Вы находитесь на странице: 1из 11

IPSAS 22 : PENGUNGKAPAN INFORMASI KEUANGAN

TENTANG SEKTOR UMUM PEMERINTAH,


DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA
Puput Waryanto
Program Diploma IV Akuntasi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan
Situs: http://puputwaryanto.wordpress.com; Email: nataprojo@gmail.com; HP: 082187525400

Abstract –The GGS is defined in the SNA 93 (and updates) as consisting of (a) all resident central, state, and
local government units, (b) social security funds at each level of government, and (c) nonmarket nonprofit
institutions controlled by government units. Under statistical bases of financial reporting, the public sector
comprises the GGS, PFC, and PNFC sector. IPSAS 22 gives us standard of disclosure of General Government
Sector (GGS). The disclosure of appropriate information about the GGS of a government can enhance the
transparency of financial reports, and provide for a better understanding of the relationship between the market
and non-market activities of the government, and between financial statements and statistical bases of
financial reporting. An entity shall apply this Standard for annual financial statements covering periods
beginning on or after January 1, 2008. IPSAS states that GGS shall be disclosed in conformity with the
accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements of the
government, except in the case of PFC and PNFC sector, the disclosure is restricted by recognizing
government’s investment in the PFC and PNFC sector as an carrying amount of the net assets.
Indonesia has not yet specially stated the disclosure of General Government Sector in the Government
Accounting Standard Statement (PSAP), but it has been covered indirectly in the PSAP 06 Accounting of
Investment and PSAP 11 Consolidated Financial Statement. Our Law, UU No. 17/2003 has given scope to the
government finance, stating that separated government wealth invested in the owned-by-government companies,
is one of the scope of government finance. Furthermore, our PSAP doesn’t fasilitate consolidating the financial
statement of the company, but it only recognizes the value of the investment in the balance sheet usng some
method based on the kind of the companies.

Keywords: IPSAS, ringkasan, Indonesia, penerapan

pembuatan laporan konsolidasi dan beberapa model


1. PENDAHULUAN
pengakuan akuntansi.
International Public Sector Accounting Standards
Pelaporan keuangan dengan basis statistik atau untuk
(IPSAS) adalah standar akuntansi untuk entitas sektor
tujuan statistik seperti System of National Account
publik yang dikembangkan oleh International Public
1993 (SNA 93), Government Finance Statistics
Sector Accounting Standards Board (IPSASB).
Manual 2001 (GFSM 2001) dan European System of
IPSASB merupakan badan yang bernaung di bawah
Account 1995 (ESA 95) mengharuskan pemerintah
International Federation of Accountants (IFAC),
untuk menyajikan informasi keuangan mengenai
organisasi profesi akuntansi di tingkat internasional
sektor umum pemerintah (general government
yang didirikan tahun 1977. Keberadaan IPSASB
sector/GGS). Untuk tujuan statistik, GGS berisi
bermula dari kesadaran akan manfaat nyata informasi
entitas pemerintah yang tidak terlibat kegiatan pasar
keuangan yang konsisten dan terbandingkan
(non-market activities).
(comparable) lintas-jurisdiksi. IPSAS, sebagai standar
internasional akuntansi sektor publik, diharapkan Beberapa entitas pemerintah menyajikan kedua
memainkan peran kunci untuk merealisasikan manfaat informasi ini yaitu informasi untuk tujuan umum
tersebut. (GPFS) dan informasi untuk tujuan statistik. IPSASB
didorong untuk secara eksplisit mengijinkan atau
Salah satu kandungan IPSAS adalah IPSAS
mendorong (allowing/encouraging) penyajian
Pernyataan Nomor 22, yang berjudul Disclosure of
informasi untuk tujuan statistik/GGS seperti yang
Financial Information about the General Government
tercantum dalam GFSM 2001 untuk seluruh laporan
Sector (Pengungkapan Informasi Keuangan mengenai
keuangan untuk tujuan umum. Penerapan disyaratkan
Sektor Pemerintahan Umum). IPSAS 22 berusaha
untuk seluruh entitas pemerintah yang memilih
menjelaskan mengenai pengungkapan informasi
mengungkapkan informasi tentang GGS dalam
keuangan sektor umum pemerintah, dalam kaitannya
laporan keuangan berbasis akrual.
dengan pelaporan keuangan basis statistik pemerintah.
IPSAS 22 masih memiliki standar yang berbeda Sebelum launching, IPSASB mengharapkan komentar
dengan basis statistik, dan sebagian dijelaskan di dan masukan untuk hal-hal sebagai berikut:
dalam standar ini, terutama dalam hal cakupan
a) Apakah syarat-syarat untuk pengungkapan
informasi keuangan tentang GGS harus dimuat

