Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Oleh
E31113522
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Sudirman Karnay, M.Si Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si, Ph. D
NIP. 196410021990021001 NIP. 197312212006041002
Mengetahui,
Ketua Depatemen Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin
ii
iii
Telah diterima oleh Tim Evaluasi Skripsi Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Broadcasting pada Hari Rabu Tanggal enam belas Agustus Tahun dua ribu tujuh
belas.
TIM EVALUASI
iii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas karunia-
Nya selalu dicurahkan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan pada Nabi besar junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
Atas rahmat dan petunjuk Allah SWT. Akhirnya penulis bisa menyelesaikan
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Pada kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah peduli dan membantu baik secara langsung maupun tidak
kasih kepada:
tua dan kakak, Ayahanda saya Sultan Abdul Rachman, Ibunda saya
banyak terima kasih atas doa tulus dan motivasi yang tiada hentinya
iv
v
nasehat, serta pengetahuan baru bagi diri saya, yang tidak mungkin
serta terima kasih banyak atas segala dukungan dan nasehat yang
bapak berikan.
terima kasih atas ilmu yang sangat berharga yang Bapak Ibu berikan
kepada penulis.
5. Ibu Ida, Pak Amrullah, Pak Ridho, dan Pak Herman, terima kasih atas
administrasi.
besarnya untuk waktu yang telah kau luangkan, tenaga yang tiada
ocehanku yang tiada habisnya, canda tawa yang tiada ada habisnya
v
vi
dengan senyuman :)
7. Sahabat Terindah Siti. Nadila Tenri Ajeng Fitria Ilham, terima kasih
Friskha, Hajrah, Jabal, Meisye, Dayat, Ajeng, Ozzy, Imul, Rini dan
berikan dan selalu membantuku serta canda tawa yang kalian berikan
untuk penulis.
kalian berikan untukku serta canda tawa yang tidak ada habisnya
Hasanah dan Kak Irwanto Hamid atas ilmu SPSS nya yang tiada henti
vi
vii
12. Terima kasih kepada Shiela Ratna, Hajrah Pratiwi, dan Haekal
13. Terima kasih kepada teman posko Jagong KKN Gel.93 Kabupaten
Pangkep, Kelurahan Jagong. Ila ,Galuh, Anah, Aul, Vivit, Ardi, Fajar
dan Fachrul. Terima kasih atas dukungan nya yang tiada henti
14. Adik – adik SMAN 1 Makassar, Terima kasih telah membantu penulis
15. Pihak-pihak yang telah membantu penulis selama ini, yang tidak dapat
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih dan jauh dari
sebaik-baiknya. Penulis berharap semoga skripsi ini tidak hanya menjadi catatan
yang lapuk termakan usia tapi ada manfaatnya bagi penulis, pembacanya, dan
vii
viii
ABSTRAK
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………….i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
ix
x
LAMPIRAN E Berita Terkait Media Sosial Paling Banyak Digunakan 2016 ...... 93
x
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 1.1 Jumlah siswa SMAN 1 Makassar........................................... 10
Tabel 3.2 Data Prestasi yang pernah dicapai oleh Peserta Didik (3 39
tahun terakhir).........................................................................
Tabel 3.3 Profil Siswa (Tiga tahun pelajaran terakhir)........................... 44
xi
xii
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Media sosial yang kini beragam merupakan jenis media baru yang
jejaring secara online, Ardianto (2011). Media sosial yang saat ini sedang sangat
karena kebiasaan masyarakat sekarang yang cenderung narsis. Fitur kamera pada
smartphone yang semakin meningkat dari segi kualitas menjadi salah satu
Instagram.
Pada tahun 2016 terdapat 4 media sosial yang paling banyak digunakan
peringkat pertama namun dalam penelitian ini mengambil Instagram karena fitur
sedangkan Facebook hanya memiliki fitur siaran langsung, foto, dan video. Selain
Makassar lebih memilih Instagram dan aktif menggunakan media sosial tersebut.
1
2
Pada tahun 2010 Kevin dan Mike menciptakan aplikasi web bernama
Burbn akan tetapi fitur-fitur aplikasi terlalu banyak sehingga pengguna kesulitan
yang hanya menggunakan tiga fitur, yaitu foto, suka dan komentar. Pengguna
Instagram tidak perlu repot untuk menggunakan aplikasi sosial media ini. Seiring
Instagram stories dan siaran langsung. Aditia (2015) Jika fitur sebelumnya
kalangan remaja hanya aktif menggunakan 3-4 kali postingan dalam seminggu
maka dengan adanya fitur Instragram stories pengguna Instagram lebih intens
mengunggah foto dan video dengan fitur tersebut. Hal tersebut terjadi khususnya
Instagram stories terhadap eksistensi diri karena SMAN 1 salah satu sekolah
sosial media Instagram. SMAN 1 Makassar dikatakan sebagai salah satu sekolah
favorit karena setiap tahun peminatnya bertambah dan pada tahun 2016 pendaftar
mencapai 629 yang diterima setengah dari jumlah pendaftar yaitu sebanyak 324
Juni 2016).
