Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
Elqadosy Sedubun
2017-84-024
Pembimbing:
dr. Fitri K. Bandjar, Sp.KK
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan referat sebagai
tugas kepaniteraan klinik bagian Kulit Kelamin dengan judul “ Manifestasi kulit pada
hipertiroid”.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan referat ini telah banyak pihak
yang turut membantu sehingga referat ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pembimbing dr. Fitri K. Bandjar, SpKK,
M.Kes yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan bagi penulis selama
penyusunan referat ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan referat ini,
untuk itu kritik dan saran penulis harapkan guna kesempurnaan referat ini kedepannya.
Akhir kata, semoga referat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Sekian dan terima
kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Eritema Palmaris
Kulit yang hangat dapat dikaitkan dengan terjadinya peningkatan aliran darah
kulit dan vasodilatasi perifer, yang juga dapat menyebabkan adanya
kemerahan pada daerah wajah dan eritema palmaris.1,3,5,6
4. Alopesia areata
Studi Keen et al1 menyebutkan bahwa dari total 40 pasien yang masuk dalam
sampel, alopesia hanya ditemukan pada dua psien (5%).1
5. Kuku Plummer
Dalam kelompok penelitian Keen et al1, juga ditemukan adanya perubahan
kuku yang dominan. Pertumbuhan kuku berubah menjadi lebih cepat, terlihat
pada 3 (7,5%) pasien. Persentase kecil pasien dengan hipertiroidisme dapat
menderita Plummer’’s nail, yang menunjukkan bentuk cekung dengan
onikolisis distal. Kuku Plummer juga dapat ditemukan dalam berbagai
kondisi lain dan tidak patognomonik untuk hipertiroidisme.1,3,6
6. Acropachy
Kondisi yang berhubungan dengan disfungsi autoimun kelenjar tiroid (seperti
pada penyakit graves) yang ditandai dengan pembengkakan dan jari tabuh
pada jari tangan dan kaki serta adanya periostitis.1,6
7. Dermatopati tiroid
Dermopati tiroid paling sering terlihat. Dermatopati tiroid pretibialis
(sebelumnya sering disebut sebagai myxedema pretibial) adalah manifestasi
klasik dari hipertiroidisme dan penyakit Graves. Pada tirotoksikosis juga
ditemui adanya manifestasi kulit yang sama, yakni myxedema pretibial.
Istilah dermopati tiroid digunakan karena lesi dapat terjadi di situs mana pun
pada tubuh, tidak terbatas pada wilayah pretibial. Meskipun ada laporan
pasien hipertiroid yang telah hadir dengan dermopati tiroid sebagai temuan
awal, dermopati tiroid biasanya terjadi lebih lambat. Satu studi yang
menggunakan pendekatan dengan ultrasonografi menjelaskan bahwa
ketebalan kulit pretibial meningkat pada 33% pasien dengan penyakit tiroid
autoimun, hal inimenyiratkan bahwa dermopati infiltratif ternyata cenderung
memiliki prevalensi subklinis yang lebih tinggi. Semua pasien yang
dilibatkan diatas memiliki bukti laboratorium penyakit tiroid autoimun.
Hampir semua pasien dengan dermopati tiroid juga memiliki oftalmopati
tiroid, manifestasi akhir lain dari hipertiroidisme. Penampilan klinis
dermopati tiroid bisa sangat bervariasi. Secara klasik, dermopati tiroid
biasanya muncul dengan nodul dan plak yang memiliki variasi warna, dari
merah muda ke ungu-coklat, dan kadang-kadang disertai dengan pengerasan
pada permukaan ekstensor secara bolateral tanpa adanya pitting yang tidak
nyeri. Distribusi yang paling umum adalah di permukaan ekstensor kaki.3,6,7,9
Perubahan kulit pada dermopati tiroid muncul dalam bentuk difus, dapat
berbatas tajam atau ada embesaran elephantiasis. Pada dermopati tiroid
jumlah asam hialuronat dan kondriotin ditemukan berlebihan pada lesi,
temuan ini mirip dengan yang ditemukan pada kulit normal.
Gambar 2.5. Hipertiroid dengan dermopati tiroid di lokasi klasik di anterior tibia.
Disusupi plak meluas ke betis dan sebagian hiperkeratotik. Nodul yang terisolasi juga
terdapat pada dorsum dari kaki.3
8. Urtikaria kronis
Ada banyak literatur yang membahas hubungan antara penyakit tiroid dan
urtikaria. Beberapa penelitian telah menemukan insiden yang jauh lebih
tinggi pada pasien penyakit tiroid dengan urtikaria kronis dibandingkan
dengan populasi kontrol, meskipun mekanisme patologisnya masih belum
jelas.3
Urtikaria kronis ditandai dengan gatal, plak eritematosa yang cepat
menghilang, terjadi setidaknya dua kali setiap minggu selama lebih dari 6
minggu. Salah satu penyebab urtikaria kronis adalah hipertiroidisme.
