Вы находитесь на странице: 1из 15

MAKALAH

ISLAM DILIHAT DARI BERBAGAI ASPEK

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Dalam Mata Kuliah


“METODE STUDI ISLAM”

Disusun Oleh : LOKAL 1 A


KELOMPOK 7
AFIKA NAZALIA
WAHYU RIYAN SAPUTRA
HENI MAULYANA
RINALDI
Dosen Pembimbing :
NENI TRIANA,MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH BURHANUDDIN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PARIAMAN
1439 H/2018 M
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberi rahmat dan karunianya
kepada kita semua dan tidak lupa pula kita ucapkan selawat dan salam kepada
Nabi besar yakni Muhammad saw berkat beliaulah kita bisa merasakan kehidupan
seperti sekarang ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibuk Neni Triana , MA yang
telah memberikan materi tentang “Islam Dilihat Dari Berbagai Aspek” untuk kami
pelajari dan kami bahas agar nantinya kami bisa berbagi ilmu kepada pembaca
sekalian.
Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah kami agar Makalah ini selesai tepat
waktu dalam pembuatannya.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan Masalah............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek...........................................................2

BAB III PENUTUP.............................................................................................11


A. Kesimpulan................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Melihat pandangan seperti itu, Islam sepertinya hanya sebuah agama
yang formalistik. Isinya hanya tentang ibadah dan hanya memfokuskan
berhubungan dengan Tuhan. Begitu juga, jika Islam hanya dilihat dengan satu
pandangan atau satu sisi, hal tersebut menunjukkan begitu sempitnya Islam. Atau
dilihat dari sudut pandang aliran, Islam terdiri dari berbagai madzhab yang
berbeda.Bisa juga dibedakan menurut keotentikannya, misalkan Islam di Makkah
lebih asli. Karena Islam lahir di sana. Hal-hal seperti itu membuat pengertian
Islam sangat sempit dan menjadi sempit. Padahal kenyataannya, Islam tidak hanya
sebatas pengertian agama, tapi juga sebagai suatu fenomena masyarakat. Jika
ingin memahami Islam secara universal, tentunya kita tidak bisa hanya
menggunakan satu dari berbagai pancaran mutiara Islam. Oleh karena itu, untuk
memahami Islam secara keseluruhan diperlukan pendekatan yang mencakup atau
melihat Islam dari berbagai aspeknya.

B. Tujuan Masalah
Dari penjelasan diatas kami dapat mengambil tujuan masalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui iskam dilihat dari aspek dalam sejarah
2. Dapat mengetahui iskam dilihat dari aspek aspek politik
3. Dapat mengetahui iskam dilihat dari aspek aspek hukum
4. Dapat mengetahui iskam dilihat dari aspek aspek teologi
5. Dapat mengetahui iskam dilihat dari aspek aspek filsafat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Islam dilihat dari berbagai aspek


1. Islam di tinjau dari Aspek Sejarah
Sejarah atau histories adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas
berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar
belakang dan pelaku dari peristiwa tersebut.Melalui pendekatan sejarah seorang
diajak menukik dari alam idialis kealam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari
keadaan ini seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara
yang terdapat dalam alam idialis dengan yang ada dalam alam empiris dan
historis.1
kesejarahan ini amat dibutuhkan dalam memahami agama, karena agama
itu sendiri turun dalam situasi yang kongkrit bahkan berkaitan dengan kondisi
sosial kemasyarakatan. Dalam hubungan ini kuntowijaya telah melakukan studi
yang mendalam terhadap agama yang yang dalam hal ini islam menurut
pendekatan sejarah. Ketika ia mempelajari alquran, ia sampai pada suatu
kesimpulan bahwa pada dasarnya kandungan alquran itu terbagi menjadi dua
bagian. Bagian pertama berisi konsepkonsep dan bagian kedua berisi kisah-kisah
seejarah dan perumpamaan.
Dari sini, maka seseorang tidak akan memahami agama keluar dari
konteks historisnya karena pemahaman demikiian itu akan menyesatkan orang
yang memahaminya.seseorang yang ingin memahami alquran secara benar
misalnya, yang bersangkutan harus mempelajari sejarah turunya alquran atau
kejadian kejadian yang mengiringi turunya alquran yang selanjutnya disebut
sebagai ilmu Asbab an Nuzul (ilmu tentang sebab sebab turunya ayat ayat
alquran) yang pada intinya berisi sejarah turunya ayat alquran. Dengan ilmu
asbabun Nuzul ini seseorang.

