Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Farid Pradana MB
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga
Abstract
Authority of the Provincial Government as an autonomous region give power to the regional heads to manage their
respective regions. Opportunities that are used by local governments to establish regional-owned enterprises are expected to manage
the potential-the potential of existing businesses in the region. many central government encourages enterprises to implement good
corporate governance. Due to the implementation of good corporate Governace believed to help enterprises and the State's economy
is being hit by the crisis rose towards a healthier, more advanced, and able to compete as well as dynamic and professionally
managed. Besides the complexity of the decision-making process more difficult and complicated demands the need for strategic
management. Therefore it is good corporate governance and strategic management are interrelated and complementary. The
purpose of this study is to clarify the application of the principles of Good Corporate Governace in the formulation of strat egic
management for the Puspa Agro. This study used qualitative methods, with the type of descriptive study, Determination techniques
using purposive. Data collection by observation, in-depth interviews, and documentation. The results obtained in this study shows
that good corporate governance in the perspective of strategic management is done by the Jatim Grha Utama for puspa agro still
less in accordance with the basic guidelines of the National Committee Governance policy which is a translation of a state decree
no.kep -117/M-MBU/2002.
Key words: Good Corporate Governance, Strategic Management, a regionally owned enterprises
1
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
kondisinya kini merana. Pasar selalu identik dengan teknik triangulasi sumber data, yaitu dengan
hiruk pikuk. Baik karena aktivitas bongkar muat membandingkan dan mengecek kembali kepercayaan
barang maupun transaksi jual beli antara pedagang dan suatu informasi yang diperoleh melalui informan yang
pembeli. Namun, gambaran lazim itu tidak terlihat di berbeda.
Puspa Agro. aktivitas mereka tak sebanding dengan
kemegahan Pupa Agro yang memiliki beberapa Good Corporate Governance
bangunan berukuran jumbo. Penerapan Good Corporate Governance pada
suatu BUMN/BUMD dapat dilihat dari penerapan
Sebetulnya permasalahan yang terjadi di Jatim
prinsip-prinsip Good Corporate Governace sendiri.
Grha Utama dalam mengelola Pasar Induk Puspa agro
Berbagai aturan main dan sistem yang mengatur
juga banyak di alami BUMD-BUMD lain di Indonesia,
keseimbangan dalam pengelolaan perusahaan perlu
oleh karena itu pemerintah pusat banyak mendorong
BUMD untuk menerapkan Good Corporate dituangkan dalam bentuk prinsip-prinsip yang harus
dipatuhi untuk menuju tata kelola perusahaan yang
Governance. karena Penerapan Good Corporate
baik. ada beberapa prinsip dasar yang harus
Governance diyakini akan menolong BUMN/BUMD
dan perekonomian Negara yang sedang tertimpa krisis diperhatikan dalam Good Corporate Governance
bangkit menuju ke arah yang lebih sehat, maju, mampu menurut Kepmen BUMN yang dijabarkan oleh Komite
Nasional Kebijakan Governance, selain itu ada juga
bersaing, dikelola secara dinamis serta profesional.
penerapan prinsip-prinsip Good corporate Governance
Ujungnya adalah daya saing yang tangguh, yang diikuti
pulihnya kepercayaan investor. BUMD dikatakan menurut Sutedi dan, yaitu :
sudah menerapkan Good Corporate Governance Menurut KEPMEN BUMN No. KEP-117/M-
adalah BUMD yang mampu mengelola perusahaannya MBU/2002 pada pasal 3, prinsip-prinsip Good
dengan prinsip-prinsip transparancy (keterbukaan), Corporate Governance, yaitu :1. Transparansi, yaitu
accountability (dapat dipertanggungjawabkan), keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
fairness (kesetaraan), kemandirian dan sustainability keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
(kelangsungan). informasi materil dan relevan mengenai perusahaan; 2.
