Вы находитесь на странице: 1из 12

Nama : Monica Dwiyani

NIM : P17320317018

Kasus : Study Kasus 26

CD is a 27 year old woman with a diagnosis of schizoaffective disorder. She was referred
through the Community Forensic Mental Health Team to our specialist Forensic Mental Health
floating support service. Her offences were a series of assaults, mostly attacks on her mother but
some involving members of the public. All of these offences were considered to be as a direct
result of CD's mental health problems. She had delusional beliefs, and periods of great
excitability, anger and frustration, and also periods of deep depression. She was referred to our
service whilst living in an accommodation based service, where she did not wish to stay. Prior to
that she had been in hospital for 14months. Whilst her mental health was not stable and a risk of
suicide was identified, CD agreed with her care team that the risk was not necessarily increased
by her living in the community and in fact she anticipated that living alone would aid her
recovery. CD had had her own tenancy before, but it had not been successful. We developed
support plans with CD, setting out how she would need to prepare for moving out, and what her
priorities were thereafter. CD was very keen to find a home so very much led her own support,
having great clarity about the steps she wished to take, the support she felt she needed at each
stage and how quickly she hoped to achieve this. We used the Recovery Star to help to focus the
support and to measure progress. We were agreed that we needed to start more or less from
scratch with learning about what was needed to set up and sustain a home and CD's plans
involved recognition that help would be needed from a range of other services. Along with the
practical support needed to find accommodation, access furniture projects, set up utilities etc., we
worked with CD to create WRAPs - Wellness and recovery actions plans - whereby she
identified early signs of a period of poor mental health and made plans for how she and others
should respond. CD has on-going support needs. Her mental health does not always remain
stable and her ability to cope alone is at risk when she is not well. The risk of suicide remains
and CD has plans to seek greater support when she is able to recognise this. She still has a need
for hospital admissions from time to time, but her WRAPs have helped her to significantly
reduce the need and the length of stay when the need arises. CD's plans are to move on to live
completely independently in the future but expects to need a low level of regular support for the
time being, and a responsive, increased level of support from time to time when needed.

Terjemahan Kasus
CD adalah seorang wanita berusia 27 tahun dengan diagnosis gangguan skizoafektif. Dia
dirujuk melalui Tim Kesehatan Mental Forensik Komunitas ke layanan Forensic Mental Health
spesialis kami untuk mendukung kesembuhannya. Pelanggaran yang dilakukukan nya adalah
serangkaian serangan, sebagian besar serangan terhadap ibunya tetapi beberapa melibatkan
anggota masyarakat. Semua pelanggaran ini dianggap sebagai akibat langsung dari masalah
kesehatan mental CD. Dia memiliki keyakinan delusional, dan periode rangsangan yang hebat,
kemarahan dan frustrasi, dan juga periode depresi yang dalam. Dia dirujuk ke layanan kami
ketika tinggal di layanan berbasis akomodasi, di mana dia tidak ingin tinggal. Sebelum itu dia
dirawat di rumah sakit selama 14 bulan. Sementara kesehatan mentalnya tidak stabil dan risiko
bunuh diri teridentifikasi, CD setuju dengan tim perawatannya bahwa risikonya tidak perlu
ditingkatkan oleh dia yang tinggal di masyarakat dan bahkan dia mengantisipasi bahwa hidup
sendiri akan membantu pemulihannya. CD sebelumnya pernah mendapatkan perawatan. tetapi
belum berhasil. Kami mengembangkan rencana dukungan untuk CD, menetapkan bagaimana dia
perlu mempersiapkan diri untuk pindah, dan apa prioritas sesudahnya. CD sangat semangat
untuk menemukan rumah yang sangat banyak menuntun dirinya, memiliki kejelasan yang
banyak tentang langkah-langkah yang ingin dia ambil, dukungan yang dia rasa dibutuhkannya di
setiap tahap dan seberapa cepat dia berharap untuk mencapai ini. Kami menggunakan Recovery
Star untuk membantu memfokuskan dukungan dan mengukur kemajuan. Kami sepakat bahwa
kami perlu memulai lebih banyak atau lebih sedikit dari awal dengan belajar tentang apa yang
diperlukan untuk mengatur dan mendukung rencana rumah dan CD yang melibatkan pengakuan
bahwa bantuan akan dibutuhkan dari berbagai layanan lainnya. Bersamaan dengan dukungan
praktis yang diperlukan untuk menemukan akomodasi, mengakses proyek furnitur, mengatur
utilitas, dll., Kami bekerja dengan CD untuk membuat WRAP - Rencana tindakan kebugaran dan
pemulihan - di mana dia mengidentifikasi tanda-tanda awal dari periode kesehatan mental yang
buruk dan membuat rencana untuk bagaimana dia dan orang lain harus merespon. CD memiliki
kebutuhan dukungan berkelanjutan. Kesehatan mentalnya tidak selalu tetap stabil dan
kemampuannya untuk menghadapi sendiri beresiko ketika dia tidak sehat. Risiko bunuh diri
tetap dan CD memiliki rencana untuk mencari dukungan lebih besar ketika dia mampu
mengenali ini. Dia masih memiliki kebutuhan untuk masuk rumah sakit dari waktu ke waktu,
tetapi WRAPs nya telah membantunya secara signifikan mengurangi kebutuhan dan lamanya
tinggal ketika kebutuhan itu muncul. Rencana CD adalah untuk melanjutkan hidup sepenuhnya
mandiri di masa depan tetapi mengharapkan untuk membutuhkan tingkat dukungan reguler yang
dasar untuk saat ini, dan tingkat dukungan yang responsif dan meningkat dari waktu ke waktu
ketika dibutuhkan.
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Tanggal pengkajian : 1 Oktober 2018

