Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
AVIVATUS SHOLIKHAH
HUSNIAWATI
IQBAL YUSRIL
IRA RISMADHANI
M. ADIB
NUR CAHYATI
PUJI WAHYUNINGSIH
PUPUT RATNA SARI
SEPTI AYU
SLAMET BAHRUL A
SUKMA DWI A
STIKES KEPANJEN
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
keluarga ini dapat diselesaikan tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas pendidikan mata kuliah Keperawan Anak Fiologis
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kepada anak dan keluarga ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi pembaca.
2
Kepanjen, November 2018
Penyusun
Kelompok 2
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
2.2 Sibling
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
ayah, ibu, maupun anak. Hubungan tersebut terjadi dimana antar anggota
yang terjalin di dalam keluarga, dalam keadaan yang normal maka lingkungan
yang pertama yang berhubungan dengan anak adalah orang tuanya, saudara
lingkungan itulah anak mulai mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan
Anak menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan oleh keluarga, dalam
kehidupannya anak perlu mendapat perhatian khusus dari orang tua baik ayah
maupun ibu, hal itu dikarenakan keluarga merupakan tempat pertama yang
menerima anak lahir didunia. Tidak hanya hal itu keluarga juga menjad tempat
bagaimana anak belajar dalam berkehidupan yaitu dari awal cara makan
sampai anak belajar hidup dalam masyarakat. Keluarga menjadi hal yang
terpenting dalam membawa anak untuk menjadi seorang individu yang baik.
5
Apa yang dimaksud sibiling?
1.3 Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
pilihan yang terbaik, dan meningkatkan pola normal yang ada dalam
Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit
lain.
7
e. Keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagi individu-
individu.
kelemahan keluarga.
sebagaimana profesional.
perawatan kesehatan.
8
5. Menimbulkan kelompok support antara orang tua.
keluarganya.
keperawatan.
2. Berbagi informasi
yang berguna bagi pasien dan keluarga dengan benar dan tidak
9
informasi setiap waktu, lengkap, akurat agar dapat berpartisipasi
3. Partisipasi
mereka buat.
4. Kolaborasi
D. Aspek penting
diberikan
E. Traumatic care
10
(Arie Kusumaningrum. Aplikasi Dan Strategi Konsep Family Centered Care
Sriwijaya. 2010. )
2.2 SIBLING
A. PENGERTIAN SIBLING
antara saudara laki laki dan saudara perempuan .Hal ini terjadi pada
semua orang tua yang mempunyai dua anak atau lebih. Sibling viralry
B. PENYEBAB SIBLING
Tanpa sadar orang tua melakukan sikap pilih kasih. Misalkan dengan
2. Urutan kelahiran
11
yang sering tak punta peran dan beban tumpuan tugas rumah, maupun
anak bungsu yang diringankan dari segala kewajiban dirumah. Hal ini
sibling.
3. Jenis kelamin
kelamin sama. Namun ada kalanya juga jika anak perempuan lebih
dan perasaannnya.
4. Perbedaan usia
5. Jumlah saudara
dimilikinya.
C. BENTUK SIBLING
12
Tidak langsung : mengompol, mengganggu dan mencari
perhatian.
Beberapa yang harus perlu diperhatikan orang tua untuk mengatsi sibling
4. Membuat anak anak mampu bekerja sama dari pada bersaing antara
biasa terjadi
9. Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-
10. Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak
anak.
13
Kedokteran Universitas Sriwijaya. 2010. )
Pada usia ini berkembang rasa inisiatif anak. prilaku yang nampak adalah
anak banyak bertanya, banyak meniru aktivitas orang lain dan mencoba
sebagainya.
Pada usia ini anak juga mulai melibatkan diri dalam aktivitas
bersama. Anak pada usia ini juga mulai menghadapi tuntutan oleh
terhadap inisiatif anak maka rasa bersalah akan menjadi lebih dominan
14
B. Ciri-ciri Anak Prasekolah
1. Ciri Sosial
a. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi
lebih besar
2. Ciri Emosional
terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
15
C. Strategi Promosi Kesehatan sekolah
a. Advokasi
sekolah. Guna mendapatkan dukungan yang kuat dari berbagai pihak terkait
b. Kerjasama
c. Penguatan kapasitas
harus dapat dilaksanakan secara optimal. Untuk itu berbagai sektor terkait
16
dalam rangka penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan, monitoring dan
d. Kemitraan
e. Penelitian
Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak
agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air
Mengajari cara buang air paling mudah adalah ketika anak siap
melaksanakan tahapan ini dan dia mau bekerja sama. Memulai sebelum
17
dicelana biasanya merupakan akibat dari ketidakmampuan anak mengenali
dorongan untuk pergi ke toilet atau mengatur otot-otot pelepasan. Ini bukan
akan frustasi jika dia tidak dapat melakukan seperti yang diharapkan
B. Waktu pembelajaran TT
usia 1 tahun. Secara umum, rata-rata anak di usia 1 tahun sudah bisa duduk
dan jongkok. Kalau dilihat dari teori psikoseksual oleh Freud usia 1 -3 tahun
adalah fase dimana kenikmatan berpusat pada anus dan dubur, di sini
rangsangan terbesar adalah ketika buang air besar dan kecil. Oleh karena
itu, ketika pada usia 1 tahun Ayah-Bunda sudah mengenalkan dan mengajari
TT agar anak akan terbiasa dengan pola kebersihan dan kedisiplinan, karena
pola pembiasaan ini akan terbawa sampai ketika anak memasuki usia baligh
dan dewasa. Jangan sampai anak usia 3 tahun masih menggunakan popok
atau diapers. Kecenderungannya, jika sampai usia 3 tahun atau bahkan lebih
1. Melihat kesiapan anak, orang tua harus mengetahui kapan waktu yang
tepat bagi anak untuk dilatih buang air dengan benar. Bukan orang tua
18
yang menentukan kapan anak harus memulai proses toilet training akan
tetapi anak harus memperlihatkan tanda kesiapan toilet training. Hal ini
pada usia ini anak cepat meniru tingkah laku orang tua.
