Вы находитесь на странице: 1из 29

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kecerdasan (Intelegence) selama ini kita ketahui sebagai sebuah
kemampuan didalam belajar, memahami suatu permasalahan yang ada serta
mampu menyelesaikan permasalahan tersebut atau kemampuan berpendapat yang
berasal dari fikiran seseorang tersebut. Kecerdasan dalam hal ini hanya dianggap
sebagai suatu kemampuan intelektual yang lebih menekankan pada kemampuan
logika seseorang, kecerdasan ini dipahami sebagai kemampuan dalam menjawab
soal-soal tes yang diberikan ketika sedang ujian diruang kelas. Belakangan ini
mungkin tidak asing ditelinga kita istilah Intelegence Quation (IQ) yang seringkali
dan bahkan selalu digunakan dalam menetapkan tolak ukur untuk mengetahui
tingkat kecerdasan seseorang, sehingga seolah-olah orang yang mempunyai IQ
yang tinggi maka kita memposisikan orang tersebut sebagai orang serba bisa dan
memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan orang lain.
Mind Set masyarakat yang masih bersifat primitif dalam memahami
sebuah arti kecerdasan perlu di reset kembali untuk memberikan pencerahan yang
tidak sekedar merubah pola fikir mereka yang masih sempit dalam memahami
makna suatu kecerdasan namun juga untuk membuka wawasan mereka agar
memiliki pola fikir yang luas untuk memahami bahwa pada dasarnya manusia
tidak hanya memiliki sebatas IQ saja tetapi manusia memiliki banyak jenis
kecerdasan yang terdapat didalam dirinya. Kemampuan yang dimiliki tersebut
perlu diasah dan dikembangkan karena kemampuan tersebut masih tersembunyi
didalam diri seseorang.
Menurut Gardner intelegensi seseorang bukan dapat hanya diukur dengan
tes tertulis, melainkan lebih cocok dengan cara bagaimana orang itu memecahkan
persoalan dalam hidup nyata, intelegensi seseorang dapat dikembangkan lewat
pendidikan dan intelegensi itu banyak jumlahnya.

1
Berdasarkan latar pemikiran di atas, maka dalam isi makalah ini kami akan
memaparkan tentang kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang serta
bagaimana aplikasi teori kecerdasan ganda dalam proses pembelajaran sehingga
diharapkan persepsi masyarakat yang masih menganggap bahwa kecerdasan itu
hanya dapat diukur dengan tes tertulis dapat mengubah cara pandang mereka
dalam memaknai teori kecerdasan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka di rumuskan beberapa permasalahan
yaitu:
1. Bagaimana awal mula lahirnya kecerdasan ganda?
2. Apakah Definisi Kecerdasan?
3. Apa yang melandasai teori lahirnya Teori Kecerdasan Ganda?
4. Ada berapa Macam Kecerdasan-kecerdasan yang kita miliki sebenarnya?
5. Bagaimana implementasi teori kecerdasan ganda dalam dunia pendidikan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat tujuan dari pembahasan
makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana asal mula munculnya Teori Kecerdasan Ganda
2. Untuk memahami makna kecerdasan yang sebenarnya.
3. Mengetahui teori-teori yang melandasi lahirnya teori kecerdasan ganda.
4. Mengetahui macam kecerdasan yang terdapat dalam setiap manusia.
5. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi teori kecerdasan ganda dalam
proses belajar mengajar.

2
TINJAUAN PUSTAKA

Howard Gardner memperkenalkan sekaligus mempromosikan hasil


penelitian Project Zero di Amerika yang berkaitan dengan kecerdasan ganda
(multiple intelligences). Teorinya menghilangkan anggapan yang ada selama ini
tentang kecerdasan manusia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada
satuan kegiatan manusia yang hanya menggunakan satu macam kecerdasan,
melainkan seluruh kecerdasan yang selama ini dianggap ada tujuh macam
kecerdasan, dan pada makalah ini ditambahkan lagi tiga macam kecerdasan.
Semua kecerdasan ini bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh dan terpadu.
Komposisi keterpaduanya tentu saja berbeda pada masing-masing orang dan pada
masing-masing budaya. Namun secara keseluruhan semua kecerdasan tersebut
dapat diubah dan ditingkatkan. Kecerdasan yang paling menonjol akan
mengontrol kecerdasan lainnya dalam memecahkan masalah.
Berdasarkan pada teori Gardner, David G.Lazear memberikan petunjuk
untuk mengubah dan meningkatkan kecerdasan-kecerdasan tersebutlengkapn
dengan instrumentasinya dalam pembelajaran. Ia mengembangkan proses
pembelajaran di kelas yang memanfaatkan dan mengembangkan kecerdasan
ganda anak, dengan harapan dapat digunakan anak di luar kelas dalam mengenali
dan memahami realitas kehidupan.
Pokok-pokok pikiran yang dikemukakan Gardner adalah; 1) manusia
mempunyai kemampuan meningkatkan dan memperkuat kecerdasannya, 2)
kecerdasan selain dapat berubah dapat pula diajarkan kepada orang lain, 3)
kecerdasan merupakan realitas majemuk yang muncul dibagian yang berbeda
pada system otak atau pikiran manusia, 4) pada tingkat tertentu kecerdasan ini
merupakan suatu kesatuan yang utuh artinya, dalam memecahkan masalah atau
tuga tertentu, seluruh mcam kecerdasan manusia bekerja bersam-sama, kompak
dan terpadu. Kecerdasan yang terkuat cenderung “memimpin”/”melatih”
kecerdasan lainnya yang lebih lemah. Dikatakan juga bahwa manusia mempunyai
berbagai cara untuk mendekati suatu masalah dan hamper semuanya dipelajari
secara alami.