Penelitian yang dilakulan Rusdin pada tahun 2016 dengan judul: Media
bahwa:
3
remaja awal yang sedang berada di dalam krisis identitas, cenderung mempunyai
rasa keingintahuan yang tinggi, selalu ingin mencoba hal-hal baru, mudah
terpengaruh dengan teman-teman sebayanya (peer groups), dan juga mulai suka
dengan teman sebaya, baik laki-laki maupun perempuan. Moenks dan Knoers
(2006).
Penelitian terkait media sosial sebagai ajang eksistensi diri juga dilakukan
oleh Caisari pada tahun 2014 dimana fokus penelitiannya pada media sosial path
4
sosial Instagram karena saat ini, Instagram lebih di minati dikalangan remaja
dibandingkan dengan media sosial lainnya. Saat ini Instagram menjadi media
sosial pilihan remaja untuk ajang eksistensi diri. Jika penelitian sebelumnya
Facebook, Twitter, Bbm, Instagram dan Path. Bedanya dengan kajian dalam
penelitian ini, yaitu, lebih fokus ke media sosial Instagram stories yang dianggap
1 Makassar.
Instagram stories?
2. Kegunaan Penelitian
perubahan yang besar dalam hal berkomunikasi dan menunjukkan jati diri
Selain berusaha untuk menunjukkan jati diri kepada orang-orang, manusia pun
dapat memilih media mana yang bisa membuat dirinya merasa puas dan
gejala untuk menunjuk kan status sosial serta gaya hidup pengguna. Menurut
Teori uses and gratification ini merupakan kebalikan dari teori peluru.
Dalam teori peluru media sangat aktif sementara audience berada dipihak yang
pasif. Sementara itu, dalam teori uses and gratification ditekankan bahwa
audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk
konseptual sbb :
Variabel Kontrol
1. Jenis kelamin
2. Umur
3. Jenis Telephone
Genggam
8
1. Sosial media : Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
2. Instagram : adalah sebuah aplikasi untuk berbagi foto dan video yang dapat
dilihat oleh followers dari pengunggah foto dan video tersebut dan dapat
saling memberikan komentar dan tanda suka antara sesamanya, dapat juga
Rendah : 0, 1 - 0,20
Cukup : 0, 40 – 0, 70
Tinggi : 0, 71 – 0, 90
penampilannya
Instagram stories
11. Siswa-Siswi : Pelajar SMAN 1 yang masih terdaftar pada tahun 2016/2017
2. Tipe Penelitian
penelitian.
Makassar yang terdiri dari kelas X dan XI yaitu sebanyak 919 siswa-siswi.
X 440 134
XI 479 145
teori Slovin digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang
berikut:
11
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒²
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
919
𝑛=
1 + 919 (0,0025)
919
=
1 + 2,2975
919
=
3,2975
= 279
= 279
Jumlah sampel :
440
𝑋= 𝑥 279
919
= 134
12
479
𝑋𝐼 = 𝑥 279
919
= 145
a. Studi pustaka
Yaitu teknik pengumpulan data yang didapat dari buku-buku panduan dan
refrensi yang sesuai dengan masalah yang dibahas, dengan cara mempelajari
b. Kuisioner
6. Hipotesis
1). H0
SMAN 1 Makassar
2).H1
Makassar
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang besar.
Sedangkan defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli
dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Sementara
itu, menurut Jay Black dan Frederick C dalam Nurudin (2008) disebutkan bahwa
secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang
meliputi sifat dan unsur yang tercakup didalamnya. Menurut Suprapto (2009)
berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga.
14
15
dalam komunikasi massa biasanya adalah media massa (surat kabar, televisi,
stasiun radio, majalah dan penerbit buku. Menurut Nurudin (2014) media
media itu beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial, tingkat ekonomi,
latar belakang budaya, punya agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Selain
yang plural. Oleh karena itu pesan-pesan yang dikemukakan tidak boleh
pemlihan kata dalam siaran radio, sebisa mungkin menggunakan bahasa yang
5. Menimbulkan Keserempakan.
Khalayak suatu media massa dalam jumlah yang banyak mampu secara
tersebut, misalnya pada saat radio menyiarkan suatu berita, ada khalayak di
Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi,
Pihak yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa.
Keberadaan gatekeeper sama pentingnya dengan peralatan mekanis yang harus
dipunyai media dalam komunikasi massa. Oleh karena itu, gatekeeper menjadi
keniscayaan keberadaannya dalam media massa dan menjadi salah satu
cirinya.
Unsur-Unsur Komunikasi Massa
adalah:
1. Komunikator
2. Media Massa
edukasi.
3. Informasi Massa
4. Gatekeeper
massa, mereka inilah yang akan menyeleksi informasi yang akan disiarkan
5. Khalayak
disebarkan oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar
6. Umpan Balik
1. Penafsiran (Interpretation)
disajikan.
