Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
net/publication/324598850
CITATIONS READS
0 2,312
1 author:
Wahri Sunanda
Bangka Belitung University
23 PUBLICATIONS 14 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Wahri Sunanda on 18 April 2018.
ABSTRACT
Losses and voltage drop are the problems currently faced by Rayon Pangkalpinang. Rayon
Pangkalpinang has a technical lossees of 9% and some Feeders have voltage below SPLN standard.
Losses and drop voltage has a big impact for customers as well as for PT. PLN. The losses can be
minimize by build a substation to change the existing operating system. Considering several aspects, it is
determined that the most appropriate location for the substation is in Pangkalan Baru. After the
construction there is an improvement in the decrease of losses and drop voltage to 38.380 kWh or 6.89%.
For the construction of Pangkalpinang II Substation and network reconfiguration, it costs Rp
100,859,368,242 and gets a profit in Rp 193,579,000,000. From the calculation results the calculated
value BC Ratio> 1; NPV> 0 and IRR> MARR, thus it is economically feasible or in other words
profitable so it can be concluded that this investment is provide positive benefits for PT. PLN.
Keywords : Drop Voltage, Investation, Losses, Reconfiguration , Substation.
INTISARI
Susut dan drop tegangan merupakan permasalahan yang saat ini dihadapi oleh Rayon Pangkalpinang.
Rayon Pangkalpinang memiliki susut teknik sebesar 9 % dan beberapa penyulang memiliki tegangan
ujung yang rendah dan di bawah standar SPLN. Susut dan drop tegangan memiliki dampak yang besar
bagi pelanggan maupun bagi PLN. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan pembangunan Gardu
Induk (GI) dan rekonfigurasi jaringan. Dengan mempertimbangkan beberapa aspek lokasi yang paling
tepat dan efisien untuk pembangunan Gardu Induk yaitu di daerah Pangkalan Baru. Setelah pembangunan
Gardu Induk dan rekonfigurasi jaringan terdapat perbaikan tegangan ujung dan penurunan susut sebesar
36.547.280 kWh atau 6,67%. Perencanaan tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp 100.859.368.242 dan
mendapatkan keuntungan sebesar Rp 193.579.000.000. Dari perhitungan analisa ekonomi diperoleh BC
Ratio > 1; NPV > 0 dan IRR > MARR, dengan demikian pembangunan Gardu Induk dan rekonfigurasi
jaringan ini layak secara ekonomis dan menguntungkan bagi PLN.
Kata kunci : Drop Tegangan, Investasi, Gardu Induk. Rekonfigurasi, Susut,
.
PENDAHULUAN material dan peralatan yang menyebabkan peralatan
mudah rusak dan terbakar, selain itu hal ini akan
LATAR BELAKANG berdampak pada tingginya losses dan drop tegangan.
Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan
Rayon Pangkalpinang merupakan Rayon yang
untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain
memiliki aset teknik terbesar di Area Bangka. Aset
melakukan pemecahan beban dan membangun Express
tersebut meliputi SUTM sepanjang 924,363 kms, SKTM
Feeder, tetapi hal ini terkendala dengan terbatasnya lahan
sepanjang 20,606 kms, SUTR sepanjang 1.385,424 kms,
untuk pembangunan Express Feeder, outgoing Gardu
gardu distribusi sebanyak 920 buah dengan daya 97.580
Induk yang sudah padat dan penuh serta pembebanan
kVA. Lingkup kerja yang dimiliki Rayon Pangkalpinang
trafo Gardu Induk yang sudah tinggi.
cukup luas, yaitu sebagian Bangka Tengah, sebagian
Terdapat berbagai alternatif yang dapat dipilih untuk
Kabupaten Bangka Induk dan seluruh Kota Madya
mengatasi permasalahan sistem yang saat ini dihadapi
Pangkalpinang. Jumlah pelanggan yang dimiliki oleh
oleh PLN Rayon Pangkalpinang. Berbagai alternatif
Rayon Pangkalpinang mencapai ± 129. 243 pelanggan.
tersebut harus dianalisa kebutuhan biaya yang
Dari segi teknis, Rayon Pangkalpinang menyalurkan
ditimbulkan serta dipertimbangkan untuk keuntungan
jaringan dan area kerja yang cukup luas tersebut, namun
jangka panjang yang akan didapatkan.
