Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
dalam kasus bedah. Kasus kegawatdaruratan dapat terjadi jika hernia inguinalis
satu dan tindakan operasi darurat nomor dua setelah apendicitis akut di Indonesia
Angka kejadian hernia inguinalis (medialis / direk dan lateralis / indirek) 10 kali
sekitar 75-80% dari seluruh jenis hernia, hernia insisional 10%, hernia ventralis 10%,
hernia umbilikalis 3%, dan hernia lainnya sekitar 3%. Terjadinya hernia inguinalis
disebabkan oleh dua faktor yang pertama adalah faktor kongenital. Faktor yang kedua
adalah faktor yang didapat seperti hamil, batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda
berat, dan faktor usia (Ruhl & Everhart, 2009; Sjamsuhidajat, et al., 2010; Martin, et
al., 2012).
distribusi bimodal (dua modus) untuk usia yaitu dengan puncaknya pada usia 1 tahun
dan pada usia rerata 40 tahun. Pada anak, insidensinya 1-2%, dengan 10 % kasus
processus vaginalis belum tertutup. Hernia inguinalis lebih sering terjadi di sebelah
1
2
sepuluh macam penyakit yang menempati ranking tertinggi hospitalisasi pada tahun
2007 salah satu diantaranya adalah hernia dengan prevalensi 1,8%. Meskipun angka
insiden ini rendah tetapi masalah ini bisa menjadi besar dikarenakan hernia dapat
menjadi kondisi kegawatan yang mengancam nyawa (Chow, et al., 2008; Depkes RI,
Hernia inguinalis dapat diderita oleh semua umur, tetapi angka kejadian hernia
diperkirakan diderita oleh 15% populasi dewasa dan 1-2% pada anak. Pada rentang
usia 25-40 tahun insidensinya mencapai 5-8% dan mencapai 45% pada usia 75 tahun.
selama lima tahun terakhir. Menurut Organisasi kesehatan dunia (WHO), usia lanjut
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan usia lanjut ini akan mengalami
proses yang disebut proses penuaan (Ruhl & Everhart, 2009; BPS, 2014; WHO,
2015).
Indonesia yaitu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada tahun 2015
dari 108 pasien dengan persentase (8%) dibandingkan dengan persentase bedah
lainnya. Penelitian juga dilakukan pada RSUD di Jawa khususnya daerah Jawa
Tengah tepatnya di RSUD Salatiga pada tahun 2009 tercatat dari 903 pasien yang
3
menjalani rawat inap sebanyak 7,3% mengalami hernia inguinalis, pada tahun 2010
dari 924 pasien terdapat 6,8% dengan hernia inguinalis. Pada daerah Jawa Timur
pasien yang terdiagnosis hernia inguinalis di Poli Bedah RSUD dr. Haryoto
Kabupaten Lumajang (Saliti, et al., 2013; Agustina, 2014; Parmono, 2014; Dinkes
penelitian mengenai hubungan antara usia lanjut dengan hernia inguinalis di poli
hernia inguinalis di Poli Bedah RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang Periode
2016-2017.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kejadian hernia inguinalis di Poli Bedah RSUD dr.
pekerjaan, jenis kelamin, jenis hernia inguinalis dan letak hernia inguinalis
2017.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
4
Manfaat akademis yang diharapkan peneliti adalah bahwa hasil penelitian ini
usia lanjut yang dapat menjadi faktor penyebab terjadinya hernia inguinalis dan
berguna juga sebagai referensi mahasiswa ataupun tenaga medis lainnya yang
serta memberikan edukasi tentang himbauan pemakaian korset saat bekerja dan