3
Kecerdasan adalah suat kemampuan untuk memecahkan masalah atau
menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Rentang
masalah atau sesuatu yang dihasilkan mulai dari yang sederhana sampai
kompleks. Dikatakan mulai dari upaya mengakhiri cerita, menentukan langkah-
langkah permainan catur, menambal selimut yang sobek, sampai menghasilkan
teori-teori, komposisi musik dan politik. Seseorang dikatakan cerdas bila ia dapat
memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidupnya dan mampu menghasilkan
sesuatu yang berharga/berguna bagi umat manusia.
Penelitian Gardner mengidentifikasi ada 8 macam kecerdasan manusia
dalam memahami dunia nyata, kemudian diikuti oleh tokoh-tokoh lain dengan
menambahkan dua kecerdasan lagi, sehingga menjadi 10 macam kecerdasan.
Berikut akan dijelaskan secara singkat kesepuluh kecerdasan tersebut, yaitu:
a) Kecerdasan verbal/bahasa
Kecerdasan ini bertanggung jawab terhadap semua hal tentang bahasa.
Puisi, humor, cerita, tata bahasa, berpikir simbolik, adalah ekspresi dari
kecerdasan ini. Kecerdasan ini dapat diperkuat dengan kegiatan-kegiatan
berbahasa baik lisan maupun tertulis.
b) Kecerdasan logika/matematik
Kecerdasan logika/matematik sering disebut berpikir ilmiah, termasuk
berpikir deduktif dan induktif. Kecerdasan ini diaktifkan bila seseorang
menghadapi masalah atau tantangan baru dan berusah menyelesaikan.
c) Kecerdasan visual/ruang
Kecerdasan visual berkaitan dengan misalnya seni rupa, navigasi,
kemampuan pandang ruang, arsitektur, permainan catur. Kuncinya adalah
kemampuan indera pandang dan berimajinasi. Cerita khayal pada masa
kecil seperti menghayal, mimpi terbang, mempunyai kekuatan ajaib,
sebagai pahlawan, sangat erat dengan perkembangan kecerdasan ini.
d) Kecerdasan tubuh/gerak tubuh
Kecerdasan tubuh mengendalikan kegiatan tubuh untuk menyatakan
perasaan. Menari, permainan olah-raga, badut, pantomime, mengetik, dan
lain-lain, merupakan bentuk-bentuk ekspresi dari kecerdasan ini. Tubuh

4
manusia mengetahui benar hal-hal yang tidak diketahui oleh pikiran.
Gerakan tubuh dapt memahami dan berkomunikasi, dan tidak jarang dapa
menyentuh sisi jiwa manusia yang paling dalam,
e) Kecerdasan musikal/ritmik
Kecerdasan ritmik melibatkan kemampuan manusia untk mengenali dan
menggunakan ritme dan nada, serta kepekaan terhadap bunyi-bunyian di
lingkungan sekitar suara manusia. Dari semua kecerdasan di atas,
perubahan kesadaran manusia banyk disebabkan oleh musik dan ritme.
Musik dapat menenangkan pikiran, memacu kembali aktivitas,
memperkuat semangat nasional, dan dapat meningkatkan keimanan serta
rasa sykur.
f) Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal berhubungan dengan dengan kemampuan
bekerja sama da berkomunikasi baik verbal maupun non verbal dengan
orang lain. Mampu mengenali perbedaan perasaan, temperamen, maupun
motivasi orang lain.tingkat yang lebih tinggi, kecerdasan ini dapat
membaca konteks kehidupan orang lain, kecendrungannya, dan
kemungkinan keputusan yang akan diambil. Kecerdasan ini tampak pada
para professional seperti konselor, guru, teraphis, politisi, pemuka agama.
g) Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal mengendalikan pemahaman terhadap aspek
internal diri seperti, persaan, proses berpikir, refleksi diri, intuisi, dan
spiritual. Identitas diri dan kemampuan mentrasedenkan diri merupakan
bagian/bidang kecerdasan ini. Menurut Gardner, kecerdasan ini merupakan
jenis yang paling individual sifatnya, dan untuk menggunakannya
diperlukan semua kecerdasan yang lain. Tiga kecerdasan lagi yang muncul
kemudian adalah;
h) Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis banyak dimiliki pakar lingkungan. Seorang
penduduk di daerah pedalaman dapat mengenali tanda-tanda akan terjadi
perubahan lingkungan, misalnya dengan melihat gejala-gejala alam.

5
Dengan melihat rumput/daun yang patah ia dapat memastikan siapa yang
baru saja melintas.
i) Kecerdasan spiritual
Kecerdasan spiritual banyak dimiliki oleh para rohaniwan. Kecerdasan ini
dengan bagaimana manusia berhubungan dengan Tuhannya. Kecerdasan
ini dapat dikembangkan pada setiap orang melalui pendidikan agama,
kontemplasi kepercayaan, dan refleksi diri kecerdasan ini dapat
berkembang.
Pada dasarnya semua orang memiliki semua macam kecerdasan di atas,
namun tentu saja tidak semuanya berkembang atau dikembangkan pada tingkatan
yang sama, sehingga tidak dapat digunakan secara efektif. Pada umumnya satu
kecerdasan lebih menonjol/kuat dari pada yang lain. Tetapi tidak berarti bahwahal
itu bersifat permanen/tetap. Di dalam diri manusia tersedia kemapuan untuk
mengaktifkan semua kecerdasan tersebut. Teori Gardner ini memang masih
memerlukan penelitian lebih lanjut khususnya tentang strategi pengukuran untuk
masing-masing jenis kecerdasan, serta apakah macam-macam kecerdasan yang
ada adalah sejumlah yang telah diuraikan diata atau masih bisa bertambah lagi.

6
PEMBAHASAN

A. Sejarah Munculnya Teori Kecerdasan Ganda


Teori intelegensi ganda (Multiple Intelegence) ditemukan dan
dikembangkan oleh Howard Gardner, seorang ahli psikologi perkembangan dan
profesor pendidikan dari graduate School of Education, Harvard university,
Amerika Serikat. Ia menuliskan gagasannya tentang intelegensi ganda dalam
bukunya Frames of Mind pada tahun 1983. Pada tahun 1993 ia mempublikasikan
bukunya berjudul multiple intelegence, setelah melakukan banyak penelitian
tentang implikasi teori intelegensi ganda didunia pendidikan. Teori itu dilengkapi
lagi dengan terbitnya buku intelegence reframed pada tahun 2000. Selama tahun
1983 sampai dengan 2003 Gardner, yang juga menjadi Direktur Proyek Zero di
Harvard University, banyak menulis dan mengembangkan teori intelegensi ganda
dan terutama aplikasinya dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Proyek
Zero adalah pusat penelitian dan pendidikan yang mengembangkan cara belajar,
berfikir dan kreatifitas dalam mempelajari suatu bidang bagi individu dan intuisi.
Teori intelegensi ganda banyak mendasari proyek Zero.
Gardner mengatakan bahwa intelegensi bukan hanya kemampuan
seseorang untuk menjawab suatu tes IQ dalam kamar tertutup yang lepas dari
lingkungannya. Intelegnsi memuat kemampuan memecahkan persoalan yang
nyata dalam situasi yang berbeda-beda. Tekanan pada persoalan nyata ini sangat
penting bagi Gardner karena seseorang baru sungguh berintelegensi tinggi bila dia
dapat menyelesaikan persoalan dalam hidup nyata, bukan hanya dalam teori.
Gardner membedakan antara intelegensi lama yang diukur dengan IQ dan
intelegensi ganda yang ia temukan. Dalam pengertian lama, intelegensi seseorang
dapat diukur dengan tes tertulis (tes IQ), IQ seseorang tetap sejak lahir dan tidak
dapat dikembangkan secara signifikan, yang menonjol dalam pengukuran IQ
adalah kemampuan matematis logis dan linguistik. Sedangkan menurut Gardner,
intelegensi seseorang bukan dapat hanya diukur dengan tes tertulis, melainkan
lebih cocok dengan cara bagaimana orang itu memecahkan persoalan dalam hidup

