Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
TRIAS YUNIARTI
1811040006
2018/2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang lebih baik.Salah satu dampak perubahan tersebut dapat terjadi dalam dunia
satu dari ujung tombak rumah sakit, dimana memerlukan sebuah sistem dalam
paling banyak diterapkan di Indonesia adalah metode fungsional dan tim. Kita
keperawatan yang telah dilakukan oleh negara lain maupun Indonesia. Negara
pasien (total care), dan hibrid model/ kombinasi dari tim leader dan primary
mereka dan dapat melakukan hubungan atau kerja sama yang baik antar tim.
didapatkan hasil bahwa ruang Bima menggunakan metode tim. Tim dibagi
manjadi 2 berdasarkan bed, tim 1 mengelola 11 bed pasien sedangkan. Setiap
kelebihan dari metode ini adalah efektivitas waktu, pembagian pasien dan
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian metode tim ?
2) Apa tujuan metode tim ?
3) Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan metode tim ?
4) Bagaimana tugas pokok dan tanggung jawab ketua tim?
5) Apa saja Kompetensi Ketuan Tim ?
6) Apa saja prinsip – prinsip ketua tim ?
BAB II
TINJAUAN TEORI
kolaboratif ( Douglas, 1984). Model tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap
asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat
Menurut Kron & Gray (1987) pelaksanaan model tim harus berdasarkan konsep
berikut:
kepemimpinan.
b. Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana keperawatan
terjamin.
d. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik
ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim/ group yang terdiri dari tenaga professional,
tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu. Dalam
a. Membuat perencanaan.
pasien.
e. Menyelenggarakan konferensi.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN
lebih lanjut.
kebutuhan klien.
6. Mengadakan serah terima tugas kepada perawat yang jaga sore dan menerima
7. Memberikan bimbingan kepada perawat yang telah jadi anggota tim dan
10. Melakukan kunjungan keliling ruangan bersama anggota tim, dokter dan tim
11. Memberikan bimbingan kepada siswa / mahasiswa praktek yang ada didalam
13. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka memperlancar
pelaksanaan kegiatan
15. Melaporkan secara lisan dan tulisan kepada kepala ruang apabila terdapat hal-
Nim : 1811040006
Kelompok :4
Ruangan : Bima
A. LAPORAN PELAKSANAAN
Kelompok kami yang berjumlah 5 orang dibagi dalam 3 Shift, 3orang pagi (1
KaRu, 1 KaTim, dan 1 PP), 1 orang jaga sore, dan 1 orang jaga malam, mengelola
sebanyak 5 pasien jiwa. Dalam melakukan tugas peran sebagai Ketua Tim dengan
anggota yang berjaga di pagi hari yaitu Eva Noviani, S.Kep yaitu sebagai perawat
pelaksana, dan berjaga di malam hari. Kegiatan pada saat pukul 07.15 – 07.30
WIB mengikuti apel di halaman depan RSUD Banyumas, pukul 07.40 WIB
mengikuti serah terima operan jaga dari dinas malam kepada dinas pagi, dan
keliling kamar pasien untuk memperkenalkan operan jaga dinas dari dinas malam
kepada dinas pagi. Pukul 08.15 WIB melakukan pre conference, menyampaikan
program – program untuk pasien, membagi tugas kepada anggota tim (PP/
perawat pelaksana). Pada pukul 09.30 WIB mengikuti visit dokter, mencatat
program terapi obat atau terapi latihan tambahan. Pukul 11.20 WIB membuat
laporan dengan hasil visit dokter. Pukul13.20 WIB melakukan post conference,
implementasi dari anggota Tim/ PP, mencatat masukan dan tambahan dari perawat
tugas dan laporan tugas. Pukul 13.40 WIB melengkapi buku laporan jaga, Pukul
14.10 WIB memimpin operan jaga dari dinas pagi kepada dinas siang dan keliling
ruangan pasien untuk memperkenalkan operan jaga dari dinas pagi ke dinas siang/
sore.
Febtryanto
Ketua Tim
Trias Yuniarti
Eva Noviani
C2 C3 C4 C5 C7
Therapy:
- monitor ttv
- terapi lanjut
-obat oral clozapin 2,5 mg
- stolasi 5mg
- clobazam 10mg
IMPLEMENTASI
Tanggal No Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
11 1 Melakukan bina hubungan saling S : klien mengatakan suaranya Trias
Februari percaya dengan prinsip komunikasi hilang setelah dilakukan
2019 terapeutik : menghardik
- Menyapa klien dengan ramah O :
baik secara verbal dan non verbal - Klien mampu diarahkan
- Memperkenalkan diri dnegan dan diajarkan
sopan - Klien lebih kooperatif
- Menanyakan nama lengkap dan
nama pasien yang disukai A: halusinasi teratasi sebagian
- Menjelaskan tujuan pertemuan P : lanjutkan klien untuk
- Menunjukkan sikap empati dan mengenal halusinasi
terima klien dengan apa adanya - Lanjutkan SP 2 yaitu
- Memberi perhatian pada klien mengontrol halusinasi
dan perhatikan kebuthan dasar dengan cara minum obat
klien
RTL : lanjutkan SP 2, yaitu klien
dapat mengenal halusinasinya.