1
Dr. Abdullah Amin, Falsafah Kalam di Era Modernisme, (Pustaka Pelajar, Cet.
Pertama,Januari 1995) Hlm:234

2
Aspek pandangan islam ada lima teori yang bisa digunakan, yaitu:
1. Idealisme approach adalah seorang peneliti yang berusaha memahami
dan menafsirkan fakta sejarah dengan mempercayai secara penuh fakta
yang ada tanpa keraguan.
2. Reductionalist approach adalah seorang peneliti yang berusaha
memahami dan menafsirkan fakta sejarah dengan penuh keraguan.
3. Diakronik adalah penelusuran sejarah dan perkembangan satu
fenomena yang sedang diteliti.
4. Sinkronik adalah kontekstualisasi atau sosiologis kehidupan yang
mengitari fenomena yang sedang diteliti
5. Teori adalah sistem nilai atau budaya. Sang tokoh dan budaya dimana
dia hidup. Pada penelitian diakronik, sinkronik dan teori adalah
penelitian yang menulusuri latar belakang dan perkembangan
fenomena yang lengkap dengan sejarah sosio-historis dan nilai budaya
yang mengitarinya.
2. Aspek Politik dalam islam
Secara harfiah, politik dapat diartikan sebagai usaha atau rekayasa yang
diatur sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan. Dengan pengertian ini
politik yang dalam bahasa arabnya dikenal dengan istilah al-siyasah berlaku pada
semua aspek kehidupan seperti pendidikan, keluaraga, ekonomi, budaya,
keagamaan, dan lain sebagainya. Dalam perkembangan selanjutnya, politik sering
dikaitkan dengan urusan pemerintahan tersebut, tampakmya yang paling menonjol
dibandingkan dengan pengertian politik lainya. Persoalan selanjutnya, apakah
politik yang menentukan corak pendidikan, atau sebaliknya yang menentukan
corak politik dalam kaitan ini terdapat perdebatan dikalangan para ahli. Hasan
lang gulung, mislnya: lebih melihat bahwa politiklah yang menentukan corak
pendidikan.
Ketika berbicara mengenai asas asas pendidikan hasanlanggulung
berpendapat bahwa bahwa politik berfungsi memberi bingkai idiologi (kaidah)
dari mana ia bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita citakan dan rencana yang
telah dibuat. Dengan demikian politik berperan sebagai cita-cita dan pandangan

