Вы находитесь на странице: 1из 8

Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Good Corporate Governance Dalam Perspektif Manajemen Strategik Badan


Usaha Milik Daerah
(Studi Deskriptif Tentang Good Corporate Governance Dalam Perspektif
Manajemen Strategik Pasar Induk Puspa Agro)

Farid Pradana MB
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

Abstract
Authority of the Provincial Government as an autonomous region give power to the regional heads to manage their
respective regions. Opportunities that are used by local governments to establish regional-owned enterprises are expected to manage
the potential-the potential of existing businesses in the region. many central government encourages enterprises to implement good
corporate governance. Due to the implementation of good corporate Governace believed to help enterprises and the State's economy
is being hit by the crisis rose towards a healthier, more advanced, and able to compete as well as dynamic and professionally
managed. Besides the complexity of the decision-making process more difficult and complicated demands the need for strategic
management. Therefore it is good corporate governance and strategic management are interrelated and complementary. The
purpose of this study is to clarify the application of the principles of Good Corporate Governace in the formulation of strat egic
management for the Puspa Agro. This study used qualitative methods, with the type of descriptive study, Determination techniques
using purposive. Data collection by observation, in-depth interviews, and documentation. The results obtained in this study shows
that good corporate governance in the perspective of strategic management is done by the Jatim Grha Utama for puspa agro still
less in accordance with the basic guidelines of the National Committee Governance policy which is a translation of a state decree
no.kep -117/M-MBU/2002.

Key words: Good Corporate Governance, Strategic Management, a regionally owned enterprises

Pendahuluan terutama menyangkut hajat hidup orang banyak; 4)


Proses pelimpahan wewenang dari pemerintah mencapai efisiensi agar dapat menjual dengan harga
pusat kepada pemerintah daerah atau yang lebih yang terjangkau tanpa mengurangi mutu dan
dikenal dengan konsep otonomi daerah merupakan kemampuan memupuk dana dari keuntungan;
suatu harapan cerah bagi pelaksanaan pembangunan 5)Menunjang terselenggaranya rencana pembagunan.
secara keseluruhan dimana masing-masing daerah Perbedaan BUMN dan BUMD hanya terletak pada
memiliki kesempatan untuk mengelola, kepemilikanan dalam konteks Negara dan daerah.
mengembangkan, dan membangun daerah (Soeharto, Sri Maemunah. 1996. Pengelompokan
masingmasing sesuai kebutuhan dan potensi yang BUMN Dalam Rangka Penyusunan Tolok Ukur Pada
dimiliki. Untuk merealisasikan pelaksanaan otonomi Evaluasi Kinerja di Indonesia, Disertasi,
daerah ini, Pemerintah telah menetapkan tentang UU Pascasarjana, Universitas Airlangga, Surabaya.
No. 32 Tahun 2004 Pemerintah Daerah. Di Jawa Timur sendiri terdapat 11 BUMD,
Dengan adanya otonomi daerah tersebut dan salah satunya adalah Jatim grha utama, didirikan
diharapkan setiap daerah berani mengambil inisiatif, berdasarkan Perda Provinsi Jatim Nomor 14 Tahun
mampu membuat terobosan baru atau melakukan
2005. BUMD Jatim Grha utama adalah BUMD
inovasi untuk memajukan daerahnya. Jadi salah satu
terobosan yang bisa dilakukan untuk memajukan suatu pemprov Jatim yang diberi mandat untuk mengelola
daerah adalah lewat pendirian BUMD. Sama dengan Pasar Induk Modern Puspa Agro. Akhir-akhir ini
BUMN, BUMD merupakan wujud nyata dari investasi Pengelolaan Pasar Induk Modern Puspa Agro banyak
daerah dalam dunia usaha. Tujuan BUMN dan BUMD mendapatkan sorotan tajam karena Pasar Induk
adalah 1) Menunjang perkembangan ekonomi; 2) Modern Puspa Agro yang dibangun dengan biaya Rp
Mencapai pemerataan secara horizontal dan vertical 630 miliar (itu hanya untuk bangunan, tidak termasuk
melalui perintisan usaha dan pembinaan pengusaha
pembebasan lahan) pasar itu diharapkan bisa
golongan ekonomi lemah dan koperasi; 3) Menjaga
stabilitas dengan menyediakan barang yang cukup mendongkrak perekonomian Jawa Timur, sayang

