Вы находитесь на странице: 1из 46

Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan


untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
masyarakat yang setinggi- tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap
orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh akses atas sumberdaya di bidang kesehatan. Namun, setiap
orang juga tidak luput dari kewajiban- kewajiban di bidang kesehatan.

Dalam Sistem Kesehatan Nasional 2009, khususnya dalam tujuan Sub


Sistem Pemberdayaan Masyarakat adalah meningkatnya kemampuan
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, mampu mengatasi masalah
kesehatan secara mandiri, berperan aktif dalam, setiap pembangunan
kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan
pembangunan berwawasan kesehatan.

Saat ini, dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat masih


diposisikan sebagai objek dan belum sebagai subjek. Selain itu, masih
banyak upaya kesehatan belum menyentuh masyarakat yang tinggal di daerah
terpencil, tertinggal, kepulauan, dan perbatasan. Untuk itu, perlu adanya Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), agar upaya kesehatan lebih
mudah diakses (accessible), lebih terjangkau (affordable), serta lebih
berkualitas (quality).

Dalam Kepmenkes Nomor 1529 Tahun 2010 tentang Pedoman


Pelaksanaan Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif disebutkan bahwa
salah satu kriteria desa dan kelurahan siaga aktif adalah adanya kemudahan
akses masyarakat ke sarana pelayanan kesehatan (Poskesdes, Puskesmas

1|Page
Pembantu, Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya) dan pengembangan
UKBM yang melaksanakan surveilans berbasis masyarakat.

Dalam perkembangan pemberdayaan masyarakat sampai dewasa ini,


telah tumbuh dan berkembang berbagai UKBM. Berbagai UKBM yang telah
berkembang, antara lain Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Upaya
Kesehatan Kerja (Pos UKK), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), Pos
Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM), Pos Malaria
Desa (Posmaldes), Pos TB Desa, Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Pondok
Bersalin Desa (Polindes), dll.

Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif pada akhirnya


diharapkan terintegrasi dengan perencanaan pembangunan desa, agar dalam
pelaksanaannya dapat berkesinambungan. Oleh karena itu, diperlukan
dukungan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait. Hal ini
diperkuat dengan terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri Nomor
140/1508/SJ Tahun 2011 yang ditujukan kepada seluruh Gubernur, Bupati,
dan Walikota seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan pengembangan desa
dan kelurahan siaga aktif di wilayahnya masing-masing sesuai dengan isi
Pedoman umum pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif.

SELAMAT BELAJAR, SEMOGA BERHASIL

2|Page
Modul ini disusun sedemikian rupa agar Anda dapat mempelajarinya
secara mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya
secara serius dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar
sebagai berikut:
1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam
mempelajari modul ini.
2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB) 1 dan
seterusnya, karena materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3) Anda harus punya
4) Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB.
Jika ada materi yang harus dipraktikan, maka Anda diminta untuk
mempraktikannya.
5) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 300 menit.
6) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari
buku-buku lain, koran, atau majalah yang membahas tentang konsep
kebidanan.
7) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat
tergantung pada keseungguhan Anda sendiri.
8) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta mengerjakan tugas
maupun soal-soal yang ada didalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau
sedikitnya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan
untuk mempelajari KB berikutnya.
9) Kunci jawaban untuk setiap KB ada dibagian akhir modul ini. Silahkan
cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda
belum berhasil silahkan peljari sekali lagi bagian-bagian yang belum
Anda kuasai. Ingat! Janga melihat kunci jawaban sebelum Anda selesai
megerjakan tugas.

3|Page
10) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman
Andam jika masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen
fasilitator dari Mata Kuliah ini.
11) Setelah semua KB dipelajari,dan semua tugas sudah Anda kerjakan
dengan benar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah
menguasai seluruh materi sesuai dengan tujuan yang diharpkan. Bila
jawabannya “Ya” maka hubungi dosen pembina Anda untuk meminta
Tes akhir Modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil jika sedikitnya
jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diperbolehkan untuk
mempelajari modul berikutnya.

4|Page
Kegiatan Belajar 1

Konsep Dasar Poskesdes dan Langkah Pengembangan


Poskesdes

Untuk mengetahui tentang Konsep Dasar Poskesdes dan Langkah


Pengembangan Poskesdes

Peserta didik dapat menganalisa tentang :


1. Pengertian Poskesdes
2. Tujuan Poskesdes
3. Ruang Lingkup Poskesdes
4. Fungsi Poskesdes
5. Prioritas Pengembangan
6. Manfaat Poskesdes
7. Organisasi Poskesdes
8. Persiapan Internal
9. Persiapan Eksternal
10. Telaah Mawas Diri
11. Musyawarah Masyarakat Desa
12. Pembentukan dan Pengembangan
13. Jejaring Kerjasama

Adapun pokok-pokok materi adalah :


1. Konsep Dasar Poskesdes
2. Langkah Pengembangan Poskesdes

5|Page
Konsep Dasar Poskesdes dan Langkah
Pengembangan Poskesdes

A. Pengertian Poskesdes
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/ menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
desa.Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan
pertemuan antara upaya-upaya masyarakat dan dukungan
pemerintah.Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan
kader atau tenaga sukarela Iainnya.
Pembentukan POSKESDES didahulukan pada Desa yang tidak memiliki
Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (PUSTU), dan bukan ibu Kota
Kecamatan atau Ibu Kota Kabupaten. POSKESDES di harapkan sebagai pusat
pengembangan dan kordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan masyarakat
Desa, misalnya POS Pelayanan Terpadu atau POSYANDU dan warung obat
desa (WOD).

B. Tujuan Poskesdes
Banyak yang menjadi tujuan dalam pembentukan pembinaan poskesdes di
desa – desa, antara lain :
1. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring & informasi kesehatan
2. Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
4. Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan
kesehatan di wilayah desanya

6|Page
5. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
6. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka
meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko
dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar
biasa atau KLB serta factor- factor resikonya
7. Tersedianya upaya pemerdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan
8. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
masyarakat dan tenaga professional kesehatan
9. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa
Pembangunan Poskesdes di maksudkan untuk lebih mendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan
pelayanan kesehatan, Poskesdes dibangun dalam rangka
menyelenggarakan pelayanan Kesehatan dasar ,menyeluruh dan terpadu
dan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat desa/Kecamatan
Program Kesehatan yang diselenggarakan oleh Poskesdes
merupakan program Desa Siaga untuk memberikan jaminan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sebagai
upaya membangun masyarakat mandiri.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan Poskesdes meliputi upaya kesehatan yang


mencakup upaya promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader kesehatan.

