Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Pengkajian
1. Data Umum
Keadaan
Tipe
Tahu Penolo Jenis BB bayi Masaah
No persalin
n ngan Kelamin Lahir waktu Kehamilan
an
lahir
b. Masalah Kehamilan
4. Riwayat Persalinan:
a. Jenis persalinan
c. Perdarahan
5. Riwayat Genekologi :
a. Masalah Genekologi :
b. Riwayat KB :
12
6. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum
Pengamatan dilakukan dimulai saat pertama kalai pasien dating, apak ibu
b) Vital Sign
Apabila kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHG atau mencapa >
140 mmHg; atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 15 mmHg atau
menyebabkan preterm
c) Berat Badan
b. Status Obstretrik :
Kehamilan : G P A
c. Kepala Leher :
o Kepala : Simetris, distribusi rambut merata, tidak rontok, tidak ada masa dan
benjolan
o Telinga : Simetris, hasil tes rine tidak ada lateralisasi, hasil swabah memanjang
13
d. Dada :
Jantung : S1 S2 normal dan tidak ada suara jantung tambahan, irama reguler
e. Abdomen
a) Inspeksi
ketuban sudah pecah, hal ini tanda-tanda persalinan preterm (Saefuddin AB,
2006).
b) Palpasi Leopold
kehamilan
( Rabe T, 2003)
14
d) His
e) Auskultasi
mochtar, 2002)
o Vagina : Integritas kulit baik edema tidak ada memar tidak ada hemoroid tidak
ada
o Tanda REEDA :
R : Kemerahan (Tidak)
E : Bengkak (Tidak)
E : Echimosis (Tidak)
A : Approximate (Tidak)
Kebersihan : Bersih
o Lokia :
- Konsistensi : Encer
o Hemoroid
g. Ekstrmitas :
o Atas
o Bawah
o Varises
o Tanda Homan
15
h. Eliminasi :
o Pola tidur saat ini : tidak tidur semalaman jika bayi menangis
o Keluhan ketidaknyaman
l. Intregitas Ego
m. Nyeri / Katidaknyamanan
Kontraksi intermiten sampai regular yang jaraknya kurang dari 10 menit selama
16
B. Diagnosa Keperawatan
2. Keracunan, resiko tinggi. Faktor resiko dapat meliputi toksik yang berhubungan
3. Cedera resiko tinggi terhadap janin, berhubungan dengan resiko melahirkan bayi
preterm.
6. Nyeri akut atau ketidaknyamanan berhubungan dengan kontraksi otot dan efek obat-
obatan.
C. Intervensi
Intervensi Rasional :
jauh dari serviks dan meningkatkan perfusi uterus, tirah baring dapat
17
- Kelompokkan aktivitas sebanyak mungkin, seperti pemberian obat tanda vital
menonton televisi atau kunjungan dengan teman yang dipilih atau keluarga.
2. Diagnosa : Keracunan, resiko tinggi. Faktor resiko dapat meliputi toksik yang
Intervensi Rasional :
- Tempatkan klien pada posisi lateral, tinggikan kepala selama pemberian infus
- Pantau tanda vital, auskultasi paru, perhatikan iregularitas jantung dan laporkan
takikardia, agitasi , dispnea, nyeri dada dan peningkatan pada volume plasma
mungkin terjadi pada pemberian agnosis reseptor beta (ritrodin, isoxuprin) dan
steroid bersama).
retensi cairan.
18
- Pantau adanya mengantuk, kemerahan karena panas, depresi pernafasan dan
- Sediakan antidot (Kalsium glukonat untuk MgSO4 propanol untuk ritrodin atau
Kolaborasi
Intervensi Rasional :
lebih dari 4 cm atau menonjol 80% tidak di dokumentasikan dan secara umum
di kontraindikasikan.
aktifitas uterus. Sebelum mulai terapi obat, hidrasi meningkatkan klirens ginjal
- Berikan nifedipine (procardia) di telan dan dikunyah dengan makan dan minum.
kalsium, digunakan secara percobaan bila obat lain gagal untuk menekan
aktifitas uterus.
- Pasang kaos kaki antiembolik dan berikan latihan rentang gerka pasif pada kaki
19
- Pasang kateter indwellng sesuai indikasi. Haluaran urin harus dipantaudan
- Atur untuk memindahkan klien ke fasilitas resiko tinggi atau pusat perawatan
maturitas bayi.
Intervensi Rasional :
memudahkan maturitas paru janin. Pada HKK dan korioamnionitis, terapi steroid
meningkatkan glukosa darah pada pasien dengan diabetes. Obat tidak akan efektif
- Kaji DJJ ; perhatikan adanya aktifitas uterus atau perubahan sevikal. Siapkan
Kelahiran dapat sangat cepat pada bayi kecil bila kontraksi uterus menetap tidak
- Tekankan pentingnya perawatan tindak lanjut Jika janin tidak dilahirkan dalam 7
20
4. Diagnosa : Ansietas, ketakutan berhubungan dengan krisis situasional, ancaman yng
Intervensi Rasional :
dan orang terdekat merasa mudah dan lebih nyaman pada sekitar mereka
- Berikan sedatif bila tindakan lain tidak berhasil Memberikan efek menenangkan
dan traquiliser.
persalinan preterm.
Mandiri :
Intervensi Rasional :
- Berikan informasi tentang perawatan tindak lanjut bila klien pulang Klien
21
- Tinjau ulang kebutuhan cairan setiap hari, misalnya 2 sampai 3 quart (1,9 –
Kolaborasi
Intervensi Rasional :
- Tekankan untuk menghindari obat yang dijual bebas sementara agen tokolitik
diberikan kecuali dengan izin dokter. Penggunaan bersamaan dengan obat yang
dijual bebas dapat menyebabkan efek mengganggu, khususnya bila obat yang
dijual bebas mempunyai efek samping serupa dengan agen tokolitik (misalnya,
6. Diagnosa : Nyeri akut atau ketidaknyamanan berhubungan dengan kontraksi otot dan
efek obat-obatan.
Intervensi Rasional :
- Percepat proses penerimaan dan lakukan tirah baring pada klien, dngan
ketidaknyamanan otot.
22
BAB IV
PENUTUP
Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan
minggu ke-37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir). The American Academy
Pediatric, mengambil batasan 38 minggu untuk menyebut prematur. Bayi prematur atau
bayi pre-term adalah bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa memperhatikan
berat badan. Sebagian besar bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram adalah
bayi premature (Surasmi, 2003). Menurut Sitohang (2004) bayi prematur adalah bayi
lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai
dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut neonatus kurang bulan – sesuai
umur kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Mochtar Rustam, Prof. Dr. MPH, 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
3. Arif, Mansjoer, dkk. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus, FKUI,
Jakarta; 2000
4. Edmonds DK, 7th ed. Dewhurst’s Textbook of Obstetrics & Gynecology. London:
Blackwell; 2007.
7. Fortner KB eds, 3rd ed. The Johns Hopkins Manual of Gynecology and Obstetrics.
24