Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB I

Dasar Teori Geologi Rekayasa

1.1. Pengertian Geologi

Geologi rekayasa atau Geologi Teknik adalah penerapan ilmu geologi


dalam praktik rekayasa untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang
memengaruhi lokasi, disain, konstruksi, operasi dan perawatan pekerjaan rekayasa
telah dikenali dan diperhitungkan dengan matang. Penelitian geologi rekayasa
dapat dilakukan pada waktu perencanaan, analisis dampak lingkungan, disain
rekayasa sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek umum dan
swasta, serta pada tahap setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Penelitian
geologi rekayasa dilakukan oleh seorang ahli geologi atau ahli geologi rekayasa
terdidik, tenaga profesional yang terlatih dan memiliki kemampuan untuk
mengenali dan menganalisis bahaya geologi serta kondisi geologi yang
merugikan. Keseluruhan tujuan tersebut adalah untuk melindungi jiwa dan harta
benda dari kerusakan serta solusi untuk masalah-masalah geologi.

Ahli geologi rekayasa menyelidiki dan memberikan pertimbangan,


analisis, dan disain dari sudut pandang geologi dan geoteknik. Pekerjaan yang
dilakukan oleh ahli geologi rekayasa mencakup; penyelidikan bahaya geologi,
geoteknik, sifat-sifat materi, stabilitas longsoran dan lereng, erosi, banjir,
kekeringan, dan seismik, dll.

Geology (berasal dari Yunani: geo ,= bumi dan logos kata, ilmu) adalah
ilmu (sains) yang mempelajari tentang bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat
fisik, sejarah dan proses pembentukannya. Kata “geologi” pertama kali digunakan
oleh Jean-Andre Deluc dalam tahun 1778 dan diperkenalkan sebagai istilah yang
baku oleh Horace-Benedict de Saussure tahun 1779. Geologi adalah suatu ilmu
pengetahuan Kebumian yang mempelajari Planet Bumi beserta isinya yang pernah
ada. Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-
bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik di dalam
maupun di atas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah
perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang . Geologi
dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek, mempunyai
pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang
ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari
benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan dan

1
Geologi Rekayasa
rangkaian pegunungan. (Jauhari Noor, 2012) Geologi rekayasa adalah penerapan
ilmu geologi dalam praktik rekayasa untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi
yang memengaruhi lokasi, disain, konstruksi, operasi dan perawatan pekerjaan
rekayasa telah dikenali dan diperhitungkan dengan matang. Penelitian geologi
rekayasa dapat dilakukan pada waktu perencanaan, analisis dampak lingkungan,
disain rekayasa sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek umum dan
swasta, serta pada tahap setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Penelitian
geologi rekayasa dilakukan oleh seorang ahli geologi atau ahli geologi rekayasa
terdidik, tenaga profesional yang terlatih dan memiliki kemampuan untuk
mengenali dan menganalisis bahaya geologi serta kondisi geologi yang
merugikan. Keseluruhan tujuan tersebut adalah untuk melindungi jiwa dan harta
benda dari kerusakan serta solusi untuk masalah-masalah geologi. Ahli geologi
rekayasa menyelidiki dan memberikan pertimbangan, analisis, dan disain dari
sudut pandang geologi dan geoteknik. Pekerjaan yang dilakukan oleh ahli geologi
rekayasa mencakup; penyelidikan bahaya geologi, geoteknik, sifat-sifat materi,
stabilitas longsoran dan lereng, erosi, banjir, kekeringan, dan seismik, dll.

