Вы находитесь на странице: 1из 11

UPAYA PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

BANDUNG
DALAM HAL PERTANIAN DENGAN CARA PENYULUHAN

Artikel

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

oleh:
Fadhia Nadhira Putri Yulianto (1201184259)
Fadhilah Muhammad Hanif (1201184263)
Ananda Julian Nugraha (1201184293)
Azzahra Putri Nurwahyudin (1201184300)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2018

TA 2018 / 2019
UPAYA PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH BANDUNG
DALAM HAL PERTANIAN DENGAN CARA PENYULUHAN

Fadhia Nadhira Putri Y., Fadhilah Muhammad Hanif, Ananda Julian Nugraha,
Azzahra Putri Nurwahyudin

Universitas Telkom
Jl. Telekomunikasi no. 1 Terusan Buah Batu
Bandung 40257, Indonesia

Email: fadhia.nadhira@gmail.com, fadhilmh3ptrs@gmail.com,


anandaghea89@gmail.com, azzahraaptriii@gmail.com

ABSTRAK

Penulisan artikel ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman masyarakat


daerah Bojongsoang, Bandung akan cara-cara efektif untuk mengolah lahan
pertanian di daerah sekitar. Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk
meningkatkan sumber daya manusia di daerah Bandung, terutama Bojongsoang
dalam hal pertanian dengan cara penyuluhan. Artikel ini ditulis dengan
menggunakan metode studi pustaka, yaitu mengumpulkan informasi dan data
dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti
dokumen, buku, catatan, majalah, kisah-kisah sejarah dsb. (Mardalis: 1999).
Berdasarkan sumber yang kami dapatkan, kita bisa meningkatkan sumber daya
manusia daerah Bandung dalam hal pertanian dengan cara memberikan penyuluhan
tentang teknologi dalam pertanian yang bisa memaksimalkan hasil panen. Dengan
meningkatkan hasil panen ini dapat menguntungkan para petani karena memiliki
lahan yang luas serta hasil panen yang melimpah. Diperlukan adanya penelitian
lebih lanjut mengenai upaya peningkatan sumber daya manusia dengan cara
penyuluhan untuk memanfaatkan lahan kosong yang tidak terpakai.

Kata kunci: sumber daya manusia, pertanian.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam
struktur pengembangan perekonomian nasional. Khususnya di daerah
Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat. Walaupun bukan menjadi penghasil utama
penghasilan daerah ini, akan tetapi lahan yang luas menjadi keunggulan daerah ini.

2
Yang sangat disayangkan adalah masyarakat daerah ini kurang memahami cara cara
yang efektif dalam pengolahan lahan pertanian tersebut.
Pertanian akan menjadi sektor yang sangat menguntungkan bagi daerah ini jika
dapat dimaksimalkan dengan baik menggunakan teknologi teknologi yang ada.
Dengan metode penyuluhan kepada petani petani, memberikan mereka pendidikan
akan teknologi-teknologi pertanian, akan memaksimalkan hasil panen yang efektif
dan efisien.
Program ini didasari oleh kesadaran mahasiswa yang ingin mengabdi kepada
masyarakat dan memanfaatkan ilmu yang telah dipelajarinya dan juga menjadi
tolak ukur bagi kami untuk bisa bermanfaat untuk daerah, dan negara.
1.2 Batasan masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari pembahasan
menjadi terlalu luas, makan penulis perlu membatasinya. Adapun batasan
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian melingkupi daerah Bojongsoang saja.
b. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan
c. Objeknya adalah sektor pertanian yang meliputi pekerja dan hasil kerja.
1.3 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah dalam artikel, yaitu:
a. Apakah dengan program penyuluhan, para petani menjadi lebih mengerti
teknologi teknologi di sektor pertanian?
b. Bagaimana metode penyuluhan yang tepat agar para petani mudah
memahami materi yang diberikan?
c. Dengan naiknya pemahaman petani terhadap teknologi, apakah produksi
pertanian meningkat?
1.4 Tujuan
Untuk meningkatkan sumber daya manusia di daerah Bandung, terutama
Bojongsoang dalam hal pertanian dengan cara penyuluhan.

