Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KAJIAN PUSTAKA
mendasar baik dari dalam ataupun dari bagian luar tubuh yang disebabkan karena
adanya masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa. Terjadinya
perkembangan identitas personal serta seksual yang lebih jelas dan fase remaja
meliputi perubahan emosi dan intelektual serta seksual, terdapat 3 tahapan dalam
perkembangan remaja dalam proses menyesuaikan diri menuju tahap dewasa yaitu
(Sarwono, 2006) :
1. Remaja awal
Pada tahap ini seorang remaja masih berusia 10-12 tahun. Pada ciri-ciri seks
7
8
2. Remaja pertengahan
Pada tahap pertengahan, remaja berusia 13-15 tahun. Perubahan yang terjadi
pada tahap ini adalah ciri seks primer ovarium membesar, korpus uteri
Pada tahap akhir, remaja berusia 16-19 tahun. Pada tahap akhir terjadi fase
kematangan secara fisik dan kebanyakan mencapai body image yang stabil.
yaitu ciri seks primer sudah terjadi menarche. Dan pada ciri seks sekunder
yaitu perubahan payudara yang berbentuk dewasa lebih besar dan khas.
2.2 Menstruasi
dan siklik dan disertai dengan pelepasan endometrium. Secara umum panjang siklus
menstruasi yaitu kurang lebih 28 hari dan lama terjadinya menstruasi kurang lebih
4-6 hari. Terjadinya menstruasi pertama kali pada remaja perempuan disebut
menarche dan usia menarche pertama kali pada remaja perempuan bervariasi antara
1. Fase menstruasi
Pada fase menstruasi sangat terlihat dengan ditandai keluarnya darah serta
sisa endometrium melalui vagina, saat fase ini endrometrium lepas dari
2. Fase Proliferasi
14, diantara hari ke 12-14 terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut
ovulasi.
3. Fase sekretorik
Pada fase terakhir, fase ini berlangsung bersamaan dengan fase luteal
ovarium. Fase sekresi ini ditandai dengan terjadi corpus luteum yang
mengecil atau hilang serta berubah menjadi corpus albicans yang mempunyai
1. Hipermenorea
sangat deras yang lebih banyak atau terjadi dalam waktu yang lama dari
2. Hipomenorea
lebih sedikit atau terjadi dalam waktu yang lebih pendek dari normal.
3. Polimenorea
Merupakan siklus menstruasi yang terjadi lebih pendek yaitu terjadi klerang
dari 21 hari.
4. Oligomenorea
Merupakan terjadi menstruasi dengan siklus yang lebih panjang yaitu lebih
dari 35 hari.
5. Amenorea
lama.
6. Dysmenorrhea
prostaglandin dan terjadi nyeri dibagian perut bawah. Nyeri yang terjadi
2.3 Dysmenorrhea
sebelum dan pada saat terjadi menstruasi serta dapat mengganggu aktivitas
perempuan sehari-hari. Bahkan akibat nyeri yang terjadi, beberapa kali penderita
Berdasarkan ada atau tidaknya kelainan dan sebab yang diamati nyeri pada
saat menstruasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu dysmenorrhea primer dan
dysmenorrhea sekunder.
a. Dysmenorrhea primer
dengan adanya kelainan pada alat genital yang nyata. Nyeri yang terjadi
usia 15-25 tahun. Perbedaan berat ringannya nyeri yang dirasakan penderita
Manan, 2011).
12
b. Dysmenorrhea sekunder
mengakibatkan iskemik serta kram pada abdomen bawah yang bersifat siklik.
gejala saluran cerna (anoreksia, muntah, mual serta diare) serta gejala sistem saraf
pusat seperti pusing, sinkop, konsentrasi buruk dan nyeri kepala (Slap, 2008).
endometrium diikuti dengan adanya penurunan progresteron pada fase luteal yang
mengakibatkan membran lisosom menjadi tidak stabil dan terjadi pelepasan enzim
yang berlebihan bisa meningkatkan amplitudo serta frekuensi kontraksi uterus serta
13
menyebabkan vasokontriksi arteriol uterus dan terjadi iskemik dan kram pada
pada bagian tengah bawah perut, menyebar kepunggung bawah atau paha bagian
menstruasi, tapi rasa nyeri hebat atau kram muncul saat hari pertama mentsruasi.