1.2. Cabang Dari Kelompok Ilmu Geologi

 Mineralogy, yaitu ilmu yang mempelajari mineral-mineral, komposisi,


bagaimana cara terjadinya, struktur Kristal dan sifat-sifat fisiknya.
Mineralogy merupakan dasar untuk dapat mempelajri batuan.
 Petrology (petros artinya batuan), yaitu ilmu yang mempelajari tentang
batuan, asal mula terjadinya struktur dan tekstur, klasifikasi atau
pengelompokan dari berbagai jenis batuan yang terdapat di atas
permukaan bumi.
 Stratigrafi (stratum artinya lapisan), yaitu ilmu yang mendeskripsikan dan
mempelajari perlapisan batuan-batuan, mengenai penyebaran, komposisi,
ketebaalan, umur, keragaman dan korelasi lapisan batuan serta
penghamparannya.
 Paleontology (palaios = purba, ontos = makhluk), yaitu ilmu atau studi
mengenai fosil-fosil, sisa-sisa dan jejak kehidupan masa lalu.
 Geologi Struktur, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk arsistektur atau
struktur batuan serta gya-gaya dan proses-proses penyebabnya.
 Geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk roman muka
bumi beserta proses-proses penyebabnya atau terjadinya.

2
Geologi Rekayasa
 Geofisika, yaitu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisika batuan dan sifat-
sifat fisik bumi secara keseluruhan.
 Geokimia, yaitu ilmu yang mempelajari keberadaan unsur-unsur yang
bernilai ekonomis dan metode eksplorasi geokimia sangat membantu
dalam pencarian mineral dan hidrokarbon.
 Geologi Ekonomi, yaitu ilmu yang mempelajari adanya bagaimana
penyebaran dan terjadinya mineral-mineral yang bernilai ekonomis dan
menghitung besarnya cadangan..
 Geologi Teknik, yaitu penggunaan geologi pada kerekayasaan, erat
hubunganya dengan ilmu rekayasa di teknik sipil.
 Geologi Lingkungan, yaitu ilmu yang mempelajari pengaruh faktor
geologi terhadap lingkungan termasuk tata guna lahan, pengaruh
pengambilan air tanah yang berlebihan terhadap lingkungan, dsb.
 Geologi Minyak dan Gas Bumi, yaitu mempelajari penerapan pengetahuan
geologi untuk mencari (eksplorasi) sumber-sumber minyak dan gas alam.

1.3 Dasar Geologi

 Geologi dasar adalah dasar-dasar untuk mempelajari ilmu geologi dan


kelompok ilmu yang menjadi dasar geologi yang telah disebutkan di atas.
 Dasar-dasar untuk mempelajari geologi dasar adalah :

 Pengenalan Mineral
 Batuan Beku
 Batuan Sedimen
 Batuan Metamorf
 Geologi Struktur
 Pengenalan Peta
 Peralatan Lapangan
 Pengurutan Kejadian Geologi/Waktu Geologi, dan
 Fosil

3
Geologi Rekayasa
1.3.1 Dasar Geologi Rekayasa

• Geologi rekayasa adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari
tentang sifat-sifat keteknikan dari geologi (batuan), baik sifat fisik maupun
mekanik, dan aplikasinya dalam dunia keteknikan (pekerjaan rekayasa/
engineering) dengan memperhitungkan aspek-aspek gejala.
• Istilah Geologi Rekayasa sesungguhnya merupakan perpaduan antara
Geologi Teknik dan Geologi Lingkungan.
• Geologi Teknik banyak membahas aspek teknis geologis dari pada
material kerak bumi, meliputi sifat-sifat fisika-kimiawi, karakteristik
material, kaedah-kaedah yang berlaku pada saat material menerima beban
dinamis ataupun statis.
• Geologi Lingkungan, banyak membahas tentang kondisi tata lingkungan
dari aspek geologis pada suatu wilayah / lahan. Komponen batuan di suatu
wilayah/ lahan secara geologis akan berpengaruh terhadap kondisi
lingkungan, baik fisika ataupun kimiawi. Biasanya kondisi geologi
wilayah dengan satuan batuan yang berbeda dengan wilayah lain akan
memberikan kendisi berbeda dari aspek lingkungan alamiyahnya.