Kegiatan Poskesdes, utamanya adalah pelayanan kesehatan dasar yaitu


layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, kesehatan anak dan

7|Page
pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit, surveilans gizi,
surveilans perilaku berisiko, surveilans lingkungan, dan masalah kesehatan
lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan, serta kesiapsiagaan terhadap
bencana. Sebagai bentuk pertanggungjawaban maka kegiatan di Poskesdes
didukung dengan pencatatan dan pelaporan.

Poskesdes merupakan pendorong dalam menumbuhkembangkan


terbentuknya UKBM lain di masyarakat serta meningkatkan partisipasi
masyarakat dan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.

Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau


kemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah dan mufakat oleh
forum desa siaga aktif atau forum kesehatan lainnya yang sudah ada, yang
disesuaikan dengan kondisi dan potensi masyarakat setempat.

D. Fungsi Poskesdes
Begitu banyak fungsi poskesdes yang sebenarnya dapat kita manfaatkan
antara lain adalah :
1. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah
kesehatan
3. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan
kepada masyarakat serta meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan
kesehatan
4. Sebagai wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang ada di desa

E. Prioritas Pengembangan
Mengingat Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar yang sekaligus menjadi wahana pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan maka prioritas pengembangannya adalah:

8|Page
1. Desa yang tidak terdapat atau yang sulit mengakses fasilitas pelayanan
kesehatan (Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Rumah Sakit).
2. Desa di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan.

F. Manfaat Poskesdes
Begitu banyak manfaat dari adanya poskesdes, bukan hanya untuk
perorangan tapi juga untuk masyarakat luas antara lain adalah :
1. Bagi masyarakat
a. Permasalahan di desa dapat terdeteksi dini, sehingga bisa ditangani
cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi potensi dan kemampuan yang ada
b. Memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang dekat
2. Bagi kader
a. Mendapat informasi awal di bidang kesehatan
b. Mendapat kebanggaan, dirinya lebih berkarya bagi masyarakat
3. Bagi puskesmas
a. Memperluan jangkauan pelayanan puskesmas dengan mengoptimalkan
sumber data secara efektif dan efisien
b. Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat
pelayanan kesehatan strata pertama
4. Bagi sektor lain
a. Dapat memadukan kegiatan sektornya di bidang kesehatan
b. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan lebih afektif dan
efisien

G. Organisasi Poskesdes
1. Tenaga poskesdes
a. Tenaga masyarakat :
1) Kader

9|Page
2) Tenaga sukarela lainnya Tenaga masyarakat minimal 2 orang
yang telah mendapat pelatihan khusus
b. Tenaga kesehatan Minimal terdapat seorang bidan yang
menyelenggarakan pelayanan
2. Kepengurusan dipilih melalui musyawarah mufakat masyarakat desa,
serta ditetapkan oleh kepala desa. Struktur minilmal terdiri dari Pembina
ketua, sekretaris, bendahara dan anggota
3. Kedudukan dan hubungan kerja
a. Poskesdes merupakan kooedinator dari UKBM yang ada (misalnya:
posyandu, poskestren, ambulan desa).
b. Poskesdes dibawah pengawasan dan bimbingan puskesmas setempat.
Pelaksanan poskesdes wajib melaporkan kegiatannya kepada
puskesmas, adapun pelaporan yang menyangkut pertanggungjawaban
keuangan disampaikan kepada kepala desa
c. Jika wilayah tersebut terdapat puskesmas pembantu maka poskesdes
berkoordinasi dengan puskesmas pembantu yang ada tersebut
d. Poskesdes di bawah pimpinan kabupaten/ kota melalui puskesmas.
Pembinaan dalam aspek upaya kesehatan masyarakat maupun upaya
kesehatan perorangan

F. Langkah Langkah Pengembangan Poskesdes

PENGEMBANGAN POSKESDES

Poskesdes merupakan penggerak dalam pengembangan Desa


Siaga Aktif sehingga pengembangan Poskesdes terintegrasi dalam
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif sebagaimana
tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529 tahun
2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah pengembangan
Poskesdes sebagai berikut.

10 | P a g e
G. Pendekatan Internal

Langkah ini merupakan awal kegiatan, tujuan pendekatan internal


adalah mempersiapkan petugas kesehatan dan aparat desa
setempat, sehingga bersedia dan memiliki kemampuan mengelola serta
membina Poskesdes, dalam upaya untuk meningkatkan layanan
kesehatan bagi masyarakat. Persiapan ini bisa berbentuk sosialisasi,
pertemuan dan pelatihan/orientasi yang bersifat konsolidasi yang
tentunya disesuaikan dengan kondisi setempat.

H. Pendekatan Eksternal

Tujuan pendekatan eksternal adalah mempersiapkan masyarakat,


khususnya tokoh masyarakat sehingga bersedia mendukung
penyelenggaraan Poskesdes. Untuk ini, perlu dilakukan berbagai
pendekatan dengan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di daerah
setempat. Jika di daerah tersebut telah terbentuk Forum Desa Siaga
Aktif atau Forum Peduli Kesehatan lainnya, pendekatan eksternal
ini juga dilakukan bersama dan atau mengikutsertakan forum- forum
tersebut. Dukungan yang diharapkan adalah dukungan moril, finansial
dan material, seperti kesepakatan dan persetujuan masyarakat, bantuan
dana, tempat penyelenggaraan serta peralatan Poskesdes.

I. Survei Mawas Diri (SMD)

Tujuan SMD adalah menimbulkan rasa memiliki masyarakat (sense of


belonging) melalui penemuan sendiri masalah kesehatan di wilayahnya serta
memecahkan masalahnya sesuai dengan sumber daya dan kearifan lokal yang
dimiliki. SMD dilakukan oleh kader Poskesdes yang merupakan masyarakat
setempat bersama tokoh masyarakat serta anggota Forum Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif yang terlatih dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah

11 | P a g e
disepakati dengan bimbingan dari tenaga kesehatan setempat. Hasil SMD
dicatat untuk menjadi acuan dalam melaksanakan langkah-langkah
pemecahan masalah.

Untuk itu, sebelumnya perlu dilakukan pemilihan dan orientasi


anggota masyarakat yang dinilai mampu melakukan SMD, seperti guru,
anggota Pramuka, kelompok dasawisma, PKK, anggota karang taruna,
murid sekolah, atau kelompok potensial lainnya yang ada di desa. Hasil dari
SMD adalah data tentang masalah kesehatan serta potensi masyarakat untuk
memecahkan masalah yang ada di desa.

J. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Tujuan penyelenggaraan MMD ini adalah untuk mencari alternatif


pemecahan masalah kesehatan yang ditemukan pada saat SMD dengan
memanfaatkan sumber daya dan kearifan lokal yang dimiliki desa. MMD
diselenggarakan oleh semua pengurus Forum Desa Siaga Aktif bersama
seluruh masyarakat. Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat SMD
disajikan, terutama adalah daftar masalah kesehatan, data sumber daya, serta
skala prioritas kebutuhan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat.
Hasil pendataan tersebut dimusyawarahkan untuk penentuan prioritas masalah
yang akan ditindak lanjuti, dukungan dan kontribusi apa yang dapat
disumbangkan oleh masing- masing individu/organisasi kemasyarakatan
(ormas)/sektor yang diwakilinya, serta langkah-langkah pemecahan masalah
untuk pengembangan Poskesdes.

