Вы находитесь на странице: 1из 15

MENTORING TB PNEUMOTORAKS

KASUS

Seorang wanita muda, berusia 25 tahun, dirawat di rumah sakit sejak dua hari lalu karena
sesak napas. Kondisi ini muncul sejak 3 minggu terakhir. Dia juga menderita batuk,
berkeringat di malam hari, dan nyeri dada (skala 4). Dia mengatakan bahwa dua tahun lalu
dia menderita TBC, tetapi dia keluar dari perawatannya. Dia punya tetangga dengan TBC.

Pemeriksaan dada fisik menunjukkan, inspeksi: dada kanan lebih besar dari dada kiri.
Frekuensi pernapasan adalah 30 kali per menit, irama pernapasan adalah napas teratur,
gerakan dinding dada asimetris, sisi kanan bergerak lebih lambat daripada sisi kiri dan
menggunakan otot tambahan pernapasan. Dalam palpasi: ada perbedaan fremitus antara sisi
kiri dann kanan, sisi kanan lebih rendah dari sisi kanan. Dalam perkusi: sisi kanan
menemukan suara hypersonor dan sisi kiri dengan suara sonor. Dalam auskultasi:
menurunkan suara vesikuler di sisi kanan.

AGD menunjukkan asidosis pernapasan (pH 7,168, PCO2 50, Po2 79, HCO3 23).
Pemeriksaan sinar-X menunjukkan peningkatan avaskular pada hemitorakss kanan dan
peningkatan kolaps pulmo. Trakea dan tali pusat cenderung ke kiri. Kesimpulannya
menunjukkan bahwa itu benar pneumotoraks dan kolaps paru kanan.. Dia didiagnosis TB
dengan penghentian pengobatan dan pneumotoraks spontan sekunder.

Di ruang gawat darurat (ER), ia menggunakan Water Sail Drainage (WSD) di intercostal 5
kanan dengan buble positif, bergelombang 10 cm, dan tanpa produk. Dia mendapat terapi
oksigen dengan tidak rebreathing masker 8 liter per menit, dan terapi intravena: ketorolak
3x30 mg. Dia direncanakan untuk mendapat OAT.

DS:

1. Pasien mengeluhkan nyeri dada (skala 4).


2. Dia mengatakan bahwa dua tahun lalu dia menderita TBC, tetapi dia keluar dari
perawatannya.
3. Dia punya tetangga dengan TBC.

DO:
1. Seorang wanita muda, berusia 25 tahun, dirawat di rumah sakit sejak dua hari lalu
karena sesak napas. Dia juga menderita batuk, berkeringat di malam hari
2. Pemeriksaan dada fisik menunjukkan:
Inspeksi: dada kanan lebih besar dari dada kiri. Frekuensi pernapasan adalah 30 kali
per menit, irama pernapasan adalah napas teratur, gerakan dinding dada asimetris, sisi
kanan bergerak lebih lambat daripada sisi kiri dan menggunakan otot tambahan
pernapasan.
Palpasi: ada perbedaan fremitus / getaran suara antara sisi kiri dann kanan, sisi kanan
lebih rendah dari sisi kanan.
Perkusi: sisi kanan menemukan suara hypersonor dan sisi kiri dengan suara sonor.
Auskultasi: menurunkan suara vesikuler di sisi kanan.
3. AGD menunjukkan asidosis pernapasan (pH 7,168, PCO2 50, PO2 79, HCO3 23).
4. Pemeriksaan sinar-X menunjukkan peningkatan avaskular pada hemitoraks kanan dan
peningkatan kolaps pulmo.
5. Trakea dan tali pusat cenderung ke kiri.
6. Kesimpulannya menunjukkan bahwa itu benar pneumotoraks dan kolaps paru kanan.
7. Dia didiagnosis TB dengan penghentian pengobatan dan pneumotoraks spontan
sekunder.
8. Di ruang gawat darurat (ER), ia menggunakan Water Sail Drainage (WSD) di
intercostal 5 kanan dengan buble positif, bergelombang 10 cm, dan tanpa produk.
9. Dia mendapat terapi oksigen dengan tidak rebreathing masker 8 liter per menit, dan
terapi intravena: ketorolak 3x30 mg.
10. Dia direncanakan untuk mendapat OAT.