Selain Good Corporate Governance ada juga Kemandirian, yaitu keadaan dimana perusahaan
manajemen strategik. Kompleksitas proses dikelola secara professional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
pengambilan keputusan yang semakin sulit dan rumit
yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang
menuntut diperlukannya Manajemen strategik. Oleh berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; 3.
karena itu Good Corporate Governance dan Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
manajemen strategik saling terkait dan melengkapi satu pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan
sama lain. Good Corporate Governance sangat perusahaan terlaksana secara efektif; 4.
dibutuhkan dalam proses manajemen strategik untuk Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-
mencapai tujuan organisasi serta pengawasan kinerja
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi
organisasi yang memperhatikan kepentingan seluruh yang sehat; 5. Kewajaran, yaitu keadilan dan
stakeholder. Dengan Good Corporate Governance, kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders
proses bisnis perusahaan melalui manajemen strategik yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
dapat mencapai keseimbangan kepentingan antara perundangundangan yang berlaku.
perusahaan dengan stakeholder sehingga dapat Transparancy (Keterbukaan)
memberikan nilai tambah perusahaan secara Untuk menjaga obyektivitas dalam
menjalankan bisnis, Komite Nasional Kebijakan
berkesinambungan dalam jangka panjang. Dengan
Governace Mengharuskan BUMN/BUMD
demikian, Good Corporate Governance akan menyediakan informasi yang material dan relevan
memberikan nilai tambah dan memperlancar proses dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh
manajemen strategik. (The Indonesian Institute for pemangku kepentingan. BUMN/BUMD harus
Corporate Governance.2009. Corporate Governance mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya
Perception Index.) masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui undangan, tetapi juga hal yang penting untuk
pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur
bagaimanakah Good Corporate Governance dalam dan pemangku kepentingan lainnya.
Manajemen Strategik Pasar Induk Puspa Agro. Teknik Pedoman pokok pelaksanaan Transparansi
penetapan informan dilakukan melalui purposive, menurut Komite Nasional Kebijakan Governance : 1.
dimana informan yang dipilih merupakan pihak yang BUMN/BUMD harus menyediakan informasi secara
dianggap paling mengetahui dan memahami tentang tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat
permasalahan dalam penelitian ini. dalam penelitian diperbandingkan serta mudah di akses oleh pemangku
kepentingan sesuai dengan haknya: 2.Informasi yang
yang dilakukan peneliti ini yang digunakan adalah
harus diungkapkan meliputi visi, misi, sasaran usaha
2
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, pemegang Pedoman pokok pelaksanaan kesetaraan
saham pengendali, sistem pengawasan dan menurut Komite Nasional Kebijakan Governance :
pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan Good 1.Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada
Corporate Governance serta tingkat kepatuhannya, dan pemangku kepentingan untuk memberikan masukan
kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi dan manyampaikan pendapat bagi kepentingan
kondisi keuangan: 3. Prinsip keterbukaan yang dianut perusahaan serta membuka akses terhadap informasi
oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup
memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai kedudukan masing-masing; 2.Perusahaan harus
dengan peraturan perundang-undangan, rahasia memberikan perlakuaan yang setara dan wajar kepada
jabatan, dan hak-hak pribadi; 4.Kebijakan perusahaan pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan
harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan konstribusi yang diberikan kepada perusahaan;
kepada pemangku kepentingan. 3.Perusahaan harus memberikan kesempatan yang
Accountability (Akuntabilitas) sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan
Menurut Sutedi Akuntabilitas adalah melaksanakan tugasnya secara professional tanpa
kejelasan fungsi, struktur, sistem dan membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan
pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga kondisi fisik;
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Indepency (Kemandirian)
Pengelolaan perusahaan harus didasarkan pada Menurut Komite Nasioanal kebijakan
pembagian kekuasaan diantara manajer perusahaan, governance, Untuk melancarkan pelaksanaan asas
yang bertanggung jawab pada pengoperasian setiap Good Corporate Governance, perusahaan harus
harinya, dan pemegang sahamnya yang diwakili oleh dikelola secara independen sehingga masing-masing
dewan direksi. Dewan direksi diharapkan untuk organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak
menetapkan kekeliruan (oversight) dan pengawasan. di intervensi oleh pihak lain.