7
nyata, intelegensi seseorang dapat dikembangkan lewat pendidikan, dan
intelegensi itu banyak jumlahnya (Suparno, 2009: 17-19).
B. Pengertian Kecerdasan (intelegence)
Para ahli dalam memberikan penjelasan tentang arti istilah selalu mengacu
pada aspek-aspek yang berbeda-beda dan dengan pendekatan yang berbeda-beda
pula. Begitu juga dalam memberikan makna tentang kecerdasan, berikut ini
beberapa pendapat para ahli dalam memaparkan pengertian kecerdasan ditinjau
dari beberapa aspek yaitu:
Vernon menggolongkan definisi kecerdasan menjadi tiga kategori yaitu:
1. Ditinjau dari ilmu biologi, kecerdasan ditafsirkan sebagai kemampuan dasar
manusia yang secara relatif diperlukan untuk penyesuaian diri pada alam sekitar.
2. Kecerdasan ditinjau dari secara psikologis, menurut Burt kecerdasan merupakan
kemampuan kognitif umum yang dibawa individu sejak lahir, sedangkan menurut
D.O. Hebb dan R.B. Cattell membedakan menjadi dua tipe arti kecerdasan yaitu,
Tipe A (Fluid Intelegence) adalah potensialitas keturunan atau kualitas
pembawaan pada sistem syaraf dasar seseorang. Kemudian Tipe B (crystallized
intelegence) adalah kecerdasan yang dibentuk oleh pengalaman belajar dan factor-
faktor alam sekitar, baik fisik maupun masyarakat sosial.
3. Secara operasional kecerdasan didefinisikan dalam pelaksanaan atau dalam
aplikasinya secara operasional dengan menggunakan istilah-istilah pasti (Prawira,
2013: 136-139).
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa definisi
tersebut menekankan kepada tiga kawasan bidang kajian yang mana ditinjau dari
ranah keilmuan biologi, kemudian psikologi dan dari segi operasional, dari ketiga
kawasan tersebut kita dapat menarik benang merah bahwa sebenarnya hal tersebut
merupakan rentetan atau urutan dari kecerdasan yang dimulai dari proses biologis
yaitu sejak awal manusia itu lahir, kemudian terus berkembang sampai ke proses
dewasa dengan kemampuan-kemampuan yang dimiliki hingga mencapai
kematangan yang kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan yang lebih
kongkrit.

8
Kemudian Freeman dalam Prawira (2013: 139) juga mendefinisikan
bahwa “kecerdasan dipandang sebagai suatu kemampuan yang dapat dibagi
menjadi tiga macam, yaitu kemampuan adaptasi, kemampuan belajar, dan
kemampuan befikir abstrak”.
Berdasarkan definisi yang dijabarkan oleh Freeman kita dapat memahami
bahwa kecerdasan yang terdapat dalam diri kita terdiri dari tiga bagian, dimana
setiap bagian-bagian tersebut nantinya akan melahirkan beberapa jenis
kemampuan yang kita miliki, misalnya saja kemampuan adaptasi yaitu
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar baik dengan
masyarakat atau lingkungan tempat tinggal kita, kecerdasan adaptasi ini akan
melahirkan kecerdasan yang disebut dengan interpersonal dalam diri kita yang
nantinya akan kita bahas di pembahasan selanjutnya. Kemudian yang kedua
kemampuan belajar nantinya akan melahirkan ranah kecerdasan yang lebih luas
lagi, baik itu kemampuan berbahasa, bermusik dan lain sebagainya karena
kemampuan belajar memiliki cakupan yang luas, kemudian yang terakhir yaitu
kemampuan berfikir abstrak, kemampuan ini berhubungan dengan para scientist,
kemampuan ini akan melahirkan istilah kecerdasan matematis-logis.
Sedangkan D. Wechsler berpendapat bahwa “kecerdasan adalah kumpulan
kapasitas atau kapasitas global individu untuk berbuat menurut tujuannya secara
tepat, berfikir secara rasional, dan mengahadapi alam sekitar secara efektif”
(Prawira,2013: 141) . Berdasarkan pandangan Wechsler dapat kita ketahui bahwa
didalam diri kita terdapat sekumpulan kapasitas yang memiliki memiliki ketepatan
dalam bertindak sesuai dengan tujuan yang diinginkan dengan mengacu kepada
pertimbangan rasionalitas individu itu sendiri.
Menurut Gardner “kecerdasan merupakan kemampuan untuk memecahkan
persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu seting yang bermacam-macam
dan dalam situasi yang nyata” (Suparno, 2009: 17). Pendapat Gardner di atas
memberikan kita sebuah informasi bahwa seseorang dikatakan memiliki
kecerdasan apabila mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi, tidak
hanya itu, dimana kemudian dengan terpecahnya masalah tersebut akan

9
menimbulkan masalah yang baru untuk dipecahkan oleh generasi yang
selanjutnya sebagai pengembangan kecerdasan yang lebih maju lagi.
C. Landasan Teori Intelegensi Ganda (Kriteria Keabsahan Munculnya Teori
Kecerdasan Ganda)
Gardner menjelaskan bahwa “kemampuan-kemampuan yang dimasukan
dalam intelegensi ganda haruslah memenuhi delapan kriteria yang sering
digunakan untuk menentukan apakah kemampuan itu sungguh suatu intelegensi”
(Suparno, 2009: 21). Delapan kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terisolasi dalam bagian otak tertentu
Kemampuan yang dimiliki bersifat otonom, artinya terpisah dengan
kemampuan yang lain serta terisolasi dari kecerdasan-kecerdasan yang lain. Bila
kemampuan seseorang hilang karena kerusakan otak, maka kerusakan tersebut
tidak akan mempengaruhi kemampuan yang lainnya dan tidak akan terganggu
juga. Karena yang akan terganggu hanya bagian yang rusak tadi.
2. Kemampuan itu independent
Dalam kehidupan ini tentu kita sering menjumpai bahwa manusia
diciptakan berbeda-beda, ada yang sempurna dan adapula yang hidup dengan
kekurangan-kekurangan yang dimilikinya, misalnya sering kita mendengar kasus
orang yang pandai tetapi idiot(idiot savant), orang autis. Pada kasus seperti itu,
orang tersebut memiliki kemampuan dalam hal tertentu, tetapi dibalik kemampuan
yang mereka miliki ada ketidakmampuan yang mereka tidak miliki atau istilahnya
mereka lemah dalam hal lain. Dari sini dilihat bahwa kemampuan seseorang
bersifat independen.
3. Memuat satuan operasi khusus
Setiap intelegensi mengandung keterampilan operasi tertentu yang berbeda
satu sama lain dan dengan keterampilan operasi itu seseorang dapat
mengekspresikan kemampuannya dalam menghadapi persoalan.

