PEMERINTAH PROPINSI SULAWESI SELATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI

JL. DR. Ratulangi No. 81 Telp. 873482 – 872120 – 872836 – 874684 Fax : 0411
830454
E-mail : rumahsakitlabuangbaji@yahoo.co.id
MAKASSAR
LAMPIRAN 1
FORMULIR PEMANTAUAN TERAPI OBAT

Nama Rumah Sakit : Ruangan Rawat :

Labuang Baji Baji Ati
Nama Pasien : H. Nurdin Dg. Rapi
Umur : 76 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Berat Badan : 80 Kg
Tinggi Badan : 167 cm

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Asma + Hipertensi + batuk berdahak

RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :

RIWAYAT KELUARGA :

RIWAYAT SOSIAL :
-
RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT :

HASIL PEMERIKSAAN FISIK :

Pemeriksaan Nilai
Tgl 18/05/18 Tgl 19/5/18 Tgl 20/5/18
Normal
Tekanan 120/80
150/90 140/80 160/70 - 160/70 -
Darah mmHg
70-80 x/
Nadi 80x/1 80x/1 80x/1 - 82x/1 -
menit
<20 x/
Pernafasan 38x/1 30x/1 30x/1 - 30x/1 -
menit
Suhu 36,5 oC 37,5 37.1 36 - 36 -
Lemas √ √ √
Mual - - - -

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM :

Pemeriksaan
Nilai Normal Tgl. 19/5/18
WBC 4,0-10,0 x 103/µl 12.0 x 103/µl
LYM% 5.2%
MXD% 2-8% 3.0 %
NEUTROFIL% 50-70% 91.8%
Lk 4,5- 5,5 x 106 /µl
RBC 5.54x 106 /µl
Pr 4,0-5,0 x 106 /µl
Lk 14-18 g/dL
HGB 16.09 g/dl
Pr 12-16 g/Dl
Lk 40-50 %
HCT 49.06%
Pr 37-45 %
MCV 80-96 fl 89.5fl
MCH 27-31 pg 28.9 pg
MCHC 32-37 g/dL 32.3 g/dl
PLT 150-400 x 103 /µl 179x 103 µl
RDW 37-54 fL 48.2 fL
PDW 10-18fL 13.0 fL
Lk 6,1-8,9 fL
MPV 10.5 fL
Pr 6,3-9,1 fL
P-LCR 30.5 %
LED 0-10 mm/jam 47 mm/jam
HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
Pasien datang dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak sejak 2 hari yang lalu

HASIL PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI :

DIAGNOSIS :
asma + hipertensi

PENGGUNAAN OBAT SAAT INI :

Nama Obat Regimen Indikasi Tgl. Tgl.19 Tgl. 20
18
Nacl 0,9% 16 tpm Penambah   
elektrolit
Oksigen 2-4 lpm   
Cefixim 2x100mg Antibiotik  
Ambroxol 3x1 Sekretolitik   
Inj. Metyl 2x1 Kortikosteroid   
prednisolon
Combivent 3x1 Anti asma   

Pulmicort nebulizer 2x1 Pengontrol   

Amlodipin 1 x 5mg Anti hipertensi   

PEMANTAUAN (S.O.A.P)

Tgl Kondisi Masalah Terkait Obat Rekomendasi Keterangan

Klinis (Assassment) (Plan)
(S/O)
Subjektif;  Pemberian infus Nacl  Sebaiknya tetap
18/5/18 Lemah, pada hari pertama dmonitoring
batuk, sesak sebagai penambah kadar WBC dan
napas elektrolit Neutrofil karena
 Pemberian cefixim melebihi batas
Objektif; sebagai antibiotik untuk normal
TD: 150/90 infeksi saluran  Untuk pasien
N: 80 pernapasan usia lanjut
 P: 38  Ambroxol digunakan penderita
S: 37,5 sebagai sekretolitik hipertensi
 Combivent dan pulmicort diberikan obat
sebagai pengontrol golongan CCB
sesak napas pada Dihidropiridin
pasien (Amlodipine)
 Metyl prednisolon karena memiliki
merupakan afinitas yang
kortikosteroid inhalasi besar pada kanal
yang paling efektif kalsium
mengontrol asma dipembuluh
karena dapat darah sehingga
menghasilkan perbaikan memiliki efek
faal paru vasodilatasi yang
 Amlodipin sebagai kuat.
antihipertensi

Subjektif;
19/5/18 Sama pada Sama seperti hari  Sebaiknya
hari sebelumnya tekanaan darah
sebelumnya pasien tetap rutin
TD: 160/70 dikontrol karena
P: 30 menurut data lab
N: 80 kadar MPV diatas
S: 36 normal
 Tetap MESO
T: 160/70 Tetap MESO terutama
20/5/18 N: 82X/1 pada penggunaan
P: 30X/1 Terapi sama seperti hari antibiotik
S: 36 sebelumnya

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta : Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia.

Dipiro et al. 2016. Pharmacotherapy Handbook Tenth Edition. The McGraw-Hill

Companies, Inc. New York, United States of America.

