Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
membimbing kita hingga dapat menyelesaikan Buku Petunjuk Teknis Rehabilitasi
Dasar Rawat Jalan Pecandu Narkoba yang ditujukan bagi fasilitas pelayanan
terapi dan rehabilitasi gangguan penggunaan narkotika.
Buku ini kiranya dapat menjadi acuan bagi petugas pelaksana terapi dan
rehabilitasi gangguan penggunaan narkotika dengan tujuan:
i
Oleh karena itu penyelenggara layanan terapi dan rehabilitasi milik
BNN/BNNP/BNN Kab/Kota diharapkan menggunakan buku ini dengan sebaik-
baiknya sehingga mampu memberikan layanan terapi dan rehabilitasi yang memiliki
standar yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
ii
KATA PENGANTAR
Dalam hal ini peran serta seluruh lembaga rehabilitasi di seluruh Indonesia
sangat diperlukan untuk turut berpartisipasi dalam memberikan pelayanan
rehabilitasi bagi penyalah guna narkotika khususnya bagi pengguna yang
memerlukan terapi rawat jalan, tidak terkecuali fasilitas layanan rehabilitasi Poliklinik
IPWL BNN/BNNP/BNN Kab/Kota dan Balai/Loka Rehabilitasi milik BNN.
Oleh karena itu BNN melalui subdit Non TC Direktorat PLRIP Deputi Bidang
Rehabilitasi menyusun Buku Petunjuk Teknis Rehabilitasi Dasar Rawat Jalan
Pecandu Narkoba yang akan dijadikan acuan bagi petugas pelaksana terapi dan
iii
rehabilitasi rawat jalan di seluruh fasilitas layanan terapi dan rehabilitasi milik
BNN/BNNP/BNN Kab/Kota dan Balai/Loka rehabilitasi milik BNN, sehingga mampu
memberikan layanan terapi dan rehabilitasi yang memiliki standar yang jelas dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Diharapkan buku ini selain dapat digunakan untuk menjadi acuan juga
memberi manfaat terhadap pengembangan terapi dan rehabilitasi rawat jalan di
seluruh fasilitas layanan rehabilitasi BNN/BNNP/BNN Kab/Kota dan Balai/Loka
rehabiltasi milik BNN.
Deputi Rehabilitasi,
Badan Narkotika Nasional
iv
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1. Latar Belakang.....................................................................................................................1
2. Dasar Hukum........................................................................................................................2
3. Ruang Lingkup.....................................................................................................................3
4. Pengertian..............................................................................................................................3
A. Tujuan.......................................................................................................................................23
B. Pelayanan Rujukan Dapat Dilakukan Secara......................................................23
a. Rujukan Horizontal......................................................................................................23
b. Rujukan Vertikal...........................................................................................................23
C. Ruang Lingkup Kegiatan..................................................................................................24
D. Pelaksana................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................28
vi
DAFTAR LAMPIRAN
opioid)
Lampiran 8 Formulir Persetujuan Tindakan
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5062);
2
f. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 422/MENKES/SK/III/2010 tentang
Pedoman Penatalaksanaan Medik Gangguan Penggunaan Napza;
3. RUANG LINGKUP
a. Sasaran
Poliklinik IPWL BNN/BNNP/BNN Kab/Kota dan Balai/Loka rehabiltasi milik
BNN yang melaksanakan program rehabilitasi rawat jalan bagi pecandu dan
korban penyalahgunaan narkotika.
b. Tujuan
1) Menjadi petunjuk teknis dalam pelaksanaan rehabilitasi rawat jalan bagi
pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika; dan
4. PENGERTIAN
a. Narkoba adalah akronim dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya.
b. Substances adalah segala bentuk zat kimia yang memiliki efek terhadap otak
dan tubuh.
3
c. Drugs adalah setiap zat kecuali makanan, minuman dan oksigen yang apabila
masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi fisik maupun psikoogis
individu.
f. Sarana kesehatan adalah tempat baik rumah sakit, klinik umum atau klinik
khusus yang melaksanakan sebuah program atau kegiatan yang berkaitan
dengan masalah gangguan penggunaan narkotika.
5
s. Diagnosis Ganda/Dual Diagnosis adalah kombinasi adiksi dan masalah
psikiatris klien yang menderita satu bentuk gangguan mental, dan juga
menyalahgunakan narkotika.
6
BAB II
b. Petugas Pendaftaran
Adalah petugas yang ditunjuk untuk melakukan tugas dan fungsi administrasi
pendaftaran, penerimaan awal klien serta pengarsipan terhadap rekam medis
klien rehabilitasi rawat jalan (lampiran 2).
