Вы находитесь на странице: 1из 2

Terobosan Anak Muda Bandung Hadirkan

Ruang ICU di Rumah Pasien


Bandung - Sekelompok anak muda di Kota Bandung melakoni wirausaha sosial
dalam bidang kesehatan berupa layanan Intensive Care Unit (ICU) di rumah pasien.
Aksi nyata tersebut merupakan langkah alternatif bagi pasien apabila berhalangan
menyambangi rumah sakit karena beragam faktor.

Sejak akhir 2013, aktivitas usaha berlabel Family Home Care digagas Faishal
Ahmad Farrosi (24) bersama tiga rekannya. Terobosan mereka tak sia-sia. Family
Home Care meraih Juara I Kategori Ide pada ajang Anugerah Jawara Wirausaha
Sosial Bandung (AJWSB) 2015.

"Hampir dua tahun terakhir ini sudah banyak pasien yang kami bantu. Sebulannya
satu hingga dua pasien. Beda-beda penyakit pasiennya, ya di antaranya stroke,"
kata Faishal di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa kemarin
(10/11/2015).

Ide menerapkan misi saling menolong dalam menjalankan kegiatan wirausaha


tersebut, menurut Faishal, tercetus dari kisah pengalaman bapaknya yang bekerja
sebagai dokter jaga Ruang ICU di salah satu rumah sakit.

"Pernah ada pasien yang keluarganya tidak mampu membayar biaya ICU. Bapak
mencoba membantu, lalu mencoba memindahkan ICU ke rumah pasien. Tujuannya
agar biayanya lebih terjangkau," tutur Faishal yang kini menempuh studi di Institut
Teknologi Bandung (ITB).

Selama ini, menurut Faishal, pasien berada di ruang ICU rumah sakit memiliki sedikit
waktu atau durasi terbatas bersama keluarga. Kondisi tersebut, sambung dia,
membuat pasien kurang dukungan sehingga gampang menyerah.

"Berbeda kalau perawatan di rumahnya sendiri, pasien memiliki motivasi untuk


sembuh karena keluarganya bisa leluasa bertemu," ujar Faishal didampingi rekan
satu timnya, Ashifa Arief Ulzamah.

Guna memberikan pelayanan maksimal kepada pasien, Faishal mengatakan, timnya


berjejaring dengan dokter dan perawat rumah sakit di Kota Bandung. Selain itu, dia
menambahkan, tim selalu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi
pasien benar-benar bisa dirawat di rumah.

"Dokter memberikan penilaian apakah bisa dirawat di rumah atau tidak. Kalau
selama ini pasien mendapatkan perawatan intensive care di rumah ialah pasien yang
sudah melewati masa kritis," ucapnya.

Family Home Care hanya beroperasi di Kota Bandung. Tim terus menyempurnakan
pelayanan dan mengembangkan bisnisnya. Mereka berencana mengemas sistem
kerja berbasis teknologi dengan membuat aplikasi online serta membuka akses via
website.
"Kami bakal jadi platform. Jadi, kami menghubungkan antara keluarga pasien yang
membutuhkan perawatan intensif di rumah dengan resource-resource yang
dibutuhkan. Nanti kami menghubungkan dengan dokter, perawat, dan penyewaan
alat ICU. Cara seperti itu membuat keluarga jadi tenang menemani pasien di rumah,"
ujar Faishal.

Вам также может понравиться