Вы находитесь на странице: 1из 18

Rabu, 8.50-10.

30 WIB

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“ ADMINISTRASI PESERTA DIDIK “

Oleh :

Kelompok 1

Nama: 1. Aulia M, Anugrah Putra (14045062)

2. Engla Pratama Putri Krismonika (16231018)

3. Intan Soeraya Komalasari (16031096)

4. MHD Fadillah (16086166)

Dosen Pengampu: Syahril, M.Pd, Ph.D

MATA KULIAH DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
Kata pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah adminisytrasi dan supervisi pendidikan yang berjudul “
Administrasi peserta didik “.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Padang, Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

A. Latar belakang ................................................................................................................... 1


B. Rumusan masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

A. Pengertian administrasi peserta didik ............................................................................... 3


B. Tujuan dan fungsi administrasi peserta didik ................................................................... 4
C. Prinsip-prinsip administrasi peserta didik ......................................................................... 4
D. Proses administrasi peserta didik ...................................................................................... 5
E. Jenis-jenis instrument dalam administrasi peserta didik ................................................... 12
F. Peran guru dalam administrasi peserta didik .................................................................... 13

BAB III : PENUTUP .................................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Administrasi pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok
orang dalam suatu oragnisasi guna mencapai tujuan dari oragnisasi tersebut. Dengan
demikian administrasi merupakan suatu sistem yang terpaut dengan organisasi. Bahkan
dapat dinyatakan pula bahwa Administrasi adalah upaya mencapai tujuan secara efektif
dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerja sama. Sedangkan
Pendidikan menurut UUSPN 1989 adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang.
Dalam administrasi pendidikan terdapat beberapa bidang-bidang yang dikaji.
komponen sekolah yang menjadi objek fungsi administrasi itu sendiri. Ada juga yang
menganggapnya sebagai subtansi administrasi pendidikan bahkan ada yang
menganggapnya sebagai komponen administrasi pendidikan. Menurut Suryosubroto (
2004 : 25 ) adapun bidang – bidang dalam administrasi pendidikan adalah administrasi
kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi kepegawaian, administrasi perlengkapan
dan administrasi keuangan.
Siswa adalah unsur yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran
di sekolah. Lembaga pendidikan didirikan untuk kepentingan siswa. Oleh sebab itu perlu
mendapat perhatian yang cukup dari pelaksanaan pendidikan agar tercapainya tujuan
pendidikan nasional secara utuh.
Maka dari itu, sebagai calon pendidik nantinya, agar mampu dalam
melakukanadministrasi bagi siswanya sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik
maka perlu memahami tentang administrasi kesiswaan / peserta didik tersebut. Oleh karena
itu, penulis mencoba membuat sebuah makalah yang membahas mengenati administrasi
peserta didik.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi peserta didik ?
2. Apa tujuan dan mamfaat dari administrasi peserta didik tersebut

1
3. Apa prinsip dari administrasi peserta didik tersebut ?
4. Bagaimana proses administrasi pendidikan ?
5. Apa saja instrument yang digunakan dalam administrasi peserta didik ?
6. Apa saja peran guru dalam administrasi peserta didik ?
7.
C. Tujuan
1. Untyk mengetahui pengertian dari administrasi pesetra didik
2. Untuk mengetahui tujuan dan mamfaat dari administrasi peserta didik
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip administrasi peserta didik
4. Untuk mengetahui proses administraso peserta didik
5. Untuk mengetahui apa saja instrument dari administrasi peserta didik
6. Untuk mengetahui peran guru dalam administrasi peserta didik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian administrasi peserta didik


Administrasi peserta didik adalah aktivitas diluar kegiatan pembelajaran yang bisa
mempengaruhi kehidupan peserta didik disekolah, termasuk mempengaruhi pencapaian
tujuan pendidikannya. Administrasi peserta didik terdiri dari dua kata yaitu administrasi
dan peserta didik. Administrasi dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan pengelolaan
sedangkan peserta didik dikenal sebagai pelajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa
administrasi peserta didik adalah suatu proses pengelolaan peserta didik, yaitu anak-anak
yang sedang mengikuti pendidikan sekolah yang dimulai dengan penerimaan peserta didik
baru sampai peserta didik menyelesaikan pendidikannya.
Secara garis besar A. Gaffer MS mengelompokkan administrasi kesiswaan tersebut
kepada tiga bidang besar yaitu sebagai berikut: ( Asnawir, 2005 )

1. Pupil Inventory adalah berupa daftar yang mengambarkan data siswa yang akan
memasuki suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Dengan adanya Pupil Inventory ini
maka akan dapat diketahui gambaran tentang keadaan-keadaan murid/siswa yang akan
memasuki sekolah tersebut, dan begitu juga akan dapat dilihat pertumbuhan jumlah
penduduk terutama mengenai anak-anak usia sekolah. Semua data itu harus ada pada
administrator pendidikan dan administrator sekolah yang dapat digunakan untuk menyusun
rencana jangka panjang, jangka menengah, dan dalam jangka pendek.