3
hidup yang mengarahkan gerak langkah pendidikan. Politik yang bersifat
demokratis akan mewarnai pelaksanaan pendidikan yang emokratis. Sebaiknya,
politik yang bercorak otoriter totaliter akan mempengarui pelaksanaa pendidikan
yang bercorak totaliter dan otoriter pula.2
Dalam sejarah islam, hububgab antara pendidikan dengan politik juga
dapat dilacak pada masa-masa pertumbuhan paling subur dalam lembaga-lembaga
pendidikan islam, semacam marasah sepanjang sejarah terdapat hubungan yang
amat erat antara pendidikan dengan politik. Kenyataan ini, misalnya, dapat dilihat
dari pendirian bayak madrasah di timur tengah yang disponsori oleh penguasa
publik. Contoh paling terkenal dalam hal ini adalah madrasah Nishamiyah di
Bagdad yang didirikan sekitar tahun1064 M oleh Wazir Nizham Dinasti saljuk,
Nizam al-Mulk, di madrasah ini terkenal adanya seorang pemikir bsar al-ghozali
yang menjadi salah seorang mahagurunya. Siknifikansi dan implikasi politik dan
pengembangan madrasah atau pendidikan islam, pada umumnya, bagi para
penguasa muslim sudah jelas.
Madrasah-madrasah tersebut didirikan untuk menunjang kepentingan-
kepentingan politik tertentu dari penguasa muslim, diantaranya untuk
menciptakan dan memperkokoh citra penguaa sebagai orang orang yang
mempunyai kesalehan, minat, dan kepedulian kepada kepentingan umat, dan ini
lebih penting lagi sebagai pembeda antara ortodoksi dan lainya. Semua ini,
menurut Azyumardi Azra, pada giliranya akan memperkuat legitimasi penguasa
berkaitan dengan rakyat yang mereka pimpin.
3. Islam di tinjau dari aspek Filsafat
Berfikir secara filosofis selanjutnya dapat digunakan dalam memenuhi
ajaran agama, dengan maksud agar hikmah, hakikat, atau inti dari ajaran agama
dapat dimengerti dan dipahami secara seksama. Pendekatan filosofis sebenarnya
sudah banyak dilakukan oleh para ahli. Buku berjudul Hikmah At-Tasyri’ wa
Falsafatuhu yang ditulis oleh Muhammad Al-uirjawi berupa mengungkapkan

2
Basrin Melamba, Historiografi Islam: Pertumbuhan dan PerkembangannyaDari Masa
Klasik Hingga Modern, (dalam jurnal Thaqafiyyat, vol. 2, no. 11, JuliDeember 2010). Hlm:45

4
hikmah yang terdapat di balik ajaranajaran agama Islam. Ajaran Islam misalnya
mengajarkan seseorang agar melaksanakan shalat berjama’ah.
Tujuannya antara lain agar seseorang merasakan hikmah hidup secara
berdampingan dengan orang lain. Dengan mengerjakan puasa misalnya, seseorang
dapat merasakan lapar yang selanjutnya menimbulkan rasa iba dengan sesamanya
yang hidup serba kekurangan. Demikian pula, ibadah haji yang dilaksanakan di
kota Mekah, dalam waktu yang bersamaan, dengan bentuk dan gerak ibadah
(manasik) yang sama dengan yang dikerjakan lainnya dimaksudkan agar orang
yang mengerjakan berpandangan luas, merasakan bersaudara dengan sesame
muslim dari seluruh dunia. Thawaf yang dikerjakan mengandung makna bahwa
hidup harus tertuju sebagai ibadah kepada Allah semata
Mengerjakan sa’i, yakni lari – lari kecil menggambarkan bahwa hidup
tidak boleh putus asa, terus mencoba. Dimulai dari Bukit Shafa yang artinya
bersih dan berakhir pada Bukit Marwa yang artinya berkembang. Dengan
demikian, hidup ini harus diisi dengan perjuangan yang didasarkan pada tujuan
dan niat yang bersih sehingga dapat memperoleh keberkahan. Sementara itu,
wukuf di Arafah maksudnya adalah saling mengenal sesama saudaranya dari
berbagai belahan dunia.
Demikian pula, melontarkan jamarat dimaksudkan agar seseorang dapat
membuang sifat - - sifat negatif yang ada dalam dirinya untuk diganti dengan
sifat-sifat positif dan mengenakan pakaian serba putih maksudnya agar seseorang
mengutamakan kesederhanaan, kesahajaan, dan serba bersih jiwanya sehingga
tidak mengganggu hubungannya dengan Tuhan. Demikian pula, kita membaca
sejarah kehidupan para nabi terdahulu, maksudnya bukan sekedar menjadi
tontonan atau sekedar mengenalnya. Akan tetapi, bersamaan dengan itu, perlu ada
kemampuan menangkap makna filosofis yang terkandung di belakang peristiwa
tersebut. Kisah nabi Yusuf as yang digoda seorang perempuan bangsawan, secara
lahiriah menggambarkan kisah yang bertema pornografi atau kecabulan.
Kesimpulan itu terjadi manakala seseorang hanya memahami bentuk lahiriah dari
kisah tersebut.