Beberapa studi menjelaskan bahwa hipertiroidisme memicu aktivasi kinin dan
kemudian menyebabkan urtikaria kronis. Kinin adalah sekelompok zat yang
terbentuk di jaringan tubuh sebagai respons terhadap cedera. Kinin adalah
polipeptida yang menyebabkan vasodilatasi dan kontraksi otot polos. Pada
pasien dengan urtikaria kronis, sekitar 25% -30% kasus memiliki antithyroid
peroxidase (TPO) dan didiagnosis memiliki penyakit tiroid Hashimoto. 10,11
Studi lain yang membahas mekanisme imunologis yang berperan dalam
patogenesis baik autoimunitas urtikaria kronis dan hipertiroid, menyebutkan
adanya pengaruh dari kerja interleukin-6 (IL-6). Interleukin 6 dikaitkan
dengan pengembangan atau eksaserbasi dari urtikaria kronis. Hal ini juga
telah ditemukan dalam percobaan yang mempelajari penyakit tiroid autoimun.
Menariknya, korelasi antara IL-6 dan tingkat keparahan urtikaria kronis serta
tingkat anti-TPO ditunjukkan sebagai penyebab kejadian urtikaria kronis pada
penyakit tiroid autoimun masih diragukan. Penelitian masih banyak dilakukan
untuk mengetahui mekanisme hubungan antar kedua kondisi tersebut, karena
epidemiologi urtikaria kronis sering dialami individu dengan riwayat tiroid
autoimun.10-12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kulit pada individu dengan hipertiroid lembut, hangat dan halus seperti bayi.
Manifestasi kulit pada hipertiroid juga adalah adanya eritema palmaris,
hiperhidrosis, kuku plummer, alopesia areata, vitiligo, acropachy, urtikaria kronis
serta myxedema pretibial. Individu dengan hipertiroid juga mengalami
peningkatan produksi keringat, mengalami fibrilasi atrium, oftalmopati, gondok
serta mengalami palpitasi. Diagnosis hipertiroid dapat ditegakan dengan tes serum
thyrotropin, tes serum bebas triiodothyronine dan thyrosin, pemeriksaan antibodi
antitiroid dan pemeriksaan penyerapan dan pencitraan dengan radioaktif yodium.
DAFTAR PUSTAKA
1. Keen MA, Bhat MH, Hassan I, Shah PA, Bhat YJ. A clinical study of the
cutaneous manfestations of hyperthyroidism in Kashmir valley-India.
Departments of Dermatology, STD & Leprosy, Government Medical
College, University of Kashmir, Srinagar, India & Departments of
Medicine, Government Medical College, University of Kashmir, Srinagar,
India, 2016;7(1)
2. Maskey R, Ghimire JP, Pradhan B, Katel V, Karki P, Lamsal M. Clinical
spectrum and outcome of patients with hyperthiroidism in Nepal.
Departments of internalmedicine and biochemistry, B. P. Koirala Institute
of Health Sciences, Dharan, Nepal, 2018;15(3)
3. Yaar M, Gilchrest BA. Aging of skin. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest
BA, Paller AS, Leffel DJ, Klauswolff, editors. Fitzpatrick’s dermatology
in general medicine. 8th edition. New York: McGraw-Hill; 2008.
4. James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews disease of the skin clinical
dermatology. USA: Saunders elseiver; 2011.
5. Sindhu JB, Reddy KR, Netha GNR, Vani DS. Study of cutaneous
manifestations in thyroid disorders. J. Evolution Med. Dent. Sci.
2016;5(104)
6. Kasumagic HE. Thyroid disease and the skin. Annuls of thyroid
Res.2014;1(2)
7. Demirkesen C. Skin manifestations of endocrine diseases. Departement of
Pathology, Istanbul University, Cerrahpasa Medical Faculty, Istanbul,
Turkey, 2015;31
8. Stefanato CM. Histopathology of alopecia: A clinicopathological
approach to diagnosis. Histopathology. 2010
9. Olasseri K, Mariyath R, Binitha MP, Vadakke P, et al. Association
between chronic spontaneous urticaria and thyroid autoimmunity: a case
control study from a tertiary care centre. International J.of Res in
Dermatology.2017;3(1)
10. Najafipour M, Zareizaden M, Najafipur F. Relationship between chronic
urticaria and autoimmune thyroid disease. J Adv. Pharm Technol
Res.2018;9
11. Selvendran SS, Aggarwal N. Chronic urticaria and thyroid autoimmunity:
a perplexing association. Oxford Univ Press.2018;2