Rayon Pangkalpinang hanya mendapat suplai tenaga
Dengan pertumbuhan beban yang cukup tinggi dan
listrik dari tiga sumber, yaitu PLTU Air Anyir, PLTD
untuk evakuasi daya dari pembangkit-pembangkit baru
Merawang, dan Gardu Induk Kampak. Hal ini harus
yang direncanakan, PT. PLN (Persero) Rayon
menjadi perhatian PLN karena dampaknya sangat besar
Pangkalpinang harus menganalisa pembangunan Gardu
antara lain adalah pembebanan yang melebihi KHA
Induk baru dan mengatur ulang pola operasi atau
BATASAN MASALAH
Pembahasan dalam penelitian ini dibatasi masalah Biaya Pokok Susut Daya
sebagai berikut :
Analisis drop tegangan dan losses jaringan hanya
Biaya Pembangunan
dilakukan pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
Rayon Pangkalpinang. Analisis pembangunan Gardu Gambar 1. Faktor yang Mempengaruhi Biaya
Induk hanya dilakukan pada jaringan Rayon Proyek Distribusi (Sumber:
Pangkalpinang. Analisis rekonfigurasi jaringan hanya Gonen,2008)
dilakukan pada Jaringan Tegangan Menengah Rayon
Pangkalpinang. Analisis penentuan lokasi penempatan PENYUSUTAN DAYA PADA JARINGAN
Gardu Induk hanya dibatasi pada 2 rekomendasi lokasi. TEGANGAN MENENGAH
Analisis Gardu Induk hanya dibatasi sampai 20 tahun
pengoperasian. Salah satu metode perhitungan untuk mendapatkan
nilai arus pada jaringan adalah dengan menentukan nilai
TUJUAN PENELITIAN load factor (LF). Untuk mendapatkan nilai load factor
Tujuan penelitian ini adalah : didapatkan dari perbandingan antara beban rata-rata
Mengetahui kondisi sistem tenaga listrik di PT. PLN dengan beban puncak.
(Persero) Rayon Pangkalpinang. Mengetahui kondisi Load Factor (Ldf)=
tegangan ujung dan susut Jaringan Tegangan Menengah Load Lost Factor (Lsf)=0,3xLdf+0,7xLdf2
di PT. PLN (Persero) Rayon Pangkalpinang. Mengetahui
sistem pembangunan Gardu Induk baru yang akan METODE PERHITUNGAN INVESTASI
dibangun di Rayon Pangkalpinang. Mengetahui dampak
Metode Net Present Value
yang terjadi setelah pembangunan Gardu Induk dan
Metode ekivalensi nilai sekarang (present worth
perubahan pola operasi dari hasil simulasi ETAP 12.6.
analysis) atau lebih dikenal dengan istilah umum PNV
Mengetahui analisis kelayakan ekonomi untuk
atau Net Present Value.
pelaksanaan upaya perubahan pola operasi.
NPV = ( PV Pendapatan) – ( PV Pengeluaran) (1)
MANFAAT PENELITIAN Metode IRR
Metode tingkat suku bunga pengembalian modal (rate
Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah: of return analysis) atau lebih dikenal dengan nama IRR
Dapat memberikan rekomendasi untuk lokasi yang (Internal Rate of Return).
tepat dan efisien untuk pembangunan lokasi Gardu Induk IRR = i1 – NPV1 * (i2 – i2) (NPV2 – NPV1) (2)
di Sistem Bangka khususnya Rayon Pangkalpinang.
Dapat memberikan rekomendasi untuk perubahan pola ETAP 12.0.6
operasi atau rekonfigurasi penyulang untuk jaringan 20
Program ETAP Power Station adalah software untuk
kV pada Sistem Bangka Rayon Pangkalpinang. Dapat
power sistem yang bekerja berdasarkan perencanaan
mengetahui perbaikan tegangan ujung setelah
(plant/project). Dalam PowerStation, setiap perencanaan
pembangunan Gardu Induk di sistem Bangka Rayon
harus menyediakan data base untuk keperluan itu. ETAP
Pangkalpinang. Dapat mengetahui perbaikan losses
PowerStation dapat melakukan penggambaran single line
setelah pembangunan Gardu Induk di Rayon
diagram secara grafis dan mengadakan beberapa
Pangkalpinang.
analisis/studi yakni Load Flow (aliran daya), Short
LANDASAN TEORI Circuit (hubung singkat), motor starting, harmonics
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GI power sistems, transient stability, dan protective device
coordination.
Pengembangan GI secara fisik dibedakan menjadi
dua, yaitu :
Penambahan kapasitas GI lama.
METODE PENELITIAN
A
Pada bab ini akan dibahas mengenai alat dan
bahan yang diperlukan, metodologi penelitian yang
digunakan, serta penjelasan singkat setiap tahapan
langkah penelitian. Tahapan yang sistematis telah PENENTUAN KAPASITAS GARDU INDUK
disusun dalam penelitian ini agar dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
PERENCANAAN JALUR TRANSMISI
GARDU INDUK
MULAI
YA TIDAK
APAKAH POLA OPERASI, DROP TEGANGAN, APAKAH POLA OPERASI , DROP TEGANGAN,
DAN SUSUT JARINGAN SUDAH BAIK ?
REKOMENDASI
DAN LOSSES JARINGAN LEBIH BAIK ?