5
Akan tetapi, sebenarnya melalui kisah tersebut, Tuhan ingin mengajarkan
kepada manusia agar memiliki ketampanan lahiriah dan bathiniah secara prima.
Nabi Yusuf as telah menunjukkan kesanggupannya dengan mengendalikan
farjinya dari berbuat maksiat. Sementara secara lahiriah, ia tampan dan
menyenangkan orang yang melihatnya. Makna demikian dapat dijumpai melalui
pendekatan yang dapat bersifata filosofis. Dengan menggunakan pendekatan
filosofis ini, seseorang dapat member makna terhadap sesuatu yang dijumpainya
dan dapat pula menangkap hikmah dan ajaran yang terkandung di dalamnya.
Dengan cara demikian, ketika seseorang mengerjakan suatu amal ibadah, ia tidak
akan merasakan kekeringan spiritual yang dapat menimbulkan kebosanan.
Semakin mampu menggali makna filosofis dari suatu ajaran agama, maka
semakin meningkat pula sikap, penghayatan, dan daya spritualitas yang dimiliki
seseorang. Pendekatan filosofis ini begitu penting dalam dunia pengetahuan, hal
ini dapat kita jumpai bahwa filsafat telah digunakan untuk memahami berbagai
bidang lain selain agama. Misalnya filsafat pendidikan, filsafat hokum Islam,
filsafat kebudayaan, filsafat ekonomi, dan lain – lain. Melalui pendekatan filosofis
ini, seseorang tidak akan terjebak pada pengamalan agama formalistik, yakni
mengamalkan agama dengan susah payah, tetapi tidak memiliki makna apa – apa,
kosong tanpa arti.
Yang mereka dapatkan dari pengalaman agama tersebut hanyalah
pengakuan formalistik. Misalnya sudah haji, sudah menunaikan rukun Islam yang
kelima dan berhenti sampai di situ. Mereka tidak dapat merasakan nilainilai
spiritual yang terkandung di dalamnya. Namun demikian, pendekatan filosofis ini
tidak berarti menafikan atau menyepelekan bentuk pengalaman agama yang
bersifat formal. Filsafat mempelajari segi bathin yang bersifat esotrik. Bentuk atau
kulit itulah yang disebut aspek esotrik dan agama-agama dan manifestasinya
dalam dunia ini menjadi religious sedangkan kebenaran yang bersifat absolut,
universal, dan metahistoris adalah Religion, dan pada titik Religion inilah, titik
persamaan yang sungguh-sungguh akan dicapai Tampak pandangan filsafat yang
bercorak perenialis secara metologis memberikan harapan segar terhadap dialog
antara umat beragama.