RENCANA
TERAPI & PEMERIKSAAN
PEMBERIAN URIN TEST ZAT
MEDIKASI
Rehabilitasi rawat jalan diberikan pada klien dengan salah satu atau lebih kriteria
di bawah ini:
a) Memiliki pola penggunaan zat yang sifatnya rekreasional dan situasional;
b) Zat utama yang digunakan adalah ganja atau stimulansia; atau
c) Zat utama yang digunakan adalah opioida, namun yang yang bersangkutan
telah secara aktif menjalani program terapi rumatan sebelumnya;
d) Berusia diatas 18 tahun; dan/atau
e) Tidak mengalami komplikasi fisik dan atau psikiatrik.
1. ASESMEN
Pengertian Asesmen narkotika adalah suatu proses mendapatkan
informasi menyeluruh pada individu dengan gangguan
penggunaan zat/narkotika, baik pada saat awal masuk
program, selama menjalani program dan setelah
selesai program.
a. Tujuan
1) Data Demografis
2) Status Medik
3) Status Pekerjaan/ Dukungan Hidup
4) Status Penggunaan /Zat
5) Status Legal
6) Status Keluarga
7) Status Psikiatris
8) Pemeriksaan Urin Zat (Rapid Test)
9) Resume
10) Rencana Terapi
2. PEMERIKSAAN FISIK
Pengertian Adalah pemeriksaan fisik secara menyeluruh oleh
Tindakan
SDM Dokter dan perawat terlatih
b. Tanda-tanda Intoksikasi
10
d. Dada/thorax : paru dan jantung
5. Pemeriksaan penunjang:
a. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi
dilakukan kepentingan diagnostik yang tidak
dapat ditegakkan hanya melalui pemeriksaan
fisik.
b. Pemeriksaan dapat melalui sistem rujukan ke
laboratorium terdekat atau yang bekerja sama
dengan klinik pratama
c. Permintaan pemeriksaan harus ditanda tangani
oleh dokter
11
3. PEMERIKSAAN URIN ZAT
4. TERAPI MEDIS
12
SDM Dokter dan perawat terlatih
5. DETOKSIFIKASI
a. Simtomatik
13
Pedoman - KMK Nomor 422/MENKES/SK/III/2010
Terapi/Referensi tentang Pedoman Penatalaksanaan Medik
Gangguan Penggunaan Napza
- Instrumen penilaian putus zat opioid (untuk
Tindakan
SDM Konselor HIV terlatih dari berbagai profesi
b. Komordibitas Psikiatrik
Pengertian Adalah diagnosis ganda atau multiple pada
Tindakan
SDM Dokter dan perawat terlatih
layanan :
16
2. Penatakasanaan gejala putus zat dan
asesmen ulang bila diperlukan
3. Tinjauan ulang diperlukan dalam waktu
tertentu
4. Tanyakan gejala mana yang lebih dulu
muncul apakah gejala psikotik
5. Observasi kondisi jiwa sebagai efek
setelah melewati fase intoksikasi, bila
gejala gangguan jiwa akibat diinduksi
zat/narkotika, maka akan hilang dengan
sendirinya
6. Bangun motivasi dengan menggunakan
tehnik ME (motivasional enhacement)
7. Pemberian farmakoterapi untuk kedua
kondisi tergantung dari jenis zat/narkotika
yang digunakan
8. Terapkan strategi minimalisasi dampak
buruk
9. Gunakan tujuan jangka panjang
10. Pelibatan klien dalam menjalankan
pengobatan jangka panjang
11. Rujukan ke psikiatri atau layanan
kesehatan yang lebih tinggi
12. Pendokumentasian menggunakan formulir
rawatan lanjut (lampiran 10)
7. KONSELING ADIKSI
17
Ruang Lingkup Tindakan Klinik Pratama
18
8. WAWANCARA MOTIVASIONAL (MOTIVATIONAL INTERVIEWING)
19
listening)
- Menyimpulkan (summarizing)
- Komunikasi perubahan
3. Dalam proses wawancara MI, motivasi harus
muncul dari klien, tanpa paksaan dari konselor,
tidak menghakimi, tidak berargumentasi.
4. Pendokumentasian menggunakan formulir
rawatan lanjut (lampiran 10)
20
2. Klien memiliki dual diagnosis (komordibitas
psikiatrik)
3. Ada gangguan psikologis klien dengan
menggunakan perangkat asesmen yang
disepakati
4. Tingkat keparahan klien
5. Penilaian faktor risiko bila klien harus
menjalani rawat inap
6. Sejauh mana motivasi klien untuk berhenti
menggunakan zat/narkotika
7. Adakah pendampingan yang tersedia (contoh
peer konselor)
8. Fasilitas klinik dan kemampuan petugas
dalam memfasilitasi CBT
9. Pendokumentasian menggunakan formulir
rawatan lanjut (lampiran 10)
21
Penggunaan Napza.
