Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB II

A. Tujuan Negara

Setiap negara memiliki tujuan masing-masing untuk memajukan bangsanya dan


membuat bangsa tersebut lebih baik. Tujuan masing-masing negara sangat dipegaruhi
oleh tata nilai sosial, kondisi geografis, sejarah pembenukannya serta pengaruh politik
dari penguasa negara.tujuan negara juga menentukan segala keadaan dalam negara.
Tujuan negara berisikan sasaran-sasaran yang hendak dicapai yang telah ditetapkan,
mewujudkan dunia cita yakni suasana ideal yang harus dijelmakan/diwujudkan.
Rumusan tujuan negara penting bagi suatu negara sebagai pedoman penyusunan
negara dan pengendalian alat kelengkapan negara, pengatur kehidupan rakyat serta,
pengarah segala aktivitas-aktivitas negara.

a. Pengertian Tujuan Negara


 Nicollo Machiavelli
Tujuan negara adalah untuk menghimpun dan memperbesar kekuasaan negara
agar tercipta kemakmuran, kehormatan, dan kesejahteraan rakyat.
 Immanuel Kant
Tujuan negara adalah mernbentuk dan memelihara hak dan kemerdekaan
warga negara.
 J. Baren, mengklasifikasikan tujuan negara dalam dua hal :
1. tujuan sebenarnya yaitu memelihara keamanan, ketertiban dan
penyelenggaraan kepentingan umum.
2. Tujuan tidak sebenarnya yaitu pertahanan diri yang berkuasa
untuk tetap berada dalam kedudukannya. ¹

b. Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia


Tujuan negara Indonesia atau cita-cita negara Indonesia dapat dilihar di pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke-4 yang berbunyi

“.........melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,


memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka....”

Dengan demikian dapat diketahui tujuan dari negara Indonesia adalah

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
Berdasarkan tujuan negara Indonesia tersebut, Indonesia melindungi negara tanah air dan
seluruh warga negara indonesia baik yang berada di dalam maupun di luar negeri. Selain itu
negara kita menginginkan situasi dan kondisi rakyat yang bahagia, makmur, adil, sentosa, dan
lain sebagainya. Di samping itu negara indonesia turut berperan aktif dalam menjaga
perdamaian dunia untuk kepentingan bersama serta tunduk pada perserikatan bangsa-bangsa
atau disingkat PBB. 2

B. Korupsi dan Pemilu

a. Pengertian Korupsi

 Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Pasal 1 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme, Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang tindak
pidana korupsi.

 Pasal 3 Undang-Udang No. 31 Tahun 1999 Setiap orang yang dengan tujuan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.

 Syeh Hussein Alatas menyebutkan benang merah yang menjelujuri dalam


aktivitas korupsi, yaitu subordinasi kepentingan umum di bawah kepentingan
tujuan-tujuan pribadi yang mencakup pelanggaran norma-norma, tugas, dan
kesejahteraan umum, dibarengi dengan kerahasian, penghianatan, penipuan
dan kemasabodohan yang luar biasa akan akibat yang diderita oleh
masyarakat.

Definisi korupsi secara gamblang telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal dalam UU No. 31
Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dirumuskan kedalam 30
bentuk/jenis tindak pidana korupsi. Pasal-pasal tersebut menerangkan secara terperinci
mengenai perbuatan yang bisa dikenakan sanksi pidana karena korupsi.Ketigapuluh
bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap-menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi

Selain bentuk/jenis tindak pidana korupsi yang sudah dijelaskan diatas, masih ada tindak
pidana lain yang yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi yang tertuang pada UU No.31
Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001. Jenis tindak pidana yang berkaitan dengan tindak
pidana korupsi itu adalah:
1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi
2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar
3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka
4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu
5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau
memberikan keterangan palsu
6. Saksi yang membuka identitas pelapor

b. Pengertian Pemilu
 Menurut UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu. Pemilu adalah sarana
pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam negara kesatuan RI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
 Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang(-orang) untuk
mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-
ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan,
sampai kepala desa.

c. Tujuan Negara, korupsi, dan pemilu

Masih banyak terjadi penyimpangan dalam mewujudkan tujuan negara.


Penyimpangan tersebut banyak datang dari para pejabat-pejabat negara yang
seharusnya mereka mencontohkan segala yang baik kepada rakyat dan menjadi
wakil rakyat tetapi mereka malah memakan uang rakyat untuk kekayaan diri
mereka sendiri. Hal ini sangat tidak sesuai dengan tujjuan negara Indonesia yang
terdapat di pembukaan UUD 1945 yang berbunyi

“.........melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,


memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka....”

Dikatakan memajukan kesahteraan umum, tetapi pada kenyataannya mereka para koruptor
hanya memajukan kesejahteraan mereka sendiri, masih banyak rakyat Indonesia yang hidup
dibawah garis kemiskinan dan para rakyat kecil Indonesia yang telah membayar pajak tetapi
hasil pajak tersebut malah di korupsi oleh pejabat negara sendiri. Hal ini sangat berlawanan
dengan tujuan negara Indonesia.

Selain sering terjadi penyimpangan yaitu kasus korupsi, pada pemilihan umum di negara
Indonesia ini juga sering terjadi penyimpangan seperti halnya jual beli suara. Konon katanya
suara hasil pemilu bisa diperjualbelikan.
Tujuan bangsa indonesia untuk mencerdaskan bangsa tidak hanya dalam soal akademik saja tetapi
bangsa Indonesia juga harus cerdas dalam berpolitik. Jika bangsa Indonesia cerdas dalam berpolitik
maka tidak akan adanya lagi pembelian suara dalam pemilu sebab jika mereka pintar dalam memilih,
bangsa dan kehidupan mereka juga dapat lebih maju. Tetapi dengan adanya perilaku pembelian
suara tersebut justru membodohkan para rakyat Indonesia bukan membuat mereka cerdas dala m
berpolitik tidak hanya akademis. Hal ini bertentangan dengan tujuan negara Indonesia yang malah
membuat warna Indonesia tidak cerdas dalam berpolitik.
1. http://www.pengertianahli.com/2013/06/tujuan-negara-menurut-beberapa-ahli.html
2. http://organisasi.org/tujuan_nasional_yang_termaktub_dalam_pembukaan_uud_45_al
inea_ke_4_republik_indonesia_ilmu_pendidikan_pmp_dan_ppkn
3. http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-korupsi-menurut-para-ahli/
4. http://www.kppu.go.id/docs/Artikel/Seminar%20PBJ.pdf
5. http://beritabeda.com/2009/03/pengertian-pemilu-menurut-undang-undang/

Вам также может понравиться