-1-
dalam GPFS sesuai IPSAS? Jika ya, apakah dan penyajian laporan GFS dalam rangka mendukung
pengungkapan tersebut bersifat diijinkan pengambilan kebijakan fiskal dan makro ekonomi,
(allowed), didorong (encouraged), atau jika dibandingkan dengan akuntansi.
diwajibkan (required);
GFS sebagai pelaporan yang komprehensif dan
b) Apakah definisi GGS cocok?
terintegrasi
c) Apakah perlakuan investasi yang diusulkan dalam
perusahaan publik cocok dalam GGS? GFS menyediakan data yang komprehensif atas
d) Apakah setiap unit pemerintah yang memilih aktivitas ekonomi dan keuangan pemerintah yang
untuk menyajikan informasi GGS diwajibkan dapat digunakan untuk analisis serta evaluasi
untuk memisahkan informasi tersebut menurut kebijakan fiskal dan makro ekonomi. GFS dapat
unit dalam laporan konsolidasi? menghasilkan, antara lain, informasi kinerja keuangan,
e) Apakah rekonsiliasi ke pelaporan untuk tujuan posisi keuangan, dan likuiditas pemerintah dengan
statistik diwajibkan? cakupan yang lebih luas dan terkonsolidasi. GFS
f) Apakah penyajian informasi GGS perlu standar dapat mencakup sektor pemerintah umum (general
tersendiri atau dijelaskan saja di IPSAS 1? government sector) dan sektor publik (public sectors)
g) Apakah syarat pengungkapan GGS dalam basis (lihat bagan 1). Sektor pemerintah umum terdiri dari
kas juga harus dikembangkan? Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah, sedangkan
sektor publik terdiri dari sektor pemerintah umum
2. LANDASAN TEORI
ditambah dengan korporasi publik yang aktivitas
Di dalam mempelajari IPSAS (International Public utamanya merupakan aktivitas komersial namun
Sector Accounting Standards) Nomor 22, kita masih berada di bawah kendali pemerintah, seperti
diperkenalkan dengan berbagai istilah yang baru, yaitu Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D).
tujuan statistik pelaporan keuangan, general
Saat ini, laporan keuangan disusun secara terpisah,
government sector (GGS), government business
baik untuk Pemerintah Pusat, pemerintah daerah
enterprises (GBE), public finance corporation (PFC),
maupun Badan Usaha Milik Negara/Daerah
dan public nonfinance corporation (PNFC).
(BUMN/D). Hal ini menyebabkan kesulitan untuk
Sekilas, pengertian antara istilah di atas hampir sama melakukan analisis secara komprehensif atas sektor
karena IPSAS tidak memberikan batasan karakteristik publik di Indonesia. Laporan GFS menyediakan
yang jelas, hanya menyajikan informasi mengenai konsolidasi informasi keuangan Pemerintah Pusat dan
persyaratan pelaporan terkait GGS. Untuk itu, pemerintah daerah, bahkan Badan Usaha Milik
sebelum kita masuk pada pembahan lebih lanjut, kita Negara/Daerah, untuk dapat menggambarkan posisi
akan sampaikan beberapa pengertian mengenai: sektor publik di Indonesia secara utuh.
Tujuan Statistik. Government Financial Statistic
(GFS) sebagai pelaporan dengan tujuan khusus
(specific purpose reporting)
Publikasi di situs Ditjen PBN menjelaskan bahwa
sekilas GFS hampir sama dengan akuntansi. GFS dan
akuntansi sama-sama memiliki Bagan Akun Standar
(BAS) dan sama-sama menghasilkan laporan. Bahkan,
jika kita amati sepintas, BAS dan laporan yang
dihasilkan GFS hampir sama dengan akuntansi. Hal
ini tidak mengherankan karena GFS merupakan sistem
pelaporan, sama seperti akuntansi. Namun demikian,
walaupun sama-sama merupakan sistem pelaporan, Bagan 1. Cakupan sektor dalam GFS
GFS memiliki perbedaan tujuan dan cakupan jika
dibandingkan dengan akuntansi. GGS. Penjelasan mengenai GGS sudah cukup jelas di
dalam IPSAS, yaitu terdiri atas entitas nonlaba yang
GFS dapat dikategorikan sebagai pelaporan dengan menjalankan akivitas nonpasar dan hanya tergantung
tujuan khusus (specific purpose reporting) yang dari anggaran pemerintah untuk mendanai kegiatan
disusun dalam rangka pengambilan kebijakan pelayanannya.
ekonomi baik fiskal maupun moneter, sehingga fokus
GFS adalah menyampaikan informasi yang sesuai GBE. PSAB Kanada, di dalam publikasinya, 20
dengan kebutuhan pengguna tertentu saja yaitu para Question about Government Reporting Entity,
pengambil kebijakan fiskal dan makro ekonomi. memberikan penjelasan mengenai karakteristik GBE:
Sedangkan akuntansi merupakan pelaporan tujuan 1) Badan hukum tersendiri yang dapat melakukan
umum (general purpose reporting) yang disusun kontrak atas nama sendiri serta dapat menuntut
dalam rangka pertanggungjawaban dengan fokus dan dituntut.
menyampaikan informasi kepada pengguna laporan 2) Telah mendapat delegasi kewenangan keuangan
secara umum. Oleh karena itu, jika kita teliti lebih dan operasional untuk melakukan bisnis.
jauh, akan terlihat perbedaan struktur/klasifikasi BAS

-2-
3) menjual barang dan jasa kepada individu dan pemerintah. Sedangkan PFC dan PNFC sebagai
organisasi di luar entitas pelaporan pemerintah, entitas bisnis yang sangat terkait dengan pemerintah
sebagai kegiatan utama bisnis. dan mendapatkan pendanaan dari pemerintah, sangat
4) Dalam kondisi normal perusahaan penjalankan besar adanya kemungkinan transaksi penjualan
kegaitan operasi bisnisnya dan dapat membayar barang/jasa kepada pemerintah, sehingga perlu adanya
hutang dari pendapatan yang diterima dari pemisahan yang jelas antara pemerintah dan
sumber-sumber di luar entitas pelaporan PFC/PNFC. Pemerintah secara umum (pusat, daerah)
pemeritah. adalah GGS.
GBE adalah organisasi pemerintah yang secara Inilah yang menyebabkan mengapa IPSAS 22 selalu
finansial mandiri, beroperasi sebagai bisnis dan hanya menekankan bahwa GGS tidak meliputi PFC dan
mendapatkan sedikit campur tangan pendanaan dari PNFC, untuk tujuan pengungkapan GGS secara lebih
pemerintah. Mereka mendapatkan keuntungan (atau jelas antara bagian yang merupakan kinerja GGS dan
setidaknya impas) dari kegiatan bisnis yang dilakukan bagian yang merupakan kinerja PFC dan PNFC,
di luar pemerintahan. karena pengaruh yang signifikan GGS atas
kepentingan bisnis PFC dan PNFC akan berpengaruh
PFC dan PNFC. Selanjutnya, untuk memudahkan
pada pelaporan keuangan GGS yang harus mencatat
pemahaman, ditinjau dari sudut yang sama, PSAB
pengakuan aset, investasi, pendapatan atas investasi,
menyajikan informasi PFC dan PNFC sebagai
dan dividennya.
Government business-type organizations (GBTO), dan
memiliki karakteristik sebagai berikut: 3. PEMBAHASAN: RINGKASAN IPSAS 22
DAN PENERAPAN DI PSAP
1) Badan hukum tersendiri yang dapat melakukan
kontrak atas nama sendiri serta dapat menuntut 3.1 Tujuan dan Ruang Lingkup
dan dituntut.
Tujuan dari standar pengungkapan informasi
2) Telah mendapat delegasi kewenangan keuangan
keuangan mengenai sektor umum pemerintah (general
dan operasional untuk melakukan bisnis.
government system/GGS) adalah untuk menetapkan
3) menjual barang dan jasa kepada individu dan
persyaratan pengungkapan untuk pemerintah yang
organisasi sebagai kegiatan utama bisnis.
memilih untuk menyajikan informasi tentang sektor
Organisasi bisnis ini berbeda dengan GBE karena umum pemerintah dalam laporan keuangan
biasanya menjual barang dan jasa kepada pemerintah konsolidasinya. Dalam sebuah pemerintahan,
atau mendapatkan subsidi yang signifikan dari pengungkapan informasi mengenai sektor umum
pemerintah untuk membantu menjalankan bisnisnya. pemerintah dapat meningkatkan transparansi laporan
Akan tetapi, entitas ini menjalankan kegiatan layaknya keuangan, dan memberikan pemahaman yang lebih
bisnis dan sering bersaing di pasar terbuka. Contoh: baik antara aktivitas pasar dan non-pasar, serta antara
Canadian Broadcasting Corporation (CBC) atau laporan keuangan dan basis statistik pelaporan
perusahaan manajemen properti seperti British keuangan.
Columbia Building Corporation (BCBC).
Pemerintah yang menyajikan laporan keuangan
Selanjunya, pemerintah Australia di dalam Australian konsolidasi dengan basis akuntansi akrual dan
Government Financial Statements 2010-11 memilih untuk mengungkapkan informasi keuangan
memberikan bagan public sector pada bagan 2. tentang sektor umum pemerintah harus memenuhi
syarat-syarat dalam standar IPSAS 22 ini.
Pemerintah memperoleh pendapatan dari pajak,
transfer, dan berbagai aktivitas nonpasar dan pasar
untuk membiayai aktivitas pelayanan pemerintahan.
Pemerintah membawahi berbagai entitas dalam
melaksanakan tugas pelayanan tersebut. Sejumlah
entitas hanya tergantung terutama dari alokasi pajak
atau pendapatan negara yang lain, tetapi beberapa
entitas lainnya juga melakukan aktivitas untuk
mendapatkan pendapatan tambahan, termasuk
aktivitas komersial dalam beberapa sektor. Entitas
lainnya dapat memperoleh pendapatan terutama dari
aktivitas komersial, misalnya government business
Bagan 2. Public Sector enterprises.
GBE sebagai entitas yang hanya mendapatkan sedikit Laporan keuangan pemerintah yang disajikan sesuai
campur tangan pemrintah adalah entitas bisnis di luar dengan IPSAS memberikan gambaran tentang (a) aset
pemerintahan, sehingga tidak ada transaksi penjualan yang terkontrol dan kewajiban yang harus dibayar
barang/jasa kepada pemerintah secara signifikan dan oleh pemerintah, (b) biaya atas layanan yang diberikan
khusus. Dengan demikian, kedudukan GBE memang oleh pemerintah, (c) perpajakan dan pendapatan
secara umum sudah terpisah dari pelaporan keuangan