Waktu Pengkajian : Pukul 14:00 WIB

Tempat pengkajian : Di rumah


A. Identitas pasien/klien
1. Nama ( identitas) : Ny . C
2. Usia : 27 Tahun
3. Jenis kelamin :
( ) Laki-laki (  ) Perempuan
4. Agama : Protestan
5. Suku : Batak
6. Status pernikahan :
( ) menikah (  ) Belum menikah ( ) Janda/Duda
7. Pendidikan
( ) tamat SD-SMP ( ) Tamat SMA ( ) PT ( ) Tidak sekolah
8. Pekerjaan
( ) PNS/TNI/POLRI ( ) Swasta ( ) Tidak bekerja/IRT (  ) lain-lain = buruh
9. Penghasilan perbulan : (  ) < Rp 3.272.143 ( )≥ Rp 3.272.143
10. Alamat : Komplek Dramaga Pratama Blok J5 No. 13 Rt 02 / 07
Desa Kalisuren Kecamatan Tajurhalang Kabupaten
Bogor.
11. Nama penanggung jawab : Ny. Lilis
12. Status penanggung jawab : Ibu
( ) Suami/istri ( ) Anak ( ) Kakak/Adik (  ) Lain-lain = Ayah
B. Riwayat Kesehatan
1. Masalah yang dirasakan saat ini :
Klien mengatakan bahwa emosinya tidak stabil, susah makan dan susah tidur. klien
juga memiliki keyakinan delusi, klien mengatakan frustasi dan depresi yang mendalam.

a. Bila ada nyeri gambarkan tingkat nyeri ( dengan melingkari angka dibawah ini)

Jelaskan nyeri yang dialami pasien (PQRST)


________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
_______________________________________________________________
b. Pola tidur

( ) Banyak tidur ( ) Kurang tidur (  ) Sulit untuk tidur


( ) Sulit utk tetap ( ) Sulit untuk bangun ( ) Sulit untuk tetap
terbangun tidur tidur

Jelaskan pola tidur yang dialami pasien (termaksud kualitas dan kuantitas tidur):

Klien mengatakan susah tidur. Perubahan kebiasaan tidur bisa menjadi jarang tidur
atau malah tidur lama sekali.
c. Nafsu makan
( ) Meningkat () Menurun ( ) Biasa saja
Jelaskan nafsu makan yang dialami pasien :
Klien mengatakan nafsu makan menurun, makanan yang dimakan terasa pahit.
Pada pasien schizoafektif rata-rata mengalami hilangnya nafsu makan.

d. Kecemasan
Kecemasan diukur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) lihat
lampiran
0=tidak cemas 1= cemas 2= cemas 3=Cemas 4 = cemas
sedang Berat
ringan sangat berat

Jelaskan (berdasarkan skala ) :


4 : klien mengalami kesehatan mental tidak stabil, delusi, kemarahan, frustasi
serta depresi yang mendalam dan resiko bunuh diri teridentifikasi.

2. Pemeriksaan fisik :
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 85x/mnt.
Pernafasan : 22x/mnt Suhu : 36,5 °C
Berat Badan : 50 kg Tinggi badan : 160 cm
Pemeriksaan head to toe (simpulkan ) :
Tidak ditemukan adanya kelainan.

3. Riwayat kesehatan masa lalu


Sebelum dirawat Ny. C sering mendengar suara bisikan yang terdengar jelas
ditelinga. Bicara dan tertawa sendiri, sering mengamuk.
C. Konsep diri

1. Body image
Klien mengatakan bahwa tubuhnya sama seperti yang lainnya. Klien suka
terhadap bagian tubuh tangan, karena menurut ia tangannya indah. Sedangkan klien
mengatakan ia tidak suka pada bagian tubuh kepala, karena kepala klien sering merasa
tidak enak itulah yang membuat persepsi bahwa klien tidak suka pada bagian kepala.