1
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

kondisinya kini merana. Pasar selalu identik dengan teknik triangulasi sumber data, yaitu dengan
hiruk pikuk. Baik karena aktivitas bongkar muat membandingkan dan mengecek kembali kepercayaan
barang maupun transaksi jual beli antara pedagang dan suatu informasi yang diperoleh melalui informan yang
pembeli. Namun, gambaran lazim itu tidak terlihat di berbeda.
Puspa Agro. aktivitas mereka tak sebanding dengan
kemegahan Pupa Agro yang memiliki beberapa Good Corporate Governance
bangunan berukuran jumbo. Penerapan Good Corporate Governance pada
suatu BUMN/BUMD dapat dilihat dari penerapan
Sebetulnya permasalahan yang terjadi di Jatim
prinsip-prinsip Good Corporate Governace sendiri.
Grha Utama dalam mengelola Pasar Induk Puspa agro
Berbagai aturan main dan sistem yang mengatur
juga banyak di alami BUMD-BUMD lain di Indonesia,
keseimbangan dalam pengelolaan perusahaan perlu
oleh karena itu pemerintah pusat banyak mendorong
BUMD untuk menerapkan Good Corporate dituangkan dalam bentuk prinsip-prinsip yang harus
dipatuhi untuk menuju tata kelola perusahaan yang
Governance. karena Penerapan Good Corporate
baik. ada beberapa prinsip dasar yang harus
Governance diyakini akan menolong BUMN/BUMD
dan perekonomian Negara yang sedang tertimpa krisis diperhatikan dalam Good Corporate Governance
bangkit menuju ke arah yang lebih sehat, maju, mampu menurut Kepmen BUMN yang dijabarkan oleh Komite
Nasional Kebijakan Governance, selain itu ada juga
bersaing, dikelola secara dinamis serta profesional.
penerapan prinsip-prinsip Good corporate Governance
Ujungnya adalah daya saing yang tangguh, yang diikuti
pulihnya kepercayaan investor. BUMD dikatakan menurut Sutedi dan, yaitu :
sudah menerapkan Good Corporate Governance Menurut KEPMEN BUMN No. KEP-117/M-
adalah BUMD yang mampu mengelola perusahaannya MBU/2002 pada pasal 3, prinsip-prinsip Good
dengan prinsip-prinsip transparancy (keterbukaan), Corporate Governance, yaitu :1. Transparansi, yaitu
accountability (dapat dipertanggungjawabkan), keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
fairness (kesetaraan), kemandirian dan sustainability keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
(kelangsungan). informasi materil dan relevan mengenai perusahaan; 2.
Selain Good Corporate Governance ada juga Kemandirian, yaitu keadaan dimana perusahaan
manajemen strategik. Kompleksitas proses dikelola secara professional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
pengambilan keputusan yang semakin sulit dan rumit
yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang
menuntut diperlukannya Manajemen strategik. Oleh berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; 3.
karena itu Good Corporate Governance dan Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
manajemen strategik saling terkait dan melengkapi satu pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan
sama lain. Good Corporate Governance sangat perusahaan terlaksana secara efektif; 4.
dibutuhkan dalam proses manajemen strategik untuk Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-
mencapai tujuan organisasi serta pengawasan kinerja
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi
organisasi yang memperhatikan kepentingan seluruh yang sehat; 5. Kewajaran, yaitu keadilan dan
stakeholder. Dengan Good Corporate Governance, kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders
proses bisnis perusahaan melalui manajemen strategik yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
dapat mencapai keseimbangan kepentingan antara perundangundangan yang berlaku.
perusahaan dengan stakeholder sehingga dapat Transparancy (Keterbukaan)
memberikan nilai tambah perusahaan secara Untuk menjaga obyektivitas dalam
menjalankan bisnis, Komite Nasional Kebijakan
berkesinambungan dalam jangka panjang. Dengan
Governace Mengharuskan BUMN/BUMD
demikian, Good Corporate Governance akan menyediakan informasi yang material dan relevan
memberikan nilai tambah dan memperlancar proses dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh
manajemen strategik. (The Indonesian Institute for pemangku kepentingan. BUMN/BUMD harus
Corporate Governance.2009. Corporate Governance mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya
Perception Index.) masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui undangan, tetapi juga hal yang penting untuk
pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur
bagaimanakah Good Corporate Governance dalam dan pemangku kepentingan lainnya.
Manajemen Strategik Pasar Induk Puspa Agro. Teknik Pedoman pokok pelaksanaan Transparansi
penetapan informan dilakukan melalui purposive, menurut Komite Nasional Kebijakan Governance : 1.
dimana informan yang dipilih merupakan pihak yang BUMN/BUMD harus menyediakan informasi secara
dianggap paling mengetahui dan memahami tentang tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat
permasalahan dalam penelitian ini. dalam penelitian diperbandingkan serta mudah di akses oleh pemangku
kepentingan sesuai dengan haknya: 2.Informasi yang
yang dilakukan peneliti ini yang digunakan adalah
harus diungkapkan meliputi visi, misi, sasaran usaha