6
Sebab melalui metode ini sesame umat beragama diharapkan
menemukan transcendent unity or religion, dan dapat mendiskusikan secara lebih
mendalam. Dengan demikian, terbukalah kebenaran yang hakiki. Lalu
tersingkirlah kesesatan yang betul-betul sesat, meskipun tetap dalam lingkup
langit kerelatifan. Dalam kedua kebenaran dan kesesatan mungkin saja terjadi
pada sikap kita atau suatu kelompok tertentu yang seakan berada di posisi paling
atas sehingga mengklaim yang lain sebagai berada di bawah. Pendekatan filosofis
yang bercorak perennialis ini, walaupun secara teoritis memberikan harapan dan
kesejukan, belum secara luas dipahami dan diterima, kecuali oleh sekelompok
kecil saja. Menurut Nasr, mengapa hanya oleh segelintir orang? Jawabannya dapat
dicari dalam hakikat filsafat perennial itu sendiri. Untuk mengikuti aliran ini,
seorang sarjana tidak cukup mengabdikan pikiran saja, melainkan seluruh
kehidupannya. Ia menuntut suatu penghayatan total, bukan hanya sebatas studi
akademis terhadap persoalan agama. Bagi aliran ini, studi agama adalah aktivitas
keagamaan itu sendiri, dan mempunyai makna
keagamaan. Semua studi agama hanya bermakna kalau ia memiliki
makna keagamaan. Islam sebagai agama yang banyak menyuruh penganutnya
mempergunakan akal pikiran sudah dapat dipastikan sangat memerlukan
pendekatan filosofis dalam memahami ajaran agamanya, yang contohcontohnya
telah dikemukakan diatas. Namun demikian, pendekatan seperti ini masih belum
diterima terutama oleh kaum tradisionalis formalistis yang cenderung memahami
agama terbatas pada ketepatan melaksanakan aturan-aturan formalistik dari
pengalaman agama.
4. Islam di tinjau dari aspek
teologi Secara etimologis istilah teologi bersal dari bahasa yunani, yaitu
theologia. Yangberasal dari dua kata theoos yang Berarti tuhan.dan logos yang
artinya tuhan. Sehingga arti Theologi islam adalah pengetahuan ketuhanan.
Sedangkan pengertian theologi Islam menurut terminologi adalah ilmu yang
membahas tentang ketuhanan yang mencakup seluruh ketauhidan.
a. Ruang lingkup Teologi islam Ruang lingkup Teologi Islam sebagai sebuah
disipliplin ilmu, mempunyai objek sendiri yang membedakannya dari

7
bidang ilmu lainnya. Objek kajiannya yaitu ketuhanan dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan-Nya. Berkenaan dengan itu, maka teologi Islam
membicarakan keyakinan kebenaran terhadap pengakuan eksistensi Tuhan
beserta sifat-sifat-Nya dan segala sesuatu yang berhubungan dengan-Nya,
bukan mencari kebenaran terhadap agama Islam. Aspek poko dalam kajian
ilmu teologi Islam adalah keyakinan akan eksistennsi Allah yang maha
sempurna, maha kuasa dan memiliki sifat-sifat kesempurnaan lainnya.
karena itu pula ruang lingkup pembahasan yang pokok adalah: Hal-hal
yang berhubungan dengan Allah SWT atau yang sering disebut dengan
istilah Mabda. Dalam bagian ini termasuk Tuhan dan hubungan-Nya
dengan alam semesta dan manusia.
Hal-hal yangberhubungan dengan utusan Allah, sebagai perantara antara
manusia dan Allah atau disebut juga washilah meliputi : Malaikat, Nabi/ Rasul
dan Kitab-kitab Suci.Hal-hal yang berhubungan dengan sam’iyyat (sesuatu yang
diperoleh melalui sumber yang meyakinkan, yakni alQur’an dan Hadits, misalnya
tentang alam kubur, alam akhirat, arsy’, lauhil mahfud, dll)
b. Metode dalam studi teologi islam Menggunakan dalil naqli dan ‘aqli Pada
dasarnya Inti pokok ajaran alqur’n adalah tauhid,nabi muhammad SAW.
 Di utus allah pada ummat manusia adalah juga untuk
mengajarkan ketauhidan tersebut, karna itu ajaran tauhid yang
terdapat di alqur’an, di pertegas dan di perjelas oleh rasulallah
SAW, sebagaimana tercermin dalam hadistnya Penegasan allah
SWT Dalam al-qur’n yang mengatakan bahwa allah maha esa.
Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
 Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
 Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
 dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” c. Manfaat
Mempelajari teologi Islam Teologi islam Sebagai Disiplin sebuah
Ilmumerupakan salah satu dari tiga pondasi Islam yang
pemahamannya harus ada pada setiap orang. Dengan mempelajari
teologi islam, kita dapat memperkuat aqidah kiata, dan