2. Pertalian (Linkage)
Dengan cara media massa itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa
itu memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang
4. Hiburan (Entertaiment)
5. Fungsi Informasi
6. Fungsi Pendidikan
20
Salah satu cara media massa dalam memberikan pendidikan adalah dengan
7. Fungsi Mempengaruhi
sebagainya.
manusia.
massa.
1. Efek kognitif.
atau informasi.
2. Efek afektif.
khalayak. Orang dapat menjadi lebih marah dan berkurang rasa tidak
atau menonton televisi. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau
nilai.
3. Efek konatif.
melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Efek ini merujuk pada prilaku nyata
kebiasaan berprilaku.
22
komunikasi publik. Media sosial seperti Facebook, Twitter , Instagram dan Path
merupakan jenis-jenis media baru yang termasuk dalam kategori online media.
merasa lebih nyaman dan terbuka serta kemungkinan lebih jujur dalam
dampak negative dari pemakaian media sosial juga tidak bisa dihindari.
5. Munculnya beragam bentuk baru dari media gateway, yaitu pintu masuk untuk
mengakses informasi pada Web atau untuk mengakses Web itu sendiri.
1. Interactivity
Diindikasikan oleh rasio respon atau inisiatif dari pengguna terhadap tawaran dari
2. Social Presence
Dialami oleh pengguna, sense of personal contact dengan orang lain dapat
3. Autonomy
4. Playfulness
5. Privacy
6. Personalization
24
Tingkatan dimana isi dan penggunaan media bersifat personal dan unik.
Dizaman sekarang ini, teknologi semakin canggih. Hal ini terlihat juga
dengan semakin banyaknya aplikasi baru yang bermunculan, dan salah satu yang
menarik perhatian adalah aplikasi Instagram. Mungkin untuk sekarang ini hampir
rata-rata anak muda telah mempunyai akun Instagram, entah itu digunakan untuk
posting foto dan mungkin juga hanya digunakan untuk melihat foto-foto orang
saja.
smarphone. Dan biasanya setelah mengambil sebuah gambar, orang tersebut tidak
sabar lagi untuk pamer. Dan akhirnya foto-foto tersebut di upload ke sosial media
berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang
terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda
dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti bergerak.
Burbn. Aplikasi ini punya fitur semacam check-in lokasi, pengguna akan
25
mendapatkan poin di aplikasi ini setiap kali mereka check-in saat bergaul dengan
teman, unggah foto, dan banyak lagi. Tapi, karena fitur di dalam aplikasi Burbn
terlalu banyak, mereka membuat aplikasi baru yang lebih simpel yaitu Instagram.
Kalau aplikasi yang terdahulu punya banyak fitur, Kevin dan Mike sengaja
membuat Instagram dengan 3 macam fitur, yaitu unggah foto, komentar dan suka.
Jadi, pengguna Instagram tidak perlu repot atau bingung untuk sosial media ini.
Nama Instagram diambil dari kata insta yang berasal dari kata instan. Kata instan
juga diambil dari cara kerja kamera Polaroid yang menghasilkan foto secara
gram, diambil dari kata telegram yang berarti cara kerjanya mengirimkan
Perusahaan Burbn Inc yang berdiri pada tahun 2010 merupakan sebuah
untuk telpon genggam. Pada awalnya perusahaan ini fokus terlalu banyak di
dalam HTML 5 peranti bergerak, namun Kevin Systrom dan Mike Krieger selaku
CEO perusahaan ini memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja. Selama
satu minggu mereka terus mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus, dan
pada akhirnya mereka membuat versi pertama dari Burbn, namun pada versi yang
pertama ini masih banyak kekurangan dan masih ada beberapa hal yang belum
sempurna. Versi Burbn yang sudah final dapat dijalankan di iPhone, namun isinya
masih terlalu banyak fitur-fitur. Kevin Systrom dan Mike Krieger merasa
memulainya dari awal lagi yang memfokuskan pada bagian foto, komentar dan
26
menjadi Instagram.
Instagram terdiri dari dua kata Insta dan Gram. Kata Insta berasal dari kata
Instan yang berarti bahwa Instagram ini akan menampilkan foto-foto secara
dari kata Telegram yang berarti memiliki cara kerja untuk mengirimkan informasi
kepada orang lain dengan cepat. Di Instagram kita dapat mengunggah foto dengan
telah diakses oleh banyak orang di dunia, akhirnya pada 9 April 2012 Instagram
diambil alih oleh Facebook dengan nilai hampir $1 miliar dalam bentuk tunai dan
saham. Dulunya aplikasi Instagram ini hanya bisa didownload dari App Store,
Play Store dan tentunya para pengguna android telah bisa menggunakan aplikasi
sebuah fitur yang memungkinkan pengguna mengirim foto dan video yang
menghilang setelah 24 jam. Fitur ini seperti Snapchat Stories, fitur Snapchat yang
27
perusahaan. Seperti Snapchat, foto dan video yang dishare dalam Instagram
dimana jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang. Sosial media hadir
adanya new media, khususnya new media sosial yang menjadi trend baru dalam
new media dewasa ini Ardianto (2011). Hal ini berakar dari potensi media baru
bagi akses yang terbuka dan konektivitas yang saat ini semakin menjadi realitas
McQuail (2011). Menurut Gunelius (2011) media sosial adalah penerbitan online
dan alat-alat komunikasi, situs, dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada
Pengertian media sosial atau dalam bahasa inggris sosial media menurut
tata bahasa, terdiri dari kata sosial yang memiliki arti kemasyarakatan atau sebuah
interaksi dan media adalah sebuah wadah atau tempat sosial itu sendiri. Media
sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog ,jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media
28
sosial yang paling umum digunakan dimasyarakat diseluruh dunia. Ciri-ciri media
b. Isi pesan muncul tanpa melalui suatu gatekeeper dan tidak ada gerbang
penghambat.
d. Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa juga
pemasaran, jenis aplikasi media sosial sedikitnya telah mencapai 240 aplikasi
dengan berbagai macam media sosial yang ditawarkan, maka pengguna akan
memilih dan menggunakan lebih dari satu aplikasi media sosial untuk mereka
Menurut Kaplan dan Haenlein (2010) 61 ada jenis media sosial yaitu:
Suatu media sosial yang dapat membuat konten dan dalam pembuatannya
dapat diakses oleh khalayak secara global. Ada dua sub kategori yang
c. Konten (Content)
30
yang bertujuan untuk saling berbagi dengan seseorang baik itu secara jarak
rapidshare, indowebster.com).
diaplikasikan dalam eksistensi diri yang digunakan dalam diri remaja untuk
oleh orang lain tentang keberadaan dirinya. Dengan menggunakan media sosial,
setiap individu berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain tentang
eksistensi dirinya. Banyak cara yang dilakukan oleh individu untuk mendapatkan
berasal dari bahasa Inggris yaitu excitence; dari bahasa latinexistere yang berarti
muncul, ada, timbul, memilih keberadaan aktual. Dari kata ex berarti keluar dan
sistere yang berarti muncul atau timbul. Beberapa pengertian secara terminologi,
yaitu pertama, apa yang ada, kedua, apa yang memiliki aktualitas (ada), dan ketiga
adalah segala sesuatu (apa saja) yang di dalam menekankan bahwa sesuatu itu
ada. Berbeda dengan esensi yang menekankan kealpaan sesuatu (apa sebenarnya
sesuatu itu seseuatu dengan kodrat inherennya) Lorens (2005) Sementara itu
dalam menggunakan media sosial, seseorang memiliki motif atau latar belakang
menggunakan media adalah teori uses and gratification. Teori Uses and
Gratifications milik Blumer dan Katz yang mengatakan bahwa pengguna media
memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan
kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi.
Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam
Katz, Blumler & Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori
d. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota
e. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum
menyajikan suatu gambaran diri yang akan diterima orang lain. Upaya ini disebut
digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk
sosial manusia dimaknai sama seperti pertunjukkan drama dimana terdapat aktor
BAB III
NIS/NSS : 30001030119604001
Status : Negeri
Status Akreditasi :A
Nilai Akreditasi : 95
Desa/Kelurahan : Gaddong
Kecamatan : Bontoala
Faximilli : 0411-3632220
E-mail : smansa_jagungbakar@yahoo.com
34
35
Zaman Pemerintahan Belanda yang dikenal dengan nama AMS Makassar dan
pada tahun 190 berubah menjadi SMA ABC Makassar dibawah pimpinan Bapak
Yatmo (1950-1952) pada pada tahun 1957 beralih menjadi SMA Negeri 1
C.
Pada tanggal 21 Mei 1979 SMA Negeri 1 Makassar yang terletak di jalan
pada waktu itu yang terletak di jantung Kota Angin Mammiri (Makassar)
akhirnya rampung pada tahun 192 yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri
waktu itu yang terletak di jantung Kota angin Mammiri (Makassar) akhirnya
rampung pada tahun 192 yang ditandai dengan peresmian oleh beberapa sekolah
36
pada waktu itu yang terletak di jantung Kota Angin Mammiri (Makassar)
akhirnya rampung pada tahun 1982 yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri
berkembang dengan pesatnya, terbukti dari standar NEM penerimaan siswa baru
yang meningkat setiap tahunnya. Demikian pula dengan mutu lulusan yang
Makassar tidak pernah sepi dari segala macam kegiatan siswa untuk memacu
potensi dan prestasi, siswa tidak peduli pagi atau sore, panas atau hujan, ada mid
atau lagi libur semua waktu dimanfaatkan oleh siswa dengan sebaik-baiknya
beberapa Kepala Sekolah mulai dari awal sampai sekarang, sebagai berikut:
Besar harapan kita semua semoga kemajuan yang telah dicapai tersebut
tidak membuat kita terlena dan cepat merasa puas diri, justru hal itu merupakan
cambuk untuk terus berkarya dan berprestasi untuk kemajuan negeri ini.