Gambar 1.3.1 Dasar Geologi

4
Geologi Rekayasa
1. 4 Ruang Lingkup Geologi
Secara keseluruhan bumi ini terdiri dari beberapa lapisan yaitu :
1. Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelubungi Bumi
2. Hidrosfer, yaitu lapisan air yang berada di permukaan Bumi
3. Biosfer, yaitu Lapisan tempat makhluk hidup
4. Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun Bumi
Ruang lingkup pembelajaran geologi yaitu lithosfer yang merupakan lapisan
batuan penyusun bumi dari permukaan sampai inti bumi. Geologi juga
mempelajari benda-benda luar angkasa, dan bukan tak mugkin suatu saat nanti
kita dapat mengetahui keadaan geologi bulan misalnya.

1.5 Penentuan Waktu Geologi dengan Skala Waktu


Hal yang tidak kalah penting dalam geologi adalah waktu geologi. Waktu
geologi di sini tidak hanya berumur ratusan atau ribuan, tetapi berumur jutaan
tahun. Karena perubahan- perubahan dalam geologi adalah perubahan yang
berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, maka diputuskan
adanya skala waktu geologi yang merupakan tolak ukur dalam penentuan umur
secara geologi.
Ada beberapa metode untuk menentukan umur geologi:

 Physical stratigraphy, atau penentuan kejadian berdasarkan keterjadiannya.


Metode ini banyak menggunakan prinsip stratigrafi dan
uniformitarianisme.
 Biostratigraphy, yang mena menggunakan fosil untuk menentukan waktu
geologinya.
 Correlation, yang mana memperbolehkan geologi untuk menentukan
bahwa batuan yang telah mengalami pelapukan di tempat yang berbeda-
beda berumur sama.

1.5.1 Penentuan Waktu Geologi dengan Radiometrik

Penanggalan radiometrik (sering juga disebut penanggalan radioaktif) adalah


teknik yang digunakan untuk mengetahui usia pada berbagai benda, yang
biasanya didasarkan pada perbandingan antara jumlah banyaknya isotop radioaktif
alami yang ada dengan produk-produk hasil peluruhannya, dengan menggunakan

5
Geologi Rekayasa
tingkat peluruhan yang telah diketahui. Tehnik ini adalah sumber utama atas
informasi mengenai umur absolut dari bebatuan dan fitur-fitur geologi lainnya,
termasuk usia Bumi itu sendiri, dan dapat pula digunakan untuk menentukan usia
berbagai bahan alami serta bahan-bahan buatan manusia. Bersama dengan prinsip-
prinsip stratigrafi, metode penanggalan radiometrik digunakan
dalam geokronologi untuk menetapkan skala waktu geologi. Teknik-tehniknya
yang paling terkenal, di antara adalah penanggalan radiokarbon, penanggalan
potasium argon, dan penanggalan uranium timah. Dengan dimungkinkannya
penetapan skala waktu geologi, maka diperoleh sumber informasi yang signifikan
mengenai usia fosil dan dapat dilakukan deduksi atas tingkat
perubahan evolusinya. Penanggalan radiometrik juga digunakan untuk
penanggalan tanggal benda-benda arkeologi, misalnya pada artefak-artefak
kuno.Umur absolut ialah umur yang ditunjukkan dengan suatu angka yang
diperoleh dari pengukuran radioaktif. Jadi, umur absolut ini langsung
menunjukkan angka umurnya sehingga dapat diketahui pada jaman apa batuan
tersebut terbentuk. Untuk menentukan umur absolut, terdapat dua metode, yaitu:

1. Metode menghitung, contohnya ialah menghitung lingkaran tahunan,


jumlah endapan atau sutura fosil, dan sclerochronology (menghitung
lapisan dari pertumbuhan organisme seperti koral, kerang-kerangan, atau
kayu yang membatu).
2. Metode isotop, misalnya ialah radiokarbon atau C-14, kosmogenik (Cl-36,
Be-10, He-3, Al-26), atau Uranium series disequilibrium. Khusus untuk
daun, metode yang cocok ialah radiokarbon karena metode yang lain
kesalahannya terlalu besar untuk penentuan umur absolut daun. contoh
dari metode isotop ini antara lain : metode potassium-argon (K-Ar),
kosmogenik, uranium series disequilibrium dan metode Pb-210.

