Вы находитесь на странице: 1из 21

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No.

2, hal 181 - 201 181

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia


Volume 14 Nomor 2, Desember 2017

PENDEKATAN MAQASHID SHARIAH INDEX SEBAGAI PENGUKURAN


KINERJA PERBANKAN SYARIAH DI ASIA TENGGARA
(Maqashid Sharia Index Approach as Performance Measurement of Sharia Banking in
Southeast Asia)

Evi Mutia
Universitas Syiah Kuala
evimutiafe@unsyiah.ac.id

Nastha Musfirah
Universitas Syiah Kuala
musfirahnastha@gmail.com

Abstract

This study aims to analyze the performance of Islamic banking in Southeast Asian countries using
maqashid shariah index. The performance assessment of Islamic banking is usually only seen from the
measurement of financial performance. In this study, the performance of Islamic banking will be
measured in terms of the purpose of using the concept maqashid shariah index advanced by Abdul
Majid Najjar which presents a concept maqashid shariah more widely and effectively by divide it into
four objectives and eight elements. This type of research is quantitative descriptive. The object of the
research is an Islamic commercial bank in the Southeast Asian countries (Indonesia, Malaysia, Brunei,
Thailand and the Philippines) which have 25 Islamic banks. Data used is secondary data in the form of
financial statements or annual reports that obtained from the official website of each bank. By using
maqashid shariah index and the methods of SAW (Simple Additive Weighting), it can be concluded that
Indonesia has the best performance in the amount of 46.22%, followed by Malaysia amounted to
43.15%, Brunei Darussalam by 37.54%, Thailand amounted to 17.51%, and Philippine amounted to
1.12%.

Keywords: performance of islamic banking, Maqashid Shariah Index, Abdul Majid Najjar concepts

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja dari perbankan syariah di Negara Asia Tenggara
menggunakan maqashid shariah index. Penilaian kinerja pada perbankan syariah biasanya hanya
dilihat dari pengukuran kinerja keuangannya saja. Pada penelitian ini kinerja perbankan syariah akan
diukur dari segi tujuan syariahnya dengan menggunakan konsep maqashid shariah index yang
dikemukakan oleh Abdul Majid Najjar di mana menyediakan sebuah konsep maqashid shariah yang
lebih luas dan efektif dengan membaginya dalam empat objektif dan delapan elemen. Jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Objek dari penelitian yang dilakukan adalah bank umum
syariah pada Negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Brunei Darusalam, Thailand dan Filipina)
yang berjumlah 25 bank umum syariah. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa
laporan keuangan/ laporan tahunan yang diperoleh dari situs resmi masing- masing bank. Dengan
menggunakan maqashid shariah index dan metode SAW (Simple Additive Weigting), dapat
disimpulkan bahwa Negara Indonesia memiliki kinerja terbaik yaitu sebesar 46,22%, dikuti dengan
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 182

Negara Malaysia sebesar 43,15%, Negara Brunei Darusalam sebesar 37,54%, Negara Thailand sebesar
17,51%, dan Negara Filipina sebesar 1,12%.

Kata Kunci: kinerja perbankan syariah, Maqashid Shariah Index, konsep Abdul Majid Najjar

PENDAHULUAN kontribusi yang sangat besar terhadap total aset


secara global terutama perbankan syariah di
Pada era ini bank syariah mulai banyak kawasan Asia. Menurut Islamic Financial
menarik perhatian para pengguna jasa Service Industry Stability Report pada tahun
keuangan di dunia. Bank syariah mulai banyak 2015, persentase total aset yang dimiliki
diminati oleh nasabah muslim maupun non- perbankan syariah di Negara Asia adalah
muslim. Bank syariah merupakan suatu institusi sebesar 22,4%. Jumlah ini menduduki peringkat
keuangan dimana dalam pelaksanaan segala ketiga setelah negara-negara anggota GCC dan
kegiatan keuangannya harus berlandaskan pada negara-negara di wilayah MENA (Middle East
prinsip syariah Islam, maka semua transaksi and North Africa) sebesar 37,6% dan 34,4%
pada bank syariah harus mengikuti kaidah dan sebagai penyumbang aset terbesar pada sektor
aturan yang berlaku pada akad-akad dalam global perbankan syariah.
fiqh muamalah. Awal kelahiran perbankan Perbankan syariah di kawasan Asia
syariah dimulai dengan munculnya dua gerakan Tenggara memberikan kontribusi dalam hal
renaissance Islam modern: neorevivalis dan peningkatan ekonomi Islam di dunia. Hal ini
moderni (Khair 2008). Tujuannya untuk terbukti dari data World Islamic Banking
mewujudkan lembaga keuangan yang Competitiveness Report 2016, yang
berlandaskan etika dan upaya muslimin untuk menyebutkan dalam grafik bahwa negara
mendasari segenap aspek ekonominya yang ASEAN menduduki posisi kedua dalam hal
berlandaskan Alquran dan Sunnah. bank penyumbang aset terbesar dan setiap
Secara keseluruhan, pertumbuhan aset tahunnya selalu ada peningkatan yang baik.
dari sektor perbankan syariah memberikan Grafik tersebut dapat dilihat pada Grafik 1.

1000 882
900 28
800 16% 24 89
700 20 84 159
69 South Asia
600 49 17 153
500 53 143 Turkey & ROW
14
40 117 ASEAN
400 93
300 606 GCC
515
200 455
333 385
100
0
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 1
Partisipasi Negara ASEAN terhadap Aset Bank Internasional
Sumber: www.ey.com

Berdasarkan data dari The Banker pada perbankan syariah di kawasan Asia Tenggara
tahun 2015 yang diakses pada website merupakan salah satu dari 25 bank syariah
www.thebanker.com, disebutkan bahwa yang paling berpengaruh di dunia. Fenomena
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 183

inilah yang menjadikan pengukuran kinerja Kondisi tersebut memunculkan asumsi pada
pada bank syariah di Asia Tenggara penting beberapa peneliti bahwa diperlukannya suatu
untuk diteliti. gagasan baru untuk menjawab pertanyaan
Evaluasi kinerja perbankan syariah saat mengenai bagaimana cara melakukan
ini cenderung memprioritaskan aspek pencarian pengukuran kinerja perbankan syariah yang
laba, dimana terkadang bank syariah melupakan tidak terbatas pada pengukuran dengan rasio
kewajibannya dalam memenuhi fungsi keuangan saja namun adanya pengembangan
sosialnya. Penilaian kinerja pada perbankan pada pengukuran fungsi sosialnya.
konvensional maupun syariah biasanya hanya Mohammed et al. (2009) menjelaskan
dilihat dari pengukuran kinerja keuangan bahwa pengukuran kinerja perbankan syariah
dengan menggunakan rasio CAMELS (Capital, dengan menggunakan variabel maqashid
Asset, Management, Earning, Liquidity, shariah menunjukkan persentase yang lebih
Sensivity of Market Risk) dan EVA (Economic baik dibandingkan pengukuran kinerja
Value Added) (Antonio et al. 2012). perbankan konvensional. Antonio et al.
Bank syariah dalam melaksanakan (2012) mencoba mengukur kinerja
tugasnya sebagai penyedia jasa keuangan perbankan syariah melalui aspek maqashid
harus mengevaluasi kembali tujuan dari bank shariah dan hasil penelitiannya menunjukkan
syariah itu sendiri sesuai dengan maqashid bahwa rata-rata bank syariah di Indonesia
shariah. Hal tersebut untuk memastikan bahwa menunjukkan tingkat kesehatan terhadap
bank syariah tidak hanya berorientasi pada prinsip syariah yang lebih baik dibandingkan
keuntungan saja, namun memikirkan aspek dengan bank syariah yang ada di Jordania.
lainnya sesuai dengan tujuan awal Penelitian ini menggunakan konsep
terbentuknya bank syariah tersebut. Apabila maqashid shariah menurut Abdul Majid
kinerja dari perbankan syariah dan perbankan Najjar, dimana menyediakan sebuah konsep
konvensional diukur dengan menggunakan maqashid shariah yang lebih luas dan efektif
indikator yang sama, maka akan terdapat nilai- dengan membaginya dalam empat objektif dan
nilai yang tidak sesuai. Hal ini dikarenakan delapan elemen seperti yang digambarkan pada
perbankan syariah memiliki objek pengukuran Tabel 1 (Bedoui 2012).
yang lebih luas dari perbankan konvensional.