K. Pembentukan Poskesdes

Secara operasional pembentukan Poskesdes dilakukan dengan


kegiatan sebagai berikut.

1. Pemilihan Pengurus dan Kader kesehatan Poskesdes.

12 | P a g e
Pemilihan pengurus dan kader kesehatan Poskesdes dilakukan
melalui pertemuan khusus para pimpinan, pengelola, dan tokoh
masyarakat serta beberapa wakil masyarakat. Pemilihan dilakukan
secara musyawarah mufakat, sesuai dengan tata cara dan kriteria yang
disepakati, dengan fasilitasi Puskesmas. Jumlah kader kesehatan untuk
setiap Poskesdes minimal 2 (dua) orang atau disesuaikan dengan
kegiatan yang dilaksanakan dan kemampuan serta potensi desa
setempat.
2. Pelatihan/Orientasi Kader Kesehatan.
Pengelola dan kader kesehatan terpilih sebelum melaksanakan
tugasnya, perlu diberikan pelatihan atau orientasi tentang
pengelolaan Poskesdes. Pelatihan/orientasi dilaksanakan oleh
Puskesmas sesuai dengan pedoman pelatihan/orientasi yang berlaku.
Pada waktu menyelenggarakan pelatihan/orientasi, sekaligus disusun
rencana kerja (Plan of Action) Poskesdes yang akan dibentuk,
lengkap dengan waktu dan tempat penyelenggaraan, para pelaksana
dan pembagian tugas serta sarana dan prasarana yang diperlukan.
Materi pelatihan/orientasi antara lain mencakup kegiatan yang akan
dilaksanakan di Poskesdes, meliputi:
a. Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kompetensinya, yaitu
layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan kesehatan
anak.
b. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan
kejadian luar biasa (KLB), penyakit tidak menular dan faktor
risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang
berisiko.
c. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit
yang berpotensi menimbulkan KLB, penyakit tidak menular serta
faktor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi).

13 | P a g e
d. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawat-
daruratan kesehatan melalui metode simulasi.

3. Pemenuhan/Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.

a. Pemenuhan/penempatan tenaga kesehatan, terutama Bidan


sebagai penyelenggara Poskesdes awalnya dilakukan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten dan untuk pengembangan selanjutnya, pemenuhan
dapat dilakukan oleh masyarakat.

b. Pelatihan tenaga kesehatan

Sebelum melaksanakan tugasnya, tenaga kesehatan


diberi pelatihan sesuai dengan kompetensi dan kewenangan
yang harus dimiliki serta tugas yang menjadi tanggung
jawabnya oleh institusi yang berwenang di wilayahnya.

L. Pengembangan Jejaring Kerjasama

Mengingat permasalahan kesehatan sangat kompleks, maka


pemecahannya perlu melibatkan berbagai pihak baik yang ada di wilayah desa
maupun dukungan dari mitra yang ada di luar desa, seperti individu/organisasi
kemasyarakatan/institusi/sektor. Untuk memajukan Poskesdes, perlu adanya
pembentukan dan pengembangan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak
guna terlaksananya aktivitas Poskesdes yang optimal. Aktualisasi dari
pengembangan jejaring Poskesdes, dapat dilakukan melalui temu jejaring
UKBM secara internal di dalam desa sendiri dan atau temu jejaring antar-
Poskesdes, serta temu jejaring antar-tenaga kesehatan. Untuk memantapkan
kerjasama, juga diharapkan dapat dijadikan wahana untuk saling bertukar
pengalaman dan memecahkan masalah-masalah yang ada di wilayah
setempat dan dihadapi bersama.

Selain jejaring program untuk proses pemberdayaan dibutuhkan juga


dukungan kemitraan dari pihak lain. Untuk mendapatkan dukungan yang

14 | P a g e
berasal dari organisasi kemasyarakatan dan tanggung jawab sosial korporasi
(Corporate Social Responsibility/ CSR) serta dukungan media massa untuk
publikasi yang kelak mempercepat penyampaian informasi yang diharapkan
desa sekitar terpapar informasi dan terpacu untuk mengembangkan upaya
bidang kesehatan di wilayahnya.

15 | P a g e
Kegiatan Belajar 2

Penyelenggaraan Poskesdes, Pembinaan dan Peningkatan


Poskesdes, Indikator Keberhasilan Poskesdes

Untuk mengetahui tentang Penyelenggaraan Poskesdes, Pembinaan dan


Peningkatan Poskesdes, Indikator Keberhasilan Poskesdes

Peserta didik dapat menganalisa tentang :


1. Kegiatan Penyelenggaraan Poskesdes
2. Waktu dan Tempat
3. Peralatan dan Logistik
4. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana
5. Pembiayaan
6. Pencatatan dan Pelaporan
7. Pembinaan dan Peningkatan Poskesdes
8. Indikator Keberhasilan Poskesdes

Adapun pokok-pokok materi adalah :


1. Penyelenggaraan Poskesdes
2. Pembinaan dan Peningkatan Poskesdes
3. Indikator Keberhasilan Poskesdes

16 | P a g e
Penyelenggaraan Poskesdes, Pembinaan dan
Peningkatan Poskesdes, Indikator Keberhasilan
Poskesdes

A. Penyelengaraan Poskesdes
Penyelenggaraan kegiatan Poskesdes secara rutin dilaksanakan oeh
kader kesehatan dan tenaga kesehatan yang ada di desa tersebut dengan
bimbingan Puskesmas setempat dan sektor terkait Pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan Poskesdes meliputi upaya promotif, preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif (pengobatan) sesuai dengan kompetensi
petugas kesehatan yang ada di Poskesdes.

