Вы находитесь на странице: 1из 11

PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE LEARNING MENGGUNAKAN

ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6 BERBASIS ANDROID


PADA MATERI CIRI-CIRI GELOMBANG MEKANIK
UNTUK KELAS XI SMA

Estianinur1), Astalini 2), dan Haerul Pathoni3)


1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi
2)3)
Dosen Pogram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi
Email: estianinur@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasikan dan mengetahui persepsi siswa terhadap
pengembangan aplikasi mobile learning menggunakan adboe flash professional CS6 berbasis android pada
materi ciri-ciri gelombang mekanik. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and
development) dengan model pengembangan ADDIE. Penelitian ini melalui tahap analyze (analisis), design
(perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi) dan evaluation (evaluasi).
Instrumen yang digunakan adalah angket validasi ahli materi dan media serta angket persepsi siswa. Teknik
analisis data yang berupa saran dari validator dilakukan secara deskriptif kualitaif. Sedangkan skor angket
validasi dan angket persepsi siswa dilakukan secara statistik deskriptif. Aplikasi mobile learning yang telah
selesai dikembangkan memiliki format .apk dan .swf yang dapat dijalankan pada smartphone android dan
PC/laptop. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan uraian materi, animasi, soal evaluasi serta permainan berupa
teka-teki silang. Aplikasi ini telah divalidasi oleh validator dan dinyatakan valid dengan skor ahli materi
sebesar 40 dan skor validasi ahli media sebesar 46 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Selanjutnya,
skor hasil persepsi siswa terhadap aplikasi mobile learning yaitu 50,35 dan dikategorikan sangat baik.
Keunggulan dari aplikasi ini yaitu portabel, fleksibel, cara pengoperasian yang sederhana serta dapat
digunakan sebagai media oleh guru. Selain itu menurut Andy (2007), mobile learning dapat meningkatkan
motivasi siswa. Adapun kekurangannya yaitu aplikasi ini belum memiliki simulasi, contoh soal, lembar kerja
video pembelajaran serta belum terkoneksi internet. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
aplikasi mobile learning menggunakan adobe flash professional CS6 berbasis android pada materi ciri-ciri
gelombang mekanik untuk kelas XI SMA layak digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang
dapat diakses kapanpun dan dimanapun.

Kata kunci: mobile learning, android, ciri-ciri gelombang mekanik

Pendahuluan
Belajar merupakan proses yang gambar dan sebagainya. Tidak hanya itu saja,
diperlihatkan dengan adanya perubahan tingkah dengan adanya media maka percobaan yang dapat
laku dimana keadaan seseorang berbeda dari membahayakan dapat disimulasikan.
sebelum melakukan proses belajar dan setelah Dengan berkembangnya teknologi yang
melakukan proses belajar. Dalam proses belajar sangat pesat seperti sekarang, maka berbagai
mengajar di sekolah sangat diperlukan kehadiran macam media berbasis ICT sangat mungkin untuk
media pembelajaran. Hamalik dalam Arsyad dikembangkan. Menurut Siahaan (2012),
(2014) menyatakan bahwa pemakaian media pemanfaatan kemajuan teknologi dapat
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, belajar mengajar serta memudahkan siswa
membangkitkan motivasi dan rangsangan mengerti konsep dan fenomena fisika. Hal serupa
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- juga disampaikan oleh Suhandi, dkk. (2009)
pengaruh psikologis bagi siswa. bahwa penggunaan media berupa simulasi virtual
Selain dapat membangkitkan motivasi dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep dan
kepada siswa, media pembelajaran juga dapat meminimalkan kuantitas miskonsepsi.
mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu Selanjutnya menurut Yusuf (2015) dengan adanya
(Arsyad, 2014). Misalnya, media dapat penggunaan media maka tingkat pemahaman
menampilkan objek yang sangat besar atau objek materi pembelajaran menjadi lebih baik serta
yang terlalu kecil dengan menampilkan video,

