Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Terletak di leher, tepat dibawah jakun, dengan diameter sekitar 5 cm. Kedua bagian tiroid dihubungkan
oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.
Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid berukuran kecil, dengan berat hanya 2-4 gram posisinya dileher
depan bagian tengah dan tidak teraba. Sehingga pada leher orang normal tidak tampak tonjolan atau
massa yang mengganggu pemandangan seperti apa yang kita lihat pada penderita gondok.
Fungsi kelenjar tiroid yaitu mengatur metabolisme tubuh, sehingga segala sesuatunya berjalan lancar
dan normal didalam tubuh seseorang.
Tubuh memiliki mekanisme yang rumit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid. Hipotalamus (terletak
tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan
kelenjar hipofisa mengeluarkan thyroid-stimulating hormone (TSH). Sesuai dengan namanya, TSH ini
merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Jika jumlah hormon tiroid dalam darah
mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang lebih sedikit; jika
kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH.
Hal ini disebut mekanisme umpan balik.
Hormon tiroid sendiri terdapat dalam 2 bentuk yaitu : Pertama. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
dan yang kedua yaitu Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu tri-
iodo-tironin (T3).Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20% sisanya
dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.
Perubahan dari T4 menjadi T3 di dalam hati dan organ lainnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya kebutuhan tubuh dari waktu ke waktu. Sebagian besar T4 dan T3 terikat erat pada protein
tertentu di dalam darah dan hanya aktif jika tidak terikat pada protein ini. Dengan cara ini, tubuh
mempertahankan jumlah hormon tiroid yang sesuai dengan kebutuhan agar kecepatan metabolisme
tetap stabil. Agar kelenjar tiroid berfungsi secara normal, maka berbagai faktor harus bekerjasama
secara benar yaitu hipotalamus, kelenjar hipofisa dan hormon tiroid (ikatannya dengan protein dalam
darah dan perubahan T4 menjadi T3 di dalam hati serta organ lainnya).
Terkait dengan hormon tiroid dikenal beberapa istilah seperti : eutiroid, hipertiroid dan hipotiroid.
Eutiroid adalah keadaan dimana besar dan fungsi kelenjar gondok dalam keadaan normal. Hipertiroid,
berarti kelenjar gondok bekerja melebihi kerja normal sehingga biasanya kelenjar gondok membesar
dan juga akan didapatkan hasil laboratorium untuk hormon TSH, T3 dan T4 yang berada diatas ambang
normal. Hipotiroid kebalikan dari hipertiroid, disini kelenjar gondok bekerja dibawah normal, sehingga
ketiga hormon tadi kadarnya didalam serum dibawah angka normal. Apa gejala dan dampak dari
kelainan kelenjar gondok ini ?
Gejala hipertiroid biasanya : si penderita hiperaktif, gelisah, tidak bisa diam. Badan berkeringat
berlebihan, suhu tubuh hangat, jantung berdebar-debar/ denyutnya cepat, tangan sering gemetar, bola
mata agak menonjol (membengkak, memerah dan menonjol), mata peka terhadap cahaya, mata seakan
menatap, kebingungan. Banyak bicara susah diam, makan banyak akan tetapi badan tetap kurus,
tekanan darah tinggi, sering buang air besar dan diare, sulit tidur serta kulit diatas tulang kering
menonjol dan menebal.
Penderita hipotiroid umumnya badan suhunya dingin, lembab. Orangnya rada obese, malas bergerak
dan malas bicara. Biasanya lidahnya tampak besar dan tebal. Makan tidak banyak, akan tetapi tubuhnya
tambun. Denyut nadi lambat, suara serak, alis mata rontok, kelopak mata turun, tidak tahan cuaca
dingin, susah buang air besar,Rambut kering ( tipis & kasar), Kulit kering ( bersisik, tebal,
kasar),kebingunan, depresi dan demensia (pelupa). Semuanya kebalikan dari gejala hipertiroid.
Pada hipertiroid , peradangan kelenjar tiroid maupun adanya neoplasma atau tumor kelenjar gondok,
maka kelenjar itu akan membesar, berupa benjolan atau massa yang bisa diraba pada leher tengah
bagian depan. Ciri khasnya : benjolan itu akan turut bergerak saat penderita melakukan gerakan
menelan. Artinya bila penderita disuruh melakukan gerakan menelan, maka si benjolan tadi bergerak
keatas dan kebawah, sesuai dan mengikuti irama gerakan menelan si penderita.
Sakitkah benjolan tadi ? Jawabnya : ada yang sakit dan ada yang tidak. Tergantung jenis kelainan yang
ditemukan, biasanya bila akibat peradangan akan dirasakan sakit atau nyeri. Nyeri disini bisa nyeri
spontan, artinya nyeri tanpa dilakukan penekanan terhadap benjolan. Dan atau nyeri tekan, yaitu nyeri
bila benjolan ditekan pada saat dilakukan pemeriksaan.