FORMAT ASKEP

A. Analisa Data

Tgl DATA Masalah Etiologi


Keperawatan
DS: Ketidakefektifan Deformitas dinding
............................................................. pola napas dada
.............................................................
.............................................................
DO:
1. Wanita usia 25 dirawat di rumah
sakit sejak dua hari lalu karena
sesak napas. Dia juga menderita
batuk
2. Inspeksi: dada kanan lebih besar
dari dada kiri. Frekuensi
pernapasan adalah 30 kali per
menit, gerakan dinding dada
asimetris, sisi kanan bergerak lebih
lambat daripada sisi kiri dan
menggunakan otot tambahan
pernapasan.
3. Palpasi: ada perbedaan fremitus /
getaran suara antara sisi kiri dann
kanan, sisi kanan lebih rendah dari
sisi kanan.
4. Perkusi: sisi kanan menemukan
suara hypersonor. Auskultasi:
menurunkan suara vesikuler di sisi
kanan.
5. Pemeriksaan sinar-X menunjukkan
peningkatan avaskular pada
hemitoraks kanan dan peningkatan
kolaps pulmo.
6. Trakea dan tali pusat cenderung ke
kiri
7. Di ruang gawat darurat (ER), ia
menggunakan Water Sail Drainage
(WSD) di intercostal 5
kanan dengan buble positif,
bergelombang 10 cm, dan tanpa
produk.
8. Dia mendapat terapi oksigen
dengan tidak rebreathing masker 8
liter per menit, dan terapi intravena:
ketorolak 3x30 mg

DS: Gangguan Ketidakseimbangan


............................................................. pertukaran gas ventilasi-perfusi
.............................................................
.............................................................
DO:
1. AGD menunjukkan asidosis
pernapasan (pH 7,168, PCO2 50,
PO2 79).
2. Frekuensi pernapasan adalah 30
kali per menit, irama pernapasan
adalah napas teratur, gerakan
dinding dada asimetris, sisi kanan
bergerak lebih lambat daripada sisi
kiri dan menggunakan otot
tambahan pernapasan.

............................................................
...........................................................
...........................................................

DS: Nyeri akut Agen cedera


1. Pasien mengeluhkan nyeri dada biologis
(skala 4).
2. Pasien mendapat terapi intravena:
ketorolak 3x30 mg.

.............................................................
.............................................................
DO:
1. Inspeksi: dada kanan lebih besar
dari dada kiri. Perkusi: sisi kanan
menemukan suara hypersonor
............................................................
...........................................................
...........................................................

DS: Ketidakefektifan Sumber daya tidak


1. Dia mengatakan bahwa dua tahun pemeliharaan cukup
lalu dia menderita TBC, tetapi dia kesehatan (pengetahuan)
keluar dari perawatannya.
2. Dia punya tetangga dengan TBC.

DO:
1. Dia didiagnosis TB dengan
penghentian pengobatan dan
pneumotoraks spontan sekunder.
2. Dia direncanakan untuk mendapat
OAT

B. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Tanggal Jam No Diagnosa Keperawatan
1 Gangguan pertukaran gas b.d. ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi
2 Ketidakefektifan pola napas b.d. deformitas dinding dada
3
Nyeri akut b.d. agen cedera biologis
4 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d. sumber daya tidak
cukup (pengetahuan)

C. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan pertukaran gas b.d. ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2. Ketidakefektifan pola napas b.d. deformitas dinding dada
3. Nyeri akut b.d. agen cedera biologis
4. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d. sumber daya tidak cukup
(pengetahuan)

D. Rencana Asuhan Keperawatan


Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Pasien: ............... Diagnosa: ...............