2. Pupil Accounting merupakan penyusunan keterangan-keterangan tentang tingkah laku


siswa/murid selama bersekolah. Keterangan-keterangan tersebut meliputi masalah-
masalah siswa yang tidak masuk belajar ke sekolah, siswa-siswa yang meninggalkan
pelajaran di sekolah, siswa yang sering terlambat dan sebagainya. Dengan demikian
masalah Pupil Accounting lebih banyak berhubungan dengan absensi siswa.

3. Pupil Personel Service merupakan semua layanan dan seluruh usaha-usaha yang
dilakukan oleh sekolah untuk kemajuan siswa/murid. Layanan dan usaha yang dimaksud
adalah berupa bimbingan dan konseling terhadap siswa/murid yang membutuhkannya.

3
Fungsi dari bimbingan kesiswaan ini salah satunya ialah memberikan penyuluhan kepada
para siswa sehingga para siswa dapat mengetahui bagaimana langkah-langkah belajar dan
pengaplikasian pelajaran yang tepat dalam kehidupannya.

B. Tujuan dan fungsi administrasi peserta didik


1. Tujuan
Secara umum, tujuan administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiatan-kegiatan
siswa agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar disekolah,
lebih lanjut, proses belajar mengajar disekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur
sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan
pendidikan secara keseluruhan.
Tujuan khusus administrasi peserta didik adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan psikomotor peserta didik.
2) Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan
minat peserta didik.
3) Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
2. Fungsi
Secara umum fungsi administrasi peserta didik adalah untuk memfasilitasi
peserta didik dalam pengembangan diri seoptimal mungkin, baik sebagai individu
maupun makhluk social. Fungsi secara umum administrasi peserta didik adalah :
1) Memfasilitasi peserta didik agar bias mengembangkan potensi-potensi
individualisnya dengan lancer.
2) Memfasilitasi peserta didik agar bisa bersosialisasi dengan teman sebaya, keluarga
dan sosial masyarakatnya serta peka terhadap masyarakat disekitarnya.

C. Prinsip-prinsip administrasi peserta didik


1. Managemen peserta didik adalah bagian dari keseluruhan managemen sekolah.
2. Segala bentuk kegiatan managemen peserta didik haruslah mengemban misi
pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik untuk untuk mencapai tujuan
pendidikannya.

4
3. Kegiatan-kegiatan managemen peserta didik haruslah diupayakan untuk membina
kesatuan dan persatuan antara peserta didik yang mempunyai latar belakang yang
berbeda.
4. Kegiatan menegemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan akan
kehidupan disekolah melalui pembimbingan terhadap peserta didik.
5. Kegiatan managemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian
peserta didik.

D. Proses administrasi peserta didik


1. Penerimaan peserta didik baru
Didalam penerimaan peserta didik, ada beberapa kebijakan operasional yang harus
dibuat oleh manager sekolah. Kebijakan tersebut menyangkut penentuan berapa orang
peserta didik yang akan diterima, apa persyaratannya, bagaimana system
penerimaannya dan waktu pendaftaran calon dan pengumuman hasil seleksinya.
Berikut ini akan diuraikan satu persatu secara singkat tentang kebijakan yang
menyangkut dengan penerimaan peserta didik dan prosedur penerimaannya.
a. Penentuan daya tampung
Dalam penentuan jumlah peserta didik yang akan diterima atau daya tampung
sekolah bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena sekolah tidak hanya
memikirkan kondisi atau fasilitas, termasuk anggaran yang tersedia disekolah saja
melainkan juga harus memperhatikan kondisi sosial masyarakat setempat, yaitu
jumlah anak usia sekolah yang ada dilingkungan sekolah dan kondisi sosial
ekonominya. Sekolah tidak bisa menutup mata bagi calon peserta didik baru yang
tinggal disekitr sekolah untuk masuk kesekolah tersebut. Hal lain yang harus
diperhatikan yaitu kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan .
Terlepas dari semua itu, secara lebih spesifik hal yang harus diperhatikan dalam
menentukan daya tamping yaitu :
1) Penentuan menghitung julah sarana yang tersedia
2) Menghitung rasio guru-peserta didik untuk masing-masing mata pelajaran yang
diberikan