22
BAB III
SISTEM RUJUKAN
A. Tujuan
a. Tujuan umum sistem rujukan adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan
efisiensi pelayanan kesehatan secara terpadu yang ada di Badan Narkotika
Nasional.
a. Rujukan Horizontal
Rujukan horizontal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan
dalam satu tingkatan, apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan klien karena keterbatasan fasilitas,
peralatan dan/atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap.
b. Rujukan Vertikal
Rujukan Vertikal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan yang
berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkat pelayanan yang lebih rendah ke
tingkat pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya.
23
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan
pelayanan yang lebih tinggi dilakukan apabila:
D. Pelaksana
24
BAB IV
Pencatatan dan pelaporan merupakan salah satu tahapan yang sangat penting
dalam proses pelaksanaan kegiatan atau program, sebagai bahan informasi dalam
pengambilan keputusan. Pencatatan dan pelaporan yang baik dapat memberikan
gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan pada suatu institusi
dalam mencapai keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
A. Jenis Laporan
Laporan adalah dokumen yang berisi tentang pertanggungjawaban
kegiatan/tahapan kegiatan yang disusun dan dilaporkan secara sistematik. Jenis-
jenis laporan yang digunakan dalam Pedoman Rehabilitasi Rawat Jalan
meliputi :
a. Laporan Bulanan
25
b. Laporan Hasil Akhir Kegiatan (out put)
1) Merupakan Laporan Hasil Akhir pelaksanaan kegiatan rehabilitasi rawat
jalan, yaitu laporan yang disusun pada akhir tahun dan merupakan hasil
dari seluruh tahapan kegiatan yang berisi rekapan jumlah klien, diagnosa,
bentuk layanan dan jumlah rujukan (lampiran 15).
B. Jadwal Pelaporan
Dalam penyusunan laporan, jadwal pelaksanaan disesuaikan dengan jenis
laporan yang sudah ditentukan yaitu:
a. Laporan Bulanan
- Laporan bulanan dari Klinik Pratama BNN/BNNP/Kab/Kota dan Balai/Loka
milik BNN disampaikan kepada Deputi Rehabilitasi BNN c.q Direktur
PLRIP.
- Laporan bulanan BNN Kab/Kota ditembuskan ke Kepala BNN Provinsi di
masing-masing wilayah.
- Laporan bulanan disampaikan pada hari ke 5 di bulan berikutnya.
26
Gambar 2 Alur Pelaporan
KLINIK PRATAMA
BNN
KLINIK PRATAMA
BNNP
DEPUTI BIDANG
BNNP REHABILITASI BNN
C.Q : DIREKTUR PLRIP
KLINIK PRATAMA
BNN KAB/KOTA
KLINIK PRATAMA
BABES/LOKA BNN
Keterangan :
: Tembusan
27
DAFTAR PUSTAKA
28
Lampiran 1 : Formulir Registrasi Pasien
NAMA : ..............................................................................................
NO. ID (KTP/SIM) : ..............................................................................................
UMUR : ..............................................................................................
AGAMA : ..............................................................................................
SUKU : ..............................................................................................
PEKERJAAN : ..............................................................................................
Pasien,
(.........................................................)
Alamat :
Metode
5. Budha 4. RS/Panti/Puskesmas/Lembaga :
5. Lain-lain : ..................................................................
No. Telp/Hp :
Kasus Polisi : 1. Ya
2. Tidak
Lampiran 2: Formulir Rekam Medis Hal.2
Pemeriksaan Fisik :
1. Tekanan Darah : .........................................
2. Nadi : .........................................
5. Pemeriksaan Sistemik
Diagnosa Utama :
Diagnosa Penyerta :
Kode ICD :
Dokter
Perawat
Petugas Admin
BADAN NARKOTIKA NASIONAL Lampiran 3: Formulir Asesmen Wajib Lapor
REPUBLIK INDONESIA
FORMULIR ASESMEN
Tanggal Kedatangan :
Nomor Rekam Medik :
Nama : Usia:
Alamat tempat tinggal : Jenis Kel:
Telp/HP :
Belum Menikah = 1
1. Status Perkawinan : Menikah = 2
Duda / Janda = 3
1 INFORMASI Tamat SD =1
DEMOGRAFIS Tamat SLTP = 2
2. Pendidikan terakhir : Tamat SLTA = 3
Tamat Akademi = 4
Tamat PT = 5
STATUS MEDIS Riwayat rawat inap yang tidak terkait masalah narkotika
Jenis Penyakit Dirawat tahun Lamanya
1.