A.1 Kegiatan
Kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa yang dilaksanakan di
Poskesdes adalah:
1. Pelayanan Kesehatan Untuk Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
a. Pemeriksaan kehamilan, meliputi pemeriksaan tinggi fundu uteri,
pengukuran lingkar lengan ats, pengukuran tinggi badan, penimbangan
berat badan, pengukuran tekanan darah serta pendeteksian dini tanda-
tanda bahaya pada kehamilan melalui Program Perencanaan Persalinan
dan Penanganan Komplikasi (P4K).
b. Pemberian imunisasai Tetanus Toksoid (TT) untuk mencegah tetanus
pada saat proses persalinan.
c. Pemberian tabet tambah darah (Fe) untuk mencegah timbulnya
anemia/kurang darah
d. penyuluhan atau konseling tentang gizi dan kehamilan serta KB setelah
persalinan
e. Penyelenggaraan kelas ibu hamil
f. Penanganan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
g. Pertolongan persalinan aman, termasuk pencegahan infeksi

17 | P a g e
h. Kunjungan ibu nifas
i. Rujukan ke Puskesmas/rumah sakit untuk kasus kehamilan/persalinan
nifas yang tidak dapat ditangani di Poskesdes
2. Pelayanan Kesehatan untuk Ibu Menyusui
a. Penyuluhan tentang cara menyusui dan perawatan bayi yang benar
b. Penyuluhan taentang gizi bagi ibu menyusui dan KB setelah persalianan
c. Penyuluhan tentang penanganan permasalahan kesehatan bayi dan anak
anak balita
3. Pelayanan Kesehatan Untuk Anak
a. Perawtan bayi baru lahir
b. Pemeriksaan kesehatan anak
c. pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak balita
d. Pemberian lima imunisasi dasar lengkap
e. Penyulluhan gizi pada anak
f. Penanganan permasalahan kesehatan pada anak
4. Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama
penyakit menular dan faktor resikonya (termasuk status gizi) serta
kesehatan ibu hamil yang beresiko
b. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit tidak
menualr serta faktor-faktor resikonya (termasuk kurang gizi)
c. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan melalui metode simulasi.

A. 2 Waktu penyelenggaraan
Sesuai dengan fungsi Poskesdes sebagai fasilitas pelayanan kesehatan guna
lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat maka
pelayanan dilaksanakan setiap hari.

18 | P a g e
A.3 Tempat Penyelenggaraan
Poskesdes perlu memiliki tampat pelayanan kesehatan dasar pelayanan
kegiatan Poskesdes dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan:
1. Gedung Polindes yang ada, yang dikembangkan menjadi Poskesdes
2. Sarana gedung yang tersedia, seperti Balai Desa, Balai Pertemuan Desa,
dan lain-lain
Selain memanfaatan gedung tersebut, pengadaan tempat dan pembangunan
Poskesdes dapat diupayakan dengan alternatif pembiayaan melalui swadaya
masyarakat donatur/dunia usaha/swasta, dan fasilitas Pemerintah (Pusat atau
Daerah). Pembangunan Poskesdes dengan fasilotas pemerintah diperuntukan
bagi desa yang belum memiliki bangunan Poskesdes, dengan persyaratan
sebagai berikut.
1. Kriteria Umum
a. Masyarakat tidak mampu membangun swadaya
b. Tersedia tanah/lahan yang tidak bermasalah atau bukan lahan
sengketa
c. Beberapa pertimbangan lokasi antara lain:
a) Ketersediaan lahan di tengah pemukiman warga
b) Mudah dijangkau oleh masyarakat (transportasi)
c) Keamanan petugas kesehatan terjamin
d) Tidak berdekatan dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
d. Adanya kesepakatan dalam pembangunan poskesdes yang didasari
oleh musyawarah masyarakat desa
2. Kriteria Teknis
a. Luas bangunan
1) Luas ruangan/bangunan disesuaikan ketersediaan lahan sambil
memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan/kegiatan dan hal-
hal yang berkaitan pemenuhan kebutuhan, baik erempuan maupun
laki-laki, termasuk ibu hamil, usia lanjut, dan penyandang cacat.

19 | P a g e
2) Jumlah ruangan dan kebutuhan sarana disesuaikan dengan jenis
pelayanan/kegiatan yang dilaksanakan
3) Pembangunan Poskesdes yang baru diperioritaskan mengunakan
bahan bangunan yang berasal dari daerah setempat
4) Bentuk luar dari Poskesdes dapat disesuaikan dengan model
rumah adat setempat
b. Denah tata ruang
Rancangan tata ruang/bangunan Poskesdes disesuaikan dengan fungsi
sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan pemenuhan
kebutuhan, baikk perempuan maupun laki-laki, termasuk ibu hamil,
usia lanjut dan penyandang cacat. pada pelaksanaan pelayanan
kesehatan di dalam Poskesdes dengan ruangan atau tempat yang ada
dapat berfungsi sebagai:
1) Tempat pendaftaran
2) Tempat tunngu
3) Ruang Pemeriksaan
4) Ruang tindakan (persalinan)
5) Ruang rawat inap persalianan
6) Ruang petugas
7) Tempat konsultasi (gizi, sanitasi, dll)
8) Tempat obat
9) Ruang laktasi
c. Peralatan Posekes
1) Peralatan medis sesuai dengan jenis pelayannya
2) Peralatan non medis sepeeti sarana pencatatan, meubelair, sarana
komunikasi, wireless meeting ampifer, megaphone, dan lain-lain
sesuai keutuhan.
3) Membuat surat pernyataan tidak mengalihfungsikan peralatan
Poskesdes Kit yang ditantangani oleh Kepala Dinas Kesehatan
dan diketahui oleh Bupati/Walikota.

20 | P a g e
A.4 Peralatan Poskesdes
Poskesdes perlu dilengkapi dengan peralatan dan logistik sebagai berikut
1. Peralatan
a. Peralatan medis disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pelyanan
yang disediakan
b. Peralatan non medis disesuaikan kebutuhan, seperti meubelair,
sara pencatatan, sara komunikasi, sarana transportasi, media
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), dan lain-lain.
c. Membuat surat pernyataan untuk tidak mengalihfungsikasn
peralatan yang juga ditandatangani oelh Kepala Dinas Kesehatan
dan diketahui oleh Bupati/Walikota.
Pemenuhan peralatan Poskesdes dapat dilaksanakan melalui:
a) Pemanfaatan alat yang telah ada di Polindes
b) Swadaya masyarakat di bawah pengawasan dan pembinaan
Puskesmas
c) Bantuan donatur/dunia usaha/swasta di bawah koordinasi
Dinas Kesehatan setempat
d) Pengadaan alat Poskesdes dengan fasilitas Pemerintah (Pusat
atau Daerah)
2. Obat-Obatan
Jenis dan jumlah obat-obatan yang perlu disediakan Poskesdes sesuai
dengan jenis pelayanan yang diselenggarakan, yang penetapannya
berkoordinasi dengan Puskesmas setempat penyediaan obat
Poskesdes dapat dilaksanakan dengan:
a. Swadaya masyarakat dibawah pengawasan dan pembinaan
Puskesmas
b. Bantuan donatur/dunia usaha/swasta dengan pengawasan dan
pembinaan Dinas Kesehatan setempat
c. Fasilitas pemerintah (Pusat atau Daerah) malalui Puskesmas
A.5 Tugas dan Tanggung Jawab Para Pelaksana

