Вы находитесь на странице: 1из 4

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI

Nomor

TENTANG

KEBIJAKAN AKSES RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM PEKERJA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka peningkatan kulaitas pelayanan dengan memperhatikan


customer care dan patient surgery dimana merupakan bagian dari system
pelayanan yang terintergrasi terhadap pasien, Rumah Sakit perlu mendukung
terlaksananya pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam melaksanakan
rangkaian pelayanan medis yang tepat dan berkesinambungan
b. Merujuk Surat Keputusan Direksi Nomor 184/ARSMl/2016 tentang Kebijakan
Umum Pelayanan di Rumah Sakit UMUM PEKERJA
c. Bahwa berdasarkan pertibambangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit UMUM PEKERJA tentang
Kebijakan Akses Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan
3. Undang-undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Praktek Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 1438/Menkes/PER/IX/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republikk lndonesia nomor
772/Menkes/SK/Vl/2002 tentang pedoman perturan internal Rumah Sakit
(Hospital Bylaws)
6. Peraturan Mentri Kesehatan Republik lndonesia Nomor
1691/Menkes/PER/Vlll/2011 tentang Keselamatan pasien Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKSI PT. RUMAH SAKIT UMUM PEKERJA TENTANG KEBIJAKAN
AKSES RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN

Kesatu : Rumah Sakit melakukan skrining terhadap pasien baik rawat jalan maupun rawat
inap pada saat awal kontak yang dapat bertangsung di luar maupun di dalam
rumah sakit untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien dan konsisten
dengan misi dan kemampuan pelayanannya
Kedua : Rumah Sakit UMUM PEKERJA menerapkan triage sesuai Australasian Triage
Scale (ATS) untuk identifikasi pasien yang gawat, mendesak dan segera agar
mendapat prioritas penanganan, termasuk identifikasi tanda dan gejala penyakit
infeksi yang memerlukan tindakan isolasi.
Ketiga : Rumah Sakit mengatur proses pasien masuk rawat inap dan proses pendaftaran
rawat jalan.

Keempat : Rumah Sakit membuat ketentuan apabila kebutuhan pasien tidak sesuai dengan
kemampuan rumah sakit, maka rumah sakit berkewajiban membantu mencari
rujukan ke fasilitas kesehatan lain yang sesuai untuk kebutuhan pasien.
Kelima : Rumah sakit melakukan skrining kebutuhan pasien untuk menetapkan pelayanan
preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif yang diprioritaskan berdasarkan
kondisi pasien.
Keenam : Pasien akan dilakukan proses admisi, transfer, dirujuk atau dipulangkan bila
sudah didapatkan hasil skrining diagnostik atau pemeriksaan penunjang yang
mendukung klinis pasien
Ketujuh : Pada proses admisi ke ruang rawat inap, Pasien daan keluarga diberikan
informasi mengenai
a. Rencana perawatan
b. Hasil perawatan yang diharapkan
c. Biaya perawatan
d. Orientasi Ruang Rawat
Kedelapan : Rumah Sakit menginformasikan kepada pasien jika terjadi penundaan dan
keterlambatan pelaksanaan tindakan/pengobatan atau pemeriksaan
penunjang diagnostik dan menawarkan altenatif dengan mempertimbangkan
kondisi klinis pasien.
Kesembilan : Rumah Sakit mengelola alur pasien yang efektif di seluruh bagian Rumah Sakit
untuk mencegah terjadinya kepadatan pasien di IGD.
Kesepuluh : Rumah Sakit menetapkan kriteria untuk masuk dan keluar rawat dari pelayanan
intensif (ICU, HCU)
Kesebelas : Menetapkan desain proses untuk menyediakan layanan perawatan
pasien di Rumah Sakit dan terciptanya koordinasi di antara praktisi kesehatan
lain dengan adanya Case Manager
Keduabelas : Memastikan terlaksananya kesinambungan perawatan pasien dengan
adanya Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) sebagai individu yang
bertanggung jawab mengelola pasien sesuai dengan kewenangan kliniknya.
Ketigabelas : Rumah Sakit mengatur proses perpindahan tanggung jawab dari Dokter
Penanggung jawab Pelayanan Utama ke DPJP yang lain
Keeempatbelas : Komponen-komponen yang terdapat dalam Resume Medis, antara lain :
a. Indikasi pasien masuk dirawat, diagnosis dan komorbiditas
b. Temuan fisik dan lainnya yang signifikan
c. Tindakan diagnostik dan prosedur terapi yang telah dikerjakan
d. Pengobatan yang diberikan selama di rawat inap dengan potensi efek
residual setelah obat dihentikan dan semua obat harus diminum di rumah
e. Kondisi pasien pada saat perawatan dan saat dipulangkan
f. Ringkasan memuat instruksi tindak lanjut
Kelimabelas : Rumah Sakit melakukan kerjasama dengan fasilitas kesehatan di luar Rumah
Sakit terkait dengan kebutuhan perawatan berkelanjutan pada pasien lanjut
usia, terbatas mobilitas, membutuhkan perawatan berkelanjutan di rumah,
yang membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan kegiatan hidup
sehari-hari.
Keenambelas : Rumah Sakit menggunakan standar terbaik dan melakukan edukasi kepada
pasien, keluarga dan perawat di rumah dalam memenuhi kebutuhan
perawatan pasien beresiko tinggi berkelanjutan antara lain:
• Penggunaan obat yang efektif dan aman, tennasuk efek samping obat
dan interaksi dengan obat lain yang diresepkan juga makanan
• Penggunaan alkes yang aman dan efektif
• Diet dan gizi
• Manajemen nyeri
• Tehnik Rehabilitasi
Ketujuhbelas : Rumah sakit memfasilitasi proses transfer pasien yang aman ke fasilitas
kesehatan yang dituju dengan mempertimbangkan kebutuhan pasien, kondisi
klinis pasien (menerapkan kategori transfer) dan kesiapan fasilitas kesehatan
yang dituju
Kedelapanbelas : Rumah sakit mengatur proses transfer pasien ke luar Rumah sakit dikarenakan
diperlukannya penanganan dan perawatan spesialistik lebih lanjut, karena
ruangan penuh dan fasilitas kurang mendukung.
Kesembilanbelas : Resume medis beserta hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertakan
dalam proses transfer pasien ke rumah sakit lain dimana dalam resume
medis berisi identitas pasien, kondisi pasien, penanganan dan tindakan
intervensi yang sudah dilakukan dan rencana penanganan yang dibutuhkan.
Keduapuluh : Dokumentasi lengkap semua proses transfer pasien dalam rekam medis pasien.
Keduapuluhsatu : Rumah Sakit menetapkan transportasi yang aman sesuai regulasi yang ada
dalam proses merujuk, memindahkan dan memulangkan pasien sesuai dengan
kebutuhan pasien
Keduapuluhdua : Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan di
kemudian hari.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal :
DIREKTUR UTAMA

Dr. Merty Supriharti

Вам также может понравиться