2
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, pemegang Pedoman pokok pelaksanaan kesetaraan
saham pengendali, sistem pengawasan dan menurut Komite Nasional Kebijakan Governance :
pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan Good 1.Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada
Corporate Governance serta tingkat kepatuhannya, dan pemangku kepentingan untuk memberikan masukan
kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi dan manyampaikan pendapat bagi kepentingan
kondisi keuangan: 3. Prinsip keterbukaan yang dianut perusahaan serta membuka akses terhadap informasi
oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup
memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai kedudukan masing-masing; 2.Perusahaan harus
dengan peraturan perundang-undangan, rahasia memberikan perlakuaan yang setara dan wajar kepada
jabatan, dan hak-hak pribadi; 4.Kebijakan perusahaan pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan
harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan konstribusi yang diberikan kepada perusahaan;
kepada pemangku kepentingan. 3.Perusahaan harus memberikan kesempatan yang
Accountability (Akuntabilitas) sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan
Menurut Sutedi Akuntabilitas adalah melaksanakan tugasnya secara professional tanpa
kejelasan fungsi, struktur, sistem dan membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan
pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga kondisi fisik;
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Indepency (Kemandirian)
Pengelolaan perusahaan harus didasarkan pada Menurut Komite Nasioanal kebijakan
pembagian kekuasaan diantara manajer perusahaan, governance, Untuk melancarkan pelaksanaan asas
yang bertanggung jawab pada pengoperasian setiap Good Corporate Governance, perusahaan harus
harinya, dan pemegang sahamnya yang diwakili oleh dikelola secara independen sehingga masing-masing
dewan direksi. Dewan direksi diharapkan untuk organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak
menetapkan kekeliruan (oversight) dan pengawasan. di intervensi oleh pihak lain.
Sejalan dengan pendapat Sutedi, Komite Nasional Pedoman pokok pelaksanaan independensi
Kebijakan Governance juga mengharuskan menurut Komite Nasional Kebijakan Governace :
BUMN/BUMD dapat mempertangungjawabkan 1.Masing-masing organ perusahaan harus menghindari
kinerjanya secara transparan dan wajar. terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak
Pedoman pokok pelaksanaan akuntabilitas terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari
menurut Komite Nasional Kebijakan Governance :1. benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari
BUMN/BUMD harus menetapkan rincian tugas dan segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan
tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan keputusan dapat dilakukan secara obyektif; 2.Masing-
semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi
misi, nilai-nilai perusahaan (corporate values), dan dan tujuan sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan
strategi perusahaan; 2.Perusahaan harus menyakini perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan
bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan atau melempar tanggung jawab antara satu pihak
mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas dan dengan pihak yang lain.
tangung jawab, dan perannanya dalam pelaksanaan Sustainability (Kelangsungan)
Good Corporate Governace; 3.Perusahaan harus Menurut Sutedi Kelangsungan adalah
memastikan adanya sistem pengendalian internal yang bagaimana perusahaan dapat terus beroperasi
efektif dalam pengelolaan perusahaan; 4.Perusahaan
harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran
dan menghasilkan keuntungan. Ketika
perusahaan yang konsisten dengan sasaran usaha perusahaan negara beroperasi dan
perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan menghasilkan keuntungan dalam jangka
sanksi (reward and punishment system); 5.Dalam mereka juga harus menemukan cara untuk
melaksanakan tugas dan tangung jawabnya, setiap memuaskan pegawai dan komunitasnya agar
organ perusahaan dan semua karyawan harus
berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku
tetap bisa bertahan dan berhasil. Mereka harus
(code of conduct) yang telah disepakati. tanggap terhadap lingkungan, memperhatikan
Fairness (Kesetaraan) hukum, memperlakukan pekerja secara adil,
Menurut Sutedi Secara sederhana kesetaraan dan menjadi karyawan yang baik. Dengan
didefinisikan sebagai perlakuan yang adil dan setara demikian, akan menghasilkan keuntungan
dalam memenuhi hak-hak stakeholder. Dalam
pengelolaan perusahaan perlu ditekankan pada yang lama bagi stakeholder. Kelangsungan
kesetaraan, terutama untuk pemegang saham minoritas. sebuah BUMD dapat di lihat melalui
Dalam melaksanakan kegiatannya, Komite Nasional komitmen manajemen terhadap stakeholder,
kebijakan Governace menginstruksikan perusahaan kompetensi manajemen dan responsibilitas
harus senantiasa memperhatikan kepentingan manajemen.
pemegang saham dan kepentingan lainnya berdasarkan
asas kesetaraan.