5
3) Menghitung rasio tenaga pendukung dengan peserta didik yang ada
4) Ditetapkan bersama pimpinan sekolah, guru, dan komite sekolah, serta
berkoprdinasi dengan Dinas Pendidikan daerah setempat.
b. Sistem penerimaan
Yaitu cara yang digunakan didalam penerimaan calon peserta didik baru. Secara
garis besar terdapat dua system penerimaan peserta didik baru yaiti system seleksi
dan system promosi. System promosi adalah cara penerimaan penerimaan peserta
didik bariu tanpa seleksi sedangkan system seleksi merupakan system penerimaan
peserta didik baru menggunakan seleksi terlebih dahulu. Didalam system seleksi
ada empat cara yang digunakan yaitu :
1) Seleksi berdasarkan daftar nilai ujian nasional yaitu dengan cara mengurutkan
nilai ujian peserta didik dari yang tertinggi sampai yang terendah.
2) Seleksi berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan dengan cara
mengamati secara menyeluruh terhadap prestasi peserta didik pada sekolah
sebelumnya.
3) Seleksi berdasarkan hasil tes masuk dengan cara memberikan tes kepada para
calon peserta didik yang mendaftar
4) Seleksi berdasarkan pada campuran ketiga cara tersebut.
c. Penentuan persyaratan administrativ
Yaitu menentukan persyaratan administrativ dan persyaratan akademik calon
peserta didik, dan menentukan kriteria calon yang akan diterima. Ada tiga jenis
kriteria yang bisa digunakan yaitu :
1) Kriteria acuan patokan (PAP) yaitu suatu penetapan kriteria dengan
menentukan patokan minimal kemampuan calon terlebih dahulu.
2) Kriteria acuan normal (PAN) yaitu suatu penetapan kriteria yang didasarkan
atas keseluruhan prestasi calon peserta didik yang mengikuti seleksi.
3) Daya tampung sekolah yaitu dengan menentukan berapa jumlah daya
tampungnya atau berapa calon peserta yang akan diterima. Setelah itu, sekolah
meranking prestasi siswa mulai dari yang berprestasi paling tinggi sampai pada
prestasi paling rendah.

6
d. Penentuan prosedur penerimaan peserta didik
Langkah terakhir di dalam penerimaan peserta didik baru adalah menentukan
prosedur penerimaan. Ada beberapa hal yang harus ditetapkan hal-hal yang harus
ditetapkan ini adalah :
1) Menetapkan panitia penerimaan peserta didik. Dalam hal ini kepala sekolah
harus membentuk panitia penerimaan peserta didik baru, kepanitiaan ini
biasanya diketuai oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan serta guru-guru
dan staf pendukung sebagai anggota yang terlibat dalam kepanitiaan tersebut.
2) Rapat panitia penerimaan peserta didik baru yang dipimpin oleh ketua panitia
penerimaan peserta didik baru tersebut. Didalam rapat panitia menetapkan
keseluruhan ketentuan dan kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik
baru. Hal-hal yang ditentukan adalah tanggal mulai dan penutupan penerimaan
calon, tata tertib penerimaan calon, persyaratan administrative, penyebaran
informasi, tanggal seleksi calon, rapat penetuan calon yang diterima,
pengumuman hasil seleksi, dan pendaftaran ulang bagi yang diterima.
3) Melaksanakan kegiatan persiapan penerimaan peserta didik baru yaitu seluruh
panitia mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses
penerimaan peserta didik
4) Pendaftaran peserta didik baru. Hal yang harus disediakan pada pendaftaran
peserta didik adalah loket pendaftaran, loket informasi dan formulir
pendaftaran.
5) Pelaksaan seleksi calon peserta didik.
6) Penentuan calon peserta didik yang diterima.
7) Pengumuman hasil seleksi yaitu menggunakan dua cara : yaitu cara terbuka dan
tertutup. Cara terbuka yaitu dengan mengumumkannya melalui media,
sedangkan dengan cara tertutup yaitu melalui surat yang dikirimkan kepada
masing-masing calon
8) Pendaftaran ulang calon yang diterima.calon peserta didik yang dinyatakan
diterima diharuskan mendaftar ulang dengan memenuhi persyaratan dan
kelengkapan yang diminta oleh sekolah.