Tabel 1
Konsep Maqashid Shariah Menurut Abdul Majid Najjar
Tujuan Kunci Akibat
(i) Mengamankan Nilai Kehidupan a. Iman
Manusia b. Hak Asasi Manusia
(ii) Mengamankan Diri a. Diri Sendiri
Manusia b. Kecerdasan
(iii) Mengamankan Masyarakat a. Keturunan
b. Entitas Manusia
(iv) Mengamankan Lingkungan a. Harta
b. Lingkungan Hidup
Sumber: Bedoui (2012)

Penelitian tentang pengukuran kinerja kinerja perbankan syariah yang dikembangkan


bank syariah menggunakan maqashid shariah berdasarkan prinsip maqashid shariah dengan
index diantaranya dilakukan oleh Mohammed tujuan agar ada sebuah pengukuran bagi bank
et al. (2009) yang merumuskan sebuah syariah yang sesuai dengan tujuannya.
pengukuran yang berguna untuk mengukur
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 184

Pada penelitian sebelumnya mengenai muncul bersama biaya (al kharaj bi al


pengukuran kinerja perbankan syariah, konsep dhaman), dan untung muncul bersama risiko
maqashid shariah yang digunakan adalah (al ghunmu bi al ghurmi).
konsep yang dikemukakan oleh Abu Zahrah.
Namun, pada penelitian ini penulis Kinerja Perbankan Syariah
menggunakan konsep maqashid shariah yang Kinerja atau performance menurut
dikemukakan oleh Abdul Majid Najjar. Konsep Kamus Istilah Akuntansi (2003, 215) adalah
ini menggunakan indikator yang lebih luas dan suatu istilah umum yangdigunakan untuk
efektif, sehingga memungkinkan penulis untuk sebagian atau seluruh tindakan aktivitas dari
melihat secara lebih rinci mengenai peran suatu organisasi pada suatu periode, sering
perbankan syariah baik aspek keuangan dengan referensi pada sejumlah standar seperti
maupun aspek sosialnya. biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, suatu
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau
Negara Indonesia memiliki kinerja terbaik yaitu akuntabilitas manajemen dan semacamnya.
sebesar 46,22%, dikuti dengan Negara Kinerja bank secara umum merupakan
Malaysia sebesar 43,15%, Negara Brunei gambaran prestasi yang dicapai oleh bank
Darusalam sebesar 37,54%, Negara Thailand dalam operasionalnya. Kinerja keuangan bank
sebesar 17,51%, dan Negara Filipina sebesar merupakan gambaran kondisi keuangan bank
1,12%. pada suatu periode tertentu baik mencakup
aspek penghimpunan dana maupun penyaluran
dananya.
TELAAH LITERATUR Pengukuran kinerja pada bank syariah
kebanyakan menggunakan pengukuran yang
Prinsip Perbankan Syariah disamakan dengan bank konvensional yaitu
Bank syariah dalam menjalankan dengan menghitung rasio CAMELS (Capital,
operasionalnya, berpedoman pada prinsip- Asset, Management, Earning, Liquidity,
prinsip yang sesuai dengan syariah. Landasan Sensitivity of Market Risk). Apabila kita
syariah, yang meliputi sumber-sumber otentik kembalikan kepada konsep tujuan perbankan
dalam Islam menjadi rujukan dalam syariah, seharusnya pengukuran yang
pengambilan hukum dan dalil-dalil agama. digunakan untuk mengukur kinerja perbankan
Landasan syariah Islam meliputi Alquran, syariah lebih spesifik dan diarahkan kepada
Sunnah, Ijtihad (Fiqh). tujuan yang ingin dicapai berdasarkan prinsip
Prinsip syariah merupakan prinsip hukum syariah. Pengukuran kinerja perbankan syariah
Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan juga harus diukur dari segi tujuan syariah
fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang (maqashid shariah), sehingga dapat diketahuai
memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa apakah kinerja perbankan tersebut atau aktivitas
di bidang syariah. Menurut Nurhayati dan muamalah yang dijalankan sudah sesuai dengan
Wasilah (2015), prinsip keuangan Islam nilai dan prinsip syariah.
(perbankan syariah) sebagaimana yang diatur
dalam Alquran dan Sunnah adalah pelarangan Maqashid Shariah Index
riba, pembagian risiko, menganggap uang Maqashid shariah merupakan kata
sebagai modal potensial, larangan melakukan majemuk yang tergabung dari kata maqashid
kegiatan spekulatif, kesucian kontrak dan dan shariah. Secara bahasa maqashid
aktivitas harus sesuai syariah. Jadi, prinsip merupakan bentuk jamak (plural) dari kata
keuangan syariah mengacu kepada prinsip maqashid yang berarti tujuan. Adapun
rela sama rela (antaraddim minkum), tidak ada pengertian syariah adalah segala sesuatu yang
pihak yang menzalimi dan dizalimi (la telah diterapkan dan dijelaskan oleh Allah
tazhlimuna wa la tuzhlamun), hasil usaha kepada hamba-Nya yang berkaitan dengan
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 185