3
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Manajemen Strategik dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan atau


Manajemen strategik adalah serangkaian berdasarkan undang-undang.
keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan Kewenangan pemerintah daerah membentuk
(formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana- dan mengelola BUMD ditegaskan dalam Peraturan
rencana yang dirancang berorientasi masa depan serta Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang kewenangan
di arahkan untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai daerah
Model manajemen strategik dibentuk untuk otonom. Kedudukan BUMD dalam percaturan
memberikan suatu kerangka berpikir yang mudah di perekonomian di Indonesia, harus di pahami dahulu
dalam memahami bagaimana manajemen strategik tujuan pendiriannya. Konsep dasar yang harus
disepakati bahwa pertumbuhan Ekonomi Nasional
bekerja. manajemen strategik harus melewati 4 proses
adalah agregat pertumbuhan Ekonomi Daerah. Dengan
dan proses tersebut saling berkaitan. Semua informasi demikian untuk mendapat pertumbuhan Nasional maka
yang diperoleh dalam menjalankan roda organisasi daerah harus didorong pertumbuhan perekonomiannya.
perlu dijadikan umpan balik agar memberikan manfaat Berangkat dari konsep berpikir tersebut maka
yang semaksimal mungkin dalam peningkatan kinerja BUMD didirikan sebagai kelengkapan Pemerintah
organisasi di masa depan. Proses pertama adalah dalam membangun perekonomian masyarakat di
wilayahnya. Beberapa maksud pendirian BUMD dapat
Environmental scanning. Menurut Crown Dirgantoro dibagi dalam 5 kategori,yaitu: 1.Komersil/Profit
Analisis lingkungan/ environmental scanning adalah (APBD), Pendirian BUMD didirikan dengan maksud
suatu proses monitoring terhadap lingkungan murni profit motif dengan maksud meningkatkan
organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi Pendapatan Asli Daerah dari dividen yang disetorkan
peluang (opportunities) dan tantangan (threats) yang ke Kas Daerah. Dividen yang diperoleh dari BUMD
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk tersebut kemudian akan menjadi pendapatan Pemda
yang akan meningkatkan kemampuan APBD dalam
mencapai tujuan. Langkah selanjutnya adalah
membiayai pembangun daerah. Keberhasilan kinerja
Perumusan Strategi. Perumusan strategi merupakan BUMD didasarkan kepada seberapa besar
proses yang merujuk pada penentuan posisi organisasi kemampuannya menyumbangkan dividen kepada
saat ini, penentuan arah organisasi ke depan, serta APBD; 2.Peningkatan pelayanan publik, Pendirian
penetapan cara mencapai posisi masa depan. Proses ini BUMD dapat juga dimaksudkan untuk meningkatkan
meliputi visi dan misi, tujuan sasaran jangka panjang, pelayanan kepada publik. Jika tujuannya adalah
strategi alternatif dan pemilihan strategi serta peningkatan pelayanan, maka profit bukan menjadi
motif operasi perusahaan. Pendekatan penilaian kinerja
menetapkan kebijakan. (The Indonesian Institute for keuangannya dilakukan dengan melihat
Corporate Governance.2009. Corporate Governance kemampuannya dalam melakukan cost recovery
Perception Index.) dengan tingkat efisiensinya serta kualitas
Perumusan Strategi dimulai dari menetapkan pelayanannya; 3.Pioneering, Pemerintah Daerah
visi strategik. Setelah itu baru menetapkan misi. Misi kadang-kadang harus mengambil inisiatif untuk masuk
merupakan pernyataan cara mencapai visi. Misi ke suatu bisnis yang memiliki risiko tinggi yang
perusahaan merupakan pernyataan atau rumusan umum mungkin tidak berani dimasuki oleh swasta. Risiko ini
yang luas dan bersifat tahan lama tentang keinginan harus diambil alih oleh pemerintah Daerah karena
atau maksud perusahaan. Misi masih perlu bisnis atau industry tersebut sebenarnya sangat
diterjemahkan kedalam pernyataan-pernyataan yang strategis. Dengan demikian BUMD yang maksud
lebih terukur kinerjanya, ini disebut dengan Tujuan, pendiriannya sebagai pioneering kemungkinan bisa
hasil atau outcome yang ingin dicapai perusahaan. mengalami kerugian akibat risiko bisnis sehingga
Berikut Prinsip-prinsip penyusunan tujuan menurut Pemda harus menyediakan dana penambahan modal
Sondang: untuk menutupi kerugian yang terjadi; 4.Prime mover
a. Suitable/cocok/sesuai ekonomi daerah. Perusahaan yang diposisikan sebagai
b. Linkage/terkait dengan misi prime mover ekonomi daerah biasanya bergerak di
c. Flexible/lentur industri hulu, dimana hasil produksinya digunakan oleh
d. Measurable/dapat diukur industri hilir. Dengan berdirinya industri hulu maka
e. Feasible/Layak diharapkan akan menjadi lokomotif tumbuhnya
f. Achievable/dapat dicapai industri hilir sehingga akselerasi pertumbuhan ekonomi
g. Understandable/dapat dimengerti daerah semakin cepat. Industri hulu biasanya
h. Motivating/memotivasi membutuhkan modal yang besar, Mesin yang canggih
Sebelum membahas tingkatan strategi dalam dan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
BUMD, ada baiknya mengetahui dulu definisi BUMD. tinggi; 5.Penghela ekonomi lemah.. BUMD juga bisa
Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 pasal 2 ditugaskan untuk membina pengusaha lemah dengan
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah maksud untuk pemerataan, edukasi dan pengembangan
perusahaan yang modalnya untuk seluruhnya atau usaha kecil dan menengah untuk bisa naik kelas yang
untuk sebagian merupakan kekayaan Daerah yang lebih tinggi.

