Jumal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 10. No.2, Agustus 2013 : 101 - 200
Produktivitas Hotel Menggunakan Metode OMAX
(Studi Kasus : Hotel Le Beringin Salatiga)
»Andeka Rocky Tanaamab, »Yos Richard Beeh, ”Hajra Rasmita Ngemba
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
JL. Diponegoro 52 —60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: Yatanaamah@staffuksw.edu, ®yos.fti.uksw@:gmail.com
Abstract
‘The method of calculating The Objective Matrix Model (OMAX )
would solve this problems and complexity by combining all of the
productivity criteria from the results of this achievement ( index ), and
then we could analyze the productivity criteria which has a significant
impact, in this circumstances it would be limited to the criteria level as
‘soon as possible to start an improvement. Decision Support System (DSS)
using OMAX method aimed at finding our productivity of hotel’s
performance. The system is to help a manager through supporting decision
by perceiving which departments have increasing performance and vice
‘versa, The application of this Decision Support System using OMAX
‘method, which is an application that make it easier for companies as the
application provides a report that can be analysed. In addition, this
aplication can help companies at manifesting their goal to improve the
hotel's quality and make more effective and efficient performance.
Keywords : OMAX, Productivity, Performance, Hotel, Le Beringin
1, Pendahuluan
Dalam era globalisasi ini makin banyak perusahaan yang berkembang dengan
cepat karena adanya peranan teknologi. Peranan teknologi ini juga masukke dalam
dunia pariwisata terutama usaha jasa seperti perhotelan. Ketatnya persaingan dalam
usaha perhotelan memacu setiap pihak manajemen hotel untuk selalu berusahia
‘menemukan solusi agar usaha tersebut terus berkembang. Untukitu setiap perusahaan
pethotelan dituntut untuk melakukan beberapa program peningkatan manajemen,
penghematan biaya tanpa mengurangi pelayanan kepada pelanggan agar memiliki
daya saing untuk berkompetisi, dimana kualitas pelayanan tetap menjadi prioritas
‘tama, Maka untuk menjamin kelangsungan hidup organisasitersebut berbagai teknik
rekayasa peningkatan produktivitas harus selalu dikembangkan. Namun hal tersebut
tidak akan dapat berjalan secara efektif tanpa diimbangi dengan performance
‘measurement dan management sebagai upaya untuk mengontrol jalannya aktivitas
usaha,
130Produktivitas Hotel (Tanaamah, dkk)
Produktivitas telah diakui sebagai tolak ukur untuk meningkatkan probabiltas
ddan daya saing perusahaan. Dengan pengukuran produktivitas banyak manfsat yang
dapat diperotch yaitu perencanaan sumber daya akan menjadi lebih efektifdanefisien,
memberikan informasi dalam mengindentifikasi masalah-masalah atau perubahan
yang terjadi schingga tindakan korektif dapat dilakukan, nilai-nilai produktivitas yang.
dinasilkan dapat menjadi informasi yang berguna untuk mereneanakan tingkat
keuntungan sebuah perusahaan,
Model pengukuran produktivitas yang terkenal yaitu metode OMAX
(Objectives Matrix) yang merupakan suatu sistem pengukuran produktivitas partial
yang dikembangkan untuk memantau produktivitas daritiap bagian perusahaan
dengan kriteria produktivtas yang sesuai dengan keberadaan bagian terscbut. Metode
OMAX juga dapat mengatasi masalah-masalah kerumitan dan kesulitan pengukuran
produktivitas dengan mengkombinasikan seluruh kriteria produktivitas yang penting
dalam suatu bentuk matriks yang terpadu dan saling terkait satu sama lain, schingga
rmudah untuk dikomunikasikan.
Hote! Le Beringin sebagai industri jasa perlu mengetahui tingkat produktivitas
dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja perusahaan untuk
mempertahankan produktivitas dimasa yang akan datang, Untuk itu diperlukan
sistem untuk mengetahui tingkat produktivites dan sistem pendukung pengambilan
‘keputusan dalam menentukan langkab-langkah terbaik yang harus dilakukan, Di
Hotel Le Beringin, pengukuran kinerja dilakukan sebagai evaluasi yang sckaligus
dapat memberikan solusi dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan, Namun pada umumnya pengukuran kinerja hanya
didasarkan pada aspek financial, baik buruk kinerja didasarkan atas terpemuhi
atau tidaknya target dalam jangka waktu tertentu, Jka target tersebut tidak terpenubi,
maka akan diadakan evaluasi aspek financial/budget yang dihadiri oleh pihak
‘mangjemen hotel. Kondisi ini memperlihatkan bahwa pihak hotel melakukan
pengukuran terhadap kinerjanya hanya dari sisi aspek financial saja. Maka
diperlukan sebuah metode pengukuran kinerja yang tepat dan sekaligus dapat
memberikan solusi dalam pengambilan keputusan.
Solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan metode OMAX
arena metode ni dapat mengkombinasikan seluruh kriteriaprodukctivitas yang penting
dalam suatu bentuk matriks terpadu dan saling terkait satu sama lain, sehingga mudah
untuk dikomunikasikan, Dengan menggunakan OMAX, pihak manajemen dapat
dengan mudah menentukan kriteria apa yang akan dijadikan ukuran produktivitas.
Pada akhimya pihak manajemen dapat mengetahui produktivitas unit organisasi yang
menjadi tanggung jawabnya berdasarkan bobot dan skor untuk setiap kriteria,
‘Dengan demikian diharapkan sistem ini dapat membantu pihak perusahaan mengambil
keputusan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan, Berdasarkan pemahaman
diatas, maka permasalahan yang diangkat adalah bagaimana merancang dan
‘membangun aplikasi Sistem Pendukung Keputusan terhadap produktivitas hotel
menggunakan metode OMAX, dimana objek penelitian adalah Hotel Le Beringin,
Salatiga. Adapun metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Waterfall
Model, dimana metode in sifatnya sistematik dan sekuensial, dan menekankan tiap
tahap yang dilalui harus menanti tahap yang sebelumnya selesai dikerjakan [1].
131Jumal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 10. No.2, Agustus 2013 : 101 - 200
2. Kajian Pustaka
Penelitian sebelumnya berjudul Analisa Pengukuran Kinerja dengan
Menggunakan Metode Performance Prism (studi kasus: PT. Petrokimia Gresik’)
menjelasken bahwa metode performance prism merupakan salah satu pengukuran
kinerja yang mempunyai lima sisi yang membentuk kerangka kerja tiga dimensi
berupa prisma segitiga, Hasil yang diperolch adalah rekomendasi perbaikan yang
dapat dilakukan perusahaan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dan
‘mempertimbangkan untuk melakukan langkah korektif [2]. Penelitian selanjutnya
yaitu Analisa Pengukuran Produktivitas Model Objective Matrix pada Departemen
Produksi Pabrik Furniture Garden (PT, Quartindo Sejati Furnitama), dapat
memberikan gambaran mengenai perkembangan produktivitas perusahaan dan
‘memberikan perbaikan yang menuju pada peningkatan produktivitas dimasa datang,
Hasil yang diperoleh dalam penerapan model ini di Departemen Produksi PT:QSF
selama pengukuran tahun 2006 periode Januari~Agustus 2006 adalah penentuan
‘criteria utama yang saat ini paling dominan, tingkat prestasi yang dilakukan selama
ini untuk setiap kriteria dari basil tingkat prestasi ini indeks), maka dapat dilakukan
analisa terhadap kriteria produktivitas yang sangat berpengaruh dalam hal in dibatasi
untuk kriteria yang secepat mungkin untuk dilalcukan perbaikan [3].
Hasil penelitian sebelumnya pada umumnya hanya menelii satu departemen
saja dan belumada aplikasi khusus yang digunakan untuk mengevaluasi produktivitas
secara kescluruhan, dengan mengukur nilai peningkatan produktivitas dari departemen
berbeda-beda. Oleh karena itu peneltian ini diharapkan pihak hotel dapat mengetafui
peningkatan produktivitasnya dengan menggunakan metode OMAX yang memiliki
‘banyak kelebihan dan terbukti sebagai metode yang baik digunakan, Hasil
pengukuran produktivtas hotel akan membantu manajer untuk mengambiltindakan
dalam memperbaiki produktivitas perusahaan agar tetap bisa bersaing dengan
perusahaan yang lain,
ada hakekatnya, makna dari produktivitas sering dipandang sebagai upaya
atau keinginan manusia untuk selalu meningkatkan kualitas hidupnya dengan
‘menggunakan sumber dayanya sekecil mungkin. Persaingan bisnis antar perusahaan
semakin ketat baik di pasar domestic maupun internasional pada era globalisasi di
abad ke-21 ini, Untuk memenuh kepuasan pelanggan pada industrjasa, produktivitas
sangat penting bagi perusahaan untuk dikelola dengan baik,
Produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapi produksi, performasikualitas,
dan hasil-hasil merupakan komponen dari usaha produktivitas. Dengan demikian,
produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektifitas dengan efision [5]. David J
Sumanth memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai siklus
produktivitas untuk dipergunakan dalam peningkatan produktivitas terus-menerus.
‘Ada empat tahap daur yang saling berkaitan dan berkesinambungan Berdasarkan
konsep produktivitas, secara formal program peningkatan produktivitas harus dimulai
‘melalui pengukuran produktivitas dari sistem industri itu sendiri, Apabila produktivitas
dar sistem industri itu telah dapat diukur, langkah berikutnya adalah mengevaluasi
tingkat produktivtas itu untuk membandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan.
132