masalah hukum (Shidiq 2009). Menurut ilmu Dalam keturunan, menerapkan 4 indikator
syariat, al- maqashid dapat menunjukkan indeks kuantitatif (Hameed et al. 2004)
beberapa makna yaitu seperti al-hadad untuk mengukur seberapa baik lembaga
(tujuan), al-garad (sasaran), al- matlub (hal yang memenuhi kebutuhan pemegang
yang diminati) atau al-gayah (tujuan akhir) kepentingan untuk menghapuskan faktor
dari hukum Islami (Audah 2013). seperti ketakutan dan konflik-konflik
Para ulama memiliki pandangan yang (Chapra 2008).
berbeda-beda dalam mengklasifikasikan 4. Mengamankan Lingkungan
maqashid/tujuan dari syariah. Zahrah (1958) Tujuan terakhir, menjaga lingkungan
mengklasifikasikan bahwa hukum-hukum meliputi 2 dimensi yaitu
dalam syariat Islam dibagi menjadi dalam tiga kekayaan dan ekologi. Dimensi kekayaan
tujuan: (1) Tahdhib al-Fard (Educating tahe mengadopsi analisis CAMEL (Jaffar dan
individual); (2) Iqamah al-`Adl (Establishing Marnavi 2011). Menurut Hameed et
justice); dan (3) Jalb al-Maslahah (Promotion al. (2004) indikator untuk dimensi
of public interest). ekologi menyarankan menilai komitmen
Konsep maqashid shariah yang dalam isu-isu lingkungan dengan menghitung
dikemukakan Abdul Majid Najjar merupakan nilai sumbangan untuk lingkungan
konsep maqashid shariah yang lebih luas dan melalui sumbangan total.
efektif dengan membaginya dalam empat
objektif dan delapan elemen yaitu (Bedoui Kerangka Pemikiran
2012): Berdasarkan landasan teori yang
1. Mengamankan Nilai Kehidupan Manusia dijabarkan di atas, kerangka dari penelitian
Dalam membangun tujuan pertama, yang menggambarkan pengukuran kinerja
setiap akibat ini didistribusikan ke dalam perbankan syariah di kawasan Asia Tenggara
beberapa elemen-elemen ukurannya, dan berdasarkan teori Al-Maqashid Al-Shariah.
indikator atau aspek pengungkapan sesuai Teori Al-Maqashid Al-Shariah yang digunakan
dengan konsep-konsep yang diperkenalkan adalah konsep maqashid shariah Index yang
oleh Mohammed et al. (2008), Haniffa & dikemukakan oleh Abdul Majid Najjar.
Hudaib (2007), dan Hameed et al. (2004). Berdasarkan teori tersebut, pengukuran kinerja
2. Mengamankan Diri Manusia perbankan syariah diukur dari segi maqashid
Pada tujuan kunci shariah atau tujuan syariahnya yang dijabarkan
kedua, mengamankan diri manusia, terdapat menjadi empat objektif dan delapan elemen.
2 akibat (diri manusia dan kecerdasan) Objektif pertama pada konsep tersebut
yang diambil dari Mohammed et al. (2008). adalah mengamankan nilai kehidupan manusia
Dimensi diri manusia memiliki sebuah dimana dibagi menjadi dua elemen, yaitu iman
indikator untuk mengukur kontribusi dan hak asasi manusia. Pada objektif kedua,
perbankan syariah dalam pemberdayaan yaitu mengamankan diri manusia dibagi
ekonomi sektor riil. Menurut Aizenman et menjadi dua elemen, yaitu diri sendiri dan
al. (2011), pembiayaan sektor keuangan kecerdasan. Pada objetif ketiga, yaitu
(termasuk asuransi dan real estate) harus mengamankan masyarakat dibagi menjadi dua
dikeluarkan untuk melakukan perhitungan. elemen, yaitu keturun dan entitas manusia. Pada
Dimensi kecerdasan meliputi 4 indikator objektif keempat, yaitu mengamankan
untuk mengukur alokasi dana dalam lingkungan dibagi menjadi dua elemen, yaitu
mendidik individu. harta dan lingkungan hidup. Skema kerangka
3. Mengamankan Masyarakat pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.
Tujuan ketiga mengamankan
masyarakat terdiri dari 2 dimensi.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 186

Perbankan Syariah di
Asia Tenggara

Pengukuran Kinerja menggunakan


Maqashid Shariah Index (Konsep Abdul
Majid Najjar)

Mengamankan Nilai Mengamankan Mengamankan Mengamankan


Kehidupan Manusia Sumber:
Diri Data diolahMasyarakat
Manusia (2016) Lingkungan

- Iman - Diri Sendiri - Keturunan - Harta


- Hak Asasi - Kecerdasan - Entitas - Lingkungan
Manusia Manusia Hidup
Gambar 1
Skema Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN penelitian, terdapat kriteria yang harus dipenuhi


yaitu bank syariah yang terdaftar dan masih
Jenis Penelitian aktif sebagai bank syariah pada tahun serta
Jenis penelitian ini adalah penelitian telah menyampaikan dan mempublikasikan
deskriptif kuantitatif menggunakan konsep laporan keuangan tahunan secara konsisten
maqashid shariah index dengan pendekatan selama kurun waktu tahun 2011-2015.
studi empiris. Menurut Hidayatsyah (2010, Berdasarkan kriteria di atas, objek
75), penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang terpilih dari enam negara di
penelitian yang memungkinkan peneliti untuk kawasan Asia Tenggara berjumlah 26 bank
mendapatkan pemahaman yang luas terhadap syariah. Bank syariah tersebut terdiri dari 11
objek penelitian pada suatu saat tertentu. bank syariah di negara Indonesia, 15 bank
Unit analisis penelitian ini menggunakan syariah di negara Malaysia, dan masing-masing
kelompok perbankan syariah (Islamic bank), satu bank syariah di negara Brunei Darusalam,
yaitu Bank Umum Syariah (BUS) yang Thailand, dan Filipina. Daftar nama bank
terdaftar di Bank Sentral masing-masing syariah yang menjadi objek penelitian dapat
negara di kawasan Asia Tenggara tahun 2011- dilihat pada Lampiran 1.
2015. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data laporan keuangan (annual Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
report) perbankan syariah yang terdaftar di Penelitian ini menggunakan data
Bank Sentral masing-masing negara di sekunder, yang berupa laporan keuangan
kawasan Asia Tenggara tahun 2011-2015. perbankan syariah yang terdaftar di Bank
Sentral masing-masing negara di kawasan Asia
Objek Penelitian Tenggara tahun 2011-2015. Teknik
Objek dari penelitian ini merupakan pengumpulan data dilakukan dengan cara
perbankan syariah yang terdapat di kawasan dokumentasi serta melakukan penelusuran
Asia Tenggara. Dalam memilih objek
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 187