Apakah penderita merasakan demam ? Jawabnya : bisa ya dan bisa tidak. Biasanya demam dirasakan
pada awal kemunculan massa di kelenjar gondok itu dan demam biasa dijumpai pada kasus peradangan.
Sedangkan pada neoplasma atau tumor kelenjar tiroid, biasanya penderita tidak akan merasakan nyeri
maupun demam.
Mengenai tumor tiroid, kita mengenal ada yang jinak dan ada yang ganas. Neoplasma jinak biasanya
jenis struma adenomatosa dan adenoma folikuler tiroid. Sedangkan neoplasma ganas umumnya yang
tersering adalah karsinoma tiroid papilliferum.
Penderita kelainan kelenjar gondok biasanya 80-90 persen adalah kaum hawa. Sedangkan laki-laki
sangat jarang. Namun demikian, prosentase keganasan pada penderita kaum adam cukup tinggi sekitar
60-70 persen dari seluruh kasus penderita kelainan tiroid pada laki-laki. (dari berbagai sumber :
medicastore, wikipedia,sukmamerati, dll)
Hipertiroid Dan Hipotiroid
Hipertiroid :
- Tidak tahan panas.
- Kelesuan.
- Gugup tanpa sebab.
- Berat badan turun.
- Insomnia (sulit tidur).
- Bola mata menonjol seperti membengkak.
- Rambut rontok.
- Kuku pecah-pecah.
- Mudah tersinggung.
- Keringat berlebihan.
- Tangan gemetar.
Hipotiroid :
- Tidak tahan dingin.
- Kelesuan.
- Kehilangan semangat, depresi.
- Berat badan bertambah.
- Penurunan kosentrasi.
- Siklus menstruasi abnormal.
- Rambut, alis dan bulu mata rontok.
- Kulit kering dan bersisik.
- Keram otot dan nyeri otot.
- Infeksi yang berulang-ulang kambuh.
- Sembelit.
- Bicara sangat lambat
Note : Suplemen diatas bukan sebagai pengganti obat/tindakan medis yang disarankan dokter
In: Uncategorized
Tinggalkan sebuah Komentar
I.Pengertian
a. Hipertiroid
– Pengeluaran hormone tiroid yang berlebihan diperkirakan terjadi akibat stimulasi abnormal
kelenjar tiroid oleh immunoglobulin dalam darah
b.Hipotiroidisme
– Hipotiroidisme ialah sekresi tiroid yang tidak adekuat selama perkembangan janin dan
neonatus yang nantinya akan menghambat pertumbuhan fisik dan mental (kretinisme), karena
penekanan aktivitas metabolic tubuh secara umum.Pada orang dewasa hipotiroidisme memiliki
gambaran klinik berupa letargi,proses berfikir yang lambat dan perlambatan fungsi yang
menyeluruh
– Keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti
oleh tanda-tanda kegagalan tiroid.
II. Etiologi
a. Hipertiroid
b. Hipotiroid
Tiroiditis autoimun (tiroiditis Hashimoto), dimana system imun menyerang kelenjar tiroid.
Tipe
1. hipotiroidisme primer : atau tiroidal yang mengacu pada disfungsi kelenjar tiroid
2. Hipotiroidisme sentral : disfungsi tiroid disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipofisis,
hipotalamus
3. Hipotiroidisme sekunder / pituitaria : sepenuhnya oleh kelainan hipofisis
4. Hipotiroidisne tertier : kelainan hipotalamus yang mengakibatkan sekresi TSH tidah
adekuat atau penurunan TRH
III. Patofisiologi
1. Hipotiroid
defisiensi tiroid
adekuat
Hipotiroid
1. Hipertiroid
kelenjar tiroid
hipertiroidisme
1. Hipertiroid
1. Gelisah (peka rangsang berlebihan dengan emosional), mudah marah, ketakutan,
tidak dapat duduk dengan tenang, menderita karena palpitasi, nadi cepat dalam
istirahat dan latihan.
2. Toleransi terhadap panas buruk dan banyak berkeringat, kulit kemerahan dan
mudah menjadi lunak,hangat dan lembab.
3. Pasien lansia mungkin mengeluhkan kulit kering gatal-gatal menyebar
4. Mungkin teramati tremor halus tangan
5. Mungkin menunjukkan eksoftalmus
6. Gejala lain mencangkup peningkatan nafsu makan dan masukan diet, penurunan
berat badan progresif,otot secara abnormal mudah letih, kelemahan,amenore, dan
perubahan fungsi usus (diare)
7. Kisaran nadi antara 90 dan 100 kali permenit, tekanan darah sistolik (bukan
diastolic) meningkat.