-3-
lainnya yang digunakan untuk mendanai penyediaan sebagain besar pengguna laporan termasuk lembaga
layanan tersebut. Laporan keuangan bagi pemerintah, legislatif sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
yang memberikan layanan melalui entitas, baik yang perundangan. Jika IPSAS telah mensyaratkan
anggaran utamanya tergantung pada anggaran pengungkapan GGS, di mana GGS itu hanya
pemerintah untuk mendanai kegiatan mereka ataupun mencakup tentang entitas nonlaba yang menjalankan
tidak, disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi. aktivitas nonpasar dan hanya tergantung dari anggaran
pemerintah untuk mendanai kegiatan pelayanannya,
Dalam beberapa yurisdiksi, laporan keuangan dan
maka dapat dikatakan bahwa PSAP tidak berentangan
realisasi anggaran untuk pemerintah, atau sektor-
dengan IPSAS karena PSAP hanya mengungkapkan
sektor pemerintah, juga dapat disusun sesuai dengan
tentang kegiatan GGS itu sendiri. PSAP sudah sesuai
basis statistik pelaporan keuangan. Basis ini sejalan
dengan IPSAS karena hanya melaporkan kegiatan
dengan yang disyaratkan oleh System of National
GGS pada laporan konsolidasi.
Accounts 1993 (SNA 93) dari PBB dan organisasi
internasional lainnya. Basis statistik dalam pelaporan Hal ini dikuatkan dengan paragraf 5 PSAP 11, bahwa
keuangan ini menitikberatkan pada penyediaan pernyataan standar laporan keuangan konsolidasi tidak
informasi keuangan mengenai sektor umum mengatur: (a) Laporan keuangan konsolidasian
pemerintah. Sektor umum pemerintah terdiri atas perusahaan negara/daerah; (b) Akuntansi untuk
entitas nonlaba yang menjalankan akivitas nonpasar investasi dalam perusahaan asosiasi; (c) Akuntansi
dan hanya tergantung dari anggaran pemerintah untuk untuk investasi dalam usaha patungan (joint venture);
mendanai kegiatan pelayanannya (selanjutnya disebut dan (d) Laporan statistik gabungan pemerintah pusat
entitas atau kegiatan nonpasar). Basis statistik dalam dan pemerintah daerah. Dengan demikian, yang
pelaporan keuangan dapat juga memberikan informasi dikonsolidasikan di dalam laporan keuangan
tentang (a) sektor perusahaan pemerintah yang pemerintah pusat di Indonesia mencakup semua
terutama terlibat dalam kegiatan pasar, yang biasanya entitas pelaporan keuangan semua entitas akuntansi
dicirikan sebagai perusahaan keuangan publik (Public termasuk laporan keuangan BLU, dan kesemuanya
Finance Corporaion/PFC) dan perusahaan adalah GGS karena pembiayaan utama entitas berasal
nonkeuangan publik (Public Nonfinance dari APBN.
Corporation/PNFC) dan (b) sektor publik secara
Tabel 1
keseluruhan.
Perbandingan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan hanya mengkonsolidasikan entitas Basis Statistik, IPSAS, dan PSAP
yang dikendalikan. Dalam basis statistik pelaporan Uraian Statistik IPSAS PSAP
keuangan, tidak terbatas seperti itu. Dalam beberapa GGS Konsolidasi, Konsolidasi, Konsolidasi,
yurisdiksi, pemerintah pusat mengontrol badan Diungkapkan. Diungkapkan. Diungkapkan.
pemerintah negara bagian/provinsi dan PFC Konsolidasi, Diungkapkan, Diakui.
kabupaten/kota, dan karena itu laporan keuangan Diungkapkan. dipilah.
mengkonsolidasi semua tingkatan pemerintahan PNFC Konsolidasi, Diungkapkan, Diakui.
Diungkapkan. dipilah.
tersebut, tetapi dalam yurisdiksi lain tidak
dikonsolidasikan. Dalam semua yurisdiksi, dengan Jika dilihat dari tabel 1, ada suatu hal yang menjadi
basis statistik pelaporan keuangan, GGS dari semua kelemahan PSAP yaitu PSAP tidak mengatur
tingkat pemerintahan digabung, sehingga dalam mengenai laporan keuangan gabungan pemerintah
beberapa yurisdiksi GGS akan mencakup entitas yang untuk tujuan statistik, padahal dengan basis statistik
laporan keuangannya tidak dikonsolidasikan. Standar pemerintah dapat mengungkapkan secara lebih
IPSAS memisahkan laporan keuangan konsolidasi lengkap pemisahan antara GGS dan PFC/PNFC yang
pemerintah. Oleh karena itu, IPSAS tidak mengkon- tentunya cakupannya lebih luas dan bermanfaat dalam
solidasikan semuanya sebagai bagian dari GGS, meningkatkan transparansi laporan keuangan, dan
karena beberapa entitas tidak bisa dikonsolidasikan. memberikan pemahaman yang lebih baik antara
Penerapan di PSAP. Komite Satandar Akuntansi aktivitas pasar dan non-pasar, serta antara laporan
Pemerintahan di Indonesia belum menyajikan PSAP keuangan dan basis statistik pelaporan keuangan. Jika
secara spesifik mengenai General Government Sector posisi PSAP seperti saat ini sebagaimana diatur di
(GGS) atau sektor umum pemerintah, tetapi dilihat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010,
dari bahasan yang dilakukan di IPSAS 22 ini, bahasan maka pengungkapan hanya dilakukan secara sepihak
lebih berfokus pada laporan keuangan konsolidasi dan dan kurang memenuhi prinsip pelaporan keuangan
Akuntansi Investasi. Laporan Keuangan yaitu full disclosure.
Konsolidasian diatur di dalam PSAP 11, sedangkan Meskipun demikian, PSAP telah mengakui investasi
Akuntansi Investasi diatur di dalam PSAP 06. yang ditanamkan di dalam perusahaan
PSAP 11 menjelaskan bahwa standar ini hanya negara/perusahaan daerah, badan internasional dan
menjelaskan penyusunan laporan keuangan badan lainnya yang bukan milik negara, meskipun
konsolidasian pada unit-unit pemerintahan dalam hanya sebagai aset yang dicantumkan di neraca sesuai
rangka menyajikan laporan keuangan untuk tujuan dengan metode pencatatan investasi (metode biaya,
umum, yaitu untuk mmenuhi kebutuhan bersama ekuitas, atau NRV). Sedangkan pelaporan keuangan

-4-
perusahaan tersebut diserahkan kepada masing-masing pengambilan keputusan, dan untuk menunjukkan
unit akuntansi di perusahaan itu, tidak akuntabilitas entitas atas sumber daya yang
dikonsolidasikan. dipercayakan kepadanya dan yang mengontrol. Tujuan
dari laporan keuangan tujuan statistik adalah untuk
3.2 Pelaporan Segmen
memberikan informasi yang sesuai untuk
IPSAS 18, Pelaporan Segmen, mensyaratkan menganalisis dan mengevaluasi kebijakan fiskal,
pengungkapan informasi tertentu tentang kegiatan terutama kinerja GGS dan sektor publik yang lebih
pelayanan entitas dan sumber daya yang dialokasikan luas dari beberapa negara. Namun, IPSAS dan tujuan
untuk mendukung kegiatan-kegiatan dalam rangka statistik juga memiliki banyak kesamaan dalam
akuntabilitas dan tujuan pengambilan keputusan. perlakukan transaksi dan kejadian. Sebagai contoh,
Berbeda dengan sektor yang menggunakan basis keduanya mengadopsi akuntansi basis akrual, dalam
statistik pelaporan keuangan, sesuai dengan IPSAS 18, transaksi yang serupa, dan dalam beberapa hal
segmen membuat laporan tanpa membedakan antara memiliki struktur laporan yang sama.
kegiatan pasar dan non-pasar.
Dalam beberapa yurisdiksi, pengungkapan informasi
Pengungkapan informasi tentang GGS tidak yang tepat tentang GGS dalam laporan keuangan
menghilangkan kewajiban membuat pengungkapan dapat mendukung dan meningkatkan pengambilan
mengenai segmen sesuai dengan IPSAS 18. Hal ini keputusan, dan pertanggungjawaban pengguna
karena informasi tentang GGS saja tidak akan laporan tersebut. Sebagai contoh, pengungkapan
memberikan rincian yang memadai untuk informasi tentang GGS konsisten dengan peningkatan
memungkinkan pengguna mengevaluasi kinerja masa transparansi pelaporan keuangan, dan akan membantu
lalu entitas dalam mencapai tujuan utama pelayanan, pengguna laporan keuangan untuk lebih memahami:
ketika tujuan tersebut dicapai melalui entitas non
a. sumber daya yang dialokasikan untuk mendukung
GGS. Sebagai contoh, mengidentifikasi GGS sebagai
kegiatan pelayanan oleh GGS, dan kinerja
segmen tidak akan memberikan informasi tentang
keuangan pemerintah dalam memberikan layanan
kinerja pemerintah dalam mencapai tujuan
tersebut; dan
telekomunikasi, kesehatan atau tujuan pendidikan, di
b. Hubungan antara GGS dan sektor korporasi, dan
mana perusahaan-perusahaan pemerintah atau kuasi-
dampak masing-masing terhadap kinerja
perusahaan memberikan layanan yang terkait dengan
keuangan secara keseluruhan.
tujuan tersebut. Karena GGS hanya bagian dari
pemerintah secara keseluruhan, informasi GGS justru Penerapan di PSAP. Basis statistik pelaporan
tidak diperlukan jika pemerintah tidak menyajikan keuangan (laporan keuangan tujuan statistik) belum
informasi segmen dalam laporan keuangan diatur secara jelas di dalam PSAP. Bahkan di dalam
konsolidasi. PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian,
pada paragraf 5, secara gamblang dinyatakan bahwa
Penerapan di PSAP. Pelaporan segmen jika dikaitkan
standar tidak mengatur laporan statistik gabungan
dengan PSAP berkenaan dengan prinsip entitas
antara pemerintah pusat dan daerah. Antarpemerintah
akuntansi. PSAP telah mengatur mengenai entitas
pun sebagai sesama GGS belum dilakukan
akuntansi dan entitas pelaporan. Pekerjaan dari entitas
konsolidasi, maka terlebih dari itu, pengungkapan
akuntansi adalah menyelenggarakan akuntansi dan
PFC dan PNFC juga belum diatur secara terpisah.
menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan
anggaran/barang yang dikelolanya yang ditujukan Akan tetapi, dalam perkembangannya pemerintah
kepada entitas pelaporan. Sedangkan entitas pelaporan selalu mengadakan perbaikan. Sebagaimana dikutip
bertugas menyusun laporan keuangan konsolidasi atas dari publikasi situs Kementerian Keuangan, pada
entitas akuntansi yang berada di bawahnya. tanggal 2 Oktober 2013, Kementerian Keuangan
bekerja sama dengan International Monetary Fund
Entitas akuntansi adalah segmen, yang menurut
(IMF) dan Government Partnership Fund (GPF)
IPSAS juga wajib membuat laporan keuangan, tanpa
menyelenggarakan Lokakarya GFS (Government
harus mengidentifikasi transaksi pasar dan nonpasar.
Finance Statistics/ Statistik Keuangan Pemerintah).
PSAP telah mengatur bahwa entitas akuntansi sebagai
Tujuan diselenggarakannya lokakarya ini antara lain
segmen bawah yang menyusun laporan keuangan pada
untuk harmonisasi akuntansi berbasis akrual dengan
tingkatan pertanggungjawaban akuntansi di wilayah
GFS, memperkenalkan implementasi GFS di
akuntansi masing-masing, dan pengungkapan
Indonesia, mengidentifikasi tantangan dan mencari
mengenai GGS dijelaskan secara natural, dan memang
solusi atas permasalahaan yang timbul dalam praktik
hanya itu yang diungkapkan.
penyusunan Laporan GFS di Indonesia, khususnya di
3.3 Basis Statistik Pelaporan Keuangan wilayah.
Tujuan dari laporan keuangan yang disusun sesuai Lokakarya didahului dengan pelatihan GFS yang
dengan IPSAS dan tujuan statistik berbeda dalam dilaksanakan pada 23-25 September 2013 yang
beberapa hal. Tujuan dari laporan keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya
disusun sesuai dengan IPSAS adalah untuk manusia (SDM) dalam memahami aspek konseptual
memberikan informasi yang berguna untuk maupun aspek praktis penerapan GFS, termasuk