𝑛
pada laporan tahunan perbankan syariah yang
menjadi objek penelitian. 𝑉 (𝐴𝑖) = 𝑉𝑖 = ∑ 𝑊𝑗 𝑉𝑗 (𝑋𝑖𝑗), 𝑖, … , 𝑚
𝑗=1
Metode Maqashid Shariah Index
Penelitian ini menggunakan metode dimana:
kuantitatif yang disebut dengan SAW (Simple Vi = Nilai dari setiap dimensi
Additive Weighting) yang mengharuskan Wj = Bobot untuk setiap elemen
mengambil keputusan untuk menentukan Vj (Xij) = Rasio kinerja untuk setiap
bobot setiap atribut. Total nilai untuk setiap elemen
variabel diperoleh dengan menjumlahkan
hasil perbandingan antara peringkat atribut Setelah nilai perkalian diperoleh, maka
dalam sebuah variabel dengan bobot masing- akan dilakukan perhitungan maqashid shariah
masing atribut (Antonio et al. 2012). index secara umum terhadap kinerja perbankan
Perhitungan kinerja bank syariah dilakukan syariah menggunakan vector penjumlahan
dari berbagai aspek dengan menggunakan (Bedoui, 2012). Dilanjutkan melakukan
pendekatan MADM (Multiple Attribute penentuan peringkat bank syariah dengan
Decision Making). menjumlahkan total seluruh indikator kinerja
Pengukuran kinerja dengan maqashid dari empat variabel maqashid shariah index.
shariah index pernah dikembangkan oleh
beberapa ahli di bidang fiqh, perbankan
syariah dan ekonomi syariah. Kemudian HASIL PENELITIAN DAN
mereka menentukan rasio kinerja yang tepat PEMBAHASAN
sekaligus menetapkan bobot untuk setiap
komponen rasio tersebut. Untuk lebih Hasil Penelitian
jelasnya, metode pengukuran kinerja Seperti yang dijelaskan pada objek
maqashid shariah dapat dilihat pada penelitian, penelitian ini akan mengukur
Lampiran 2. kinerja dari perbankan syariah di Asia
Pada penelitiann ini prosedur awal yang Tenggara yaitu pada Negara Indonesia,
dilakukan adalah menghitung rata-rata selama Malaysia, Brunei Darusalam, Thailand, dan
5 tahun penelitian dari setiap indikator dengan Filipina yang berjumlah 25 bank syariah
metode kuantitatif. Sedangkan untuk indikator menggunakan maqashid shariah index. Untuk
dengan metode kualitatif berupa keseluruhan kinerja dari perbankan syariah di
pengungkapan dalam laporan keuangan, Asia Tenggara, dapat dilihat pada Tabel 2.
pendekatan penilaian berasal dari penelitian Bank syariah di Negara Indonesia memiliki
Haniffa dan Hudaib (2007) yaitu nilai 1 kinerja terbaik dengan nilai maqashid shariah
apabila pengungkapan dilakukan dan nilai 0 index sebesar 46,22%, diikuti dengan negara-
apabila pengungkapan tidak dilakukan. negara di kawasan Asia tenggara lainnya yaitu
Langkah yang dilakukan selanjutnya Malaysia, Brunei Darusalam, Thailand, dan
adalah melakukan perkalian antara bobot Filipina.
dari setiap variabel dengan nilai rata-rata Nilai untuk setiap elemen serta skor
untuk setiap indikator. Bobot untuk masing- keseluruhan untuk masing-masing bank
masing elemen penelitian dapat dilihat pada syariah dapat dilihat pada Tabel 3. Negara
Lampiran 3. Indonesia mendapat nilai tertinggi untuk
Secara matematis, model perhitungan kelima elemen yaitu iman, hak asasi manusia,
indikator kinerja untuk menghasilkan nilai dari entitas manusia, harta, dan lingkungan.
masing-masing dimensi sesuai dengan konsep Negara Malaysia yang menduduki posisi
SAW dan metode MADM (Yoon and Hwang kedua mendapat nilai tertinggi pada elemen
1955) adalah sebagai berikut: diri sendiri, sedangkan Negara Brunei
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 188

Darusalam yang menduduki posisi ketiga yaitu hak asasi manusia, keturunan, dan
mendapatkan nilai tertinggi pada tiga elemen entitas manusia.

Tabel 2
Kinerja Perbankan Syariah secara Keseluruhan per Negara
Maqashid Shariah Jumlah
Negara Peringkat Bank
Index Sampel
Indonesia 46,22% 8 1
Malaysia 43,15% 15 2
Brunei Darusalam 37,54% 1 3
Thailand 17,51% 1 4
Filipina 1,12% 1 5
Rata-Rata
5,6% 26
tertimbang

Tabel 3
Maqashid Shariah Index
Iman Hak
Diri Entitas Lingkungan Kinerja
Asasi Kecerdasan Keturunan
Manusia
Harta Hidup Keseluruhan
Manusia Sendiri
Indonesia
PT Bank
1. Muamalat 95,57% 100% 26,48% 7,77% 11,85% 66,67% 38,19% 2,40% 43,62%
Indonesia
PT Bank
2. Syariah 100% 100% 21,24% 1,45% 11,07% 66,68% 38,54% 52,85% 48,98%
Mandiri
PT Bank
3. Syariah Mega 93,96% 100% 39,17% 0,17% 9,69% 66,68% 48,62% 0% 44,79%
Indonesia
PT Bank
4. 81,25% 100% 13,45% 1,48% 12,86% 66,67% 45,36% 50% 46,38%
Syariah BRI
PT Bank
5. Syariah 70,22% 100% 22,43% 1,47% 12,51% 66,67% 42,76% 50% 45,76%
BUKOPIN
PT Bank
6. 97,59% 100% 28,77% 1,06% 13,14% 66,67% 36,08% 50% 49,16%
Panin Syariah
PT BCA
7. 78,75% 100% 53,11% 0,92% 17,26% 66,67% 37,24% 0% 44,24%
Syariah
PT Bank
8. 100% 100% 0% 3,13% 14,32% 66,68% 40,78% 50% 46,86%
Syariah BNI
Malaysia

Affin Islamic
1. 75,00% 100% 91,05% 0,28% 31,38% 66,68% 38,61% 0% 50,38%
Bank Berhad
Al Rajhi
Banking &
2. Investment 75,00% 100% 94,87% 0,88% 13,95% 66,67% 35,80% 0% 48,40%
Corporation
Berhad
Alliance Bank
3. Islamic 50% 100% 88,72% 1,38% 26,36% 66,67% 22,81% 0% 44,49%
Berhad
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 189

AmIslamic
4. 54,72% 100% 97,96% 1,08% 22,35% 66,67% 39,35% 0% 47,77%
Bank Berhad
Asian Finance
5. 25,00% 0% 76,85% 0,20% 15,94% 0% 17,81% 0% 16,98%
Bank Berhad
Bank
Muamalat
6. 75,00% 100% 94,94% 1,24% 17,39% 66,68% 43,00% 0% 49,78%
Malaysia
Berhad
Bank Islam
7. Malaysia 75,00% 100% 97,18% 2,86% 21,47% 66,67% 41,77% 50,24% 56,90%
Berhad
CIMB Islamic
8. 35,70% 100% 100% 1,14% 16,48% 0% 36,07% 0% 36,17%
Bank Berhad
HSBC
Amanah
9. 84,68% 100% 94,69% 2,83% 11,92% 33,33% 40,45% 50% 52,24%
Malaysia
Berhad
Hong Leong
10. Islamic Bank 52,65% 100% 100% 1,20% 24,60% 33,33% 38,73% 50% 50,06%
Berhad
Kuwait
Finance
11. House 76,69% 100% 75,27% 0,89% 12,51% 0% 38,99% 0% 38,04%
(Malaysia)
Berhad
Maybank
12. Islamic 53,80% 100% 0% 2,34% 24,95% 66,67% 39,82% 50% 42,20%
Berhad
OCBC Al-
13. Amin Bank 76,08% 100% 96,03% 0,65% 11,96% 33,33% 42,44% 0% 45,06%
Berhad
RHB Islamic
14. 79,70% 100% 30,78% 1,07% 16,08% 33,33% 37,63% 0% 37,32%
Bank Berhad
Standard
Chartered
15. Bank 53,94% 100% 93,47% 1,46% 15,36% 0% 40,75% 0% 38,12%
Malaysia
Berhad
Brunei Darusalam
Bank Islam
1. Brunei 75,27% 100% 0% 0,73% 21,97% 66,68% 35,65% 0% 37,54%
Darusalam
Thailand
Islamic Bank 17,51%
1. 0% 0% 100% 0% 14,09% 0% 25,97% 0%
of Thailand
Filipina
Al-Amanah
1,12%
1. Islamic Bank 0% 0% 0% 0,02% 7,51% 0% 1,42% 0%
of Philipines