4
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Apapun tujuan pendirian BUMD tetap saja melekat produk yang representatif, melakukan perluasan pasar,
tugasnya sebagai agent of Development suatu posisi pengembangan produk baru, dan integrasi horizontal
unik yang tidak dimiliki oleh perusahaan Swasta. dan/atau vertikal. 3.Strategi Penyehatan Perusahaan,
yaitu yang dilakukan melalui pendekatan strategik dan
Terkait dengan peranannnya sebagai agent of
pendekatan operasional. Dalam pendekatan strategik,
development, tentunya dibutuhkan suatu kententuan misalnya, jika terjadi kesalahan strategis seperti
yang mengatur BUMD sehingga dapat berjalan secara ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi
profesional. (Harahap, Rudi Dogar , Bumd Diantara kebutuhan konsumen sesuai dengan misinya, maka
Ranah Hukum Publik Dan Korporasi, perlu dilakukan penilaian menyeluruh terhadap bisnis
www.asbanda.com; diakses pada hari kamis,4 April yang dilakukan untuk perubahan dan
2013 pukul 01.00 WIB) penyempurnaannya. Sedangkan dengan pendekatan
operasional ditujukan untuk melakukan perubahan
Setelah tujuan di tetapkan langkah selanjutnya
operasi perusahaan tanpa merubah strategi bisnis.
adalah menyusun Strategi. Proses penyusunan strategi Dalam hubungan ini langkah-langakah yang biasa
merupakan isu kritis mengenai bagaimana mencapai diambil oleh perusahaan dalam rangka penyehatan
tujuan yang telah ditetapkan. Penyusunan strategi operasi diantaranya adalah: (a) Meningkatkan
merupakan entrepreneurship exercise, yaitu aktivitas penghasilan yang diperoleh dengan berbagai teknik
yang menuntut kemampuan kreator strategi untuk bisa bisnis, misalnya pemotongan harga, peningkatan
menangkap peluang dan mengelola resiko. promosi, penambahan dan perbaikan pelayanan
konsumen, memperbaiki saluran distribusi dan
Menurut Rustian Kamaludi Dalam kaitan memperbaiki kualitas produk, dan (b) Melaksanakan
dengan perbaikan kinerja BUMD sebagai Laporan pemotongan biaya (penghematan). Biaya-biaya yang
Hasil Studi Analisa Kinerja BUMD Non PDAM, Biro tidak memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan
Analisa Keuangan dan Moneter, Depkeu, dikemukakan operasional pokok perusahaan yang segera membentuk
berbagai langkah dan tindakan yang dapat dilakukan
penghasilan, biasanya menjadi pilihan pertama untuk
dalam memperbaiki kinerja usaha BUMD, dengan
diturunkan, seperti misalnya biaya-biaya administrasi,
tindakan-tindakan yang sifatnya strategis yang dapat
penelitian dan pengembangan, dan pemasaran.
dikelompokkan dalam tiga bagian strategi, yaitu
Setelah strategi BUMD di tetapkan masih
sebagai berikut: 1. Strategi Pengusahaan Perusahaan,
diperlukan perumusan kebijakan. Kebijakan
yang dapat dilakukan dengan langkah atau tindakan
merupakan bagian dari upaya menjamin bahwa segala
memperbaiki kinerja perusahaan, diantaranya dengan
sesuatu yang terjadi dalam organisasi dimaksudkan
(a) Mengatasi kelemahan internal yang diantaranya
untuk mencapai berbagai sasaran dan tujuan yang telah
melalui penetapan kembali core business, likuidasi unit ditetapkan.
bisnis yang selalu rugi, dan memperbaiki sistem Setelah semua proses perumusan manajamen
manajemen organisasi; (b) Memaksimumkan kekuatan strategik langkah selanjutnya adalah implementasi
internal, yang antara lain dengan cara
strategi. Implementasi strategi merupakan proses
mengkonsentrasikan bisnis pada usaha yang
penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan
berprospek tinggi, memperluas pasar dengan
atau dengan kata lain proses yang menggambarkan
mempertahankan dan mencari pelanggan baru, serta
operasionalisasi cara mencapai tujuan dan sasaran
mencari teknik produksi baru yang dapat meningkatkan
organisasi. Langkah pertama untuk
efisiensi usaha; (c) Mengatasi ancaman eksternal, yang
mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan
diantaranya dengan cara memperbaiki mutu produk
adalah membuat perencanaan strategik. Inti dari apa
dan jasa, meningkatkan kualitas SDM serta yang ingin dilakukan pada tahapan ini adalah
meningkatkan kreativitas dan keaktifan tenaga bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan
pemasaran dalam mencari terobosan baru; dan (d) rencana kegiatan (program dan anggaran) yang benar-
Memaksimumkan peluang eksternal, yang antara lain benar sesuai dengan arahan (misi-visi-goal) dan
melalui upaya kerjasama yang saling menguntungkan
dengan perusahaan sejenis atau yang dalam strategi yang telah ditetapkan organisasi.
keterkaitan. Dan kerjasama ini dapat dilakukan dalam Menurut Hunger, J. David dan Thomas L.
bentuk joint venture, BOT, BOO atau bentuk Wheelen. Yang diterjemahkan oleh Julianto Agung,
kerjasama lainnya. 2.Strategi Penumbuhan Perusahaan, Program berisi tahapan-tahapan kegiatan yang
adalah bertujuan untuk menumbuhkan dan merupakan urutan kegiatan yang perlu dilakukan untuk
mengembangkan perusahaan sesuai dengan ukuran mencapai sasaran strategik (the step-by step sequence
besaran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka of actions). Sedangkan dalam rumusan anggaran berisi
panjang perusahaan. BUMD dikatakan tumbuh jika rencana kegiatan/program (biasanya tahunan) yang
perusahaan daerah itu berhasil meningkatkan antara disertai taksiran sumber daya yang diperlukan untuk
lain, volume penjualan, pangsa pasar, besarnya laba menjalankan semua kegiatan yang direncanakan.
dan aset perusahaan. Beberapa tindakan yang dapat Sedangkan Prosedur secara khusus merinci berbagai
dilakukan agar perusahaan terus tumbuh berkembang aktifitas yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan
diantaranya adalah mengkonsentrasikan bisnis pada program-program perusahaan.