10
4. Mempunyai sejarah perkembangan sendiri
Setiap inteleghensi memiliki sejarah perkembangannya tersendiri,
mempunyai waktunya sendiri untuk berkembang, menuju puncak lalu kemudian
akan turun, seperti karir sesorang yang pada puncaknya menjadi seorang yang
professional.
5. Berkaitan dengan sejarah evolusi zaman dulu
Setiap intelegensi yang sekarang ini dapat dicari awalnya dari evolousi
(perkembangan) manusia kuno, bahkan dari evolusi spesies lain, bukan hanya
terjadi sekarang ini.
6. Dukungan psikologi eksprimental
Dari tugas-tugas psikologis yang diberikan tampak bahwa intelegensi
bekerja secara terisolasi.
7. Dukungan dari penemuan psikometrik
Dari beberapa tes psikologi yang terstandar dapat diyakini bahwa
intelegensi yang ditemukan Gardner memang benar. Misalnya, Wechsler
intelegence scale for children yang mengandung tes intelegensi linguistic,
matematis-logis, visual dan kinestetik-badani.
8. Dapat disimbolkan
Salah satu tanda tingkah intelegensi manusia adalah kemampuannya untuk
menggunakan symbol dalam hidup (Suparno, 2009: 23-25).
Lebih lanjut lagi Asri Budiningsih dalam bukunya juga memberikan Kriteria
keabsahan munculnya teori kecerdasan alam.
1. Memiliki dasar biologis
Kecendrungan untuk mengetahui dan memecahkan masalah merupakan
sifat dasar biologis/fisiologis manusia.
2. Bersifat universal bagi spesies manusia
Setiap cara untuk memahami selalu ada pada setiap budaya, tidak peduli
kondisi sosio-ekonomi dan pendidikannya.
3. Nilai budaya suatu keterampilan
Cara untuk memahami sesuatu didukung oleh budaya manusia dan
merupakan hal yang harus diteruskan kepada generasi penerus.

11
4. Memiliki basis neurologi
Setiap kecerdasan memiliki bagian tertentu pada otak sebagai pusat
kerjanya, dan yang dapat diaktifkan atau dipicu oleh informasi internal maupun
eksternal.
5. Dapat dinyatakan dalam bentuk symbol.
Setiap kecerdasan dapat dinyatakan dalam bentuk symbol atau tanda-tanda
tertentu (Budiningsih, 2012: 116-117).

D. Macam-Macam Intelegensi Ganda


1. Intelegensi Linguistik
“Intelegensi linguistik memuat kemampuan seseorang untuk menggunakan
bahasa dan kata-kata, secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai bentuk yang
berbeda untuk mengekspresikan gagasannya” (Prawira, 2013 : 154).
Gardner menjelaskan “intelegensi linguistik sebagai kemampuan untuk
menggunakan dan mengolah kata secara efektif baik secara oral maupun tertulis
seperti dimiliki para pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, pemain
sandiwara, maupun orator” (Suparno, 2009: 26).
Dalam buku metode mengajar Multiple Intelegences (Jasmine, 2012: 17-
18) mengatakan juga: “Orang yang memiliki kecerdasan ini juga memiliki
keterampilan audiotori (berkaitan dengan pendengaran) yang sangat tinggi, dan
mereka belajar melalui mendengar. Mereka gemar membaca, menulis, dan
berbicara, dan suka bercengkrama dengan kata-kata. Mereka mengkhidmat kata-
kata bukan hanya untuk makna tersurat dan tersiratnya semata namun juga bentuk
dan bunyinya, serta untuk citra yang tercipta ketika kata-kata dirancang-reka
dalam cara yang lain dan berbeda dari yang biasa”.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa
kecerdasan lingustik merupakan kecerdasan yang berhubungan kemampuan
seseorang dalam bahasa, merangkai kata-kata didalam malakukan komunikasi
dengan orang lain dan membuat orang lain tertarik untuk mendengar, selain itu
kemampuan linguistik juga berhubungan dengan kemampuan mendengar dan
serta dapat langsung menyerap apapun yang disampaikan oleh orang lain.

12
2. Intelegensi Matematis-Logis
Menurut Prawira bahwa “Intelegensi Matematis Logis Memuat
kemampuan seseorang dalam berfikir secara induktif dan deduktif, kemampuan
berfikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisis pola angka-angka,
serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berfikir” (Prawira,
2012: 153).
Gardner juga menambahkan bahwa “yang termasuk dalam intelegensi
tersebut adalah kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan
perhitungan” (Suparno, 2009: 29). Intelegensi matematik logis adalah “intelegensi
yang digunakan untuk memecahkan problem berbentuk logika simbolis dan
matematika abstrak” (Azwar, 2010:42).
Dalam buku metode mengajar Multiple Intelegences disebutkan bahwa
“kecerdasan logis matematis berhubungan dengan dan mencakup kemampuan
ilmiah. Orang dengan kecerdasan ini gemar bekerja dengan data, mengumpulkan
dan mengorganisasi, menganalisis serta menginterpretasikan, menyimpulkan
kemudian meramalkan” (Jasmine, 2012: 19).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat kita tarik sebuah
kesimpulan bahwa kecerdasan logis merupakan kecerdasan berhubungan dengan
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan permasalahan dengan
mengedepankan prinsip-prinsip metode ilmiah, yaitu berfikir sistematis, tidak
tergesa-gesa dalam menyelesaikan masalah serta bersifat hati-hati dalam
mengambil sebuah keputusan.
3. Intelegensi Ruang-Visual (Spatial intelegence)
“Kecerdasan visual berkaitan misalnya senirupa, navigasi, kemampuan
pandang ruang, arsitektur, permainan catur. Kuncinya adalah kemampuan indera
pandang dan berimajinasi” (Budiningsih, 2012:114).
“Intelegensi ruang-visual adalah kemampuan untuk menangkap dunia
ruang visual secara tepat, seperti dipunyai para pemburu, arsitek, navigator, dan
decorator. Termasuk didalamnya adalah kemampuan untuk mengenal bentuk dan
benda secara tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam pikirannya dan
mengenali perubahan itu, menggambarkan suatu hal/benda dalam pikiran dan