1
dapat memotivasi peserta didik untuk mempelajari akses yang fleksibel serta melibatkan peserta
materi pembelajaran. didik untuk memperoleh pengalaman belajar
Berdasarkan hasil studi pendahuluan ke (Woodil, 2011).
tiga sekolah (SMA Negeri 5 Kota Jambi, SMA Beberapa penelitian telah dilakukan
Negeri 10 Kota Jambi dan SMA Negeri 11 Kota terkait dengan pengembangan aplikasi mobile
Jambi) diketahui bahwa fisika merupakan learning. Penelitian yang telah dilakukan oleh
pelajaran yang dianggap cukup sulit. Hal ini Prayogi (2015) menunjukkan bahwa media
dikarenakan siswa merasa kesulitan belajar pada tersebut layak digunakan untuk mendukung
jam sekolah ataupun di luar jam sekolah. Salah pembelajaran siswa SMA kelas XI MIA dengan
satu penyebabnya yaitu media pembelajaran yang persentase kelayakan media sebesar 86,25%
digunakan oleh guru. Media pembelajaran yang (baik). Kekurangan dari aplikasi yang telah
digunakan oleh guru didominasi oleh dikembangkan oleh Prayogi yaitu masih
PowerPoint. Media tersebut sudah memuat materi sedikitnya animasi dan tidak adanya game edukasi
pembelajaran tetapi masih dianggap kurang yang bersesuaian dengan materi yang
menarik oleh siswa karena belum dilengkapi dikembangkannya. Selanjutnya, pada penelitian
dengan animasi dan simulasi. Beberapa sekolah Rohmanto (2016) menunjukkan nilai persepsi
diketahui telah memiliki laboratorium komputer rata-rata sebesar 80,43% sehingga bahan ajar yang
yang telah memadai, akses internet yang dapat dihasilkan baik dan layak digunakan dalam proses
digunakan oleh seluruh siswa, serta peralatan pembelajaran fisika. Kekurangan dari aplikasi
seperti proyektor. Tetapi sayangnya fasilitas ini yang dikembangkan Rohmanto yaitu animasi
belum digunakan secara optimal di dalam yang masih sangat sederhana. Oleh karena itu
pembelajaran. peneliti tertarik untuk mengembangkan aplikasi
Hasil lain yang diperoleh dari kegiatan dengan tujuan untuk menyempuranakan tampilan,
studi pendahuluan yaitu sebagian besar siswa animasi yang lebih baik lagi agar menarik untuk
merasa kesulitan untuk mempelajari materi yang digunakan oleh siswa serta game edukasi.
berkenaan dengan gelombang. Materi tersebut Penelitian ini bertujuan untuk
dianggap sulit bagi siswa karena terlalu banyak menghasilkan aplikasi mobile learning dengan
mengandung unsur matematis serta tuntutan menggunakan adobe flash professsional CS6
kompetensi dasar yang cukup tinggi yaitu sampai berbasis adroid pada materi ciri-ciri gelombang
pada tahap analisis (C4). mekanik, dan dapat mengetahui persepsi siswa
Sebagian besar siswa hanya memperoleh terhadap aplikasi mobile learning pada materi
informasi pembelajaran melalui media primer ciri-ciri gelombang mekanik yang dikembangkan.
yang digunakan di sekolah. Sedangkan media Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu
sekunder yang dapat diakses melalui internet menghasilkan aplikasi mobile learning yang dapat
ataupun yang digunakan untuk belajar mandiri digunakan sebagai salah satu media pembelajaran
masih kurang di optimalkan. pada materi ciri-ciri gelombang mekanik.
Rata-rata siswa memilki smartphone
dengan sistem operasi android yang digunakan Metode Penelitian
siswa untuk bermain game, sosial media serta Model Pengembangan
chatting melalui aplikasi messenger dan sedikit Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
sekali waktu yang digunakan untuk mengakses pengembangan (research and development).
pelajaran melalui smartphone. Padahal beberapa Adapun model pengembangan dalam penelitian
sekolah telah meyediakan akses internet yang ini menggunakan model ADDIE yang merupakan
dapat digunakan untuk mencari informasi belajar. akronim untuk analyze, design, develop,
Hal ini disebabkan kurangnya aplikasi mobile implement dan evaluate (Branch, 2009).
learning yang dikembangkan serta kurangnya
pengetahuan siswa tentang aplikasi tersebut. Prosedur Pengembangan
Berdasarkan uraian dari hasil studi
pendahuluan diatas dapat disimpulkan bahwa
terdapat peluang untuk dikembangkannya aplikasi
mobile learning berbasis android. Hal ini
dikarenakan tingkat penggunaan smartphone
android yang tinggi dikalangan siswa, serta masih
sedikitnya aplikasi mobile learning yang telah
dikembangkan. Selain itu manfaat dari
penggunaan mobile learning yaitu selain portabel
dan dapat digunakan setiap saat, ia juga memiliki Gambar 1. Konsep Pengembangan ADDIE