7
2. Penempatan peserta didik
Proses atau kegiatan selanjutnya dalam pelaksanaan managemen peserta didik adalah
penempatan peserta didik dalam kelompok atau kelas. Ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan oleh manager sekolah di dalam masalah penempatan peserta didik ini,
hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Komposisi grup atau cara pengelompokan peserta didik
Kegiatan pengelompokan peserta didik adalah hal yang sangat penting di dalam
penempatan, karena hal ini akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
pendidikan mereka. Secara garis besar ada dua cara yang bisa digunakan dalam
penempatan peserta didik yaitu penempatan dalam kelompok yang homogen dan
kelompok heterogen.
1) Kelompok homogen yaitu bisa berdasarkan jenis kelaminnya atau pada tingkat
kecerdasan peserta didik tersebut
2) Kelompok heterogen adalah dengan mencampurkan anak laki-laki dan anak
perempuan, anak unggul, sedang dan kurang dalam satu kelas.
b. Besarnya kelas
Hal terpenting yang harus diperhatikan oleh manager sekolah adalah berapa jumlah
peserta didik dalam satu kelas. Banyak studi yang mengatakan bahwa ukuran kelas
yang kecil akan meningkatkan hasil belajar anak.
c. Pengulangan kelas atau retention (tinggal kelas)
Pengulangan kelas adalah penempatan kembali anak yang kurang memperlihatkan
hasil belajar yang baik karena kekurang-mampuannya, baik secara intelektual dan
sosila pada kelas yang sama ditahun berikutnya. Retention adalah suatu pemikiran
yang instan tentang penempatan berdasarkan kemapuan. Pemikiran tentang
penempatan anak untuk menyesuaikannya dengan kurikulum adalah lebih cepat
daripada membawa level kurikulum dan instruksional kembali pada anak.
3. Pembinaan peserta didik
Yaitu suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk membantu dengan cara membimbing,
mengarahkan, dan memotivasi peserta didik agar mereka dapat melaksanakan segala
aktivitas pembelajarannya dengan baik. Pembinaan terhadap peserta didik ini
dilakukan sejak mereka masuk kesekolah pertama kali sebagai siswa baru sampai

8
mereka tamat. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam pembinaan ini
adalah sebagai berikut :
a. Orientasi peseta didik baru
Setiap peserta didik baru harus mendapatkan orientasi atau pengenalan yang lebih
baik tentang lingkungan sekolahnya yang baru. Dengan orientasi ini peserta didik
akan siap menghadapi lingkungan dan budaya baru di sekolah. Secara lebih spesifik
tujuan orientasi peserta didik baru adalah :
1) Agar peserta didik lebih mengenal dirinya sendiri dan teman-temannya di
dalam lingkungan barunya.
2) Agar peserta didik mengenal lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosialnya.
3) Dengan mengenal lingkungan sekolah dengan baik, peserta didik dapat
memamfaatkan semua fasilitas pelayanan yang ada disekolahnya, dapat
bersosialisasi secara baik dengan orang-orang yang ada di lingkungan
sekolahnya yang baru dan siap secara fisik dan emosional menghadapi
kehidupan dilingkungan sekolahnya yang baru.
b. Pengabministrasian kehadiran peserta didik
Salah satu kegiatan yang penting di dalam managemen peserta didik adalah
pengabministrasian kehadiran peserta didik di sekolah, kehadiran peserta didik
apapun alasannya, harus menjadi perhatian kepala sekolah dan guru. Hal ini sangat
penting karena akan sangat berpengaruh terhadap program pembelajaran peserta
didik.
Ada beberapa penyebab ketidakhadiran siswa disekolah yaitu :
1) Lingkungan keluarga.
Ada kalanya suatu keluarga mendukung terhadap kehadiran peserta didik di
sekolah dan ada yang tidak mendukung.
2) Peserta didik itu sendiri.
3) Kondisi sekolah itu sendiri.
4) Masyarakat setempat.
Ketidakhadiran siswa disekolah perlu dicatat oleh sekolah dan pencatatannya harus
sesederhana mungkin. Catatan ini memuat nama peserta didik, jumlah kehadiran,