5
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Good Corporate Governance Dalam Berdasarkan penjelasan Ketua Badan


perumusan Manajemen Strategik Pasar Induk pelaksana Pasar induk Puspa Agro dapat di ketahui
Puspa Agro bahwa komitmen yang ada di dalam manajemen Jatim
Sesuai dengan kenyataan di lapangan, maka Grha Utama memang di laksanakan, terbukti mereka
penerapan Good Corporate Governace dalam merekrut orang-orang yang Profesional (bukan
perspektif manajemen strategik untuk pasar induk birokrat) untuk di jadikan anggota Badan pelaksana
puspa agro akan di analisis berdasarkan prinsip-prinsip pasar induk puspa agro.
dasar Good Corporate Governace yang diperlukan Prinsip ketiga adalah kesetaraan. Terkait
untuk menjaga kelangsungan hidup BUMD melalui kesetaraan, Direktur Jatim Grha Utama di ketahui
pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, bahwa manajemen Jatim Grha Utama memandang
kemandirian, akuntabilitas, kesetaraan, sustainability seluruh Stakeholder khususnya pemegang saham baik
(kelangsungan). mayoritas maupun minoritas itu penting. Dan sebisa
Menurut Sutedi Dalam bukunya yang berjudul mungkin manajemen Jatim Grha Utama selalu
Good Corporate Governance, Penyediaan informasi memberikan penjelasan dan pemahaman tentang
yang memadai, akurat, dan tepat waktu kepada langkah-langkah atau strategi-strategi yang di ambil
stakeholders harus dilakukan oleh perusahaan agar dalam pengelolaan pasar induk puspa agro. Selain itu
dapat dikatakan transparan. Pengungkapan yang dalam perumusan manajemen strategik pasar induk
memadai sangat diperlukan oleh investor dalam puspa agro juga mempertimbangkan keinginan
kemampuannya untuk membuat keputusan terhadap stakeholder dan pemegang saham.
risiko dan keuntungan dari investasinya. Kurangnya Prinsip selanjutnya adalah kemandirian.
pernyataan keuangan yang menyeluruh menyulitkan Menurut Kepmen BUMN Kemandirian, yaitu keadaan
pihak luar untuk menentukan apakah perusahaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa
tersebut memiliki uang yang menumpuk dalam tingkat benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak
yang mengkhawatirkan. Kurangnya informasi akan manapun yang tidak sesuai dengan peraturan
membatasi kemampuan investor untuk memperkirakan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
nilai dan risiko serta pertambahan dari perubahan korporasi yang sehat.
modal (volatility of capital). proses perumusan manajemen strategik untuk
Sama halnya Dengan Kepmen BUMN no. KEP- pasar induk puspa juga mengikuti dan harus terus di
117/M-MBU/2002, dalam menjaga obyektivitas dalam sesuaikan dengan perundang-undangan yang berlaku.
menjalankan bisnis, Komite Nasional Kebijakan Bapak Rudiansyah mencontohkan ketika tahun 2012
Governace juga Mengharuskan BUMN/BUMD muncul Kepres no. 26 mengenai sistem logistik
menyediakan informasi yang material dan relevan nasional jajaran Direksi Jatim Grha Utama Bersama
dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh Badan pelakasana berusaha membuat pasar induk
pemangku kepentingan. BUMN/BUMD harus puspa agro lebih kompatibel. Selain itu Badan
mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya Pelaksana juga di tuntut untuk mempersiapkan agar
masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang- pasar induk puspa agro lebih siap dalam mengahadapi
undangan, tetapi juga hal yang penting untuk tantangan Asean Free Trade Area. Pasar Induk Puspa
pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur Agro dikelola secara profesional terlepas dari
dan pemangku kepentingan lainnya. kepentingan- kepentingan dan pengaruh /tekanan dari
Komite Nasional Kebijakan Governance pihak manapun karena memang Sumber daya manusia
bahkan membuat pedoman pelaksanaan transparansi. yang tergabung di Jatim Grha Utama dan Badan
Pedoman itu mengharuskan sebuah perusahaan pelaksana bukan birokrat.
menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, Prinsip yang terakhir adalah Sustainabilty
jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah di (kelangsungan). Kelangsungan sebuah BUMD dapat di
akses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan lihat melalui komitmen manajemen terhadap
haknya, Informasi yang harus diungkapkan tidak stakeholder , kompetensi manajemen dan
terbatas pada visi, misi, sasaran usaha dan strategi responsibilitas manajemen. Jika dilihat dari komitmen
perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan manajemen Jatim Grha Utama dan Badan pelaksana
kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, untuk memajukan pasar induk puspa agro juga di
kepemilikan saham oleh anggota direksi dan anggota dukung oleh komitmen dari stakeholder. Hal ini bagus
dewan komisaris beserta anggota keluarganya dalam bagi perkembangan puspa agro ke depan. Jika puspa
perusahaan dan perusahaan lainnya, sistem manajemen agro bisa berkembang dan jadi pengungkit
resiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, perekonomian Jawa Timur maka puspa agro bisa
sistem dan pelaksanaan Good Corporate Governance menjadi pemicu peningkatan pertumbuhan ekonomi di
serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting Jawa Timur. Dan jikan melihat kompetensi
lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan. manajemen, Mulai awal pembangunan sampai
Prinsip kedua adalah Akuntabilitas yaitu pengelolaannya pasar induk puspa agro memang di
kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban kelola oleh orang-orang yang ahli di bidangnya.
organisasi sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana Kalaupun ada kompetensi yang kurang maka
secara efektif.