T No Dx Kep NOC NIC Rasional EBN


g (Tuliskan
l jurnal
terkait
intervensi)
1 Gangguan Status Pernapasan: Manajemen Asam
pertukaran gas Pertukaran Gas Basa: Asidosis
b.d. Setelah dilakukan Respiratorik
ketidakseimba tindakan keperawatan 1. Pertahankan
ngan ventilasi- selama 3x24 jam kepatenan jalan
perfusi diharapkkan status napas
pernapasan: pertukaran 2. Pertahankan
gas membaik dengan bersihan jalan
kriteria hasil: napas
1. PO2 normal dari 79 3. Monitor
menjadi 85 kemungkinan
2. pH normal dari 7, penyebab
168 menjadi 7, 4 terjadinya
3. PCO2 normal dari kelebiihan asam
50 turun menjadi 43 karbonat an
asidosis
respiratorik
4. Monitor tanda dan
gejala kelebihan
asam karbonat dan
asidosis
respiratorik
5. Berikan diet
rendah karbohidrat
dan tinggi lemak
untuk mengurangi
produksi CO2
6. Tingkatkan
ventilasi dan
kepatenan jalan
napas pada kondisi
asidosis
respiratorik
7. Berikan terapi
oksigen yang
sesuai
2 Ketidakefektif Status Pernapasan Manajemen Jalan
an pola napas Setelah dilakukan Napas
b.d. deformitas tindakan keperawatan 1. Posisikan pasien
dinding dada selama 3x24 jam untuk
diharapkan status memaksimalkan
pernapasan membaik ventilasi
dengan kriteria hasil: 2. Auskkultasi suara
1. Frekuensi napas, catat area
pernapasan normal yang ventilasinya
dari 30 x/mnt menurun atau tidak
menjadi 22 x/mnt ada
2. Suara auskultasi 3. Posisikan untuk
paru kanan normal meringankan sesak
vesikular dengan napas
penurunan vesikuler 4. Monitor status
tidak separah di pernapasan dan
awal oksigenasi
3. Penggunaan otot 5. Instruksikan
bantu pernapasan bagaimana agar
berkurang bisa melakukan
4. Mempertahankan batuk efektif
ketidakadaan suara
napas tambahan
5. Batuk berkurang
(tidak batuk)
3 Nyeri akut b.d. Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
agen cedera Setelah dilakukan 1. Lakukan
biologis tindakan keperawatan pengkajian nyeri
selama 3x24 jam kontrol komprehensif yang
nyeri pasien baik dengan meliputi lokasi
kriteria hasil: karakteriistik,
1. Mampu mengenali onset/durasi,
kapan nyeri terjadi frekuensi, kualitas,
2. Mampu intensitas atau
menggambarkan beratnya nyeri dan
faktor penyebab faktor pencetus
3. Menggunakan 2. Pastiikan
analgesik yang perawatan
direkomendasikan analgesik bagi
4. Nyeri berkurang dari pasien dilakkukand
skala 4 ke skala 3 engan pnmantauan
yang ketat
3. Gali bersama
pasien faktor-
faktor yang dapat
menurunkan atau
memperberat nyeri
4. Dorong pasien
untuk memonitor
nyeri dan
menangani
nnyerinya dengan
tepat
5. Ajarkan metode
farmakologi untuk
menurunkan nyeri
6. Ajarkan
penggunaan teknik
non farmakologi
7. Beritahu dokter
jika tindakan tidak
berhasil atau jika
keluhan pasien saat
ini berubah
signifikan dari
pengalaman nyeri
sebelumnya
4 Ketidakefektif Perilaku Patuh: Manajemen Obat
an Pengobatan yang 1. Tentukan
pemeliharaan Disarankan kemampuan pasien
kesehatan b.d. Setelah dilakukan uuntuk mengobati
sumber daya tindakan keperawatan diri sendiri degnan
tidak cukup selama 3x24 jam cara yang tepat
(pengetahuan) diharapkkan pasien patuh 2. Kaji ulang pasien
terhadap pengobatan dan atau keluarga
yang disarankan dengan secara berkala
kriteria hasil: mengenai jenis dan
1. Mengonsumsi jumlah obat yang
semua obat sesuai dikonsumsi
interval yang 3. Pertimbangkan
ditentukan pengetahuan
2. Menginformasikan pasien mengenai
profesional obat-obatan
kesehatan mengenai 4. Kembangkan
semua obat yang strategi bersama
sudah dikonsumsi pasien untuk
3. Minum obat sesuai meningkatkan
dosis kepatuhan
4. Memantau efek mengenai regimen
samping obat obat yang
Kontrol Risiko diresepkan
Komunitas: Penyakit 5. Ajarkan pasien
Menular dann atau anggota
Setelah dilakukan keluarga mengenai
tindakan keperawatan metode pemberia
selama 3x24 jam, obat yang sesuai
diharapkan kontrol
risiko komunitas tentang
penyakit menular bisa
dikontrol dengan
kriteria hasil:
1. Skrining dari semua
kelompok target
yang berisiko tinggi
2. Penyediaan produk
untuk mengurangi
penyebaran penyakit
3. Pendidikan publik
sesuai degnan
budaya tentang
penullaran penyakit
menular
4. Pemantauan
komplikasi penyakit
menular
TTL : .............. NRM : ................
E. Catatan Perkembangan
Tgl dan No Dx.Kep Implementasi Evaluasi TTD
Jam Nama jelas
Gangguan 1. Memonitor S:
pertukaran gas b.d. kemungkinan 1. Pasien merasa
ketidakseimbangan penyebab terjadinya nyaman karena
ventilasi-perfusi kelebihan asam napasnya teratur
karbonat dan O:
asidosis respiratorik 1. PO2 normal dari
2. Memonitor tanda 79 menjadi 85
dan gejala kelebihan 2. pH normal dari
asam karbonat dan 7, 168 menjadi
asidosis respiratorik 7, 4
3. Memberikan diet 3. PCO2 normal
rendah karbohidrat dari 50 turun
dan tinggi lemak menjadi 43
untuk mengurangi
produksi CO2 A: Masalah teratasi
4. Meningkatkan
ventilasi dan P: penghentian
kepatenan jalan tindakan
napas pada kondisi
asidosis respiratorik
5. Memberikan terapi
oksigen yang sesuai
Ketidakefektifan 1. Posisikan pasien S: ...................
pola napas b.d. untuk
deformitas dinding memaksimalkan O: ...................
dada ventilasi
2. Auskkultasi suara A: ...................
napas, catat area
yang ventilasinya P: .......................
menurun atau tidak
ada
3. Posisikan untuk
meringankan sesak
napas
4. Monitor status
pernapasan dan
oksigenasi
5. Instruksikan
bagaimana agar bisa
melakukan batuk
efektif

