Вы находитесь на странице: 1из 3

Menurut (Wasteson and Hornes, 2009) tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau

mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya
tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan
perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga
pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisma dari pengenceran sebelumnya.
Analisis Data
Analisis Data dilakukan dengan mendiskripsikan hasil Total Plate Count pada sampel
makanan. Analisis tersebut akan disajikan suatu Standards Plate Counts (SPC) dan dalam
bentuk table untuk mempermudah dalam pembacaan. SPC merupakan metode untuk
mendapatkan hasil jumlah mikroba dengan range 30 – 300 CFU (Colony Forming Unit) / ml
dari pengenceran 10-2, 10-3, 10-4, Hal ini ditujukan untuk meminimalisir kemungkinan-
kemungkinan kesalahan dalam proses analisa, terutama statistical error. Kisaran 30-300 koloni
ini dijadikan titik tumpu dalam menentukan semua faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir
dan setelah didapatkan hasilnya kemudian disesuaikan dengan standard makanan penerbangan
seperti standard dari Qantas Airlines, IFSA 3 rd version June 2010, SNI 7388 : 2009, Permenkes
No. 416 / MENKES / PER / IX / 1990, serta Peraturan BPOM No. HK. 00. 06. 1. S2. 4011.
Wasteson, Y, and Hornes, E. 2009. Pathogenic Escherichia Coli Found in Food. International
Journal Of Food Microbiology, 12, 103-114
media yang digunakan untuk pengujian ALT adalah Plate Count
Agar (PCA) yang mengandung tripton, glukosa dan yeast extract
untuk nutrisi petumbuhan bakteri (Bridson, 2006). PCA digunakan
untuk penghitungan jumlah mikroorganisme dalam susu, juga
digunakan untuk penghitungan jumlah mikroorganisme dalam air,
makanan, termasuk juga untuk obat tradisional (Atlas,1997). media
yang digunakan untuk pengujian ALT adalah Plate Count Agar
(PCA) yang mengandung tripton, glukosa dan yeast extract untuk
nutrisi petumbuhan bakteri (Bridson, 2006). PCA digunakan untuk
penghitungan jumlah mikroorganisme dalam susu, juga digunakan
untuk penghitungan jumlah mikroorganisme dalam air, makanan,
termasuk juga untuk obat tradisional (Atlas,1997).
Sebelum proses inkubasi yang dilakukan pertama kali adalah
homogenisasi sampel. Homogenisasi merupakan cara penyiapan
sampel untuk memperoleh distribusi bakteri sebaik mungkin
didalam sampel yang ditetapkan. Dasar dari homogenisasi adalah
memebedakan sel-sel bakteri yang terlindung oleh partikel dalam
sampel dan untuk menggiatkan kembali sel-sel yang mungkin
terganggu kelangsungan hidupnya karena kondisi yang kurang
menguntungkan didalam sampel (Hadioetomo, 1985).
Proses selanjutnya setelah homogenisasi adalah pengenceran
sampel. Pengenceran dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan koloni bakteri dengan jumlah antara 25-250 sehingga
mempermudah penghitungan koloni. Jika tidak dilakukan
pengenceran, maka koloni bakteri akan sangat pekat, sehingga
penghitungan koloni sulit untuk dilakukan (Tarigan, 1988).
Media yang digunakan dalam uji ALT adalah PCA. Media PCA
mengandung triptone, ekstrak yeast, glukosa dan agar
dengan pH 7,0±0,2. Bakteri dapat tumbuh optimun pada pH 6,5-7,5
(Radji,2010)
Atlas, R.M., 2000,
Handbook of Microbiological Media
,2
nd
edition, CRC Press, New
York, pp.225
Bridson, E.,Y., 2006,
Oxoid Manual
, ninth edition, Oxoid Limited, England, pp.
337,338.
Hadioetomo, R.S., 1985,
Mikrobiologi Dasar dan Praktik
-
Teknik dan Prosedur
Dasar dalam Laboratorium
, Gramedia, Jakarta, pp.42
-
45
Radji, M., 2010,
Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran
, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 125
-
127, 169
-
172
Tarigan, J., 1988,
Pengantar Mikrobiologi
, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direkto
rat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta, pp.113,114.
Tingkat pengenceran yang lebih tinggi menghasilkan jumlah koloni yang lebih banyak
(Fatmarina 2000). Hal tersebut dapat terlihat pada sampel teh Rumah. Jumlah total mikroba
terbanyak terdapat pada sampel dengan pengenceran pertama dan semakin menurun pada
pengenceran berikutnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh penambahan NaCl sehingga
semakin tinggi tingkat pengenceran maka sampel yang terdapat pada larutan yang telah
diencerkan sedikit sehingga total mikroba yang terhitung juga semakin sedikit.
Fatmarina S. 2000. Pengaruh konsentrasi sukrosa dan starter terhadap beberapa karakteristik
kombucha [skripsi]. Bandung: Fakultas Teknologi Industri Pertanian, UNPAD.
pengenceran adalah melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke
dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Tingkat pengenceran
berpengaruh terhadap presentasi motilitas individu. Tingkat pengenceran mampu
menghasilkansegmen yang optimal pada suhu kamar (Winarto dan Isnanini,
2008).
Winarto, A dan Isnain, N. 2008. Pengaruh Tingkatan Pengenceran Terhadap Kualitas
Spermatozoa Kambing Setelah Penyimpanan Pada Suhu Kamar. Malang. FPIK. Universitas
Brawijaya.

Вам также может понравиться