Pembahasan berbeda dengan pengukuran kinerja perbankan


Seperti yang telah disampaikan pada latar syariah yang selama ini dilakukan, yaitu tidak
belakang, penelitian ini bertujuan untuk hanya melihat tinggi rendahnya nilai
mengukur kinerja perbankan syariah di profitabilitas seperti yang dilakukan perbankan
kawasan Asia Tenggara dengan menggunakan konvensional, namun juga mempertimbangkan
maqashid shariah index. Pengukuran kinerja aspek-aspek syariah yang mendasari
menggunakan konsep maqashid shariah index terbentuknya bank syariah itu sendiri.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 190

Teori maqashid shariah index yang yaitu iman dan hak asasi manusia;
digunakan adalah konsep yang dikemukakan mengamankan diri manusia dibagi menjadi dua
oleh Abdul Majid Najjar di mana menyediakan elemen, yaitu diri sendiri dan kecerdasan;
sebuah konsep maqashid shariah yang lebih mengamankan masyarakat dibagi menjadi dua
luas dan efektif dari konsep sebelumnya yang elemen, yaitu keturunan dan entitas manusia;
dikemukakan oleh Abu Zahrah. Berdasarkan mengamankan lingkungan dibagi menjadi dua
teori tersebut, pengukuran kinerja perbankan elemen, yaitu harta dan lingkungan hidup.
syariah diukur dari segi maqashid shariah atau Tabel 4 menunjukkan nilai rata-rata
tujuan syariahnya yang dijabarkan menjadi tertimbang untuk setiap elemen maqashid
empat objektif: mengamankan nilai kehidupan shariah index pada masing-masing negara yang
manusia di mana dibagi menjadi dua elemen, menjadi objek penelitian.

Tabel 4
Nilai Rata-Rata tertimbang per Elemen Maqashid Shariah Index
Jumlah Hak
Bank Diri Entitas Lingkungan
No. Sampel Iman Asasi Kecerdasan Keturunan Harta
Syariah Sendiri Manusia Hidup
Manusia
1 Indonesia 8 3,45% 3,85% 0,98% 0,08% 0,49% 2,56% 1,57% 1,23%

2 Malaysia 15 2,42% 3,59% 3,16% 0,05% 0,72% 1,54% 1,42% 0,51%


Brunei
3 1 2,90% 3,85% 0,00% 0,03% 0,85% 2,56% 1,37% 0,00%
Darusalam
4 Thailand 1 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,54% 0,00% 0,99% 0,00%

5 Filipina 1 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,28% 0,00% 0,05% 0,00%

Rata-Rata 1,75% 2,26% 0,83% 0,03% 0,42% 1,33% 0,88% 0,35%

Tujuan Maqashid Shariah yang Pertama Pada elemen kedua, yaitu hak asasi
(Mengamankan Nilai Kehidupan Manusia) manusia terbagi dalam beberapa dimensi, yaitu
Pada tujuan pertama maqashid shariah untuk melihat apakah perusahaan telah
index terbagi atas dua elemen utama dan terbagi melaksanakan tata kelola perusahaannya
dalam beberapa dimensi. Kedua elemen utama dengan baik dari aspek produk yang bebas
tersebut adalah iman dan hak asasi manusia. bunga, karyawan, direksi, komite, SSB, dan
Pada elemen pertama yaitu iman, negara aspek lainnya. Untuk elemen hak asasi manusia
Indonesia mendapatkan nilai tertinggi yaitu negara Indonesia dan Brunei Darusalam
sebesar 3,45%, pada peringkat kedua adalah mendapatkan nilai tertinggi yaitu sebesar
negara Brunei Darusalam sebesar 2,90%, 3,85%, diikuti oleh negara Malaysia sebesar
diikuti oleh negara Malaysia sebesar 2,42%, 3,59%, sedangkan negara Thailand dan Filipina
sedangkan negara Thailand dan Filipina mendapatkan nilai sebesar 0%. Hal ini
mendapatkan nilai sebesar 0%. Dari nilai rata- menunjukkan bahwa sebagai institusi keuangan
rata tertimbang keseluruhan sampel yang menjalankan aktivitasnya berlandaskan
menunjukkan bahwa bank syariah mulai prinsip syariah, bank syariah harus memastikan
memastikan bahwa mereka telah menyediakan bahwa segala aktivitas yang dilakukannya telah
produk perbankan yang murah kepada sesuai dengan tujuan syariah dalam memastikan
nasabahnya serta menunjukkan komitmen dari terjaminnya hak asasi dari para nasabahnya
perbankan syariah dalam menjalankan kegiatan terutama untuk menyediakan produk yang
operasionalnya sesuai dengan prinsip syariah bebas bunga, serta memastikan terjaminnya hak
yang telah ditentukan. para karyawan, direksi, komite, SSB, dan aspek
lainnya.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 191