Gejala lain kerap terjadi efek seperti muntah, diare, sakit kepala dan nyeri kaki.
Selain itu gejala lain dysmenorrhea primer yaitu nyeri terjadi secara berulang dan
teratur ketika pertama kali terjadi menstruasi dan terjadi keringat yang berlebih
Merurut Smeltzer & Bare (2002), terdapat beberapa faktor resiko terjadinya
menstruasi.
3. Mengkonsumsi alkohol
bisa disekresi dari tubuh, akibatnya estrogen dalam tubuh meningkat dan
dysmenorrhea.
selama menstruasi dan kurang olah raga. Hal ini dapat menyebabkan
sirkulasi darah dan oksigen menurun dan dampak pada uterus yaitu dengan
terjadinya nyeri.
memerlukan resep dokter untuk penurunan nyerinya. Salah satu contoh yaitu pada
15
remaja putri yang masih bersekolah, rasa nyeri yang dirasakan akan mengganggu
aktivitas belajarnya disekolah selian itu, konsentrasi siswa terhadap pelajara akan
2011).
2009) :
1. Terapi Farmakologi
teknik relaksasi seperti nafas dalam, yoga, massage, distraksi dan exercise
atau latihan.
menggunakan skala numeral 0-10. Numeric Rating Scale adalah skala yang lebih
efektif yang dapat digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan sesudah
intervensi terapiutik dan menilai apakah nyeri mengalami peningkatan atau terjadi
16
penurunan. Pada skala 0 artinya tidak nyeri, 1-3 intensitas nyeri ringan, 4-6 dengan
intensitas nyeri sedang dan 7-10 dengan intensitas nyeri berat. NRS dapat
digunakan dengan cara memberi tanda pada salah satu angka berdasarkan intensitas
nyeri yang dirasakan oleh pasien. Katagori intensitas skala nyeri dapat di
bawah
2. 1-3 : Terasa kram pada perut bagian bawah, masih dapat ditahan
belajar
4. 7-10 : Terasa kram yang sangat berat, nyeri berat dan terasa sangat
Gambar 2.1. Numerical Rating Scale (NRS) (Potter dan Perry, 2006)
17
2.4 Yoga
penurunan nyeri saat menstruasi dan suatu intervensi holistik yang menggabungkan
pikiran serta tubuh melalui praktek psikofisik yang meliputi latihan fisik,
pernafasan, relaksasi dan meditasi. Selain itu, yoga juga untuk meingkatkan
penerimaan rasa sakit ke fase yang lebih menenangkan dan lebih mudah dilakukan
(Senior, 2008).
teknik relaksasi seperti pernafasan, latihan otot perut, meditasi serta posisi tubuh.
a. Kedua telapak tangan dan lutut menempel pada lantai seperti sikap
“meja”, siku dan bahu sejajar tegak lurus ke arah lantai, kepala posisi
pandangan ke lantai
a. Posisi awal dengan kaki berlutut di lantai, buka lutut selebar pinggul,
tangan , tubuh diantara paha dan lepaskan bahu depan ke lantai hingga
a. Posisi awal duduk di lantai atau matras dengan kaki lurus ke depan,
tarik nafas tekuk atau lipat salah satu kaki ke dalam hingga tumit
menyentuh perineum.
lurus sampai dahi menyentuh lutut dan kedua tangan memegang ujung
b. Tekuk atau lipat kedua kaki ke dalam (kedua telapak kaki saling
bertemu) dan pegang dengan kedua tangan dan tarik nafas dalam.
menyentuh lantai.
a. Posisi awal tidur terlentang, tekuk atau satukan kedua kaki hingga
pandangan ke atas.