8
mempererat serta menjaga ukhwah islamiyah dalam
ber’itiqod
5. Islam Ditinjau Dari Aspek Hukum
Islam adalah agama, dan agama ada hubungannya dengan keyakinan.
Selanjutnya keyakinan bersifat emosional, dan oleh karena itu perlu hubungan
Islam dan bukan Islam diatur dengan baik. Perbedaan kaya dengan miskin selalu
membawa kekacauan dalam masyarakat dan untuk mengatasi hal inilah maka
ayat-ayat ahkam juga mementingkan soal hubungan kaya dan miskin.
Negeri merupakan lembaga terringgi yang mengatur sesuatu masyarakat.
Dasar-dasar yang harus dipegang lembaga tertinggi mengatur masyarakat perlu
pula ditegaskan.
Di dalam hal tersebutlah rasanya terletak hikmah mengapa ayat-ayat
ahkam mementingkan bidang-bidang hidup kemasyarakatan umat. Perkembangan
hukum itu sendiri di bagi ke dalam 4 periode, periodeNabi, periode sahabat,
periode ijtihad serta kemajuan dan periode tklid serta kemunduran. Wahyu
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw tidak sekaligus, tetapi dengan cara
berangsur-angsur dimulaidi Mekkah dan diakhiri di Madinah. Atas dasar wahyu
yang sudah diturunkan itulah Nabi menyelesaikan persoalan-persoalan yang
timbul dalam masyarakat Islam pada ketika itu. Tetapi adakalanya timbul
persoalan yang cara penyelasaiannya belum disebut oleh wahyuyang sudah
diterima Nabi.
Dalam hal serupa ini Nabi memakai ijtihad atau pendapat yang
dihasilkan pemikiran mendalam. Diperiode Nabi, Nabilah yang satu-satunya
menjadi sumber hukum. Nabi sebenarnya bertugas menyampaikan dan
melaksanakan hukum yang ditentukan Tuhan. Sumber hukum yang ditiggalkan
Nabi untuk zaman-zaman sesudahnya ialah al-Qur’an dan sunnah Nabi. Di
periode sahabat, daerah yang dikuasai Islam bertambah luas. Dengan demikian
persoalan-persoalan kemasyarakatan ketika itu lebih sulit penyelasaiannya. Di
zaman Abu Bakar konsensos masih dapat diadakan tetapi mulai dari zaman Umar
pengadaan konsensos telah menjadi sulit. Para sahabat telah mulai berpisah
tempat di daerah-daerah yang jatuh di bawah kekuasaan Islam, tetapi karena