Tujuan Maqashid Shariah yang Kedua kualitas dari generasi penerus nantinya serta
(Mengamankan Diri Manusia) karyawanlah yang menjalankan segala proses
Pada tujuan yang kedua yaitu kegiatan operasional yang dilakukan oleh bank
mengamankan diri manusia, terbagi atas dua syariah, sehingga kualitas dari karyawan dapat
elemen yaitu diri sendiri dan kecerdasan. Pada mempengaruhi baik atau tidak kinerja dari
elemen diri sendiri akan dilihat bagaimana karyawan tersebut. Dalam hal meningkatkan
kontribusi dari perbankan syariah kepada kesadaran masyarakat terhadap eksistensi dari
masyarakat dengan memberikan pembiayaan bank syariah, menunjukkan bahwa bank syariah
yang tidak hanya pada sektor keuangan namun juga telah mengajak manusia untuk berubah
juga pada sektor riil. Investasi pada sektor riil menuju kearah yang lebih baik, yaitu dengan
dapat dilihat pada pembiayaan yang diberikan menggunakan jasa dari perbankkan syariah,
oleh perbankan syariah pada sektor pertanian, yang pada dasarnya telah terhindar dari hal-hal
perikanan, pertambangan, dan sektor lainnya yang mengandung unsur negatif seperti riba
yang dapat membantu masyarakat dalam serta telah sesuai dengan prinsip syariah.
menjalankan usahanya. Namun, jumlah
pembiayaan pada sektor riil juga dapat Tujuan Maqashid Shariah yang Ketiga
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan (Memelihara Masyarakat)
geografis dari masing-masing negara. Untuk Untuk tujuan ketiga yaitu memelihara
elemen diri sendiri, nilai tertinggi diperoleh masyarakat terbagi atas dua elemen yaitu
negara Malaysia yaitu sebesar 3,16%, diikuti keturunan dan entitas manusia. Rasio Islamic
oleh negara Indonesia sebesar 0,98%, Quantitative Index Equitable Distribution
sedangkan negara Brunei Darusalam, Thailand digunakan untuk melihat kontribusi dari
dan Filipina mendapatkan nilai sebesar 0%. perbankan syariah pada elemen keturunan.
Persentase tersebut menunjukkan bahwa Rasio Islamic Quantitative Index Equitable
sebagian besar pembiayaan yang dilakukakan Distribution dihitung untuk melihat kewajiban
bank syariah di Malaysia disalurkan pada sektor perusahaan dalam mensejahterakan masyarakat,
riil, sedangkan bank syariah di Indonesia masih karyawan, dan pemegang saham, sehingga
memiliki persentase yang rendah apabila kesejahteraan dari keturunannya pun terjamin.
dibandingkan dengan Malaysia. Hal tersebut secara langsung juga
Pada elemen kecerdasan, akan dilihat mempengaruhi eksistensi dan perkembangan
seberapa besar kepedulian bank syariah dalam dari perbankan syariah dimasa depan.
meningkatkan pengetahuan dan pendidikan Untuk elemen keturunan, negara Brunei
karyawannya serta dalam meningkatkan Darusalam mendapatkan nilai tertinggi yaitu
kesadaran masyarakat terhadap kehadiran sebesar 0,85%, pada peringkat kedua adalah
perbankan syariah. Untuk elemen kecerdasan, negara Malaysia sebesar 0,72%, diikuti negara
negara Indonesia mendapatkan nilai tertinggi Indonesia sebesar 0,49%, sedangkan negara
yaitu sebesar 0,08%, pada peringkat kedua Thailand sebesar 0,54% dan Filipina
adalah negara Malaysia sebesar 0,05%, diikuti mendapatkan nilai sebesar 0,28%.
negara Brunei Darusalam sebesar 0,03%, Pada elemen entitas sosial, dibagi atas
sedangkan negara Thailand sebesar 0% dan beberapa dimensi yaitu pembagian kembali
Filipina mendapatkan nilai sebesar 0%. Apabila pendapatan dan harta, pembangunan dan sosial,
dilihat dari persentase yang diperoleh bank serta indikator sosial. Untuk elemen entitas
syariah di masing-masing negara di Asia sosial negara Indonesia dan Brunei Darusalam
Tenggara, dapat dilihat bahwa bank syariah mendapatkan nilai tertinggi yaitu sebesar
telah melakukan kontribusi terhadap 2,56%, diikuti oleh negara Malaysia sebesar
peningkatan kecerdasan baik masyarakat umum 1,54%, sedangkan negara Thailand dan Filipina
maupun para karyawan. Hal ini sangat penting mendapatkan nilai sebesar 0%. Pada elemen ini
dilakukan guna meningkatkan mutu dan masyarakat akan mengetahui bagaimana bank
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 192

syariah melaksanakan tanggung jawabnya atas SIMPULAN


dana zakat, sedekah, dan dana kebajikan baik
dari jumlah dana, sumber dana, kegunaan atau Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
penerimaan manfaat dana, dan pengesahan SSB data yang telah dibahas sebelumnya, maka
atas dana tersebut. kesimpulan secara keseluruhan yang dapat
Menurut hasil persentase diatas, bank diambil dari penelitian ini adalah pengukuran
syariah di negara Brunei Darusalam, Indonesia, kinerja menggunakan pendekatan maqashid
dan Malaysia sudah menjalankan kewajibannya shariah index merupakan aspek penting dalam
dalam melaporkan tanggung jawabnya terhadap pengembangan hukum Islam. Hal ini dapat
pembagian kembali pendapatan dan harta, dijadikan jawaban mengenai bagaimana cara
pembangunan dan sosial, serta indikator sosial. melakukan pengukuran kinerja perbankan
Sedangkan negara thaiand dan Filipina belum syariah yang tidak terbatas pada pengukuran
memenuhi kewajibannya sebagai bank syariah dengan rasio keuangan saja namun adanya
dalam hal memelihara entitas sosial. pengembangan pada pengukuran fungsi
sosialnya, serta untuk menunjukkan bahwa
Tujuan Maqashid Shariah yang Keempat hukum Islam dapat beradaptasi dengan
(Memelihara Lingkungan) perubahan-perubahan sosial yang terjadi di
Untuk tujuan keempat yaitu memelihara masyarakat.
lingkungan terbagi atas dua elemen yaitu harta Pengukuran kinerja dengan menggunakan
dan lingkungan. Pada elemen harta, terbagi atas pendekatan maqashid shariah index di negara
enam dimensi yang mencakup beberapa aspek Asia Tenggara menunjukkan bahwa walaupun
keuangan yaitu pengembalian yang adil, perbankan syariah mengalami perkembangan
kecukupan modal, kualitas aset, kualitas yang cukup pesat, namun perbankan syariah
manajemen, kemampuan pendapatan, dan tidak melupakan tanggung jawab sosialnya
likuiditas. Untuk elemen ini, negara Indonesia kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
mendapatkan nilai tertinggi yaitu sebesar hasil pengukuran yang menunjukkan angka
1,57%, pada peringkat kedua adalah negara yang cukup tinggi pada beberapa elemen
Malaysia sebesar 1,42%, diikuti negara Brunei pengukuran.
Darusalam sebesar 1,37%, negara Thailand Secara rata-rata keseluruhan objek
sebesar 0,99% dan Filipina mendapatkan nilai penelitian, pada perbankan syariah di Negara
sebesar 0,05%. Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darusalam,
Pada elemen kedua yaitu lingkungan, tidak terdapat perbedaan yang terlalu
terbagi atas dua dimensi yaitu indikator signifikan, yaitu hanya sebesar 3-5% untuk
lingkungan dan kontribusi untuk lingkungan. kinerja secara keseluruhan, sedangkan
Seperti yang diketahui, segala aktivitas atau perbedaan yang sangat signifikan terdapat pada
kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan Negara Brunei Darusalam, Thailand, dan
baik dan sesuai yang diharapkan bergantung Filipina, yaitu sebesar 15-20% untuk kinerja
pada seberapa besar lingkungan sekitar secara keseluruhan.
mendukung aktivitas tersebut. Hal tersebut Secara umum, perbankan syariah di
seharusnya mendorong bank syariah untuk Negara indonesia mendapatkan nilai terbaik
melakukan kontribusi terhadap lingkungan diantara empat perbankan syariah lainnya
sekitar, yaitu tempat di mana manusia dengan nilai rata-rata 46,22%, pada posisi
menjalankan segala aktivitasnya. Untuk elemen kedua adalah negara Malaysia dengan nilai
ini, negara Indonesia mendapatkan nilai rata-rata 43,15%, disusul dengan Negara Brunei
tertinggi yaitu sebesar 1,23%, pada peringkat Darusalam dan Thailand sebesar 37,54 dan
kedua adalah negara Malaysia sebesar 0,51%, 17,51% dan yang mendapat nilai terendah
sedangkan negara Brunei Darusalam, Thailand, adalah Negara Filipina yaitu sebesar 1,12%.
Filipina mendapatkan nilai sebesar 0%.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 193

DAFTAR PUSTAKA via Communication in Annual Reports.