-5-
memahami proses kompilasi data, konversi data Penerapan di PSAP. PSAP tidak memberikan
akuntansi ke GFS, dan metodologi penyusunan gambaran yang jelas mengenai GBE, hanya saja di
laporan GFS. PSAP 06 tentang Akuntansi Investasi, diatur berbagai
metode penilaian investasi sesuai dengan sifat dan
Lokakarya kali ini menghadirkan narasumber yang
tingkat kepemilikan saham di perusahaan tersebut.
berasal dari GFS Expert IMF dan GPF, Perwakilan
GBE adalah sebagai sektor bisnis pemerintah, tetapi
Negara ASEAN yang telah menerapkan GFS,
campur tangan pemerintah sangat kecil, dan bisa
Direktur Jenderal Perbendaharaan, Direktur Akuntansi
dikatakan tidak signifikan. Hal ini bisa dicerminkan
dan Pelaporan Keuangan, serta para pejabat di
dari kepemilikan saham yang kurang dari 20% dan
lingkungan Ditjen Perbendaharaan. Pada kesempatan
PSAP merekomendasikan penilaian menggunakan
tersebut, mereka memberikan pemaparan materi serta
metode biaya. LKPP telah mengungkapkan nilai
knowledge sharing kepada 112 peserta yang berasal
investasi pemerintah di beberapa sektor bisnis. Hal ini
dari para pemangku kepentingan Statistik Keuangan
akan bisa diidentifikasikan apakah merupakan GBE
Pemerintah, baik internal maupun eksternal Ditjen
atau PFC/PNFC, setelah menggunakan beberapa
Perbendaharaan.
asumsi dasar yang ada di dalam LKPP. Investasi
Dalam penerapan akuntansi berbasis akrual dan GFS Permanen PMN diungkapkan sebesar
diperlukan mandat yang jelas, komitmen para Rp844.094.126.993.709 per 31 Desember 2013. Nilai
pimpinan, koordinasi yang baik antar-pemangku ini adalah dirincikan di dalam CaLK sesuai pada tabel
kepentingan, sumber daya yang memadai, struktur 2.
manajemen proyek yang efektif, serta dukungan
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang
teknologi dan sistem informasi yang memadai.
yang dimaksudkan untuk dimiliki secara
3.4 Kebijakan Akuntansi Penyajian berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk
mendapatkan dividen dan/atau menanamkan pengaruh
Standar ini mensyaratkan penyajian yang memadai
yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau
tentang GGS pada laporan keuangan, dan
menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen
pengungkapannya memenuhi karakteristik kualitatif
meliputi seluruh Penyertaan Modal Negara (PMN)
informasi keuangan, termasuk dimengerti, relevansi, pada perusahaan negara, lembaga internasional, badan
keandalan, dan dapat dibandingkan. usaha, atau badan hukum lainnya.
IPSAS umumnya berlaku untuk semua entitas sektor
Tabel 2
publik. Namun, pengungkapan tersebut hanya terbatas
Investasi Permanen PMN
pada GGS pada pemerintahan – bukan pada sektor
privat yang terkait. Oleh karena itu, Standar ini khusus
diperuntukkan bagi pemerintah yang menyusun
laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan IPSAS,
baik pemerintah pusat maupun daerah.
Penerapan di PSAP. Karakteristik kualitatif informasi
keuangan, telah diatur di dalam Kerangka Konseptal
Akuntasi Pemerintahan, bahwa Karakteristik kualitatif Sumber: LKPP 2013
laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif Investasi Permanen PMN terdiri dari investasi pada
yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi perusahaan negara, lembaga keuangan internasional,
sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat Eks Badan Hukum Milik Negara (BHMN), Perguruan
karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), Bank
yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah Indonesia, Lembaga Penjaminan Simpanan, dan badan
dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki: usaha lainnya. PMN pada perusahaan negara yang
(a) Relevan; kepemilikan pemerintah adalah sama dengan atau
(b) Andal; lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha
(c) Dapat dibandingkan; dan Milik Negara (BUMN). Sedangkan PMN pada
(d) Dapat dipahami. perusahaan negara yang kepemilikan pemerintah
3.5 Government Business Enterprises kurang dari 51 persen (minoritas) disebut sebagai Non
BUMN. GBE ini nampaknya di Indonesia lebih tepat
GBE mencakup usaha perdagangan, seperti barang disebut sebagai Perusahaan Non BUMN karena
kebutuhan sehari-hari, dan perusahaan keuangan, pengaruh pemerintah kurang signifikan.
seperti lembaga keuangan. GBE pada dasarnya tidak
berbeda dari entitas yang melakukan kegiatan serupa Karena pengaruh tidak signifikan dan jumlah
di sektor swasta. GBE umumnya beroperasi untuk investasinya pun kecil, Non BUMN yang disamakan
mendapatkan keuntungan, meskipun beberapa sebagai GBE ini dipercayakan untuk
mungkin memiliki kewajiban pelayanan masyarakat mneyelenggarakan pelaporan keuangan secara
tertentu dengan memproduksi barang dan jasa untuk independen sebagai entitas bisnis yang terpisah,
masyarakat yang diberikan secara cuma-cuma atau sedangkan pemerintah sebagai GGS mencatat nilai
dengan harga murah.