38
2. Status sekolah
Tabel 3.1
Indikator Visi:
Untuk memberi makna yang jelas dan mendalam terhadap Visi tersebut maka tiap
c. Memilik saran dan prasarana penunjang PBM berbasis ICT yang jenisnya
39
pembelajaran;
h. Memiliki luaran yang handal dan dapat diterima di perguruan tinggi dalam
4. Struktur organisasi:
Pimpinan dan Staf Pimpinan SMA Negeri 1 Makassar Tahun pelajaran 2016 –
2017
5. Data Prestasi yang pernah dicapai oleh Peserta Didik (3 tahun terakhir)
Tabel 3.2
2016 Berlin
Jerman
1 Krisda Juara 2 kategori kata Perak Internasional
perorangan pada
40
2012 Makassar
2014 Makassar
2014 Makassar
2014 Makassar
2014 Makassar
2014 Makassar
2014 Makassar
2014 Makassar
Bernegara
SMAYP
PGRI 3
18 Group LCKM 2/Perak Kab/Kota 2012 Makassar
BB
Group
36 IBBC Putra 2/Perak Kab/Kota 2015 Makassar
44
Tabel 3.3
Jumlah
pelajaran
Kls X Kls XI
a. Aktivitas Pembelajaran
8. Keunggulan Lokal:
• Seni Tari
• Bulutangkis
• Futsal
• Paskibra
45
• TaekwonDo
• Pencaksilat
• Pramuka
• Basket
46
BAB IV
4. 1 Hasil Penelitian
Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya dan sesuai
46
47
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
N=279
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
persentase tertinggi yaitu sebanyak 176 responden (63, 1%), kemudian responden
Tabel 4.2
Distibusi Responden Berdasarkan Umur
N=279
Umur Frekuensi Persentase
15 Tahun 65 23, 3
17 Tahun 76 27, 2
18 Tahun 14 5, 0
umur 16 tahun sebanyak 124 responden (44, 4%), disusul responden umur 17
sebanyak 65 responden (23, 3%), dan terakhir disusul responden umur 18 tahun
Tabel 4.3
Distibusi Responden Berdasarkan Kelas
N=279
Kelas Frekuensi Persentase
X 134 48, 0
XI 145 52, 0
kelas XI (sebelas) sebanyak 145 responden (52, 0%), disusul kelas X (sepuluh)
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
N=279
Pekerjaan Orang Tua Frekuensi Persentase
7%), disusul pekerjaan orang tua PNS/ TNI/ POLRI sebanyak 80 responden (28,
7%), disusul politisi (DPR ,DPR RI, DPRD 2) sebanyak 15 responden (5, 4%).
51
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan Orang Tua
N=279
Jumlah Pendapatan Frekuensi Persentase
Orang Tua
1.000.000 – 2.000.000 5 1, 8
pendapatan orang tua > 6.000.000 sebanyak 130 responden (46, 6%), disusul yang
menjawab 4.000.000 – 5.500.000 sebanyak 107 responden (38, 4%), disusul yang
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Telephone Genggam
N=279
Jenis Telepon Genggam Frekuensi Persentase
Tab 1 4
Iphone sebanyak 146 responden (52, 3%), disusul jenis telephone genggam
android sebanyak 132 responden (47, 3%), disusul tab sebanyak 1 responden
(4%).
53
Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Perangkat Elektronik Yang Digunakan
Untuk Mengakses Media Sosial Khususnya Instagram
N=279
Perangkat Elektronik Yang
Digunakan Untuk
Frekuensi Persentase
Mengakses Media Sosial
Khususnya Instagram
Tablet PC 2 7
Komputer 1 4
Tabel 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Memiliki Akun Instagram
N=279
Memiliki Akun Instagram Frekuensi Persentase
Ya 279 100
Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Sering Mengunggah Foto/video Di
Instagram Stories
N=279
Sering Mengunggah
Foto/video Di Instagram Frekuensi Persentase
Stories
Ya 245 87, 8
Tidak 34 12, 2
menjawab jawaban Ya sebanyak 245 responden (87, 8%), dan yang menjawab
Tabel 4.10
Distribusi Responden Berdasarkan Sama Siapa Saja Update di Instagram
Stories
N=279
Sama Siapa Saja Update di
Frekuensi Persentase
Instagram Stories
Sendiri 20 7, 2
Bersama keluarga 12 4, 3
Bersama pacar 12 4, 3
(66, 7%), disusul 49 responden memilih jawaban bersama teman (17, 6%), disusul
20 responden memilih jawaban sendiri (7, 2%), dan yang memilih jawaban
Tabel 4.11
Distribusi Responden Berdasarkan Berapa Lama Rata-rata Mengunggah
Foto/video Di Instagram Stories
N=279
Berapa Lama Rata-rata
Mengunggah Foto/video Di Frekuensi Persentase
Instagram Stories
45 menit – 60 menit 14 5, 0
>60 menit 6 2, 2
rata menggunakan Instagram stories, 197 responden menjawab < 10 menit (70,
Tabel 4.12
Distribusi Responden Berdasarkan Berapa Kali Mengunggah
Foto/Video di Instagram Stories
N=279
Berapa Kali Mengunggah
Foto/Video di Instagram Frekuensi Persentase
Stories
sebanyak 119 responden (42, 7%), disusul 2-3 kali sehari yang menjawab
sebanyak 73 responden (26, 2%), disusul yang menjawab jawaban 1 kali sehari
sebanyak 47 responden (16, 8%), disusul yang menjawab jawaban 4-5 kali sehari
Tabel 4.13
Distribusi Responden Berdasarkan Besar Biaya Perbulan Untuk Mengakses
Media Sosial Khususnya Instagram
N=279
Besar Biaya Perbulan Untuk
Mengakses Media Sosial Frekuensi Persentase
Khususnya Instagram
20.000 – 30.000 9 3, 2
31.000 – 40.000 25 9, 0
161 responden menjawab > 60.000 (57, 7), disusul sebanyak 84 responden
jawaban 31.000 – 40.000 (9, 0%), disusul sebanyak 9 responden memilih jawaban
Tabel 4.14
Distribusi Responden Berdasarkan Berusaha Terlihat Menarik
N=279
Ya 181 64, 9
Tidak 98 35, 1
1%).