IMPLEMENTASI
Tanggal No Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
11 1 Melakukan bina hubungan saling S : klien menjawab salah dan Trias
Februari percaya dengan prinsip komunikasi mengatakan selamat siang
2019 terapeutik : - Klien menyebutkan
- Menyapa klien dengan ramah nama dan alamat dan
baik secara verbal dan non verbal umur
- Memperkenalkan diri dnegan
sopan O : - klien mau berjabat tangan
- Menanyakan nama lengkap dan - Klien mau di cukur
nama pasien yang disukai rambutnya
- Menjelaskan tujuan pertemuan - Klien mau duduk
- Menunjukkan sikap empati dan berdampingan dgn
terima klien dengan apa adanya perawat
- Memberi perhatian pada klien - Klien mampu
dan perhatikan kebuthan dasar mengutarakan
klien maslahnya
- Menanyakan masalah yang A : SP 1 tercapai
dihadapi P : Lanjutkan SP 2 adakan
kontrak waktu pertemuan
. berikutnya SP 1.
5. Nama Pasien : An. F
Dx. Kep : Halusinasi
kamar/Bed : C7
Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan
Tujuan Tindakan
Halusinasi Setelah dilakukan tindakan NIC :
Ds: keperawatan selama 1x 24 jam 2. Bina hubungan saling
- Pasien mengatakan diharapkan pasien dapat mengontrol percaya
diganggu bisikan suara halusinasi dengan kriteria hasil : SP 1 :
mengejek dirinya.. - Pasien dapat mengidentifikasi 2. Identifikasi halusinasi:
- Ibu pasien pasien jenis, isi, frekuensi, isi waktu, isi, frekuensi, waktu
mengatakan pasien suka respon terhadap halusinasi terjadi, situasi
bicara sediri, mondar- - Pasie dapat mengontrol pencetus, perasaan,
mandir., serng menonton halusinasi dengan menghardik respon
video porno, Sering - Pasien dapat mengikuti program 2. Jelaskan cara
masturbasi sendiri pengobtan secara optimal mengontrol halusinasi:
- Pasien dapat mengontrol hardik, obat, bercakap-
Do: halusinasi dengan bercakap- cakap, melakukan
- .pasien kooperatif cakap kegiatan
- Pasien di ajak ngobrol - Pasien dapat mengontrol 3. Latih cara
melantur. halusinasinya dengan cara mengontrol halusinasi
melakukan aktivitas. dg menghardik
4. Masukan pada
jadual kegiatan untuk
latihan menghardik.
Therapy:
- monitor ttv
- inj. Diaz
- inj. lodomer
-obat oral clozapin 2,5 mg
- stolasi 5mg
- clobazam 10mg
- ekg
- cek lab.
IMPLEMENTASI
Tanggal No Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
11Februa 1 Melakukan bina hubungan saling S : klien mengatakan suaranya Trias
ri 2019 percaya dengan prinsip komunikasi hilang setelah dilakukan
terapeutik : menghardik
- Menyapa klien dengan ramah O :
baik secara verbal dan non verbal - Klien mampu diarahkan
- Memperkenalkan diri dnegan dan diajarkan
sopan - Klien lebih kooperatif
- Menanyakan nama lengkap dan
nama pasien yang disukai A: halusinasi teratasi sebagian
- Menjelaskan tujuan pertemuan P : lanjutkan klien untuk
- Menunjukkan sikap empati dan mengenal halusinasi
terima klien dengan apa adanya - Lanjutkan SP 2 yaitu
- Memberi perhatian pada klien mengontrol halusinasi
dan perhatikan kebuthan dasar dengan cara minum obat
klien
A. Kesimpulan
kelebihan dari metode ini adalah efektivitas waktu, pembagian pasien dan proses
timbang terima jadi 2 kelompok sehingga menghemat waktu. Tetapi, metode ini
memiliki kekurangan yaitu masing-masing tim tidak mengetahui pasien dari tim
yang lainnya
B. Saran
2. Perawat ruangan memahami kondisi pasien kamar ganjil dan kamar genap
DAFTAR PUSTAKA
Asriani, Mattalattan & Baten, A.B (2012). Pengaruh Penerapan Model Praktek
Keperawatan Profesional (MPKP) Terhadap Standar Asuhan Keperawatan dan
Kepuasan Kerja Perawat Dirawat Inap Rs. Bhayangkara Makasar. Jurnal Mirai
Managemen, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2012,1(2),hal :1-4
Ratna Sitono, Yulia. (2006). Metode praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit.
Jakarta : EGC