Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TUGAS
MATA KULIAH REKAYASA PELABUHAN
DISUSUN OLEH :
HARJUNA ARIF PURWANTO
NIM : 165060400111030
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
MALANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Karena semua fasilitas yang ada dalam terminal dikendalikan oleh kantor
pusat maka kantor pusatpun menyediakan fasilitas untuk terminal barang
potongan. Fasilitas-fasilitas yang ada dalam terminal barang potongan dapat
dilihat dari gambar dibawah ini. Adapun penjelasan dari beberapa fasilitas yang
terdapat di terminal barang potongan yaitu :
1) Apron
Apron adalah halaman di atas dermaga yang terbentang dari sisi muka
dermaga sampai gudang laut atau lapangan penumpukan terbuka. Guna
apron yaitu untuk menempatkan barang yang akan di naikkan ke kapal atau
barang yang baru diturunkan dari kapal.
Muatan-muatan yang ada di atas apron harus disesuaikan dengan lebar
apron, tergantung dari fasilitas yang ditempatkan di atasnya, seperti jalan
untuk truk dan/atau kereta api, kran dan alat pengangkut lainnya seperti
forklift, kran mobil, gerobag yang ditarik traktor dan sebagainya.Lebar apron
tersebut biasanya berkisar antara 15 meter dan 25 meter. Contohnya yang
terdapat di Pelabuhan Tanjung Mas dan Tanjung Priok yang mempunyai lebar
terminal barang potongan sebesar 25 m.
Panjang gudang laut minimumnya adalah sama dengan jarak antara palka
(hatch) depan (terletak pada haluan kapal) dan palka belakang (terletak pada
buritan kapal), cara kerjanya menggunakan container crane (cc) tapi kalau
kapal barang atau kapal cargo, cara kerjanya menggunakan derek kapal.
3) Gudang
Telah banyak jasa pengiriman yang telah menggunakan peti kemas untuk
memuat barang-barang yang tidak dapat dikirim dengan jasa pengiriman yang
lain, sehingga volume untuk pengguna peti kemas dari tahun ke tahun terus
meningkat. Ada beberapa pelabuhan terkemuka sudah mempunyai fasilitas-
fasilitas pendukung seperti mempunyai terminal untuk peti kemas, antara lain ;
Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung PeraK, Belawan dan Makassar.
Pengangkutan dengan menggunakan peti kemas memungkinkan agar
barang yang digabung dalam satu peti kemas dapat di bongkar secara
bersamaan sehingga aktivitas bongkar muat bisa menjadi lebih mudah dan
menghemat waktu pengerjaan.
Macam-macam jenis peti kemas tergantung dari tipe muatan yang
diangkut, seperti Dry cargo container digunakan untuk mengangkut barang
potongan kering yang tidak memerlukan perlakuan khusus dan khusus melayani
barang eksport, sedangkan untuk Reefer container digunakan untuk mengangkut
barang yang dikapalkan dalam keadaan dingin atau beku seperti daging atau
ikan sehingga peti kemas dilengkapi dengan mesin pendingin, sedangkan untuk
Bulk container digunakan untuk mengangkut muatan curah seperti beras,
gandum, dll.
Bukan saja jenis peti kemas yang mempunyai tipe tetapi pengiriman
dengan menggunakan peti kemas juga dibedakan menjadi dua macam yaitu :
Full Container Load (FCL) dan Less than Container Load (LCL) yang mempunyai
pengertian yang berbeda dan gunanya pun berbeda pula.
Pengangkutan dengan peti kemas memungkinkan diterapkannya
pengangkutan intermodal dari pintu ke pintu (door to door), yaitu pengangkutan
yang berlangsung dari pintu gudang. Eksportir dan importir hanya berhubungan
dengan satu perusahaan tanpa mengingat bahwa pengangkutan barang yang
dilakukan oleh lebih dari satu perusahaan pelayaran.
Di negara yang sudah mengalami kemajuan pemeriksaan pabean
dilakukan pada saat barang dimasukkan dalam peti kemas di gudang eksportir
dan pada waktu pembongkaran barang di gudang importir, sehingga proses
pengangkutan peti kemas menjadi lancar dan cepat namun beda halnya dengan
negara Indonesia hal seperti itu belum bisa dilakukan karena berbagai hambatan
administratif, psikologis dan mental, oleh karena itu pengiriman door to door dari
Indonesia dan ke Indonesia tetap mengalami pemeriksaan pabean di pelabuhan.
Penanganan Peti Kemas
Pada terminal peti kemas ada beberapa fasilitas yang tersedia yang
terdapat pada terminal peti kemas dan dapat dilihat dari gambar dibawah ini,
adalah :
1. Dermaga
Transtainer 5 unit
Sistem chasis
Untuk sistem ini peti kemas (container) diangkut dengan menggunakan
headtruck ke dermaga dan setelah itu container crane mengangkat peti
kemas dari headtruck untuk dimasukkan ke dalam kapal. Kemudian
headtruck membawa peti kemas ke container yard (lapangan penumpukan
peti kemas).
Sistem ini baik untuk pengiriman door to door, karena dapat mengurangi
kerusakan pada jumlah muatan dan tidak sering diangkat. Namun sistem ini
memerlukn lapangan yang sangat luas.
Sistem straddle carrier
Pada sistem ini khusus melayani peti kemas import, container tersebut
ditempatkan di atas tanah lapangan penumpukan sementara kemudian
diangkat dan dipindahkan dengn alat straddle carrier. Apabila peti kemas
akan dikapalkan maka straddle carrier yang akan memindahkan container
pada headtruck dan membawa perti kemas tersebut ke dermaga untuk
dinaikkan ke kapal dengan container crane (gantry crane), sedangkan peti
kemans import yang dibongkar dari kapal dan ditempatkan di headtruck
menuju lapangan penumpukan sementara (marshaling yard),kemudian
setelah itu straddle carrier memindahkan ke tempat penyimpanan.
Kelebihan dari sistim ini adalah penyimpanan peti kemas dapat megurangi
luas lapangan, sedangkan kekurangan dari sistim ini adalah peti kemas harus
diangkut kembali ke trailer sehingga kemungkinan pemuatan lebih efisien.
Sistem Transteiner
Pada sistim ini transteiner merupakan alat untuk penanganan peti kemas
di lapangan penumpukan peti kemas. Pemakaian transteiner memudahkan
penyususnan peti kemas dalam baris (plot) dan penumpukan sampai enam
tingkat, gang digunakan agar pemakaian lapangan lebih efektif.
Standar ukuran peti kemas, standar yang digunakan ditampilkan dalam tabel
berikut:
LAMPIRAN-LAMPIRAN
GAMBAR
Gbr.1 Top Loader
Gbr.2 Container Crane
Gbr. 9 Transteiner
Gbr. 10 Straddle Carrier
Windy : Dalam terminal barang curah, apa yang dimaksud dengan belt
conveyor?
Belt Conveyor adalah alat yang digunakan untuk memindahkan barang
curah berupa seperti pasir, kerikil, cairan dan sebagainya. Kapasitas
pemindahan materi oleh belt conveyor cukup tinggi karena material yang
dipindahkan secara terus menerus dalam kecepatan yag relatif tinggi. Gambar
belt conveyor seperti berikut :
Andri : Gudang laut hanya bisa digunakan 15 – 30 hari bagaimana jika melebihi
dari 30?
Jika barang tidak di ambil melebihi 30 hari maka akan di kenakan biaya
tambahan sesuai dengan ketentuan yanh telah dibuat oleh pemerintah.