2
Langkah-langkah pengembangan ADDIE konseptual dan akan mendasari proses
adalah analyze, design, develop, implement dan pegembanagn berikutnya.
evaluate. Tetapi, lagkah pengembangan dalam
penelitian ini dibatasi hingga tahap develop 3) Develop (pengembangan)
dengan evaluasi pada level 1 (perception). Develop dalam model ADDIE berisi
1) Analyze (analisis) kegiatan realisasi rancangan produk. Dalam tahap
Pada tahapan ini dilakukan beberapa desain, telah disusun kerangka konseptual
kegiatan yaitu: pengembangan media. Dalam tahap
a. Mengidentifikasi masalah pengembangan, kerangka yang masih bersifat
Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi konseptual tersebut akan direalisasikan menjadi
masalah yang disebabkan oleh adanya produk yang siap diimplementasikan. Aplikasi ini
kesenjangan. Masalah diidentifikasi berdasarkan menggunakan adobe flash cs6 sebagai software
angket yang diberikan kepada siswa dan angket pengembang utama. Pada tahap pengeksekusian
guru yang di sebar di beberapa sekolah. Tujuan project, pengaturan diubah terlebih dahulu ke air
dari kegiatan ini adalah untuk menghasilkan for android. Selanjutnya pada tahap develop ini
instruksi yang disebabkan kurangnya pengetahuan dilakukan validasi materi dan validasi desain yang
dan keterampilan yang ada. dilakukan oleh validator ahli materi dan ahli
b. Menetukan tujuan instruksional media.
Kegiatan ini dilakukan untuk
menghasilkan tujuan pembelajaran yang akan 4) Evaluation (evaluasi)
dimuat di dalam aplikasi. Tujuan instruksional ini Tujuan dari tahap evaluasi adalah untuk
rumuskan berdasarkan silabus kurikulum 2013 menilai kualiatas produk yang dihasilkan.
revisi tahun 2016. Prosedur utama yang dilakukan pada tahap
c. Meganalisis siswa evaluasi ini diantaranya dengan menentukan
Analisis berguna untuk menidentifikasi kriteria evaluasi, memilih alat evaluasi yang tepat,
produk yang sesuai dengan sasaran peserta didik. dan melaksanakan evaluasi. Kegiatan evaluasi ini
Kegiatan ini dilakukan melalui pengisian angket dilakukan di setiap tahap proses pengembangan.
siswa dan guru mata pelajaran.
d. Mengidentifikasi sumber yang tersedia Subjek Uji Coba
Tujuan yang dilakukan pada kegiatan ini Untuk menguji persepsi siswa terhadap
yaitu mengidentifikasi semua jenis sumber daya aplikasi mobile learning berbasis android ini
yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan maka peneliti melakukan penelitian di SMA
seluruh proses pengembangan. Terdapat empat Negeri 10 Kota Jambi Kelas XI MIA. Uji persepsi
sumber yang harus diidentifikasi yaitu: 1) sumber siswa ditujukan untuk mengetahui kelayakan
konten; 2) sumber teknologi; 3) fasilitas aplikasi mobile learning yang dibuat. Disini
pembelajaran; 4) sumber daya manusia. peneliti melibatkan siswa sebanyak satu kelas
e. Menemukan sistem yang berpotensi untuk menguji persepsi siswa.
Kegiatan ini bertujuan untuk mencari
potensi terbesar yang digunakan untuk menutupi Instrumen Pengumpulan Data
keenjangan kinerja. Adapun kegiatan yang Penelitian ini merupakan penelitian
dilakukan yaitu: 1) megidentifikasi produk yang pengembangan dengan desain ADDIE. Penelitian
dikembangkan; 2) memperhitungkan waktu untuk ini memerlukan beberapa data yaitu:
pengembangan aplikasi; 3) memperhitungkan 1. Data kualitatif
biaya pengembangan Data kualitatif yang digunakan dalam
f. Menyusun rencana pengembangan penelitian ini adalah proses pembuatan produk
Tujuan dari tahapan ini adalah membuat serta isi angket yang berupa saran dan perbaikan
gambarana tentang apa yang akan dilakukan dari pengembangan aplikasi mobile learning dari
proyek tersebut. Adapun kegiatan yang dilakuka validator. Maka instrumen yang digunakan
yaitu menyusun anggota tim desain pembelajaran. adalah: dokumentasi serta angket validasi.
Adapun jenis angket yang digunakan merupakan
2) Design (perancangan) angket tertutup.
Desain produk merupakan rancangan 2. Data kuantitatif
produk baru di atas kertas. Pada tahap desain Data kuantitatif pada penelitian ini adalah
produk petunjuk penerapan desain atau data persepsi siswa, maka instrumen yang
pembuatan produk ditulis secara rinci. Hal digunakan adalah angket persepsi siswa dengan
tersebut bertujuan untuk mempermudah langkah Skala Likert berskala genap. Angket yang
selanjutnya. Rancangan media ini masih bersifat digunakan untuk megetahui persepsi siswa adalah