Journal of Business Ethics, 76: 97-116.
Aizenman J., B. Pinto and V. Sushko. 2011. Hidayatsyah. 2010. Pengantar Umum
Financial Sector Ups and Downs and Metodologi Penelitian Pendidikan
the Real Sector. The World Bank: Pendekatan Verivikatif. Pekanbaru:
Policy Research Working Paper, Suska Pres.
5860:1-38. Islamic Financial Service Board. 2015. Islamic
Aliminsyah & Padji. 2003. Kamus Istilah Financial Service Industry Stability
Akuntansi. Bandung: CV. YRANA Report 2015. Kuala Lumpur, Malaysia:
WIDYA. Bank Negara Malaysia.
Antonio, M. S., Y. D. Sanrego, and M. Taufiq. Jaffar, M. and I. Manarvi. 2011. Performance
2012. An Analysis of Islamic Banking Comparison of Islamic and
Performance: Maqashid Index Conventional Banks in Pakistan. Global
Implementation in Indonesia and Journal of Management and Business
Jordania. IIUM Institute of Islamic Research, 11(1):61-66.
Banking and Finance. Journal of Khair, E. 2008. Saatnya Islam Membuktikan
Islamic Finance, 1(1). Diri. Diunduh tanggal 23 Oktober
Audah, J. 2013. Al Maqashid untuk Pemula. 2016,
Yogyakarta: Suka Press. http://soulpence2.rssing.com/chan-
Bedoui, M. H. E. 2012. Shari‘a-based Ethical 3175257/all_p2.html.
Performance Measurement Mohammed M. O., D. A. Razak and F. M.
Framework. Chair for Ethics and Taib. 2008. The Performance
Financial Norm. Universite Paris. Measures of Islamic Banking Based
Chapra, U. 2008. The Islamic Vision of on Maqashid Framework. Makalah
Development in the Light of the Disampaikan pada IIUM International
MaqashidAl - Shariah. Islamic Research Accounting Conference (INTAC IV),
and Training Institute. Jeddah: Islamic Putra Jaya Marroitt, Malaysia, 25
Development Bank. Juni.
EY. 2016. World Islamic Banking <http://www.irep.iium.edu.my>[13/1
Competitiveness Report 2016. Diunduh 0/16].
tanggal 20 September 2016, Mohammed, M. O. and F. M. Taib. 2009.
http://www.ey.com. Testing the Performance Measured
Farida and N. L. Zuliani. 2015. Pengaruh Based on Maqashid Framework
Dimensi Pengembangan Pengetahuan, Shariah (PPMS). Model on 24 Selected
Peningkatan Ketrampilan Baru, dan Islamic and Conventional Bank.
Kesadaran Masyarakat Terhadap Dipublikasikan. Paper. International
Kinerja Maqashid. CAKRAWALA Islamic University of Malaysia (IIUM).
Jurnal Studi Islam, X(1). Nurhayati, S. and Wasilah. 2015. Akuntansi
Hameed, S., A. W., B. Alrazi, M. N. M. Nor Syariah di Indonesia. Edisi Empat.
and S. Pramono. 2004. Alternative Jakarta: Salemba Empat.
Disclosure & Performance Measures Shidiq, G. 2009. Teori Maqashid Syariah
for Islamic Banks. Department of dalam Hukum Islam. Universitas Islam
Accounting. Kuala Lumpur: Sultan Agung, XLIV (188).
International Islamic University The Banker. 2015. Top Islamic Financial
Malaysia. Institution Special Report. Diunduh
Haniffa, R. and M. Hudaib. 2007. Exploring tanggal 12 Sepetember 2016,
the Ethical Identity of Islamic Banks http://www.thebanker.com.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 194

Zahrah, M. A. 1958. Ushul Al-Fiqh. Qahirah (Mesir): Darul Fikri Al-Araby.


Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 195

LAMPIRAN

Lampiran 1
Objek Penelitian
No. Bank Umum Syariah di Indonesia
1 PT Bank Muamalat Indonesia
2 PT Bank Syariah Mandiri
3 PT Bank Syariah Mega Indonesia
4 PT Bank Syariah BRI
5 PT Bank Syariah BUKOPIN
6 PT Bank Panin Syariah
7 PT BCA Syariah
8 PT Bank Syariah BNI
No. Bank Umum Syariah di Malaysia
1 Affin Islamic Bank Berhad
2 Al Rajhi Banking & Investment Corporation Berhad
3 Alliance Bank Islamic Berhad
4 AmIslamic Bank Berhad
5 Asian Finance Bank Berhad
6 Bank Muamalat Malaysia Berhad
7 Bank Islam Malaysia Berhad
8 CIMB Islamic Bank Berhad
9 HSBC Amanah Malaysia Berhad
10 Hong Leong Islamic Bank Berhad
11 Kuwait Finance House (Malaysia) Berhad
12 Maybank Islamic Berhad
13 OCBC Al-Amin Bank Berhad
14 RHB Islamic Bank Berhad
15 Standard Chartered Bank Malaysia Berhad
No. Bank Umum Syariah di S Brunei Darusalam
1 Bank Islam Brunei Darusalam
No. Bank Umum Syariah di Thailand
1 Islamic Bank of Thailand
No. Bank Umum Syariah di Filipina
1 Al-Amanah Islamic Bank of Philipines
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 196

Lampiran 2
Model Pengukuran Kinerja Maqashid Shariah Index
No. Tujuan Kunci Akibat Referensi Referensi Dimension Elemen Indikator (Vj)

Musharakah dan Mudharabah


Maqashid Index 2.
/Total Investasi
Mohammed Menegakkan
Produk yang murah Distribusi Fungsional
et al. (2008) Hukum (D5)

Penghapusan elemen-
1. Iman Maqashid Index 2.
elemen negatif yang
Mohammed Menegakkan Penghasilan bebas bunga/total
memunculkan Produk tanpa bunga
et al. (2008) Hukum (D6) pendapatan
ketidakadilan
Haniffa & Visi dan Misi Komitmen beroperasi dalam
Identitas Etika Philoshopy dan nilai- Pengungkapan
Hudaib prinsip-prinsip Syariah
Index nilai yang mendasari
(2007) Pernyataan
Mengamankan Bebas bunga dan
A. Nilai Kehidupan Haniffa &
Penyelesaian Terakhir - Tidak terlibat dalam kegiatan yang
Hudaib Identitas Etika Produk
Manusia Aspek Produk yang tidak diizinkan
(2007) Index
Dapat Diterima

2. Hak Haniffa &


Identitas Etika
Bebas bunga dan
Kesejahteraan Karyawan
asasi Hudaib Penyelesaian Terakhir - Karyawan
Index
manusi (2007) Aspek Karyawan
a
Indikator tata kelola Direksi (Komposisi Jumlah pertemuan Dewan yang
perusahaan (Keadilan, janji temu, dan Re- diadakan dalam setahun dan
dan transparansi) - janji temu, rapat rincian setiap individu yang hadir
aspek Direksi Board, dan Direktur.
Islamicity
Hameed et
Disclosure
al. (2004) Indikator tata kelola Sedikitnya sekali setahun komite
Indeks
perusahaan (Keadilan, Nominasi dan honor bertemu dengan para auditor
dan transparansi) - Komite Audit external untuk meninjau Laporan
aspek Komite Keuangan