9
sahabat mempunyai wibawa yang besar, ijtihad mereka mudah dapat diterima.
Dengan adanya ijtihad , sahabat menimbulkan sunnah pula. Sumber-sumber
hukukm yang ditinggalkan periode ini unutk generasi selanjutnya adalah al-
Qur’an, sunnah Nabi, dan sunnah sahabat.Periode ijtihad dan kemajuan
bersamaan masanya dengan periode kemajuan Islam I, 700-1000 M.
Periode ini disebut jugaperiode pengumpulan hadist, ijtihad, atau fatwa
sahabat dan tabi’in. sesuai dengan bertambah luasnya daerah Islam, berbagai
macam bangsa masuk membawa berbagai macam adat istiadat, tradisi dan system
kemasyarakatan. Problema hukum yang dihadapi beragam pula. Untuk
mengatasinya ulama-ulama banyak mengadakan ijtuhad, ijtihad merka
berdasarkan atas al-Qur’an , sunnah Nabi, dan sunnah sahabat. Dengan demikian
timbullah ahli-ahli hukum mujtahid yang disebut imam atau faqih dalam Islam.
Di Madinah pemuka-pemuka dari golongan tabi’in yang terkenal
ialah fuqaha yang tujuh seperti Sa’id bin Musayyah, ‘Urwah bin al-Zubeir dan al-
Qasim bin Muhammad. Diantara murid-murid tabi’in ini dikenal Muhammad bin
Syahab al-Zuhri dan Yahya bin Sa’ad. Dan pengikut termashur dari murid-murid
tabi’in ini ialah Malik bin Anas, pendiri dari mazhab maliki yang ada sekarang.
Pemuka-pemuka hukum yang terkenal di Mekkah adalah ‘Ikrimah dan Mujahid
dan di antara murid-murid mereka terdapat Sufyan bin
‘Uyaynah dan Muslim bin Khalid, Imam Syafi’i, sewatu di Mekkah belajar pada
mereka
.Di Mesir dikenal Yazid bin Habib dari golongan tabi’in dan di antara
murid-muridnya adalah al-Lais bin Sa’ad. Syafi’I pergi ke Mesir karena disana
terdapat ulama-ulama seperti al-Lais dan lain-lainya.
1. Imam Hanafi
2. Imam Malik
3. Imam Syafi’i
4. Imam Hambali

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam dilihat dari aspek-aspek ajaran Islam ialah sesuatu yang harus
terpenuhi ketikan kita menjalankan Islam dengan baik dan aspek-aspek itu tidak
bisa dipisahkan satu sama lain. Adapun aspek-aspek yang dimaksud ialah akidah,
syariah dan akhlak. Hubungan aspek yang satu dengan yang lainnya harus
berentetan. Maksudnya ialah harus dimulai dengan pembenahan akidah kemudian
syariah serta dilanjutkan dengan akhlak.

B. Saran
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan
saran kritik konstruktif kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya

11
DAFTAR PUSTAKA
Basrin Melamba, Historiografi Islam: Pertumbuhan dan
Perkembangannya
Dari Masa Klasik Hingga Modern, dalam jurnal Thaqafiyyat, vol. 2, no.
11, Juli-Deember 2010. Dr. Abdullah Amin, Falsafah Kalam di Era Modernisme,
(Pustaka Pelajar, Cet. Pertama, Januari 1995)
Dr. Badri Yatim, MA, Sejarah Peradaban Islam, PT RajaGrafindo
Persada, cet.Ke-16, April, 2004.

