Вы находитесь на странице: 1из 6

AKUNTANSI FORENSIK

RESUME CHAPTER
VII

OLEH

DEFEL SEPTIAN (12030117420061)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
CHAPTER
VII
METEDETEKSI FRAUD
A. PENDAHULUAN
Pada dasarnya mendeteksi fraud dilakukan pada bab-bab sebelumnya, bab I yang
membahas tentang prinsip-prinsip fraud apa yang dimaksud dengan fraud dalam fraud
triangle; bab II yang membahas tentang skema – skema fraud dalam fraud tree; bab III
yang membahas tentang red flags dalam spesifikasi red flags. Sehingga pada bab ini
sebagai pelengkap atau merangkum dalam bab-bab sebelumnya yang sudah dijelaskan
secara mendalam.
B. MENDETEKSI AXIOMS FRAUD
Kunci dalam mendeteksi fraud yang harus diingat adalah fraud dapat terjadi
disebabkan karena tidak adanya kontrol internal. Lemahnya kontrol internal lebih baik
dari pada tidak ada sama sekali kontrol internal dalam suatu entitas. Selanjutnya,
kecurangan (fraud) sering kali terdeteksi oleh intuisi, kecurigaan para penyelidik, dan
manajer. Namun, dalam bab ini akan mendeteksi kecurangan (fraud) dalam bentuk
metode data pada mendeteksi bukti fraud.
C. METODE UMUM FRAUD
- Metode Umum Efektifitas
Berdasarkan tabel 7.1 dapat dilihat bahwa perbandingan antara 2008 dengan
2006 berdasarkan efektifitas hasilnya yaitu posisi pertama TIP sebesar memiliki
efektifitas metode dalam mendeteksi fraud yang baik yaitu sebesar 46,2% di tahun
2008 dan 34,2% di tahun 2006, posisi kedua by accident yaitu sebesar 20,0% di tahun
2008 dan 25,4% di tahun 2006, posisi ketiga internal audit yaitu sebesar 19,4% di
tahun 2008 dan 20,2% di tahun 2006, posisi keempat internal kontrol yaitu sebesar
23,3% di tahun 2008 dan 19,2% di tahun 2006, posisi kelima audit eksternal 9,1% di
tahun 2008 dan 12,0% di tahun 2006, dan posisi yang keenam pemberitahuan polisi
3,2% di tahun 2008 dan 3,8% di tahun 2006.
- Metode Umum Lainnya
Metode lain selain keenam metode efektifitas tersebut yang dapat
dikembangkan untuk skema kelompok fraud tertentu atau skema individu fraud yaitu
sebagai berikut:
a) Fungsi audit internal yang harus secara aktif terlibat dalam kegiatan anti
fraud.
b) Mengidentifikasi kelemahan dalam kontrol internal yang dapat
menyebabkan tingginya resiko fraud.
c) Melakukan analisis secara vertikal maupun horizontal dalam laporan
keuangan entitas dan melakukan perbandingan antara unit bisnis dengan
datanya.
d) Melakukan analisis rasio dari tren selama beberapa tahun periode dan
membandingkan unit bisnis lain dengan entitas secara keseluruhan.
e) Melakukan audit suprise (SIDAK).
f) Menindaklajuti pelaporan atau keluhan jika karyawan sedang melihat
terindikasinya sebuah fraud.
g) Penggalian data dalam red flags.
D. METODE DETEKSI SPESIFIKASI
Pada tahap ini akan membahas metode deteksi skema fraud secara spesifik atau
skema kelompok.
1. Skema Laporan Keuangan
- Mengaplikasikan laporan keuangan auditor berdasarkan SAS No. 99.
- Menganalisis laporan keuangan secara horizontal dan vertikal.
- Melakukan analisis rasio dari tren selama beberapa tahun periode dan
membandingkan unit bisnis lain dengan entitas secara keseluruhan.
- Mennjalankan pemeriksaan pada para eksekutif.
- Auditor eksternal mempertahankan skeptisme profesional pada klien.
2. Skema Penyalahgunaan Aset
- Melakukan rotasi secara rutin kepada karyawan kunci.
- Merekonsiliasi inventaris dan mengonfirmasi piutang secara teratur.
- Memeriksa semua jenis transaksi jenis transaksi persetujuan, mengekstraksi
semua transaksi, dan mengelompokkan mereka menurut karyawan, vendor, dan
pelanggan.
 Pencurian Kas
- Menginvestigasi perputaran kas, deposit, dan yang telah diregisterasi.
- Menginvestigasi transaksi penjualan yang telah di catat atau yang hilang.
- Mempertahankan dan meninjau jumlah ketersediaan kas harian.
- Mengamati penerimaan kas di semua titik arus masuknya.
- Meninjau ketepatan waktu deposito dari lokasi terpincil ke fungsi bendahara
pusat.
 Skema Penagihan
 Shell Company
- Meninjau cek yang dibatalkan.
- Meninjau faktur yang tidak bayar / vendor yang mencurigakan dan