Indikator tata kelola SSB bertemu dengan komite audit


perusahaan (Keadilan, dan/ atau auditor eksternal untuk
SSB
dan transparansi) - meninjau pernyataan keuangan
aspek SSB
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 197

Indikator tata kelola


Pemeliharaan sistem yang efektif
perusahaan (Keadilan,
Orang Lain dari kontrol internal diungkapkan
dan transparansi) -
Aspek Lain
Maqashid Index
3. Diri Mohammed Rasio investasi pada Investasi pada sector riil / total
3.Kepentingan Investasi pada sektor riil
Sendiri et al. (2008) sektor riil investasi
Masyarakat
Hibah Pendidikan / jumlah beban
Dana pendidikan
Peningkatan pengetahuan Beban Pendidikan / jumlah
Penelitian beban
B.
Mengamankan 4. Kecer
Diri Manusia Beban Pelatihan / Jumlah Beban
dasan Menerapkan Pelatihan
keterampilan baru
Menciptakan
Beban Publisitas / jumlah beban
kewaspadaan terhadap Publisitas
bank islam
Qard dan Donasi /(total
Qard dan Donasi
pendapatan – pembayaran zakat
untuk kewajiban
& pajak)
Kewajiban Biaya karyawan/(total
Rasio Islamic kesejahteraan pendapatan – pembayaran zakat
Quantitative Index karyawan &pajak)
Equitable Distribution Kewajiban Dividen untuk pemegang saham
Hameed et al. Islamicity
kesejahteraan /(total pendapatan –
(2004) Disclosure Index
5. Ketur pemegang saham pembayaran zakat & pajak)
unan Laba bersih untuk Laba Bersih / (total pendapatan
Memelihara
kewajiban – pembayaran zakat & pajak)
Masyarakat
Pembagian kembali Zakat / Total Aset
pendapatan dan
harta
C. Mohammed Maqashid Index 3.
Pendapat Pribadi
et al. (2008) Kepentingan

Masyarakat
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 198

6. Entitas
Sosial

Jumlah pembayaran zakat


Sumber zakat
Kegunaan / penerimaan zakat
Jumlah saldo zakat yang tidak
didistribusikan
Alasan saldo zakat
Pengesahan SSB bahwa sumber
dana dan kegunaan zakat telah
dihitung sesuai syariah
Pengesahan SSB bahwa zakat
telah dihitung sesuai syariah
Jumlah zakat yang dibayarkan
individu
Sumber dari amal (sedekah)
Kegunaan amal (sedekah)
Sumber dari Qard al-hasan
Kegunaan dari Qard al-hasan
Kebijakan penyediaan Qard al-
hasan
Kebijakan pada non-pembiayaan
Qard al- hasan
Mendukung organisasi yang
menciptakan peluang kerja yang
bermanfaat bagi masyarakat,
Komunitas
partisipasi pada aktivitas social,
Mensponsori kegiatan masyarakat
yang berkomitmen untuk peran
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 199

social, Konferensi pada ekonomi


Islam
Pernyataan Misi/pernyataan
kebijakan sosial
Hameed et al. Islamicity Objektif kebijakan
Indikator Sosial Tujuan dan sasaran Sosial
(2004) Disclosure Index dan isu lingkungan
Layanan Konsumen
Keterlibatan Masyarakat
Memelihara 7. Harta Mohammed Maqashid Index 2. PER (Profit Equalization
Lingkungan et. al Menegakkan hukum Pengembalian yang Pengembalian yang
Reserve)/Net atau Pendapatan
(2008) (D4) adil adil
Investasi
Kecukupan Modal Struktur Pendanaan Rasio modal aset
Jaffar dan Kualitas Aset Rasio kerugian Penyisihan kerugian/ pinjaman
Marnavi pinjaman total
(2011) CAMEL Efisiensi operasional Biaya Operasi/Pendapatan
Kualitas operasi
Management Tingkat pengembalian Pendapatan bersih/total aset
aset
Kemampuan Tingkat pengembalian Pendapatan bersih/total Ekuitas
Pendapatan Ekuitas
Rasio aset untuk Pinjaman/total aset
pinjaman
Likuiditas
Deposit untuk rasio Produk Simpanan/total aset
aset
Pengungkapan
Hameed et al. Indikator Lingkungan Tujuan kebijakan dan Perlindungan Lingkungan
Islamicity
(2004) Masalah Lingkungan
Index
8. Ekologi Alokasi dana CSR
Kontribusi untuk Donasi ekologi /Qard dan
Rekomendasi Rekomendasi Dengan isu-isu
Lingkungan sumbangan total
lingkungan
Sumber: Bedoui (2012)
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 200

Lampiran 3
Bobot Variabel dalam Maqashid Shariah Index
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Iman Hak Diri
5. Kecerdasan Keturunan Entitas Hart Ekologi
No. Tujuan Kunci Akibat Dimensi
manusi sendiri sosial a
a
Produk yang murah 30% 30% 40%
Penghapusan elemen-
elemen negatif yang
30% 30% 40%
memunculkan
ketidakadilan
Iman Philoshopy dan nilai-
50% 30% 20%
nilai yang mendasari
Bebas bunga dan
Penyelesaian Terakhir
Mengamankan 100%
- Aspek Produk yang
Nilai Kehidupan Dapat Diterima
A.
Manusia Bebas bunga dan
Penyelesaian Terakhir
50% 50%
- Aspek Karyawan
Dapat Diterima
Indikator tata kelola
Hak perusahaan (Keadilan,
100%
manusia dan transparansi) -
aspek Direksi
Indikator tata kelola
perusahaan (Keadilan,
100%
dan transparansi) -
aspek Komite
Indikator tata kelola
perusahaan (Keadilan,
100%
dan transparansi) -
aspek SSB
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal 181 - 201 201

Indikator tata kelola


perusahaan (Keadilan,
100%
dan transparansi) -
Aspek Lain
Investasi pada sektor
Diri Sendiri 50% 50%
riil
Peningkatan
50% 50%
Mengamankan pengetahuan
B. Diri Manusia Menerapkan
50% 50%
keterampilan baru
Kecerdasan
Menciptakan
kewaspadaan terhadap 50% 50%
bank islam
Rasio Islamic
12.5
Keturunan Quantitative Index 12.5% 12.5% 25% 25% 12.5%
%
Equitable Distribution
Memelihara Pembagian kembali
C. 15% 10% 10% 10% 10% 25% 15% 5%
Masyarakat pendapatan dan harta
Entitas Pembangunan dan
sosial 15% 10% 10% 10% 10% 25% 15% 5%
Sosial
Indikator Sosial 15% 15% 15% 55%
Pengembalian yang
Memelihara 100%
D. adil
Lingkungan Harta 100%
Kecukupan Modal
100%
Kualitas Aset

Kualitas Managemen 100%


Kemampuan 100%
Pendapatan
Likuiditas 100%
Indikator lingkungan 30% 70%
Ekologi Kontribusi untuk
30% 70%
Lingkungan
Sumber: Bedoui (2012)

Вам также может понравиться