Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
a. Hiponatremia Kronik
Kondisi ini berlangsung lambat (> 48 jam). Gejalanya yaitu terjadi malaise
b. Hiponatremia Akut
Kejadian hiponatremia akut berlangsung cepat (< 48 jam). Gejala yang terjadi
adalah penurunan kesadaran dan kejang. Penurunan kesadaran dan kejang ini
terjadi karena iritabilitas pada saraf di otak. Edema pada sel otak karena air
dari ekstrasel masuk ke intrasel.
Prinsip terapi
Pada gastroenteritis, peritonitis dan ileus, deficit dapat terjadi pada ISF
saja atau pada IVF sekaligus. Pada DSS dan sepsis lanjut terjadi deficit IVF
karena kebocoran kapiler menyebabkan perembesan ke interstitial dan ruang
ketiga. Hypovolemia intravaskuler segera diatasi sampai kondisi perfusi
perifer, nadi, dan tekanan darah meningkati batas normal, sehingga perfusi
organ vital (otak, jantung) dapat bertahan. Hipovolemi interstitial lebih
perlahan teratasinya karena harus menunggu cairan intravena merembes ke
interstitial. Kembalinya turgor kulit, tegangan fontanel, basahnya mukosa
lidah, berkurangnya haus akan pulih seiring dengan meningkatnya produksi
urine (Sjamsuhidajat, 2005)
Cairan pengganti yang sesuai dengan IVF adalah ringer laktat, ringer
asetat, NaCl 0,9%. Karena ISF dan IVF tergabung dalam ECF, maka cairan
replacement untuk ISF adalah ringer laktat ringer asetat, NaCl 0,9%
(Sjamsuhidajat, 2005).
Jika kadar natrium serum antara 125-135 mEq/L, maka salin normal (0,9%
natrium klorida) efektif untuk meningkatkan kadar natrium dalam cairan
vaskuler. Akan tetapi, jika kadar natrium serum sekitar 115 mEq/L, maka
diperlukan penatalaksanaan dengan menggunakan larutan hipertonik yaitu
larutan salin 3% atau 5% (Kee & Hayes, 1996)
Pemberian larutan natrium hipernotik bertujuan untuk meningkatkan kadar
natrium dalam waktu cepat. Kadar natrium plasma dinaikkan sebanyak 5
mEq/L dari kadar natrium plasma dinaikkan sebesar 1 mEq/Ltiap 1 jam
sampai mencapai kadar normal. Rumus yang digunakan dalam menaikkan
kadar natrium plasma adalah
Delta natrium adalah selisih antara kadar natrium yang diinginkan dengan
kadar natrium awal. Pada hiponatremia kronik, koreksi Na harus dilakukan
secara perlahan yaitu 0,5 mEq/L tiap 1 jam. Kadar maksimalnya adalah 10
mEq/L dalam 24 jam.
Pada klien yang mengalami hypernatremia dapat dijumpai tanda dan gejalameliputi
kulit yang terasa panas, temperature tubuh dan tekanan darahmeningkat, lidah kering
dan kasar (Kee & Hayes, 1996). Selain itu juga sering ditemukan hipotensi postural,
membrane mukosa kering, agitasi, konvulsi, haus. Peningkatan natrium secara akut
(>158 mEq/L) akan mengakibatkan pengecilan volume otak karena terjadi
pengeluaran air dari dalam sel. Dampak dari mengecilnya volume otak juga
berdampak pada pembuluh darah (vena), yaitu terjadinya robekan. Sehingga akan
terjadi perdarahan pada otak. Hal inilah yang akan menimbulkan gejala, antara lain
latergi, lemas, twitching, kejang bahkan koma.
Prinsip Terapi