Salah satu manfaat yoga yang paling utama yaitu dapat meningkatkan
secara optimal yaitu sesuai dengan rentang geraknya (range of motion) sehingga
kartilago berfungsi kembali yang jarang dipakai dan mengalirkan oksigen serta
darah ke arah tersebut. Hal diatas dapat mencegah kondisi seperti nyeri
tulang belakang dimana tulang belakang mempunyai fungsi penting dalam sistem
sirkulasi peredaran darah meningkat sehingga suplai nutrisi dan oksigen menuju
saraf akan menjadi lancar pula. Meningkatnya fleksibilitas dan kekuatan akan
menghasilkan postur tubuh yang lebih baik. Latihan yoga juga dapat meningkatkan
maksimal paru-paru saat bernafas atau terdapat tekanan pada leher serta punggung
(Woodyard, 2011).
berlebihan pada leher dan punggung. Unsur lain dari yoga berfokus pada pernafasan
yang baik serta dalam melalui teknik pernafasan abdominal atau diafragma. Teknik
pernafasan ini lebih baik dibandingkan teknik pernafasan clavicula maupun thorax
karena dapat mengalirkan udara ke bagian terbawah dan terbesar dari paru-paru .
Melakukan gerakan yoga, aliran darah menjadi lebih lancar serta mampu
serta semua hormon yang diperlukan saat stres terjadi pada saat tubuh dalam
kondisi rileks, hormon seks estrogen dan progesteron serta hormon stres adrenalin
diproduksi dari satu tempat yang sama. Seseorang ingin mengurangi stres maka
penting agar menghasilkan menstruasi yang bebas dari rasa nyeri. Efek lain dari
relaksasi yoga adalah memberikan seseorang kontrol diri saat terjadi rasa yang tidak
nyaman dan nyeri, stres fisik, emosi serta menstimulus pelepasan endorphin
(Simkin, 2008).
tubuh serta uterus dan meningkatkan aliran darah uterus sehingga terjadi penurunan
gerakan yoga juga mampu berfungsi sebagai suatu obat penenang alami yang
mampu memberikan rasa nyaman dan tenang. Otak dan sumsum tulang belakang
maka nyeri dapat berkurang saat berkontraksi. Melakukan gerakan yoga endorphin
akan keluar dan ditangkap oleh reseptor didalam hipotalamus serta sistem limbik
yang mempunyai fungsi sebagai pengaturan emosi. Manfaat lain yaitu juga
terjadi spasme. Spasme otot dapat menimbulkan rasa nyeri pada saat menstruasi,
rasa nyeri disebabkan oleh pengaruh spasme otot yang menekan pembuluh darah
dan menyebabkan iskemik. Nyeri akibat iskemik jaringan terjadi bila aliran darah
yang menuju jaringan terhambat. Spasme pada otot skelet yang disebabkan oleh
otot yang menimbulkan berbagai efek seperti spasme otot yang akhirnya menekan
metabolisme otot yang menimbulkan pengiriman impuls nyeri dari medula spinalis
ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri. Efek dari teknik relaksasi merangsang
mekanoreseptor pada kulit abdomen yang memberikan efek pengalihan yang dapat
(Smeltzer, 2002).
Teknik yoga yang berpaduan dengan teknik relaksasi nafas dalam, meditasi
serta posisi tubuh untuk meningkatkan kekuatan dan keseimbangan maka akan
mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opioid endogen yaitu endorphin dan
yang menekuk ke arah depan yang bermanfaat untuk memberikan rasa tentram,
melepaskan ego dan membawa tubuh serta pikiran untuk melebur kembali bersatu
dengan bumi. Postur yang ditimbulkan oleh gerakan yoga juga dapat melenturkan
sendi pinggul dan sangat baik untuk melepaskan ketegangan pada persendian