Sejalan dengan pendapat Sutedi, Komite Nasional Pedoman pokok pelaksanaan independensi
Kebijakan Governance juga mengharuskan menurut Komite Nasional Kebijakan Governace :
BUMN/BUMD dapat mempertangungjawabkan 1.Masing-masing organ perusahaan harus menghindari
kinerjanya secara transparan dan wajar. terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak
Pedoman pokok pelaksanaan akuntabilitas terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari
menurut Komite Nasional Kebijakan Governance :1. benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari
BUMN/BUMD harus menetapkan rincian tugas dan segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan
tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan keputusan dapat dilakukan secara obyektif; 2.Masing-
semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi
misi, nilai-nilai perusahaan (corporate values), dan dan tujuan sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan
strategi perusahaan; 2.Perusahaan harus menyakini perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan
bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan atau melempar tanggung jawab antara satu pihak
mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas dan dengan pihak yang lain.
tangung jawab, dan perannanya dalam pelaksanaan Sustainability (Kelangsungan)
Good Corporate Governace; 3.Perusahaan harus Menurut Sutedi Kelangsungan adalah
memastikan adanya sistem pengendalian internal yang bagaimana perusahaan dapat terus beroperasi
efektif dalam pengelolaan perusahaan; 4.Perusahaan
harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran
dan menghasilkan keuntungan. Ketika
perusahaan yang konsisten dengan sasaran usaha perusahaan negara beroperasi dan
perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan menghasilkan keuntungan dalam jangka
sanksi (reward and punishment system); 5.Dalam mereka juga harus menemukan cara untuk
melaksanakan tugas dan tangung jawabnya, setiap memuaskan pegawai dan komunitasnya agar
organ perusahaan dan semua karyawan harus
berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku
tetap bisa bertahan dan berhasil. Mereka harus
(code of conduct) yang telah disepakati. tanggap terhadap lingkungan, memperhatikan
Fairness (Kesetaraan) hukum, memperlakukan pekerja secara adil,
Menurut Sutedi Secara sederhana kesetaraan dan menjadi karyawan yang baik. Dengan
didefinisikan sebagai perlakuan yang adil dan setara demikian, akan menghasilkan keuntungan
dalam memenuhi hak-hak stakeholder. Dalam
pengelolaan perusahaan perlu ditekankan pada yang lama bagi stakeholder. Kelangsungan
kesetaraan, terutama untuk pemegang saham minoritas. sebuah BUMD dapat di lihat melalui
Dalam melaksanakan kegiatannya, Komite Nasional komitmen manajemen terhadap stakeholder,
kebijakan Governace menginstruksikan perusahaan kompetensi manajemen dan responsibilitas
harus senantiasa memperhatikan kepentingan manajemen.
pemegang saham dan kepentingan lainnya berdasarkan
asas kesetaraan.
3
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
4
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Apapun tujuan pendirian BUMD tetap saja melekat produk yang representatif, melakukan perluasan pasar,
tugasnya sebagai agent of Development suatu posisi pengembangan produk baru, dan integrasi horizontal
unik yang tidak dimiliki oleh perusahaan Swasta. dan/atau vertikal. 3.Strategi Penyehatan Perusahaan,
yaitu yang dilakukan melalui pendekatan strategik dan
Terkait dengan peranannnya sebagai agent of
pendekatan operasional. Dalam pendekatan strategik,
development, tentunya dibutuhkan suatu kententuan misalnya, jika terjadi kesalahan strategis seperti
yang mengatur BUMD sehingga dapat berjalan secara ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi
profesional. (Harahap, Rudi Dogar , Bumd Diantara kebutuhan konsumen sesuai dengan misinya, maka
Ranah Hukum Publik Dan Korporasi, perlu dilakukan penilaian menyeluruh terhadap bisnis
www.asbanda.com; diakses pada hari kamis,4 April yang dilakukan untuk perubahan dan
2013 pukul 01.00 WIB) penyempurnaannya. Sedangkan dengan pendekatan
operasional ditujukan untuk melakukan perubahan
Setelah tujuan di tetapkan langkah selanjutnya
operasi perusahaan tanpa merubah strategi bisnis.