21 | P a g e
Terselengaranya pelayanan Poskesdes melibatkan banyak pihak.
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam
menyelenggarakan Poskesdes sebagai berikut:
1. Tenaga Poskesdes
a. Tugas masing-masing pelaksana sesuai kompetensi, kemampuan
dan kewenangannya
1) Bidan
- Memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat
- Melakukan pengamatan terutama epidemiologis sederhana
terhadap penyakit terutama penyakit menular dan penyakit
yang berpotensi menimbulkan kejadian liar biasa (KLB),
penyakit tidak menular dan faktor resikonya (termasuk
status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang beresiko
- Melakukan penanggulangan penyakit terutama penyakit
menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB,
serta penyakit tidak menular dan fakor-faktor resikonya
(termasuk kurang gizi)
- Melaksanakan kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana serta kegawatdaruratan kesehatan melalui metode
simulasi
- Melakukan pencatan dan pelaporan terkait pelayanan
kesehatan dasar yang diberikan
2) Kader Kesehatan
- Membantu Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat
- Melakukan pengamatan epidemiologis sederhana terhadap
penyakit terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB, penyakit tidak menular dan

22 | P a g e
faktor resikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu
hamil yang beresiko
- Menggerakkan partisipasi masyarakat dalam
mengembangkan Poskesdes
- Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan
b. Tanaga pelaksana Poskesdes baik tenaga kesehatan maupun kader
kesehatan, terlebih dahulu mendapatkan pelatihan/orientasi
tentang pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dari intitusi
yang berwenang.
2. Petugas Puskesmas
Kehadiran tenaga kesehatan Puskesmas yang diwajibkan di
Poskesdes minimum satu kali dalam sebulan. Peran petugas
Puskesmas sebagai berikut:
a. Memberikan bimbingan dan pembinaan kader kesehatan dan
tenaga kesehatan dalam penyelengaraan Poskesdes
b. Menyelenggarakan pelatihan atau penyegaran atau orientasi bagi
kader kesehatan dan tenaga kesehatan Poskesdes
c. Melakukan analisis hasil kegiatan Poskesdes, menyusun rencana
kerja dan melaksanakan upaya perbaikan sesuai dengan
kebutuhan Poskesdes bekerja sama dengan Forum Desa
d. Menerima konsultasi/rujukan dalam menangani berbagai kasus
kesehatan yang tidak dapat ditanggulangi oleh pelaksana
Poskesdes
e. mendukung pemenuhan/pengadaan alat dan obat-obatan (jika
diperlukan)
f. Melakukan konsultasi kepada Dinas Kesehatan setempat
mengenai konsultasi permasalahan yang dihadapi di Poskesdes
baik dari segi tenaga, peralatan dan sarana lan serta dana.

23 | P a g e
A.6 Pembiayaan
1. Sumber Biaya
Pembiayaan Poskesdes berasal dari berbagai sumber antara lain:
a. Masyarakat
1) Iuran penguna/pengunjung Poskesdes
2) Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat
3) Sumbangan/donatur dari perorangan atau kelompok
masyarakat
4) Mobilisasi dana sosial lainnya
b. Swasta/dunia usaha peran aktif swasta/dunia usaha juga
diharapkan dapat menunjang pembiayaan Poskesdes. Bantuan
yang diberikan dapat berupa dana, sarana, prasarana, atau tenaga
yakni sebagai sukarelawan Poskesdes
c. Hasil usahan
Pengelola dan kader kesehatan Poskesdes dapat melakukan usaha
mandiri yang hasilnya disumbangkan untuk biaya pengelolaaan
Poskesdes
d. Pemerintah
Bantuan dari pemerintah terutama diharapkan pada tahap awal
pembentukan, yakni berupa dana stimulan atau bantuan lainnya
dalam bentuk sarana dan prasarana Poskesdes.
2. Pemanfaatan dan Pengolahan Dana
a. Pemanfaatan Dana
Dana yang diperoleh Poskesdes digunakan untuk membiayai
kegiaan Poskesdes antar lain untuk
1) Biaya operasional Poskesdes
2) Bantuan biaya rujukan bagi yang membutuhkan
3) Modal usaha

24 | P a g e
b. Pengelolaan Dana
Pengolahan dana dilakukan oleh pengelola dan kader kesehatan.
Poskesdes Dana harus disimpan di tempat yang aman dan jika
mungkin mendatangkan hasil untuk keperluan biaya rutin
disediakan kas kecil yang dipegang oleh kader kesehatan yang
dirunjuk. Setiap pemasukan dan pengeluaran harus dicatat dan
dikelola secara bertangung jawab.
3. Pola Tarif
Penetapan tarif pelayanan di Poskesdes dilakukan melalui
musyawarah masayarakat desa dengan fasilitas Puskesmas, dan
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa. prinsip yang perlu
dipegang adalah bahwa besaran tarif tidak membebani masyarakat
dan dapat digunakan untuk operasional Poskesdes.

A.7 Pencatatan dan Pelaporan


1. Pencatatan
Pencatatn dilakukan oleh kader kesehatan dan tenaga kesehatan
segera setelah dilaksanakan. Pencatatan dilakukan dengan
menggunakan format yang ada, antara lain:
a. Buku catatan sasaran Poskesdes, yang mencatat jumlah seluruh
war\ga dan masyarakat sekitar
b. Buku catatan rekapitulasi kegiatan pelayanan Poskesdes
c. Buku catatatan kegiatan pertemuan yang diselenggarakan oleh
Poskesdes
d. Buku catatan egiatan usaha, apabila Poskesdes menyelenggarakan
kegiatan usaha
e. Buku pengelolaan keuangan
f.Dan lain-lain sesuai kegiatan yang dilaksanakan dan kebutuhan
Poskesdes yang bersangkutan

25 | P a g e
2. Pelaporan
Kegiatan yang menyangkut pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
Poskesdes tetap harus dilaporkan oleh tenaga Poskesdes dengan
mengacu format pelaporan Puskesmas disesuaikan dengan kegiatan di
Poskesdes dilakukan minimal satu bulan sekali pasa saat
diselenggarakan Lokakarya Mini Kesehatan.
Setiap Puskesmas harus menunjuk petugas yang betanggung jawab
malakukan pembinaan pencatatan dan pelaopran terkait dengan
pertanggungjawaban administrasi dan keuangan Poskesdes melaporkan
kepada pengurus Poskesdes dan Kepala Desa.