FORMULIR ASESMEN
Jenis Cara Penggunaan
STATUS PENGGUNAAN 1. Oral 2. Nasal/sublingual/suppositoria 3. Merokok 4. Injeksi Non-IV 5. IV
NARKOTIKA Jenis Napza Sepanjang Cara Pakai
30 Hari terakhir Hidup (Thn)
D.1 Alkohol
Tanggal asesmen D.2 Heroin
(……………………….) D.3 Metadon / Buprenorfin
D.4 Opiat lain / Analgesik
Skala Penilaian
D.5 Barbiturat
Pasien D.6 Sedatif / Hipnotik
D.7 Kokain
D.8 Amfetamin
D.9 Kanabis
4
D.10 Halusinogen
D.11 Inhalan
D.12 Lebih dari 1 zat / hari (termasuk alkohol
13. Jenis zat utama yang disalahgunakan : ……………………………………
14. Pernahkah menjalani terapi rehabilitasi ? Ya = 1 Tidak = 0
15. Bila ya, jenis terapi rehabilitasi yang dijalani ?
Keterangan : …………………………………………………………………………………..
16. Pernahkah mengalami overdosis ? Ya = 1 Tidak = 0
17. Bila ya, kapan dan bagaimana penanggulangannya
18. Waktu overdosis :
Cara penanggulangan Perawatan di RS = 1
19. Perawatan di Puskesmas = 2
Sendiri = 3
Berapa kali kah dalam hidup anda ditangkap dan dituntut dengan hal
STATUS LEGAL berikut :
1. Mencuri di toko / vandalisme
2. Bebas bersyarat / masa percobaan
Tanggal asesmen 3. Masalah narkoba
(……………………….) 4. Pemalsuan
Skala Penilaian 5. Penyerangan bersenjata
6. Pembobolan dan pencurian
5 Pasien 7. Perampokan
8. Penyerangan
9. Pembakaran rumah
10. Perkosaan
11. Pembunuhan
12. Pelacuran
13. Melecehkan pengadilan
14. lain-lain ; ……………………………………………………………………………………………
(masukkan jumlah total pengadilan, tidak hanya vonis hukuman. Jangan masukkan kejahatan anak-anak (sebelum usia 18)
kecuali kalau mereka dituntut sebagai orang dewasa).
FORMULIR ASESMEN
Riwayat keluarga / Sosial Dalam situasi seperti apakah anda tinggal 3 tahun belakangan ini?
Dengan pasangan & anak = 1 Dengan teman = 6
Dengan pasangan saja = 2 Sendiri = 7
1. Dengan anak saja = 3 Lingkungan terkontrol = 8
Tanggal asesmen Dengan orang tua = 4 Kondisi yang tidak stabil = 9
(……………………….) Dengan Keluarga = 5
(Pilih situasi yang paling menggambarkan 3 tahun terakhir. Jika terdapat situasi yang berganti-ganti
Skala Penilaian maka pilihlah situasi yang paling terakhir)
Pasien 2. Apakah anda hidup dengan seseorang yang mempunyai masalah
penyalahgunaan zat sekarang ini? Ya = 1 Tidak = 0
Jika ya, siapakah ia/mereka (contreng pada kolom berikut)
1 Saudara kandung / tiri Ya = 1 Tidak = 0
2 Ayah / Ibu Ya = 1 Tidak = 0
3. 3 Pasangan Ya = 1 Tidak = 0
6 4 Om / tante Ya = 1 Tidak = 0
5 Teman Ya = 1 Tidak = 0
6 Lainnya : ……………………………… Ya = 1 Tidak = 0
Apakah anda memiliki konflik serius dalam berhubungan dengan :
30 hari terakhir Sepanjang
hidup
1 Ibu
2 Ayah
3 Adik / kakak
4. 4 Pasangan
5 Anak - anak
6 Keluarga lain yang berarti (jelaskan ……………………….)
7 Teman akrab
8 Tetangga
9 Teman sekerja
(Ya = 1 Tidak = 0)
STATUS PSIKIATRIS Apakah anda pernah mengalami hal-hal berikut ini (yang 30 hari terakhir Sepanjang
FORMULIR ASESMEN
PEMERIKSAAN FISIK 1. Tekanan darah :
2. Nadi :
3. Pernapasan (RR) :
4. Suhu (celcius) :
Pemeriksaan Sistemik :
Sistem Sistem jantung dan pembuluh Sistem Sistem saraf pusat THT dan kulit Keterangan
pencernaan darah pernapasan
5.
Hasil Urinalisis
Jenis Zat
Benzodiazepin Ya = 1 Tidak = 0
Kanabis Ya = 1 Tidak = 0
6. Opiat Ya = 1 Tidak = 0
Amfetamin Ya = 1 Tidak = 0
Kokain Ya = 1 Tidak = 0
Barbiturat Ya = 1 Tidak = 0
Alkohol Ya = 1 Tidak = 0
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
PETUNJUK PENGISIAN
0 : Angkatan bersenjata - Termasuk angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dll. Tidak
termasuk polisi non-militer, petugas pabean-pajak, tenaga cadangan militer inaktif.