9
jumlah ketidak-hadiran, dan alas an ketidak-hadiran. Dari catatan ini sekolah akan
memperoleh data tentang kehadiran atau ketidakhadiran peserta didik di sekolah,
serta alas an ketidak-hadirannnya.
c. Pengaturan kedisiplinan peserta didik
Disiplin sangat penting artinya baginya keberhasilan didalam kehidupan termasuk
disalaam proses pembelajaran. Disiplin peserta didik dapat diartikan sebagai
kepatuhan dan ketaatan peserta didik dalam segala aturan dan ketentuan yang telah
ditetapkan sekolah dalam kaitannya denagn kehidupan disekolah umumnya dan
proses pelaksanaan pembelajaran khususnya.
Ada tiga macam kedisiplinan atau kepatuhan dan ketaatan individu terhadap aturan
yang ada yaitu :
1) Kedisiplinan yang didasarkan kepada konsep otoritarium yaitu kepatuhan yang
didasarkan pada rasa takut dan terpaksa
2) Kedisiplinan yang didasarkan konsep permissive yaitu peserta didik diberikan
kebebasan di kelas dan sekolah
3) Kedisiplinan yang dibangun berdasarkan konsep kebebasan yang terkendali
atau kebebasan yang bertanggung jawab.
Berdasarkan tiga konsep kedisiplinan tersebut, ada tiga teknik yang bisa digunakan
didalam membina kedisiplinan peserta didik yaitu :
1) Teknik external control (pengontrolan dari luar0.
Merupakan suatu teknik pengaturan atau pengendalian disiplin peserta didik
oleh kepala sekolah, guru, atau hal-hal yang lain dari luar diri peserta didik.
2) Teknik iinternal control
Teknik ini mengupayakan agar peserta didik dapat mendisiplinkan diri mereka
sendiri
3) Teknik cooperative control
Menurut teknik ini antara pendidik dan peserta didik harus saling bekerja sama
dengan baik dalam menegakan disiplin.

10
d. Mutasi dan promosi peserta didik
Mutasi dan promosi adalah bentuk pelayanan atau kegiatan lain yang diberikan
kepada peserta didik dalam managemen peserta didik. Mutasi adalah perpindahan
seseorang dari suatu tempat ketempat lain. Promosi adalah perpindahan dari suatu
posisi ke posisi lain dalam tingkatan yang lebih tinggi. Ada dua macam mtasi yaitu
mutasi internal dan mutasi eksternal. Mutasi internal yaitu perpindahan anak dari
satu kelas ke kelas lain dalam level yang sama disekolahnya. Sedangkan mutasi
eksternal adalah pindah kelas pada tingkat yang sama disekolah lain.
e. Pengaturan tata tertib dan sanksi
Tata tertib peserta didik yaitu aturan-aturan yang dikenakan kepada peserta didik
yang menyangkut hal apa saja yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan oleh
peserta didik. Aturan ini menjadi pedoman bagi peserta didik untuk berprilaku
selama disekolah dan diluar sekolah. Adapun tujuan tata tertib peserta didik adalah
:
1) Agar terdapat suatu standar tingkah laku yang dijadikan sebagai pedoman bagi
peserta didik disekolah
2) Agar terdapat kesamaan bahasa dan gerak langkah antara sekolah dan dengan
orang tua peserta didik, serta masyarakat dalam menangani perilaku peserta
didik.
3) Agar dapat menjunjung tinggi citra peserta didik dan citra sekolah di mata
masyarakat.
4) Agar tercipta suatu aturan yang dapat dijadikan pedoman dan ditaati bersama,
khususnya oleh peserta didik, dan juga oleh coivitas akademika sekolah.
f. Penyediaan kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler biasanya adalah kegiatan untuk mengembangkan bakat,
minat, kreativitas, dan kemampuan siswa diluar kegiatan pembelajaran dikelas.
Bakat, minat, kreativitas dan kemampuan peserta didik harus dikembangkan agar
peserta didik tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang utuh.