3
1.5 Manfaat
1. Mahasiswa/mahasiswi
Untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia.
2. Kampus
Menambah koleksi karya tulis imliah universitas.
3. Masyarakat
Meningkatkan produksi pertanian masyarakat.
1.6 Metode penyusunan
Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode studi pustaka, yaitu
mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang
ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, catatan, majalah, kisah-kisah sejarah
dsb. (Mardalis: 1999).

2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia
Dalam perindustrian terutama dalam sebuah perusahan sumber daya manusia
dan penerapannya sering kali masih belum sejalan dengan keinginan organisasi.
Sementara disisi lain dalam mengola SDM menjadi faktor utama keberhasilan
jalannya sebuah organisasi. Sumber daya alam perlu dikembangkan agar tujuan
organisasi bisa tercapai. Sumber daya manusia menurut para ahli didunia dijelaskan
seperti dibawah ini:
1. Sumarsono (2003:4) “Sumber Daya Manusia atau human recources
mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang
dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan
kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk
menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia
yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut.
Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai
kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat”.

4
2. Hariandja (2002:2) “Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti
modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi organisasi”.
3. Mathis dan Jackson (2006:3) “SDM adalah rancangan sistem-sistem formal
dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia
secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi”.
4. Hasibuan (2003:244) “Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan
terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan
sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi
kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya”.
Lalu terlahirlah manajemen sumber daya manusia, manajemen sumber
daya manusia bukanlah merupakan hal yang timbul secara mendadak. Sudah
sejak lama manusia hidup berorganisasi, seiring dengan itu manajemen
sumberdaya manusia sebenarnya juga dilakukan.
Kehidupan organisasi yang telah lama ada, seperti misalnya di bidang
pemerintahan, ekonomi dan kemasyarakatan dibutuhkan satuan kerja yang
secara khusus akan mengelola sumber daya manusia.
Tonggak sejarah yang teramat penting dalam menandai diperlukannya
sumber daya manusia adalah timbulnya Revolusi Industri di Inggris. Dampak
Revolusi Industri tidak hanya merubah cara produksi, tetapi juga penanganan
sumberdaya manusia yang berbeda dengan sebelumnya, lahirnya berbagai
perusahaan dengan penggunaan teknologi memungkinkan diproduksinya barang
secara besar-besarnya dengan memanfaatkantenaga manusia yang tidak sedikit.
2.2 Pemberdayaan dan Penyuluhan Sumber Daya Manusia
2.2.1 Pembedayaan
Pemberdayaan SDM (Empowerment of Human Resources), merupakan
suatu aspek manajemen yang sangat strategis, karena SDM merupakan daya
yang bersumber dari manusia yang akan memberi daya terhadap sumber-sumber
lainnya dalm suatu manajemen. Apabila manusia tidak dapat menunjukkan daya

5
dan memberikan daya terhadap sumber lainnya, maka dapat dipastikan
manajemen dalam organisasi tersebut akan tidak tidak efisien.
Dalam Pemberdayaan Sumber Daya Manusia ada 2 hal yang perlu
dipahami pengertiannya yaitu : Pemberdayaan dan Sumber Daya Manusia.
Kedua perkataan ini disatukan menjadi satu yaitu "Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia". Pengertian tentang pemberdayaan telah dikemukakan pada uraian di
muka, dan selanjutnya akan disajikan tentang pengertian Sumber Daya Manusia.
Untuk memahami pengertian Sumber Daya Manusia (SDM), sebaiknya
diawali dari kata kuncinya dahulu yaitu: daya (energi) dalam konteks SDM
adalah "daya yang bersumber dari manusia berupa tenaga atau kekuatan yang
ada pada diri manusia itu sendiri, yang memiliki kemampuan (competency)
untuk dinamika, artinya untuk bisa maju-positif dalam setiap aspek kegiatan
dalam lembaga.
Kegiatan membangun, atau melakukan kegiatan pembangunan, adalah
suatu proses kegiatan yang sistematik, yang ada kelanjutannya untuk lebih baik
dibandingkan dengan keadaan sebelumnya, baik bagi diri manusia itu sendiri,
maupun lembaga di mana ia bekerja maupun bagi masyarakat lingkungan
dimana kemampuan manusia tersebut dilaksanakan. Mampu membangun berarti
"daya" (energi) dan adanya kemauan untuk bekerja dengan benar dan baik dan
tanggung jawab. Dari pengertian SDM ini menunjukkan bahwa tidak semua
manusia dapat disebut sebagai SDM, karena manusia yang tidak mempunyai
atau memiliki daya dalarn arti kemampuan, maka itu tidak layak disebut sebagai
SDM.
Kata Pemberdayaan dan Sumber Daya Manusia, apabila disatukan
adalah menjadi "Pemberdayaan Sumber Daya Manusia", maka dalam konteks
ini, pengertiannya adalah : suatu proses kegiatan usaha untuk lebih
memberdayakan "daya manusia" melalui perubahan dan pengembangan
manusia itu sendiri, berupa kemampuan (competency), kepercayaan
(confidence), wewenang (authority), dan tanggung Jawab (responsibility) dalam
rangka pelaksanaan kegiatan-kegiatan (activities) organisasi untuk

