Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini sebagai bentuk tugas pada Mata kuliah Aspek Hukum Dalam
Makalah ini telah di susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini, sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
Penulis
9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….....i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA
9
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis atau dunia usaha, perizinan memegang peranan yang
sangat penting. Dunia usaha tidak akan berkembang tanpa adanya izin yang jelas
menurut hukum, dan izin berfungsi karena dunia usaha membutuhkannya. Dengan
kata lain, dunia usaha akan berkembang bila izin yang diberikan mempunyai satu
kekuatan yang pasti, sehingga perizinan dan dunia bisnis dapat bekerja dalam
memelihara persaingan usaha yang sehat dengan membatasi pemberian izin usaha.
penerbitan izin usaha dibatasi, walaupun permintaan izin terus meningkat. Oleh
karena itu. dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai perizinan dalam
bisnis.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari makalah ini yaitu antara lain :
9
BAB II
PEMBAHASAN
Izin usaha merupakan suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari
pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha yang dilakukan oleh
perorangan maupun suatu badan. Izin usaha bertujuan agar pemerintah dapat
Selain itu juga bertujuan agar pemerintah dapat menjaga ketertiban dalam usaha
peraturan yaitu Inpres No. 5 Tahun 1984 tanggal 11 April 1984 tentang Pedoman
berikut pelaksanaannya.[1] Lampiran Inpres No. 5 Tahun 1984 terdapat tujuh hal
penting yang menjadi tolok ukur setiap perizinan yang akan dikeluarkan, yaitu:
9
5. Perlunya disederhanakan tata cara pelaporan, sehingga satu laporan dapat
tuntutan pidana.[2]
kegiatan usaha yang tidak dikenakan ketentuan wajib daftar perusahaan, yaitu
sebagai berikut:
1. Usaha atau kegiatan yang bergerak diluar bidang perekonomian dan sifat
a. Pendidikan formal dalam segala jenis dan jenjang yang diselenggarakan oleh
siapapun;
c. Notaris;
d. Penasihat hukum;
f. Rumah sakit;
g. Klinik pengobatan.[4]
9
2.2. Macam-macam Perizinan Dalam Bisnis
Surat Izin Usaha Perdagangan atau disingkat SIUP adalah surat izin
wajib mengajukan Surat Permohonan Izin (SPI) yang dapat diperoleh secara
Perdagangan setempat.[5]
9
Perusahaan yang memiliki SIUP mempunyai tiga kewajiban yang harus
1. Wajib lapor apabila tidak melakukan lagi kegiatan perdagangan atau menutup
meminta izin dengan suatu permohonan kepada pejabat yang berwenag di bidang
perizinan atau pejabat yang ditunjuk oleh departemen yang bersangkutan dengan
yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri bagi badan usaha yang berbentuk
persekutuan.
9
2.2.2. Perizinan Lembaga Pembiayaan
Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan, adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan
diatas, terlebih dahulu harus meminta izin dengan suatu permohonan kepada
b. Bukti pelunasan modal disetor untuk perseroan terbatas atau simpanan pokok
dan simpanan wajib untuk koperasi, pada salah satu bank di Indonesia.
g. Perjanjian usaha patungan antara pihak asing dan pihak Indonesia bagi
Pemberian izin usaha ini diberikan selambat-lambatnya tiga puluh hari kerja
sejak permohonan diterima secara lengkap dan izin usaha yang berlaku selama
9
2.2.3. Perizinan di Bidang Industri
Pemerintah No. 13 Tahun 1987 tentang Izin Usaha Industri, di mana pada
aspek perizinan akan ikut memainkan peranan yang amat penting. Dengan
yang dapat mendorong dan menarik minat para investor untuk menanamkan
baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang
perekayasaan industri.[10]
1. Izin Tetap, yaitu izin usaha industri yang diberikan secara definitif kepada
perusahaan industri yang telah berproduksi secara komersial. Izin tetap ini
berproduksi.
2. Izin Perluasan, yaitu izin usaha industri yang diberikan kepada perusahaan
Perusahaan yang telah memperoleh izin usaha industri, dibebani tiga kewajiban,
9
1. Melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta
kerja.
jarang terjadi suatu tempat usaha ditutup oleh pemerintah (pemerintah daerah)
hanya karena usaha tersebut diprotes oleh warga masyarakat sekitarnya. Hal
yang telah disediakan dengan dilampiri beberapa jenis dokumen, seperti: gambar
situasi; gambar ruangan; surat bukti pemilikan tanah dan bangunan atau
Banguanan (IPB); akta badan hukum (bila diperlukan); tanda bukti WNI dan ganti
perlu; surat persetujuan tetangga; akta jual beli perusahaan/ penyerahan/ hibah/
warisan (bila diperlukan); NPWP; Pengantar dari lurah setempat yang diketahui
oleh camat.[13]
9
BAB III
PENUTUP
Simpulan
peraturan yaitu Inpres No. 5 Tahun 1984 tanggal 11 April 1984 tentang
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang
jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya.
usaha kepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat
9
DAFTAR PUSTAKA
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum Dalam Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta,
2007.
[1] Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum Dalam Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta, 2007,
hlm. 157.
[8] Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis : Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, Raja Grafindo