60
Tabel 4.15
Distribusi Responden Berdasarkan Merasa Tingkat Kepercayaan Diri
Meningkat Saat Mengunggah Foto/Video Di Instagram Stories
N=279
Merasa Tingkat Kepercayaan
Diri Meningkat Saat
Frekuensi Persentase
Mengunggah Foto/Video Di
Instagram Stories
Ya 171 61, 6
responden menjawab Ya (61, 6%), disusul 107 responden menjawab Tidak (38,
4%).
61
Tabel 4.16
Distribusi Responden Berdasarkan Merasa Kurang Percaya Diri Saat Tidak
Mengunggah Foto/Video Di Instagram Stories
=279
Merasa Kurang Percaya Diri Saat
Tidak Mengunggah Foto/Video Di Frekuensi Persentase
Instagram Stories
Ya 193 69, 2
Tidak 86 30, 8
8%).
62
Tabel 4.17
Distribusi Responden Berdasarkan Merasa Gaul Saat Mengunggah
Foto/Video Di Instagram Stories (Seperti Mall,Cafe,Tempat
Rekreasi/Hiburan)
N=279
Merasa Gaul Saat Mengunggah
Foto/Video Di Instagram Stories
(Seperti Mall,Cafe,Tempat Frekuensi Persentase
Rekreasi/Hiburan)
Ya 176 63, 1
Tabel 4.18
Distribusi Responden Berdasarkan Saat Mengunggah Foto/Video Di
Instagram Stories Selalu Mengenakan Pakaian/barang Bagus Agar
Penampilan Terlihat Hits
N=279
Saat Mengunggah Foto/Video Di
Instagram Stories Selalu
Mengenakan Pakaian/barang Frekuensi Persentase
Bagus Agar Penampilan Terlihat
Hits
Ya 181 64, 9
Tidak 98 35, 1
penampilan terlihat hits, 181 responden menjawab Ya (64, 9%), disusul sebanyak
Tabel 4.19
Tabel Silang antara Frekuensi Mengunggah Foto/Video di Instagram Stories
dan Berusaha untuk Terlihat Menarik Setiap Menggunakan Instagram
Stories
N=279
Frekuensi Berusaha Terlihat Menarik
Mengunggah
Total
Foto/Video Di
Rendah Tinggi
Instagram Stories
16 31 47
Rendah
34,0% 66,0% 100,0%
32 81 113
Sedang
28,3% 71,7% 100,0%
50 69 119
Tinggi
42,0% 58,0% 100,0%
(71, 7%).