2. Peran
Klien didalam keluarga mempunyai peran sebagai anak. Tugasnya pun membantu
kedua orang tua . klien mengatakan ia mampu membantu menyapu halaman rumah.
3. Identitas diri
Klien berumur 27 tahun status ia belum menikah, dan ia merupakan anak tunggal
dari orang tuanya. Klien pernah dirawat di Rumah Sakit selama 14 bulan, ia merasa tidak
puas saat di berada dirumah karena merasa dikucilkan oleh tetangga sekitarnya. Ia merasa
puas setelah dirawat di Rumah Sakit.

4. Ideal diri
Klien merasa seharusnya ia dapat menjalankan aktivitas selayaknya orang normal
pada umumnya. Karena penyakit yang dialami ia lebih sering berdiam diri dan
termenung.

5. Harga diri
Klien memiliki harga diri rendah karena dikucilkan dari masyarakat dan klien
merasa ia berbeda dengan tetangganya.

D. Pengkajian Sosial

1. Kondisi rumah
Kondisi rumah klien sederhana, dan barang tersusun rapi.
2. Keluarga
Keluarga sangat mendukung dan memberi semangat dalam terapi yang dijalankan
(kooperatif) kepada klien, sehingga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan
pasien schizoafektif.

3. Keuangan
Keadaan finansial pada keluarga Ny. C cukup baik.
4. Budaya
Pada keluarga Ny. C nilai budaya tidak terlihat.
5. Spiritual
Keadaan spiritual Ny.C rendah. Ny. C mengatakan saat dia dirawat dia beribadah
dibantu oleh pastur yang didatangkan oleh keluarganya.

E. Pemeriksaan status mental


1. Penampilan
a. Postur tubuh
Postur tubuh pada Ny. C normal
b.Kontak mata
(-) Tidak mau menatap lawan bicara.
c. Cara Pakaian
Cara berpakaian pada Ny.C kurang rapi
d.Cara berdandan
Pada klien tidak terlihat berdandan, tampilan biasa saja.
e. Respon saat pengkajian
Pada saat pengkajian respon kiln curiga terhadap orang lain.
f. Kelainan fisik yang menonjol
(-) Tidak ada
g.Ekspresi wajah
Ekspresi wajah Ny.C datar.

2. Perilaku
( ) Ramah ( ) bermusuhan ( ) kooperatif (  ) tidak komunikatif
( ) menggoda ( ) berhati-hati ( ) perhatian
Jelaskan : Perilaku klien aneh, tidak seperti biasanya dan kadang melakukan serangan
terhadap ibunya.
3. Gerakan
() kelemahan psikomotor () gelisah ( ) gerakan abnormal ( ) kaku
Jelaskan : Hilangnya energi, dan hal-hal yang biasanya dilakukan setiap hari.
4. Pembicaraan
a. Kecepatan bicara () cepat () lambat ( ) normal
b. Kejelasan bicara ( ) cadel () berguman () putus-putus ( ) beraksen
c. Volume () keras () lemah ( ) Normal
d. Kualitas bicara () ragu-ragu () emosional ( ) mengulang topik
( ) spontan ( ) tidak spontan
e. Banyaknya bicara () cerewet ( ) aktif () diam
Jelaskan : Ny. C mempuyai rangsangan yang hebat yang menyerang ia yaitu
kemarahan , sehingga kecepatan berbicara cepat dan saat sudah tidak
terjadi kemarahan kecepatan bicara menjadi lambat. Kualitas bicaranya
pun ragu-ragu, emosional dan mengulang-ulang topic . Perubahan
sering terjadi karenakan pasien mengalami (mood yang tidak stabil).

5. Alam perasaan
( ) sangat gembira ( ) panik () ketakutan
( ) gembira berlebihan ( ) khawatir () tidak tenang
( ) merasa bahagia meski dalam keadaan stress () gelisah
( ) Tidak senang () apatis ( ) sensitif ( ) marah
( ) Sedih
() Depresi
( ) menjalani tampa perasaan
( ) Berduka
Jelaskan : Ny. C terlihat ketakutan, tidak tenang, sedih dan gelisah. Klien sering
termenung, klien juga bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungan
disekitarnya. Klien juga mengalami depresi yang berat.
6. Affect
( ) terbatas ( ) datar () tidak sesuai

( ) Tumpul ( ) normal

Jelaskan : Emosi klien yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada.

7. Isi pikir

() ide bunuh diri ( ) obsesi ( ) fobia ( ) kompulsif ( ) koheren


( ) paranoid ( ) pikiran magic () Delusi ( ) ide yang belebihan
Jelaskan : Klien memiliki isi pikiran delusi yaitu keyakinan yang dipegang secara
erat naming tidak akurat, kesehatan mentalnya tidak stabil dan risiko
bunuh diri teridentifikasi.

