata yang baik biasanya cukup untuk pengobatan. Harus cukup nyaman
blefaritis. Pada pasien yang memiliki beberapa episode blefaritis, kondisi ini
29
DAFTAR PUSTAKA
<http://www.medicinenet.com/blepharitis/article.htm>
3. Ilyas, Sidarta,Prof.dr.H spM. Ilmu penyakit Mata. FKUI, edisi ketiga, Jakarta:
5. Popham, Jerry MD. In Cosmetic facial and eye plastic surgery : Eyelid
<http://www.drpopham.com/347-Anatomy%20-%20Eyelid/>
7. Weinstock, Frank J., MD, FACS and Melissa Conrad Stöppler, MD. Eyelid
<http://www.emedicinehealth.com/eyelid_inflammation_blepharitis/article_e
m.htm >
<http://emedicine.medscape.com/article/1211763-overview#a0104>
30
9. Kanski JJ. Blepharitis. In: Clinical Ophthalmology. 7th ed. Butterworth
<http://bestpractice.bmj.com/bestpractice/monograph/574/basics/pathophysio
logy.html>
11. Feder, Robert S, MD, chair et all. Blepharitis Limited Revision In Preferred
12. Hadrill, Marilyn., Blepharitis Page updated September 21, 2013 viewed 8
13. Papier, Art, MD; David J. Tuttle, MD; and Tara J. Mahar, MD. Differential
<http://www.aafp.org/afp/2007/1215/p1815.html#afp20071215p1815-t1>
31