13
mengubahnya dalam bentuk nyata, serta mengungkapkan data dalam suatu grafik
(Suparno, 2009:31). Sedangkan Prawira memberikan pengertian bahwa
“kecerdasan spasial (ruang visual) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami
secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang” (Prawira, 2013:155).
Dalam buku metode mengajar Multiplie intelegences dikatakan bahwa
“kecerdasan spasial adalah kemampuan untuk membentuk dan menggunakan
model mental” (Jasmine, 2012:21).
Dari penjelasan di atas, maka kita dapat memberikan sebuah kesimpulan
bahwa kecerdasan spasial merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan
kemampuan imajinasi yang disertai dengan kemampuan untuk menuangkannya
menjadi ide-ide yang konkret.
4. Intelegensi Kinestetis-Badani
“Intelegensi Kinestetis-Badani memuat kemampuan seseorang untuk
secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk
berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah” (Prawira, 2013:156). Menurut
Gardner dalam Suparno (2009:34) “Kemampuan Kinestetik-Badani adalah
kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan
gagasan dan perasaan seperti ada pada actor, atlet, penari, pemahat, dan ahli
bedah”.
Dari penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa kecerdasan kinestetik
badani merupakan sebuah kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan kita
dalam mengolah tubuh untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang melibatkan
aktifitas.
5. Intelegensi Musikal
Menurut Prawira (2013:155) kecerdasan musical adalah kemampuan
seseorang untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada disekelilingnya,
termasuk nada dan irama.
Gardner dalam Suparno (2009:36) juga mengartikan “Intelegensi Musikal
sebagai kemampuan mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk-
bentuk music dan suara. Dimana didalamnya termasuk kepekaan akan ritme,
melodi, dan intonasi; kemampuan memainkan alat music, kemampuan

14
memainkan alat music, kemampuan untuk mencipta lagu, kemamouan untuk
menikmati lagu, music, dan nyanyian”.
“Sebagian orang menyebut kecerdasan musical sebagai kecerdasan ritmik
atau kecerdasan music/ritmik. Orang yang mempunyai kecerdasan jenis ini sangat
peka terhadap suara atau bunyi, lingkungan dan juga music” (Jasmine, 2012:22).
Maka dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa intelegensi musikal merupakan
kemampuan seseorang dalam hal music, baik itu hanya mendengar,menyanyikan
lagu ataupun menciptakan sebuah lagu.
6. Intelegensi Interpersonal
Menurut Gardner bahwa “kecerdasan interpersonal adalah kecerdasan
yang terlibat dalam pengujian individual dan pengetahuan tentang perasaan
sendiri” (Efendi, 2005: 157).
Kecerdasan interpersonal atau bisa juga dikatakan kecerdasan sosial
diartikan sebagai “kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan
relasi, membangun relasi dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua
belah pihak berada dalam situasi menang-menang atau menguntungkan” (Safaria,
2005: 23).
Kecerdasan social mempunyai tiga dimensi yaitu:
a. Social sensitivity
Kemampuan anak untuk merasakan dan mengamati reaksi-reaksi atau perubahan
orang lain yang ditunjukan baik secara verbal maupun non verbal.
b. Social insight
Kemampuan untuk memahami dan mencari pemecahan masalah yang efektif
dalam interaksi sosial, sehingga masalah-masalah tersebut tidak menghambat
apalagi menghancurkan relasi sosial yang telah dibangun anak.
c. Social communication
Kemampuan individu untuk menggunakan proses komunikasi dalam menjalin dan
membangun interpersonal yang sehat.(Safaria, 2005: 24-25).
Dari uraian di atas maka dapat dikatakan kecerdasan interpersonal merupakan
kecerdasan yang berhubungan dengan muamalah, yaitu hubungan seseorang
dengan orang lain dalam menjalin hubungan social.

15
7. Intelegensi Intrapersonal
Menurut Gardner Kecerdasan Intrapersonal “adalah kemampuan yang
berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak
secara adaptif berdasar pengenalan diri itu” (Suparno, 2009: 41).
Sementara Prawira mengatakan bahwa “kecerdasan intrapersonal
menunjukan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri.
Anak dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi menunjukan tanda-tanda
mampu mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya
sendiri” (Prawira, 2013:157).
Jasmine juga menambahkan bahwa “Kecerdasan intrapersonal tercermin
dalam kesadaran mendalam akan perasaan batin. Inilah kecerdasan yang
memungkinkan seseorang memahami diri sendiri, kemampuan dan pilihannya
sendiri” (Jasmine, 2012:27).
Maka dapat dikatakan bahwa Kemampuan intrapersonal merupakan
kemampuan merefleksikan diri serta memuhasabah diri akan segala peristiwa-
peristiwa yang telah di lewati oleh seseorang dalam hidupnya.
8. Intelegensi Lingkungan
“Merupakan kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan alam”
(Prawira, 2013:158).Gardner menjelaskan intelegensi lingkungan sebagai
“kemampuan seseorang untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat
membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam natural, kemampuan untuk
memahami dan menikmati alam, dan menggunakan kemampuan itu secara
produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam”
(Suparno, 2009:42).
Sedangkan Safaria (2005: 23) mengatakan kecerdasan naturalis akan
menunjukan kemampuan anak dalam memahami gejala-gejala alam,
memperlihatkan kesadaran ekologis, dan menunjukan kepekaan terhadap bentuk-
bentuk alam.

16
Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang dapat disimpulkan bahwa
intelegensi naturalis atau lingkungan adalah kecerdasan yang berhubungan dengan
kepedulian seseorang terhadap lingkungan, baik menyangkut kelestarian hidup
hewan disekitar maupun kelestarian lingkungan hidup yang menyangkut tumbuh-
tumbuhan.
9. Intelegensi Eksistensial
Gardner mengungkapkan bahwa “Intelegensi ini menyangkut kepekaan
dan kemampuan seseorang menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi
atau keberadaan manusia” (Suparno, 2009:43-43). “Kecerdasan eksistensial
banyak dijumpai pada para filusuf. Mereka mampu menyadari dan menghayati
dengan benar keberadaan dirinya di dunia ini dan apa tujuan hidupnya”
(Budiningsih, 2012: 116).
Amstrong (2003:250) dalam bukunya juga mengungkapkan pernyataan
Gardner yang mendefinisikan “kecerdasan eksistensial sebagai minat pada
masalah-masalah pokok kehidupan”.
Dari penjelasan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa kecerdasan
eksistensial merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan falsafah diri,
refleksi diri akan keberadaan didunia ini serta masalah-masalah kehidupan.
10. Intelegensi Spiritual
Kecerdasan spiritual banyak dimiliki oleh para rohaniwan. Kecerdasan ini
berkaitan dengan bagaimana manusia berhubungan dengan tuhannya. Kecerdasan
ini dapat dikembangkan oleh setiap orang melalui pendidikan agama, kontemplasi
kepercayaan, dan refleksi teologis.