8. Proses pikir
( ) asosiasi ( ) Koheren ( ) Logis ( ) perseverasi ( ) neologisme
( ) bloking ( ) mengikuti arus () flight of ideaa
Jelaskan : Pembicaraan klien meloncat dari topik lainnya, masih ada hubungan yang
tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.

9. Persepsi
( ) halusinasi ( ) Ilusi ( ) depersonalisasi ( ) dejavu () delusi
Jelaskan : Klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuannya
yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.

10. Intelektual
( ) Rata-rata () dibawah rata-rata ( ) diatas rata-rata
Jelaskan : Pengetahuan klien berada dibawah rata-rata, salah satunya ia hanya
lulusan SMP.

11. Kognitif
(-) orientasi baik
Disorientasi () waktu ( ) tempat () orang
Konsentrasi ( ) kurang perhatian ( ) mudah dialihkan () sering terganggu
Memori () memori jangka pendek ( ) memori jangka menengah
( ) memori jangka panjang ( ) memori saat ini
Jelaskan : Konsentrasi klien sering terganggu dan lien tidak dapat meningat kejadian
yang terjadi lebih dari 1 minggu.

12. Sensori
Tingkat kesadaran : Apatis
Jelaskan : Klien tampak bingung dan terlihat kacau , klien juga bersikap acuh tak
acuh terhadap rangsangan.

13. Insight

( ) menyadari penyakit () mengingkari penyakit

Jelaskan : Klien bersikap mengingkari bahwa ia ternyata mengalami penyakit


schizoafektif.

F. Pemeriksaan diagnostik dan laboratorium


(-) Tidak ditemukan adanya kelainan.

G. Pengobatan
Pengobatan yang dijalani terdiri dari pengobatan secara psikofarmaka dan psikoterapi.
Farmakoterapi yang digunakan adalah risperida 2 x 4 mg , fluoxetine 1 x 10 mg.
H. Diagnosa medik
Diagnosa gangguan schizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala defintif adanya
schizophrenia dan gangguan afektif bersama-sama menonjol pada saat yang bersamaan

SKALA CEMAS
Pernyataan dibawah ini menggambarkan perasaan yang dialami bpk/ibi /sdr/sdri. Pilih salah satu
dari 5 pilihan dibawah ini (0-4)
SKOR
0 = tidak cemas, 1 = ringan, 2 = sedang 3 = berat 4 = berat sekali
No Pertanyaan 0 1 2 3 4

1 Perasaan cemas : khawatir, pikiran buruk, takut akan 


pikiran sendiri, mudah tersinggung

2 Ketegangan : merasa tegang, lesu, tidak bisa istirahat 


dengan tenang, mudah terkejut, mudah menangis,
gemetar , gelisah

3 Ketakutan : pada gelap, orang asing, ditinggal sendiri, 


pada binatang besar, keramaian lalu lintas, kerumunan
orang banyak

4 Gangguan tidur : sukar untuk tidur, terbangun malam 


hari, tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi-
mimpi, mimpi buruk, mimpi menakutkan

5 Kecerdasan : sulit konsentrasi, daya ingat buruk 

6 Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya 


kesenangan pada hobi, sedih, bangun dini hari, perasaan
berubah-ubah sepanjang hari

7 Gejala somatik (otot) : sakit dan nyeri otot, kaku, 


kedutan, suara tidak stabil, gigi gemelutuk

8 Gejala somatik ( sensori) : telinga berdengung, 


penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa lelah,
perasaan ditusuk-tusuk

9 Gejala pada jantung : nadi cepat , berdebar, - nyeri di 


dada, denyut nadi kuat, perasaan lesu/lemas seperti mau
pingsan, detak jantung menghilang (berhenti sekejap)

10 Gejala Pernafasan : Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada, 


Perasaan Tercekik, Sering Menarik Napas, Napas
Pendek/Sesak
11 Gejala pada pencernaan : sulit menelan, perut melilit, 
gangguan pencernaan,nyeri sebelum dan sesudah makan,
perasaan terbakar di perut, rasa penuh atau kembung,
mual, muntah, buang air besar lembek, kehilangan berat
badan, sukar buang air besar (konstipasi)

12 Gejala perkemihan dan reproduksi: sering buang air 


kecil, tidak dapat menahan air seni, amenorrhoe,
menorrhagia, menjadi dingin (frigid), ejakulasi
praecocks, ereksi hilang, impotensi

13 Gejala Otonom : muka merah, mudah berkeringat, 


pusing, sakit kepala, bulu kuduk berdiri

14 Tingkah laku pada wawancara : gelisah, tidak tenang, jari 


gemetar, kening mengerut, muka tegang, tonus otot
meningkat, napas pendek dan cepat, muka merah

Вам также может понравиться