3
angket tertutup dimana pertanyaannya disajikan penelitian dilakukann dengan cara dokumentasi
sedemikian rupa sehingga responden diminta (berupa foto)
untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai 2. Analisis data kualitatif
dengan karakteristik dirinya. Data kuantitatif diperoleh angket validasi
ahli serta angket persepsi siswa. Adapun
Analisis Instrumen Penelitian instrumen angket persepsi siswa menggunakan
1. Analisis Validitas Skala likert bentuk checklist. Analisis data
Dalam penelitian ini, jenis validitas yang kuantitatif dilakukan secara statistik deskriptif.
digunakan yaitu validitas logis. Dikatakan Adapun skala yang digunakan pada angket
validitas logis karena validitas ini diperoleh persepsi ini yaitu angket dengan skala empat.
dengan suatu usaha hati-hati melalui cara-cara Hasil skor responden dinyatakan dengan:
yang benar sehingga menurut logika akan dicapai X
suatu tingkat validitas yang dikehendaki. M  (3)
N
2. Analisis Reliabilitas dengan:
Cara yang digunakan untuk pengujian
reliabilitas salah satunya dengan menggunakan M = Mean
teknik alfa cronbach. Menurut Arikunto (2014), ∑X = Jumlah skor
rumus koefisien reliabilitas alfa cronbach yaitu: N = Jumlah responden

Kriteria interpretasi skor untuk skala Likert


k    b 
2
 dengan skala empat dirumuskan sebagai berikut:
r11  1  2 
(1)
(k  1) 
  t 
Tabel 2. Kriteria Interpretasi Skor
dengan: Rentang Skor Kriteria
Mi + 1,5 SDi ≤ 𝑀̅ ≤ Mi + 3,0 SDi Sangat
r11 = reliabilitas instrumen
k =.banyaknya butir pertanyaan atau baik
̅
Mi + 0 SDi ≤ 𝑀 < Mi + 1,5 SDi Baik
banyaknya soal
 b = jumlah varians butir
2
̅ < Mi + 0 SDi
Mi - 1,5 SDi ≤ 𝑀 Kurang
t 2
= varians total ̅ < Mi - 1,5 SDi
Mi - 3 SDi ≤ 𝑀 Sangat
kurang
Rumus untuk varians adalah sebagai berikut: Sumber: Direktorat Pembinaan SMA, 2010

(X ) 2 Tabel di atas diturunkan dari kurva normal


X  2
terhadap skala Likert
2  N (2)
N
dengan:
X = skor-skor pada butir ke-i
N = jumlah responden
X 2
= jumlah hasil kuadrat skor pada butir ke-i
X = jumlah seluruh skor pada butir ke-i

Tabel 1. Interpretasi Nilai r


Besarnya nilai r Interpretasi Gambar 2. Kurva Normal
0,800< r ≤ 1,000 SangatTinggi Sumber: Direktorat Pembinaan SMA, 2010
0,600< r ≤ 0,799 Tinggi
0,400< r ≤ 0,599 Cukup Tinggi dengan:
0,200< r ≤ 0,399 Rendah Mi = ½ (Skor Maks – Skor Min)
0,000< r ≤ 0,199 Sangat rendah SDi = 1/6 (Skor Maks – Skor Min)
Sumber: Riduwan, 2013
Hasil dan Pembahasan
Teknik Analisis Data
Hasil Penelitian
1. Analisis data kualitatif
1. Analyze (analisis)
Data kualitatif yang berupa saran dari
Pada tahapan ini dilakukan beberapa
dosen pembimbing disajikan secaradeskriptif
kegiatan yaitu:
kualitatif. Sedangkan pada saat melakukan