B. Pembinaan dan Peningkatan Poskesdes

Poskesdes merupakan penggerak dalam pengembangan Desa


Siaga Aktif sehingga pengembangan Poskesdes terintegrasi dalam
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif sebagaimana tercantum
dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529 tahun 2010 tentang
Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Untuk
lebih jelasnya, langkah-langkah pengembangan Poskesdes sebagai berikut.
a. Pendekatan Internal
Langkah ini merupakan awal kegiatan, tujuan pendekatan internal
adalah mempersiapkan petugas kesehatan dan aparat desa setempat,
sehingga bersedia dan memiliki kemampuan mengelola serta membina
Poskesdes, dalam upaya untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi
masyarakat. Persiapan ini bisa berbentuk sosialisasi, pertemuan dan
pelatihan/orientasi yang bersifat konsolidasi yang tentunya disesuaikan
dengan kondisi setempat.
b. Pendekatan Eksternal
Tujuan pendekatan eksternal adalah mempersiapkan masyarakat,
khususnya tokoh masyarakat sehingga bersedia mendukung
penyelenggaraan Poskesdes. Untuk ini, perlu dilakukan berbagai

26 | P a g e
pendekatan dengan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di daerah
setempat.
C. Indikator Keberhasilan Poskesdes

Guna mengukur keberhasilan pelaksanaan Poskesdes, dapat


dilihat dari komponen sistem Poskesdes, yaitu input dan output menurut
tujuan, sasaran, fungsi, dan pelayanan yang diberikan. Indikator yang
ditetapkan harus mempunyai daya ungkit terhadap pembangunan kesehatan
masyarakat di wilayahnya. Adapun indikator tersebut adalah:
a. Input
a. Jumlah kader aktif.
b. Jumlah tenaga kesehatan yang tersedia.
c. Tersedianya sarana (alat dan obat).
d. Tersedianya tempat pelayanan.
e. Tersedianya dana operasional Poskesdes.
f. Tersedianya data (catatan jumlah bayi di imunisasi, jumlah kematian).
b. Output
a. Cakupan ibu hamil yang dilayani (K4).
b. Cakupan persalinan yang dilayani (Linakes).
c. Cakupan kunjungan neonatus (KN2).
d. Cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
e. Cakupan BBLR yang dirujuk.
f. Jumlah bayi dan anak Balita BB tidak naik (T) ditangani.
g. Cakupan imunisasi.
h. Cakupan pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24 jam.
i. Cakupan keluarga yang dibina sadar gizi.
j. Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular
dan tidak menular tertentu yang menjadi masalah setempat.

27 | P a g e
Modul ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum guna pelaksanaan
dan pengembangan poskesdes di lapangan dalam rangka mendukung pengembangan desa
dan kelurahan siaga aktif. Dalam kenyataannya banyak sekali variasi dalam melaksanakan
dan mengembangkan Poskesdes, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi dan
permasalahan setempat.

Modul ini diakui masih banyak kekurangan, dan tidak mungkin dapat mencakup
segala permasalahan dan pemecahannya di lapangan. Oleh karena itu, akan dilakukan
penyempurnaan berdasarkan pengalaman daerah dalam pembentukan dan pengembangan
Poskesdes dan masukan pihak terkait.

Keberhasilan Poskesdes sebagai wujud UKBM akan bergantung pada penerapan


langkah-langkah penyelenggaraannya sehingga dapat mengoptimalkan partisipasi
masyarakat, dan hasil dari dukungan Puskesmas serta seluruh upaya berbagai pemangku
kepentingan terkait.

28 | P a g e
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat

1. Jelaskan konsep dasar Poskesdes!


2. Jelaskan langkah pengembangan Poskesdes!
3. Jelaskan penyelenggaraan Poskesdes!
4. Jelaskan pembinaan dan peningkatan Poskesdes!
5. Jelaskan pndikator keberhasilan Poskesdes!

29 | P a g e
1. Terbentuknya “POSKESDES” di dahulukan pada desa dengan
syarat......
a. Tidak adanya listrik, tidak adanya air bersih dan masih kumuh.
b. Tidak memiliki Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu
(PUSTU), dan bukan ibu Kota Kecamatan atau Ibu Kota
Kabupaten.
c. Sumber daya manusia yang kurang.
d. Desa-desa yang belum masuknya teknologi-teknologi canggih.
e. Desa yang masih terletak jauh dari pendalaman.

2. Di desa yang masih terpencil terjadilah wabah diare dimana semua


warga desa mengalaminya namun di desa tersebut belum adanya tempat
untuk berobat sehingga para warga tersebut lama untuk mengalami
pemulihan. Dari kasus tersebut solusi apakah yang tepat untuk
dilakukan.....
a. Membangun PUSKESMAS
b. Membuat sebuah program tabulin
c. Membangun POSKESDES
d. Ikut melakukan gotong royong lingkungan
e. Membangun LSM

3. Istilah nama lain dari “POSKESDES”...............


a. UKS
b. UKBM
c. KLB
d. LSM

30 | P a g e
e. PUSTU

4. Petugas kesehatan yang dibutuhkan dalam terselenggaranya


POSKESDES merupakan.......
a. Minimal seorang bidan, dengan dibantu oleh sekurang-kurangnya 2
(dua) orang kader.
b. Dokter umum dan perawat
c. Dokter spesialis, apoteker, dan analis gizi
d. Dokter berkolaborasi dengan bidan
e. PONEK dan PONED

5. Indikator keberhasilan dari POSKESDES jika dilihat dari segi proses


yaitu, kecuali dibawah ini....................
a. Cakupan yankesdas Poskesdes
b. Cakupan pelayanan UKBM lainnya
c. Jumlah kasus Kegawatdaruratan dan KLB
d. Cakupan RT yang mendapat kunjungan rumah untuk kadar
gizi dan PHBS
e. Jumlah penduduk yang sakit

6. Di bawah ini termasuk kedalam ruang lingkup poskesdes kecuali….


a. Preventif
b. Kuratif
c. Rahabilitatif
d. Promotif
e. A, B,D benar

7. Permasalahan di desa dapat terdeteksi dini, sehingga bisa ditangani


cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi potensi dan kemampuan yang ada
merupakan salah satu mamfaat poskesdes yaitu bagi ….

31 | P a g e
a. Masyarakat
b. Kader
c. Puskesmas
d. Sektor lain
e. Kepling

8. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dibentuk


di desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat desa merupakan pengertian ….
a. Polindes
b. Puskesmas
c. Poskesdes
d. Posyandu
e. Pustu

9. Promosi kesehatan merupakan salah satu kegiatan utama poskesdes


yang dilakukan melalui pendekatan ….
a. Kepada tokoh masyarakat
b. Edukatif
c. Liberal
d. Surveilens
e. Tidak salah satunya

10. Yang merupakan fungsi poskesdes di bawah ini adalah ….


a. Sebagai pengamatan dan kewaspadaan dini
b. Sebagai tempat diselenggarakannya pengobatan
c. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
d. Untuk dapat memadukan kegiatan sektornya di bidang kesehatan
e. Sebagai wujud pelayanan kesehatan yang di lakukan oleh 1 bidan
dan minimal 2 kader

32 | P a g e
11 Poskesdes merupakan penggerak dalam pengembangan Desa
Siaga Aktif sehingga pengembangan Poskesdes terintegrasi dalam
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif sebagaimana
tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor...
a. Nomor 1529 tahun 2014
b. Nomor 1529 tahun 2013
c. Nomor 1529 tahun 2012
d. Nomor 1529 tahun 2011
e. Nomor 1529 tahun 2010.