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
CATATAN KONSELING
Lampiran 4: Formulir Mini Mental
NILAI (N) :
ORIENTASI
( ) Sekarang ini (tahun),(musim),(bulan),(tanggal),(hari) apa? (N 5)
( ) Kita dimana ? (negara),(propinsi),(kota),(rumah sakit),(lantai/kamar) (N 5)
REGISTRASI
MENGENAL KEMBALI
________________________________________________________________________
JUMLAH NILAI : 30
1|Page
Lampiran 5: Formulir Mini Depresi
A.EPISODE DEPRESIF
Jika pasien saat ini memenuhi criteria untuk Gangguan Depresif Berulang, jangan
menanyakan seksi ini, kecuali anda mempunyai alas an yang khusus.
lalu ?
C5. Saat anda merasa sangat bersemangat/mudah
tersinggung :
JIKA SAAT INI MANIK : EKSPLORASI EPISODE
SAAT INI
JIKA TIDAK : EKSPLORASI YANG PALING
PARAH
a. Apakah anda terdorong untuk melakukan aktivitas TIDAK YA
fisik sehingga anda tidak bisa duduk diam ?
b. Apakah anda berbicara tanpa henti atau sedemikian TIDAK YA
cepatnya ?
c. Apakah pikiran anda mengalir sedemikian cepatnya TIDAK YA
sehingga anda kesulitan mengikutinya ?
d. Apakah anda menjadi sedemikian aktif sehingga TIDAK YA
teman atau keluarga anda khawatir tentang anda ?
e.Apakah kebutuhan tidur anda kurang daripada TIDAK YA
biasanya ?
f. Apakah anda merasa mamapu melakukan hal yang TIDAK YA
tidak mampu, atau bahwa anda seorang yang
penting?
g.Apakah anda mudah beralih perhatian sehingga TIDAK YA
gangguang yang ringan saja menyebabkan anda
menyimpang ?
h.Apakah anda sangat ingin terlibat di dalam kegiatan TIDAK YA
yang menyenangkan sehingga mengabaikan risiko
atau kesulitan (misalnya : berfoya – foya , ngebut,
dll)
i. Apakah minat seksual anda sedemikan tinggi TIDAK YA
sehingga anda melakukan aktivitas seksual yang
tidak lazim? →
JIKA KURANG DARI ITEM DARI C5 DIBERI STOP
KODE YA ( ATAU KURANG DARI 4 JIKA C1
= TIDAK)
C6. Apakah masalah ini mengganggu pekerjaan atau TIDAK YA
aktivitas social anda, atau pernahkah anda dirawat
inap di rumah sakit karena masalah ini ?
APAKAH C6 DIBERI KODE YA ? TIDAK YA
TENTUKAN APAKAH EPISODE TERSEBUT F EPISODE MANIK
TERJADI SAAT INI ATAU MASA LALU (C4) 3 SAAT INI DULU
0
D. AGORAFOBIA
D1. Apakah anda merasa tidak nyaman di tempat atau
situasi yang akan sulit atau memalukan jika
meloloskan diri, atau pertolongan mungkin tidak
akan diperoleh, seperti :
a. Berada dalam kerumunan atau antrian TIDAK YA
b. Berada di tempat umum TIDAK YA
c. Berada seorang diri jauh dari rumah TIDAK YA
d. Bepergian dengan bus, kereta api atau mobil, TIDAK YA
e. Atau dalam situasi lain (lift, ….) TIDAK YA
JIKA JAWABAN YA KURANG DARI 2 →
PADA D1 STOP
F
APAKAH 2 ATAU LEBIH ITEM DARI F5 DIBERI 4
KODE YA ? 0
TIDAK YA
.
1
SOSIALFOBIA
G. GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
G1. Dalam 2 minggu terakhir, apakh anda
diresahkan oleh pikiran, rangsangan atau
bayangan berulang yang tidak anda sukai, TIDAK YA
memuakan tidak layak, mendesak atau menekan
(misalnya ide bahwa diri anda kotor, atau ada
kuman atau menyakiti seseorang walaupun
anda tidak menghendakinya) ? (Jangan
memasukkan begitu saja kekhawatiran berlebihan
perihal masalah hidup yang nyata atau
kekhawatiran yang dengan gangguan lain)
G2. Dalam 2 minggu terakhir, apakah anda melakukan
sesuatu berulang-ulang tanpa mampu TIDAK YA
menahannya, seperti mencuci berlebihan,
menghitung atau memeriksa sesuatu berulang-
ulang ?
→
JIKA G1 DAN G2 DIBERI KODE TIDAK STOP
TIDAK YA
Apakah 2 atau lebih item dari 15 di beri kode YA TIDAK YA
F TIDAK YA
4
3
.