17
E. Poin-Poin Kunci dalam Teori Intelegensi Ganda
Disamping mempelajari kesembilan kecerdasan tersebut, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam teori intelegensi ganda yang merupakan kunci dari
intelegensi ganda tersebut, yaitu:
1. Setiap Orang memiliki semua kecerdasan-kecerdasan itu.
Teori Kecerdasan bukanlah “teori jenis” untuk menentukan satu kecerdasan yang
sesuai. Teori intelegensi ganda merupakan teori kognitif yang menyatakan bahwa
setiap orang memiliki kapasitas dalam semua kecerdasan tersebut.
2. Orang yang pada umumnya dapat mengembangkan setiap kecerdasan
sampai pada tingkat penguasaan yang memadai.
Gardner berpendapat bahwa setiap orang sebenarnya memiliki kemampuan
mengembangkan semua kecerdasan tersebut sampai pada tingkat tinggi yang
memadai apabila ia memperoleh cukup dukungan, pengayaan, dan pengajaran.
3. Kecerdasan-kecerdasan umumnya bekerja bersamaan dengan cara yang
kompleks.
Gardner menunjukan bahwa setiap kecerdasan yang dijelaskan sebenarnya
hanyalah rekaan, yakni tidak ada kecerdasan yang berdiri sendiri dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori
Teori kecerdasan ganda menekankan keanekaragaman cara orang menunjukan
bakat, baik dalam satu kecerdasan tertentu maupun antarkecerdasan (Amstrong,
2003:16-18).

18
F. Strategi Pengajaran menggunakan Intelegensi Ganda
Lebih lanjut lagi Amstrong menjelaskan beberapa strategi pengajaran yang
harus diperhatikan dalam pengajaran intelegensi ganda. Secara umum strategi-
strategi tersebut akan kita bahas pada masing-masing kesembilan kecerdasan
tersebut.
Intelegensi linguistik, dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bercerita tentang apapun yang mereka alami pada hari
tersebut, kemudian bisa juga dengan menuliskan kembali materi pelajaran yang
telah disampaikan oleh gurunya. Dengan kata lain ketika seorang guru
mengajarkan suatu topic, maka di akhir proses pembelajaran hendaklah siswa
diberikan kesempatan untuk mengungkapkan atau menulis kesimpulan dari materi
yang disampaikan guru tersebut dengan bahasa mereka sendiri.
Intelegensi Matematis Logis, kecerdasan ini dapat dilakukan dengan
menghitung, mengelompokkan, membuat kesimpulan ilmiah dari proses Ilmiah
yang telah dilakukan. Misalnya saja ketika guru memberikan suatu topik atau
tema yang membutuhkan penalaran ilmiah untuk menyelesaikan persoalan
tersebut, maka kemudian guru meminta agar penyelesaian masalah tersebut harus
dilakukan dengan metode ilmiah.
Intelegensi Ruang Visual, dapat dilakukan dengan memberikan
visualisasi materi pelajaran kepada siswa, untuk memberikan gambaran kepada
siswa terkait dengan tema yang disampaikan oleh guru, misalnya ketika
membahas tema tentang hutan. Kemudian guru meminta kepada siswa untuk
menggambarkan apa yang telah mereka fikirkan ketika mereka memejamkan
mata.
Intelegensi kinestetis badani, intelegensi kinestetis dapat dilakukan
dengan respon tubuh atau ekspresi tubuh. Misalnya ketika guru meminta siswa
mengangkat tangan ketika mereka dapat memahami pelajaran yang telah
disampaikan.
Intelegensi musikal, dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan
dan tugas kepada siswa untuk bernyanyi, menciptakan lagu serta membuat materi
dalam bentuk lagu.

19
Intelegensi interpersonal, dapat dilakukan dengan membuat diskusi
kelompok, kemudian bisa juga dengan sharing antar teman dan lain sebagainya.
Intelegensi intrapersonal, dapat dilakukan dengan membuat atau
menciptakan sesi refleksi diri selama beberapa menit setelah pelajaran selesai,
agar siswa dapat merenungi diri apa saja yang telah mereka lakukan beberapa
menit yang telah lalu.
Intelegensi lingkungan, dapat dilakukan dengan mengaitkan materi
pelajaran seperti yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, bisa juga dengan jalan-
jalan kealam terbuka, misalnya taman wisata atau berkemah di hutan dan lain
sebagainya (Amstrong, 2003: 100-128).
Intelegensi eksistensi, yaitu intelegensi yang dapat dilakukan dengan cara
mengajak siswa untuk memikirkan tentang keberadaannya di dunia atau tentang
penciptaan dunia ini (Suparno, 2009: 92)

G. Implementasi Kecerdasan Ganda Dalam Proses Pembelajaran


Implementasi teori kecerdasan ganda yang di cetus oleh Howard Gardner
banyak memberikan sumbangan dalam proses pembelajaran, lebih-lebih di
Amerika Serikat, bahkan di Indonesia pun kini banyak di gunakan dalam
implementasi pembelajaran. Berikut akan dijelaskan beberapa implementasi Teori
Intelegensi ganda dalam pembelajaran.
1. Implementasi teori Kecerdasan ganda dalam aspek kurikulum
Beberapa tahun belakangan bahwa teori kecerdasan ganda telah banyak
memberikan input bagi kurikulum di Indonesia, misalnya saja, dari segi
pengaturan materi pelajaran yang bersifat tematik, proses pembelajaran tematik
telah banyak dilakukan diaplikasikan di sekolah-sekolah dasar dan sekolah
menengah dengan diterapkannya buku-buku pelajaran terpadu seperti IPA
Terpadu dan IPS Terpadu. Tidak hanya itu dengan adanya pengaruh teori
kecerdasan ganda metode mengajar guru yang dahulunya bersifat konvensional
sekarang menjadi lebih bervariasi.

20
2. Implementasi dalam Pengaturan Kelas
Saat ini telah banyak berkembang model-model pembelajaran yang menekankan
pada pengelolaan kelas dalam proses belajar mengajar. Model-model
pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga
mereka tidak merasa bosan dan tidak jenuh ketika proses belajar mengajar
berlangsung. Salah satu yang mungkin sering kita dengar yaitu model
pembelajaran karyawisata, yang bertujuan menghadirkan obyek langsung kepada
siswa seperti berkunjung ke museum, hutan, atau tempat-tempat yang menarik
lainnya. Dengan model ini siswa akan memunculkan kecerdasan-kecerdasan yang
berbeda, siswa akan berkembang dengan mengekspresikan apa yang mereka alami
dan temukan.
3. Terhadap Evaluasi
Peran teori intelegensi ganda banyak diterapkan di ranah perguruan tinggi,
penerapan teori intelegensi ganda untuk sekolah dasar ataupun menengah masih
belum terlalu banyak berkembang, namun proses untuk mengembangkan siestem
evaluasi yang diterapkan teori intelegensi ganda sudah ada dan sedang
dikembangkan, lebih-lebih penerapan kurikulum baru yang menggunakan
pendekatan scientific, tentu saja dalam pengembangannya nanti evaluasi hasil
belajar siswa akan lebih banyak di evaluasi dari kegiatan-kegiatan sehari-hari,
mulai dari keaktifan siswa, kerja kelompok dan lain sebagainya.
4. Dampak Terhadap Pendidikan Nilai
Pada Kurikulum KTSP kita ketahui bahwa tujuan dari penerapan kurikulum
KTSP adalah dalam rangka menanamkan pendidikan berkarakter kepada siswa.
Sehingga dalam setiap materi yang dimuat dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) diharapkan bisa menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai
dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, rasa tanggung jawab dan lain
sebagainya. Saat ini penerapan pendidikan karakter yang mengharapkan
tertanamnya nilai-nilai luhur kepada siswa masih terus dikembangkan untuk
melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang memiliki karakter-karakter
yang diharapkan untuk menyongsong masa depan.