anak akan merasa risih bila memakai celana yang basah dan kotor.
bahasa tubuhnya apabila anak ingin BAB atau BAK dan bila anak
19
c. Orang tua menyesuaikan jadwal yang dibuat dengan kemajuan yang
d. Buatlah bagan untuk anak supaya anak bisa melihat sejauh mana
tangan dan kaki sebelum tidur dan cuci muka disaat bangun tidur
E. Cara yang Dilakukan Oleh Orang Tua Dalam Melatih Anak Untuk
Toilet Training
Menurut Hidayat (2008) banyak cara yang dapat dilakukan oleh orang tua
dalam melatih anak untuk buang air besar dan buang air kecil diantaranya:
20
2. Teknik modeling Merupakan usaha untuk melatih anak dalam melakukan
buang air kecil dan buang air besar dengan cara meniru untuk buang air
A. Definisi komunikasi
dengan anak serta peran orang tua dalam membantu proses komunikasi
dengan anak sehingga bisa didapatkan informasi yang benar dan akurat.
21
suara-suara bayi. Perkembangan komunikasi pada bayi tersebut dapat
dimulai pada usia minggu ke delapan dimana bayi sudah mampu untuk
melihat objek atau cahaya, kemudian pada minggu kedua belas sudah
mulai melakukan tersenyum. Pada usia ke enam belas bayi sudah mulai
menolehkan kepala pada suara yang asing bagi dirinya. Pada pertengahan
tahun pertama bayi sudah mulai mengucapkan kata-kata awal seperti ba-
ba, da-da, dan lain-lain. Pada bulan ke sepuluh bayi sudah bereaksi
yang terdapat dalam buku. Pada akhir tahun pertama bayi sudah mampu
mengucapkan kata-kata yang spesifik antara dua atau tiga kata. Selain
memahami kurang lebih sepuluh kata, pada tahun ke dua sudah mampu
Pada anak usia ini khususnya usia 3 tahun anak sudah mampu
22
merasa kecewa dan rasa bersalah karena tuntutan tinggi, setiap
dan perlu diingat bahwa pada usia ini anak masih belum fasih dalam
berbicara (Behrman, 1996). Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat
dilakukan adalah dengan memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya,
yang akan digunakan, menggunakan nada suara, bicara lambat, jika tidak
duduk yang terlalu dekat dan berhadapan. Secara non verbal kita selalu
menulis atau bercerita dalam menggali perasaan dan fikiran anak si saat
melakukan komunikasi.
23
yang besar dan apa yang dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran
anak dan kemampuan anak membaca disini sudah muncul, pada usia ke
delapan anak sudah mampu membaca dan sudah mulai berfikir tentang
kehidupan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap
prosedural dari objek tertentu sangat tinggi. Maka jelaskan arti, fungsi
dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari sesuatu yang ditanyakn secara
jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat
dalam komunikasi. Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke
arah yang lebih positif, terjadi konseptualisasi mengingat masa ini adalah
pada usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya,
hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga
24
kerahasiaan dalam komunikasi mengingat awal terwujudnya
memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang
yang sedang berada di samping anak. Selain itu dapat digunakan cara
dipakainya serta hal lainnya, dengan catatan tidak langsung pada pokok
pembicaraan.
2. Bercerita.
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat
gambar
25
3. Memfasilitasi.
ekspresi anak atau respon anak terhadap pesan dapat diterima. Dalam
4. Biblioterapi.
7. Penggunaan skala.
26
Penggunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam
8. Menulis
Melalui cara ini anak akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada
pada anak yang jengkel, marah dan diam. Cara ini dapat dilakukan
9. Menggambar.
ditulisnya.
10. Bermain
27
b. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar hubungan
komunikasi terapeutik
menggangu
manusiawi
diri sendiri atas tindakan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap
orang lain
D. Dampak konmunikasi
yang terbiasa dengan kekerasan, sejak kecil sudah terlihat. Karena terbiasa
28
BAB III
KESIMPULAN
29