6
meningkatkan kinerja (performance) sebagaimana diharapkan dalam bidang lain
maupun dalam bidang industri.
Setiap pemberdayaan merupakan kekuatan yang ada pada sebuah
lembaga atau organisasi. Sumber daya yang tidak berdaya sama halnya dengan
tidak adanya sumber daya manusia, walaupun mempunyai perlengkapan yang
lengkap. Peralatan yang lengkap jika tidak ada yang bisa mengoperasikan sama
halnya peralatan tersebut tidak ada.
Maka dari itu betapa pentingnya pemberdayaan SDM dalam suatu
lembaga, karena melalui semangat daya yang ada pada SDM itu akan dapat
memanfaatkan berbagai resources yang terdapat dalam lembaga tersebut. Peran
dalam SDM antara lain:
1. Tool of management, yaitu sebagai alat .
2. Changes management, pembaharu untuk meningkatkan kinerja lembaga.
3. Mediator, dalam rangka meningkatkan kinerja
4. Pemikir dalam rangka pengembangan organisasi atau lembaga.
2.2.2 Penyuluhan
Penyuluhan pertanian merupakan bagian dari sistem pembangunan
pertanian yang merupakan system pendidikan di luar sekolah (pendidikan
non formal) bagi petani beserta keluarganya dan anggota masyarakat lainnya
yang terlibat dalam pembangunan pertanian, dengan demikian
“penyuluhan pertanian adalah suatu upaya untuk terciptanya iklim yang
kondusif guna membantu petani beserta keluarga agar dapat berkembang
menjadi dinamis serta mampu untuk memperbaiki kehidupan dan
penhidupannya dengan kekuatan sendiri dan padaakhirnya mampu menolong
dirinya sendiri” Soeharto (2005)
Dalam pelaksaaannya penyuluhan harus memiliki tujuan yang jelas
untuk berjalannya sebuah penyuluhan kepada seseorang atau masyarakat luas.
Maka dari itu penyuluhan harus memiliki prinsip-prinsip:
 Mengerjakan, artinya kegiatan penyuluhan harus sebanyak mungkin
melibatkan masyarakatuntuk mengerjakan / menerapkan sesuatu. Karena
melalui “mengerjakan” mereka akan mengalami proses belajar.

7
 Akibat, artinya kegiatan penyuluhan harus memberikan akibat atau
pengaruh yang baik atau bermanfaat, sebab perasaan akan mempengaruhi
semangatnya untuk mengikuti kegiatan penyuluhan di masa-masa
mendatang.
 Asosiasi, artinya setiap kegiatan penyuluhan harus dikaitkan dengan
kegiatan lainnya. Sebab setiap orang cenderung untuk
mengaitkan/menghubungkan kegiatannya dengan kegiatan/peristiwa yang
lainnya.
2.3 Persamaan dan Perbedaan penyuluhan pertanian dengan
pemberdayaan.
2.3.1 Persamaan penyuluhan pertanian dengan pemberdayaan:
a) Baik penyuluhan maupun pemberdayaan mengutamakan penggalian
dan pengembangan potensi lokal. Dalam konsep ini penyuluhan dilakukan
untuk memaksimalkan potensi masyarakat dengan memberikan pendidikan
dan pelatihan bidang pertanian begitu juga dengan pemberdayaan yang
berfungsi menjadikan masyarakat lebih berdaya saing di masyarakat.
b) Mereka yang melaksanakan pemberdayaan maupun penyuluhan sama-
sama mampu bersikap dan menempatkan diri seperti fasilitator, narasumber,
moderator maupun motivator bagi mereka yang menerima program ini.
c) Mereka yang melaksanakan pemberdayaan maupun penyuluhan sama-
sama dituntut memiliki sikap kepemimpinan serta kreativitas tinggi agar
penyuluhan dan pemberdayaan berhasil.
2.3.2 Perbedaan penyuluhan pertanian dengan pemberdayaan:
a) Dalam konteks ini penyuluhan pertanian pertujuan memajukan bidang
pertanian sedangkan pemberdayaan tidak terbatas baik secara sosial,
ekonomi, maupun pertanian.
b) Pemberdayaan meliputi unsur pengawasan dan evaluasi, sedangkan
penyuluhan tidak.
c) Kebanyakan pemberdayaan dilakukan secara berkelanjutan

8
2.4 Pengertian panen yang efektif dan efisien.
Menurut para ahli pengertian efektif adalah pencapaian hasil yang sesuai
dengan tujuan seperti yang telah ditetapkan.
“Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana
dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya.
Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang
telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin
tinggi efektivitasnya” Siagian (2001:24)
“Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase
target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya” Hidayat (1986)
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara suatu kegiatan dengan
hasilnya. Menurut definisi ini, efisiensi terdiri atas 2 unsur yaitu kegiatan dan
hasil dari kegiatan tersebut. Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang
dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang
dijalankan. Pengertian efisiensi yaitu:
“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana
penggunaanmasukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam
lain penggunaan yang sebenarnya” Mulyamah (1987:3)
Efisiensi adalah sesuatu yang kita kerjakan berkaitan dengan
menghasilkan hasil yang optimal dengan tidak membuang banyak waktu dalam
proses pengerjaannya. efektif belum tentu efisien dan begitu sebaliknya.

3. ANALISIS
Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis
dalam struktur pengembangan perekonomian nasional. Khususnya di daerah
Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat. Dengan memberikan metode penyuluhan,
para petani menjadi lebih mengerti teknologi-teknologi di sektor pertanian,
sehingga akan memaksimalkan hasil panen yang efektif dan efisien.
Metode penyuluhan yang tepat agar para petani mudah memahami materi
yang diberikan, dengan memberikan mereka pendidikan akan teknologi-

9
teknologi pertanian oleh kesadaran mahasiswa yang ingin mengabdi kepada
masyarakat. Memanfaatkan ilmu yang telah dipelajarinya dengan
menyampaikannya kepada para petani secara sopan dan jelas.
Dengan naiknya pemahaman para petani terhadap teknologi, produksi
pertanian akan mengalami peningkatan sehingga dapat menguntungkan bagi
para petani serta lahan yang luas akan menjadi keunggulan daerah ini.

4. PENUTUP
a. Simpulan
Dari karya tulis ilmiah ini adalah kita bisa meningkatkan sumber
daya manusia di daerah Bandung dalam hal pertanian dengan cara
memberikan penyuluhan tentang teknologi dalam pertanian yang bisa
memaksimalkan hasil panen. Dengan meningkatkan hasil panen ini dapat
menguntungkan para petani karena memiliki lahan yang luas serta hasil
panen yang melimpah.
b. Saran
Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai upaya
peningkatan sumber daya manusia dengan cara penyuluhan untuk
memanfaatkan lahan kosong yang tidak terpakai.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Marnis, Priyono. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya:
Zifatama Publisher.
[2] Human Capital Journal. (2014). 5 Pengertian Sumber Daya Alam Manusia
Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia:
http://humancapitaljournal.com/pengertian-sumber-daya-manusia/ [2018,
Oktober 4].
[3] Dediarta, Wendi Irawan, dkk. (2011). Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pertanian
Dan Pemberdayaan Masyarakat[Makalah]. Bandung: Universitas
Padjadjaran.

10
[4] Yoserizal. (2018). Efektif dan Efisien[Laporan]. Bandung: Institut
Manajemen Koperasi Indonesia.

11

Вам также может понравиться