Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Galih Maygananda Putra
2013730041
Penguji:
dr. Pitut Aprilia Savitri, MKK
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis
mengucapkan terimah kasih kepada dr. Eva Mayasari selaku pembimbing di PKM
Pondok pucung yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
tugas ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
meningkat seiring bertambahnya usia (Sorianoet al, 2011). Di Italia kejadian
artritis gout meningkat dari 6,7 per 1000 penduduk pada tahun 2005
menjadi 9,1 per 1000 penduduk pada tahun 2009 (Rothschild, 2013).
Sedangkan jumlah kejadian artritis gout di Indonesia masih belum jelas
karena data yang masih sedikit. Hal ini disebabkan karena Indonesia
memiliki berbagai macam jenis etnis dan kebudayaan, jadi sangat
memungkinkan jika Indonesia memiliki lebih banyak variasi jumlah
kejadian artritis gout (Talarima et al, 2012). Pada tahun 2009 di Maluku
Tengah ditemukan 132 kasus, dan terbanyak ada di Kota Masohi berjumlah
54 kasus (Talarima et al, 2012). Prevalensi artritis gout di Desa Sembiran,
Bali sekitar 18,9%, sedangkan di Kota Denpasar sekitar 18,2%. Tingginya
prevalensi artritis gout di masyarakat Bali berkaitan dengan kebiasaan
makan makanan tinggi purin seperti lawar babi yang diolah dari daging
babi, betutu ayam/itik, pepes ayam/babi, sate babi, dan babi guling
Hasil survei WHO-ILAR Copcord ( World Health Organization–
International League of Associations for Rheumatology Community
Oriented Program for Control of Rheumatic Disease) di pedesaan Sulawesi
Utara dan Manado menemukan hubungan asam urat menahun dengan pola
konsumsi dan gaya hidup, diantaranya konsumsi alkohol dan kebiasaan
makan makanan kaya makanan kaya purin. Selain itu, kebiasaan minum
obat jenis diuretika (hidroklorotiazide), yaitu obat untuk menurunkan
tekanan darah tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat serum .
2
dimiliki oleh keluarga anggota keluarga untuk menyembuhkan dan menyelesaikan
masalah keluarga. Hal ini dilakukan bila memahami profil dan fungsi keluarga.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 Anamnesis
Keluhan Utama :
nyeri di sendi lutut kaki kiri pada pagi hari setelah bangun tidur sejak ±1
bulan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri sendi pada daerah lutut
kaki kiri sejak 1 bulan yang lalu, nyeri ini dirasakan ketika pagi hari saat baru
bangun tidur. Sendi lutut kaki kanan dan persendian lainnya tidak dirasakan
nyeri. Keluhan ini disertai dengan bengkak dan panas pada lutut kaki kiri dan
sendi jari kaki kiri. Pasien juga mengeluh lutut kaki kirinya kram setiap pagi hari.
Pasien menyangkal adanya kemerahan pada sendi lutut kaki sebelah kiri.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit
jantung.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Ayah Pasien mempunyai keluhan serupa dengan pasien.
4
Riwayat Psikososial :
Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung purin yang dapat
meningkatkan kadar asam uratnya, seperti bayam dan kangkung, kacang-
kacangan, dan juga makanan padang bersantan.
Riwayat Pengobatan :
Pasien belum mendapatkan pengobatan atas penyakit yang dideritanya.
Riwayat Alergi :
Tidak ada riwayat alergi obat maupun makanan
5
Lidah : Tidak ada lidah kotor, tidak hiperemi.
Leher : Inspeksi: Simetris, tidak tampak pembesaran KGB leher
Palpasi: Tidak teraba pembesaran KGB leher serta tidak terjadi
pembesaran kelenjar tiroid.
Thorax
Paru :Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi dinding dada(-)
Palpasi : Vokal fremitus sama di kedua lapang paru
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: Bunyi nafas vesikular +/+, wheezing -/-, rhonki +/+
Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada linea midclavicularis kiri ICS VI
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung reguler, murmur(-), gallop(-)
Abdomen : Inspeksi : Datar, lesi (-), pelebaran vena (-), distensi abdomen (-)
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), pembesaran hepar (-)
Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
Extremitas : Akral hangat, Capillary refill time <2 detik, bengkak ekstremitas bawah
(+) a/r patella Sinistra, nyeri tekan (+)
2.1.5 Resume
Tn W usia 45 tahun dating ke puskesmas pondok pucung dengan keluhan
nyeri pada sendi lutut kaki kiri yang dirasakan pada pagi hari setelah bangun tidur.