8. Mungkin terjadi fibrilasi atrium dan dekompensasi jantung dalam bentuk gagal
jantung kongestif, terutama pada pasien lansia.
9. Osteoporosis dan fraktur
10. Penyekit dapat ringan dengan eksaserbasi dan remisi, berakhir dengan pemulihan spontan
dalam beberapa bulan atau tahun
11. Mungkin berkembang perilaku tidak mempunyai belas kasihan kelompok menyebabkan
tubuh kurus, sangat gelisah, delirium,disorientasi, akhirnya gagal jantung
12. Gelisah dapat disebabkan oleh pemberian hormone tiroid yang berlebihan untuk mengobati
hipertiroidisme
1. Hipotiroid
Gejala dini hipotiroid tidak spesifik, namun terdapat tanda-tanda dan gejala yang meliputi:
Koma miksedema menggambarkan stadium hipotiroidisme yang paling ekstrim dan berat,
dimana pasien mengalami hipotermi dan tak sadarkan diri.
V. Komplikasi
a. Hipertiroid
b. Hipotiroid
1. Meningkatkan kolesterol
a. Hipertiroidisme
| T4 Serum
Ditemukan peningkatan T4 serum pada hipertiroid.T4 serum normal antara 4,5 dan 11,5 mg/dl
(58,5 hingga 150 nmol/L).Kadar T4 serum merupakan tanda yang akurat untuk menunjukkan
adanya hipertiroid.
| T3 Serum
Kadar T3 serum biasanya meningkat.Normal T3 serum adalah 70-220 mg/dl (1,15 hingga 3,10
nmol/L).
| Tes T3 Ambilan Resin
Pada hipertiroid, ambilan T3 lebih besar dari 35% (meningkat).Normal ambilan t3 ialah 25%
hingga 35% (fraksi ambilan relative: 0,25 hingga 0,35).
Tes TRH akan sangat berguna bila Tes T3 dan T4 tidak dapat dianalisa.Pada hipertiroidisme
akan ditemukan penurunan kadar TRH serum.
| Tiroslobulin
b. Hipotiroidisme
| T4 Serum
Penentuan T4 serum dengan tekhnik radio immunoassay pada hipotiroid ditemukan kadar T4
serum normal sampai rendah.Normal kadar T4 serum diantara 4,5 dan 11,5 mg/dl (58,5 hinnga
150 nmol/L)
| T3 Serum
Pada hipotiroid yang disebabkan oleh keadaan kelenjar tiroid maka akan ditemukan peningkatan
kadar TSH serum.
VII. Penatalaksanaan
a. Hipertiroidisme
Tidak ada pengobatan yang ditujukan untuk menghilangkan gejala penatalaksanaan bergantung
pada etiologi hipertiroidisme.
Farmakoterapi
Agen Beta-Adrenergik
1. Mungkin digunakan untuk mengontrol efek saraf simpatis yang terjadi pada
hipertiroidisme.
2. Propandol digunakan untuk kegelisahan, takikardi, tremor, ansietas, dan intoleransi panas
Radioaktif Iodin ( I)
b. Hipotiroid
Hal-hal yang bisa dilakukan pada pasien dengan hipotiroid antara lain:
| terapi kortikosteroid
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipertiroidme
I. Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat
Kelelahan berat.
c. Eliminasi
d. Intregitas Ego
e. Makanan / Cairan
f. Pernapasan
g. Seksualitas
1. Resiko terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan beban kerja
jantung
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang
tidak adekuat.
3. Perubahan suhu tubuh hipertemi berhubungan dengan status hipermetabolik sekunder
terhadap hiperaktivitas kelenjar tiroid.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan sekunder akibat laju metabolic.
III. Intervensi
Intervensi :
Intervensi :
(36-37 C)
Intervensi :
akibat hipermetabolik
mandiri
mandiri
Intervensi :
œ Anjurkan untuk melakukan aktifitas pengganti yang tidak melelahkan, seperti membaca,
menonton tv atau mendengarkan radio.
I. Pengkajian
Dispnea
Sianosis, disritmia
Ansietas
Konstipasi, poliuria
III. Intervensi
normal
auskultasi
Intervensi :
menggigil
Intervensi :
Intervensi :
– Ajarkan kepada klien tentang jenis-jenis makanan yang banyak mengandung air
lingkungan
Intervensi :
– pantau respon klien terhadap peningkatan aktivitas
– berikan stimulasi melalui percakapan dan aktivitas yang tidak menimbulkan stress
– Bantu aktivitas perawat mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah