Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELAHIRAN BUMI
Struktur Bumi
a. Hipotesis kejadian bumi
Masalah yang terbesar yang menggangu para ahli pikir adalah bagaimana sebernarnya
bumi ini tercipta. Banyak dugaan dikemukakan sesuai dengan tingkat kemajuan ilmu
dengan pengetahuan. Pada permulaan abad ke 18 didaerah sebelah timur mesopotania,
yang kini dikenal sebagai Negara irak, para ahli Archeologi menemukan sisa tulisan
pada tanah liat.
Pada masa kejayaan gereja di eropa, buku generasi adalah satu satunya yang harus
di percaya.
Pelopor perubahan ke zaman penelitian, compernicus keppler, Galileo dan
newton, membawa pandangan baru dalam meninjau system tata surya.
1) Hipotesis kabut dari kant dan laplace
Immanuel kant (1755) dari jerman, dalam bukunya “Al gemeine naturgeschichte
und Theorie des himmels nach newtonnischen grundsatzen behandelt” mencoba
mengemukakan pikiran tentang kejadian bumi.
Fragmen-fragmen inilah yang tadinya bijar, melepaskan banyak panas, dan
mengembun. Kemudian cair bagian luar makin padat.
Perie de Laplace (1796) sarjana prancis, seorang filosof dari ahli matematika,
mengemukakan pula adanya kabut, meskipun sama sekali tidak kenal dengan kant, ia
beranggapan bahwa kabut asal itu telah berputar dan pijar.
Masa asal matahari itu di sebut nebula, sehingga hipotesis ini di sebut hipotesis
nebula. Karena kant dan laplace serupa dalam mengemukakan hipotesisnya, maka
disebutlah hipotesis nebula dari kant laplace.
2) Hipotsis planetesimal
Chamberlain dan moulton masing-masing ahli geologi dan ahli astronomi, kira-
kira 100 tahun setelah kant dan laplace, mengejutkan hipotesa planetesimal.
Maka beranggapan adanya matahari asal yang didekati oleh suatu bintang besar
yang sedang beredar, maka terjadilah tarik menarik sesuai dengan hukum newton.
3) Hipotesis pasang surut gas
Di kemukakan oleh jeans dan Jeffries (1930) sebagian penyokong hipotesis
planetesimal, sambil memperbaiki keberatan-keberatannya. Mereka berpikir
adanya bintang besar yang mendekat, kira-kira seperti bulan dengan bumi, yaitu
bulan menyebabkan adanya pasang dan surut lautan.