Вам также может понравиться

  • UTS SKI (1) Imatunil
    UTS SKI (1) Imatunil
    Документ4 страницы
    UTS SKI (1) Imatunil
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Etika Profesi Keguruan Ikhwan Al Hafiz Kel 13
    Etika Profesi Keguruan Ikhwan Al Hafiz Kel 13
    Документ14 страниц
    Etika Profesi Keguruan Ikhwan Al Hafiz Kel 13
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Karya Tulis Ilmiah Imatunil Khaira
    Karya Tulis Ilmiah Imatunil Khaira
    Документ14 страниц
    Karya Tulis Ilmiah Imatunil Khaira
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Jawaban Uts Ulumul Hadis Imatunil Khaira 1
    Jawaban Uts Ulumul Hadis Imatunil Khaira 1
    Документ5 страниц
    Jawaban Uts Ulumul Hadis Imatunil Khaira 1
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Makalah Psikologi Nadia
    Makalah Psikologi Nadia
    Документ17 страниц
    Makalah Psikologi Nadia
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Hadist Tarbawi Kel.4 Cici
    Hadist Tarbawi Kel.4 Cici
    Документ8 страниц
    Hadist Tarbawi Kel.4 Cici
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • STRATEGI PEMBELAJARAN
    STRATEGI PEMBELAJARAN
    Документ17 страниц
    STRATEGI PEMBELAJARAN
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Ikhwan Al Hafiz Tafsir Tarbawi
    Ikhwan Al Hafiz Tafsir Tarbawi
    Документ5 страниц
    Ikhwan Al Hafiz Tafsir Tarbawi
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • PRINSIP SUPERVISI
    PRINSIP SUPERVISI
    Документ15 страниц
    PRINSIP SUPERVISI
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Ikhwan Al Hafiz Pengembangan Kurikulum
    Ikhwan Al Hafiz Pengembangan Kurikulum
    Документ14 страниц
    Ikhwan Al Hafiz Pengembangan Kurikulum
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Ikhwan Al Hafiz Hadist Tarbawi Kel 2
    Ikhwan Al Hafiz Hadist Tarbawi Kel 2
    Документ16 страниц
    Ikhwan Al Hafiz Hadist Tarbawi Kel 2
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Cici Non Formal
    Cici Non Formal
    Документ17 страниц
    Cici Non Formal
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • METODE PENELITIAN KUALITATIF
    METODE PENELITIAN KUALITATIF
    Документ14 страниц
    METODE PENELITIAN KUALITATIF
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • BTQ Kel 3
    BTQ Kel 3
    Документ3 страницы
    BTQ Kel 3
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Ikhwan Al Hafiz Fiqh Muamalah
    Ikhwan Al Hafiz Fiqh Muamalah
    Документ17 страниц
    Ikhwan Al Hafiz Fiqh Muamalah
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • EVALUASI SOAL
    EVALUASI SOAL
    Документ14 страниц
    EVALUASI SOAL
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Rekapan Tugas Bahasa Indonesia
    Rekapan Tugas Bahasa Indonesia
    Документ16 страниц
    Rekapan Tugas Bahasa Indonesia
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Ikhwan Al Hafiz Aqidah Akhlak
    Ikhwan Al Hafiz Aqidah Akhlak
    Документ15 страниц
    Ikhwan Al Hafiz Aqidah Akhlak
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Makalah Psikologi Nadia
    Makalah Psikologi Nadia
    Документ17 страниц
    Makalah Psikologi Nadia
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Makalah B.indonesia Kelompok 2
    Makalah B.indonesia Kelompok 2
    Документ12 страниц
    Makalah B.indonesia Kelompok 2
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Annisa Rismawati - 1211124143 - PG PAUD
    Annisa Rismawati - 1211124143 - PG PAUD
    Документ61 страница
    Annisa Rismawati - 1211124143 - PG PAUD
    azaaja
    Оценок пока нет
  • Cici Psikologi
    Cici Psikologi
    Документ12 страниц
    Cici Psikologi
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Ulumul Qur'an Kaim
    Ulumul Qur'an Kaim
    Документ7 страниц
    Ulumul Qur'an Kaim
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Ulumul Qur'an Farhan
    Ulumul Qur'an Farhan
    Документ22 страницы
    Ulumul Qur'an Farhan
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Habil PEDAGOGI
    Habil PEDAGOGI
    Документ17 страниц
    Habil PEDAGOGI
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • MAKALAH B.INDONESIA KELOMPOK Karim
    MAKALAH B.INDONESIA KELOMPOK Karim
    Документ17 страниц
    MAKALAH B.INDONESIA KELOMPOK Karim
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Cici PENDIDIK
    Cici PENDIDIK
    Документ15 страниц
    Cici PENDIDIK
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • B.ARAB KELOMPOK 1 Yona
    B.ARAB KELOMPOK 1 Yona
    Документ16 страниц
    B.ARAB KELOMPOK 1 Yona
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Bhs - Arab - k3 (1) Dinda
    Bhs - Arab - k3 (1) Dinda
    Документ13 страниц
    Bhs - Arab - k3 (1) Dinda
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет
  • Tugas ISBD Imatunil Khaira
    Tugas ISBD Imatunil Khaira
    Документ5 страниц
    Tugas ISBD Imatunil Khaira
    Abdul Farid Asshahiibulriijaal
    Оценок пока нет