4
a. Mengidentifikasi masalah besar untuk dikembangkannya aplikasi mobile
Beradasarkan hasil studi pendahuluan learning dengan sistem operasi android.
yang dilakukan kepada tiga sekolah di Kota Jambi
(SMA Negeri 5, SMA Negeri 10 dan SMA Negeri d. Mengidentifikasi sumber yang tersedia
11) didapat beberapa permasalahan diantaranya 1) Sumber konten
keterbatasan media pembelajaran yang digunakan Sumber konten yang dimaksud yaitu
oleh guru serta kesulitan siswa untuk mempelajari dalam hal materi. Materi yang disampaikan dalam
materi fisika di luar jam sekolah. Adapun media aplikasi mobile learning ini yaitu ciri-ciri
yang paling dominan digunakan oleh guru adalah gelombang mekanik. Dengan berdasarkan acuan
buku cetak dan teradapat beberapa sekolah yang dari silabus kurikulum 2013 serta saran dari
telah menggunakan presentasi PowerPoint dalam pembimbing skripsi maka materi yang akan
mengajar tetapi tidak menampilkan animasi yang ditampilkan yaitu: gelombang, ciri-ciri gelombang
berhubungan dengan konsep sehingga siswa mekanik (pemantulan, pembiasan, difraksi,
kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan. interferensi) serta gelombang berjalan dan
Selain itu, siswa juga tidak memiliki gelombang stasioner yang diambil dari buku
media pembelajaran lain selain buku cetak. Hal fisika untuk SMA/MA kelas XI karangan Marthen
ini menyebabkan siswa mengalami kesulitan dan Kanginan dan beberapa BSE yang diunduh pada
tidak tertarik untuk belajar di luar jam pelajaran situs Kemdikbud. Selain itu, untuk menunjang
sekolah. Padahal sebagaian besar siswa telah materi yang akan disajikan maka ditambahkan
menggunakan smartphone dengan sistem operasi beberapa fitur seperti audio, gambar, animasi,
android dan siswa juga aktif menggunakan simulasi, latihan soal dan game edukasi berupa
internet baik untuk menggunakan sosial media teka teki silang.
ataupun bermain game. Sebagian siswa juga 2) Sumber teknologi
menggunakan smartphone mereka untuk mencari Teknologi yang digunakan dalam
informasi mengenai pelajaran tetapi tidak satupun mengembangkan multimedia ini berupa software.
dari siswa yang mengetahui aplikasi mobile Software utama yang digunakan dalam
learning yang dapat digunakan untuk belajar. mengembangkan aplikasi mobile learning ini
adalah adobe flash professional CS6 dengan
b. Menetukan tujuan instruksional menggunakan ActionScript 3.0.
Adapun tinjauan materinya yaitu ciri-ciri 3) Fasilitas pembelajaran
gelombang mekanik dan mencakup pula materi Fasilitas pembelajaran yang dominan
gelombang berjalan dan gelombang stasioner. digunakan oleh siswa selama ini adalah buku
Berdasarkan hasil analisis yang berpedoman pada cetak. Sedangkan fasilitas pembelajaran yang
silabus kurikulum 2013 pada materi ciri-ciri mendukung pengembangan aplikasi ini adalah
gelombang mekanik diperoleh tujuan smartphone android.
instruksional sebagai berikut: 1) Menjelaskan 4) Sumber daya manusia
pengertian gelombang mekanik; 2) Membedakan Sumber daya manusia yang menjadi target
gelombang transversal dan longitudinal; 3) untuk menggunakan aplikasi mobile learning ini
Menganalisis gejala pemantulan, pembiasan, yaitu siswa. Hal ini dikarenakan tujuan dari
difraksi dan interferensi 4) Menyimpulkan pembuatan aplikasi ini yaitu agar siswa dapat
karakteristik gelombang mekanik, dan; 5) belajar kapan saja dan dimana saja.
Memformulasikan gejala superposisi gelombang.
Tujuan pembelajaran ini menjadi pedoman dalam e. Menemukan sistem yang berpotensi
penyusunan materi pada aplikasi mobile learning Pada tahapan ini ada beberapa hal yang
yang akan dikembangkan. perlu diperhatikan yaitu: 1) Mengidentifikasi
produk yang dikembangkan. Adapun produk yang
c. Meganalisis siswa akan dikembangkan yaitu aplikasi mobile
Berdasarkan hasil angket kebutuhan yang learning; 2) Memperhitungkan waktu untuk
diberikan kepada siswa menunjukkan bahwa pengembangan aplikasi. 3) Memperhitungkan
pembelajaran dengan menggunakan perangkat biaya pengembangan. Biaya yang diperhitungkan
mobile dapat membantu siswa untuk belajar fisika meliputi biaya desain dan pengembangan.
karena memungkinkan untuk belajar dimana saja
dan kapan saja. Dari angket yang disebar ke tiga f. Menyusun rencana pengembangan
sekolah di Kota Jambi (SMA Negeri 5, SMA Penyusunan rencana pengembangan
Negeri 10, dan SMA Negeri 11) diperoleh data aplikasi mobile learning ini yaitu dengan
sebanayak 93% siswa memiliki smartphone membentuk tim yang terdiri atas pengembang
android. Hal ini menjadi potensi dan peluang yang aplikasi dan programmer.

5
2. Design (perancangan)
Aplikasi ini memiliki menu utama yang
terdiri atas: 1) Materi; 2) Latihan; 3) Teka-teki
silang; 4) Profil; 5) Petunjuk, dan; 5) Keluar.
Adapun bentuk desain awal aplikasi sebelum
melalui tahap perbaikan dan validasi adalah
sebagai berikut:
a. Halaman pembuka

b. Menu utama

c. Menu “Materi”