Pasien juga mengeluh bengkak pada sendi lutut kaki kirinya dan terasa hangat.
Pasien juga megeluh kram setiap pagi hari pada sendi lutut kaki sebelah kiri.
6
Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya edema a/r patella sinistra, nyeri
tekan (+). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan kadar purin dalam darah
sebesar 10,0mg/dl.
2.1.6 Diagnosis
Arthritis Gout a/r patella sinistra
2.1.7 Penatalaksanaan
1. Non Medikamentosa
Istirahat yang cukup
Diet kadar purin
Berolahraga secara teratur, seperti jalan santai di pagi hari.
2. Medikamentosa
Allupurinol tab 100 mg 1x1
Natrium diclofenac tab 25 mg 3x1
2.1.8 Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad fungsionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
7
2.2 ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
2.2.1 Profil Keluarga
Terdiri dari dua kepala keluarga, dengan komposisi sebagai berikut :
Tabel 1 Anggota keluarga yang tinggal serumah
Kedudukan Keterangan
Nama dalam Jenis Umur Pendi- Pekerjaan Tambahan
Keluarga Kel. dikan
Wahyu Kepala Keluarga (L) 45 SMA Pedagang pasien
(1) tahun
Siti Istri (P) 40 SMP Ibu Rumah Istir pasien
tahun Tangga
Dodi Anak (1) (L) 25 SMK Pedagang Anak Pasien
tahun
Dian Anak (2) (P) 20 SMA Pedagang Anak Pasien
tahun
Genogram
GENOGRAM KELUARGA
Tn. D Nn. D
8
2.2.2 Aspek Perumahan
STATUS KELUARGA
mandi,1 dapur.
lain
1. Aktivitas fisik
membersihkan rumah
9
c. Anak 1 Berdagang dipasar
d. Anak 2
Berdagang pakaian
waktu.
Jawaban
No Indikator Pertanyaan Keterangan
Ya Tidak
A. Perilaku Sehat
Tidak merokok
Persalinan
Imunisasi
Balita di timbang
5 Sarapan pagi √
10
Apakah seluruh anggota Setiap anggota memiliki
aktivitas
Cuci tangan
Sikat gigi
Seluruh anggota keluarga
Apakah anggota keluarga
8 melakukan kebiasaan √
memiliki kebiasaan gosok
menggosok gigi dengan
gigi menggunakan pasta gigi
pasta gigi
Aktivitas fisik/olahraga
B. Lingkungan Sehat
11
Jamban
Rumah memiliki 1 buah
Apakah di rumah tersedia
1 kloset (WC) yang
jamban dan seluruh keluarga √
digabung dengan kamar
menggunakannya
mandi
Di rumah menggunakan
pengetahuan dan
Bebas sampah
SPAL
Lingkungan yang bersih
4 Apakah ada/tersedia SPAL di
tidak ada air limbah yang √
sekitar rumah
menggenang
12
Ventilasi Ukuran ventilasi lebih
√
5 Apakah ada pertukaran udara kurang 1/10 luas lantai
Kepadatan
Pengukuran kepadatan
Apakah ada kesesuaian
6 dimana 1 orang penghuni
rumah dengan jumlah √
membutuhkan 2 x2 x 2
anggota keluarga?
meter
tanah
C. Indikator tambahan
ASI Eksklusif
13
sayur?
Jumlah 15 3
Klasifikasi :
Kesimpulan :
Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab ”Ya” ada 15 pertanyaan yang berarti
identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya masuk dalam
14
2.2.3 Mandala Of Healthy
GAYA HIDUP
- Jarang berolahraga
- Konsumsi
makanan tinggi
purin
PERILAKU LINGKUNGAN
KESEHATAN PSIKOSOSIO-
- Higiens pribadi dan EKONOMI
lingkungan baik - Pendapatan keluarga
sedang
- Kehidupan social baik
FAMILY
Ayah pasien memiliki
keluhan yang sama dengan
pasien.
PELAYANAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
- Jarak rumah ke pelayanan KERJA
kesehatan sedang Tidak ada
- Pasien dan keluarga jarang
pergi ke puskesmas
Tn.W 45 tahun
dengan arthritis gout.
-
LINGKUNGAN
FAKTOR BIOLOGI FISIK
Pasien berusia 45 Tidak ada
tahun permasalahan dalam
lingkungan fisik.
KOMUNITAS
- Pemukiman di lingkungan antar
tetangga tertata rapih
15
2.2.4 Diagnosis Keluarga
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
Keluarga inti Makanan Nyeri sendi Aktivitas
pasien 4 orang kadar tinggi lutut kiri berkurang
Ayah Pasien purin Bengkak
mempunyai Kurang Kram-kram
keluhan serupa. olahraga.
Rumah dihuni
oleh 4 orang
Ventilasi kamar
cukup.
16
2.2.5 Diagnosis Holistik (Multiaksial)
1 Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien datang berobat karena keluhan nyeri sendi pada lutut sebelah kiri.
Pasien datang berobat dengan harapan rasa sakit yang dirasakan dapat
ditemukan keluhan nyeri sendi pada lutut sebelah kiri, terdapat edema
kesehatan pasien)
makanan sehari-hari.
pada lutut sebelah kiri. Pasien datang berobat dengan harapan rasa sakit
17
yang dirasakan dapat berkurang dan sembuh. Pasien memiliki
ditemukan keluhan nyeri sendi pada lutut sebelah kiri, terdapat edema
kurang tentang konsumsi kadar purin yang tinggi. Pasien jarang cek
6. Penatalaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil Keterangan
diharapkan
18
berlebih aktivitas berat
mg 3x1 penjelasan
dokter
sesuai aturan
dan kembali
kontrol.
19
Aspek - Menganjurkan Pasien Saat Keluarga Bersedia
makan dan
kesehtan
- Menganjurkan
keluarga
memberikan
perhatian kepada
pasien
cara
menghentikan
konsumsi
makanan dengan
kandungan purin
seperti contoh
makanan
20
bersantan.
21
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Pada keluarga ini, penyusun mengambil kesimpulan bahwa
pemahaman tentang kesehatan pada pasien ini kurang baik. Keluarga ini
memiliki rumah yang dihuni oleh 4 orang. Pemahaman kesehatan yang kurang
baik terlihat dari gaya hidup yang dijalani dan keadaan sekitar pasien dimana
keluarga suka mengkonsumsi makanan tinggi purin . Perekonomian yang
cukup dan kehidupan sosial yang baik. Pasien jarang berolahraga dan
pengaturan pola makan yang belum baik.
3.1 Saran
Sebagai calon dokter pelayanan primer yang akan mungkin akan
menjadi seorang dokter keluarga, jika nanti sudah menjadi dokter yang
sesungguhnya dapat lebih memperhatikan keadaan masyarakat binaannya
serta meningkatkan mutu kesehatan bukan hanya sekedar dengan edukasi
saja, namun kita juga harus dapat memberikan solusi bagi setiap
permasalahan yang ada pada masyarakat tersebut serta lingkungannya,
sehingga kualitas kesehatan yang diharapkan akan tercapai dengan baik.
Untuk keluarga Tn. Wahyu sendiri lebih diberikan pemahaman pasien
tentang penyakit yang dideritanya dan meningkatkan kesadaran pasien dalam
berobat ke pusat pelayanan kesehatan terdekat dan menjaga asupan makanan
dengan cara diet rendah purin. Pasien juga harus minum obat secara rutin dan
teratur sesuai petunjuk dokter. Serta keluarga pasien harus memahami kondisi
pasien dan memberi perhatian dan dukungan lebih kepada pasien agar dapat
menjaga pola makan serta kepatuhan berobat pasien dan memahami kondisi
pasien. Tak lupa untuk mengingatkan bahwa iman berperan penting dalam
timbulnya suatu penyakit, suatu iman yang kuat dapat mempengaruhi hidup,
kehidupan, dan penghidupan yang lebih baik lagi.
22
LAMPIRAN
23