11
E. Jenis-jenis instrument yang digunakan dalam administrasi peserta didik
Untuk mempermudah dan memperlancar jalannya administrasi kesiswaan maka perlu
ditunjang oleh berbagai instrumen atau alat kelengkapan yang diperlukan. Instrumen yang
dimaksud antara lain breupa buku-buku, format-format yang digunakan untuk merekam
semua data dan informasi yang berkenaan dengan siswa. Adapun instrumen-instrumen
yang dimaksud antara lain menurut Suryosubroto ( 2004 : 80 – 81 ) :
1. Buku Induk
Buku induk merupakan buku pokok, karena didalamnya memuat semua informasi
yang dianggap lengkap mengenai keadaan siswa. Informasi tersebut dapat meliputi
identitas pribadi siswa sampai pada informasi mengenai nilai-nilai hasil belajar yang
diperoleh siswa selama belajar di sekolah yang bersangkutan.
2. Buku Klaper
Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-
penting. Pengisiannnya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku
induk itu. Daftar nilai juga tercatat. Kegunaan utama buku klaper adalah untuk
memudahkan mencari data murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini
mudah ditemukan dalam buku klaper karena nama murid disusun menurut abjad.
3. Buku/Daftar Keadaan Siswa
Buku ini menggambarkan keadaan jumlah keseluruhan siswa di sekolah. Biasanya
gambaran keadaan siswa di suatu sekolah akan terus teridentifikasi setiap bulannya.
4. Daftar Hadir Siswa
Daftar hadir siswa ini dibuat untuk mengendalikan keaktifan siswa mengikuti
kegiatan di sekolah.
5. File Penyimpan Berkas Siswa
Berkas-berkas yang sifatnya terlepas-lepas perlu diarsipkan dengan baik oleh
sekolah, misalnya foto copy STTB, akte kelahiran, surat keterangan pindah dan
sebagainya. Semua berkas itu sebaiknya dibundelkan menurut kelompok masing-
masing, sehingga berkas itu akan mudah ditemukan bila diperlukan.

12
F. Peran guru dalam administrasi peserta didik
Diantara peranan guru dalam pengelolaan murid adalah:
1. Guru dapat dilibatkan dalam penerimaan murid baru, dengan menunjuk mereka sebagai
panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan
penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
2. Peranan yang besar dalam masa orientasi dipegang oleh guru kelas satu, disamping
kepala sekolah. Tugas guru adalah membuat murid dapat lebih cepat beradaptasi dengan
lingkungan sekolah. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena kekeliruan dalam
orientasi dapat .
3. Untuk pengaturan kehadiran murid di kelas, guru pun mempunyai andil yang besar.
4. Guru harus mampu menciptakan suasana yang mendorong timbulnya motivasi murid
untuk senantiasa berprestasi tinggi.
5. Guru juga harus berperanan besar dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang
baik, karena di sekolah merupakan masa pembentukan disiplin yang sangat menentukan
untuk masa selanjutnya. Untuk membuat murid disiplin, guru diharapkan mampu menjadi
contoh atau panutan bagi murid-muridnya.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan pengelolaan sedangkan
peserta didik dikenal sebagai pelajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi
peserta didik adalah suatu proses pengelolaan peserta didik, yaitu anak-anak yang
sedang mengikuti pendidikan sekolah yang dimulai dengan penerimaan peserta didik
baru sampai peserta didik menyelesaikan pendidikannya.
Dalam administrasi peserta didik ada beberapa krgiatan pokok yang dilakukan. Yaitu
kegiatan perencanaan penerimaan peserta didik baru, penempatan, pembinaan dan
pengelolaan peserta didik setelah tamat sekolah. Penerimaan peserta didik baru
meliputi penentuan daya tampung, system penerimaan,. Persyaratan administrative dan
prosedur penerimaan penerimaan peserta didik. Dalam penempatan pesetra didik
meliputi komposisi grup, besarnya kelas, pengulangan kelas. Dalam pembinaan peserta
didik meliputi orientasi siswa, pengabministrasian, pengaturan kedisiplinan, tata tertib
dan kegiatan ekstra kurikuler peserta didik.
B. Saran
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa
administrasi kesiswaan merupakan suatu proses pengurusan segala hal yang berkaitan
dengan siswa. Ia merupakan bagian dari tugas dari kepala sekolah yang secara garis
besar memberikan layanan bagi siswa. Karenanya diharapkan kepala sekolah untuk
lebih baik karena hal ini menjadi sangat urgen sebab keberhasilannya akan menentukan
baik buruknya generasi yang akan memegang tongkat estafet perjuangan bangsa di
masa yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA
Asnawir. 2005. Administrasi Pendidikan. Padang : IAIN IB Press
Yahya. 2017. Administrasi dan suvervisi pendidikan. Padang :UNP Press

15

Вам также может понравиться