3. Develop (pengembangan)
Tahap pengembangan merupakan tahap
pembuatan aplikasi mobile learning. Aplikasi
yang dibuat disesuaikan dengan desain yang telah
dirancang. Dalam tahapan ini juga dilakukan
perbaikan-perbaikan dan kegiatan validasi oleh
validator. Adapun hal-hal yang terlebih dahulu
dilakukan dalam tahap develop yaitu
mengumpulkan materi pembelajaran yang akan
disajikan, gambar, suara dan contoh video animasi
dan simulasi yang akan dibuat.
Setelah aplikasi mobile learning telah
selesai dikembangkan, maka dilakukan validasi
oleh tim ahli. Validasi yang dilakukan adalah
validasi materi dan media. Validasi dilakukan
oleh tiga orang dosen Pendidikan Fisika
Universitas Jambi. Validator akan memberikan
saran dan komentar terhadap aplikasi yang
dikembangkan. Validasi dilakukan hingga
validator menyatakan bahwa aplikasi telah layak
digunakan tanpa revisi.

6
1. Validasi materi 1. Menghubungkan (me-linkkan) peta
Pada validasi materi tahap I, validator konsep kepada materi di dalam
menyarankan: aplikasi mobile learning.
1. Menambahkan materi tentang 2. Memberikan batas tombol navigasi
Gelombang Berjalan dan Gelombang pada setiap akhir sub materi.
Stasioner pada aplikasi mobile learning. 3. Memperbaiki tampilan di akhir
2. Menambahkan kompetensi dasar pada penilaian pada latihan soal.
aplikasi mobile learning. Sedangkan validator II menceklis nilai 4
3. Menambahkan tujuan pembelajaran (sangat baik) pada semua kriteria yang dijabarkan
pada aplikasi mobile learning. dan menyatakan tidak ada revisi.
4. Mengganti peta konsep dan disesuaikan Selanjutnya pada validasi tahap III,
dengan materi yang ditambah. validator I rata-rata menceklis nilai 3 (baik) pada
Pada validasi tahap II, validator masih semua kriteria yang dijabarkan. Sehingga dapat
menyarankan untuk memperbaiki beberapa hal disimpulkan bahwa pada validasi tahap III tidak
yaitu: ada revisi dari validator dan materi yang dimuat
1. Memperbaiki animasi gelombang dalam media pembelajaran dinyatakan sudah
berjalan dan gelombang berdiri pada layak untuk diujicoba.
aplikasi mobile learning. Hasil validasi akhir dari tim ahli
2. Menambahkan soal-soal latihan yang kemudian dihitung menggunakan rumus yang
relevan dengan materi yang dikutip dari Juknis Penyusunan Perangkat
bersangkutan. Penilaian Afektif di SMA. Skor yang diperoleh
Pada validasi ke III validator ahli materi yaitu sebesar 40 untuk validasi ahli materi dan 46
menceklis nilai 4 (sangat baik) pada semua untuk validasi ahli media.
kriteria yang dijabarkan.
Hasil Uji Coba
2. Validasi Media Tahap selanjutnya setelah dilakukan
Pada validasi media tahap I, validator I validasi yaitu melakukan uji kelayakan aplikasi ke
menyarankan: sekolah. Adapun sekolah yang dipilih sebagai
1. Memperbaiki animasi yang tempat untuk menguji kelayakan aplikasi yaitu
berhubungan dengan gejala difraksi SMA Negeri 10 Kota Jambi yang dilaksanakan di
yang dapat diamati dalam kehidupan kelas XI MIPA 3 dan XI MIPA 4. Hasil uji coba
sehari-hari. pada kelas XI MIPA 3 digunakan untuk
2. Memperbaiki teknis pada saat menentukan reliabilitas angket, sedangkan hasil
mengerjakan soal latihan pada uji coba pada kelas XI MIPA 4 digunakan untuk
aplikasi mobile learning. menentukan persepsi siswa terhadap aplikasi
3. Memperbaiki simbol next dan back mobile learning yang telah dikembangkan.
pada aplikasi mobile learning. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara
4. Menghilangkan tulisan “home” pada perhitungan koefisien korelasi dari persamaan alfa
simbol “rumah” pada aplikasi mobile cronbach. Dari perhitungan dengan menggunakan
learning. persamaan tersebut diperoleh nilai reliabilitas
5. Mengatur ulang tata letak tombol angket sebesar r11 = 0,736 dengan kategori
pintas pada aplikasi mobile learning. reliabilitas tinggi. Dari perhitungan tersebut, maka
Sedangkan validator II memberikan saran: dapat disimpulkan bahwa angket dapat dipercaya
1. Memperbaiki background pada dan digunakan untuk mengambil data terhadap
aplikasi mobile learning. kelayakan aplikasi mobile learning yang telah
2. Merapikan penulisan pada aplikasi dikembangkan.
mobile learning. Tahap selanjutnya yaitu melakukan uji
3. Memberikan keterangan pada gambar, coba untuk melihat kelayakan aplikasi mobile
video ataupun animasi pada aplikasi learning. Uji coba dilakukan di kelas XI MIPA 4
mobile learning. SMA Negeri 10 Kota Jambi, dimana data yang
4. Memberikan nomor pada soal latihan diambil merupakan persepsi siswa terhadap
yang terdapat pada aplikasi mobile aplikasi mobile learning.
learning. Berdasarkan angket persepsi siswa
5. Mengganti warna peta konsep pada didapatkan skor angket sebagai berikut:
aplikasi mobile learning.
Pada validasi tahap II, validator I masih
memberikan saran perbaikan sebagai berikut:

7
Tabel 3. Hasil Persepsi Siswa utama aplikasi. Adapun bagian dari menu
Aspek Penilaian Skor Keterangan utama ini yaitu:
Desain 14,35 Sangat Baik a. Materi
Pembelajaran b. Latihan
Materi 18,13 Sangat Baik c. Teka-teki silang
Keterbacaan 14,32 Sangat Baik d. Profil
Media e. Petunjuk
Kualitas Teknis 7,06 Sangat Baik f. Keluar
Rata-Rata Aspek 50,35 Sangat Baik
keseluruhan 3. Pada menu materi berisi:
a. Kompetensi inti
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
aplikasi mobile learning yang telah dikembangkan
dikategorikan memiliki kelayakan yang sangat
baik dan dapat digunakan sebagai media
pembelajaran mandiri khususnya pada materi ciri-
ciri gelombang mekanik untuk siswa SMA.

Kajian Produk Akhir


Aplikasi mobile learning yang diberi
nama “wave-lets” memilki spesifikasi yaitu
berformat .apk dan .swf yang dapat dijalankan b. Kompetesi dasar dan tujuan
pada smartphone android dengan sistem operasi
minimal versi 4.4 (KitKat) ataupun PC/laptop.
Selain itu aplikasi ini juga dilengkapi dengan
uraian materi, animasi, soal evaluasi dan
permainan berupa teka-teki silang.
Adapun tampilan dari aplikasi mobile
learning yang telah dikembangkan adalah sebagai
berikut:
1.

c. Peta konsep

Tampilan ini merupakan halaman awal


aplikasi yang dimulai dengan
menampilkan nama aplikasi yaitu “wave-
lets” dengan waktu sekitar 3 detik.
d. Materi pembelajaran

2.

Pada materi pembelajaran ini dilengkapi


dengan animasi, simulasi dan rumus-
Tampilan ini merupakan halaman menu rumus.

8
6.
4.

Pada menu profil berisi data diri


Tampilan di atas merupakan tampilan pengembang aplikasi diantaranya:
dari menu latihan. Adapun isi dari a. Nama
tampilan ini yaitu: b. NIM
a. Soal latihan seluruhnya sebanyak 18 c. Fakultas
buah d. Program studi
b. Soal yang ditampilkan hanya 10 buah e. Pembimbing skripsi
dan disajikan secara acak baik dari f. Sosial media
soal dan pilihan jawaban
c. Jawaban benar/salah dapat langsung 7.
ditampilkan ketika memilih jawaban
d. Rentang skor yang diperoleh siswa
yaitu dari 0-100
e. Untuk siswa yang memperoleh nilai
70 ke atas dinyatakan lulus.
Sedangkan nilai di bawah 70
dinyatakan tidak lulus dan dapat
mengerjakan ulang soal.

5. Pada menu teka-teki silang berisi: Tampilan di atas merupakan tampilan dari
a. Petunjuk permainan menu petunjuk. Adapun isi dari tampilan
ini yaitu:
a. Cara menggunakan media
b. Fungi tombol

Selanjutnya menu keluar digunakan untuk


keluar dari aplikasi.

Aplikasi yang telah dikembangkan


memiliki keunggulan dan kekurangan.
Keunggulan dari apikasi ini yaitu portabel,
b. Teka-teki silang fleksibel, cara pengoperasian yang sederhana serta
dapat digunakan oleh guru sebagai media
pembelajaran karena dapat diakses melalui laptop.
Sedangkan kekurangannya yaitu tidak adanya
simulasi, contoh soal pada bagian materi, lembar
kerja, video ataupun video yang mendukung
pembelajaran serta kurangnya soal-soal yang
dapat melatih keterampilan berpikir siswa. Selain
itu, aplikasi ini juga memiliki kekurangan di
bagian teknis yaitu peta konsep yang belum
terhubung pada materi serta tombol navigasi yang
terkadang tidak dapat kembali ke halaman
sebelumnya. Aplikasi ini pun belum terkoneksi ke
internet (online) serta belum dipublikasikan ke
Play Store.