21
5. Sekolah Individual
Dengan munculnya teori kecerdasan ganda, tidak hanya merubah system
kurikulum dan yang lainnya, lahirnya teori kecerdasan ganda juga memicu
lahirnya sekolah-sekolah individu yang istilahnya mungkin tidak asing kita dengar
yaitu yang biasa disebut dengan istilah sekolah private.

22
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap manusia yang lahir ke dunia sudah memiliki kecerdasan yang
dianugerahkan tuhan kepada manusia itu sendiri, dan setiap manusia memiliki
banyak kecerdasan dalam dirinya hanyasaja kecerdasan-kecerdasan yang mereka
miliki tidak semuanya dapat menonjol hanya orang-orang tertentu saja yang dapat
menonjolkan beberapa kecerdasan -kecerdayang mereka miliki. Kecerdasan-
kecerdasan tersebut dapat ditingkatkan dan dikembangkan melalui pendidikan
yaitu melalui proses pembelajaran, tidak hanya itu dalam proses pembelajaran
guru harus mampu merancang model-model pembelajaran dengan
mengintegrasikan media-media yang relevan untuk dapat menumbuhkan serta
mengembangkan kcerdasan-kecerdasan siswa yang masih terpendam.
Adapun Kecerdasan-kecerdasan tersebut yaitu, kecerdasan linguistik,
kecerdasan matematis-logis, kecerdasan kinestetik-badani, kecerdasan musical,
kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan lingkungan serta
kecerdasan eksistensial. Masing-masing kecerdasan tersebut sudah ada dalam diri
setiap manusia, hanya saja tidak semua kecerdasan menonjol, orang yang pandai
berpidato belum tentu pandai dalam dalam bidang musik, begitu juga sebaliknya.
Adapun implementasi teori kecerdasan ganda dalam proses pembelajaran
dapat kita lihat dengan banyak munculnya sekolah private, home scholling,
kamudian banyak kita lihat karyawisata yang mengajak siswa untuk melakukan
pembelajaran diluar kelas, dimana hal tersebu merupakan salah satu bentuk
implementasi teori kecerdasan ganda dalam proses pembelajaran yang dilakukan
di Negara kita, Negara Indonesia.

23
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Thomas. 2003. Sekolah Para Juara Menerapkan Multiple Intelegences di


Dunia Pendidikan. Bandung: Kaifa.
Asri Budiningsih, C. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2010. Pengantar Psikologi Intgelegensi. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Jasmine, Julia. 2012. Metode Mengajar Multiple Intelegences. Bandung: Nuansa
Cendekia.
Prawira, Atmaja. P. 2013. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
Safaria, T. 2005. Interpersonal intelegence: Metode Pengembangan Kecerdasan
Interpersonal Anak. Yogyakarta: Amara Books.
Suparno, Paul. 2009. Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius.

24
KUMPULAN SOAL

PILIHAN GANDA

1. Teori kecerdasan ganda (multiple intelegence) pertama kali ditemukan oleh …


a) D. O. Hebb
b) R. B. Cattel
c) Howard Gardner
d) Freeman
e) D. Wechsler
2. “Kecerdasan dipandang sebagai suatu kemampuan yang dapat dibagi menjadi
tiga macam, yaitu adaptasi, kemampuan belajar, dan kemampuan berpikir
abstrak”. Definisi kecerdasan tersebut dikemukakan oleh …
a) Howard Gardner
b) Freeman
c) D. Wechsler
d) D. O. Hebb
e) R. B. Cattel
3. Di bawah ini yang merupakan definisi kecerdasan menurut Vernon adalah …
a) Suatu kemampuan yang dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu
kemampuan adaptasi, kemampuan belajar, dan kemampuan berpikir
abstrak
b) Kumpulan kapasitas atau kapasitas global individu untuk berbuat menurut
tujuannya secara tepat, berpikir secara rasional, dan menghadapi alam
sekitas secara efektif
c) Kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk
dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata
d) Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru
secara tepat dan efektif
e) Kemampuan yang menekankan kepada tiga kawasan bidang kajian yang
mana ditinjau dari ranah keilmuan biologi, psikologi, dan dari segi
operasional

25
4. Berikut di bawah ini yang tidak termasuk kriteria yang menentukan
kecerdasan ganda adalah …
a) Memuat satuan operasi khusus
b) Mempunyai sejarah perkembangan sendiri
c) Tidak berkaitan dengan evolusi zaman dulu
d) Dapat disimbolkan
e) Dukungan penemuan psikometrik
5. Berikut merupakan macam-macam intelegensi ganda, kecuali …
a) Intelegensi jasmani
b) Intelegensi musikal
c) Intelegensi intrapersonal
d) Intelegensi interpersonal
e) Intelegensi linguistik
6. “Kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam bahasa,
merangkai kata-kata ketika berkomunikasi dengan orang lain dan membuat
orang lain tertarik untuk mendengan” merupakan pengertian dari …
a) Intelegensi jasmani
b) Intelegensi musikal
c) Intelegensi intrapersonal
d) Intelegensi interpersonal
e) Intelegensi linguistik
7. “Kecerdasan yang terlibat dalam pengujian individual dan pengetahuan
tentang perasaan sendiri” merupakan pengertian dari …
a) Intelegensi jasmani
b) Intelegensi musikal
c) Intelegensi intrapersonal
d) Intelegensi interpersonal
e) Intelegenci linguistic