Sebagaimana kita ketahui bahwa bagian terkecil dari setiap unsur kimia
adalah atom. Suatu atom tersusun dari satu inti atom yang terdiri dari proton dan
neutron yang dikelilingi oleh suatu kabut elektron. Isotop dari suatu unsur atom
dibedakan dengan lainnya hanya dari jumlah neutron pada inti atomnya. Sebagai
contoh, atom radioaktif dari unsur potassium memiliki 19 proton dan 21 neutron
pada inti atomnya (potassium 40); atom potassium lainnya memiliki 19 proton
dan 20 atau 22 neutron (potassium 39 dan potassium 41). Isotop radioaktif (the
parent) dari satu unsur kimia secara alamiah akan berubah menjadi isotop yang
stabil (the daughter) dari unsur kimia lainnya melalui pertukaran di dalam inti
atomnya.

6
Geologi Rekayasa
Perubahan dari “Parent” ke “Daughter” terjadi pada kecepatan yang
konstan dan dikenal dengan “Waktu Paruh” (Half-life). Waktu paruh dari suatu
isotop radioaktif adalah lamanya waktu yang diperlukan oleh suatu isotop
radiokatif berubah menjadi ½ nya dari atom Parent-nya melalui proses peluruhan
menjadi atom Daughter. Setiap isotop radiokatif memiliki waktu paruh (half life)
tertentu dan bersifat unik. Hasil pengukuran di laboratorium dengan ketelitian
yang sangat tinggi menunjukkan bahwa sisa hasil peluruhan dari sejumlah atom-
atom parent dan atom-atom daughter yang dihasilkan dapat dipakai untuk
menentukan umur suatu batuan. Untuk menentukan umur geologi, ada empat seri
peluruhan parent/daughter yang biasa dipakai dalam menentukan umur batuan,
yaitu: Carbon/Nitrogen (C/N), Potassium/Argon (K/Ar), Rubidium/Strontium
(Rb/Sr), dan Uranium/Lead (U/Pb).

Berbagai metode penanggalan radiometrik ini memiliki variasi atas skala


waktu dimana metode-metode tersebut akurat, dan sesuai untuk penerapannya.

Contoh isotop-isotop radioaktif induk dan produk turunan stabil mereka:

1) Radioaktif induk Turunan stabil


2) Potassium 40 Argon 40
3) Rubidium 87 Strontium 87
4) Thorium 232 Lead 208
5) Uranium 235 Lead 207
6) Uranium 238 Lead 206
7) Carbon 14 Nitrogen 14

Dalam daftar di atas, perhatikan bahwa nomor- nomor massa (jumlah


proton ditambah neutron) dapat bervariasi untuk sebuah elemen karena jumlah
neutron yang berbeda. Elemen dengan berbagai jumlah neutron disebut isotop
unsur tersebut.

Half-life adalah waktu yang dibutuhkan untuk setengah dari induk unsur
radioaktif meluruh untuk menjadi produk turunan. Seperti yang anda bisa lihat
pada daftar di bawah ini:

Contoh Half Live untuk unsur-unsur radioaktif di atas, yaitu :


 Potassium 40 Argon 40 1.25 milyar tahun
 Rubidium 87 Strontium 87 48.8 milyar th.
 Thorium 232 Lead 208 14 milyar th.