adalah menyusun Strategi. Proses penyusunan strategi Dalam hubungan ini langkah-langakah yang biasa
merupakan isu kritis mengenai bagaimana mencapai diambil oleh perusahaan dalam rangka penyehatan
tujuan yang telah ditetapkan. Penyusunan strategi operasi diantaranya adalah: (a) Meningkatkan
merupakan entrepreneurship exercise, yaitu aktivitas penghasilan yang diperoleh dengan berbagai teknik
yang menuntut kemampuan kreator strategi untuk bisa bisnis, misalnya pemotongan harga, peningkatan
menangkap peluang dan mengelola resiko. promosi, penambahan dan perbaikan pelayanan
konsumen, memperbaiki saluran distribusi dan
Menurut Rustian Kamaludi Dalam kaitan memperbaiki kualitas produk, dan (b) Melaksanakan
dengan perbaikan kinerja BUMD sebagai Laporan pemotongan biaya (penghematan). Biaya-biaya yang
Hasil Studi Analisa Kinerja BUMD Non PDAM, Biro tidak memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan
Analisa Keuangan dan Moneter, Depkeu, dikemukakan operasional pokok perusahaan yang segera membentuk
berbagai langkah dan tindakan yang dapat dilakukan
penghasilan, biasanya menjadi pilihan pertama untuk
dalam memperbaiki kinerja usaha BUMD, dengan
diturunkan, seperti misalnya biaya-biaya administrasi,
tindakan-tindakan yang sifatnya strategis yang dapat
penelitian dan pengembangan, dan pemasaran.
dikelompokkan dalam tiga bagian strategi, yaitu
Setelah strategi BUMD di tetapkan masih
sebagai berikut: 1. Strategi Pengusahaan Perusahaan,
diperlukan perumusan kebijakan. Kebijakan
yang dapat dilakukan dengan langkah atau tindakan
merupakan bagian dari upaya menjamin bahwa segala
memperbaiki kinerja perusahaan, diantaranya dengan
sesuatu yang terjadi dalam organisasi dimaksudkan
(a) Mengatasi kelemahan internal yang diantaranya
untuk mencapai berbagai sasaran dan tujuan yang telah
melalui penetapan kembali core business, likuidasi unit ditetapkan.
bisnis yang selalu rugi, dan memperbaiki sistem Setelah semua proses perumusan manajamen
manajemen organisasi; (b) Memaksimumkan kekuatan strategik langkah selanjutnya adalah implementasi
internal, yang antara lain dengan cara
strategi. Implementasi strategi merupakan proses
mengkonsentrasikan bisnis pada usaha yang
penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan
berprospek tinggi, memperluas pasar dengan
atau dengan kata lain proses yang menggambarkan
mempertahankan dan mencari pelanggan baru, serta
operasionalisasi cara mencapai tujuan dan sasaran
mencari teknik produksi baru yang dapat meningkatkan
organisasi. Langkah pertama untuk
efisiensi usaha; (c) Mengatasi ancaman eksternal, yang
mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan
diantaranya dengan cara memperbaiki mutu produk
adalah membuat perencanaan strategik. Inti dari apa
dan jasa, meningkatkan kualitas SDM serta yang ingin dilakukan pada tahapan ini adalah
meningkatkan kreativitas dan keaktifan tenaga bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan
pemasaran dalam mencari terobosan baru; dan (d) rencana kegiatan (program dan anggaran) yang benar-
Memaksimumkan peluang eksternal, yang antara lain benar sesuai dengan arahan (misi-visi-goal) dan
melalui upaya kerjasama yang saling menguntungkan
dengan perusahaan sejenis atau yang dalam strategi yang telah ditetapkan organisasi.