Stockley,I.H. 2010. Stockley’s Drug Interaction, Ninth Edition. Pharmaceutical

Press, London.
Medscape, 2017.
 PEMERINTAH PROPINSI SULAWESI SELATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI
JL. DR. Ratulangi No. 81 Telp. 873482 – 872120 – 872836 – 874684 Fax : 0411
830454
E-mail : rumahsakitlabuangbaji@yahoo.co.id
MAKASSAR
LAMPIRAN 1
FORMULIR PEMANTAUAN TERAPI OBAT

Nama Rumah Sakit : Ruangan Rawat :

Labuang Baji Maminasa Baji /VIP 1
Nama Pasien : Ryan Astapraja
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Berat Badan : 71Kg
Tinggi Badan : 175 cm

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Demam + Nyeri ulu hati+ diare

RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :

RIWAYAT KELUARGA :

RIWAYAT SOSIAL :
-
RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT :

HASIL PEMERIKSAAN FISIK :

Pemeriksaan Nilai
Tgl 09/05/18 Tgl 10/5/18 Tgl 11/5/18
Normal
Tekanan 120/80
120/80 - 100/60 100/60 100/60 -
Darah mmHg
70-80 x/
Nadi 92x/1 - 78x/1 78x/1 78x/1 -
menit
<20 x/
Pernafasan 20x/1 - 20x/1 20x/1 20x/1 -
menit
Suhu 36,5 oC 39,3 - 38,5 37.6 37.6 -
BAB Biasa ≥10x 4x encer 2x
BAK Lancar Lancar Lancar Lancar

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM :

Pemeriksaan
Nilai Normal Tgl. 09/5/18
WBC 4,0-10,0 x 103/µl 15.1 x 103/µl
LYM% 20-40% 2.6%
MXD% 2-8% 5,3 %
NEUTROFIL% 50-70% 92,1%
Lk 4,5- 5,5 x 106 /µl
RBC 5.41x 106 /µl
Pr 4,0-5,0 x 106 /µl
Lk 14-18 g/dL
HGB 17.2 g/dl
Pr 12-16 g/Dl
Lk 40-50 %
HCT 45.9 %
Pr 37-45 %
MCV 80-96 fl 84.8 fl
MCH 27-31 pg 31.8 pg
MCHC 32-37 g/dL 37.5 g/dl
PLT 150-400 x 103 /µl 226 x 103 µl
RDW 37-54 fL 40.4 fL
PDW 10-18fL 8.8 fL
Lk 6,1-8,9 fL
MPV 7.9 fL
Pr 6,3-9,1 fL
P-LCR 10,6 %
LYM # 2.6 x 103 µl
MXD # 0.8 x 103 µl
NEUTROFIL # 13.9 x 103 µl
HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
Pasien mengeluh nyeri ulu hati, demam, mual / muntah, Diare

HASIL PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI :

DIAGNOSIS :
Dispepsia, Demam, Diare

PENGGUNAAN OBAT SAAT INI :

Nama Obat Regimen Indikasi Tgl. 9 Tgl.10 Tgl. 11
Infus RL 20 tpm Penambah   
elektrolit
Paracetamol tab 3 x 500mg Analgetik/antipiretik   -
Kotrimoksazole 2-1-1 Antibiotik  
Ranitidin Inj 50 mg/IV Tukak lambung   
Cetapain Tab 0,5 Analgeik/antipiretik   
mg/1x1
Lodia 2-1-1 Antiemetik   

Inj. Ceftriaxone 1g/Iv Antibiotik -  

PEMANTAUAN (S.O.A.P)

Tgl Kondisi Masalah Terkait Obat Rekomendasi Keterangan

Klinis (Assassment) (Plan)
(S/O)
Subjektif;  Pemberian infus RL Karena adanya  Pasien
9/05/ Demam, telah sesuai untuk keluhan demam yang hanya
2018 lemah, mengatasi kehilangan dirasakan oleh pasien diberikan
mual/munta cairan pada pasien yang ditunjukkan kompres
hangat
h, nyeri akibat muntah dan dengan suhu tubuh
pada dahi
uluh hati suhu tubuh yang tinggi pasien 39.30C maka  Pasien
yang dapat perlu diberikan harus
Objektif; menyebabkan antipiretik yaitu
 TD: 120/80 terjadinya dehidrasi paracetamol. memperba
N: 92  Lodia digunakan untuk Pertimbangan nyak
P: 20 mengurangi frekuensi paracetamol yang konsumsi
S: 39.3 diare digunakan adalah PCT air putih
 Inj. Ranitidin infus karena pasien
digunakan untuk tukak belum mampu
lambung mengkonsumsi obat
 kotrimoksazole oral akibat vomiting
sebagai antibiotik
pada saluran
pencernaan

Subjektif;  Karena adanya

10/5/ Demam, keluhan demam yang Sebaiknya pilih salah
2018 lemas, dirasakan oleh pasien satu saja obat
Nyeri Ulu yang ditunjukkan antipiretik karena
hati, diare dengan suhu tubuh paracetamol dan
pasien 38,50C maka cetapain indikasinya
TD: 100/60 diberikan paracetamol sama
N: 78 infus karena pasien
P: 20 belum mampu
S: 38,5 mengkonsumsi obat
oral

 Dispepsia akut yang

penyebabnya
berhubungan dengan
pengobatan seperti
AINS atau stress
maka salah satu opsi
pengobatan
menggunakan
ranitidin.

 Penggunaan lodia
untuk mengurangi
frekuensi diare

S; Dispepsia
11/5/2
018 Terapi sama seperti hari
sebelumnya kecuali
penghentian pada
O; pemberian antipiretik sudah
TD: 100/60 tepat karena suhu pasien
N: 78 sudah normal
P: 20
S: 37.6
 .

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta : Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia.

Dipiro et al. 2016. Pharmacotherapy Handbook Tenth Edition. The McGraw-Hill

Companies, Inc. New York, United States of America.

Stockley,I.H. 2010. Stockley’s Drug Interaction, Ninth Edition. Pharmaceutical

Press, London.
Medscape, 2017.