9
Hasil uji coba produk berkemungkinan contoh soal pada bagian materi, pembuatan
cocok digunakan untuk meningkatkan lembar kerja, penambahan video ataupun audio
kemampuan penguasaan konsep bagi siswa. Hal
ini didukung oleh pernyataan Woodil (2011) yang Daftar Pustaka
mengatakan bahwa terdapat beberapa manfaat
untuk pendekatan pembelajaran dengan Andy, Y. 2007. Perancangan dan Implementasi
menggunakan mobile learning ini, salah satunya Mobile Learning untuk Pembelajaran
yaitu dapat meningkatkan ingatan karena Bahasa Jepang Berbasis Brew. Bandung:
digunakan tepat pada waktunya sehingga STEI ITB.
informasi yang dipelajari oleh peserta didik lebih
mudah untuk dikuasai. Selain dapat digunakan Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian, Suatu
untuk meningkatkan kemampuan peguasaan Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
konsep siswa, mobile learning juga dapat Cipta.
meningkatkan motivasi karena kepemilikan
terhadap perangkat mobile cenderung Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran Edisi
meningkatkan komitmen untuk memakai dan Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
mempelajarinya (Andy, 2007).
Branch, R.M. 2009. Instructional Design: The
Simpulan dan Saran ADDIE Approach. New York: Springer.
Simpulan Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis
Hasil penelitian berupa aplikasi mobile Penyusunan Perangkat Penilaian Afektif di
learning menggunakan adobe flash professional SMA. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA.
CS6 berbasis android pada materi ciri-ciri
gelombang mekanik untuk kelas XI SMA. Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian untuk
Aplikasi ini diberi nama “wave-lets” memiliki Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
format .apk dan .swf yang dapat dijalankan pada Bandung: Alfabeta.
smartphone android dengan sistem operasi
minimal versi 4.4 (KitKat) ataupun PC/laptop. Rohmanto. 2016. Pengembangan Bahan Ajar
Selain itu aplikasi ini juga dilengkapi dengan Listrik Dinamis Dilengkapi Game
uraian materi, animasi, soal evaluasi serta Twoplayer pada Smartphone Android.
permainan berupa teka-teki silang. Kekurangan Skripsi, tidak dipublikasikan. Universitas
aplikasi ini yaitu belum memiliki simulasi, contoh Jambi.
soal, lembar kerja serta video ataupun audio yang
mendukung pembelajaran. Romi Prayogi. 2015. Pengembangan Media
Aplikasi mobile learning ini telah Mobile Learning pada Handphone Android
divalidasi oleh tiga orang validator dan memiliki Berbasis Adobe Flash Professional CS6
skor validasi ahli materi sebesar 40 dan skor untuk siswa SMA Kelas XI Pokok Bahasan
validasi ahli media sebesar 46 yang termasuk Keteraturan Gerak Planet dalam Tata Surya
dalam kategori sangat baik. Selanjutnya, skor Berdasarkan Hukum Newton. Skripsi, tidak
hasil persepsi siswa terhadap aplikasi mobile dipublikasikan. Universitas Jambi.
learning yaitu 50,35 dan dikategorikan sangat
baik. Siahaan, S.M. 2012. Pengunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam
Saran Pembelajaran Fisika. Prosiding Seminar
Aplikasi mobile learning ini belum Nasional Fisika 2012, tanggal 4 Juli 2012.
diujicobakan sehingga peneliti tidak dapat Palembang: Universitas Sriwijaya.
mengetahui bagaimana dampaknya kepada siswa.
Oleh karena itu peneliti memberikan saran kepada Suhandi, A., Sinaga, P., Kaniawati, I., dan
peneliti selanjutnya bahwa perlu adanya uji coba Suhendi, E. 2009. Efektivitas Penggunaan
untuk melihat pengaruh aplikasi mobile learning Media Simulasi Virtual pada Pendekatan
ini terhadap peningkatan kemampuan penguasaan Pembelajaran Konseptual Interaktif dalam
konsep, kemampuan berpikir kritis dan motivasi Meningkatkan Pemahaman Konsep dan
siswa. Untuk pengembangan aplikasi mobile Meminimalkan Miskonsepsi. Jurnal
learning selanjutnya diharapkan lebih baik lagi. Pengajaran MIPA, 13(1). 41.
Hal yang perlu dikembangkan lagi adalah
penambahan simulasi-simulasi yang lebih detail, Woodil, G. 2011. The Mobile Learning Edge.
New York: Mc-Graw Hill.

10
Yusuf, A.M. 2015. Pegembangan Media
Pembelajaran Berbasis Adobe Flash untuk
Mata Kuliah Fisika Modern Materi Radiasi
Benda Hitam. Jurnal Sains dan Pendidikan
Fisika (JSPFF), 11(1). 68.

11

Вам также может понравиться