7
Geologi Rekayasa
 Uranium 235 Lead 207 704 juta th.
 Uranium 238 Lead 206 4.47 milyar th.

Beberapa teknik-teknik radiometrik yang umum digunakan adalah:

Penanggalan radiokarbon (Carbon dating). Teknik ini mengukur peluruhan


karbon-14 dalam bahan organik dan dapat diterapkan terbaik untuk sampel yang
lebih muda dari 60.000 tahun.
Penanggalan uranium-lead (Uranium-lead dating). Teknik ini mengukur
rasio dua isotop lead (lead-206 dan lead-207) dengan jumlah uranium pada
mineral atau batuan. Metode ini sering diterapkan untuk menemukan jejak
mineral zircon pada batuan, adalah salah satu dari dua metode yang paling sering
digunakan (bersama dengan penanggalan argon-argon/argon dating) untuk
penanggalan geologi.
Penanggalan uranium-lead (uranium-lead dating) diterapkan untuk sampel
yang lebih tua dari 1 juta tahun.
Penanggalan uranium-torium (Uranium-thorium dating). Teknik ini
digunakan untuk penanggalan speleothems, karang, bahan yang menandung unsur
karbonat, dan fosil tulang. Jangkauannya adalah dari beberapa tahun sampai
sekitar 700.000 tahun.
Penanggalan potassium-argon (Potassium-argon dating) dan penanggalan
argon-argon (Argon-argon dating). Teknik digunakan untuk penanggalan batuan
metamorpik (yang sudah melalui proses pemanasan), batuan beku, dan batuan
hasil dari proses gunung berapi. Teknik ini juga digunakan dalam penanggalan
lapisan abu vulkanik dalam atau di atas situs paleoanthropologic.

1.6 Geokronologi

Geokronologi merupakan ilmu untuk menentukan umur


absolut batuan, fosil, dansedimen, dalam suatu tingkat ketidakpastian tertentu
yang melekat dalam metode yang digunakan. Berbagai macam metode penentuan
umur digunakan oleh ahli geologi untuk mencapai hal tersebut.

Geokronologi berbeda penggunaannya dengan biostratigrafi, yang


merupakan ilmu untuk menempatkan batuan sedimen dalam suatu periode geoogi
tertentu melalui pendeskripsian, pengkatalogan dan pembandingan kumpulan fosil

8
Geologi Rekayasa
flora dan fauna. Biostratigrafi tidak secara langsung memberikan suatu penentuan
umur absolut dari batuan, hanya menempatkannya dalam suatu interval waktu
dimana kumpulan fosil tersebut telah diketahui pernah hidup bersama.
Sebagai contoh, dengan referensi pada skala waktu Geologi, Permian
Atas(Lopingian) berlangsung sejak 270,6 +/- 0,7 Ma sampai antara sekitar 250,1
+/- 0,4 Ma (Triassik tertua yang diketahui) dan 260,4 +/- 0,7 Ma (Lopingian
termuda yang diketahui) – sebuah kekosongan dalam kumpulan fosil yang sudah
ditentukan umurnya, diketahui hampir mencapai 10 Ma. Sementara umur
biostratigrafi dari lapisan Permian Atas dapat menunjukkan Lopingian, penentuan
umur sebenarnya dari lapisan tersebut dapat berada dimanapun antara 270 sampai
251 Ma.

Pada sisi lain, sebuah granite yang ditentukan berumur 259,5 +/- 0,5 Ma
dapat secara beralasan disebut “Permian”, atau lebih tepatnya, telah mengintrusi
pada waktu Permian.

Ilmu geokronologi merupakan alat utama yang digunakan dalam


bidangkronostratigrafi, yang berusaha untuk mendapatkan umur absolut untuk
semua kumpulan fosil dan menentukan sejarah geologi Bumi serta bagian luar
permukaan bumi.

9
Geologi Rekayasa
Daftar Pustaka

1) http://teorigeologi99.blogspot.co.id/2016/02/contoh-makalah-geologi-
teknik.html
2) https://www.slideshare.net/Julehaleha/geologi-rekayasa
3) http://oneadit.blogspot.co.id/2013/12/kondisi-geologi-dan-implikasinya-
pada_8208.html
4) https://id.wikipedia.org/wiki/Geologi_rekayasa

10
Geologi Rekayasa

Вам также может понравиться