TIDAK YA
PERENCANAAN LOKASI
PEMBANGUNAN GARDU
PERBANDINGAN DROP TEGANGAN
INDUK
DAN SUSUT SEBELUM DAN SESUDAH
PEMBANGUNAN GARDU INDUK
A
ANALISIS LIFETIME GARDU
INDUK
ANALISIS
KELAYAKAN
EKONOMI
KESIMPULAN
SELESAI
LBS A L(NC)
HOTE L
S ERA TA
LB S
LB S
GUB 1(NC)
S MP P AS IR
P ADI (NO) OG POLDA A CR
P ADA NG BA RU (NC)
LB S
ME RENGK A N
LB S
TJ. GE NDUNG
(Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) bahwa
direncanakan akan dibangun GI Pangkalpinang II dengan
AIR ANYIR INDONE SI A WOLS(NC)
OG GUBE RNUR
MA LA YS IA
S INGA PURA
GH
FI LIP INA H
AIR ITAM
B RUNE I
OG GUBE RNUR
BTC LB S
LB S
GUB 2
A STO N
LB S
S UNGHI N OG BE GA DA NG
LB S
LB S S AM BONG
LB S
K EJ ORA
A CR B EGA DANG
A CR
A IR A NYI R LB S MA NDI RI P ARIT 6 LB S
PP6/Meksiko
NOV OTE L
P OLWAN
LB S
PLTD PP1/Amerika SUMBEREJO OG SE MA BUNG
B ANDARA
LB S
MERAWANG P AGA RAWA N
A CR
NAM ANG
PP7/Uruguay OG KOB A LB S
GI RI MA Y A(NO)
OG PP 2
IC PP 2
LB S OG PP 1
S ELI NDUNG
A CR MOF.
P P7
LB S
S ELI NDUNG
GH THERESIA OG JL ME NTOK
RSUD
PENYAK
PP3/Brazil OG PP 3
OG RSUD
LB S KORA MI L
P P5
OG PP 5 LB S
PP5/Jamaika LB S LA PA NG AN OG BLK I
WA LIK OTA
Lembawai(NC) Merdaka
LB S IMI GRA SI
OG SE LAN
LB S
B ALUN I JUK
GH A CR
A.Y ANI
LB S DK T LB S
J L M ENTOK
KANTOR LB S
RAM BUT AN
LB S
P ERTI BA S MK 1
P TS J ADE
PP4/Chili LB S
LB S KODI M
J EM BA TA N 12
A CR
K EM UJ A
LB S
S MP 7
F7/Jerman
LB S KP U
LB S IRIA N
30 MVA 30 MVA
LB S
P UDI NG
MOF.
F6/Inggris
LB S
ME RAP E N
LB S
HAY A TI
150/ 20 KV 150/ 20 KV
LB S MA NUA LLB S SA ING SAING F5/Italia A CR TE RU
LB S
F4/Denmark LB S S.K ATE S
F8/Kroasia P ETA LING
A CR
LB S SM P F9/Prancis P ENA GAN
LB S LB S
ME NDO K ERE TAK 1
Load Loss Factor (LSF) 0,3 x Ldf + 0,7 x Ldf^2 0,82 150 kV/20 kV
ANALISA KONDISI SISTEM SETELAH 4 Argentina 20,6 16,663 20,298 322,4 393,8 19,1% 1,5%
PEMBANGUNAN GI
Tabel 8. Perbandingan Losses Setelah Pembangunan GI
Setelah membuat simulasi ETAP kondisi sistem
NILAI
eksisting, selanjutnya dilakukan simulasi untuk sistem No ITEM SATUAN
setelah penambahan GI. SEBELUM SESUDAH SELISIH
SUSUT % 8,80% 6,10% 2,70%
ANALISIS LIFETIME GI
Analisis pembebanan dari GI diasumsikan selama 20
tahun sesuai dengan asumsi lifetime dari peralatan GI.
Tabel 9. Pembebanan Selama 20 Tahun
KAPASITAS PEMBEBANAN % DARI PERTUMBUHAN / 20 THN KE DPN
NO TRAFO
(MVA) (MVA) SISTEM THN (MVA) MVA %
Gambar 7. Simulasi Sistem Setelah Pembangunan GI Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Trafo 1 dan
Trafo 2 dari GI masih mampu dibebani mengikuti
Dari hasil report summary ETAP didapatkan nilai pertumbuhan beban hingga 20 tahun ke depan dengan
losses dan beban puncak sistem sehingga dapat dijadikan pembebanan trafo 1 sebesar 65% dan trafo 2 sebesar 72%.
Pertumbuhan beban ini sesuai dengan data pertumbuhan
2 OG 2 2,547 AAACS 150 425 50,94 101,89 MEMENUHI 13,905 13,905 13,905
Dalam
Milyar 11,129 11,129 11,129
5 OG 5 2,547 AAACS 150 425 50,94 101,89 MEMENUHI