menindak lanjuti seseorang yang tidak melakukan pembayaran.
- Memverfikasi keabsahan setiap vendor yang menggunakan yang
dihasilkan oleh excel.
 Pass-Through Vendor
- Meninjau faktur apa saja yang dibeli dan berapa harganya.
- Membandingkan harga pasar dengan harga pada faktur.
 Nonaccomplice Vendor
- Memverfikasi faktur yang menyebabkan pengembalian barang kepada
vendor.
- Menyortir faktur vendor dan mencari nomor faktur yang tidak biasa.
- Mengklasifikasikan vendor dengan jumlah faktur dan mencari jumlah
harga faktur yang tidak biasa.
 Pembelian Pribadi
- Melakukan audit secara mendadak (SIDAK) kepada karyawan yang
diberikan wewenang untuk menggunakan kartu kredit atau mencairkan
chek.
- Mengenalisis kecenderungan pembayaran vendor.
- Menganalisis kecenderungan pembayaran vendor.
- Ekstraksi semua pembelian tanpa pesenan, dan diringkas.
- Pengecekan spot-checking pada kartu kredir atau barang yang dibeli.
 Skema Penagihan
 Karyawan Hantu
- Melakukan rekonsiliasi karyawan yang ada dalam perusahaan dengan
database penggajian sumber daya manusia.
- Mendapatkan salinan nomor Jaminan Sosial dan merekonsialiasi file
tersebut dengan SSN karyawan perusahaan.
- Melakukan rotasi secara rutin untuk karyawan penggajian.
 Komisi
- Melecak faktur penjualan yang tidak dikumpulkan oleh karyawan.
- Membuat laporan untuk karyawan yang komisinya setiap tahun meningkat secara
tidak wajar.
- Periksa secara acak semua transaksi yang terlibat dalam komisi penjualan untuk
periode pembayaran atau tenaga penjualan.
- Menginvestigasi tingkat pengembalian atau kredit yang lebih tinggi untuk faktur
penjualan.
- Meninjau korelasi linear antara penjualan dan komisi yang dibayarkan oleh
karyawan.
 Upah yang di Palsukan
- Membuat laporan untuk karyawan yang kompensasinya telah meingkat dari
tahun ke tahun dan mempresentasikanya.
- Melakukan secara acak pengverifikasian tingkat pembayaran dalam periode
pembayaran atau untuk karyawan selama periode pembayaran.
- Mengangkat pejabat yang independen untuk memverfikasi semua perubahan
dalam tingkatan pembayaran.
 Check-Tempering
- Mengunakan sistem pembayaran positif di bank entitas.
- Meninjau pernyataan cek yang di batalkan sebelum menyampaikan pernyataan
kepada orang yang akan melakukan rekonsiliasi bank.
- Mengharuskan tanda tangan ganda untuk pemeriksaan pencairan chek di atas
ambang batas yang ditentukan.
 Skimming
- Melakukan pengawasan untuk di tempat kerja karyawan penjualan (misalnya
CCTV).
- Menyelidiki kesenjangan dalam tanda terima yang beri nomor.
- Memeriksa register untuk transaksi tanpa penjualan yang berlebihan, void, atau
pengembalian uang.
- Memberikan lebel harga pada barang dagangan.
- Melakukan penyelidikan tentang lebel harga barang inventory yang tidak sesuai
harga pasaran.
 Lapping
- Melakukan pengecekan dengan melukan panggilan layanan telepon pelanggan
atas keterlambatan konfirmasi pembayaran piutang/hutang
- Melakukan audit suprise (SIDAK) atas kas yang ada di kasir atau bank.
- Menglasifikasikan penghapusan memo kredit oleh karyawan dan menyelidiki
penyebab terjadi penghapusan memo kredit tersebut.
- Mengawasi karyawan yang menghabiskan banyak waktu setelah jam kerja.
- Melakukan surbei kepuasan pelanggan secara acak dan tanpa pemberitahuan atas
lamanya waktu dari cek yang dikirim melalui pos pada akun.
3. Skema Korupsi
- Mengklasifikasi transaksi oleh vendor dan memeriksa volume yang tidak biasa
dan yang tidak dapat dijelaskan lebih tinggi dari perkiraan.
- Menginvestigasi secara acak semua vendor, termasuk pemilik, pemegang saham
utama, dan hubungan apa pun dengan karyawan.
- Meninjau kontrak dan persetujuan faktur secara berkala.
- Memverfikasi keaslian vendor sebagai bagian dari audit internal.
- Mencari transaksi pihak terkait dan meninjau tidak adanya hubungan yang di
sembunyikan.
 Penyuapan dan Pemeresan Ekonomi
- Merotasi tugas dan tanggungjawab atas penyetujuan kontrak dan vendor.
- Memisahkan tugas dalam penyetujuan vendor.

Вам также может понравиться