keterkaitan. Dan kerjasama ini dapat dilakukan dalam Menurut Hunger, J. David dan Thomas L.
bentuk joint venture, BOT, BOO atau bentuk Wheelen. Yang diterjemahkan oleh Julianto Agung,
kerjasama lainnya. 2.Strategi Penumbuhan Perusahaan, Program berisi tahapan-tahapan kegiatan yang
adalah bertujuan untuk menumbuhkan dan merupakan urutan kegiatan yang perlu dilakukan untuk
mengembangkan perusahaan sesuai dengan ukuran mencapai sasaran strategik (the step-by step sequence
besaran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka of actions). Sedangkan dalam rumusan anggaran berisi
panjang perusahaan. BUMD dikatakan tumbuh jika rencana kegiatan/program (biasanya tahunan) yang
perusahaan daerah itu berhasil meningkatkan antara disertai taksiran sumber daya yang diperlukan untuk
lain, volume penjualan, pangsa pasar, besarnya laba menjalankan semua kegiatan yang direncanakan.
dan aset perusahaan. Beberapa tindakan yang dapat Sedangkan Prosedur secara khusus merinci berbagai
dilakukan agar perusahaan terus tumbuh berkembang aktifitas yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan
diantaranya adalah mengkonsentrasikan bisnis pada program-program perusahaan.
5
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
6
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
manajemen akan di training atau di dampingi oleh memberikan kesempatan yang sama dalam
tenaga ahli. Dan yang terakhir adalah responsibilitas penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan
manajemen, pihak Badan pelaksana memang banyak tugasnya secara professional
menerima masukan dari stakeholder, tapi memang 4. Independency (independensi) dalam manajemen
harus di akui bahwa semua masukan stakeholder tidak strategik pasar induk puspa agro kurang bagus. Hal
semuanya bisa di implementasikan. Badan pelaksana tersebut dapat dilihat dari: 1.Jatim Grha Utama sudah
harus berkoordinasi dengan Pihak Jatim Grha Utama mampu memastikan bahwa seluruh organ
unutk menentukan dan memilih masukan terbaik yang menghindari dominasi oleh pihak tertentu sehingga
akan digunakan untuk pengelolaan pasar induk puspa pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
agro. obyektif. Salah satu caranya adalah dengan
mempekerjakan karyawan yang bukan dari birokrat.
Kesimpulan 2. Sayangnya kemandirian pihak jatim Grha Utama
Berdasarkan Dari hasil penelitian dan hasil tidak dibarengi oleh kemandirian di sektor finansial.
analisa data yang diperoleh dari lapangan, maka dapat Hal itu terbukti dengan manajemen masih selalu
disimpulkan bahwa Good Corporate Governance mengajukan dana operasional pasar induk puspa agro
dalam perspektif manajemen strategik yang dilakukan agar mendapat suntikan dana dari APBD Jawa
oleh Jatim Grha Utama untuk pasar induk puspa agro Timur.