-6-
investasi di GBE tersebut sebagai Investasi Permanen dan jasa, tetapi tidak menghasilkan keuntungan
PMN, dan tidak dikonsolidasikan. finansial bagi entitas yang mengendalikannya.
3.6 Sektor Umum Pemerintah GBE memiliki karakteristik yang mirip dengan
perusahaan atau perusahaan kuasi publik,
Sesuai tujuan statistik pelaporan keuangan, sektor
sebagaimana didefinisikan dalam basis statistik
publik terdiri dari sektor GGS, PFC, dan PNFC.
pelaporan keuangan. Namun, tidak bisa dipersamakan
Subkelompok tambahan dalam sektor ini dapat
antara GBE dengan sektor PFC dan PNFC. Misalnya,
diidentifikasi untuk keperluan analisis statistik.
GBE nonresiden tidak akan diklasifikasikan sebagai
GGS didefinisikan dalam SNA 93 (dan update) terdiri PFC atau PNFC.
dari (a) unit-unit pemerintah pusat, daerah, dan
Penerapan di PSAP. Sebagaimana dipaparkan di
masyarakat, (b) dana jaminan sosial pada setiap
bagian GBE, PSAP memberikan ruang bagi bagi kita
tingkat pemerintahan, dan (c) lembaga nirlaba non
untuk menerjemahkan GBE dan PFC/PNFC sesuai
pasar yang dikendalikan oleh unit pemerintah.
dengan kriteria tertentu yang ada di dalam LKPP.
Sesuai tujuan statistik pelaporan keuangan, GGS Fokus pemerintah sebagai GGS dalam
meliputi operasi pusat pemerintahan, dan biasanya menginvestasikan secara permanen dananya sebagai
mencakup semua entitas nonlaba nonpasar masyarakat Penanaman Modal Negara (PMN) adalah untuk
yang kegiatan mereka didanai terutama oleh entitas memberikan pengaruh yang signifikan pada bisnis
pemerintah. Dengan demikian, pembiayaan entitas perusahaan tersebut karena pemerintah berasumsi
bersumber terutama dari alokasi pajak pemerintah, bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan
dividen dari perusahaan pemerintah, pendapatan yang bidangnya menguasai hajat hidup orang banyak
lainnya, dan pinjaman. The GGS biasanya meliputi yang menurut UUD 1945 harus dikuasai oleh negara.
entitas seperti departemen pemerintah, pengadilan
Nilai PMN pada BUMN/BHMN dengan persentase
hukum, lembaga pendidikan publik, unit pelayanan
kepemilikan sama dengan atau lebih dari 51 (lima
kesehatan masyarakat, dan lembaga pemerintah
puluh satu) persen serta investasi pada BI disajikan
lainnya. GGS tidak termasuk PFC atau PNFC.
dengan menggunakan metode ekuitas. Nilai PMN
Penerapan di PSAP. Secara jelas, PSAP 11 tentang pada perusahaan minoritas (Non BUMN) dengan
Laporan Keuangan Konsolidasi menyampaikan bahwa kepemilikan 20 (dua puluh) persen atau lebih
laporan keuangan konsolidasi mengatur tentang disajikan dengan menggunakan metode ekuitas,
penyusunan laporan konsolidasi pada unit-unit sedangkan kepemilikan kurang dari 20 (dua puluh)
pemerintahan (GGS) dalam rangka untuk penyajian persen menggunakan metode biaya.
laporan keuangan untuk tujuan umum demi
Penilaian investasi permanen diprioritaskan
meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan
menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi
keuangan.
bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau
3.7 PFC dan PNFC terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka
digunakan metode nilai bersih yang dapat
PFC terdiri atas perusahaan keuangan, perusahaan
direalisasikan. Investasi dalam bentuk pemberian
kuasi, dan lembaga nirlaba pemerintah di dalam negeri
pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non
yang terutama terlibat dalam intermediasi keuangan earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi
dan penyediaan jasa keuangan untuk pasar. Termasuk dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada
dalam sektor ini adalah bank yang dikuasai
lembaga-lembaga keuangan internasional,
pemerintah, termasuk bank sentral, dan lembaga
menggunakan metode biaya. Khusus untuk penyertaan
keuangan pemerintah lainnya yang beroperasi secara
pada lembaga keuangan internasional disajikan
pasar.
dengan menggunakan metode biaya berdasarkan hasil
PNFC terdiri dari perusahaan non-keuangan, konfirmasi dan disesuaikan dengan kurs tengah BI
perusahaan kuasi, dan lembaga nirlaba pemerintah pada tanggal pelaporan.
yang menghasilkan barang atau jasa non keuangan
Jika dianalisis, istilah PFC/PNFC di Indonesia adalah
untuk pasar. Termasuk dalam sektor ini adalah entitas
sebagai BUMN karena sifat pemerintah yang
seperti kebutuhan rumah tangga milik publik dan
signifikan terhadap perusahaan tersebut dan
entitas perdagangan barang dan jasa.
pendanaan tergantung dari pemerintah. Tabel 2
Basis statistik pelaporan keuangan mendefinisikan: menunjukkan kepada kita bahwa Investasi permanen
PMN pada BUMN sangatlah besar yaitu Rp
a. Perusahaan adalah badan hukum yang diciptakan 793.035.186.146.735. Pengakuan telah menggunakan
untuk tujuan memproduksi barang dan jasa untuk metode ekuitas, tetapi PSAP belum memberikan
pasar; standar baku tentang konsolidasi laporan keuangan
b. Perusahaan kuasi adalah perusahaan yang tidak keuangan antara pemerintah sebagai GGS, dengan
didirikan atau didirikan secara hukum, tetapi perusahaan negara (BUMN). Padahal, standar
fungsi seolah-olah sebagai perusahaan; dan akuntansi di sektor publik telah menerapkan
c. lembaga nirlaba adalah badan hukum atau lainnya konsolidasi ini, yaitu ketika kepemilikan saham lebih
yang memproduksi atau mendistribusikan barang