1 TIDAK YA
GANGGUAN
STRES PASCA
TRAUMA
J. BULIMIA NERVOSA
KG
→
Apakah berat badan pasien lebih rendah daripada nilai TIDAK
ambang yang sesuai dengan tinggi badannya ? YA
TIDAK YA
5
0 ANOREXIS
. NERVOSA
0
L. GANGGUAN YANG BERKAITAN DENGAN ALKOHOL
DIGUNAKAN :
Mintalah satu contoh dari setiap pertanyaan yang dijawab positif. Beri kode YA hanya
Jika contoh jelas menunjukan suatu distorsi dari pikiran atau dari persepsi.
ADIKSI OPIOID.
INTOKSIKASI OPIOID
4. Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium darah lengkap
Pemeriksaan urinalisis rutin
Test HIV/AIDS bila ada faktor risiko didahului dengan konseling dan
disampaikan hasil dalam konseling pasca tes
5. Konsultasi :
Dokter spesialis saraf
Dokter spesialis penyakit dalam
Dokter spesialis kedokteran jiwa
INTOKSIKASI KOKAIN
5. Konsultasi:
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Dokter spesialis Saraf
Dokter spesialis Penyakit Dalam
INTOKSIKASI KANABIS
5. Konsultasi:
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Dokter Spesialis Paru
9. Informed Consent: Mematuhi peraturan Rumah Sakit bila dirawat Sesuai tindakan
yang akan dilakukan
10.Masa Pemulihan: Minimal 2 minggu
11. Out put: Sehat secara fisik, urinalisis negatif
12.Autopsi: Bila ada kematian tidak wajar
ADIKSI AMFETAMIN ATAU ZAT YANG MENYERUPAI
Antipsikotik dengan dosis rendah seperti Haloperidol 2-5 mg per kali
pemberian atau Chlorpromazine i mg/kg.BB oral setiap 4-6 jam.
Antihipertensi bila diperlukan, Tekanan Darah diatas 140/100 mmHg.
Kontrol temperatur (selimut dingin dengan Klorpromazine 1 mg/kg BB
setiap 6 jam) untuk mencegah temperature tubuh meningkat.
Beta receptors blocker dapat mengurangi beberapa gejala
chatecolaminenergic dan Benzodiazepine dapat mengontrol ansietas
Kondisi kejang dapat diatasi dengan Benzodiazepine (Diazepam 3x5
mg atau Lorazepam 2x 0,25-0,5 mg)
Karena ada kemungkinan terjadi aritmia kordis yang dapat mengancam
kehidupan, maka kemungkinan diperlukan cardiac monitoring, dapat
diberikan Propanolol 20-80 mg/hari ( perhatikan kontraindikasinya )
untuk mengatasi kondisi ini
Asamkan urin dengan Amonium Klorida 2.75 mEq/kg atau Ascorbic
Acid 8 gram/hari sampai pH urin < dari 5 akan mempercepat ekskresi
obat
8. Penyulit:
Aritmia cordis
Penggunaan Poly drugs
Koma
1. Fatique/kelelahan
2. Halusinasi atau mimpi buruk
3. Insomnia atau hipersomnia
4. Nafsu makan meningkat
5. Retardasi atau agitasi motorik
C. Gejala-gejala pada kriteria B secara klinis bermakna menimbulkan distress
atau gangguan dalam kehidupan sosial, pekerjaan atau fungsi-fungsi
penting lainnya
D. Gejala-gejala di atas tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau mental
lainnya
3. Diagnosis Banding:
Intoksikasi Amfetamin
Putus kokain atau zat yang menyerupai
Episode manik atau hipomanik
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
EKG (sesuai indikasi)
Evaluasi psikologik
5. Konsultasi:
Dokter spesialis penyakit dalam
Dokter spesialis kedokteran jiwa
6. Perawatan:
Observasi di Instalasi Gawat darurat selama 1x 24 jam, bila
kondisi tenang maka dapat diteruskan dengan rawat jalan
Rawat inap diperlukan apabila ditemukan gejala-gejala psikotik
dan gejala depresi berat (dengan kecenderungan bunuh diri) atau
komplikasi fisik lainnya
7. Terapi:
Antipsikotik ( Haloperidol 3x 1,5-5 mg, atau Risperidon 2x 1,5-3 mg)
Antidepresan (golongan SSRI atau tetrasiklik sesuai dengan kondisi klinis:
setralin 1x50 mg, atau amitripline 3x10 mg, atau Maproptilin 3x10mg)
Antiansietas ( Alprazolam 2x 0,25-0,5 mg, atau Diazepam 3x5-10 mg,
atau Clobazam2x10 mg)
8. Penyulit:
Multiple drug user
Gangguan psikatrik lain yang mendasari
INTOKSIKASI SEDATIF-HIPNOTIK
3. Diagnosis Banding:
Intoksikasi Alkohol
Progresif Dementia
Multiple Sclerosis
Hematoma Subdural
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
Darah rutin, Fungsi hati, Fungsi Ginjal, Elektrolit
EEG
EKG
5. Konsultasi:
Dokter Spesialis neurologi
Dokter Spesialis penyakit Dalam
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
8. Penyulit:
Trauma kepala
Percobaan bunuh diri
Hepatitis
AIDS
3. Diagnosis Banding:
Putus alkohol
Intoksikasi kokain
Intoksikasi amfetamin
Hipertiroid
Gangguan ansietas
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
Darah Lengkap
Elektrolit
5. Konsultasi:
Dokter spesialis saraf
Dokter spesialis penyakit dalam
Dokter spesialis kedokteran jiwa
INTOKSIKASI HALUSINOGEN
3. Diagnosis banding:
Intoksikasi amfetamin
Intoksikasi PCP
Intoksikasi antikolinergik
Gangguan Skizophreniform
Delirium
Demensia
Gangguan Mood yang berat, gangguan bipolar
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
EKG
Darah
EEG
5. Konsultasi:
Dokter spesialis Penyakit Dalam
Dokter spesialis neurologi
Dokter spesialis kedokteran jiwa
Sampai saat ini belum ada yang menyatakan bahwa LSD tipe halusinogen
menghasilkan ketergantungan atau gejala-gejala pututs zat.