6
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

manajemen akan di training atau di dampingi oleh memberikan kesempatan yang sama dalam
tenaga ahli. Dan yang terakhir adalah responsibilitas penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan
manajemen, pihak Badan pelaksana memang banyak tugasnya secara professional
menerima masukan dari stakeholder, tapi memang 4. Independency (independensi) dalam manajemen
harus di akui bahwa semua masukan stakeholder tidak strategik pasar induk puspa agro kurang bagus. Hal
semuanya bisa di implementasikan. Badan pelaksana tersebut dapat dilihat dari: 1.Jatim Grha Utama sudah
harus berkoordinasi dengan Pihak Jatim Grha Utama mampu memastikan bahwa seluruh organ
unutk menentukan dan memilih masukan terbaik yang menghindari dominasi oleh pihak tertentu sehingga
akan digunakan untuk pengelolaan pasar induk puspa pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
agro. obyektif. Salah satu caranya adalah dengan
mempekerjakan karyawan yang bukan dari birokrat.
Kesimpulan 2. Sayangnya kemandirian pihak jatim Grha Utama
Berdasarkan Dari hasil penelitian dan hasil tidak dibarengi oleh kemandirian di sektor finansial.
analisa data yang diperoleh dari lapangan, maka dapat Hal itu terbukti dengan manajemen masih selalu
disimpulkan bahwa Good Corporate Governance mengajukan dana operasional pasar induk puspa agro
dalam perspektif manajemen strategik yang dilakukan agar mendapat suntikan dana dari APBD Jawa
oleh Jatim Grha Utama untuk pasar induk puspa agro Timur.
belum berjalan maksimal dan masih kurang sesuai 5. Sustainability (kelangsungan) dalam manajemen
dengan pedoman pokok Komite Nasional kebijakan strategik pasar induk puspa agro cukup bagus. Hal
Governance yang merupakan penjabaran dari Kepmen itu dapat dilihat dari : 1.Komitmen manajemen
BUMN no. kep -117/M-MBU/2002. Hal itu dapat terhadap stakeholder pihak Jatim Grha Utama dan
dilihat dengan belum maksimalnya penerapan prinsip- badan Pelaksana mempunyai komitmen tinggi
prinsip Good Corporate Governance. Berikut terhadap stakeholder. Begitu pula stakeholder sangat
kesimpulan lengkap yang dihasilkan oleh peneliti, ingin pasar induk puspa agro menjadi pendongkrak
yakni: pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
2.Responsibilitas manajemen terhadap masukan dari
1. Transparansi dalam manajemen strategik pasar induk stakeholder. memang pihak Badan pelaksana
puspa agro sangat kurang, hal tersebut dapat dilihat memang banyak menerima masukan dari
dari : 1.Pihak Jatim Grha Utama belum mampu stakeholder, tapi memang harus di akui bahwa
menyediakan informasi secara tepat waktu, semua masukan stakeholder tidak semuanya bisa di
memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan implementasikan. Badan pelaksana harus
serta mudah di akses oleh pemangku kepentingan berkoordinasi dengan Pihak Jatim Grha Utama untuk