-7-
dari 50% di perusahaan anak. Laporan keuangna pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba
tujuan statistik juga mensyaratkannya dalam rangka kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima
transparansi dan evaluasi kinerja GGS. Saat ini, pemerintah akan mengurangi nilai investasi
investasi di BUMN baru diakui sebagai aset sesuai pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga
dengan metode ekuitas. Pemerintah sebagai GGS diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan
membuat laporan konsolidasi pemerintah. BUMN investasi pemerintah, misalnya pengaruh valuta asing
membuat laporan BUMN sesuai PSAK. serta revaluasi aset tetap. Penggunaan metode
sebenarnya tergantung dari pihak manajerial, dalam
3.8 Kebijakan Akuntansi Penilaian Investasi
hal ini pemerintah.
Pengungkapan informasi keuangan tentang GGS
Basis statistik pelaporan keuangan mengharapkan
wajib dilakukan dalam penyajian laporan keuangan
idealisme pelaporan agar laporan keuangan
konsolidasi pemerintah, kecuali untuk entitas PFC dan
konsolidasi benar-benar dapat dijadikan sarana
PNFC, maka GGS hanya mengakui nilai investasinya
pengambilan keputusan yang tepat. IPSAS belum bisa
pada PFC dan PNFC sebagai aset dan menilai aset
mengakomodir seperti yang disyaratkan dalam basis
tersebut berdasarkan carrying amount net asset
statistik. Demikian juga PSAP, misalnya dalam hal
perusahaan.
penyajian nilai aset, tidak setiap tanggal pelaporan
Untuk menerapkan IPSAS 6, konsolidasi ke GGS dapat disajikan sesuai dengan nilai pasar karena
akan menghasilkan ulang penyajian laporan keuangan memperhatikan kesulitan dan pertimbangan biaya-
konsolidasi pemerintah, bukan laporan keuangan manfaat.
GGS. Oleh karena itu, dalam mengungkapkan
Setidaknya, PSAP telah memberikan prosedur yang
informasi keuangan tentang GGS, saldo dan transaksi
jelas mengenai proses konsolidasi di dalam GGS. Jika
di dalam entitas GGS dieliminasi sesuai dengan
di dalam IPSAS saldo dan transaksi di dalam entitas
IPSAS 6. Namun, saldo dan transaksi entitas antar-
GGS dieliminasi sesuai dengan IPSAS 6, dan saldo
GGS dan dengan entitas di sektor lain tidak
dan transaksi antar-GGS dan dengan entitas di sektor
dieliminasi.
lain tidak dieliminasi, maka di alam PSAP
Standar ini membutuhkan GGS untuk mengakui mengeliminasi reciprocal account (akun timbal balik)
investasi di sektor PFC atau PNFC sesuai dengan dan jika tidak dapat dilakukan akan diungkapkan di
carrying amount aset bersih. Hal ini menunjukkan CaLK.
bahwa pengungkapan GGS mencerminkan pemilahan
Tabel 3
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan
Perbandingan Eliminasi Akun
keuangan konsolidasi pemerintah dan menjadi bagian Basis
dari laporan keuangan konsolidasi itu sendiri. No Bahasan IPSAS PSAP
Statistik
Konsisten dengan GGS yang menjadi pemilah laporan 1. Saldo dan Reciprocal account
keuangan konsolidasi pemerintahan, perubahan nilai transaksi di dieliminasi dieliminasi Dieliminasi
tercatat aktiva bersih entitas tersebut akan diakui dalam entitas
GGS
dengan cara yang sama seperti yang diakui dalam
2. Saldo dan Konsolidasi Tidak Tidak
laporan keuangan konsolidasi pemerintah. transaksi dieliminasi. dieliminasi.
antar- GGS
Basis statistik pelaporan mengharuskan semua aset 3. Saldo dan Konsolidasi Tidak Tidak
dan kewajiban (kecuali pinjaman) yang akan dinilai transaksi di dieliminasi. dieliminasi.
kembali dengan nilai pasar pada setiap tanggal luar entitas
pelaporan. IPSAS mencakup persyaratan pengukuran GGS
4. Penlaian aset Konsolidasi Carrying Metode
yang berbeda, dan memperbolehkan biaya dan nilai- investasi di amount net ekuitas.
nilai saat ini untuk aset dan kewajiban pada tingkatan PFC/PNFC asset.
tetentu. IPSAS tidak mewajibkan semua aset dan
kewajiban dinilai kembali dengan nilai pasar. Oleh 3.9 Pemisahan
karena itu, pengukuran aktiva dan kewajiban dalam Pemerintah nasional dapat mengontrol pemerintah
pengungkapan GGS dalam laporan keuangan, daerah sehingga laporan keuangan pemerintah pusat
termasuk investasi di sektor PFC dan PNFC, mungkin akan mengkonsolidasikan berbagai tingkat
berbeda dari dasar pengukuran yang diterapkan dalam pemerintahan. Jika laporan keuangan
basis statistik pelaporan. mengkonsolidasikan tingkat pemerintahan yang
Penerapan di PSAP. PSAP telah memberikan berbeda, pemilahan lebih lanjut dari laporan keuangan
gambaran dalam penyajian laporan konsolidasi, yaitu konsolidasi dapat dilakukan sesuai dengan persyaratan
bahwa investasi dalam BUMN sebagai penjelmaan standar ini untuk mengungkapkan informasi tentang
dari istilah PFC/PNFC, dinilai dengan metode ekuitas GGS secara terpisah pada setiap tingkat pemerintahan.
(karena penyertaan pemerintah 51% lebih), berbeda Akan tetapi, pemilahan ini tidak diperlukan lagi.
dengan IPSAS yang menggunakan metode carrying Namun, dapat disajikan untuk lebih membantu
amount net asset. Di dalam metode ekuitas ini, pengguna untuk lebih memahami hubungan antara
pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya kegiatan GGS dari setiap tingkat pemerintahan yang
perolehan ditambah aatau dikurangi laba atau rugi dikonsolidasikan dalam laporan keuangan, dan

-8-
hubungan antara laporan keuangan dan basis statistik Standar ini mengharuskan entitas yang memilih untuk
pelaporan keuangan. mengungkapkan informasi tentang GGS untuk
mengungkapkan daftar entitas terkontrol yang
3.10 Pengungkapan
signifikan yang termasuk dalam GGS. IPSAS 6
Pengungkapan yang dibuat sehubungan dengan GGS membutuhkan entitas mempersiapkan laporan
setidaknya harus mencakup sebagai berikut: keuangan konsolidasi untuk mengungkapkan daftar
entitas terkontrol yang signifikan yang disertakan
(a) Aset utama, yang menunjukkan secara terpisah
dalam laporan keuangan konsolidasi. Pengungkapan
investasi di sektor lain;
mengenai entitas yang dikonsolidasikan dalam
(b) Kewajiban utama; laporan keuangan sesuai dengan IPSAS 6 termasuk
(c) Net asset/ekuitas; dalam GGS akan membantu pengguna dalam
(d) Total kenaikan dan penurunan revaluasi dan jenis
mengembangkan pemahaman tentang hubungan
pendapatan dan beban lain yang diakui secara
informasi tentang pemerintah dan GGS-nya, dan
langsung di dalam net asset/ekuitas;
dalam memahami informasi GGS itu sendiri.
(e) Pendapatan utama;
(f) Beban utama; Demikian pula, pengungkapan perubahan dalam
(g) Surplus/defisit; entitas terkontrol yang termasuk dalam GGS akan
(h) Arus kas dari kegiatan operasi utama; memungkinkan pengguna untuk memantau hubungan
(i) Arus kas dari kegiatas investasi; antara laporan keuangan konsolidasi dan informasi
(j) Arus kas dari kegiatan pembiayaan. GGS dari waktu ke waktu.
Cara pengungkapan GGS tidak akan jauh berbeda Penerapan di PSAP. PSAP telah memberikan
dengan laporan keuangan pemerntah yang disusun gambaran yang hampir sama dengan IPSAS dalam
sesuai dengan IPSAS. menyajikan laporan keuangan konsolidasi. Hanya
saja, laporan keuangan Indonesia lebih banyak. Jika
IPSAS mengidentifikasikan satu set lengkap laporan
IPSAS hanya mensyaratkan neraca, laporan kinerja
keuangan (dengan metode akrual) yang terdiri dari
keuangan, laporan perubahan net asset/ekuitas,
neraca, laporan kinerja keuangan, laporan perubahan
laporan arus kas, kebijakan akuntansi dan catatan atas
net asset/ekuitas, laporan arus kas, kebijakan laporan keuangan, maka PSAP mensyaratkan Neraca,
akuntansi dan catatan atas laporan keuangan. Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,
Standar ini mensyaratkan pengungkapan aktiva utama, Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran, dan
kewajiban, pendapatan, biaya, dan arus kas yang Laporan Perubahan SAL. Metode yang diterapkan
tercermin dalam laporan keuangan. Standar ini tidak juga telah mengakomodir basis akrual mulai tahun
memberikan tempat untuk mengungkapkan GGS. anggaran 2015.
Pemerintah yang memilih untuk membuat
3.11 Rekonsiliasi Lapkeu Konsolidasi
pengungkapan GGS dapat membuat pengungkapan
tersebut dengan cara (a) pengungkapan di catatan atas Pengungkapan GGS harus direkonsiliasikan ke
laporan keuangan, (b) kolom terpisah dalam laporan laporan keuangan konsolidasi pemerintah, yang
keuangan utama, atau (c) jika tidak, disesuaikan menunjukkan secara terpisah jumlah penyesuaian
dengan kebijakan masing-masing. Namun, cara untuk setiap item ekuivalen di dalam laporan
pengungkapan GGS akan tidak jauh berbeda dari keuangan.
laporan keuangan konsolidasi yang disusun sesuai
Standar ini membutuhkan jumlah yang diungkapkan
dengan IPSAS.
sehubungan dengan GGS untuk disesuaikan dengan
Untuk membantu pengguna dalam memahami jumlah ekuivalen dalam laporan keuangan konsolidasi
hubungan antara informasi keuangan yang disajikan pemerintah. Entitas akan menyajikan secara terpisah
untuk GGS pada operasi pemerintah, basis statistik penyesuaian jumlah investasi aset sektor PFC dan
pelaporan keuangan membutuhkan biaya total PNFC, dan penyesuaian untuk masing-masing item
pemerintah yang harus dipisahkan dan diungkapkan yang diungkapkan secara terpisah. Selain itu, entitas
per tingkatan, berdasarkan sifat biaya atau klasifikasi mungkin (tetapi tidak wajib), mengungkapkan secara
Fungsi Pemerintah (COFOG). Entitas juga akan terpisah jumlah penyesuaian untuk setiap item
membuat pengungkapan tambahan yang diperlukan disebabkan oleh sektor PFC dan PNFC. Rekonsiliasi
bagi pengguna untuk memahami sifat dari informasi ini akan memungkinkan pemerintah untuk lebih
yang disajikan. melaksanakan kewajiban akuntabilitasnya dengan
menunjukkan hubungan antara jumlah setiap item
Entitas yang mengungkapkan GGS harus
untuk GGS dengan jumlah total item untuk
mengungkapkan entitas terkontrol yang signifikan
pemerintah.
dalam GGS, dan perubahan entitas dari periode
sebelumnya, beserta penjelasan tentang alasan 3.12 Rekonsiliasi untuk Basis Statistik Pelaporan
mengapa entitas yang sebelumnya termasuk dalam Keuangan
GGS, tetapi kemudian tidak disertakan lagi.
Basis statistik pelaporan keuangan dan IPSAS
memiliki banyak kesamaan dalam perlakuan mereka