ADIKSI PCP
INTOKSIKASI PCP
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
Creatine Phosphokinase (CPK)
Tes Fungsi Hati
Tes HIV
5. Konsultasi:
Dokter spesialis Kedokteran Jiwa
Dokter spesialis neurologi
Dokter spesialis Penyakit Dalam
Pasien langsung dibawa ke kamar isolasi yang tenang dan memiliki
rangsangan sensorinya sedikit
Fiksasi dapat dilakukan bila diperlukan
Dapat diberikan Diazepam 10-20 mg oral ; tetapi hati-hati bila ada
penggunaan obat depresi susunan saraf pusat lainnya.
Bila timbul gejala psikotik (dapat hilang dalam waktu 2-3 minggu), maka
tempatkan pasien di kamar yang tenang. Berikan antipsikotik, berikan
antidepresan untuk mencegah post withdrawal depressive reaction
Asamkan urin sampai pH kurang dari 5, dengan pemberian Ammonium
khlorida atau Asam askorbat
8. Penyulit:
Hepaitits
AIDS
KETERANGAN TAMBAHAN :
PCP tidak membuat ketergantungan fisik atau gejala putus zat (fisik) ; tetapi lebih
besar menghasilkan ketergantungan psikologis daripada LSD.
ADIKSI INHALANSIA
INTOKSIKASI INHALASIA
5. Konsultasi:
Dokter spesialis penyakit dalam
Dokter spesialis neurologi syaraf
Dokter spesialis kedokteran jiwa
KETERANGAN TAMBAHAN :
Dalam DSM IV tidak dikatakan adanya gejala putus Inhalansia tetapi tertulis bahwa
kemungkinan dapat terjadi ketergantungan Inhalansia, misalnya pada narapidana,
pegawai industri, dan lain-lain.
ADIKSI SEDATIF-HIPNOTIK
INTOKSIKASI SEDATIF-HIPNOTIK
3. Diagnosis Banding:
Intoksikasi Alkohol
Progresif Dementia
Multiple Sclerosis
Hematoma Subdural
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
Darah rutin, Fungsi hati, Fungsi Ginjal, Elektrolit
EEG
EKG
5. Konsultasi:
Dokter Spesialis neurologi
Dokter Spesialis penyakit Dalam
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
3. Diagnosis Banding:
Putus alkohol
Intoksikasi kokain
Intoksikasi amfetamin
Hipertiroid
Gangguan ansietas
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
Darah Lengkap
Elektrolit
5. Konsultasi:
Dokter spesialis saraf
Dokter spesialis penyakit dalam
Dokter spesialis kedokteran jiwa
Inhalan merupakan zat kimiawi yang mudah menguap dan berefek psikoaktif.
Inhalan terkandung dalam barang yang lazim digunakan dalam rumah tangga
sehari-hari seperti lem, hair sprays, cat, gas pemantik, bisa digunakan oleh anak-
anak agar cepat high. Kebanyakan anak-anak tidak mengetahui risiko menghirup
gas yang mudah menguap ini. Meski hanya dihirup dalam satu waktu pendek ,
penggunaan inhalan dapat mengganggu irama jantung dan menurunkan kadar
oksigen, yang keduanya dapat menyebabkan kematian. Penggunaan regular akan
mengakibatkan gangguan pada otak, jantung, ginjal dan hepar.