belum berjalan maksimal dan masih kurang sesuai 5. Sustainability (kelangsungan) dalam manajemen
dengan pedoman pokok Komite Nasional kebijakan strategik pasar induk puspa agro cukup bagus. Hal
Governance yang merupakan penjabaran dari Kepmen itu dapat dilihat dari : 1.Komitmen manajemen
BUMN no. kep -117/M-MBU/2002. Hal itu dapat terhadap stakeholder pihak Jatim Grha Utama dan
dilihat dengan belum maksimalnya penerapan prinsip- badan Pelaksana mempunyai komitmen tinggi
prinsip Good Corporate Governance. Berikut terhadap stakeholder. Begitu pula stakeholder sangat
kesimpulan lengkap yang dihasilkan oleh peneliti, ingin pasar induk puspa agro menjadi pendongkrak
yakni: pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
2.Responsibilitas manajemen terhadap masukan dari
1. Transparansi dalam manajemen strategik pasar induk stakeholder. memang pihak Badan pelaksana
puspa agro sangat kurang, hal tersebut dapat dilihat memang banyak menerima masukan dari
dari : 1.Pihak Jatim Grha Utama belum mampu stakeholder, tapi memang harus di akui bahwa
menyediakan informasi secara tepat waktu, semua masukan stakeholder tidak semuanya bisa di
memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan implementasikan. Badan pelaksana harus
serta mudah di akses oleh pemangku kepentingan berkoordinasi dengan Pihak Jatim Grha Utama untuk
sesuai dengan haknya. 2. Informasi yang ditampilkan menentukan dan memilih masukan terbaik yang akan
oleh Jatim Grha Utama hanya meliputi visi, misi dan digunakan untuk pengelolaan pasar induk puspa
strategi pasar induk puspa ago. Sedangkan agro.
transparansi kondisi keuangan, sistem pengawasan
dan pengendalian internal belum mampu di
wujudkan Jatim Grha Utama.
2. Akuntabilitas dalam manajemen strategik pasar Daftar Pustaka
induk puspa agro juga sangat kurang, hal tersebut
bisa dilihat dari: 1.Jatim Grha Utama belum mampu
Andi Prastowo. 2011. Metode Penelitian Kualitatif.
memastikan adanya sistem pengendali internal yang
Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
efektif dalam pengelolaan pasar induk puspa agro.
Jatim Grha Utama cenderung kurang memperhatikan
Bungin, Burhan. 2003, Analisis Data Penelitian
bagaimana manajemen berjalan dan mempercayakan
Kualitatif. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
sepenuhnya ke badan pelaksana. 2.Jatim Grha Utama
belum memiliki ukuran kinerja yang jelas untuk
Daniri, Mas. 2005. Good Corporate Governance
jajaran badan pelaksana. Jajaran badan pelaksana
Konsep dan Penerapannya Dalam Konsep Indonesia.
sebetulnya perlu sistem pengawasan yang handal
Ray Indonesia, Jakarta
agar tercipta mekanisme check and balance.
3. Fairness (kesetaraan) dalam manajemen strategik
Hunger, J. David dan Thomas L. Wheelen. 2003.
pasar induk puspa agro lumayan memuaskan. Hal
Manajemen Strategis. Penerjemah: Julianto Agung.
tersebut dapat dilihat dari: 1.Jatim Grha Utama
Andi. Yogyakarta.
cenderung pasif untuk mendapatkan masukan dari
pemangku kepentingan. Tapi ketika ada masukan
yang bagus dari stakeholder maka jatim Grha Utama Kamaluddin, Rustian. 2001 ,“Peran dan
juga tidak ragu dalam merealisasikan masukan itu. Pemberdayaan BUMD Dalam Rangka Peningkatan
2.Jatim Grha Utama cukup mampu memberikan Perekonomian Daerah”. Majalah Perencaan
perlakuan yang setara dan wajar terhadap pemangku Pembangunan Edisi 23
kepentingan. 3.Jatim Grha Utama sudah mampu
7
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. CV. The Indonesian Institute for Corporate
Alfabeta. Bandung. Governance.2009. Corporate Governance Perception
Index.)
Tatang, A.Taufik. 2005, Pengembangan sistem inovasi www.ro-ekonomi.jatimprov.go.id di akses pada hari
daerah :perspektif kebijakan. Pusat Pengkajian
Kebijakan Teknologi Pengembangan Unggulan Daerah senin, 4 Maret 2013 pukul 21.00 WIB
dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Deputi Bidang Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang
Pengkajian Kebijakan Teknologi Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bekerjasama Pemerintah Daerah
dengan Deputi Bidang Pengembangan Sistem Iptek
Nasional Kementerian Riset dan Teknologi (KRT),
Jakarta.