12 Langkah-langkah pengembangan Poskesdes sebagai berikut,


kecuali...
a. Pendekatan Internal
b. Pendekatan Eksternal
c. Survei Mawas dini (SMD)
d. Musywarah Poskesdes.
e. Pembentukan Poskesdes
13 Mempersiapkan petugas kesehatan dan aparat desa setempat,
sehingga bersedia dan memiliki kemampuan mengelola serta
membina Poskesdes, dalam upaya untuk meningkatkan layanan
kesehatan bagi masyarakat merupakan langkah-langkah
pengembangan Poskesdes...
a. Survei Mawas Diri (SMD)
b. Pendekatan Eksternal
c. Pendekatan Internal.
d. Pendekatan Masyarakat
e. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

33 | P a g e
14 Mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh masyarakat sehingga
bersedia mendukung penyelenggaraan Poskesdes merupakan
langkah-langkah pengembangan Poskesdes...
a. Survei Mawas Diri (SMD)
b. Pendekatan Eksternal.
c. Pendekatan Internal
d. Pendekatan Masyarakat
e. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

15 Menimbulkan rasa memiliki masyarakat (sense of belonging) melalui


penemuan sendiri masalah kesehatan di wilayahnya serta
memecahkan masalahnya sesuai dengan sumber daya dan kearifan lokal
yang dimiliki merupakan langkah-langkah pengembangan
Poskesdes...
a. Survei Mawas Diri (SMD).
b. Pendekatan Eksternal
c. Pendekatan Internal
d. Pendekatan Masyarakat
e. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

16 Untuk mencari alternatif pemecahan masalah kesehatan yang


ditemukan pada saat SMD dengan memanfaatkan sumber daya dan
kearifan lokal yang dimiliki desa merupakan langkah-langkah
pengembangan Poskesdes...
a. Survei Mawas Diri (SMD)
b. Pendekatan Eksternal
c. Pendekatan Internal
d. Pendekatan Masyarakat
e. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

34 | P a g e
17 Secara operasional pembentukan Poskesdes dilakukan dengan
kegiatan sebagai berikut, adalah....
a. Pemilihan Pengurus kepanitiaan
b. Pelatihan/Orientasi Kader Kesehatan.
c. Pelatihan masyarakat
d. Pemenuhan/Penempatan kaderisasi
e. Pengurusan keorganisasian

18 Materi pelatihan/orientasi antara lain mencakup kegiatan yang akan


dilaksanakan di Poskesdes meliputi, kecuali...
a. Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kompetensinya, yaitu
layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan kesehatan
anak
b. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawat- daruratan
kesehatan melalui metode simulasi
c. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit
yang berpotensi menimbulkan KLB, penyakit tidak menular serta
faktor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi)
d. Pelaksanaan dan persiapan dalam melakukan pelantikan kaderisasi.
e. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit
yang berpotensi menimbulkan KLB, penyakit tidak menular serta
faktor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi)

19 Penggerak dalam pengembangan Desa Siaga Aktif sehingga


pengembangan Poskesdes terintegrasi dalam pengembangan Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif sebagaimana tercantum dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529 tahun 2010 tentang
Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
merupakan pengertian...
a. Poskesdes.

35 | P a g e
b. Kaderisasi
c. Pelatihan masyarakat
d. Polindes
e. Pengurusan keorganisasian

20 Mengingat permasalahan kesehatan sangat kompleks, maka


pemecahannya perlu melibatkan berbagai pihak baik yang ada di
wilayah desa maupun dukungan dari mitra yang ada di luar desa,
seperti individu/organisasi kemasyarakatan/institusi/sektor merupakan
pengembangan jejaring...
a. Fungsional
b. Individu
c. Sosialisasi
d. Kelompok
e. Kerjasama.

21 Untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan Poskesdes perlu diketahui


indikator komponen sistem Poskesdes, yaitu…..
a. cakupan sarana dan prasarana
b. operasional Poskesdes
c. input dan output
d. eksternal
e. internal

22 Langkah-langkah dari pengembangan Poskesdes terbagi atas 2


meliputi,……dan …..
a. Tenaga kesehatan dan sarana yang tersedia
b. Pendekatan Internal dan Pendekatan Eksternal
c. Tempat pelayanan dan Operasional Poskesdes
d. Jumlah kader aktif dan prasarana

36 | P a g e
e. Input dan output

23 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529 tahun 2010 berisi


tentang….
a. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga
b. Pedoman Pembinaan Desa Siaga
c. Persyaratan Kesehatan Perumahan
d. Upaya Kesehatan Dasar di Puskesmas
e. Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

24 Jumlah kader yang aktif dalam Indikator Keberhasilan Poskesdes


adalah….orang
a. 2 orang
b. 3 orang
c. 4 orang
d. 5 orang
e. 6 orang

25 Persiapan yang perlu dilakukan dalam pendekatan internal yakni……


a. pertemuan dan pelatihan yang bersifat konsolidasi
b. penyuluhan
c. pendekatan dengan tokoh masyarakat
d. tempat pelayanan
e. data poskesdes

26 Yang termasuk indicator input dalam keberhasilan poskesdes adalah


sebagai berikut, kecuali…
a. Jumlah kader aktif
b. Tersedianya sarana
c. Tersedianya tempat pelayanan

37 | P a g e
d. Jumlah tenaga kesehatan yang tersedia
e. Cakupan ibu hamil yg dilayani

27 Yang termasuk indicator output dalam keberhasilan poskesdes adalah


sebagai berikut, kecuali..
a. Cakupan ibu hamil yang dilayani (K4)
b. Jumlah tenaga kesehatan yang tersedia
c. Cakupan kunjungan neonates (KN2)
d. Cakupan BBLR yang dirujuk
e. Cakupan imunisasi

28 Tujuan pendekatan internal adalah…


a. Mempersiapkan petugas kesehatan dan aparat desa setempat
b. Mempersiapkan masyarakat
c. Mempersiapkan tokoh masyarakat
d. Mempersiapkan sarana dan prasarana
e. Mempersiapkan tempat pelayanan

29 Tujuan pendekatan eksternal adalah…


a. Mempersiapkan petugas kesehatan dan aparat desa setempat
b. Mempersiapkan masyarakat
c. Mempersiapkan tokoh masyarakat
d. Mempersiapkan sarana dan prasarana
e. Mempersiapkan tempat pelayanan

30 Poskesdes merupakan…
a. Penggerak dalam pengembangan Desa Siaga Aktif
b. Pertemuan dan pelatihan yang bersifat konsolidasi
c. Mengukur keberhasilan pelaksanaan POSKESDES