sesuai dengan haknya. 2. Informasi yang ditampilkan menentukan dan memilih masukan terbaik yang akan
oleh Jatim Grha Utama hanya meliputi visi, misi dan digunakan untuk pengelolaan pasar induk puspa
strategi pasar induk puspa ago. Sedangkan agro.
transparansi kondisi keuangan, sistem pengawasan
dan pengendalian internal belum mampu di
wujudkan Jatim Grha Utama.
2. Akuntabilitas dalam manajemen strategik pasar Daftar Pustaka
induk puspa agro juga sangat kurang, hal tersebut
bisa dilihat dari: 1.Jatim Grha Utama belum mampu
Andi Prastowo. 2011. Metode Penelitian Kualitatif.
memastikan adanya sistem pengendali internal yang
Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
efektif dalam pengelolaan pasar induk puspa agro.
Jatim Grha Utama cenderung kurang memperhatikan
Bungin, Burhan. 2003, Analisis Data Penelitian
bagaimana manajemen berjalan dan mempercayakan
Kualitatif. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
sepenuhnya ke badan pelaksana. 2.Jatim Grha Utama
belum memiliki ukuran kinerja yang jelas untuk
Daniri, Mas. 2005. Good Corporate Governance
jajaran badan pelaksana. Jajaran badan pelaksana
Konsep dan Penerapannya Dalam Konsep Indonesia.
sebetulnya perlu sistem pengawasan yang handal
Ray Indonesia, Jakarta
agar tercipta mekanisme check and balance.
3. Fairness (kesetaraan) dalam manajemen strategik
Hunger, J. David dan Thomas L. Wheelen. 2003.
pasar induk puspa agro lumayan memuaskan. Hal
Manajemen Strategis. Penerjemah: Julianto Agung.
tersebut dapat dilihat dari: 1.Jatim Grha Utama
Andi. Yogyakarta.
cenderung pasif untuk mendapatkan masukan dari
pemangku kepentingan. Tapi ketika ada masukan
yang bagus dari stakeholder maka jatim Grha Utama Kamaluddin, Rustian. 2001 ,“Peran dan
juga tidak ragu dalam merealisasikan masukan itu. Pemberdayaan BUMD Dalam Rangka Peningkatan
2.Jatim Grha Utama cukup mampu memberikan Perekonomian Daerah”. Majalah Perencaan
perlakuan yang setara dan wajar terhadap pemangku Pembangunan Edisi 23
kepentingan. 3.Jatim Grha Utama sudah mampu

7
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. CV. The Indonesian Institute for Corporate
Alfabeta. Bandung. Governance.2009. Corporate Governance Perception
Index.)
Tatang, A.Taufik. 2005, Pengembangan sistem inovasi www.ro-ekonomi.jatimprov.go.id di akses pada hari
daerah :perspektif kebijakan. Pusat Pengkajian
Kebijakan Teknologi Pengembangan Unggulan Daerah senin, 4 Maret 2013 pukul 21.00 WIB
dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Deputi Bidang Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang
Pengkajian Kebijakan Teknologi Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bekerjasama Pemerintah Daerah
dengan Deputi Bidang Pengembangan Sistem Iptek
Nasional Kementerian Riset dan Teknologi (KRT),
Jakarta.

Harahap, Rudi Dogar , Bumd Diantara Ranah Hukum


Publik Dan Korporasi, www.asbanda.com; diakses
pada hari kamis,4 April 2013 pukul 01.00 WIB

Вам также может понравиться