26
8. Yang merupakan contoh dari intelegensi lingkungan yaitu …
a) Menangkap satwa langka untuk kepentingan pribadi
b) Membuang sampah sembarangan
c) Membakar hutan secara liar
d) Mendaur ulang limbah
e) Menangkap ikan di laut menggunakan bahan peledak
9. Hal yang harus diperhatikan dalam teori kecerdasan ganda, kecuali …
a) Setiap orang memiliki kecerdasan-kecerdasan
b) Hanya orang-orang tertentu yang memiliki kecerdasan-kecerdasan
c) Orang yang pada umumnya dapat mengembangkan setiap kecerdasam
sampai pada tingkat penguasaan yang memadai
d) Kecerdasan-kecerdasan umumnya bekerja bersamaan dengancara yang
kompleks
e) Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori
10. Berikut ini beberapa implementasi teori intelegensi ganda dalam
pembelajaran, kecuali …
a) Dalam pemberian hukuman
b) Dalam pengaturan kelas
c) Terhadap evaluasi
d) Dalam aspek kurikulum
e) Terhadap sekolah individual

ESSAY

1. Jelaskan secara singkat definisi kecerdasan menurut Vernon!


2. Sebutkan macam-macam intelegensi ganda!
3. Bagaimana cara meningkatkan seluruh indra anak didik?

27
KUNCI JAWABAN

PILIHAN GANDA

1. C
2. B
3. E
4. E
5. A
6. E
7. D
8. D
9. B
10. A

ESSAY

1. Definisi menurut Vernon tersebut menekankan kepada tiga kawasan bidang


kajian yang mana ditinjau dari ranah keilmuan biologi, kemudian psikologi
dan dari segi operasional, dari ketiga kawasan tersebut kita dapat menarik
benang merah bahwa sebenarnya hal tersebut merupakan rentetan atau urutan
dari kecerdasan yang dimulai dari proses biologis yaitu sejak awal manusia
itu lahir, kemudian terus berkembang sampai ke proses dewasa dengan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki hingga mencapai kematangan yang
kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan yang lebih kongkrit.
2. Macam-macam intelegensi ganda:
a. Intelegensi Linguistik
b. Intelegensi Matematis-Logis
c. Intelegensi Ruang-Visual (Spatial intelegence)
d. Intelegensi Kinestetis-Badani
e. Intelegensi Musikal
f. Intelegensi Interpersonal

28
g. Intelegensi Intrapersonal
h. Intelegensi Lingkungan
i. Intelegensi Eksistensial
j. Intelegensi Spiritual

3. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan seluruh indra anak
didik, yaitu sebagai berikut.

a. melatih cara mendengar yang efektif


b. melatih mata untuk membaca cepat dan efekif.
c. melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang cepat dan
tepat. Mengenai keterampilan ini, penelitian menunjukkan hasil sebagai
berikut.

29

Вам также может понравиться

  • Soal Pas Genap KLS 2
    Soal Pas Genap KLS 2
    Документ4 страницы
    Soal Pas Genap KLS 2
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • MAKALAH Bulutangkis
    MAKALAH Bulutangkis
    Документ16 страниц
    MAKALAH Bulutangkis
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Ulangan MTK
    Ulangan MTK
    Документ1 страница
    Ulangan MTK
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Ulangan B. Indo
    Ulangan B. Indo
    Документ1 страница
    Ulangan B. Indo
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • BAB X Renang Gaya Dada
    BAB X Renang Gaya Dada
    Документ14 страниц
    BAB X Renang Gaya Dada
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • MAKALAH Bulutangkis
    MAKALAH Bulutangkis
    Документ16 страниц
    MAKALAH Bulutangkis
    Jon Faizal
    0% (1)
  • Ulangan Agama
    Ulangan Agama
    Документ1 страница
    Ulangan Agama
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Filsafat Penelitian
    Filsafat Penelitian
    Документ34 страницы
    Filsafat Penelitian
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Bahan Ajar
    Bahan Ajar
    Документ9 страниц
    Bahan Ajar
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Materi Hand Sanitizer
    Materi Hand Sanitizer
    Документ26 страниц
    Materi Hand Sanitizer
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Lari Jarak Pendek
    Lari Jarak Pendek
    Документ18 страниц
    Lari Jarak Pendek
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Makalah Lari Jarak Pendek
    Makalah Lari Jarak Pendek
    Документ22 страницы
    Makalah Lari Jarak Pendek
    Jon Faizal
    77% (22)
  • Makalah Kimia Kuantum
    Makalah Kimia Kuantum
    Документ14 страниц
    Makalah Kimia Kuantum
    Septi Gyana
    Оценок пока нет
  • Ampas Tahu Menjadi Tempe Gembus
    Ampas Tahu Menjadi Tempe Gembus
    Документ10 страниц
    Ampas Tahu Menjadi Tempe Gembus
    Ayu Anggraini
    Оценок пока нет
  • Validitas Dan Reliabilitas
    Validitas Dan Reliabilitas
    Документ26 страниц
    Validitas Dan Reliabilitas
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Pengawetan Telur Asin Kelompok 4 Angkatan 17
    Pengawetan Telur Asin Kelompok 4 Angkatan 17
    Документ20 страниц
    Pengawetan Telur Asin Kelompok 4 Angkatan 17
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • PengLab 5
    PengLab 5
    Документ17 страниц
    PengLab 5
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • PengLab 5
    PengLab 5
    Документ17 страниц
    PengLab 5
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Makalah Kimia Kuantum
    Makalah Kimia Kuantum
    Документ25 страниц
    Makalah Kimia Kuantum
    Jon Faizal
    100% (1)
  • Validitas Dan Reliabilitas
    Validitas Dan Reliabilitas
    Документ26 страниц
    Validitas Dan Reliabilitas
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Taksonomi Anderson
    Taksonomi Anderson
    Документ2 страницы
    Taksonomi Anderson
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Pengawetan Telur Asin
    Pengawetan Telur Asin
    Документ11 страниц
    Pengawetan Telur Asin
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Golongan Iii A
    Golongan Iii A
    Документ11 страниц
    Golongan Iii A
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Analisis Keterkaitan SKL Xi
    Analisis Keterkaitan SKL Xi
    Документ12 страниц
    Analisis Keterkaitan SKL Xi
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Golongan 8B
    Golongan 8B
    Документ31 страница
    Golongan 8B
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • RPPJON
    RPPJON
    Документ18 страниц
    RPPJON
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • Fotosintesis Kel 13
    Fotosintesis Kel 13
    Документ34 страницы
    Fotosintesis Kel 13
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • SOAL UAS Perencanaan Pembelajaran B-B
    SOAL UAS Perencanaan Pembelajaran B-B
    Документ4 страницы
    SOAL UAS Perencanaan Pembelajaran B-B
    Ahmad Akhson Mukhlisin
    58% (12)
  • Fotosintesis Kel 13
    Fotosintesis Kel 13
    Документ34 страницы
    Fotosintesis Kel 13
    Jon Faizal
    Оценок пока нет
  • BIOENERGETIKA
    BIOENERGETIKA
    Документ24 страницы
    BIOENERGETIKA
    Jon Faizal
    Оценок пока нет