38 | P a g e
d. Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular
dan tidak menular
e. Mempersiapkan masyarakat

31. Salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat(ukbm)


yang merupakan wujud nyata bentuk peran serta masyarakat didalam
menyediakantempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan
ibu dan anak lainnya, termasuk kb didesa merupakan pengertian dari
a) posbindu
b) posyandu
c) poskesdes
d) polindes

32. Apa fungsi Poskesdes?


a. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang
kesehatan,kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah
kesehatan,pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan
kepada masyarakat serta meningkatkan jangkauan dan cakupan
pelayanan kesehatan
b. meningkatkan kesejahteraan hidup bagi mereka yang sudah
berumur, termasuk juga lansia.
c. upaya peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya untuk
menunjang pelaksanaan program,peningkatan efektifitas
pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target program, dan setiap
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara rasional karena
sudah didasari pemanfaatan data secara tepat.
d. Mengingatkan mendorong dan memberi semangat agar kader
selalu melaksanakan tugasnya di Posyandu dengan baik.

39 | P a g e
33. Dari peryataan di bawah ini merupakan criteria dari……
 Masyarakat tidak mampu membangun swadaya
 Tersedia tanah/lahan yang tidak bermasalah atau bukan lahan
sengketa
 Beberapa pertimbangan lokasi antara lain:
 Ketersediaan lahan di tengah pemukiman warga
 Mudah dijangkau oleh masyarakat (transportasi)
 Keamanan petugas kesehatan terjamin
 Tidak berdekatan dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
a. posbindu
b. posyandu
c. poskesdes
d. polindes

34. Apa manfaat kader dari Poskesdes?


a. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang
kesehatan,kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah
kesehatan,pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan
kepada masyarakat serta meningkatkan jangkauan dan cakupan
pelayanan kesehatan
b. Mengingatkan mendorong dan memberi semangat agar kader selalu
melaksanakan tugasnya di Posyandu dengan baik.
c. Mendapat informasi awal di bidang kesehatan,Mendapat
kebanggaan, dirinya lebih berkarya bagi masyarakat
d. Permasalahan di desa dapat terdeteksi dini, sehingga bisa ditangani
cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi potensi dan kemampuan
yang ada

40 | P a g e
35. Apa saja kegiatan Poskesdes?
a. Mengisi buku KMS
b. Menimbang berat badan balita
c. Pemeriksaan gula pda lansia
d. Melakukan pengamatan dan kewaspadaan dini

36. Di kegiatan poskesdes dilakukan Pelayanan Kesehatan Untuk Anak


kecuali....
a. Penyuluhan tentang penanganan permasalahan kesehatan bayi dan anak
anak balita
b. Perawtan bayi baru lahir
c. Pemeriksaan kesehatan anak
d. pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak balita

1. Diselenggarakan oleh tenaga kesehatan minimal 1 bidan, minimal


dibantu 2 kader
2. Terdapat sarana fisik bangunan, perlengkapan, alat kesehatan, sarana
komunikasiTahanan pembangunan
3. Mengembangkan polindes (pos bersalin desa) yang telah ada menjadi
poskesdes
4. Memanfaatkan bangunan yang sudah ada (seperti balai desa, RW)
Membangun baru, dengan sumber dana dari pemerintah, donator, dunia
usaha atau swadaya dari masyarakat

37. Dari peryataan diatas itu merupakan


a. Sumber daya posyandu
b. Sumber daya pemerintah
c. Sumber daya poskesdes
d. Sumber daya polindes

41 | P a g e
38. Tujuan dari poskesdes ialah…..
a. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam
rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat
terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa atau KLB serta factor- factor
resikonya
b. Membantu secara aktif pelaksanaan pengumpulan data dan
musyawarah masyarakat dalam rangka membentuk Posyandu,
penentuan lokasi, jadwal, pemilihan kader dan lain-lainnya.
c. Mengingatkan ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi dan anak balita
serta ibu usia subur agar datang ke Posyandu sesuai jadwal yang
telah ditentukan
d. Mengingatkan kader untuk melakukan penyuluhan di rumah-rumah
ibu (kunjungan rumah) dengan bahan penyuluhan yang tersedia.

39. Kapan waktu pelaksanaan poskesdes


a. Setiap hari
b. Sekali sebulan
c. Tiga kali seminggu
d. Sekali dalam setahun

40. Apa sajakah kegiatan pengembangan di poskesdes............kecuali


a. Peningkatan keluarga sadar gizi
b. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
c. Pemeriksaan ibu hamil,bersalin,dan nifas
d. Penyehatan lingkungan poskesdes

42 | P a g e
1. B 11.E 21.C 31.C
2. C 12.D 22.B 32.A
3. B 13.C 23.E 33.C
4. A 14.B 24.A 34.C
5. E 15.A 25.A 35.D
6. C 16.E 26.E 36.A
7. A 17.B 27.B 37.C
8. C 18.D 28.A 38.A
9. B 19.A 29.B 39.A
10. C 20.E 30A 40.C

43 | P a g e
GLOSSARIUM

1. Promotif : Suatu kegiatan dan atau serangkai kegiatan


pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat
promosi kesehatan.
2. Preventif : Suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan atau penyakit.
3. Kuratif : Suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit.
4. Rehabilitative : Suatu kegiatan atau serangkai kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna.
5. Resosiantitatif : Upaya untuk mengembalikan serta
memfungsikan kembali individu, keluarga, kelompok masyarakat ke
lingkungan sosial dan masyarakatnya.

44 | P a g e
Anonima. 2007. Promosi Kesehatan. www.promosikesehatan.com. Diakses
pada tanggal 22 Mei 2012, pukul 15.00, Samarinda.
Anonimb. 2008. Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan.www.dipp.depkunham.go.id. Diakses pada tanggal 22 Mei
2012, pukul 15.00, Samarinda.
Anonimc. 2008. Corporate Social Responsibility. www.tukangbisnis.com.
Diakses pada tanggal 22 Mei 2012, pukul 15.30, Samarinda.
Depkes RI, 2006, Kemitraan Dan Peran Serta, promosi kesehatan online,
mailto: webmaster@ promokes.qo.id.
Nilam. 2006. Pos Kesehatan Desa. www.scribd.com. Diakses pada tanggal 22
Mei 2012, pukul 16.00, Samarinda.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka
Cipta : Jakarta.
Buku Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012.”Petunjuk Teknis Pengembangan
dan Penyelenggaraan Poskesdes”

Nilam. 2006. Pos Kesehatan Desa. www.scribd.com. Diakses pada tanggal 20


November 2017, pukul 16.15, Medan.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka


Cipta : Jakarta

45 | P a g e
46 | P a g e

Вам также может понравиться