2). Solven dalam peralatan kantor dan seni, masuk didalamnya cairan
untuk koreksi tulisan yang salah, cairan penanda dan pembersih alat
elektronik
a. Aerosol
Aerosol rumah tangga dan cairan penyemprot lainnya seperti semprotan
tata rambut, deodoran, pelapis barang rumah tangga, pembersih komputer,
dan penyemprot minyak sayur
b. Gas
1). Gas, termasuk gas pemantik api, propane tanks, whipping cream
aerosols dan gas yang dipergunakan mesin pendingin
2). Gas medik anestesi seperti ether, chloroform, halothane, dan nitrous
oxide ("gas ketawa ")
c. Nitrit
Nitrit organik yang mudah menguap termasuk cyclohexyl, butyl, dan amyl
nitrites, biasa disebut "poppers." Amyl nitrite digunakan dalam prosedur-
prosedur pemeriksaan medik. Nitrit volatil biasanya dijual dalam botol gelas
berwarna coklat gelap dan diberi label "video head cleaner," "room
odorizer," "leather cleaner," atau "liquid aroma."
INTOKSIKASI INHALASIA
4. Pemeriksaan Penunjang :
Urinalisis
Tes Fungsi hati dan ginjaL
5. Konsultasi:
Dokter spesialis penyakit dalam
Dokter spesialis neurologi syaraf
Dokter spesialis kedokteran jiwa
KETERANGAN TAMBAHAN :
Dalam DSM IV tidak dikatakan adanya gejala putus Inhalansia tetapi tertulis bahwa
kemungkinan dapat terjadi ketergantungan Inhalansia, misalnya pada narapidana,
pegawai industri, dan lain-lain.
Lampiran 7 : Formulir Skala Opiod hal 1
Tanggal : Jam :
SEKALI BERAT
3 Saya berkeringat 0 1 2 3 4
6 Saya merinding 0 1 2 3 4
7 Saya gemetar 0 1 2 3 4
Tanggal : Jam :
8 Hot and Cold flushes 0 = tidak ada 1 = Shivering / huddling for warmth
SKOR TOTAL
Lampiran 8: Formulir Persetujuan Tindakan
Nama : ....................................................................................*
Nomor Rekam Medis : ....................................................................................*
Umur : ....................................................................................*
Alamat : ....................................................................................*
Nama Jelas dan Tanda Tangan Nama Jelas dan Tanda Tangan
Saksi, Klien/Keluarga Dekat Klien,
(.........................................................) (........................................................)
Nama : ....................................................................................*
Nomor Rekam Medis : ....................................................................................*
Umur : ....................................................................................*
Alamat : ....................................................................................*
MENOLAK
Nama : ....................................................................................*
Umur : ....................................................................................*
1. Telah diberikan penjelasan serta peringatan akan bahaya serta resiko – resiko yang
mungkin timbul apabila tidak dilakukan tindakan ...............................................................
2. Telah memahami sepenuhnya penjelasan yang diberikan oleh dokter/ paramedis/
petugas klinik BNN/ BNNP/ BNNK/ Kab ............................................................................
3. Atas tanggung jawab dan resiko saya sendiri, telah menolak untuk dimulai atau
diteruskan perawatan/pengobatan/tindakan yang dianjurkan.
Nama Jelas dan Tanda Tangan Nama Jelas dan Tanda Tangan
Saksi, Klien/Keluarga Dekat Klien,
(.........................................................) (........................................................)
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
SURAT RUJUKAN
Kepada
Yth. Ka.Puskesmas/RS/
Balai/Loka Rehabilitasi...........................
di
Tempat
Dengan hormat,
Nama : ...................................................................................................
Umur : ...................................................................................................
Alamat : ...................................................................................................
Pekerjaan : ...................................................................................................
Kami mohon klien ini bisa mendapatkan perawatan lebih lanjut di fasilitas yang
Saudara pimpin. Demikian agar menjadi maklum, terima kasih atas kerjasamanya.
Jakarta,......................................................
Dokter Pengirim,
(...................................................)
Lampiran 12: Formulir Rekapan Laporan Bulanan
Bulan : .....................
Tahun : ......................
Jumlah Klien Diagnosa dan Jumlah Bentuk Layanan Jumlah Rujukan
Penc
Pem F Konsel Komor ega-
N Kons han
Asesm eriks Urin F F F F F F F F 18/ Lain Terapi Detok- ing dibitas Ba Pan RSUD Lain
o Lama Baru eling MI CBT Keka
en aan Zat 10 11 12 13 14 15 16 17 F -lain Medis sifikasi HIV/ Psikiat lai ti /RSJ -lain
Adiksi m-
Fisik 19 IMS rik
buha
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Lampiran 13: Formulir Laporan Data Pasien Baru
Tanggal Nama Rekam Alamat Umur Kelamin Pendidikan Pekerjaan Status Diagnosa Terapi Rujukan Keterangan
o Rehab* Rujukan* Urin Zat
Medis L/P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Bulan : .....................
: ......................
Tahun
No. Jenis Pemeriksaan
Tanggal No Nama Rekam Alamat Umur Kelamin Diagnosa Terapi Rujukan Keterangan
Urin Zat
Medis L/P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lampiran 15: Formulir Rekapan Laporan Tahunan
Tahun : ......................