Nyeri akut b.d. 1. Lakukan pengkajian S: ...................


agen cedera nyeri komprehensif
biologis yang meliputi lokasi O: ...................
karakteriistik,
onset/durasi, A: ...................
frekuensi, kualitas,
intensitas atau P: .......................
beratnya nyeri dan
faktor pencetus
2. Pastiikan perawatan
analgesik bagi
pasien dilakkukand
engan pnmantauan
yang ketat
3. Gali bersama pasien
faktor-faktor yang
dapat menurunkan
atau memperberat
nyeri
4. Dorong pasien untuk
memonitor nyeri dan
menangani
nnyerinya dengan
tepat
5. Ajarkan metode
farmakologi untuk
menurunkan nyeri
6. Ajarkan penggunaan
teknik non
farmakologi
7. Beritahu dokter jika
tindakan tidak
berhasil atau jika
keluhan pasien saat
ini berubah
signifikan dari
pengalaman nyeri
sebelumnya
Ketidakefektifan 1. Tentukan
pemeliharaan kemampuan pasien
kesehatan b.d. uuntuk mengobati
sumber daya tidak diri sendiri degnan
cukup cara yang tepat
(pengetahuan) 2. Kaji ulang pasien
dan atau keluarga
secara berkala
mengenai jenis dan
jumlah obat yang
dikonsumsi
3. Pertimbangkan
pengetahuan pasien
mengenai obat-
obatan
4. Kembangkan
strategi bersama
pasien untuk
meningkatkan
kepatuhan mengenai
regimen obat yang
diresepkan
5. Ajarkan pasien dann
atau anggota
keluarga mengenai
metode pemberia
obat yang sesuai

Вам также может понравиться