Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Kelompok 5 ( III-C)
2019
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
B. Klasifikasi
Klasifikasi Diabetes mielitus dan ganggguan toleransi glukosa menurut WHO 1985 :
1. Clinical Classes
a. DM
1) IDDM ( DM Type 1 ).
2) NIDDM ( DM Type 2 ).
3) Questionable DM , bila meragukan type 1 atau type 2.
4) MRDM
Fibrocalcolous Pancreatic DM ( FDPD ).
Proten Deficient Pancreatic DM ( PDPD ).
DM type lain dengan keadaan dan gejala yang tertentu.
5) Impaired Glucosa Tolerance ( GTG ).
6) Gestasional Diabetes Mielitus.
C. Etiologi
1. Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan
sel beta melepas insulin.
2. Faktor – faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen
yang dapat menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula
yang diproses secara berlebihan, obesitas dan kehamilan.
3. Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang
disertai pembentukan sel – sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan
kerusakan sel – sel penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel
beta oleh virus.
4. Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan
terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membran
sel yang responsir terhadap insulin.
D. Patofisiologi
Sebagian besar gambaran patologik dari DM dapat dihubungkan dengan salah satu
efek utama akibat kurangnya insulin berikut:
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Test Glukosa darah
2. Gula dalam urine
3. Glukosa toleran test
4. Plasma proinsulin
G. Pengobatan
1. Diet rendah kalori
2. Exercise untuk meningkatkan jumlah dan fungsi reseptor sitensulin diberikan bila
dengan oral tidak efektif
3. Khusus untuk ganggren :
4. Ringan atau lokasi bukan daerah ekstremitas dilakukan nekrotomi luas di OK
5. Berat dan lokasinya pada ektremitas pertimbangan amputasi
BAB III
KASUS DAN PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
Di RT 3 RW 5 kelurahan Margo Rukun terdapat penduduk yang menderita diabetes
melitus berjumlah 300 orang, 55 % wanita yaitu sebanyak 180 orang dan 45 % laki-
laki sebanyak 120 orang. Dari jumlah penduduk yang menderita diabetes melitus
tersebut sebanyak 150 orang (50 %) usia dewasa dan 30% usia lansia sebanyak 90
orang, serta 20% ibu hamil sebanyak 60 orang. Dari data tersebut diketahui Diabetes
Melitus dengan tipe IDDM 25% sebanyak 75 orang, NIDDM 35% sebanyak 105
orang, dan DM dengan gangren 30% sebanyak 90 orang, serta DM gestasional
sebanyak 30 orang (10 %). Dari penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali
penderita DM yang rutin memeriksakan kadar gula darahnya. Asuhan keperawatan
ini menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi : pengkajian status
kesehatan masyarakat, perumusan diagnosa keperawatan, dan perencanaan
keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader kesehatan, tokoh
masyarakat dan pimpinan wilayah tersebut.
b. Data demografi
1) Jumlah penderita hipertensi : 250 orang
2) Jumlah penderita TB Paru : 65 orang
3) Jumlah penderita asma : 20 orang
4) Jumlah penderita DM : 300 orang
c) Berdasarkan agama
Islam : 20 orang (80%)
Kristen : 30 orang (10%)
Hindu : 15 orang (5%)
Budha : 15 orang (5%)
Katolik :-
g) Status perkawinan
g. Pendidikan
1) Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal
SD : 135 orang (45%)
SLTP : 90 orang (30%)
SLTA : 60 orang (20%)
Perguruan tinggi : 15 orang (5%)
h. Rekreasi
Tempat wisata yang biasanya dikunjungi taman kota dan alun- alun.
Ada program setahun sekali diadakan program wisata bersama kader
kesehatan RT 05 RW 03 Kelurahan Margo Rukun.
3. ANALISA DATA
No PENGELOMPOKKAN DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Ds : Pengetahuan yang Ketidakpatuhan masyarakat
kurang dalam melaksanakan program
Dari hasil wawancara di dapat tingkat
diet berhubungan dengan
pendidikan ada 50% warga yang tidak patuh
menjalankan diit kurangnya Informasi Di RT 3
RW 5 kelurahan Margo Rukun
Do :
Do:
Do:
- Jumlah penderita DM dengan ganggren sebanyak 30% (90 orang)
- Distribusi penderita DM berdasarkan tingkat pendidikan formal
SD : 45% (135 orang)
SLTP : 30% (90 orang)
SLTA : 20% (60 orang)
Perguruan Tinggi :5%(15 orang)
- Sebanyak 210 orang (70%) penderita DM tidak check up secara rutin
- Kebiasaan sehari hari penderita DM yang setiap saat memakai alas kaki
sebanyak 45 orang (15%),saat dilauar rumah 75 orang (25%) dan jarang
memakai 180 orang (60%)
PRIORITAS MASALAH
Pentingnya Perubahan positif Penelesaian untuk
Diagnosa
penyelesaian untuk penyelesaian peningkatan
keperawatan
masalah di komunitas kwalitas hidup
1 : rendah 0 : tidak ada 0 : tidak ada
2 : sedang 1 : rendah 1 : rendah
3 : tinggi 2 : sedang 2 : sedang
3 : tinggi 3 : tinggi
Perubahan
Penelesaian
Pentingnya positif untuk
untuk
Diagnosa keperawatan penyelesaian penyelesaia Skor
peningkatan
masalah n di
kwalitas hidup
komunitas
Ketidakpatuhan masyarakat 3 3 3 9
dalam melaksanakan program
diet berhubungan dengan
kurangnya Informasi Di RT 3 RW
5 kelurahan Margo Rukun
1.
1. Ketidakpatuhan 3 2 1 6
masyarakat/penderita DM
melaksanakan check up
kesehatan di RT 5 RW 3
kelurahan Margo Rukun
berhubungan dengan faktor
penghasilan yang rendah
E. EVALUASI
Setelah dilaksanakan, langkah selanjutnya dilakukan sesuai dengan tujuan khusus
yang telah dirumuskan yaitu:
1. Masyarakat tahu tentang diit untuk penderita DM
2. Masyarakat mengetahui tentang pentingnya kepatuahan perawatan penyakit Dm
3. Masyarakat penderita DM tahu tentang risiko ketidakpetuhan untuk melakukan
pemeriksaan gula darah
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat ditarik kesimpulan penyakit Diabetes Militus (DM) ini sangat brrbahaya dan
menakutkan. Banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit
Diabetes Militus. Seperti conohnya, Obesitas (berat badan berlebih), faktor genetis,
pola hidup yang tidak sehat, kurang tidur, dan masih banyak yang lain.
B. SARAN
Bagi penderita diabetes melitus atau kencing manis dapat membantu pola makan dan
diet agar kadar gula dalam darah bisa terkontrol dengan baik. Selain pola makan dan
diet penderita DM juga bisa menggunakan kombinasi obat anti diabetes seperti
metformin dengan glibenclamid untuk mengetahui efek penurunannya terhadap kadar
gula darah.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (1997). Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa
YasminAsih. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester,
Yasmin asih. Jakarta : EGC.
Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I Edisi
ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.