65
Tabel 4.20
Tabel Silang antara Frekuensi Mengunggah Foto/Video di Instagram Stories
dan Kepercayaan Diri Meningkat Saat Menggunakan Instagram Stories
N=279
Frekuensi Kepercayaan Diri Meningkat Saat
Mengunggah Menggunakan Instagram Stories
Total
Foto/Video Di
Instagram Stories Rendah Tinggi
26 21 47
Rendah
55,3% 44,7% 100,0%
51 62 113
Sedang
45,1% 54,9% 100,0%
30 89 119
Tinggi
25,2% 74,8% 100,0%
Tabel 4.21
Tabel Silang antara Frekuensi Mengunggah Foto/Video di Instagram Stories
dan Gaul Saat Mengunggah Foto/Video di Instagram Stories
N=279
24 23 47
Rendah
51,1% 48,9% 100,0%
38 75 113
Sedang
33,6% 66,4% 100,0%
41 78 119
Tinggi
34,5% 65,5% 100,0%
Tabel 4.22
Uji Korelasi Spearman antara Instagram stories dengan Eksistensi diri
Correlations
N 279 279
*
Variabel Terikat Correlation Coefficient -,141 1,000
N 279 279
Pada tabel diatas menunjukkan nilai sig = 0,019 < a = 0,05, maka H1 ditolak
dan H0 diterima. Jadi terdapat hubungan yang lemah antara variabel X (Instagram
Tabel 4.23
Uji Regresi antara frekuensi mengunggah foto/video di Instagram stories
dengan berusaha terlihat menarik
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Pada tabel diatas menujukkan data diperoleh nilai t hitung = 1,503 dengan
sig. = 0,134 < α = 0.05 , yang dimana t hitung lebih kecil dari t tabel = 1,6503,
tidak signifikan. Berarti tidak ada pengaruh antara frekuensi dengan mengunggah
Tabel 4.24
Uji Regresi antara frekuensi mengunggah foto/video di Instagram stories
dengan tingkat kepercayaan diri meningkat saat mengunggah foto/video di
Instagram stories
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Pada tabel diatas menujukkan data diperoleh nilai t hitung = -4,105 dengan
sig. = 0,000 < α = 0.05 , maka H0 diterima. Sehingga dapat dikatakan koefisien
regresi tidak signifikan. Berarti tidak ada pengaruh antara frekuensi mengunggah
Tabel 4.25
Uji Regresi antara frekuensi mengunggah foto/video di Instagram stories
dengan merasa gaul saat mengunggah foto/video di Instagram stories
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Pada tabel diatas menujukkan data diperoleh nilai t hitung = -1,637 dengan
sig. = 0,103 < α = 0.05 , maka H0 diterima. Sehingga dapat dikatakan koefisien
regresi tidak signifikan. Berarti tidak ada pengaruh antara frekuensi mengunggah
di Instagram stories.
4.2 Pembahasan
penelitian ini:
71
Hipotesis dari peneliti adalah menolak H1 dan menerima H0, yang artinya
Eksistensi diri. Ini di lihat dari nilai sig = 0,019 < a =0,05 maka H0 di tolak dan H1
diterima. Jadi ,terdapat hubungan antara Instagram stories dengan Eksistensi diri.
penampilan nya, kepercayaan diri nya, dan kepopuleran nya. Untuk melihat
apakah ada pengaruh antara kedua variabel di gunakan Uji Regresi antara
menunjukkan t hitung = 1,503 dengan sig = 0,134 < a = 0,05. Yang dimana t
hitung lebih kecil dari t tabel = 1,6503 artinya jika t hitung lebih kecil dari t tabel
artinya tidak ada pengaruh antara frekuensi Instagram stories dengan Eksistensi
72
aku Instagram.
dilihat data diperoleh nilai t hitung = -4,105 dengan sig = 0,000 < a = 0,05 yang
dimana t hitung lebih kecil dari t tabel sebesar = 1,6503 artinya jika t hitung lebih
kecil dari t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga koefisein regresi
tidak signifikan, berarti tidak ada pengaruh antara frekuensi Instagram stories
foto/video bagi siswa-siswi menyatakan lebih dari 6 kali sehari mengunggah tidak
foto/video menunjukkan nilai t hitung = -1637 dengan sig = 0,103 < a = 0,05 yang
dimana t hitung lebih kecil dari t tabel sebesar = 1,6503 artinya jika t hitung lebih
kecil dari t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga dikatakan koefisien
tidak signifikan antara frekuensi Instagram stories dengan merasa gaul saat
Makassar, mengunggah foto lebih dari 6 kali sehari sudah menjadi kebiasaan
meski mengunggah foto/video lebih dari 6 kali sehari tidak berpengaruh setiap
lemah. Hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan walau lemah antara
terlihat menarik setiap menggunakan Instagram stories, dapat dilihat pada tabel
stories sebanyak 81 responden (71,70%). Sementara pada tabel 4.20 tabel silang
Instagram Stories?
1. Jenis Kelamin
74
Dari hasil penelitian, faktor jenis kelamin menjadi salah satu faktor siswa-
tertinggi yaitu sebanyak 176 responden (63.1%) karena jenis kelamin perempuan
stories.
2. Umur
Dari hasil penelitian, faktor umur menjadi salah satu faktor siswa-siswi
Dari hasil penelitian, faktor Jenis telephone genggam menjadi salah satu
(,4%).
75
kegunaan dan kepuasan). Dalam model ini khalayak dianggap aktif menggunakan
media untuk memenuhi kebutuhannya. Benang merah dari penelitian ini adalah
Dari pembahasan diatas sudah bisa dibuktikan bahwa setiap audiens yang
termasuk dalam golongan audiens aktif. Audiens disini sangat bertanggung jawab
besar. Audiens lebih selektif dalam menerima pesan-pesan media. Mereka juga
selektif dalam memilih dan menggunakan media. Seperti yang disebutkan konsep
orang-orang berinteraksi, mereka ingin menyajikan suatu gambaran diri yang akan
diterima orang lain. Upaya ini disebut sebagai pengelolaan kesan (impression
tertentu dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertent. Contohnya saja pada
sebagai pilihan media untuk dijadikan kebutuhan dan kepuasaan yang menjadikan
Artinya teori uses and gratification dapat diterima dalam penelitian ini.
