Dari seluruh rangkaian acara praktikum yang telah dilakukan, praktikan
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Fluida reservoir merupakan cairan yang terperangkap dalam suatu trap dimana cairan tersebut berasal dari source rock yang bermigrasi ke lapisan yang lebih porous (misal sand stone, karbonat). Cairan yang terperangkap tersebut terhalang oleh suatu cap yang menghalangi minyak bermigrasi ke permukaan. Agar dihasilkan suatu produk reservoir yang sesuai dengan yang kita harapkan, maka pada fluida tersebut perlu dilakukan beberapa analisa. Dari analisa fluida reservoir ini dapat digunakan untuk mengevaluasi peralatan produksi yang digunakan. 2. Metode Dean & Stark dilakukan untuk mengetahui bermacam-macam masalah produksi seperti korosi, emulsi, dan scale. Untuk mengetahui kualitas crude oil, mengetahui bila air dalam jumlah banyak berarti dapat menyebabkan korosi pada alat produksi, mengetahui ada tidaknya scale (kerak-kerak yang menempel pada pipa produksi). Dari percobaan didapat kadar air sebesar 1 % dan dapat dikatakan buruk karena minyak dikatakan baik jika kadar airnya 1%. 3. Keuntungan dari penggunaan Centrifuge Method adalah cepatnya proses pemisahan yang terjadi antara air yang bercampur sedimen dengan minyak, hal ini disebabkan karena semakin besar putaran yang dilakukan maka akan semakin cepat pemisahan yang terjadi antara oil, water, dan endapan yang terkandung didalamnya. Aplikasi lapangan dari penentuan kadar air dan endapan ini adalah untuk mengidentifikasi masalah yang nanti akan terjadi di dalam proses produksi. 4. Harga specific gravity berbanding terbalik dengan harga API gravity. Semakin besar harga Sg maka harga API gravity-nya makin kecil, dan sebaliknya jika harga Sg kecil, maka harga API gravity-nya besar. Besar kecilnya ºAPI gravity sangat menentukan kualitas dari minyak tersebut, sehingga mempengaruhi harga minyak di pasaran. Minyak mentah yang 0 diharapkan pada suatu formasi adalah minyak yang memiliki API > 30 , yang dikategorikan minyak ringan, sebab berat jenisnya kecil, dan semakin mudah diproduksi. 5. Penentuan titik kabut, titik beku, dan titik tuang dari suatu minyak pada suatu sumur produksi sangat penting yaitu untuk mengetahui kadar air, mengetahui keadaan awal sebelum pembekuan, untuk mencegah terjadinya penghambatan pada flowline, dan juga akan menaikkan beban pompa sehingga akan menurunkan jumlah produksi. Semakin tinggi titik didih minyak maka akan semakin rendah titik bekunya. 6. Semakin viskos atau kental suatu hidrokarbon khususnya minyak atau crude oil yang kita gunakan dalam percobaan ini maka titik nyala dan titik bakarnya akan semakin besar sehingga minyak akan sukar untuk terbakar, karena komponen fraksi beratnya lebih banyak. Flash point dan fire point ditentukan untuk mengetahui berapa temperatur yang harus dijaga serta dalam pendesainan peralatan-peralatan produksi agar nantinya minyak tidak mudah terbakar, terutama untuk minyak yang kontak langsung dengan udara luar. 7. Viskositas merupakan salah satu sifat penting dari minyak bumi, dimana viskositas ini dapat didefinisikan sebagai daya hambatan yang dilakukan oleh cairan apabila suatu benda berputar dalam cairan tersebut. Viskositas berbanding terbalik dengan suhu, oleh karena itu pada pipa produksi, suhunya dibuat agar viskositas turun sehingga tidak ada hambatan dalam aliran produksi crude oil ke permukaan. 8. Penentuan vapour pressure diperlukan dalam perencanaan pembuatan tangki penyimpanan untuk menghindari terjadinya ledakan. Vapour pressure tergantung dari viskositas minyak dan temperatur. Jika kenaikan tekanan bertambah diatas tekanan bubble point sehingga tidak ada penambahan gas masuk kedalam hidrokarbon, viskositas akan bertambah karena tekanan pada minyak tersebut. Pada kondisi tekanan uap molekul –molekul dalam fasa gas akan meninggalkan cairan. 9. Analisa kimiawi air formasi pada prinsipnya dilakukan untuk mengetahui kandungan ion dan pH dari air formasi tersebut. Hasil analisa minyak sangat dipengaruhi oleh cara pengambilan sampel dan cara pengelolaannya. Demikian pula halnya dengan air formasi akan ikut menentukan terakumulasinya hidrokarbon dalam batuan. Air formasi perlu dianalisa karena dapat mengetahui adanya scalling dan korosi pada alat. 10. Tujuan dari praktikum Analisa Fluida Reservoir , pada dasarnya yaitu melakukan / menentukan sifat-sifat fisik dan kimiawi dari fluida pada lapisan formasi yang produktif secara ekonomis.