-9-
terhadap transaksi dan peristiwa tertentu. Namun, ada 4. KESIMPULAN
juga perbedaan. Misalnya, di samping perbedaan
1) Syarat-syarat untuk pengungkapan informasi
dalam pengukuran aktiva dan kewajiban, dasar
keuangan tentang GGS harus dimuat dalam GPFS
statistik pelaporan keuangan memperlakukan dividen
sesuai IPSAS. Pengungkapan tersebut bersifat
sebagai beban, sedangkan IPSAS memperlakukannya
diwajibkan (required);
sebagai distribusi. Dasar statistik pelaporan keuangan
2) GGS terdiri dari terdiri dari (a) unit-unit
juga membuat perbedaan antara transaksi dan aliran
pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, (b)
dana ekonomi lainnya untuk penyajian informasi
dana jaminan sosial pada setiap tingkat
keuangan yang saat ini tidak tercermin dalam laporan
pemerintahan, dan (c) lembaga nirlaba non pasar
keuangan konsolidasi, dan fokus pada langkah-
yang dikendalikan oleh unit pemerintah.
langkah tertentu yang relevan untuk analisis kebijakan
3) Perlakuan investasi yang diusulkan dalam
fiskal seperti net pinjaman / pinjaman dan kas surplus
perusahaan publik dalam GGS harusnya dinilai
/ defisit.
dengan metode ekuitas, sedangkan IPSAS
Standar ini tidak memerlukan rekonsiliasi antara menggunakan carrying value net asset.
pengungkapan GGS dalam laporan keuangan 4) Setiap unit pemerintah yang memilih untuk
konsolidasi dengan pengungkapan GGS untuk dasar menyajikan informasi GGS diwajibkan untuk
statistik pelaporan keuangan, untuk tujuan memisahkan informasi tersebut menurut unit
kepraktisan, dan biaya dan manfaat. Namun, dalam laporan konsolidasi.
rekonsiliasi dengan cara pengungkapan di catatan atas 5) Rekonsiliasi ke pelaporan untuk tujuan statistik
laporan keuangan tidak dilarang. tidak diwajibkan.
6) Penyajian informasi GGS perlu standar tersendiri.
Penerapan di PSAP. Pada dasarnya, PSAP telah
Kini telah diatur di dalam IPSAS 22.
memiliki banyak kesamaan dengan IPSAS, tetapi
7) Syarat pengungkapan GGS dalam basis kas juga
masih belum bisa sama dengan basis statistik
harus dikembangkan untuk mendukung
pelaporan keuangan. Dalam beberapa kesempatan,
transparansi dan evaluasi kinerja atas GGS.
pemerintah akan menuju ke arah yang lebih baik
8) Pada dasarnya, PSAP banyak sejalan dan
dalam standar akuntansi pemerintahan dan tentunya
memiliki banyak kesamaan dengan IPSAS, tetapi
harus didukung oleh Sistem Informasi yang handal.
masih belum bisa sama dengan basis statistik
3.13 Contoh Penerapan pelaporan keuangan.
Pengungkapan berikut dibuat untuk sektor 5. DAFTAR REFERENSI
pemerintahan umum (GGS) dan menggunakan
[1] Beams, Flyod A. et.al. 2011. Advanced
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan
Accounting. United States: Pearson.
keuangan konsolidasi. Pemerintah memiliki
[2] Kieso, et.al. 2011. Intermediate Accounting IFRS
perusahaan keuangan publik (PFC) dan sektor
Edition Volume 1, United States: John Wiley &
perusahaan non finansial publik (PNFC). Sesuai
Sons, Inc., 2011.
dengan persyaratan IPSAS 22, PFC dan PNFC tidak
[3] Iternational Public Sector Accounting Standards
dikonsolidasikan dalam pengungkapan GGS, tetapi
(IPSAS).
diakui sebagai investasi dari GGS. Investasi di PFC
[4] Public Sector Accounting Board (PSAB) Kanada.
dan PNFC disajikan dalam satu akun, diukur pada
20 Question about Government Reporting Entity.
carrying value net assets perusahaan asosiasi.
[5] Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun
GGS terdiri dari semua kementerian pemerintah pusat 2013.
dan entitas lain yang dikendalikan oleh pemerintah [6] Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
yang terutama terlibat dalam kegiatan non-pasar. Keuangan Negara.
Entitas ini adalah: [7] Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Kementerian x y z.
[8] Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
Selama periode pelaporan, kegiatan yang berkaitan tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
dengan layanan pos, yang sebelumnya dilakukan oleh [9] www.perbendaharaan.go.id. Diakes pada 16
kementerian komunikasi, telah dikomersialkan dan November 2014.
tidak lagi termasuk dalam informasi keuangan yang [10] www.kemenkeu.go.id. Diakses pada 16
disajikan untuk GGS. Oleh karena itu, kita harus November 2014.
melakkan pemilahan sesuai dengan Attachment 1 [11] www.budget.gov.au. Diakses pada 16 November
misalnya pada Laporan Kinerja Keuangannya. 2014.

- 10 -
Attachment 1

- 11 -

Вам также может понравиться