76
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
1. Untuk melihat apakah ada pengaruh antara kedua variabel di gunakan Uji
Regresi antara Instagram stories dengan Eksistensi diri, dapat di lihat pada
menarik menunjukkan t hitung = 1,503 dengan sig = 0,134 < a = 0,05. Yang
dimana t hitung lebih kecil dari t tabel = 1,6503 artinya jika t hitung lebih kecil
dari t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dapat dikatakan koefisien tidak
signifikan artinya tidak ada pengaruh antara Instagram stories dengan Eksistensi
76
77
Hal ini disebabkan karena di umur 16 tahun anak remaja lebih mencari jati
5.2 Saran
mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, antara
lain:
remaja. Media sosial menjadikan para remaja SMA lupa waktu dan selalu
stories sebaik mungkin dan dapat menjadikan media sosial tersebut bukan
78
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvirano. 2011. Teori 2.0 Teoritisasi dan Implikasi. Jakarta: Aspikom
Ardianto, Elvirano. dkk .2014. komunikasi massa suatu pengantar edisi revisi
Bandung
Andreas, Kaplan M., Haenlein Michael 2010. "Users of the world, unite! The
challenges and opportunities of social media". Business Horizons 53
(1).
Abugaza, Anwar. 2013. Social Media Politica: Gerak massa tanpa lembaga.
Jakarta: Tali Writing and Publihsing House.
Effendy, Onong Uchyana 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung
PT. Citra Aditya Bakti
Gurnelius, Susan, 2011, 30-minute Sosial Media Marketing, McGraw-Hill
Companies, United States
Kriyantono, R. 2006. Riset Komunikasi (edisi pert). Jakarta: kencana prenada
media group.
------------. 2014. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenadamedia Group.
---------. 2008. Hubungan Media Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
LAMPIRAN A
Biodata Penulis
Riwayat Pendidikan:
- SD : Sekolah Dasar Negeri Unggulan BTN Pemda Makassar
- SMP : Sekolah Menengah Pertama SMP 6 Makassar
- SMA : Sekolah Menengah Atas SMA 1 Makassar
-Perguruan Tinggi: Universitas Hasanuddin
83
LAMPIRAN B
KUESIONER
Kuesioner Penelitian
Petunjuk pengisian:
Bacalah pertanyaan berikut ini, dan pilihlah jawaban yang menurut anda benar
dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban tersebut.
DAFTAR KUESIONER
A. Identitas responden
1. Nomor Responden :
3. 17 Tahun 4. 18 Tahun
B. Instagram Stories
8. Perangkat elektronik apakah yang anda gunakan untuk mengakses media
sosial, khususnya instagram?
1. Smarhphone
2. Tablet PC
3. Komputer
9. Apakah anda memiliki akun instagram?
1. Ya
2. Tidak
10. Apakah anda sering menggunakan instagram stories?
1. Ya
2. Tidak
85
C. Eksistensi Diri
15. Apakah saat anda mengunggah di instagram stories, anda berusaha untuk
terlihat menarik?
1. Ya
2. Tidak
16. Apakah anda merasa tingkat kepercayaan diri anda meningkat saat anda
mengunggah di instagram stories?
86
1. Ya
2. Tidak
17. Apakah anda merasa kurang percaya diri saat anda tidak mengunggah foto
dan video di instagram stories?
1. Ya
2. Tidak
18. Apakah anda merasa gaul saat mengunggah di instagram stories (seperti
mall,cafe,tempat rekreasi/hiburan)?
1. Ya
2. Tidak
19. Apakah saat anda mengunggah di instagram stories, anda selalu
mengenakan pakain/barang bagus agar penampilan anda terlihat hits?
1. Ya
2. Tidak
20. Handphone jenis apakah yang anda miliki?
4. Iphone
5. Android
6. Tab
87
LAMPIRAN C
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kelas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tab 1 ,4 ,4 100,0
Perangkat elektronik apakah yang anda gunakan untuk mengakses media, khususnya
instagram
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tablet PC 2 ,7 ,7 99,6
Komputer 1 ,4 ,4 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berapa besar biaya anda keluarkan perbulan untuk mengakses media sosial,khususnya
instagram
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakah saat anda mengunggah di instagram stories, anda berusaha untuk terlihat
menarik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakah anda merasa tingkat kepercayaan diri anda meningkat saat anda
mengunggah di instagram stories
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakah anda merasa kurang percaya diri saat anda tidak mengunggah foto/video
di instagram stories
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakah anda merasa gaul saat mengunggah foto/video di instagram stories (seperti
mall,cafe,tempat rekreasi/hiburan)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
LAMPIRAN D
LAMPIRAN E
LAMPIRAN F
LAMPIRAN G